Anda di halaman 1dari 83

FOSIL INVERTEBRATA

Makropaleontologi - 10
FILUM-FILUM YANG DIBAHAS
1. PROTOZOA
2. BRACHIOPODA
3. ECHINODERMATA
4. COELENTERATA
5. PORIFERA
6. MOLUSKA
7. ARTHROPODA
1. FILUM PROTOZOA
1. Monoseluler
2. Belum memiliki bagian sistem organ
3. Dapat hidup di segala habitat
4. Jumlah individu jauh lebih banyak dari filum lainnya
5. Ukuran tubuh dari 1- 2 mm atau lebih kecil, tetapi ada juga
yang berukuran + 75 mm
6. Memiliki pergantian generasi di dalam perkembangannya
7. Hidup secara soliter dan beberapa secara koloni
Klasifikasi PROTOZOA
1. Kelas Sarcodina/Rhizopoda
Golongan Sarcodina ini dicirikan dengan
menggunakan kaki semu (pseudopodia) sebagai alat
geraknya dan memiliki sifat berdinding keras (ada
yang tidak).
2. Kelas Mastigofora/Flagellata
3. Kelas Sporozoa
4. Kelas Ciliata/Cillophora
5. Kelas Suctoria
Foraminifera
• Berdasarkan ukuran, Foraminifera dibagi menjadi 2 :
a. Foraminifera kecil : ukuran 200-600 µm
b. Foraminifera besar : ukuran 0,5 mm-10 cm
● Foram besar diidentifikasi berdasarkan pada
morfologi dalamnya, sehingga pengamatannya
menggunakan peraga sayatan tipis dengan mikroskop
binokuler maupun polarisasi.
• Foram besar hidup di laut tropis hingga laut beriklim
sedang
• Foram besar hidup dengan memakan diatomae dan
alga.
• Hampir seluruh foram besar memiliki dinding test yang
terputar planispiral.
• Klasifikasi Foram Besar
1.Famili Nummulitidae
2.Famili Discocyclinidae
3.Famili Myogypsinidae
4.Famili Pellatispiridae
5.Famili Lepidocyclinidae
6.Famili Alveolinidae
Nummulitidae
Discocyclina
Lepidocyclina

Pellatispirinid
Alveolinidae
ae
RADIOLARIA
• Hidup di laut, dan mempunyai kerangka luar dari zat
kersik atau silikat.
• Endapan cangkang radiolaria membentuk tanah silika
yang dapat digunakan untuk bahan penggosok atau
bahan pengkilat
HELIOZOA
 Heliozoa sebagian hidup di air tawar, menyerupai
buih dan berbentuk seperti matahari yang bersinar.
 Rangka heliozoa terdiri dari lempengan – lempengan
yang tidak menyatu yang mengandung silika atau
kitin.
2. FILUM PORIFERA
Bagian – bagian tubuh Porifera:
1. Dasar
2. Stem/tangkai
3. Ectoderm (lapisan luar) yang keras, terdapat spine/node
4. Mesinchyme (cairan), berfungsi sebagai darah
5. Bulu getar, untuk menggerakkan air keluar melalui osculum &
sebaliknya
6. Canal : saluran air masuk ke dalam tubuh
7. Spongecoel : rongga dalam tubuh, tjd proses OSMOSE
8. Osculum : lubang yang berfungsi sebagai anus
9. Endoderm (Gastrodermis) : sebagai perut & alat pernafasan
10. Spiculae : tdp di dalam Mesinchyme, merupakan masa pejal
yang berfungsi sebagai penguat & bersifat :
-. Calcareous : CaCO3 (putih)
-. Opaque Silica : H2Si3O7 (kuning kehitaman)
ANATOMI PORIFERA
-. Bagian tubuh phylum ini, secara sederhana dapat digambarkan
seperti VAS atau POT BUNGA dengan bagian atasnya yang
terbuka dan menambatkan diri pada bagian dasar
-. Dinding tubuhnya berlubang-lubang oleh banyak canal
(saluran) yang membuka keluar sebagai ostia.
-. Saluran-saluran membuka ke dalam sebuah ruang tengah yang
disebut Spongocoel, dimana ia membuka keluar lewat osculum
pada bagian atas organisme tersebut
-. Air masuk melalui saluran, lewat kedalam spongocoel dan
meninggalkan lewat osculum.
-. Pada saluran terdapat flagel yang berfungsi untuk
menggerakkan air agar dapat masuk kedalam spongocoel
1. Kelas Calcarea
• Memiliki spicula yang tersusun dari kalsium
karbonat, aragonit, magnesium karbonat
• Tubuhnya berwarna pucat dengan bentuk
seperti vas bunga, dompet, kendi, atau silinder
• Tinggi tubuh kurang dari 10 cm
• Hidup di laut dangkal (zona neritik)
• Berdasarkan sistem
salurannya, dibedakan
menjadi dua ordo:
1. Ordo Homocoela,
mempunyai saluran tipe
asconoid
ex: genus Leucosolenia Leucosolenia
(Kambrium – resen)
2. Ordo Heterocoela,
dengan sistem saluran
syconoid
ex: Sycon (Karbon), Girtyocoelia
Girtyocoelia
(Pensylvanian), Eudea
(Trias – Jura)
Eudea
2. Kelas Hexactinellida
• Memiliki spikula yang tersusun dari silika
• Ujung spikula berjumlah enam seperti bintang
• Tubuhnya berwarna pucat dan berbentuk seperti
mangkok atau vas bunga
• Tinggi tubuh rata – rata 10 – 30 cm
• Hidup soliter di laut dengan kedalaman 200 – 1000 m.
• Merupakan fosil porifera tertua yang pernah
ditemukan
• Hexactinellida melimpah pada Cretaceous
• Ex: Euplectella
3. Kelas Demospongia
• Demospongia melimpah pada Cretaceous
• Dapat hidup pada berbagai kondisi
perairan, mulai dari daerah pasang surut
sampai zona abisal
• Fosil Demospongia tertua yang pernah
ditemukan diperkirakan berumur
Cambrian.
4. Kelas Pleospongia
• Memiliki spicula gampingan
• Berbentuk seperti gelas,
• memiliki dua lapis sel, didalamnya terdapat sekat horisontal disebut
sebagai synaptikula
• Antara sekat-sekat terdapat lempeng horisontal, pipih disebut sebagai
tabula
• Golongan ini telah punah pada Kambrium Tengah
Peran fosil Porifera
• Merupakan penciri lingkungan pengendapan karena hampir seluruh
organisme porifera hidup di laut
• Sebagai fosil index, Girtyocoelia >>> penting untuk Paleozoik
• Fosil ini penting untuk penentuan lingkungan sedimentasi batuan
yang mengandungnya. Contoh : Keratosa dan Calcarea dijumpai pada
laut dangkal (kurang dari 450 m)
3. Filum Coelenterata
CIRI – CIRI COELENTERATA
1. Bentuk simetri radial, dengan satu lubang yang berfungsi sebagai
mulut (dikelilingi oleh tentakel)
2. Dinding tubuh terdiri dari :
-. Epidermis (ektoderm)
-. Endodermis (Gastroderm)
4. Mulut langsung berhubungan dengan rongga Gastrovasekuler
5. Sistem saraf terletak di sepanjang dinding tubuhnya
6. Disekitar mulut tdp tentakel yang berfungsi sebagai anus
7. Mempunyai 2 bentuk :
-. Polyp : kerangka zat tanduk/karbonat
-. Medusa : tidak mempunyai bagian yang keras, dijumpai
sebagai fosil hanya berupa jejak (impression)
8. Hidup secara koloni dan soliter, terutama dalam bentuk Secyl
Bentuk Tubuh Coelenterata
Polyp : bentuk seperti tabung & membuka keatas, sebagian mulut dikelilingi
oleh tentakel dan bagian bawahnya tertutup, menambatkan diri pada dasar
(benthos secyl) & kerangkanya bersifat Calcareous
Mempunyai bagian yang keras, dsb sebagai Eksoskeleton/Hydrotheca

Medusa : bentuknya seperti payung dengan tentakel yang menggantung


sepanjang tepi dengan mulut terdapat pada bagian akhir manubrium.
Terdapat Gonad, yang berfungsi sebagai penghasil sel-sel reproduksi
Hidup berenang secara nektonik & planktonik
Klasifikasi
• Coelenterata terdiri dari tiga kelas utama, yaitu :
1. Kelas Hydrozoa (golongan hydra)
2. Kelas Scyphozoa (golongan ubur-ubur)
3. Kelas Anthozoa (golongan koral dan anemon laut)
1. Hydrozoa
• Hidup soliter dan berkoloni.
• Hydrozoa yang hidup soliter bentuk tubuhnya polip,
dan yang berkoloni bentuk tubuh sebagian besar polip
dan sebagian lagi medusa.
Ex: Hydra dan Obelia
2. Scypozhoa
• Scypos= cawan, zoon= binatang
• Scypozoa adalah hewan yang memiliki bentuk tubuh seperti
mangkuk/cawan.
• Memiliki bentuk tubuh dominan berupa medusa yang biasa
dikenal dengan ubur-ubur.
• Seperti halnya Obelia dari Kelas Hydrozoa, kelas ini juga
mengalami pergiliran keturunan seksual dan aseksual.
Ex: Aurelia
3. Anthozoa
• Anthos=bunga, zoon=binatang
• Anthozoa adalah hewan yang bentuknya seperti
bunga atau hewan bunga.
• Anthozoa juga mengalami daur hidup secara seksual
dan aseksual, namun bentuk tubuhnya hanya berupa
polip.
Ex: mawar laut, karang(koral)
Anatomi Koral
• Binatang koral umumnya membentuk rangka luar gampingan yang
disebut coralite.
• Koral yang hidup soliter, coralite nya sering berbentuk sebagai tanduk,
sedangkan yang hidup berkoloni coralite akan berkumpul menjadi
satu membentuk corallum.
• Pada beberapa jenis koral, coralite terbagi oleh beberapa dinding
vertikal yang disebut septa.
• Binatang lunak tinggal di dalam calyx, berupa lekukan berbentuk
cawan pada bagian atas coralite.
Klasifikasi Koral
• Koral pada umumnya diklasifikasikan berdasarkan atas susunan
septa.
• Contoh :
• - Koral yang mempunyai septa simetri empat disebut Tetrakoral
. Misal : Zaprentis sp, Heliophyllum sp
- Koral yang mempunyai septa simetri enam disebut Heksakoral
. Misal : Porites, Fungia, Acropora, Meandrina, Favia
- Koral yang mempunyai septa simetri delapan disebut
Octocoralia
. Misal : Tubifora, Heliofora
- Koral yang tidak mempunyai septa disebut koral Tabulata
. Misal : Halysites, Favosites
Tetrakoral Hexacoral

Koral tabulata
Golongan Coelanterata yang telah punah:
1. Kelas Stromatoporoidae
Hidup di laut, membentuk terumbu gampingan,
muncul pada Kambrium dan punah pada Kapur,
penyebaran paling luas pada Paleozoic.
2. Kelas Graptozoa
Hidup di laut, berkoloni, mengalami kejayaan
pada Paleozoic dan punah pada Kapur.
Top view of Stromatoporoidae Dendrite graptolite

Side view of Stromatoporoidae


Climacograptus graptolite
Aplikasi
• Golongan koral merupakan pembentuk terumbu yang
utama. Tempat hidup yang sesuai adalah pada laut
yang jernih, hangat dan dangkal.Posisi lintang 0-30
LU/LS, temperatur 25-29 C, pada kedalaman kurang
dari 100 meter agar sinar matahari bisa masuk.
• Golongan koral mempunyai evolusi yang pendek
sehingga baik untuk fosil index. Misalnya : golongan
tetrakoral (Paleozoik), golongan koral tabulata
(Paleozoik), golongan Hexakoral (Meso-Kenozoik)
4. FILUM ECHINODERMATA
• Echinodermata memiliki cangkang yang mempunyai simetri kelipatan 5
• Cangkang tersebut berbintil-bintil atau ditumbuhi sejenis duri di
permukaannya.
• Mempunyai tabung kaki, yang berfungsi untuk bergerak dan menangkap
makanan.
• Echinodermata hidup di dasar laut (benthonic), baik sesil maupun vagil,
mulai dari zona litoral hingga abysal.
• KLASIFIKASI:
1. Kelas Asteroidea
2. Kelas Echinoidea
3. Kelas Ophiuroidea
4. Kelas Holothuroidea
5. Kelas Chrinoidea
6. Kelas Blastoidea
7. Kelas Cystoidea
1. Kelas Asteroidea
• Fosil Asteroidea yang utuh sangat jarang
dijumpai, karena setelah mati kulit akan
membusuk dan hancur.
• Hidup di laut yang sangat dangkal (bahkan
zona litoral), tetapi ada juga yang bisa hidup
di laut dalam.
• Hidup sejak Ordovician hingga kini.
2. Echinoidea
• Hidup pada semua kedalaman laut, kebanyakan laut
dangkal yang hangat.
• Makanan berupa rumput laut dan binatang lain yang
mati.
• Muncul sejak Ordovician, hingga kini. Melimpah
sepanjang Jura-Kapur.
3. Kelas Holothuroidea

• Fosil golongan Holothuroidea diketahui muncul pada Karbon Awal,


hasil pengendapan laut dangkal.
4. Kelas Crinoidea
• Crinoid mulai dijumpai pada Jaman Ordovician dan melimpah
pada Awal Karbon, sehingga disebut The Age of Crinoid.

• Crinoid masa kini hidup pada laut dangkal, jernih, kadar oksigen
tinggi dan banyak tersedia mikroplangton sebagai makanannya.

• Dalam bentuk fosil, crinoid jarang dijumpai dalam bentuk utuh,


karena setelah mati akan terurai. Bagian yang sering dijumpai
berupa fragmen dari batang dan calyx. Fragmen2 ini sering
menjadi komposisi utama batugamping, sehingga disebut
batugamping crinoid.
Batugamping crinoid
5. Kelas Ophiuroidea

• Dijumpai sejak Ordovician, jarang dijumpai fosilnya.


• Hidup di laut yang sangat dangkal.
6. Kelas Blastoidea
• Kisaran hidupnya Ordovician – Perm (seperti Crinoid,
golongan ini sangat melimpah pada Karbon Awal, tetapi
punah pada jaman Perm)
• Fosilnya banyak dijumpai pada batugamping dan napal,
menunjukkan lingkungan hidupnya laut jernih yang
dangkal.
7. Kelas Cystoidea
• Kisaran hidup : Cambrian – akhir Devon (namun melimpah
pada ordovician – Silur)
5. Filum Arthropoda
• Arthron : Ruas atau buku-buku,
Podos : Kaki => Hewan yang mempunyai kaki yang beruas-
ruas/berbuku-buku.
# Ciri umum :
- Bentuk elongate bersegmen
- Tubuh simetri bilateral
- Mulut dan anus terletak berlawanan
- Komposisi test biasanya khitin atau calcareous
- Ukuran tubuh dari submikroskopik (mm) sampai ratusan cm.
• Mulai muncul sejak Cambrian dan sampai saat ini masih
banyak dijumpai anggota filum ini, misal golongan
ketam, lobster, udang, insekta dan laba-laba.
• Mempunyai kemampuan adaptasi yang tinggi terhadap
berbagai lingkungan, baik air, darat maupun udara.
• Meskipun jumlahnya banyak, namun yang terawetkan
sebagai fosil sangat sedikit, terutama yang hidup di
darat.
• Golongan yang banyak terawetkan sebagai fosil adalah
Trilobita, Ostrakoda, Balanus.
KLASIFIKASI
FILUM ARTHROPODA
1. Subphylum Trilobitomorpha 4. Subphylum Hexapoda
• Trilobita - trilobites (punah) -. Insecta
2. Subphylum Chelicerata -. Order Diplura
• Arachnida -. Order Collembola
• Merostomata -. Order Protura
• Pycnogonida
3. Subphylum Myriapoda 5. Subphylum Crustacea
• Chilopoda -. Remipedia
• Diplopoda -. Cephelocarida
• Pauropoda -. Maxillopoda
• Symphyla -. Ostracoda
-. Malacostraca
Kelas Arachnida
Ciri-ciri :
-. Memiliki 2 bagian tubuh, yaitu : cephalothorax, abdomen
-. Tidak memiliki anttena
-. Bagian mulut telah berkembang membentuk taring,
contohnya laba-laba

Kelas Crustacea
Ciri-ciri :
-.Tubuh terdiri dari dua bagian utama
-. Terdapat dua pasang antena di bagian kepala
-. Memiliki 5 pasang kaki atau lebih
-. Hidup pada daerah aquatik, sedikit pada daerah terestrial
Kelas Chilopoda
Ciri-ciri :
-. Well – defined head
-. Sepasang kaki pertama telah bermodifikasi untuk meracuni
mangsa
-. Memipih dari bagian atas/kepala hingga bagian bawah/buntut
-. Memiliki sepasang antena di bagian kepala

Kelas Diplopoda
Ciri-ciri :
-. Memiliki dua pasang kaki pada tiap segmen tubuhnya, namun 4
segmen pertama hanya memiliki sepasang kaki
-. Memilki sepasang antena
-. well-defined head
-. Umumnya berbentuk cylindrical
Trilobita
• Termasuk dalam Subfilum Trilobitomorpha, kelas
Trilobita.
• Nama Trilobita berasal dari kenampakan binatang
tersebut yang khas, yaitu terdiri dari tiga bagian (three
lobes) yaitu kepala (cephalon), thorax (dada/perut)
dan pygidium (ekor).
• Disamping itu, ke arah lateralnya, tubuh trilobita juga
terbagi menjadi 3 bagian, yaitu bagian tengah
(central/axial lobe) dan bagian pinggir di kedua
sisinya(lateral lobes).
• Tubuh binatang ini terbungkus rangka luar (exoskeleton)
yang tersusun oleh senyawa khitinan.
• Ruas-ruas tubuhnya sangat lentur sehingga bisa digulung
seperti bola.
• Seperti anggota Arthropoda yang lain, pertumbuhan
Trilobita dilakukan dengan jalan berganti rangka
(molting).
• Mulai muncul pada awal Cambrian (diwakili oleh
golongan Olenellus), berkembang pesat pada Jaman
Cambrian- Ordovician, kemudian menyusut pada Silur
dan punah sama sekali pada akhir Perm.
• Trilobita menjalani seluruh kehidupannya di dasar laut, sering
membuat lubang dan melata ke tempat lain sehingga sering
meninggalkan fosil jejak berupa burrow dan trail.
• Fosil Trilobita sering dijumpai bersama dengan koral, crinoid,
brachiopoda dan cephalopoda, sehingga ditafsirkan tempat hidupnya
di laut dangkal.
Ostrakoda
• Termasuk ke dalam golongan udang (subfilum Crustacea),
kelas Ostrakoda.
• Cangkang sering disebut dengan Carapace, berukuran 0,5 –
4 mm, tersusun oleh khitin atau kalsium karbonat. Tubuh
yang beruas-ruas tertutup oleh cangkang ini.
• Ostrakoda mulai muncul pada awal Jaman Ordovician,
berkembang pesat pada Jaman Kapur dan Jaman Tersier,
dan sampai saat ini masih dijumpai, baik di air laut, payau
maupun tawar.
• Hidup di dasar perairan dan mampu bergerak (vagile) ke
daerah sekitarnya dengan jalan merayap maupun berenang.
• Fosil Ostrakoda merupakan sarana korelasi stratigrafis yang
penting, karena ukurannya yang kecil, maka mudah dijumpai
pada contoh-contoh yang berasal dari lubang bor.
Balanus
• Seperti halnya Ostrakoda, Balanus juga merupakan anggota
subfilum Crustacea, kelas Ciripeda.
• Hewan dewasa hidup tertambat kuat pada batuan yang keras atau
cangkang invertebrata yang lain.
• Balanus masa kini banyak dijumpai di tepi laut,pada zona litoral
(pasang surut), melekat pada dinding atau tiang dermaga, atau
menempel pada lambung kapal.
Balanus adalah makhluk hidup yang
cara hidupnya bentonik tertambat
(benthos sesil). Untuk mendapatkan
makanan Balanus mempunyai alat
tubuh yang disebut APPENDAGES,
yang berfungsi menyaring makanan
dari air kemudian masuk ke mulut
dan dicerna dalam saluran
pencernaan.
FOSIL ARTHROPODA
Fosil Trilobita dalam batuan sedimen
Fosil Trilobita dalam setangan tubuh yang utuh
PERANAN FOSIL ARTHROPODA
Fosil dari Phylum Arthropoda ini sangat khas hidup pada zaman dan
lingkungan tertentu, sehingga kehadirannya dalam batuan sangat
membantu untuk penentuan umur dan lingkungan pengendapan

Sebagai contoh :
Fosil Trilobita, yang merupakan hewan penciri dari zaman Kambrium
6. FILUM BRACHIOPODA
1. Hidup di air laut >> benthos secyl
2. Ada yang hidup di air tawar, namun sangat jarang
3. Mampu hidup pada kedalaman hingga 5.600 m secara
benthos secyl
4. Genus Lingula hanya hidup pada daerah tropis/hangat
dengan kedalaman maksimal 40 m.
5. Hingga saat ini diketahui memiliki sekitar 300 spesies dari
Brachiopoda
6. Brachiopoda modern memiliki ukuran cangkang rata-rata
dari 5 mm hingga 8 cm
Anatomi
• Brachiopoda mempunyai 2 cangkang (valve) :
- Pedicle/Ventral Valve
- Brachial / Dorsal Valve
• Cangkang tersusun oleh senyawa karbonat, atau khitin dan kalsium
fosfat
• Cangkang biasanya mempunyai hiasan, berupa garis tumbuh,
costae/costellae
• Kedua buah cangkang dihubungkan oleh gigi pertautan (pada
Brachiopoda artikulata) atau sistem otot (Brachipoda inartikulata).
• Pada pertangkupan kedua cangkang terdapat lubang tempat keluarnya
pedicle : Pedicle opening / Forament
• Pedicle merupakan juluran otot yang berfungsi untuk menempelkan
tubuhnya pada tempat hidupnya
• Bagian lain pada cangkang adalah Lophophore, berupa dua buah
tentakel berbulu getar, berfungsi untuk menggerakkan air di
sekitarnya.
Morfologi Brachiopoda
Valve Brachiopoda
Perkembangan Valve
Berbagai bentuk valve brachiopoda
KLASIFIKASI
PHYLUM BRACHIOPODA

1. Klas Articulata/Pygocaulina
Cangkang atas & bawah (valve) dihubungkan dengan gigi
pertautan.
2. Klas Inarticulata/Gastrocaulina
Cangkang atas & bawah (valve) dihubungkan dengan otot.
1. Brachiopoda Inartikulata

• Tidak mempunyai gigi pertautan (hinge teeth) dan garis


pertautan (hinge line)
• Pertautan kedua cangkangnya dilakukan oleh sistem otot,
sehingga setelah mati cangkang langsung terpisah.
• Cangkang umumnya berbentuk membulat atau seperti lidah,
tersusun oleh senyawa fosfat atau khitinan.
• Mulai muncul sejak Jaman Cambrian awal hingga masa kini
• Contoh : Lingula
2. Brachiopoda Artikulata

• Cangkang dipertautkan oleh gigi dan socket


• Cangkang umumnya tersusun oleh material karbonatan
• Tidak mempunyai lubang anus
• Mempunyai keanekaragaman jenis yang besar
• Banyak yang berfungsi sebagai fosil index
• Mulai muncul sejak Kapur hingga kini
Kelompok Brachiopoda Artikulata

1. Orthid : Bentuk setengah lingkaran, bikonveks, garis pertautan lurus, hiasan


bersifat radial. Contoh Hebertella dan Platystrophia. Umur Ordovician.

2. Pentamerid : Bentuk bikonveks, membulat. Contoh Pentamerus. Khas untuk


jaman Silurian.

3. Strophomenid : Bentuk pipih, garis pertautan lurus, hiasan radial berupa


costellae yang halus. Contoh Strophomena, Sowerbyella, Rafinesquina. Khas
untuk Ordovician.

4. Spiriferid : bentuk seperti memiliki sayap.Contoh Muscrospirifer dan


Platyrachella. Khas untuk jaman Devon.

5. Atrypid : Bentuk setengah bola. Contoh Atrypa.


6. Productid : Mempunyai duri atau pangkal duri yang patah di permukaan
cangkang, cangkang brachial pipih/cekung, cangkang pedicle sangat
cembung. Contoh Juresina. Umur setelah Devon.

7. Rhynconellid : Mempunyai beak yang sangat kuat, bentuk cangkang seitiga


atau bulat dengan garis pertautan yang pendek. Contoh Lepidocylus,
Pugnoides, Rhynchotreta

8. Terebratulid : Mempunyai lophophore yang ditopang oleh loop gampingan,


lubang pedicle terletak pada beak yang menggantung, bentuk cangkang
halus, tanpa ornamen.Contoh Terebratulata dan Dielesma

9. Rostospiricid : Bentuk bikonveks, beak memanjang, tanpa hiasan


radial.Contoh Composita
Fosil Brachiopoda & Kegunaannya dalam Geologi

Kegunaan fosil Brachiopoda ini yaitu sangat baik untuk fosil indeks (index
fossils) untuk strata pada suatu wilayah yang luas

-. Contoh fosil dari phylum ini :


Neospirifer condor, from Bolivia. The specimen is 7 cm across

A Devonian spiriferid brachiopod from Ohio which served as a host substrate for a colony of
hederellids. The specimen is 5 cm wide
Contoh kegunaan fosil brachiopoda dalam geologi :

Brachiopoda dari Klas Inarticulata ; Genus Lingula merupakan


penciri dari jenis brachiopoda yang paling tua, yaitu Lower
Cambrian (550 juta tahun yang lalu).

Secara garis besar, jenis Phylum Brachiopoda ini merupakan


hewan-hewan yang hidup pada Masa Paleozoikum, sehingga
kehadirannya sangat penting untuk penentuan umur batuan
sebagai Index Fossils.
Rekaman Phylum Brachiopoda
Dalam Kurun Waktu Geologi

Phylum Brachiopoda (Cambrian-Recent)

• Class Inarticulata (Cambrian-Recent)

• Class Articulata (Cambrian-Recent)

• Order Orthida (Cambrian-Permian)

• Order Strophomenida (Ordovician-Jurassic)

• Order Pentamerida (Cambrian-Devonian)

• Order Rhynchonellida (Ordovician-Recent)

• Order Spiriferida (Ordovician-Jurassic)

• Order Terebratulida (Devonian-Recent)


• Pada akhir jaman Perm, terjadi kepunahan massal yang
melibatkan hampir semua golongan Brachiopoda. Hanya
sedikit takson yang selamat, seperti golongan Trebratulid
dan Lingula, dan masih terdapat hingga masa kini
(Holosen).

• Brachiopoda masa kini selalu ditemukan dalam keadaan


tertambat dengan menggunakan pedikelnya, baik pada
batuan keras maupun cangkang binatang yang telah mati.

Anda mungkin juga menyukai