Makropaleontologi - 10
FILUM-FILUM YANG DIBAHAS
1. PROTOZOA
2. BRACHIOPODA
3. ECHINODERMATA
4. COELENTERATA
5. PORIFERA
6. MOLUSKA
7. ARTHROPODA
1. FILUM PROTOZOA
1. Monoseluler
2. Belum memiliki bagian sistem organ
3. Dapat hidup di segala habitat
4. Jumlah individu jauh lebih banyak dari filum lainnya
5. Ukuran tubuh dari 1- 2 mm atau lebih kecil, tetapi ada juga
yang berukuran + 75 mm
6. Memiliki pergantian generasi di dalam perkembangannya
7. Hidup secara soliter dan beberapa secara koloni
Klasifikasi PROTOZOA
1. Kelas Sarcodina/Rhizopoda
Golongan Sarcodina ini dicirikan dengan
menggunakan kaki semu (pseudopodia) sebagai alat
geraknya dan memiliki sifat berdinding keras (ada
yang tidak).
2. Kelas Mastigofora/Flagellata
3. Kelas Sporozoa
4. Kelas Ciliata/Cillophora
5. Kelas Suctoria
Foraminifera
• Berdasarkan ukuran, Foraminifera dibagi menjadi 2 :
a. Foraminifera kecil : ukuran 200-600 µm
b. Foraminifera besar : ukuran 0,5 mm-10 cm
● Foram besar diidentifikasi berdasarkan pada
morfologi dalamnya, sehingga pengamatannya
menggunakan peraga sayatan tipis dengan mikroskop
binokuler maupun polarisasi.
• Foram besar hidup di laut tropis hingga laut beriklim
sedang
• Foram besar hidup dengan memakan diatomae dan
alga.
• Hampir seluruh foram besar memiliki dinding test yang
terputar planispiral.
• Klasifikasi Foram Besar
1.Famili Nummulitidae
2.Famili Discocyclinidae
3.Famili Myogypsinidae
4.Famili Pellatispiridae
5.Famili Lepidocyclinidae
6.Famili Alveolinidae
Nummulitidae
Discocyclina
Lepidocyclina
Pellatispirinid
Alveolinidae
ae
RADIOLARIA
• Hidup di laut, dan mempunyai kerangka luar dari zat
kersik atau silikat.
• Endapan cangkang radiolaria membentuk tanah silika
yang dapat digunakan untuk bahan penggosok atau
bahan pengkilat
HELIOZOA
Heliozoa sebagian hidup di air tawar, menyerupai
buih dan berbentuk seperti matahari yang bersinar.
Rangka heliozoa terdiri dari lempengan – lempengan
yang tidak menyatu yang mengandung silika atau
kitin.
2. FILUM PORIFERA
Bagian – bagian tubuh Porifera:
1. Dasar
2. Stem/tangkai
3. Ectoderm (lapisan luar) yang keras, terdapat spine/node
4. Mesinchyme (cairan), berfungsi sebagai darah
5. Bulu getar, untuk menggerakkan air keluar melalui osculum &
sebaliknya
6. Canal : saluran air masuk ke dalam tubuh
7. Spongecoel : rongga dalam tubuh, tjd proses OSMOSE
8. Osculum : lubang yang berfungsi sebagai anus
9. Endoderm (Gastrodermis) : sebagai perut & alat pernafasan
10. Spiculae : tdp di dalam Mesinchyme, merupakan masa pejal
yang berfungsi sebagai penguat & bersifat :
-. Calcareous : CaCO3 (putih)
-. Opaque Silica : H2Si3O7 (kuning kehitaman)
ANATOMI PORIFERA
-. Bagian tubuh phylum ini, secara sederhana dapat digambarkan
seperti VAS atau POT BUNGA dengan bagian atasnya yang
terbuka dan menambatkan diri pada bagian dasar
-. Dinding tubuhnya berlubang-lubang oleh banyak canal
(saluran) yang membuka keluar sebagai ostia.
-. Saluran-saluran membuka ke dalam sebuah ruang tengah yang
disebut Spongocoel, dimana ia membuka keluar lewat osculum
pada bagian atas organisme tersebut
-. Air masuk melalui saluran, lewat kedalam spongocoel dan
meninggalkan lewat osculum.
-. Pada saluran terdapat flagel yang berfungsi untuk
menggerakkan air agar dapat masuk kedalam spongocoel
1. Kelas Calcarea
• Memiliki spicula yang tersusun dari kalsium
karbonat, aragonit, magnesium karbonat
• Tubuhnya berwarna pucat dengan bentuk
seperti vas bunga, dompet, kendi, atau silinder
• Tinggi tubuh kurang dari 10 cm
• Hidup di laut dangkal (zona neritik)
• Berdasarkan sistem
salurannya, dibedakan
menjadi dua ordo:
1. Ordo Homocoela,
mempunyai saluran tipe
asconoid
ex: genus Leucosolenia Leucosolenia
(Kambrium – resen)
2. Ordo Heterocoela,
dengan sistem saluran
syconoid
ex: Sycon (Karbon), Girtyocoelia
Girtyocoelia
(Pensylvanian), Eudea
(Trias – Jura)
Eudea
2. Kelas Hexactinellida
• Memiliki spikula yang tersusun dari silika
• Ujung spikula berjumlah enam seperti bintang
• Tubuhnya berwarna pucat dan berbentuk seperti
mangkok atau vas bunga
• Tinggi tubuh rata – rata 10 – 30 cm
• Hidup soliter di laut dengan kedalaman 200 – 1000 m.
• Merupakan fosil porifera tertua yang pernah
ditemukan
• Hexactinellida melimpah pada Cretaceous
• Ex: Euplectella
3. Kelas Demospongia
• Demospongia melimpah pada Cretaceous
• Dapat hidup pada berbagai kondisi
perairan, mulai dari daerah pasang surut
sampai zona abisal
• Fosil Demospongia tertua yang pernah
ditemukan diperkirakan berumur
Cambrian.
4. Kelas Pleospongia
• Memiliki spicula gampingan
• Berbentuk seperti gelas,
• memiliki dua lapis sel, didalamnya terdapat sekat horisontal disebut
sebagai synaptikula
• Antara sekat-sekat terdapat lempeng horisontal, pipih disebut sebagai
tabula
• Golongan ini telah punah pada Kambrium Tengah
Peran fosil Porifera
• Merupakan penciri lingkungan pengendapan karena hampir seluruh
organisme porifera hidup di laut
• Sebagai fosil index, Girtyocoelia >>> penting untuk Paleozoik
• Fosil ini penting untuk penentuan lingkungan sedimentasi batuan
yang mengandungnya. Contoh : Keratosa dan Calcarea dijumpai pada
laut dangkal (kurang dari 450 m)
3. Filum Coelenterata
CIRI – CIRI COELENTERATA
1. Bentuk simetri radial, dengan satu lubang yang berfungsi sebagai
mulut (dikelilingi oleh tentakel)
2. Dinding tubuh terdiri dari :
-. Epidermis (ektoderm)
-. Endodermis (Gastroderm)
4. Mulut langsung berhubungan dengan rongga Gastrovasekuler
5. Sistem saraf terletak di sepanjang dinding tubuhnya
6. Disekitar mulut tdp tentakel yang berfungsi sebagai anus
7. Mempunyai 2 bentuk :
-. Polyp : kerangka zat tanduk/karbonat
-. Medusa : tidak mempunyai bagian yang keras, dijumpai
sebagai fosil hanya berupa jejak (impression)
8. Hidup secara koloni dan soliter, terutama dalam bentuk Secyl
Bentuk Tubuh Coelenterata
Polyp : bentuk seperti tabung & membuka keatas, sebagian mulut dikelilingi
oleh tentakel dan bagian bawahnya tertutup, menambatkan diri pada dasar
(benthos secyl) & kerangkanya bersifat Calcareous
Mempunyai bagian yang keras, dsb sebagai Eksoskeleton/Hydrotheca
Koral tabulata
Golongan Coelanterata yang telah punah:
1. Kelas Stromatoporoidae
Hidup di laut, membentuk terumbu gampingan,
muncul pada Kambrium dan punah pada Kapur,
penyebaran paling luas pada Paleozoic.
2. Kelas Graptozoa
Hidup di laut, berkoloni, mengalami kejayaan
pada Paleozoic dan punah pada Kapur.
Top view of Stromatoporoidae Dendrite graptolite
• Crinoid masa kini hidup pada laut dangkal, jernih, kadar oksigen
tinggi dan banyak tersedia mikroplangton sebagai makanannya.
Kelas Crustacea
Ciri-ciri :
-.Tubuh terdiri dari dua bagian utama
-. Terdapat dua pasang antena di bagian kepala
-. Memiliki 5 pasang kaki atau lebih
-. Hidup pada daerah aquatik, sedikit pada daerah terestrial
Kelas Chilopoda
Ciri-ciri :
-. Well – defined head
-. Sepasang kaki pertama telah bermodifikasi untuk meracuni
mangsa
-. Memipih dari bagian atas/kepala hingga bagian bawah/buntut
-. Memiliki sepasang antena di bagian kepala
Kelas Diplopoda
Ciri-ciri :
-. Memiliki dua pasang kaki pada tiap segmen tubuhnya, namun 4
segmen pertama hanya memiliki sepasang kaki
-. Memilki sepasang antena
-. well-defined head
-. Umumnya berbentuk cylindrical
Trilobita
• Termasuk dalam Subfilum Trilobitomorpha, kelas
Trilobita.
• Nama Trilobita berasal dari kenampakan binatang
tersebut yang khas, yaitu terdiri dari tiga bagian (three
lobes) yaitu kepala (cephalon), thorax (dada/perut)
dan pygidium (ekor).
• Disamping itu, ke arah lateralnya, tubuh trilobita juga
terbagi menjadi 3 bagian, yaitu bagian tengah
(central/axial lobe) dan bagian pinggir di kedua
sisinya(lateral lobes).
• Tubuh binatang ini terbungkus rangka luar (exoskeleton)
yang tersusun oleh senyawa khitinan.
• Ruas-ruas tubuhnya sangat lentur sehingga bisa digulung
seperti bola.
• Seperti anggota Arthropoda yang lain, pertumbuhan
Trilobita dilakukan dengan jalan berganti rangka
(molting).
• Mulai muncul pada awal Cambrian (diwakili oleh
golongan Olenellus), berkembang pesat pada Jaman
Cambrian- Ordovician, kemudian menyusut pada Silur
dan punah sama sekali pada akhir Perm.
• Trilobita menjalani seluruh kehidupannya di dasar laut, sering
membuat lubang dan melata ke tempat lain sehingga sering
meninggalkan fosil jejak berupa burrow dan trail.
• Fosil Trilobita sering dijumpai bersama dengan koral, crinoid,
brachiopoda dan cephalopoda, sehingga ditafsirkan tempat hidupnya
di laut dangkal.
Ostrakoda
• Termasuk ke dalam golongan udang (subfilum Crustacea),
kelas Ostrakoda.
• Cangkang sering disebut dengan Carapace, berukuran 0,5 –
4 mm, tersusun oleh khitin atau kalsium karbonat. Tubuh
yang beruas-ruas tertutup oleh cangkang ini.
• Ostrakoda mulai muncul pada awal Jaman Ordovician,
berkembang pesat pada Jaman Kapur dan Jaman Tersier,
dan sampai saat ini masih dijumpai, baik di air laut, payau
maupun tawar.
• Hidup di dasar perairan dan mampu bergerak (vagile) ke
daerah sekitarnya dengan jalan merayap maupun berenang.
• Fosil Ostrakoda merupakan sarana korelasi stratigrafis yang
penting, karena ukurannya yang kecil, maka mudah dijumpai
pada contoh-contoh yang berasal dari lubang bor.
Balanus
• Seperti halnya Ostrakoda, Balanus juga merupakan anggota
subfilum Crustacea, kelas Ciripeda.
• Hewan dewasa hidup tertambat kuat pada batuan yang keras atau
cangkang invertebrata yang lain.
• Balanus masa kini banyak dijumpai di tepi laut,pada zona litoral
(pasang surut), melekat pada dinding atau tiang dermaga, atau
menempel pada lambung kapal.
Balanus adalah makhluk hidup yang
cara hidupnya bentonik tertambat
(benthos sesil). Untuk mendapatkan
makanan Balanus mempunyai alat
tubuh yang disebut APPENDAGES,
yang berfungsi menyaring makanan
dari air kemudian masuk ke mulut
dan dicerna dalam saluran
pencernaan.
FOSIL ARTHROPODA
Fosil Trilobita dalam batuan sedimen
Fosil Trilobita dalam setangan tubuh yang utuh
PERANAN FOSIL ARTHROPODA
Fosil dari Phylum Arthropoda ini sangat khas hidup pada zaman dan
lingkungan tertentu, sehingga kehadirannya dalam batuan sangat
membantu untuk penentuan umur dan lingkungan pengendapan
Sebagai contoh :
Fosil Trilobita, yang merupakan hewan penciri dari zaman Kambrium
6. FILUM BRACHIOPODA
1. Hidup di air laut >> benthos secyl
2. Ada yang hidup di air tawar, namun sangat jarang
3. Mampu hidup pada kedalaman hingga 5.600 m secara
benthos secyl
4. Genus Lingula hanya hidup pada daerah tropis/hangat
dengan kedalaman maksimal 40 m.
5. Hingga saat ini diketahui memiliki sekitar 300 spesies dari
Brachiopoda
6. Brachiopoda modern memiliki ukuran cangkang rata-rata
dari 5 mm hingga 8 cm
Anatomi
• Brachiopoda mempunyai 2 cangkang (valve) :
- Pedicle/Ventral Valve
- Brachial / Dorsal Valve
• Cangkang tersusun oleh senyawa karbonat, atau khitin dan kalsium
fosfat
• Cangkang biasanya mempunyai hiasan, berupa garis tumbuh,
costae/costellae
• Kedua buah cangkang dihubungkan oleh gigi pertautan (pada
Brachiopoda artikulata) atau sistem otot (Brachipoda inartikulata).
• Pada pertangkupan kedua cangkang terdapat lubang tempat keluarnya
pedicle : Pedicle opening / Forament
• Pedicle merupakan juluran otot yang berfungsi untuk menempelkan
tubuhnya pada tempat hidupnya
• Bagian lain pada cangkang adalah Lophophore, berupa dua buah
tentakel berbulu getar, berfungsi untuk menggerakkan air di
sekitarnya.
Morfologi Brachiopoda
Valve Brachiopoda
Perkembangan Valve
Berbagai bentuk valve brachiopoda
KLASIFIKASI
PHYLUM BRACHIOPODA
1. Klas Articulata/Pygocaulina
Cangkang atas & bawah (valve) dihubungkan dengan gigi
pertautan.
2. Klas Inarticulata/Gastrocaulina
Cangkang atas & bawah (valve) dihubungkan dengan otot.
1. Brachiopoda Inartikulata
Kegunaan fosil Brachiopoda ini yaitu sangat baik untuk fosil indeks (index
fossils) untuk strata pada suatu wilayah yang luas
A Devonian spiriferid brachiopod from Ohio which served as a host substrate for a colony of
hederellids. The specimen is 5 cm wide
Contoh kegunaan fosil brachiopoda dalam geologi :