Anda di halaman 1dari 85

BAB V

PERALATAN DAN OPERASI


WELL SERVICE
5.1. Pengertian dan Fungsi Wireline
Wireline unit adalah bagian yang tarterpisahkan dari suatu operasi
workover dan komplesi sumur (well service). Penggunaan wireline ini sangat
ekonomis bila dibandingkan dengan metoda yang digunakan pada masa
sebelumnya.

Penggunaan

wireline

termasuk

diantaranya

dalam

operasi

completion, pemasangan peralatan-peralatan bawah permukaan, pembersihan


paraffin, pasir dan scale dalam tubing, operasi perforasi, logging dan sebagainya,
Pada pelaksanaan operasi wireline yang meliputi operasi pendirian rig,
pengoperasian dan penurunan rig, dapat dilaksanakan lebih cepat bila
dibandingkan operasi yang menggunakan rig konvensional, dengan demikian
dapat menurunkan biaya rig.
Penggunaan wireline secara umum adalah:
a. Pengukuran kedalaman
b. Survey suhu dan kedalaman (flowing/statik)
c. Modifikasi dan mengatur laju alir
d. Penggantian dan pengubahan lapisan produksi
e. Pembagian produksi untuk lapisan yang banyak
f. Penutupan dan pembukaan port sirkulasi
g. Kalibrasi tubing
h. Pembersihan lubang secara umum
i. Pengambilan sempel dan sediment dasar sumur
j. Operasi perforasi
Peralatan wireline meliputi peralatan dipermukaan dan didalam sumur. Peralatan
yang dipergunakan tergantung pada tekanan kepala sumur, kedalaman sumur dan
jenis pelayanan yang dilaksanakan.

5.1.1. Jenis-jenis Wireline Unit


1. Tuck/Trailler Wireline Unit
Truck/trailer wireline unit dirancang untuk operasi wireline di berbagai
medan yang berat yang masih dapat ditempuh dengan jalan darat. Gambar 5.1
dibawah ini memperlihatkan kedua jenis unit tersebu

Gambar 5.1
Truck/Trailler Wireline Unit 18)
2. Special Unit
Unit wireline ini dirancang untuk menangani operasi didaerah padang
pasir dan daerah kutub. Unit ini terdiri dari:

Dessert-type truck wireline unit

Cold weather wireline unit

Wireline portable unit

Dessert-type truck wireline unit dirancang untuk menangani operasi pada sumur
minyak dan gas didaerah padang pasir. Cold weather wireline unit dirancang
untuk menangani daerah-daerah yang sulit ditempuh baik itu dihutan, rawa-rawa
bahkan didaerah kutub maupun padang pasir. Jenis portable mempunyai bentuk
yang ringkas dan ringan sehingga mudah dipindah-pindahkan baik itu dari
helikopter maupun dengan alat transportasi lainnya.
3. Skid Monted Wireline Unit
Operasi wireline didaerah-daerah terpencil, seperti ditengah hutan,
didaerah kutub, maupun didaerah padang pasir tandus bisa dilakukan dengan unit
ini. Karena bentuknya yang ringkas dan tidak terlalu berat sehingga dengan
mudah dapat dipindah-pindahkan dengan menggunakan helicopter maupun jenis
angkutan transportasi yang lain. Skid monted ini terdiri dari dua jenis, yaitu:
1. Satu jenis wire line yang terdiri dari kumparan, wireline, gaya penggerak
hidrolik atau mekanik dan unit tenaga yang disusun dalam satu penyangga
(skid) yang ringan ( gambar 5.2)
2. Satu jenis wireline yang terdiri dari dua penyangga. Unit tenaga dan
pompa disusun dalam satu penyangga sedangkan kumparan dan peralatan
lainnya disusun dalam penyangga yang satunya.

Gambar 5.2
Skid Monted Wireline unit 18)
4. Jack-Up Vesel Wireline Unit
Unit ini

dirancang untuk operasi diperairan yang dalam. Unit ini

dilengkapi dengan tenaga pengerak hidrolik, di samping perlengkapan wireline


yang lainnya.
5. Barge Wireline Unit
Barge wireline unit digunakan untuk operasi wireline diperairan dangkal.
Unit ini memiliki kaki penyangga, akan tetapi perlengkapan lainnya sama dengan
jenis jackl-up vesel

5.1.2. Peralatan Utama Wireline Unit


Meskipun wireline mempunyai jenis unit yang bermacam-macam sesuai
dengan lokasi pengoperasiaanya, tetapi keseluruhan unit-unit tersebut mempunyai
komponen-komponen utama yang sama. Komponen-komponen tersebut akan
diuraikan satu persatu dalam sub bab ini.
1. Power Unit (Unit Tenaga)
Unit tenaga merupakan bagian pelengkap unit wireline yang digunakan
untuk menggerakan (memutar) kumparan wireline selama operasi berlangsung.
Berdasarkan tenaga pembangkit yang digunakan untuk menggerakan kumparan,
power unit dibagi tiga yaitu :
1. Gasoline Powered
2. Elektrik Powered
3. Diesel Powered
Sedangkan berdasarkan pengontrolan perputaran wireline , unit tenaga dibagi
menjadi dua yaitu:
1. Gaya penggerak mekanik (mechanical drive)
2. Gaya penggerak hidrolik (hidrolical drive)
2. Kumparan Wireline
Kumparan wireline membuat penanganan yang mudah dan aman pada saat
pengoperasian dan berguna untuk transportasi dari satu sumur ketempat yang
lainnya tampa mengalami kerusakan. Pada saat sekarang kumparan dibagi atas
tenaga yang diperlukan. Rell yang besar digunakan untuk menurunkan peralatan
kedasar sumur. Komponen-komponen pelengkap kumparan adalah rell drum dan
kopling untuk menghentikan hubungan dengan sumber tenaga . kadang-kadang
diperlukan transmisi multi speed.
Untuk operasi di offshore digunakan wireline dengan dua unit drum. satu
untuk kerja rutine dengan panjang wireline 20.000 ft dan diameter 0.092 inch,
salah satu dengan panjang 20.000 ft dan berdiameter 3/16 inch digunakan untuk
penarikan beban yang berat, seperti swabbing dan operasi-operasi fishing.

Pembagian ini bertujuan untuk mereduksi dan untuk memudahkan pemindahan ke


platform. Gambar 5.3 memperlihatkan kumparan wireline

Gambar 5.3.
Kumparan Wireline 18)
3. Wireline
Wireline adalah kawat baja yag digunakan untuk menahan atau
mengantung peralatan bawah permukaan yang sedang dioperasikan didalam
lubang sumur. Wireline saat digunakan dalam operasi, digunakan beban
maksimum 80 % dari beban patah minimumnya.
Wireline yang digunakan dalam operasi wireline ada tiga macam yaitu:
a. Slick line (single strand line)
b. Stranded line (multi stand line)
c. Conductor line
Slick line adalah kawat baja tunggal yang padat dengan garis tengah yang
lazim digunakan sebesar 0.068, 0.072, 0.082, 0.092 masing-masing dalam satuan
inch. Slick line umumnya digunakan untuk memasang, menarik dan mengaktifkan
alat-alat control aliran bawah permukaan dalam well completion.

Stranded line adalah wireline dengan beberapa solid line yang dijalin
menjadi satu. Stranded line diproduksikan dengan didmeter 1/8 inch, 3/16 inch,
7/32 inch, dan inch. Stranded line digunakan untuk menangani beban-beban
yang lebih berat pada operasi wireline.
Conductor cable dibuat mirip dengan stranded line, hanya mempunyai inti
yang diisolasi dan didalamnya diisi satu atau beberapa penghantar.
4. Alat-alat Pengukur Kedalaman
Suatu alat yang penting yang selalu digunakan baik itu pelaksanaan
logging, workover, maupun wellcompletion adalah alat pengukur kedalaman.
yang disebut Odometer atau Depth indikator. Alat pengukur kedalaman yang
digunakan pada operasi wireline termasuk alat penghitung mekanik (mechanical
Counter). Alat ini disebut mechanical counter karena digunakan poros (saft),
sambungan, roda gigi, dan sabuk untuk menghubungkan counter dengan
indikiator pengukur. Apabila roda indikator pengukur mengalami ganguan, maka
akan menghasilkan pengukuran yang salah dan roda harus diganti. Hubungan
antara roda pengukur dengan counter dikalibrasi dalam feet atau meter

Gambar 5.4.
Alat Pengukur Kedalaman 18)
5.Indikator Berat

Dalam operasi yang berbeban berat, ketika diperlukan pembebanan pada


wireline sampai beban maksimum aman (biasanya dalam operasi mekanik atau
hidrolik jar) penggunaan peralatan indicator berat sangat diperlukan. Indikator
berat yang digunakan untuk operasi wireline ada dua macam yaitu elektrik dan
hidrolik.
Indikator berat tipe elektrik adalah sebuah Electromechanical Tranducer yang
menterjemahkan perubahan gaya atau berat kedalam perubahan tegangan gaya
listrik.
Indikator berat tipe hidrolik mempunyai elemen diafragma dengan annulus
berbentuk U yang terletak dalam load cell housing . Apabila

diafragma

melakukan gerak, tepi dibagian luar dari bentuk U bergerak berputar secara
hidrolis. Pengembangan diafragma ini menyerupai langkah sebuah piston, seperti
terlihat pada gambar 5.5

Gambar 5.5.
Indicator Berat Tipe Hidraulik 18)
Fungsi indicator berat selain untuk menjaga agar beban yang dialami wireline
tidak melebihi beban patahnya, juga berguna untuk mendeteksi perubahan tekanan
wireline pada:
1. Halangan atau gesekan pada lubang (benjolan, deformasi, peluruhan)

2. Perubahan densitas fluida/gas cairan interface


3. Ketinggian atau pertambahan tekanan pada saat seting atau pembongkaran
peralatan bawah sumur.
5.1.3. Perlengkapan Wireline Di Permukaan
Untuk menangani pengoperasian alat-alat control bawah permukaan,
sangat

diperlukan

peralatan

wireline

di

permukaan.

Peralatan-peralatan

permukaan ini menjamin pengoperasian (pemasangan) peralatan bawah


pernukaan dengan efisisn dan aman, baik untuk persoalannya maupun peralatan
dan keselamatan sumur. Perlengkapan wireline dipermukaan ini bagian-bagianya
akan terlihat pada gambar 5.6

Gambar 5.6
Perlengkapan Wireline di Permukaan 18)
1. Stuffing Box

Stuffing box terdiri atas rangkaian beberapa komponen yang dapat menangani
(dilalui) semua ukuran baja line, tetapi ukurannya harus dispesifikasi, dalam
arti dapat dimodifikasi dengan mudah untuk merubah dari satu ukuran
wireline ke ukuran wireline lainnya. Hal ini memungkinkan line yang akan
masuk kedalam lubricator dapat melaluinya dan menghimpit rapat untuk
mengatasi tekanan kepala sumur, dengan demikian gas dan cairan dari sumur
tak dapat keluar (lewat)
2. Lubricator
Lubricator merupakan batang-batang yang dirangkai bersama-sama dengan
stuffing box yang dipasang pada bagian atas dari wireline. Bagian-bagian
tabung ini dirangkai terlebih dahulu bersama-sama dengan head dan kemudian
rangkaian ini ditegakan diatas wireline valve.
Ukuran dan panjang rangkaian disesuaikan dengan peralatan workover,
dengan tekanan kerja sama atau lebih tinggi dibanding dengan pipa dimana
alat itu dioperasikan. Lubricator mempunyai panjang standar yang cukup
tinggi untuk menangani panjang peralatan antara kutub wireline dan stuffing
box. Lubricator terdiri atas tiga bagian yaitu:
a. Upper Section
Bagian ini disambung dengan stuffing box dan biasanya memiliki
diameter 2 2.
b. Middle Section
Pada bagian ini terdapat lubricator pick-up clampyang digunakan
sebagai tempat sangkut rope block.diameter bagian ini 2.5 3
c. Lower section
Bagian ini dilengkapi dengan bleed-off valve. Bagian bawah dari lower
section menyambung ke tubing dan diameternya tergantung diameter
tubing.
Pemilihan lubricator ditentukan oleh faktor-faktor berikut:
1 Tekanan kepala sumur
2. Diameter tool
3. Panjang peralatan

4. Untuk problem H2S dibuat baja campuran khusus


3. Quick Union
Alat ini merupakan bagian dari lubricator yang berfungsi sebagai alat
penyambung antara up-per section dengan middle section. Quick section
(gambar 5.7) ini dirancang sedemikian rupa, sehingga dalam pemasangannya
cukup diputar dengan tangan.

Gambar 5.7
Quick union 18)

4. Rope Block
Rope block digunakan untuk menaikan dan menurunkan lubricator pada saat
pengoperasian alat-alat bawah permukaan atau pada saat membuka lubricator
untuk mengganti alat-alat yang dioperasikan dalam sumur.
5. Telescopic Gin Pole
Telescopic gin pole digunakan untuk menaikan lubricator sampai diatas kutub
wireline, dan tetap mempertahankan pada ketinggian tersebut pada saat
Breaking-off atau pada saat menaikan wireline tool string.
6.

Bleed-off valve

Bleed-off valve adalah kutub pembebas tekanan yang terletak pada lubricator
bagian bawah. Bleed off valve digunakan untuk membebaskan tekanan pada
lubricator, sebelum lubricator dibuka (dilepas) guna menyambung alat-alat
yang akan dioperasikan.
7. Wireline Valve
Wireline valve adalah peralatan blow out preventer pada operasi wireline.
Wireline valve digunakan untuk melindungi perlengkapan permukaan yang
dipasang diatas wireline valve tampa merusak wireline. Wireline valve ini
berfungsi sebagai kutub kosong bila didalam saluran tidak ada wireline
8. Hay Pulley dan Wire Clamp
Hay palley berupa katrol dasar yang merupakan tempat lewatnya wireline
dari stuffing box sheave sebelun digulung dalam kumparan wireline. Hay
pulley juga merupakan alat untuk merubah titik tarik dari wireline dari bagian
atas lubricator kebagian bawah perlengkapan permukaan,dan juga berfungsi
untuk menghapuskan gaya-gaya lateral pada lubricator dan kepala sumur.
Sedangkan wireline clamp adalah alat yang digunakan untuk menjepit
wireline dengan tampa kerusakan selama

menaikan atau menurunkan

lubricator atau pada operasi fishing untuk memegang wireline yang terlihat
melewati ram dari wirelie valve.
9. Swage (Tree Conection)
Swage berfungsi untuk merangkaikan bagian bawah wireline valve dan bagian
atas dari tree flange connection
Ulir bagian atas swage (tree connection) disambungkan dengan ulir bagian
bawah wireline .Ulir Bagian bawah swage disambungkan dengan tree flange
connection
Swage ini dirancang untuk dapat menahan tekanan lateral mekanik dan
tekanan sumur
10. Load Binder dan Chain
Load binder dan Chain digunakan untuk mengikat gine pole ke tree
connection dan wireline valve
11. Line Wiper (pembersih)

ketika pekerjaan selesai dilakukan dan wireline ditarik dari sumur, fluida
sumur mengotori wireline, lantai block .fluida sumur ini harus dibersihkan
dari wire untuk menjaga keamanan, perawatan dan kebersihan.
Line wiper dari berbagai tipe umumnya melakukan berbagai pekerjaan
pembersih line atau lokasi disekitar kepala sumur. Salah satu bentuk line wiper
adalah rumah-rumahan dengan penjepit selaput karet neopran. Penjepit ini
menjepit fluida dari padanya
5.1.4. Perlengkapan Wireline Bawah Permukaan
Peeralatan bawah permukaan merupakam bagian dari sarana operasi
wireline. Sehingga operasi wireline dapat dilaksanakan. Peralatan wireline bawah
permukaan ini sering juga disebut sebagai wireline string standard peralatan
wireline ini meliputi:
1. Rope socked
2. Wireline stem
3. Wireline jar
4. Knockle joint
Semua komponen ini dirancang mempunyai diameter yang bersesuaian, sehingga
tidak hanya asal dapat melewati tubing, tetapi juga dirancang sedemikian rupa
sehingga apabila peralatan ini jatuh dapat dipancing. Peralatan ini dirancang untuk
digunakan memasang, menarik, dan mengaktifkan alat-alat kontrol aliran bawah
permukaan serta mengadakan perbaikan-perbaikan yang diperlukan.
Alat-alat bawah permukaan ini dirangkai dalam satu rangkaian yang
disebut wireline tool string seperti terlihat pada gambar 5.8, wireline tool string
ini dirangkai (disambung) ke wireline. Alat-alat pelayanan yang dirangkai ke tool
ini disesuaikan dengan jenis pekerjaan yang dilakukan.

Gambar 5.8.
Wireline Tool String 18)
1. Rope Socked
Rope socked (gambar 5.9) sebagai tempat ikatan wireline pada rangkaian
wireline tool string. Pada umumnya rope socked terdiri dari body, pegas
pendukung dan disk. Body menampung bagian-bagian dalam, menerima

wireline melalui akhir bagian atas stem melalui bagian bawah. Dekat bagian
atas dari rope socked adalah leher pemancing yang berfungsi sebagai tempat
untuk mengait peralatan ini apabila jatuh dan di fishing.
Pegas berfungsi untuk meredam agar tidak terjadi benturan-benturan pada
string yang diakibatkan oleh operasi pemukulan maupun jaring. Pegas
mendukung disk dan beban, maka dari itu diterapkan pada bagian lurus.

Gambar 5.9
Rope socked 18)
2. Wireline Stem
Wireline stem atau sinker bar (gambar 5.10) merupakan batang pemberat,
didalam operasi wireline digunakan untuk memberikan tumbukan pada
wireline jar. Tumbukan ini akan diteruskan ke alat-alat dibawahnya, untuk
keperluan pada saat memasang (setting), menarik (pulling) dan mengaktifkan
kontrol aliran bawah permukaan, serta kegunaan-kegunaan lain. Disamping
itu, wireline stem juga berguna untuk mengatasi gesekan yang disebabkan
oleh komponen packing dan stuffing box dan tekanan sumur yang bekerja
pada daerah penampang lintang (cross-sectional area) wireline.

Gambar 5.10
Wireline Stem atau Sinker Box 18)
3. Wireline Jar
Wireline jar (gambar 5.11) berfungsi untuk memberikan efek sentakan pada
suatu operasi yang memerlukan tenaga tarikan keatas atau kebawah dengan
menghentak. Wireline jar disusun dibawah wireline stem, dengan demikian
berat dari wireline jar dan wireline stem dapat digunakan untuk menghentak
keatas dan kebawah dengan cara menarik dan melepaskan (mengendurkan)
wireline. Wireline jar mempunyai beberapa tipe yaitu:

Stroke jar
Stroke jar adalah peralatan berbentuk cable dan menggunakan
berat dari stem yang dirangkai di atas.

Keefektifannya sangat

tergantung pada berat stem dan panjang stroke. Bagaimanapun


ukuran dan kedalaman peralatan, densitas, dan viscositas fluida
dalam tubing, tekanan sumur dan ukuran wireline lainnya adalah
faktor yang harus dipertimbangkan.

Tabular jar
Tabular jar digunakan dalam hubungannya dengan penggetaran
tubing yang besar dan casing selama operasi fishing. Tabular jar
ini diperforasi untuk lewatnya fluida saat plunger diangkat atau
diturunkan.

Hydraulic Jar
Hydraulic jar didesain hanya untuk penggetaran keatas. Hydraulic
jar pada dasarnya terdiri dari atas minyak pengisi body, diatur
didalam diatas bagian yang panjang, untuk mengatasi gerakan
tight fitting piston sesaat piston bergerak keatas melewati body,
maka efek penyentakan akan disalurkan.

Knukle Jar
Knukle jar adalah peralatan tambahan yang sesuai dengan
kontruksinya terhadap knukle joint. Perbedaanya adalah knukle jar
mempunyai empat buah floating balldan pengaruhnya terhadap
tabular jar.

Gambar 5.11
Wireline jar 18)
4. Knuckle Joint
Knuckle joint (gambar 5.12) mirip stem, tetapi memiliki swivel ball pada
bagian tengahnya. Alat ini dipersiapkan untuk fleksibilitas peralatan dalam
hubungannya untuk penangkapan peralatan yang hilang (fishing)
Knuckle joint ketika dipergunakan dalam peralatan wireline diletakan dibawah
jar, dimana fleksibilitas sangat kecil. Jika bengkokan pada tubing banyak
jumlahnya, knuckle joint mungkin diletakan diantara stem dan jar, dan untuk
bengkokan yang parah diletakan diantara stem-stem. Knuckle joint diamati
dengan sering untuk memastikan apakah ball dan skrupnya dalam keadaan
yang baik. Apabila salah satu peralatan pelengkapnya hilang maka alat ini
harus langsung disevis.

Gambar 5.12
Knuckle Joint

Gambar 5.12
Knuckle Joint 18)

5.2. Pengertian Coiled Tubing


Coiled tubing merupakan salah satu penemuan teknologi baru dan sedang
mengalami perkembangana sekarang ini di industri perminyakan. Sedangkan
pengertian coiled tubing adalah suatu tubing yang dapat digulung dan bersifat
plastis, terbuat dari bahan baja yang continue (tidak bersambung). Peralatan
dipermukaan coiled tubing tidak tidak memerlukan lahan yang luas untuk
operasinya. Kelebihan-kelebihan dari coiled tubing tersebut dapat menjadi pilihan
teknologi yang diharapkan dalam aplikasi terhadap operasi dilapangan. Coiled
tubing dapat diapakai dalam operasi produksi, operasi pengeboran dan operasi
kerja ulang.
Pada tahun 1988 Dowel schlumberger mengidentifikasikan bahwa coiled
tubing berfungsi sebagai :
1. Penggunaan konvensional :

Pembersihan sumur dan kickoff

Drill Stem Test

Media untuk injeksi fluida untuk stimulasi

Untuk memisahkan zona produksi pada squeeze cementing

2. Penggunaan Unconvensional :

Menurunkan packer dan penataan bridge plugs

Coiled tubing Conveyed perforating(CTCP)

Survei tekanan dan temperatur

Pemasangan gravel pack

Fishing

3.Penggunaan sebagai wireline :

Keperluan logging (pada kondisi open hole dan cased hole)

Perforasi

Penggambaran metoda produksi

Test In-situ stress

4. Pengunaan dan keperluan masa depan :

Untuk keperluan multi zone completion system

Keperluan survey radioaktif

Melewatkan tubing

Down hole traetment dan monitoringnya

5.2.1. Komponen- komponen Coiled tubing


Komponen-komponen coiled tubing terdiri dari peralatan diatas pemukaan
dan peralatan bawah permukaan.
5.2.1.1. Peralatan diatas Permukaan
Peralatan di atas permukaan yang harus tersedia dalam operasi coiled
tubing , meliputi :
A Tubing Injector Heads
Tubing heads didesain untuk tiga fungsi dasar, yaitu :
1. Menyediakan/memberikan daya dorong yang dibutuhkan untuk mendorong
tubing masuk ke dalam sumur.
2. Menanggulangi/mengatasi gesekan dari dinding lubang sumur.
3. digunakan untuk mengontrol kecepatan masuknya tubing ke dalam sumur dan
kecepatan pada waktu menarik tubing keluar dari sumur serta menahan
seluruh berat rangkain coiled tubing.
Tubing dapat diangkat atau dapat digunakan untuk mengetahui peralatan
downhole maupun keadaan dasar tubing. Tubing injector head digerakkan rantai
menggunakan tenaga kontra rotating hydraulic motor.
Tubing injector heads terdiri dari beberapa komponen yaitu:
1. Hydroulic motors
Hydraulic motor bertugas memberikan daya tarik yang diperlukan untuk
menggerakkan tubing keluar maupun masuk ke dalam sumur. Dengan cara
mengontrol tekanan dan flowrate dari fluida hidrolik dihubungkan untuk
mengontrol motor, kecepatan dan yang lebih penting lagi energi potensial yang
dapat digunakan oleh injektor head.
2. Drive chains (rantai)

Rantai terdiri dari mata rantai, block pegangan (gripper blocks) dan pada
rantai konvensional digunakan roller bearings. Pada waktu terjadi beban pada
rangkaian tubing yang disebabkan oleh adanya gesekan pada material
penyusun blok sangata penting untuk menjamin effisiensi operasi dari tubing
injektor head dan menjaga keruskan mekanik pada tubing.
3. Chain tensioners
Pada waktu tubing dimasukkan ke dalam sumur, beban pada Inctor chain
bertambah

sehingga

diperlukan

tenaga

pada

gripper

blok

untuk

mempertahankan daya tarik efisien. Untuk mengatasi hal ini digunakan


tekanan hidrolik pada bagian samping dari sistem chain tensioner.
4. Gooseneck
Gooseneck berbentuk lengkungan yang mempunyai sudut tertentu berfungsi
untuk menggerakkan tubing masuk injektor head melalui bagian atas dari
injektor head chains.
5. Weight indicator
Weight indicator berfungsi untuk menunjukkan besarnya tegangan yang terjadi
pada tubing yang tergantung dalam sumur mulai dari injector head chains,
0termasuk efek yang terjadi karena tekanan di kepala sumur maupun efeak
bouyancy. Weight indicator daspat di jalankan dengan cara hydrolic, elektronik
maupun kombinasi diantara keduanya.
B..Coiled Tubing Reel
Coiled tubing reel berfungsi sebagai tempat (wadah) bagi coiled tubing .
Coiled tubing reel terbuat dari baja yang mempunyai diameter tertentu sesuai
dengan ukuran dari coiled tubing. Reel dikendalikan oleh hydraulic motor yang
dilengkapi dengan peralatan untuk menjaga reel dari sistem hydraulic bilamana
terjadi kesalahan mekanik ataupun kesalahan operator. Motor menggerakkan
rangkaian reel dengan cara memutar rantai yang dihubngkan dengan gigi-gigi
yang terdapat pada reel. Pada beberapa desain reel terbaru antara motor dan
gearbox dibentuk pada satu rangkaian reel.

Coiled tubing reel juga dilengkapi dengan breaking system untuk menjaga
putaran reel (menahan dan melambatkan putaran reel) dan selama control valve
dari injector heads pada posisi netral.
Tubing digulung kedalam reel melaui mekanisme yang disebut levelwind
assembly agar tubing dapat teratur terbungkus di reel. Levelwind assembly
memebentuk gulungan lebar dan dapat diangkat untuk ketinggian yang diinginkan
pada jalur antara injector tubing guide dan reel. Levelwind dilengkapi dengan
tubing integrity monitor untuk menilai dan memperhatikan luar coiled tubing.

Gambar 5.13.
Coiled Tubing Reel 17)
C. Power Pack
Power pack berfungsi untuk memberikan tenaga hidrolik untuk
mengoperasikan dan mengontrol unit coiled tubing dengan peralatan pengontrol
tekanan (Gambar 5.14.). Umumnya power pack terdiri dari diesel engine sebagai
penggerak untuk mengatur system dan sirkulasi suplai pompa hydraulic dengan
tekanan dan laju aliran yang dikehendaki. Diesel engine dilengkapi dengan sitem

protection untuk menjaga kebisingan dalam pengoperasian. Pressure control valve


berfungsi untuk membatasi pengaturan dan sistem tekanan maksimum pada
bagian sirkulasi. Fluida dalam sistem hidroluk dijaga agar tetap bersih dengan
menggunakan filter disetiap bagian.

Gambar 5.14.
Power Pack dan control Cabin 17)

D. Control Cabin
Adalah suatau ruangan yang merupakan tempat dari control console yang
berfungsi untuk mengontrol pengoperasian dan memonitor component coiled
tubing unit, dapat dilihat pada ( gambar 5.15.)

Gambar 5.15.
Control Console 17)
E . Stripper
Berfungsi untuk memberikan tekanan kecil untuk menutup dan
mengerakkan coiled tubing masuk atau keluar dari sumur sehingga tidak terjadi
hubungan antara tekanan sumur dengan tekanan permukaan (gambar 5.16.).
Tekanan pada stripper dapat diatur oleh opeeatur didalam kontrol kabin.
F . BOP (Blow Out Preventer) Stack
Suatu alat yang melindungi coiled tubing dan mengisolasi tekanan dalam
lubang sumur, melindungi pada saat terjadi situasi darurat (blow out), ditunjukkan
(gambar 5.17.). Terdapat beberapa tipe BOP Stack :
1. Shear/seal BOP
2. Combi BOP
3. Quad BOP

Gambar 5.16.
Stripper 17)

Gambar 5.17.
Blowout Preventer Stack (Quad BOP) 17).
5.2.1.2. Peralatan di Bawah Permukaan
Peralatan di bawah permukaan yang harus tersedia dalam operasi coiled
tubing adalah :
A. Connector
Berfungsi untuk menghubungkan bermacam-macam peralatan bawah
permukaan dengan ujung dari coiled tubing (Gambar 5.18.).

Gambar 5.18.
Connector 17)
B. Check Valve
Dihubngkan dengan connector yang berada pada ujung dari coiled tubing
yang berfungsi untuk mencegah masuknya aliran balik fluida sumur ke dalam
coiled tubing (Gambar.5.19.).
C . Swivel Joint

Digunakan untuk menyusun agar peralatan peralatan bawah permukaan


dapat dirangkaikan secara berurutan dan dapat digerakkan atau diputar. Dapat
dilihat pada (Gambar 5.20.)

Gambar 5.19.
Check Valve 17)

Gambar 5.20.
Swivel Joint 17)
D . Release Joint
Berfungsi untuk melepas string kerja coiled tubing string (Gambar 5.21.),
metoda yang digunakan adalah :
1. Tension-Active Release Joint
Dengan menganggap sebagian sebuah titik lemah di dalam tool string sebelum
mengakibatkan beberapa kerusakan dalam tool string retrieve atau coiled
tubing, menggunakan shear pin atau screw.
2. Pressure-Active Release Joint
Digerakkan dengan menggunakan tekanan yang melewati coiled tubing,
kemudian berbalik dengan menggunakan perbedaan tekanan didalam dan
diluar coiled tubing, ini menggunakan semacam bola didalamnya.

Gambar 5.21.

Release Joint 17) .

E. Debris filter
Digunakan bersama dengan peralatan peralatan Coiled Tubing di bawah
permukaan yang lain dan sangat peka sebagai penyaring material-material tertentu
yang berukuran kecil (Gambar 5.22).

Gambar 5.22.
Debris Filter 17).
F . Nozzle dan Jetting Subs
Salah satu bagian sirkulasi yang pada ujungnya memiliki ukuran yang
relatif kecil dibanding pada bagian lain (Gambar 5.23.). Dengan demikian pada
bagian yang lebih kecil pancaran fluidanya akan lebih keras. Biasanya digunakan
untuk membersihkan scale yang lunak.

G .Centralizer
Adalah suatu peralatan bawah permukaan yang berfungsi untuk :
1. Menjaga agar peralatan coiled tubing tetap ditengah-tengah lubang bor.
2. Mencegah rintangan dalam lubang bor.
3. Meminimalkan distorsi
4. Memeberikan stabilitas ketika operasi pemboran
5. Memeberikan tempat untuk aliran fluida.

Gambar 5.23.
Nozzles dan Jetting Subs 17).
H . Jars
Suatu alat yang menghasilkan sebuah efek kejut (sentakan) ke atas
terhadap pipa di bawah jars bila terjadi stuck (jepitan)., dapat dilihat pada
(Gambar 5.24).
Tipe Jars :
1. Tenaga mekanik
2. Tenaga hidrolik

3. Fluida (imopact drill)

I .Accelerator
Alat ini digunakan bersama-sama dengan jars dalam operasi pemancingan,
(Gambar 5.24)

Gambar 5.24.
Accelerator dan Jars 17).
5.2.2. Batasan-Batasan Operasi Coiled Tubing

Coiled tubing mempunyai batasan-batasan yang harus diperhatikan dalam


pengoperasiannya. Dalam hal ini, batasan yang dibicarakan pada operasi coiled
tubing yaitu :
5.2.2.1. Tekanan dan Tension
Faktor-faktor yang mempengaruhi batasan operasional coiled tibing string
seringkali berhubungan. Kapasitas tekanan coiled tubing string dipengaruhi oleh
tension ditentukan dengan menggunakan Von Mises Incipent Yield. Hal-hal yang
diperhitungkan adalah :pengaruh keovalan dalam perhitungan tekanan collapse,
pengaruh helical buckling dalam lubang bor. Kriteria diatas tidak berlaku jika
coiled tubing digunakan untuk memompakan asam atau fluida korosif dan terjadi
korosi yang hebat di coiled tubing. Contoh hubungan antara tekanan dan tension
ditunjukkan oleh (Gambar 5.25). Harga Pmax dan Tmax adalah batas operasional
untuk tekanan dan tension yang berlaku untuk coiled tubing string tertentu.

Gambar. 5.25.
Coil LIMIT Output Plot Hubungan Tekanan dengan Tension 17).
5.2.2.2. Diameter dan Keovalan

Batasan diamter dan keovalan didasarkan pada kemampuan peralatan


kontrol tekanan yang digunakan untuk mengoperasikan tubing yang tidak bulat
secara efisien. Tubing oval menyebabkan penurunan ketahanan terhadap collapse.
Presentase keovalan diperoleh dengan membagi diameter sumbu terbesar dengan
diameter sumbu terkecil.
5.2.2.3. Kelelahan
Kelelahan coiled tubing disebabkan oleh kombinasi tekanan dan siklus
pelengkungan yang terjadi pada coiled tubing. Hal ini sulit untuk diukur karena
berhubungan dengan karakteristik material yang khusus. Berdasarakan program
pengujian yang ekstensif barulah dapat ditentukan model matematika yang
kompleks. Model ini menghitung kerusakan yang terjadi pada coiled tubing yang
disebabkan oleh pemberian tekanan dan pelengkungan yang berulang-ulang. Halhal yang perlu diperhatikan adalah diamter coiled tubing dan lingkungan kimia
disekitarnya. Dengan parameter masukan dari model dapat dibuat plot untuk
menunjukkan presentasi umur coiled tubing berdasarkan panjang coiled tubing.
(Gambar 5.26.).

Gambar 5.26.
Plot Umur coiled Tubing dengan Panjang coiled Tubing Dari coiLIFE 17).

Dalam penggunaan CT haruslah benar-benar terjamin agar tidak lebih dari


tekanan

maksimum

(Pmax)

dan

tegangan

maksimum

(Tmax)yang

direkomendasikan melalui test yang sebelumnya diperhitungkan. Test ini


ditampilkan pada reel dengan parameter aksial force (positif pada tension dan
negatif pada compression) dan tekanan luar CT yang bernilai mula-mula nol pada
keduanya. Dengan makin besarnya diameter CT akan merendah yield pressurnya.
Ketebalan minimum coiled tubing untuk setiap seksion adalah ketebalan
specific dikurangi dengan 0.005 in untuk semua ukuran dan ketebalan
tmin = t 0.005 .. (5-1)
di mana :
t min = ketebalan minimum, in
t

= ketebalan spesifikasi tubing, in

diameter dalam (ID) coiled tubing sama dengan diameter luar dikurangi dua kali
ketebalan spesifikasi tubing
ID = OD (2 x t) (5-2)
Dari data diameter tersebut maka maka besarnya pipe metal cross section (A w)
dalam in2 dihitung dengan persamaan :
Aw = x t x (ID-t)

. (5-3)

Untuk berat akhir secara teoritis didasarkan pada dimensi coiled tubing dan
dihitung dengan persamaan berikut :
w = 10.68 (OD t) x t .. (5-4)
di mana :
w = berat akhir CT, lb/ft
Pipe body yield load merupakan gaya axial tension load yang mana menghasilkan
stress pada tubing ditentukan berdasarkan batas minimum yield strength (SMYS)
dalam tension .
Ly = x (OD-t) x SMYS (5-5)
dimana :
Ly

= Pipe body yield load, lb

SMYS = Minimum yield strength , psi


t

= Ketebalan spesifikasi CT, in

Internal yield pressure, (psi) yang terjadi pada CT dapat ditentukan bersarkan
harga minimum yield strength CT

2 x( SMYS ) xtmin
. ..(5-6)
OD

Tekanan tes pada CT ditentukan berdasarkan tekanan fluida yang terjadi dalam
CTdan perlu diperhitungkan berdasarkan safety faktor yang diiznkan
Pt = 0.8 x P

...

(5-7)

di mana :
Pt = Tekanan tes , psi
P = Internal yield pressure , psi
Sedangkan tekanan tes maksimum yang dites dengan safety faktor 5 % digunakan
persamaan :
Ptest 95%

y
2 1
2

ro 2 ri 2
ro 2 ri 2

(5-8)

.. (5-9)

dimana :
y = minimum yield stress dari CT material
ro2 = jari-jari luar max. CT
ri2 = jari-jari dalam max CT
Tekanan kerja maksimum yang digunakan dapat dihitung berdasarkan :
PMAW =

Ptest
1.5

..(5-10)

Batasan tension maksimum pada CT digunakan besaran safety faktor 20% untuk
persamaan :
Tmax = 80% A (y + Po) ... (5-11)
Dimana :
Po = tekanan luar CT, psi
A = luas section dari CT, A= (ro2 ri2)

Sedangkan tekanan collapse yang terjadi akibat dari tekanan external


fluida dan dapat dites sebelum CT dimasukkan ke sumur dengan safety faktor
sebesar 50 %.
Pcol 50%

y
2 1

(5-12)

dimana :
Pcol = tekanan collapse, psi
y = minimum yield stress dari CT material, psi
Internal Capacity merupakan unit volume yang dikandung fluida dalam
CT sedangkan External Displacement sama dengan unit volume fluida yang
ditempatkan pada luas seksion CT atau secara persamaan :
Untuk Internal Capacity
Vi = 40.8 x ID2

.(5-13)

dan Exeternal Dsiplacement


Vd = 40.8 x OD2 .(5-14)
di mana :
Vi = Capacity per 1000 ft (gal/1000 ft)
Vd = Tube body displacement per 1000 ft (gal/1000ft)
Spesifikasi dan tabulasi perhitungannya terlampir pada tabel VI-2 untuk Grade A606 Type 4.

Kelelahan (coiled Tubing Fatigue)


Umur atau masa kerja coiled tubing dipengaruhi oleh beban dan tegangan-

tegangan yang bekerja pada coiled tubing itu sendiri. Standart industri untuk
mengukur umur coiled tubing adalah running feet, yang merupakan cerminan
dari apa yang terjadi pada coiled tubing disumur. Umur coiled tubing hampir
seluruhnya ditentukan oleh fatigue yang disebabkan oleh metoda penanganan
coiled tubing diluar lubang bor.
Kelelahan coiled tubing disebabkan oleh pelengkungan dan pelurusan
berulang pada gooseneck dan reel. Pelengkungan yang berulang menyebabkan
kerusakan struktur kristal dari material pembentuk coiled tubing. Kelelahan ini

akan semakin bertambah jika pelengkungan dilakukan sambil memberikan


tekanan di dalam coiled tubing. (internal pressure).
Sifat fisik dan metalurgi coiled tubing string telah meningkat sekarang ini.
Jika ditambah dengan peningkatan teknik pembuatan dan prosedur kontrol
kualitas, maka akan menghasilkan produk yang dapat diprediksikan kinerjanya.
Proses pembuatan coiled tubing pertama kali dengan menggabungkan
beberapa tubing string yang pendek dengan pengelasan sistem butt welding. Hal
ini akan mengakibatkan kelemahan pada bagian material yang dekat dengan
pengelasan (Gambar 4.20.). Kegagalan hampir selalu terjadi pada daerah
dipengaruhi panas (heat-affected zone).
Coiled tubing pada saat ini kebanyakan dibuat dari material lempengan
yang panjang dan kontinyu yang dilas dengan sistem bias welding (Gambar
4.21). Pada sistem bias welding dilakukan pemotongan secara diagonal pada akhir
lempengan baja dan merapatkannya sebelum dilas. Bias welding meningkatkan
kekuatan coiled tubing dengan menyebarkan zona yang dipengaruhi panas secara
spiral disekeliling tubing.

Gambar 5.27.
Butt Welding 17).

Gambar 5.28.
Bias Welding 17).

Tegangan dan Regangan


Tegangan adalah reaksi internal suatu benda terhadap gaya luar. Seringkali

tegangan didefinisikan sebagai gaya internal yang bekerja sepanjang luas daerah
material padat untuk menahan gaya luar. Satuan tegangan dinyatakan sebagai
gaya tiap satuan luas.
Saat diberikan tegangan, akan terjadi perubahan

dimensi material.

Perubahan ini dikenal sebagai regangan (strain). Strain didefinisikan sebagai


perubahan dimensi material terhadap dimensi asalnya. Satuan regangan
dinyatakan dalam persen. Setiap tegangan pada material akan selalu menyebabkan
regangan.
Pada coiled tubing dikenal beberapa macam tegangan (Gambar.5.29) .Hoop stress
adalah tegangan yang disebabkan oleh tekanan internal yang bekerja sepanjang
tubing. Bending stress adalah tegangan yang dihasilkan saat coiled tubing di
bengkokkan melalui geooseneck atau digulung dalam reel. Radial stress adalah
tegangan yang dipengaruhi oleh ketebalan dinding coiled tubing yang berkurang
sebagai akibat kombinasi dari regangan hoop dan regangan bending. Tensile stress
pada coiled tubing yang berada di bawah lubang mengakibatkan adanya tension
yang berakhir pada blok rantai di injector head. Tension yang terjadi di permukaan
biasanya diabaikan pada kondisi operasi normal

Gambar 5.29
Tegangan pada coiled Tubing 17).
Hubungan antara tegangan dengan regangan yang dihasilkan dapat
ditunjukkan oleh (Gambar 5.29) . Sepanjang garis OA, regangan yang dihasilkan
masih proposional terhadap tegangan yang diberikan. Material akan selalu
kembali kedimensi asalnya. Hal ini berlangsung sampai titik A yang disebut yield
point. Tegangan yang diberikan pada titik A disebut yield strength pada titik C.
Setelah melalui titik A, kelakuan material berubah. Perubahan sedikit
tegangan menyebabkan perubahan besar pada regangan. Hal ini terjadi jika
material ditarik melebihi yield pointnya dan jika terus berlangsung maka material
akan putus. Titik putusnya ditunjukkan oleh titik B. Tegangan yang diberikan pada
titik B disebut ultimate strength (titik D). Dan regangan yang dihasilkan disebut
ultimate strain (titik E).
Perbedaan kelakukan material pada daerah elastik dan plastik. Jika
diberikan gaya mengikuti garis OA sebesar Y dan kemudian dilepaskan, maka
regangan akan kembali ke titik O. Dalam range ini material dikatakan mengalami
deformasi elastik. Deformasi elastik menunjukkan perubahan jarak anatar atom
pada material saat diberikan tegangan dan struktur atom kembali kebentuk asalnya
jika tegangan dihilangkan. Dalam range ini tidak terjadi kerusakan yang permanen
pada material.

Gambar 5.30.
Hubungan Tegangan dan Regangan 17).

Jika diberikan gaya mengikuti garis AB sebesar x dan kemudian


dilepaskan, maka plot tegangan atau regangan tidak akan mengikuti garis XO.
Meskipun tegangan kembali ke nol, regangan kembali ke Z. Hal ini menunjukkan
perubahan permanen pada material yang disebut sebagai deformasi plastik.
Deformasi plastik menunjukkan perubahan permanen pada struktur atom suatu
material saat tegangan dihilangkan. Setiap kali diberikan tegangan pada material
melebihi yield pointnya, maka akan terjadi keruskan permanen.
Hal yang harus diperhatikan adalah pada coiled tubing teori tegangan dan
regangan berlaku untuk setiap jenis tegangan (bending stress, hoop stress, radial
stress). Tegangan-tegangan ini terdapat saat coiled tubing berada di dalam lubang
dan saat berada dipermukaan. Tegangan pada coiled tubing didalam lubang adalah
tension karena coiled tubing diluruskan melalui injector head. Faktor yang
mempengaruhi tension adalah bouyancy, geometri lubang dan tubing yang
tersangkut (stuck). Jika tubing tersangkut dan terus ditarik, maka tension akan
meningkat. Jika peningkatan ini melebihi yield strength, maka coiled tubing akan
mengalami deformasi plastik. Jika penarikan ini diteruskan maka akan melebihi
ultimate strength dan tubing akan putus di bawah injector head.

Pemompaan

Pemompaan gas hidrokarbon atau kondensat sangat dilarang karena belum


ada metoda yang dapat memprediksi akibat adanya lubang di coiled tubing
(pinhole). Pemompaan crude oil melalui coiled tubing diperbolehkan asalkan
tidak mengandung gas. Sirkulasi balik (reverse circulation) melalui coiled tubing
dapat dilakukan jika ukuran coiled tubing 1- in atau lebih dan sumur dalam
keadaan mati atau penuh dengan fluida untuk mematikan sumur.
Jika hanya menggunakan peralatan konmtrol tekanan, alioran produksi fluida
resrvoir melalui coiled tubing dilarang. Fluida reservoir dapat diproduksikan
dengan peralatan yang didesaian khusus.
5.2.3. Gaya-gaya yang Bekerja
Pada sumur vertikal, untuk coiled tubing yang dimasukkan ke dalam
sumur atau dikeluarkan dari sumur, maka berat coiled tubing string dapat
ditentukan. Berat coiled tubing persatuan panjang adalah berat coiled tubing yang
berhubungan dengan yang tergantung dalam sumur, dengan melakukan koreksi
terhadap efek bouyancy. Berat coiled tubing string ini diamati pada weight
indikator dan menunjukkan indikasi gaya yang bekerja pada coiled tubing
Pada sumur miring atau horisontal, gaya yang diperlukan untuk
mendorong coiled tubing sepanjang lubang bor tidak dapat ditentukan secara
akurat jika hanya menggunakan weight indikator. Sejumlah gaya lain yang
bekerja pada coiled tubing harus diperhatikan dalam menentukan beban.

Berat Terapung (Bouyancy Effect)


Berat terapung adalah berat coiled tubing dalam memperhitungkan efek

dari fluida internal dan eksternal, densitas dan pengaruh bouyancy. Berat terapung
untuk suatu elemen string mempunyai efek perubahan tensile terhadap elemen
yang lain.

Residual Bend
Residual bend adalah kelengkungan yang dihasilkan saat coiled tubing

diamsukkan sampai ke stripper, sehingga melengkung dengan jari-jari sekitar 24


ft. Saat tension yang dialami coiled tubing meningkat, coiled tubing akan berada

dalam keadaan lurus. Jika tensionnya berkurang, tubing akan membentuk


lengkungan (residual bend) kembali.

Tekukan (Buckling)
Gaya compresif yang bekerja pada coiled tubing dapat mengakibatkan

tertekuknya tubing (buckling). Saat gaya ini melebihi sinusoidal buckling load,
coiled tubing akan tertekuk dengan pola sinusoidal (Gambar 5.31). Jika gaya ini
bertambah, suatu saat akan melebihi helical buckling load yang mengakibatkan
tubing tertekuk dengan pola helical (Gambar 5.32). Pola ini mengakibatkan
bertambahnya gaya akibat banyaknya kontak antara tubing dengan dinding lubang
bor.

Gambar 5.31.
Sinusoidal Buckling 17)

Gambar 5.32.
Hecical Buckling 17)

Turbulensi Fluida
Pada waktu fluida mengalir dengan kecepatan yang tinggi melalui coiled

tubing atau melalui annulus sekitar coiled tubing akan menyebabkan coiled tubing
bergetar. Getaran ini akan mengurangi gesekan antara coiled tubing dengan
dinding lubang bor.

Gesekan pada Stripper


Penggunaan tekanan sumur yang menggunakan penyekat pada stripper

akan menyebabkan gaya gesekan pada tubing. Saat tekanan operasi stripper atau
tekanan kepala sumur meningkat, maka gaya gesekan pada daerah yang disekat
stripper juga meningkat. Saat beroperasikan pada tekanan kepala sumur yang
tinggi, gaya gesekan ini menjadi faktor yang penting. Untuk kasus yang ekstrim,
gesekan yang ditimbulkan dapat memepersulit penginjeksian coiled tubing
melalui stripper.
Ketika dua gaya yang melawan digunakan secara longotudinal pada ujung
pipa yang tidak bersandar, beban compressive strength yanh dihasilkan dapat
menyebabkan pipa gagal mengalami buckling. Ada dua tipe gaya buckling yang
dihubungkan dengan beban compressive yang dialami coiled tubing pada saat
operasi hidrolika pada kerja ulang yaitu mayor axis buckling dan lokal buckling .
lokasi yang memungkinkan untuk terjadinya buckling ini adalah pada stripper
rubber dan rantai block yang menggerakkan pipa pada injector head. Jika beban
dorong yang tinggi diberikan pada coiled tubing pada saat memasukkannya ke
dalam sumur ditambah dengan tekanan permukaan yang tinggi maka pada daerah

atau column yang tidak bersandar pada stripper rubber akan mengalami buckling
loads.
Penyebab gaya ini ada dua tipe buckling yang terjadi dan memiliki
perbedaan . merupakan gambaran geometri yang mengalami mayor axis buckling
dan lokal buckling . Mayor axis buckling akibat gaya yang diberikan pada saat
pipa tidak bersandar dan kerusakan yang terjadi lebih panjang dan buckling yang
terjadi bersifat elastis sedangkan lokal bukling terjadi akibat gaya compressive
load yang tinggi yang diberikan pada pipa dan bucklingnya tidak elastis.

Gambar.5.33.
Mayor Axis Buckling dan Lokal Buckling 17)

Tekanan Kepala Sumur


Tekanan kepala sumur memberikan gaya keatas pada coiled tubing yang

memberi daya

dorong agar tubing keluar dari sumur. (Gambar.5.34)

menunjukkan gaya melawan tekanan kepala sumur untuk beberapa ukuran coiled
tubing.

Gambar 5.34.
Gaya Berlawanan pada Berbagai Ukuran CT yang Disebabkan oleh Tekanan
Kepala Sumur 17)

Tabel V- 1
Ukuran dan Berat Coiled Tubing 17).
Diameter
(in.)

Wall
(in.)

Weight
(lbm/ft)

1.500
1.750
2.000
2.375
2.875

0.156
0.156
0.156
0.156
0.156

2.24
2.66
3.07
3.70
4.53

Max
Tension
(lbf)
32000
37900
43900
78100
95000

Max Allowable
Working
Preesure (psi)
7700
6700
5900
5300
4400

Tabel V-2
Data Desain Fill Removal 17).

Reel Core
Diameter
(in.)
76
76
84
84
96

Completion
-

Reservoir
-

Casing produksi atau liner dan tubing meliputi : Ukuran, berat,


grade, kedalaman, kemiringan (deviasi), nipples atau batasan,
material/campuran logam dll.
Data perforasi meliputi : kedalaman,interval, shot density, dll.
Data komplesi atau fluida sumur meliputi : jenis fluida,densitas,
fluida loss dll.

Porositas, temperatur dan tekanan


Sensitivitas dari formasi
Water oil Contact (WOC) dan Gas oil contact (GOC)

Peralatan Produksi dan Permukaan


Log produksi atau sejarah produksi
Susunan peralatan produksi dan peralatan permukaan
Penyimpanan dan fasilitas pembuangan
Karakteristik dari Fill
Ukuran partikel dan geometri
Densitas material
Solubility
Consolidation
Perkiraan volume material fill
Viskositas material

5.3. Pengertian dan Sejarah Snubbing Unit


Snubbing adalah proses pekerjaan memasukan atau mengeluarkan atau
mencabut rangkaian batang pipa (macaroni) didalam sumur minyak atau gas yang
masih hidup (bertekanan) dengan jalan menekan atau mendorong kebawah pipa

(macaroni) dengan tampa ada semburan dari dalam sumur melalui annulus atau
dalam pipa.
Snubbing Unit pertamakali berkembang pada tahun 1920 dengan system
mechanical (dengan bantuan unit rig) dan pada tahun 1950 baru berkembang
hidrolik jack unit. Hidrolik snubbing makin berkembang dan banyak digunakan
karena dapat melakukan berbagai macam pekerjaan well service dengan stand
alone rig. Unit hidrolik snubbing disebut juga hidrolik workover (HWO) unit
(ganbar 5.27)

Gambar 7.1
Hidrolik Workover Unit (HWO)21)

Gambar 5.35.
Hidraulik Workover Unit 16)
Beberapa keuntungan hidrolik snubbing (HWO) unit:

Operasi ini dapat dilakukan pada kondisi dibawah tekanan (under


pressure)

Unit ini lebih kecil dan ringan jika dibandingkan dengan conventional
workover rig

Dapat melakukan operasi yang berat dengan peralatan yang portable serta
bongkar pasang dengan cepat untuk melakukan rig up atau rig down

Memungkinkan mengeliminasi penggunaan kill fluid sehingga dapat


meminimalkan kerusakan formasi.

Kerugian (HWO) unit:

Proses kerja unit ini lamban jika dibandingkan dengan coiled tubing unit
ataupun conventional rig, karena untuk menurunkan atau mencabut pipa
(macaroni) dilakukan penyambungan atau pelepasan pipa satu per satu.

Diperlukan kehati-hatian pada saat menurunkan pipa karena operasi ini


bekerja dibawah tekanan ( under pressure)

Secara umum, prosedur ini rumit dan membutuhkan rencana yang matang

Alasan dan Tujuan Snubbing Unit


Snubbing

sumur

produksi

diputuskan

apabila

terjadi

penurunan

kemampuan sumur untuk memproduksikan minyak, yang disebabkan oleh tidak


berfungsinya instalasi produksi bawah permukaan (tubing) untuk mengalirkan
fluida sumur (minyak) kepermukaan.
Snubbing operation dikerjakan menyangkut penggantian pipa tubing (reparasi
sumur) dan selama operasi ini maka kontrol tekanan yang seksama setiap saat
harus dilakukan terutama pada saat cabut dan masuk pipa kedalam sumur, karena
adanya perubahan keseimbangan tekanan hidrostatik dan tekanan permukan
dengan tekanan formasi.
Tujuan dari snubbing sumur terutama sekali adalah menormalisir
hambatan yang menggangu pipa tubing. Untuk terpengaruhinya tujuan snubbing
sumur ini, maka sangat penting pula diketahii data-data tentang sumur tersebut,
seperti : kedalaman pipa, ukuran pipa yang akan diganti, tekanan formasi dan
tekanan permukaan, serta kapasitas alat, diameter pipa (OD), dan stroke piston
unit.
Fungsi snubbing :
1. Membersihkan kotoran (penghalang) yang terdapat pada tubing atau
casing
2. Well start up
3. Well clean up
4. Stimulasi
5. Sand washing

6. Cementing
7. Fishing
8. Miling tubing cutting
9. Pasang dan cabut gas lift macaroni
10. Pulling kill string
11. plug dan abandonment
5.3.1. Faktor-faktor Yang Berpengaruh Pada Waktu Melakukan Snubbing
Didalam

melakukan operasi snubbing terdapat beberapa faktor yang

berpengaruh terhadap kondisi sumur pada saat mengalami penggantian instalasi


produksi yaitu:
1. Tekanan formasi
2. Kedalaman string
3. Tekanan Hidrolik
4. Density fluida kerja
Faktor-faktor tersebut harus dipertimbangkan pengaruhnya agar selalu diperoleh
keseimbangan antara tekanan didalam sumur dengan tekanan dipermukaan yang
selalu harus dikontrol setiap saat.
5.3.1.1. Tekanan Formasi
Tekanan formasi harus di perhitungkan dan dikontrol saat operasi
snubbing dilaksanakan, agar jangan sampai menimbulkan akibat yang fatal seperti
blow out selama sumur dilakukan reparasi penggantian instalasi produksi.
Tekanan formasi pada kondisi normal adalah:
Pformation TVD x 0.052 x MW ..(1)
Tekanan operasi saat melakukan snubbing adalah:
Pformation TVD x 0.052 x MW + Psurface ..(2)
Dimana :
PFormation = Tekanan pda formasi permeable, psi
TVD

= Kedalaman vertical formasi, ft

MW

= Berat jenis fluida ,ppg

Psurface

= Tekanan permukaan, psi

Pada keadaan normal, fluida kerja telah mampu menahan tekanan formasi, akan
tetapi untuk menahan formasi yang lebih kecil dari tekanan normal (sub normal),
maka berat fluida kerja (densitas) harus diperkecil agar fluida kerja tersebut tidak
hilang masuk formasi. Sebaliknya bila tekanan formasi lebih dari tekanam normal
(abnormal) maka berat fluida kerja harus diperbesar agar tidak terjadi blow out.
Terlihat disini bahwa sifat fluida kerja yang berperan dalam pengontrolan tekanan
formasi adalah berat fluida (densitas)
Tekanan formasi dapat berbeda-beda pada suatu daerah dengan daerah
lainnya, tergantung pada gradient statis tekanan didaerah tersebut. Gradient
tekanan berkisar antara 0.433 psi/ft sampai 0.465 psi/ft, dalam hal ini formasi
bertekanan normal. Bila gradient tekanana lebih besar dari 0.645 psi/ft formasi
bertekanan abnormal.sedangkan

bila gradient tekanan lebih kecil dari 0.433

psi/ft, dalam hal ini formasi bertekanan subnormal. Konversi gradient tekanan dari
satuan psi/ft kesatuan ppg, dapat ditulis sebagai berikut :
PFormasi MW/8.33 x 0.433 x TVD, psi/ft
0.052 x MW (ppg) x TVD, psi/ft .(3)
Hubungan antara tekanan formasi dengan gradient tekanan dinyatakan dalam
rumus sebagai berikut :
P f = G f X TVD .(4)
Dimana :

Pf

= Tekanan formasi, psi

GF

= Gradient tekanan formasi, psi/ft

TVD = Kedalaman vertical, ft


Tekanan Hidrostatik Fluida yang diberikan oleh fluida kerja harus melebihi
tekanan formasi.
Kelebihan ini berkisar antara 2 sampai 10% dari tekanan formasi. Dalam praktek
sering dipakai kelebihan terkanan sebesara 100 psi sampai 250 psi.
Kalau diinginkan kelebihan tekanan yang lebih besar lagi, harus jangan
sampai lebih besar dari tekanan rekah formasi. Karena bila tekanan hidrostatik
Lumpur lebih besar dari tekanan rekah formasi, maka formasi akan rekah dan
dapat menyebabkan loss circulation. Jadi tekanan hidrostatik fluida harus berada
diantara tekanan rekah formasi.

Dalam kaitannya dengan faktor yang harus diperhitungkan dan harus


dipertimbangkan dalam melakukan operasi snubbing, maka adalah sangat penting
untuk diketahui bahwa konsep tekanan pada setiap titik kedalaman sama dengan
jumlah tekanan hidrostatik fluida
Tekana diseluruh titik- titik kedalaman yang berada diatas kedalaman sebenarnya
pada waktu dilakukan aktivitas snubbing adalah lebih besar dari standard kerja
atau pada waktu operasi berlangsung
Pengendalian atas sumur terutama dilakukan pada saat cabut pipa dan masuk pipa
dari dan kedalam sumur, dan yang diperlukan adalah perhatian yang seksama
yaitu kemungkinan adanya aliran didasar sumur dan migrasi gas kearah lubang
sumur dan bergerak naik kepermukaan

Gambar 5.35.
Contoh Penggunaan Lumpur Untuk Workover 16)

Gambar 5.36.
Kondisi Tekanan Pada Standart dan Snubbing Operasi 16)
5.3.1.2. Kedalaman String
Dalam kaitannya dengan perencanaan penggantian instalasi sub-surface
(tubing), maka faktor kedalaman string berpengaruh dalam perhitungan tekanan
hidrolik untuk berat string yang akan diangkat dan didorong dari dan kedalam
sumur, sehingga dengan demikian dapat ditentukan kapasitas alat yang akan
diperlukan untuk penggantian string.
Kedalaman string juga berpengaruh terhadap snubbing force yaitu
kekuatan untuk mendorong (snubbing) dan mengangkat string (lifting)
Snubbing forces merupakan kekuatan vertikal yang terbagi dalam empat gaya
vertikal pada snubbing string yaitu:
1. Presssure-area forces, yaitu gaya dorong keatas yang timbul sebagai akibat
dari tekanan permukaan terhadap luas penampang.
2. Gravitional forces or self weight, yaitu gaya gravitasi (gaya berat) akibat
dari berat string itu sendiri.
3. Frictional forces, yaitu gaya gesek string
4. Applied forces, yaitu gaya yang diderita akibat beban dari snubbing unit.

Kedalaman string menimbulkan beban tekan pada string akibat applied forces
karena tegangan geser kolom fluid, sehingga jika beban yang diberikan
berlebihan, dapat membuat string menderita pelengkungan sumbu utama (mayor
axis buckling) atau pelengkungan setempat (local buckling).
Besarnya local buckling load dapat dirumuskan sebagai berikut:
1 SR 2
2
2 Cc

As

Buckling load = Fy

Dimana :
Fy = Yield stress pipa, psi
( 80 x 103 untuk baja N 80 dan 135 x 103 untuk baja S 135)
As = x ( OD2 ID2 ) / 4
1

SR =

Cc =

2 E

Fy

4.8

1
2

R / 225 t

E = Modulus elastisitas, psi


(untuk baja 29 x 106)
Dan besarnya untuk axis buckling load dapat dirumuskan sebagai berikut:
286 x106
SR 2

Bucklinfg load = As

Gambar 5.37.
Type Pelengkungan pipa Karena Beban Yang Berlebihan 16)

Gambar 5.38.
Snubbing Forces 16)
Tampa ada pengaruh percepatan atau perlambatan, maka:

Gaya kebawah = Gaya keatas


Pada waktu pipa didorong kedalam sumur maka besarnya gaya total adalah :
Jumlah gaya pendorong + Berat string = Tekanan pada luas area + Gaya gesek
Pressure- Area Forces (gaya dorong keatas)
Gaya dorong keatas timbul sebagai reaksi balik adanya tekanan
permukaan sumur, (Fp a ), dihitung dengan rumusan sebagai berikut:
Fp a = OD2 WHP / 4 (5)
Dimana:
Fp a = Gaya dorong keatas, lb
OD

= Diameter area, in

WHP = Tekanan permukaan,psi


Variabel area dan tekanan permukaan dicatat pada waktu melakukan perhitungan
gaya dorong tersebut. Karena:
1. Banyak pipa kecil ukuran yang lebih sering digunakan dalam snubbing,
pada umumnya ditunjukan oleh ukuran diameter nominalnya dan tidak
menunjukan hubungan dengan diameter aktualnya.
2. Pada waktu snubbing string berada pada ram elemen seal BOP hanya
menyentuh body pipa, karena itu diameter body pipa harus dipakai untuk
menghitung gaya dorong ini.
Saat snubbing string melalui stripper rubber pada annular BOP, seal
membuat perlawanan terhadap toll joint yang masuk lubang sehingga ini
dipertimbangkan untuk menggunakan out side diameter actual yang lebih
besar pada waktu perhitungan gaya dorong keatas dilakukan.

Nominal size, in

Actual OD, in

1
11/4

1.050
1.315
1.660

11/2

1.900
Tabel V.3

Ukuran Diameter Pipa Nominal dan Aktual Yang Digunakan 16)


Frictional Rorces (gaya gesek)
Gaya ini diperlukan untuk mengatasi resistensi gerakan dari BOP
(stripping rubber) melalui pergerakan turun -naik pipa tubing.
Besarnya dari gaya gesek ini tergantung pada:
1. Ukuran dan kondisi pipa
2. Tekanan sumur
3. Kondisi seal elemen BOP
4. Tekanan operasi BOP
Gravitational Forces (gaya gravitasi)
Pengaru gaya gravitasi maksimum terjadi saat pipa masuk lubang yang
dapat dituliskan dalam rumusan sebagai berikut:
F max snubb = Fp a = F friction .(6)
Saat pipa di-run masuk lubang, maka gaya apung juga akan meningkat yang
besarnya sama dengan gaya dorong keatas, yaitu:
W = Fp a (7a)
Hingga titik balance point didekati, tidak ada pemompaan fluida kedalam
workstring, sehingga besarnya gaya apung adalah :

OD 2 MWwell
L
w

W=
..(7b)
24.5

Dimana:

W = Berat efektif apung string, lb


w = Berat pipa/ kaki diudara, ppf
L = Panjang pipa, ft
MWwell = Density fluida dalam sumur, ppg
Setelah titik Balance point tercapai maka fluida dipompakan untuk mendapatkan
berat efektif string dan besarnya gaya apung adalah:
W=

L x ID

x MW

string

24.5

..(8)

Dimana:
W

= Perubahan berat efektif string, lb

ID

= Diameter dalam pipa, in

MWstring = Density fluida dalam string, ppg


Persamaan umum dari pada work string efektif

dimana terdapat perbedaan

density fluida didalam string dan didalam lubang, sebagai berikut:

ID 2 x MWstring
W L w

24.5

OD x MWwell

24.5

(9)

Pada waktu melakukan perhitungan berat apung efektif maka perlu diketahui
perkiraan dari pada liquid level dalam lubang, jika liquid level berada dibawah
kolom gas, maka perlu diperhitungkan dahulu berat string di kolom gas (berat
apungnya) dan berat apung pada kolom cairan serta kemudian keduanya
dijumlahkan sebagai berat apung total.
5.3.1.3. Tekanan Hidraulik.
Gaya atau kekuatan untuk mendorong (snubbing) dan mengangkat
(lifting) dari snubbing unit diperoleh dari silinderhidrolik jack assembly.
Konfigurasi silinder seperti terlihat pada gambar 5.32 sistem hidraulik hampir
semuanya dirancang bekerja dibawah tekanan kerja maksimum 3.000 psi.
Untuk laju turun- naik string yang tinggi, digunakan model 4 silinder.
Untuk menghitung tekanan hidraulik yang diperlukan bagi snubbing forces,
pertama-tama tentukan luas efektif Jack dengan rumus:

Bc 2 Dp 2
4

AJack

N (10)

dimana :
Ajack = Luas efektif jack, in2
N

= Jumlah silinder yang aktif

Bc = Diameter lubang silinder, in


Dp = Diameter piston, in
Saat mengangkat pipa, luas jack dihitung dengan rumusan sebagai berikut:
AJack

Bc 2 x N
4

(11)

Gambar 5.39.
Snubbing unit silinder 16)

Gambar 5.40.
Regeneratif Hidraulik Fluid 16)
Tekanan hidraulik yang diperlukan untuk snubbing force (gaya dorong) adalah
dengan membagi snubbing force dengan luas efektif jack, yaitu:
Phidraulik

Snubbing force
Luas jack

Kapasitas maksimum FSnub dihitung dengan menggunakan kombinasi hubungan


diatas dengan persamaan (10), maka:
FSnub

Bc
PN

Dp 2
...(12)
4

dimana:
FSnub

= Kapasitas snubbing, lb

= Tekanan hidraulik operasi, psi

= Jumlah silinder aktif

Bc

= Diameter lubang silinder,in

Dp

= Diameter piston,in

Tekanan hidraulik yang diperlukan untuk pulling force (gaya angkat) dihitung
dengan membagi gaya angkat yang diperlukan dengan luas efektif jack, yaitu:
Phidraulik

Lifting force
Jack area

Kapasitas maksimum FFull dihitung dengan menggunakan kombinasi hubungan


diatas dengan persamaan (11), maka:
FFull

P. .N . Bc 2
...(13)
4

Snubbing unit pada umumnya dirancang dalam kapasitas ribuan pounds.


Sebagai contoh otis 120 K snubbing unit mempunyai kapasitas pengangkatan
kira-kira sebesar 120.00 lb saat dioperasikan pada rate tekanan hidraulik
maksimum dimana snubbing force maksimum dari unit ini berkisar antara 40% 60% dari lifting force-nya.
Perhitungan Jack Speed
Suatu hal yang kritis dari snubbing unit adalah terbatasnya laju tripping.
Diantara beberapa metode yang digunakan untuk mengurangi waktu trip adalah
by pass 2 silinder pada unit 4 silinder.
Pengoperasian dengan system 2 silinder memerlukan tekanan hidraulik setengah
volume dua tekanan pendorongan dan pengangkatan.
Penggunaan system 2 silinder hanya beban dibawah 50% dari kapasitas
maksimum jack 4 silinder.
Jack speed snub

24.51. Q
(14)
N ( Bc 2 Dp 2 )

Dimana:
Speed = Laju jack, ft/min
Q

= Out put volumetric powerpack pada tekanan kerja,gpm

= Jumlah silinder yang aktif

Jack speed Lift

24.51 Q
..(15)
N Bc 2

Beberapa model jack speed juga memiliki tenaga yang bersifat dapat timbul lagi
(regerated mode) dan dipakai untuk menambah kapasitas pengangkatan (lifting
force). Dengan system hidraulik, minyak yang digerakandari atas piston berputar
menuju silinder dibawah piston memperbesar pemasokan tenaga power pack.

Pengaruhnya lebih jauh adalah peningatan jack speed dan mengurangi kapasitas
beban dengan adanya pemasokan tenaga dari regenerated moda. Operasi
regenerated mode seperti ditunjukan pada gambar5.32

Gambar 5.41.
Regenerated moda jack speed 16)
Besarnya regenerated speed adalah:
Speed

24.51 Q
..(16)
N Dp 2

Pada regenerated moda, tekanan operasi hidraulik yang melampaui luas efektif
hanya pada penampang lintang dari piston rod, dan karena besarnya dari gaya
angkat maka:
F

Lifting

P N Dp 2
(17)
4

5.3.1.4. Density Fluida Kerja


Density fluida kerja berperan dalam pengaturan tekanan hidrostatik fluida
kerja, karena densitaslah yang memegang peranan penting, dimana berat
(densitas) fluida kerja berbanding lurus dengan tekanan hidrostatik. Ini berarti

dengan naiknya berat fluida maka tekanan hidrostatik juga akan naik, dengan
catatan apabila faktor-faktor lainnya adalah tetap.
Dalam pemilihan fluida kerja maka perlu diperhatikan dari jenis formasi
dan efek pemakaina fluida kerja terhadap produktifitas formasi.
Secara umum pemakaian Lumpur dapat menyebabkan kerusakan pada formasi
produktif, sehingga dalam penggunaannya harus ditambahkan pelarut ataupun
pencegah korosi untuk menghindaria agar tidak terjadi kerusakan pada formasi.
Atau secara khusus perlunya perawatan terhadap fluida kerja yang digunakan.
Berbagai dampak dapat ditinbulkan dari penggunaan fluida kerja ini,
terhadap permeabelitas formasi, dan dari padatan yang dapat menyumbat lubang
sumur. Pengaruhnya terhadap permeabelitas dapat menyebabkan kerusakan pada
mekanisme aliran, yaitu memperkecil harga permeabelitas efektif minyak, sebagai
missal filtrate dari clay water base mud.
Jadi dalam penentuan fluida kerja perlu dipertimbangkan sifat fluida
terhadap formasi yag dinilai masih produktif, karena ini tentu bersangkutan
dengan produktivitas formasi setelah penggantian instalasi selesai dikerjakan dan
sumur kembali siap diproduksi.

Metoda Yang Digunakan


Dalam melakukan operasi snubbing pada sumur produksi yang mengalami

penggantian instalasi, terdapat dua metode yang dipakai dalam operasi


dilapangan, yaitu metode Snubbing dan metode Stripping.
1. Metode Snubbing
Metode snubbing adalah metode yang dipergunakan untuk mengangkat
dan mencabut pipa-pipa dari dalam sumur, dimana tekanan permukaan atau
tekanan kepala sumur lebih besar dari berat pipa persatuan luas.

Ganbar 5.42.
Snubbing Unit methode 16)
2. Metode Stripping
Metode stripping adalah suatu metode yang seperti halnya Snubbing hanya
apabila berat pipa persatuan luas lebih besar dari tekanan permukaan atau tekanan
kepala sumur.
Jadi setiap operasi melawan tekanan sumur, maka baik metode snubbing ataupun
metode stripping akan selalu digunakan.

Gambar 5.43.
Stripping Unit methode 16)
Kedalaman dimana terjadi proses peralihan dari metode Snubbing ke- metode
Stripping dan titik peralihan itu dinamakan Balance Point
Untuk menentukan Balance Point diperlukan beberapa data, diantaranya:
1. Berat pipa
2. Ukuran pipa
3. Tekanan sumur
4. Kedalaman sumur
Sehingga dengan data tersebut, merupakan informasi bagi terlaksanakannya kapan
menggunakan metode snubbing dan atau metode stripping.

Ganbar 5.44.
Balance Point 16)

5.3.2. Kriteria Pemilihan dan Tipe Snubbing Unit


Untuk dapat memilih jenis snubbing unit supaya bisa digunakan efektif
dan efisien, maka sebelumnya perlu diketahui data tentang: kedalaman sumur,
ukuran pipa yang akan diganti, tekanan formasi, dan tekanan permukaan, maka
faktor yang perlu diperhatikan adalah:
1. Kapasitas
Kapasitas ini berpengaruh pada kekuatan dari proses pengangkutan dan
pendorongan pipa kedalam lubang sumur. Biasanya harga dari gaya
pendorong pipa adalah setengahnya dari gaya pengangkatan.
2. Diameter pipa (OD)
Dalam proses pengangkatan maupun pendorongan pipa, maka kemampuan
traveling slip dan stripper rubber serta stationary slip, ditentukan dari besar
kecilnya diameter pipa yang dapat digigit
3. Stroke
Yang dimaksud stroke adalah panjang langkah dari piston yang digerakan
secara hidraulik, dimana piston ini berada dalam silinder, stroke ini
berpengaruh pada pengangkatan dan pendorongan pipa serta waktu yang
disebutkan (trip time)
Stroke secara umum ada dua macam yaitu:
a. Short stroke (12 ft)
b. Long stroke (36 ft)
Tetapi yang harus diperhatikan apabila faktor tekanan sumur lebih besar
dari 3.000 psi, maka jenis short stroke lebih sering digunakan dan apabilla
tekanan tidak terlalu besar dan dibutuhkan waktu yang cepat, maka
disarankan memekai long stroke.
1. Hydraulik Workover Snubbing Unit.
Type snubbing unit ini lebih praktis penggunaannya jika dibandingkan
dengan type Rig assist unit. Peralatannya dapat dipisahkan bagian per bagian

sehingga mudah dalam

pengangkatan dan pengangkutan dan bisa digunakan

untuk off-shore maupun pada on-shore.


Disamping itu hydraulic Workover Snubbing Unit tidak memerlukan tenaga dari
conventional rig, traveling block, draw work, pada waktu pengoperasiannya. Pada
penggunaannya type ini dihubungkan dengan well head dan diantara keduanya
terdapat BOP assembly. Peralatan hydraulic workover snubbing unit dapat
dikatagorikan dalam beberapa fungsi, yaitu:
a. Fungsi penggerak
1. Power pack
2. Hydraulik pump
3. Fuel tanks
4. Toll boxed
5. Hose basket.
b Fungsi pengontrol
1. Work basket
2. Control panel
3. Power tong
c. Fungsi sirkulasi
1. Circulating swivel
2. Kelly hose
3. Stand pipe
d. Fungsi angkat
1. Conter balance winches
2. Pipe elevator
3

Gine pole

Pipe rack

Cilinder hidraulik jack assembly

Travelling slip

Stationary slip

Stripper rubber

A. Concentric Cylinder Hidraulic Workover Snubbing Unit.


Yaitu peralatan snubbing unit yang hanya terdiri satu silinder terpusat,
dengan karakteristik:
1. Kapasitas
Mempunyai satu speed untuk pendorongan dan dua speed untuk
pengangkatan pipa atau apabila berdasarkan gaya:
a. Gaya pendorong berkisar antara 30.000 lbs sampai dengan 60.000
lbs
b. Gaya pengangkatan berkisar antara 60.000 lbs.
2. Diameter (OD):
Digunakan dari 1.50 in sampai dengan 5.50 in.
3. Stroke :
Yang digunakan ialah short stroke
4. Striper rubber :
Di gunakan untuk pipa dengan diameter luar antara 1.50 in sampai dengan
2.875 in, apabila tekanan diatas 3.000 psi maka menggunakan tambahan
BOP assembly.

Tabel 5.45.
Spesifikasi Concentric Cylinder Hidraulik Workover Snubbing Unit 16)

B. Multy Cilinder Workover Snubbing Unit.


Alat ini mempunyai empat buah silinder dimana dua silinder dengan
diameter besar dan dua silinder dengan diameter kecil.

Mempunyai dua speed pendorong (snubbing) dan lima speed untuk pengangkatan
(lifting), sehingga operator dapat mencocokan kapasitas dari unit apabila
diberikan suatu beban dengan cara menentukan penggunaan dari snubbing speed
dan lifting speed.
Tentang karakteristiknya dapat dilihat pada table dan diantaranya yang penting
adalah:
1. Type 250 unit:
a. kapasitas:
Dengan gaya snubbing sampai dengan 100,000 lbs dan gaya lifting
sampai dengan 250,00 lbs
b.

Diameter : sampai dengan 5.50 in

c.Stroke: yang digunakan short stroke.


2. Type 400 unit:
a.

Kapasitas:
Dengan gaya snubbing sampai dengan 150,00 lbs dan gaya lifting
sampai dengan 400,00 lbs.

b.

Diameter : sampai dengan 7.625 in

c.

Stroke : yang digunakan short stroke.

Selain itu peralatan ini cocok digunakan untuk:


a. Sumur tua
b. Sumur yang dalam
c. Mengembalikan pada fasa produksi.

Table 5.46.
Spesifikasi Multy Cilinder Workover Snubbing Unit 16)

.2. Rig Assist Workover Snubbing Unit.


Pada alat ini memerlukan conventional rig, traveling block, dan draw
work, pada saat digunakan untuk pengoperasiannya. Penggunaan traveling slip
dan statonary slip juga secara hidraulik.
Rig assist workover snubbing unit ini terdapat tiga type. Type dan karakteristiknya
dapat dilihat pada table 7.4

Gambar 5.47.
Rig Assist Workover Snubbing Unit 16)

Gambar 5.48.
Multy cylinder Hidrolik workover Snubbing Unit 16)

Tabel 5.49.
Spesifikasi Rig Assist Workover Snubbing unit 16)

3. Snubbing BOP Stack


BOP ( Blow out preventer) digunakan untuk menutup anullus antara
casing (tubing) dan tubing(macaroni) selama opertasi run atau pull. Adapun
komponen dari BOP stack terdiri dari:

a. Striper rubber
merupakan semi-rig rabber yang terdapat didalam stripper bowl (gambar
7.14)yang terletak diatas hanger flange. Rubber ini mempunyai beberapa
ukuran, tergantung dari ukuran macaroni atau tubing. Ini berfungsi untuk
menahan tekanan dikepala sumur jika tekanannya tidak terlalu tinggi atau
sebagai pengganti BOP yang tetap terbuka, tetapi siap digunakan dalam situasi
apapun (selama running ataupun pulling macaroni) stripper rubber mempunyai
working pressure sampai 1500 psi.

Gambar 5.50.
Stripper Rubber dan Bowl 16)
b. Hanger Flange.
Hanger flange adalah flange yang dilengkapi dengan berbagai anchoring dog
yang menahan tubing string ketika melepas tubing joint. Kapasitas hanger
flange:

Working pressure 5000 psi

150.000 lbs static hanging weight

ukuran (nom) 4 1/6 mampu memegang pipa dengan ukuran 1 in sampai


dengan 2 3/8 in

c. Stripper Ram no #1 dan 2


Stripper ram merupakan bagian dari BOP, bagian atas (no#1) dan bawah ram
(no#2) dilengkapi dengan packing untuk menutup (seal) disekitar pipa.
Dibagian dalam stripper ram mempunyai standart rubber ram yang dapat
diganti. Stripper ram bekerja jika stripper rubber tidak dapat menahan tekanan
dari sumur, dimana stripper ram bagian atas (no#1) menutup pertama kali.

Gambar 5.51.
Stripper Ram 16)
d. Blind Ram
Blind ram digunakan untuk menutup dan menahan tekanan sumur, jika pada
BOP tidak ada pipa (macaroni). Blind ram terletak pada BOP dibawah stripper
ram no #2 (lower).
e. Shear Ram

Berbeda dengan blind ram shear ram digunakan untuk cu-off pipe yang
terdapat didalam BOP pada kondisi emergency. Tujuan dari pemotongan pipa
untuk menutup sumur saat pipa masih ada didalam BOP, jika terjadi blow out
f. Safety Ram no #1 dan #2
Safety ram no #1 dan no #2 terletak dibagian bawah BOP stack. Kedua ram ini
digunakan untuk seal- off disekitar pipa dan safety ram no #1 ditutup pertama
kali sedangkan safety ram no#2 berfungsi sebagai back- up dan bekerja jika
safety ram no #1 gagal untuk seal- off
g. Half Moon Flange
Digunakan untuk menyambung BOP pada dual tubing x- mastree (dengan
bantuan adapter
5.3.3. Peralatan Snabbing Unit Diatas Permukaan
5..3.3.1.Hydraulic Snubbing Unit
A.Hidrolik jack Assembly
Hidrolik jack assembly mempunyai dua atau empat hydraulik selinder
yang dapat bergerak keatas dan kebawah untuk mencabut atau mendorong pipa
dari atau kedalam sumur. Untuk menambah kekuatan lifting atau snubbing dapat
dilakukan dengan menambah hidrolik silinder yang digunakan, tetapi hal ini
menyebabkan kecepatan unit ini semakin berkurang (lambat).
B. Guide Tube
Guide tube berfungsi untuk melindungi pipa (macaroni) dari buckling
ketika bekerja pada sumur yang bertekanan tinggi. Guide tube terletak pada
lubang jack dan melekat dibawah traveling slip. Guide tube bergerak keatas dan
kebawah dengan traveling assembly untuk mencegah pengaruh lateral movement
pada pipa.
C. Window
Window terletak pada dasar jack, dibawah stationary slip dan diatas
stripper. Window berfungsi untuk memberikan kesempatan untuk melepaskan
atau memasang toll yang mempunyai OD terlalu besar dari guide tube.

D. Window Guide Tube


Mempunyai fungsi yang sama dengan guide tube yaitu melindungi string
yang berada di window dari pengaruh bucking.
E. Travelling Slip
Travelling slip atau snubber terletak pada, dan bergerak dengan traveling
assembly. Slip mencekram pipa dan mengirimkan force untuk mengangkut pipa
dari lubang, atau mendorong pipa kelubang.
F. Stationary Slip
Statonary Slip terletak dibawah jack. Berfungsi untuk mencekram
(menahan) pipa ketika traveling slip tidak

bekerja. Pada stationary slip

mempunyai dua penempatan khusus yang berlawanan, satu berfungsi untuk


snubbing (mencegah pipa bergerak keatas ketika pipe light0 dan yang satunya
pada pipa dalam keadaan berat (untuk mencegah pipa bergerak kebawah).
G. Counter Balance
Counter balance dirangkaikan dengan telescoping gin pole, yang dikontrol
dari work basket.
H. Power pack dan accessories
Power pack terdiri dari hydrolik pump dan sumber tenaga (mesin disel).
Power pack mensuplai hydrolik pressure pada operasi jack, BOP, rotary table,
counter balance dan power tong. Pada power pack terdapat

gauge yang

menunjukan besarnya hidrolik pressure pada circuit seperti pada jack dan BOP.
I. Sirkulasi Sistem
Surkulasi sistim dan fasilitas pumping terletak pada snubbing unit,
umumnya terletak pada main deck, yang dibutuhkan selama operasi snubbing
seperti killing well, squeeze job, injeksi test, deteksi kebocoran dan test BOP
equipment. Komponen umum sirkulasi adalah pump (triplex pump) Kelly hose
dan swivel.
J. Power Tongs
Digunakan untuk make- up atau break out sambungan yang mempunyai
diameter pipa yang besar. Power tong dipasang pada basket.
K. Work Basket

Terletak diatas hidrolik jack berfungsi untuk personel melakukan


pekerjaannya (4 orang). Disamping itu pada work basket terdapat beberapa
peralatan yaitu:

Stand pipe, dihubungkan ke macaroni melalui stabing valve yang


berfungsi tempat melaluinya lumpur atau gas injek kemacaroni.

Gin pole, merupakan pipa vertikal yang berfungsi untuk mempertahankan


tubing tetap dalam keadaan lurus pada saat menyambung atau melepas
tubing.

Escape route (Geronimo) lines, terdapat empat tali (untuk 4 orang) yang
dilakukan oleh personel yang bekerja di work basket sebagai safety divice
direct jika terjadi blow out.

5.3.3.2. Rig Assist Snubbing Unit


Rig Assist unit adalah pengaturan secara mekanik yang menggunakan alat
rig hoisting(drawworks dan travelling block) untuk memberikan snubbing force.
Sebuah system dari pulleys dan kabel yang dicantelkan pada travelling block dari
rig meyebabkan travelling slips bergerak kearah yang berlawanan. Travelling
block dikerek keatas, tekanan kebawah dikirim melalui traveling slips ke
workstring.
Ketika berat pipa melebihi tekanan area force, rig assist tidak diperlukan
lagi. Pada saat rig travelling block dan elevator digunakan untuk strip pipa
kedalam lubang. Konsep ditunjukkan dibawah ini.
Alat BOP digunakan dengan rig assist units terutama sama dengan
penggunaan hydrolik units
Rig assist unit terbatas didalam rotasi dapat diselesaikan dengan
menggunakan power swivel.
Untuk mengobservasi buckling limitations dari snubbing tubular harus
sangat berhati hati. Rig assist units mempunyai kemampuan untuk snub +30 per
stroke dimana, tegantung pada tekanan sumur, menurun drastis dari kekuatan
yang paling biasa oleh buckling tubular

Keuntungan dari rig assist unit adalah dapat dikatrol keatas dengan cepat,
rasio harian juga lebih rendah dibanding hydraulik unit. Rig assist unit dalam
keadaan normal digunakan pada tanah pengeboran atau operasi workover dimana
2 3/8 atau pipa OD yng lebih besar . Daftar dibawah ini adalah bebebrapa dari tipe
aplikasi rig assist:
1. Snubbing drillpipe kembali kedalam ketika sumur menyentakkan
keluar string keluar dari lubang atau keluar dari dasar.
2. Menjalankan dan menarik casing/tubing dibawah tekanan
3. Menjalankan sebuah kill packer untuk mengontrol ledakan
didasar
4. Menarik pipa yang

mempunyai

lubang, mencegah

untuk

menghancurkan sumur
5. Pengeboran dibawah tekanan (memerlukan power swivel)
6. Pengeboran semen, bridge plugs, pulgs pasir dibawah tekanan
7. Memancing dan milling dibawah tekanan
8. Acidizing dan washing
9. Squeeze cementing dan plugging dan abandoning
10. Menjalankan produksi atau kill string
11. Menseting ulang berat pada packers
12. Mengganti pipa yang membahayakan
13. pekerjaan lain yang memerlukan pekerjaan dibawah tekanan.
Ada tiga model dasar Rig assist unit. 225, 300, dan 450 kip unit ( kip =
1000 lbs force) tersedia dan dapat menghandel sampai 13- 5/8 pipa OD
spesifikasi dari tiga model adalah sebagai berikut:
MODEL
Snubbing

225
90,000

300
180,000

450
400,000

capability (lb)
Maximum
(in) 5-1/2

7 -5/8

13- 3/8

pipe size
Snubbing lines

Cable

cable

Cable

working pressure

limited to the working pressthe BOP

5.3.3.3. Snubbing BOP Stack


BOP (blow out preventer) digunakan untuk menutup anullus antara casing
(tubing) dan tubing (macaroni) selama operasi run atau pull
Komponen BOP stack terdiri dari:
A. Striper Rubber
Merupakan semi-rig rabber yang terdapat didalam stripper bowl dan
terletak diatas hanger flange. Rubber ini mempunyai beberapa ukuran, tergantung
dari ukuran macaroni atau tubing. Ini berfungsi untuk menahan tekanan dikepala
sumur jika tekanannya tidak terlalu tinggi atau sebagai pengganti BOP yang tetap
terbuka, tetapi siap digunakan dalam situasi apapun (selama running atau pulling
macaroni)
B. Hanger Flange
Hanger flange adalah flange yang dilengkapi dengan beberapa anchoring
dog (gland screw + nut disekitar flange) yang menahan tubing (macaroni) string
ketika melepas tubing joint.
Kapasitas hanger flange:

Working pressure 5000 psi

150.000 lbs static hanging weight

Ukuran (nom) 4 1/16, mampu memegang pipa dengan ukuran 1 inch


sampai 2 3/8 inch

C. Stripper Ram no # 1 dan2


Stripper ram merupakan bagian dari BOP, bagian atas (no #1) dan bawah
(no #2) dilengkapi dengan packing untuk menutup (seal) disekitar pipa. Dibagian
dalam stripper ram mempunyai standart rubber ram yang dapat diganti. Stripper
ram bekerja jika stripper rubber tidak dapat menahan tekanan dari sumur, dimana
stripper ram bagian atas (no #1) menutup pertama kali.
D. Blind Ram

Blind ram digunakan untuk menutup dan menahan tekanan sumur, jika
pada BOP tidak ada pipa (macaroni). Blind ram terletak pada BOP dibawah
Stripper ram no #2 (lower)
E. Kill Line
Kill line juga dipasang dibawah blind ram, yang digunakan pada situasi
tertentu untuk memompa liquid dengan tujuan membunuh sumur (kill well) atau
digunakan untuk tujuan lain.
F. Shear Ram
Berbeda dengan blind ram, shear ram digunakan untuk cut-off pipa yang
terdapat didalam BOP pada kondisi emergency. Tujuan dari pemotongan pipa
untuk menutup sumur saat pipa masih ada didalam BOP, jika terjadi blow out.
G. Safety Ram no #1 dan no #2
Safety ram no #1 dan no #2 terletak dibagian bawah BOP stack. Kedua
ram ini digunakan untuk seal-off disekitar pipa dan safety ram no #1 (bagian atas)
ditutup pertama kali sedangkan safety ram no#2 berfungsi sebagai back-up dan
bekerja jika safety ram no #1 gagal dalam seal-off
H. Half Moon Flange
Digunakan untuk menyambung BOP pada dual tubing X mas tree
(dengan bantuan adapter)
5.3.4 Peralatan Snubbing Unit Dibawah Permukaan
5.3.4.1. Back Pressure valve (BPV)
Valve ini hanya dapat mengalirkan fluida satu arah saja ( dari permukaan
ke sumur), berfungsi untuk menahan tekanan dari sumur sehingga tidak dapat
masuk kedalam pipa. Ukuran dari BPV tergantung dari ID (inside diameter)
macaroni dan terdapat 2 (dua) BPV pada tool string yang mana bagian atas
bertindak sebagai back-up jika BPV yang bawah tidak dapat menahan tekanan
dari sumur.
5.3.4.2. Bottom Hole Assembly (BHA)

Peralatan BHA bervariasi tergantung pekerjaan (operasi) yang akan


dikerjakan, biasanya komponen yang mempunyai variasi ini terletak pada bagian
bawah BHA. Panjang dari BHA tidak boleh melebihi jarak antara stripper ram
(ram no #1) keposisi X-mas tree swab valve
Komponen BHA antara lain:
a. Mule Shoe, PCD pit, Milling tool, Pulling tool dan lain-lain
Didesain untuk berbagai macam operasi yang akan dilakukan, sebagai
contoh mule shoe digunakan untuk OEM (open ended macaroni) yang biasanya
untuk sirkulasi, sand washing, squeeze cementing dan well start up.

PDC untuk membor cement (plug cement)

Mailling tool berfungsi untuk mengangkat material baja anchor ditubing


yang tidak dapat diambil dengan pulling tool.

Pulling tool digunakan untuk mengambil berbagai macam peralatan flow


control yang telah diset pada tubing dengan ukuran fishing neck standard.

b. Safety joint
Digunakan untuk membebaskan string yang terjepit jika pulling tool tidak
dapat melepaskan dari titik tangkap (catching point)
c. Bumper sub
Digunakan pada operasi normal yang umumnya terletak diatas tool.
Bumper sub mengantarkan hentakan keatas atau kebawah dan menahan berat bit
selama operasi milling atau drilling.
d. Hydraulik Jar
Digunakan untuk memberi hentakan keatas (jarring) untuk melepaskan
string dari jepitan.
e. Landing Nipple
Landing nipple berfungsi sebagai dudukan pump down plug. Alat ini
terletak diatas kedua BPV, yang digunakan jika kedua BPV tidak dapat menahan
tekanan dari dalam sumur atau BPV mengalami kebocoran.
5.3.4.3. String

Mempunyai berbagai macam ukuran pipa (macaroni) yang tersedia pada


operasi snubbing unit. Type, grade dan ukuran macaroni tergantung dari operasi
yang dilakukan, dan dalam memilih diperlukan beberapa pertimbangan yaitu:
a. Total kedalaman
b. Memperhatikan well diagram, maksimum ID tubing atau annulus yang
dilalui macaroni.
c. Force yang dibutuhkan (pulling dan snub forces)
d. Maksimum torque yang dibutuhkan.

Anda mungkin juga menyukai