Anda di halaman 1dari 8

SPONGE

Spon merupakan hewan multiseluler yang termasuk ke


dalam filum porifera. Kata porifera berasal dari kata
latin, pori = lubang-lubang kecil, dan faro =
mengandung, membawa. Kata tersebut menunjukkan
kekhususan hewan yang bersangkutan, yaitu memiliki
banyak lubang-lubang kecil dan bila disingkat cukup
disebut hewan berpori (Jasin, 1984 dalam Handayani,
2012).

Spons merupakan kelompok porifera yaitu hewan


yang mempunyai tubuh berpori-pori atau saluran.
Spons sebagai invertebrata laut multi sel yang
fungsi jaringan dan organnya sangat sederhana.
Biota laut ini dikenal dengan filter feeders, yaitu
mencari makanan dengan mengisap dan
menyaring air melalui sel cambuk dan
memompakan air keluar melalui oskulum.
Struktur Tubuh Sponge
a. Oskula
b. Sel penutup (pinakosit)
Struktur tubuh spons terdiri c. Sel amobosit
dari tiga lapisan yaitu d. Sel pori (porosit)
epidermis, mesoglea dan e. Pori saluran masuk (ostia)
endodermis. f. Telur
g. Spikula triaxon
h. Mesohil
Epidermis merupakan i. Sel mesenkim
lapisan luar yang terdiri atas sel- j. Bulu cambuk (flagela)
sel epitelium berbentuk pipih k. Sel kolar (choanosit)
(pinakosit). Pinakosit berfungsi l. Sklerosit
m. Spikula monoaxon
sebagai pelindung. Endodermis
terdiri atas sel berflagela yang
berfungsi mencerna makanan dan
bercorong yang disebut sel leher
atau koanosit.
Struktur Tubuh Sponge

Di antara lapisan epidermis dan endodermis


terdapat bahan gelatin yang disebut mesoglea.
Mesoglea terdiri atas beberapa macam sel, yakni:
Sel amoebosit, yaitu sel yang berfungsi mengangkut
zat makanan dan zat sisa metabolisme dari satu sel ke
sel yang lain
Sel skleroblas, yaitu sel yang fungsinya membentuk
spikula yang bisa terbuat dari zat kapur, kersik, atau
sponging
Porosit, sel yang fungsinya membuka dan menutup
pori-pori
Arkeosit, sel amebosit embrional yang tumpul dan
dapat membentuk sel-sel reproduktif
Spikula, sel pembentuk tubuh
Struktur Tubuh Sponge
Porifera memiliki saluran air yang berfungsi sebagai jalan masuknya
air ke spongosol lalu dari spongosol dikeluarkan melalui oskulum. Saluran
ini memiliki tiga bentuk yaitu: sikon, askon dan leukon.

Askon Sikon Leukon


Struktur Tubuh Sponge

Askon, tipe ini adalah tipe paling sederhana. Bentuk


spons seperti jambangan bunga. Air yang masuk
melewati saluran yang langsung terhubung dengan
spongosol lalu keluar melalui oskulum. Saluran ini
pendek dan tidak memiliki cabang maupun lekuk-lekuk.
Contoh : Leucosolenia sp.
Sikon, pada tipe ini air yang melalui ostium akan masuk
ke spongosol melalui saluran yang bercabang-cabang.
Setelah itu air akan keluar melalui oskulum. Tipe ini
dimiliki oleh Scypha
Leukon (ragon), tipe ini adalah tipe yang paling
kompleks. Air masuk melalui ostium menuju ke rongga-
rongga bulat yang saling berhubungan. Dari rongga ini
barulah mengalir menuju spongosol dan keluar melalui
oskulum.
Klasifikasi Spons

a. Hexactinellida (Hyalospongiae)

Hexactinellida (dalam bahasa Yunani, hexa = enam) atau Hyalospongiae (dalam


bahasa yunani, hyalo = kaca/transparan, spongia = spons), disebut juga spons gelas.
Kelas ini dibedakan menjadi dua subkelas, empat ordo, 19 famili dan 113 genus.

Hexactinellida memiliki spikula yang tersusun dari silika.


Ujung spikula berjumlah enam seperti bintang. Semua spons kaca berdiri
tegak dan memiliki struktur khusus di pangkalnya untuk melekat kuat
pada dasar laut.
Secara morfologi bentuknya radial simetris, biasanya silinder, tetapi ada
juga yang berbentuk cangkir, guci atau bercabang.
Tubuh spons ini tidak memiliki permukaan epitel. Hexactinellida
kebanyakan berwarna pucat dengan bentuk vas bunga atau mangkuk.
Tinggi tubuhnya rata-rata 10-30 cm dengan saluran tipe sikonoid. Spons
ini hidup soliter di laut pada kedalaman 200-1.000 m.
Hexactinellida memiliki rongga sentral yang luas (atrium) dimana air
melewati rongga tersebut, spikula yang berbentuk seperti anyaman topi
yang rapat melapisi osculum pada beberapa spesies.
Klasifikasi Spons
b. Calcarea (Calcisspongiae)

Calcarea (dalam latin, calcare = kapur) atau Calcisspongiae (dalam


latin, calci = kapur, spongia = spons) memiliki rangka yang tersusun dari
kalsium karbonat. Kelas ini terdiri atas dua subkelas, empat ordo, 19 famili
dan 98 genus. Spons dari kelas ini memiliki jumlah kurang dari 10 % dari
semua spons yang ada di laut

Tubuhnya kebanyakan berwarna pucat dengan bentuk


seperti vas bunga, dompet, kendi, atau silinder.
Tinggi tubuh kurang dari 10 cm.
Struktur tubuh ada yang memiliki saluran air askonoid,
sikonoid, atau leukonoid.
Calcarea hidup di laut dangkal, contohnya Sycon,
Clathrina dan Leucettusa lancifer.
Elemen kerangka dari kelas Calcarea berbentuk spikula
triaxon.
Klasifikasi Spons

c. Demospongiae

Demospongiae (dalam bahasa Yunani, demo = tebal,


spongia = spons) memiliki rangka yang tersusun dari serabut
spongin.

Demospongiae bertulang lunak karena tidak memiliki rangka, jika Spons Genus Haliclona Grant
ada yang memiliki rangka terdiri atas serabut spongin dengan
spikula dari silikat atau spongia.
Tubuhnya berwarna cerah karena mengandung pigmen yang
terdapat pada amoebosit.
Fungsi warna diduga untuk melindungi tubuhnya dari sinar
matahari.
Bentuk tubuhnya tidak beraturan dan bercabang.
Tinggi dan diameternya ada yang mencapai lebih dari satu meter.
Seluruh Demospongiae memiliki saluran air tipe leukonoid. Habitat
Demospongiae umumnya di laut dalam maupun dangkal, meskipun
ada yang di air tawar.

Anda mungkin juga menyukai