Penggunaan
wireline
termasuk
diantaranya
dalam
operasi
Gambar 5.1
Truck/Trailler Wireline Unit 18)
2. Special Unit
Unit wireline ini dirancang untuk menangani operasi didaerah padang
pasir dan daerah kutub. Unit ini terdiri dari:
Dessert-type truck wireline unit dirancang untuk menangani operasi pada sumur
minyak dan gas didaerah padang pasir. Cold weather wireline unit dirancang
untuk menangani daerah-daerah yang sulit ditempuh baik itu dihutan, rawa-rawa
bahkan didaerah kutub maupun padang pasir. Jenis portable mempunyai bentuk
yang ringkas dan ringan sehingga mudah dipindah-pindahkan baik itu dari
helikopter maupun dengan alat transportasi lainnya.
3. Skid Monted Wireline Unit
Operasi wireline didaerah-daerah terpencil, seperti ditengah hutan,
didaerah kutub, maupun didaerah padang pasir tandus bisa dilakukan dengan unit
ini. Karena bentuknya yang ringkas dan tidak terlalu berat sehingga dengan
mudah dapat dipindah-pindahkan dengan menggunakan helicopter maupun jenis
angkutan transportasi yang lain. Skid monted ini terdiri dari dua jenis, yaitu:
1. Satu jenis wire line yang terdiri dari kumparan, wireline, gaya penggerak
hidrolik atau mekanik dan unit tenaga yang disusun dalam satu penyangga
(skid) yang ringan ( gambar 5.2)
2. Satu jenis wireline yang terdiri dari dua penyangga. Unit tenaga dan
pompa disusun dalam satu penyangga sedangkan kumparan dan peralatan
lainnya disusun dalam penyangga yang satunya.
Gambar 5.2
Skid Monted Wireline unit 18)
4. Jack-Up Vesel Wireline Unit
Unit ini
Gambar 5.3.
Kumparan Wireline 18)
3. Wireline
Wireline adalah kawat baja yag digunakan untuk menahan atau
mengantung peralatan bawah permukaan yang sedang dioperasikan didalam
lubang sumur. Wireline saat digunakan dalam operasi, digunakan beban
maksimum 80 % dari beban patah minimumnya.
Wireline yang digunakan dalam operasi wireline ada tiga macam yaitu:
a. Slick line (single strand line)
b. Stranded line (multi stand line)
c. Conductor line
Slick line adalah kawat baja tunggal yang padat dengan garis tengah yang
lazim digunakan sebesar 0.068, 0.072, 0.082, 0.092 masing-masing dalam satuan
inch. Slick line umumnya digunakan untuk memasang, menarik dan mengaktifkan
alat-alat control aliran bawah permukaan dalam well completion.
Stranded line adalah wireline dengan beberapa solid line yang dijalin
menjadi satu. Stranded line diproduksikan dengan didmeter 1/8 inch, 3/16 inch,
7/32 inch, dan inch. Stranded line digunakan untuk menangani beban-beban
yang lebih berat pada operasi wireline.
Conductor cable dibuat mirip dengan stranded line, hanya mempunyai inti
yang diisolasi dan didalamnya diisi satu atau beberapa penghantar.
4. Alat-alat Pengukur Kedalaman
Suatu alat yang penting yang selalu digunakan baik itu pelaksanaan
logging, workover, maupun wellcompletion adalah alat pengukur kedalaman.
yang disebut Odometer atau Depth indikator. Alat pengukur kedalaman yang
digunakan pada operasi wireline termasuk alat penghitung mekanik (mechanical
Counter). Alat ini disebut mechanical counter karena digunakan poros (saft),
sambungan, roda gigi, dan sabuk untuk menghubungkan counter dengan
indikiator pengukur. Apabila roda indikator pengukur mengalami ganguan, maka
akan menghasilkan pengukuran yang salah dan roda harus diganti. Hubungan
antara roda pengukur dengan counter dikalibrasi dalam feet atau meter
Gambar 5.4.
Alat Pengukur Kedalaman 18)
5.Indikator Berat
diafragma
melakukan gerak, tepi dibagian luar dari bentuk U bergerak berputar secara
hidrolis. Pengembangan diafragma ini menyerupai langkah sebuah piston, seperti
terlihat pada gambar 5.5
Gambar 5.5.
Indicator Berat Tipe Hidraulik 18)
Fungsi indicator berat selain untuk menjaga agar beban yang dialami wireline
tidak melebihi beban patahnya, juga berguna untuk mendeteksi perubahan tekanan
wireline pada:
1. Halangan atau gesekan pada lubang (benjolan, deformasi, peluruhan)
diperlukan
peralatan
wireline
di
permukaan.
Peralatan-peralatan
Gambar 5.6
Perlengkapan Wireline di Permukaan 18)
1. Stuffing Box
Stuffing box terdiri atas rangkaian beberapa komponen yang dapat menangani
(dilalui) semua ukuran baja line, tetapi ukurannya harus dispesifikasi, dalam
arti dapat dimodifikasi dengan mudah untuk merubah dari satu ukuran
wireline ke ukuran wireline lainnya. Hal ini memungkinkan line yang akan
masuk kedalam lubricator dapat melaluinya dan menghimpit rapat untuk
mengatasi tekanan kepala sumur, dengan demikian gas dan cairan dari sumur
tak dapat keluar (lewat)
2. Lubricator
Lubricator merupakan batang-batang yang dirangkai bersama-sama dengan
stuffing box yang dipasang pada bagian atas dari wireline. Bagian-bagian
tabung ini dirangkai terlebih dahulu bersama-sama dengan head dan kemudian
rangkaian ini ditegakan diatas wireline valve.
Ukuran dan panjang rangkaian disesuaikan dengan peralatan workover,
dengan tekanan kerja sama atau lebih tinggi dibanding dengan pipa dimana
alat itu dioperasikan. Lubricator mempunyai panjang standar yang cukup
tinggi untuk menangani panjang peralatan antara kutub wireline dan stuffing
box. Lubricator terdiri atas tiga bagian yaitu:
a. Upper Section
Bagian ini disambung dengan stuffing box dan biasanya memiliki
diameter 2 2.
b. Middle Section
Pada bagian ini terdapat lubricator pick-up clampyang digunakan
sebagai tempat sangkut rope block.diameter bagian ini 2.5 3
c. Lower section
Bagian ini dilengkapi dengan bleed-off valve. Bagian bawah dari lower
section menyambung ke tubing dan diameternya tergantung diameter
tubing.
Pemilihan lubricator ditentukan oleh faktor-faktor berikut:
1 Tekanan kepala sumur
2. Diameter tool
3. Panjang peralatan
Gambar 5.7
Quick union 18)
4. Rope Block
Rope block digunakan untuk menaikan dan menurunkan lubricator pada saat
pengoperasian alat-alat bawah permukaan atau pada saat membuka lubricator
untuk mengganti alat-alat yang dioperasikan dalam sumur.
5. Telescopic Gin Pole
Telescopic gin pole digunakan untuk menaikan lubricator sampai diatas kutub
wireline, dan tetap mempertahankan pada ketinggian tersebut pada saat
Breaking-off atau pada saat menaikan wireline tool string.
6.
Bleed-off valve
Bleed-off valve adalah kutub pembebas tekanan yang terletak pada lubricator
bagian bawah. Bleed off valve digunakan untuk membebaskan tekanan pada
lubricator, sebelum lubricator dibuka (dilepas) guna menyambung alat-alat
yang akan dioperasikan.
7. Wireline Valve
Wireline valve adalah peralatan blow out preventer pada operasi wireline.
Wireline valve digunakan untuk melindungi perlengkapan permukaan yang
dipasang diatas wireline valve tampa merusak wireline. Wireline valve ini
berfungsi sebagai kutub kosong bila didalam saluran tidak ada wireline
8. Hay Pulley dan Wire Clamp
Hay palley berupa katrol dasar yang merupakan tempat lewatnya wireline
dari stuffing box sheave sebelun digulung dalam kumparan wireline. Hay
pulley juga merupakan alat untuk merubah titik tarik dari wireline dari bagian
atas lubricator kebagian bawah perlengkapan permukaan,dan juga berfungsi
untuk menghapuskan gaya-gaya lateral pada lubricator dan kepala sumur.
Sedangkan wireline clamp adalah alat yang digunakan untuk menjepit
wireline dengan tampa kerusakan selama
lubricator atau pada operasi fishing untuk memegang wireline yang terlihat
melewati ram dari wirelie valve.
9. Swage (Tree Conection)
Swage berfungsi untuk merangkaikan bagian bawah wireline valve dan bagian
atas dari tree flange connection
Ulir bagian atas swage (tree connection) disambungkan dengan ulir bagian
bawah wireline .Ulir Bagian bawah swage disambungkan dengan tree flange
connection
Swage ini dirancang untuk dapat menahan tekanan lateral mekanik dan
tekanan sumur
10. Load Binder dan Chain
Load binder dan Chain digunakan untuk mengikat gine pole ke tree
connection dan wireline valve
11. Line Wiper (pembersih)
ketika pekerjaan selesai dilakukan dan wireline ditarik dari sumur, fluida
sumur mengotori wireline, lantai block .fluida sumur ini harus dibersihkan
dari wire untuk menjaga keamanan, perawatan dan kebersihan.
Line wiper dari berbagai tipe umumnya melakukan berbagai pekerjaan
pembersih line atau lokasi disekitar kepala sumur. Salah satu bentuk line wiper
adalah rumah-rumahan dengan penjepit selaput karet neopran. Penjepit ini
menjepit fluida dari padanya
5.1.4. Perlengkapan Wireline Bawah Permukaan
Peeralatan bawah permukaan merupakam bagian dari sarana operasi
wireline. Sehingga operasi wireline dapat dilaksanakan. Peralatan wireline bawah
permukaan ini sering juga disebut sebagai wireline string standard peralatan
wireline ini meliputi:
1. Rope socked
2. Wireline stem
3. Wireline jar
4. Knockle joint
Semua komponen ini dirancang mempunyai diameter yang bersesuaian, sehingga
tidak hanya asal dapat melewati tubing, tetapi juga dirancang sedemikian rupa
sehingga apabila peralatan ini jatuh dapat dipancing. Peralatan ini dirancang untuk
digunakan memasang, menarik, dan mengaktifkan alat-alat kontrol aliran bawah
permukaan serta mengadakan perbaikan-perbaikan yang diperlukan.
Alat-alat bawah permukaan ini dirangkai dalam satu rangkaian yang
disebut wireline tool string seperti terlihat pada gambar 5.8, wireline tool string
ini dirangkai (disambung) ke wireline. Alat-alat pelayanan yang dirangkai ke tool
ini disesuaikan dengan jenis pekerjaan yang dilakukan.
Gambar 5.8.
Wireline Tool String 18)
1. Rope Socked
Rope socked (gambar 5.9) sebagai tempat ikatan wireline pada rangkaian
wireline tool string. Pada umumnya rope socked terdiri dari body, pegas
pendukung dan disk. Body menampung bagian-bagian dalam, menerima
wireline melalui akhir bagian atas stem melalui bagian bawah. Dekat bagian
atas dari rope socked adalah leher pemancing yang berfungsi sebagai tempat
untuk mengait peralatan ini apabila jatuh dan di fishing.
Pegas berfungsi untuk meredam agar tidak terjadi benturan-benturan pada
string yang diakibatkan oleh operasi pemukulan maupun jaring. Pegas
mendukung disk dan beban, maka dari itu diterapkan pada bagian lurus.
Gambar 5.9
Rope socked 18)
2. Wireline Stem
Wireline stem atau sinker bar (gambar 5.10) merupakan batang pemberat,
didalam operasi wireline digunakan untuk memberikan tumbukan pada
wireline jar. Tumbukan ini akan diteruskan ke alat-alat dibawahnya, untuk
keperluan pada saat memasang (setting), menarik (pulling) dan mengaktifkan
kontrol aliran bawah permukaan, serta kegunaan-kegunaan lain. Disamping
itu, wireline stem juga berguna untuk mengatasi gesekan yang disebabkan
oleh komponen packing dan stuffing box dan tekanan sumur yang bekerja
pada daerah penampang lintang (cross-sectional area) wireline.
Gambar 5.10
Wireline Stem atau Sinker Box 18)
3. Wireline Jar
Wireline jar (gambar 5.11) berfungsi untuk memberikan efek sentakan pada
suatu operasi yang memerlukan tenaga tarikan keatas atau kebawah dengan
menghentak. Wireline jar disusun dibawah wireline stem, dengan demikian
berat dari wireline jar dan wireline stem dapat digunakan untuk menghentak
keatas dan kebawah dengan cara menarik dan melepaskan (mengendurkan)
wireline. Wireline jar mempunyai beberapa tipe yaitu:
Stroke jar
Stroke jar adalah peralatan berbentuk cable dan menggunakan
berat dari stem yang dirangkai di atas.
Keefektifannya sangat
Tabular jar
Tabular jar digunakan dalam hubungannya dengan penggetaran
tubing yang besar dan casing selama operasi fishing. Tabular jar
ini diperforasi untuk lewatnya fluida saat plunger diangkat atau
diturunkan.
Hydraulic Jar
Hydraulic jar didesain hanya untuk penggetaran keatas. Hydraulic
jar pada dasarnya terdiri dari atas minyak pengisi body, diatur
didalam diatas bagian yang panjang, untuk mengatasi gerakan
tight fitting piston sesaat piston bergerak keatas melewati body,
maka efek penyentakan akan disalurkan.
Knukle Jar
Knukle jar adalah peralatan tambahan yang sesuai dengan
kontruksinya terhadap knukle joint. Perbedaanya adalah knukle jar
mempunyai empat buah floating balldan pengaruhnya terhadap
tabular jar.
Gambar 5.11
Wireline jar 18)
4. Knuckle Joint
Knuckle joint (gambar 5.12) mirip stem, tetapi memiliki swivel ball pada
bagian tengahnya. Alat ini dipersiapkan untuk fleksibilitas peralatan dalam
hubungannya untuk penangkapan peralatan yang hilang (fishing)
Knuckle joint ketika dipergunakan dalam peralatan wireline diletakan dibawah
jar, dimana fleksibilitas sangat kecil. Jika bengkokan pada tubing banyak
jumlahnya, knuckle joint mungkin diletakan diantara stem dan jar, dan untuk
bengkokan yang parah diletakan diantara stem-stem. Knuckle joint diamati
dengan sering untuk memastikan apakah ball dan skrupnya dalam keadaan
yang baik. Apabila salah satu peralatan pelengkapnya hilang maka alat ini
harus langsung disevis.
Gambar 5.12
Knuckle Joint
Gambar 5.12
Knuckle Joint 18)
2. Penggunaan Unconvensional :
Fishing
Perforasi
Melewatkan tubing
Rantai terdiri dari mata rantai, block pegangan (gripper blocks) dan pada
rantai konvensional digunakan roller bearings. Pada waktu terjadi beban pada
rangkaian tubing yang disebabkan oleh adanya gesekan pada material
penyusun blok sangata penting untuk menjamin effisiensi operasi dari tubing
injektor head dan menjaga keruskan mekanik pada tubing.
3. Chain tensioners
Pada waktu tubing dimasukkan ke dalam sumur, beban pada Inctor chain
bertambah
sehingga
diperlukan
tenaga
pada
gripper
blok
untuk
Coiled tubing reel juga dilengkapi dengan breaking system untuk menjaga
putaran reel (menahan dan melambatkan putaran reel) dan selama control valve
dari injector heads pada posisi netral.
Tubing digulung kedalam reel melaui mekanisme yang disebut levelwind
assembly agar tubing dapat teratur terbungkus di reel. Levelwind assembly
memebentuk gulungan lebar dan dapat diangkat untuk ketinggian yang diinginkan
pada jalur antara injector tubing guide dan reel. Levelwind dilengkapi dengan
tubing integrity monitor untuk menilai dan memperhatikan luar coiled tubing.
Gambar 5.13.
Coiled Tubing Reel 17)
C. Power Pack
Power pack berfungsi untuk memberikan tenaga hidrolik untuk
mengoperasikan dan mengontrol unit coiled tubing dengan peralatan pengontrol
tekanan (Gambar 5.14.). Umumnya power pack terdiri dari diesel engine sebagai
penggerak untuk mengatur system dan sirkulasi suplai pompa hydraulic dengan
tekanan dan laju aliran yang dikehendaki. Diesel engine dilengkapi dengan sitem
Gambar 5.14.
Power Pack dan control Cabin 17)
D. Control Cabin
Adalah suatau ruangan yang merupakan tempat dari control console yang
berfungsi untuk mengontrol pengoperasian dan memonitor component coiled
tubing unit, dapat dilihat pada ( gambar 5.15.)
Gambar 5.15.
Control Console 17)
E . Stripper
Berfungsi untuk memberikan tekanan kecil untuk menutup dan
mengerakkan coiled tubing masuk atau keluar dari sumur sehingga tidak terjadi
hubungan antara tekanan sumur dengan tekanan permukaan (gambar 5.16.).
Tekanan pada stripper dapat diatur oleh opeeatur didalam kontrol kabin.
F . BOP (Blow Out Preventer) Stack
Suatu alat yang melindungi coiled tubing dan mengisolasi tekanan dalam
lubang sumur, melindungi pada saat terjadi situasi darurat (blow out), ditunjukkan
(gambar 5.17.). Terdapat beberapa tipe BOP Stack :
1. Shear/seal BOP
2. Combi BOP
3. Quad BOP
Gambar 5.16.
Stripper 17)
Gambar 5.17.
Blowout Preventer Stack (Quad BOP) 17).
5.2.1.2. Peralatan di Bawah Permukaan
Peralatan di bawah permukaan yang harus tersedia dalam operasi coiled
tubing adalah :
A. Connector
Berfungsi untuk menghubungkan bermacam-macam peralatan bawah
permukaan dengan ujung dari coiled tubing (Gambar 5.18.).
Gambar 5.18.
Connector 17)
B. Check Valve
Dihubngkan dengan connector yang berada pada ujung dari coiled tubing
yang berfungsi untuk mencegah masuknya aliran balik fluida sumur ke dalam
coiled tubing (Gambar.5.19.).
C . Swivel Joint
Gambar 5.19.
Check Valve 17)
Gambar 5.20.
Swivel Joint 17)
D . Release Joint
Berfungsi untuk melepas string kerja coiled tubing string (Gambar 5.21.),
metoda yang digunakan adalah :
1. Tension-Active Release Joint
Dengan menganggap sebagian sebuah titik lemah di dalam tool string sebelum
mengakibatkan beberapa kerusakan dalam tool string retrieve atau coiled
tubing, menggunakan shear pin atau screw.
2. Pressure-Active Release Joint
Digerakkan dengan menggunakan tekanan yang melewati coiled tubing,
kemudian berbalik dengan menggunakan perbedaan tekanan didalam dan
diluar coiled tubing, ini menggunakan semacam bola didalamnya.
Gambar 5.21.
E. Debris filter
Digunakan bersama dengan peralatan peralatan Coiled Tubing di bawah
permukaan yang lain dan sangat peka sebagai penyaring material-material tertentu
yang berukuran kecil (Gambar 5.22).
Gambar 5.22.
Debris Filter 17).
F . Nozzle dan Jetting Subs
Salah satu bagian sirkulasi yang pada ujungnya memiliki ukuran yang
relatif kecil dibanding pada bagian lain (Gambar 5.23.). Dengan demikian pada
bagian yang lebih kecil pancaran fluidanya akan lebih keras. Biasanya digunakan
untuk membersihkan scale yang lunak.
G .Centralizer
Adalah suatu peralatan bawah permukaan yang berfungsi untuk :
1. Menjaga agar peralatan coiled tubing tetap ditengah-tengah lubang bor.
2. Mencegah rintangan dalam lubang bor.
3. Meminimalkan distorsi
4. Memeberikan stabilitas ketika operasi pemboran
5. Memeberikan tempat untuk aliran fluida.
Gambar 5.23.
Nozzles dan Jetting Subs 17).
H . Jars
Suatu alat yang menghasilkan sebuah efek kejut (sentakan) ke atas
terhadap pipa di bawah jars bila terjadi stuck (jepitan)., dapat dilihat pada
(Gambar 5.24).
Tipe Jars :
1. Tenaga mekanik
2. Tenaga hidrolik
I .Accelerator
Alat ini digunakan bersama-sama dengan jars dalam operasi pemancingan,
(Gambar 5.24)
Gambar 5.24.
Accelerator dan Jars 17).
5.2.2. Batasan-Batasan Operasi Coiled Tubing
Gambar. 5.25.
Coil LIMIT Output Plot Hubungan Tekanan dengan Tension 17).
5.2.2.2. Diameter dan Keovalan
Gambar 5.26.
Plot Umur coiled Tubing dengan Panjang coiled Tubing Dari coiLIFE 17).
maksimum
(Pmax)
dan
tegangan
maksimum
(Tmax)yang
diameter dalam (ID) coiled tubing sama dengan diameter luar dikurangi dua kali
ketebalan spesifikasi tubing
ID = OD (2 x t) (5-2)
Dari data diameter tersebut maka maka besarnya pipe metal cross section (A w)
dalam in2 dihitung dengan persamaan :
Aw = x t x (ID-t)
. (5-3)
Untuk berat akhir secara teoritis didasarkan pada dimensi coiled tubing dan
dihitung dengan persamaan berikut :
w = 10.68 (OD t) x t .. (5-4)
di mana :
w = berat akhir CT, lb/ft
Pipe body yield load merupakan gaya axial tension load yang mana menghasilkan
stress pada tubing ditentukan berdasarkan batas minimum yield strength (SMYS)
dalam tension .
Ly = x (OD-t) x SMYS (5-5)
dimana :
Ly
Internal yield pressure, (psi) yang terjadi pada CT dapat ditentukan bersarkan
harga minimum yield strength CT
2 x( SMYS ) xtmin
. ..(5-6)
OD
Tekanan tes pada CT ditentukan berdasarkan tekanan fluida yang terjadi dalam
CTdan perlu diperhitungkan berdasarkan safety faktor yang diiznkan
Pt = 0.8 x P
...
(5-7)
di mana :
Pt = Tekanan tes , psi
P = Internal yield pressure , psi
Sedangkan tekanan tes maksimum yang dites dengan safety faktor 5 % digunakan
persamaan :
Ptest 95%
y
2 1
2
ro 2 ri 2
ro 2 ri 2
(5-8)
.. (5-9)
dimana :
y = minimum yield stress dari CT material
ro2 = jari-jari luar max. CT
ri2 = jari-jari dalam max CT
Tekanan kerja maksimum yang digunakan dapat dihitung berdasarkan :
PMAW =
Ptest
1.5
..(5-10)
Batasan tension maksimum pada CT digunakan besaran safety faktor 20% untuk
persamaan :
Tmax = 80% A (y + Po) ... (5-11)
Dimana :
Po = tekanan luar CT, psi
A = luas section dari CT, A= (ro2 ri2)
y
2 1
(5-12)
dimana :
Pcol = tekanan collapse, psi
y = minimum yield stress dari CT material, psi
Internal Capacity merupakan unit volume yang dikandung fluida dalam
CT sedangkan External Displacement sama dengan unit volume fluida yang
ditempatkan pada luas seksion CT atau secara persamaan :
Untuk Internal Capacity
Vi = 40.8 x ID2
.(5-13)
tegangan yang bekerja pada coiled tubing itu sendiri. Standart industri untuk
mengukur umur coiled tubing adalah running feet, yang merupakan cerminan
dari apa yang terjadi pada coiled tubing disumur. Umur coiled tubing hampir
seluruhnya ditentukan oleh fatigue yang disebabkan oleh metoda penanganan
coiled tubing diluar lubang bor.
Kelelahan coiled tubing disebabkan oleh pelengkungan dan pelurusan
berulang pada gooseneck dan reel. Pelengkungan yang berulang menyebabkan
kerusakan struktur kristal dari material pembentuk coiled tubing. Kelelahan ini
Gambar 5.27.
Butt Welding 17).
Gambar 5.28.
Bias Welding 17).
tegangan didefinisikan sebagai gaya internal yang bekerja sepanjang luas daerah
material padat untuk menahan gaya luar. Satuan tegangan dinyatakan sebagai
gaya tiap satuan luas.
Saat diberikan tegangan, akan terjadi perubahan
dimensi material.
Gambar 5.29
Tegangan pada coiled Tubing 17).
Hubungan antara tegangan dengan regangan yang dihasilkan dapat
ditunjukkan oleh (Gambar 5.29) . Sepanjang garis OA, regangan yang dihasilkan
masih proposional terhadap tegangan yang diberikan. Material akan selalu
kembali kedimensi asalnya. Hal ini berlangsung sampai titik A yang disebut yield
point. Tegangan yang diberikan pada titik A disebut yield strength pada titik C.
Setelah melalui titik A, kelakuan material berubah. Perubahan sedikit
tegangan menyebabkan perubahan besar pada regangan. Hal ini terjadi jika
material ditarik melebihi yield pointnya dan jika terus berlangsung maka material
akan putus. Titik putusnya ditunjukkan oleh titik B. Tegangan yang diberikan pada
titik B disebut ultimate strength (titik D). Dan regangan yang dihasilkan disebut
ultimate strain (titik E).
Perbedaan kelakukan material pada daerah elastik dan plastik. Jika
diberikan gaya mengikuti garis OA sebesar Y dan kemudian dilepaskan, maka
regangan akan kembali ke titik O. Dalam range ini material dikatakan mengalami
deformasi elastik. Deformasi elastik menunjukkan perubahan jarak anatar atom
pada material saat diberikan tegangan dan struktur atom kembali kebentuk asalnya
jika tegangan dihilangkan. Dalam range ini tidak terjadi kerusakan yang permanen
pada material.
Gambar 5.30.
Hubungan Tegangan dan Regangan 17).
Pemompaan
dari fluida internal dan eksternal, densitas dan pengaruh bouyancy. Berat terapung
untuk suatu elemen string mempunyai efek perubahan tensile terhadap elemen
yang lain.
Residual Bend
Residual bend adalah kelengkungan yang dihasilkan saat coiled tubing
Tekukan (Buckling)
Gaya compresif yang bekerja pada coiled tubing dapat mengakibatkan
tertekuknya tubing (buckling). Saat gaya ini melebihi sinusoidal buckling load,
coiled tubing akan tertekuk dengan pola sinusoidal (Gambar 5.31). Jika gaya ini
bertambah, suatu saat akan melebihi helical buckling load yang mengakibatkan
tubing tertekuk dengan pola helical (Gambar 5.32). Pola ini mengakibatkan
bertambahnya gaya akibat banyaknya kontak antara tubing dengan dinding lubang
bor.
Gambar 5.31.
Sinusoidal Buckling 17)
Gambar 5.32.
Hecical Buckling 17)
Turbulensi Fluida
Pada waktu fluida mengalir dengan kecepatan yang tinggi melalui coiled
tubing atau melalui annulus sekitar coiled tubing akan menyebabkan coiled tubing
bergetar. Getaran ini akan mengurangi gesekan antara coiled tubing dengan
dinding lubang bor.
akan menyebabkan gaya gesekan pada tubing. Saat tekanan operasi stripper atau
tekanan kepala sumur meningkat, maka gaya gesekan pada daerah yang disekat
stripper juga meningkat. Saat beroperasikan pada tekanan kepala sumur yang
tinggi, gaya gesekan ini menjadi faktor yang penting. Untuk kasus yang ekstrim,
gesekan yang ditimbulkan dapat memepersulit penginjeksian coiled tubing
melalui stripper.
Ketika dua gaya yang melawan digunakan secara longotudinal pada ujung
pipa yang tidak bersandar, beban compressive strength yanh dihasilkan dapat
menyebabkan pipa gagal mengalami buckling. Ada dua tipe gaya buckling yang
dihubungkan dengan beban compressive yang dialami coiled tubing pada saat
operasi hidrolika pada kerja ulang yaitu mayor axis buckling dan lokal buckling .
lokasi yang memungkinkan untuk terjadinya buckling ini adalah pada stripper
rubber dan rantai block yang menggerakkan pipa pada injector head. Jika beban
dorong yang tinggi diberikan pada coiled tubing pada saat memasukkannya ke
dalam sumur ditambah dengan tekanan permukaan yang tinggi maka pada daerah
atau column yang tidak bersandar pada stripper rubber akan mengalami buckling
loads.
Penyebab gaya ini ada dua tipe buckling yang terjadi dan memiliki
perbedaan . merupakan gambaran geometri yang mengalami mayor axis buckling
dan lokal buckling . Mayor axis buckling akibat gaya yang diberikan pada saat
pipa tidak bersandar dan kerusakan yang terjadi lebih panjang dan buckling yang
terjadi bersifat elastis sedangkan lokal bukling terjadi akibat gaya compressive
load yang tinggi yang diberikan pada pipa dan bucklingnya tidak elastis.
Gambar.5.33.
Mayor Axis Buckling dan Lokal Buckling 17)
memberi daya
menunjukkan gaya melawan tekanan kepala sumur untuk beberapa ukuran coiled
tubing.
Gambar 5.34.
Gaya Berlawanan pada Berbagai Ukuran CT yang Disebabkan oleh Tekanan
Kepala Sumur 17)
Tabel V- 1
Ukuran dan Berat Coiled Tubing 17).
Diameter
(in.)
Wall
(in.)
Weight
(lbm/ft)
1.500
1.750
2.000
2.375
2.875
0.156
0.156
0.156
0.156
0.156
2.24
2.66
3.07
3.70
4.53
Max
Tension
(lbf)
32000
37900
43900
78100
95000
Max Allowable
Working
Preesure (psi)
7700
6700
5900
5300
4400
Tabel V-2
Data Desain Fill Removal 17).
Reel Core
Diameter
(in.)
76
76
84
84
96
Completion
-
Reservoir
-
(macaroni) dengan tampa ada semburan dari dalam sumur melalui annulus atau
dalam pipa.
Snubbing Unit pertamakali berkembang pada tahun 1920 dengan system
mechanical (dengan bantuan unit rig) dan pada tahun 1950 baru berkembang
hidrolik jack unit. Hidrolik snubbing makin berkembang dan banyak digunakan
karena dapat melakukan berbagai macam pekerjaan well service dengan stand
alone rig. Unit hidrolik snubbing disebut juga hidrolik workover (HWO) unit
(ganbar 5.27)
Gambar 7.1
Hidrolik Workover Unit (HWO)21)
Gambar 5.35.
Hidraulik Workover Unit 16)
Beberapa keuntungan hidrolik snubbing (HWO) unit:
Unit ini lebih kecil dan ringan jika dibandingkan dengan conventional
workover rig
Dapat melakukan operasi yang berat dengan peralatan yang portable serta
bongkar pasang dengan cepat untuk melakukan rig up atau rig down
Proses kerja unit ini lamban jika dibandingkan dengan coiled tubing unit
ataupun conventional rig, karena untuk menurunkan atau mencabut pipa
(macaroni) dilakukan penyambungan atau pelepasan pipa satu per satu.
Secara umum, prosedur ini rumit dan membutuhkan rencana yang matang
sumur
produksi
diputuskan
apabila
terjadi
penurunan
6. Cementing
7. Fishing
8. Miling tubing cutting
9. Pasang dan cabut gas lift macaroni
10. Pulling kill string
11. plug dan abandonment
5.3.1. Faktor-faktor Yang Berpengaruh Pada Waktu Melakukan Snubbing
Didalam
MW
Psurface
Pada keadaan normal, fluida kerja telah mampu menahan tekanan formasi, akan
tetapi untuk menahan formasi yang lebih kecil dari tekanan normal (sub normal),
maka berat fluida kerja (densitas) harus diperkecil agar fluida kerja tersebut tidak
hilang masuk formasi. Sebaliknya bila tekanan formasi lebih dari tekanam normal
(abnormal) maka berat fluida kerja harus diperbesar agar tidak terjadi blow out.
Terlihat disini bahwa sifat fluida kerja yang berperan dalam pengontrolan tekanan
formasi adalah berat fluida (densitas)
Tekanan formasi dapat berbeda-beda pada suatu daerah dengan daerah
lainnya, tergantung pada gradient statis tekanan didaerah tersebut. Gradient
tekanan berkisar antara 0.433 psi/ft sampai 0.465 psi/ft, dalam hal ini formasi
bertekanan normal. Bila gradient tekanana lebih besar dari 0.645 psi/ft formasi
bertekanan abnormal.sedangkan
psi/ft, dalam hal ini formasi bertekanan subnormal. Konversi gradient tekanan dari
satuan psi/ft kesatuan ppg, dapat ditulis sebagai berikut :
PFormasi MW/8.33 x 0.433 x TVD, psi/ft
0.052 x MW (ppg) x TVD, psi/ft .(3)
Hubungan antara tekanan formasi dengan gradient tekanan dinyatakan dalam
rumus sebagai berikut :
P f = G f X TVD .(4)
Dimana :
Pf
GF
Gambar 5.35.
Contoh Penggunaan Lumpur Untuk Workover 16)
Gambar 5.36.
Kondisi Tekanan Pada Standart dan Snubbing Operasi 16)
5.3.1.2. Kedalaman String
Dalam kaitannya dengan perencanaan penggantian instalasi sub-surface
(tubing), maka faktor kedalaman string berpengaruh dalam perhitungan tekanan
hidrolik untuk berat string yang akan diangkat dan didorong dari dan kedalam
sumur, sehingga dengan demikian dapat ditentukan kapasitas alat yang akan
diperlukan untuk penggantian string.
Kedalaman string juga berpengaruh terhadap snubbing force yaitu
kekuatan untuk mendorong (snubbing) dan mengangkat string (lifting)
Snubbing forces merupakan kekuatan vertikal yang terbagi dalam empat gaya
vertikal pada snubbing string yaitu:
1. Presssure-area forces, yaitu gaya dorong keatas yang timbul sebagai akibat
dari tekanan permukaan terhadap luas penampang.
2. Gravitional forces or self weight, yaitu gaya gravitasi (gaya berat) akibat
dari berat string itu sendiri.
3. Frictional forces, yaitu gaya gesek string
4. Applied forces, yaitu gaya yang diderita akibat beban dari snubbing unit.
Kedalaman string menimbulkan beban tekan pada string akibat applied forces
karena tegangan geser kolom fluid, sehingga jika beban yang diberikan
berlebihan, dapat membuat string menderita pelengkungan sumbu utama (mayor
axis buckling) atau pelengkungan setempat (local buckling).
Besarnya local buckling load dapat dirumuskan sebagai berikut:
1 SR 2
2
2 Cc
As
Buckling load = Fy
Dimana :
Fy = Yield stress pipa, psi
( 80 x 103 untuk baja N 80 dan 135 x 103 untuk baja S 135)
As = x ( OD2 ID2 ) / 4
1
SR =
Cc =
2 E
Fy
4.8
1
2
R / 225 t
Bucklinfg load = As
Gambar 5.37.
Type Pelengkungan pipa Karena Beban Yang Berlebihan 16)
Gambar 5.38.
Snubbing Forces 16)
Tampa ada pengaruh percepatan atau perlambatan, maka:
= Diameter area, in
Nominal size, in
Actual OD, in
1
11/4
1.050
1.315
1.660
11/2
1.900
Tabel V.3
OD 2 MWwell
L
w
W=
..(7b)
24.5
Dimana:
L x ID
x MW
string
24.5
..(8)
Dimana:
W
ID
ID 2 x MWstring
W L w
24.5
OD x MWwell
24.5
(9)
Pada waktu melakukan perhitungan berat apung efektif maka perlu diketahui
perkiraan dari pada liquid level dalam lubang, jika liquid level berada dibawah
kolom gas, maka perlu diperhitungkan dahulu berat string di kolom gas (berat
apungnya) dan berat apung pada kolom cairan serta kemudian keduanya
dijumlahkan sebagai berat apung total.
5.3.1.3. Tekanan Hidraulik.
Gaya atau kekuatan untuk mendorong (snubbing) dan mengangkat
(lifting) dari snubbing unit diperoleh dari silinderhidrolik jack assembly.
Konfigurasi silinder seperti terlihat pada gambar 5.32 sistem hidraulik hampir
semuanya dirancang bekerja dibawah tekanan kerja maksimum 3.000 psi.
Untuk laju turun- naik string yang tinggi, digunakan model 4 silinder.
Untuk menghitung tekanan hidraulik yang diperlukan bagi snubbing forces,
pertama-tama tentukan luas efektif Jack dengan rumus:
Bc 2 Dp 2
4
AJack
N (10)
dimana :
Ajack = Luas efektif jack, in2
N
Bc 2 x N
4
(11)
Gambar 5.39.
Snubbing unit silinder 16)
Gambar 5.40.
Regeneratif Hidraulik Fluid 16)
Tekanan hidraulik yang diperlukan untuk snubbing force (gaya dorong) adalah
dengan membagi snubbing force dengan luas efektif jack, yaitu:
Phidraulik
Snubbing force
Luas jack
Bc
PN
Dp 2
...(12)
4
dimana:
FSnub
= Kapasitas snubbing, lb
Bc
Dp
= Diameter piston,in
Tekanan hidraulik yang diperlukan untuk pulling force (gaya angkat) dihitung
dengan membagi gaya angkat yang diperlukan dengan luas efektif jack, yaitu:
Phidraulik
Lifting force
Jack area
P. .N . Bc 2
...(13)
4
24.51. Q
(14)
N ( Bc 2 Dp 2 )
Dimana:
Speed = Laju jack, ft/min
Q
24.51 Q
..(15)
N Bc 2
Beberapa model jack speed juga memiliki tenaga yang bersifat dapat timbul lagi
(regerated mode) dan dipakai untuk menambah kapasitas pengangkatan (lifting
force). Dengan system hidraulik, minyak yang digerakandari atas piston berputar
menuju silinder dibawah piston memperbesar pemasokan tenaga power pack.
Pengaruhnya lebih jauh adalah peningatan jack speed dan mengurangi kapasitas
beban dengan adanya pemasokan tenaga dari regenerated moda. Operasi
regenerated mode seperti ditunjukan pada gambar5.32
Gambar 5.41.
Regenerated moda jack speed 16)
Besarnya regenerated speed adalah:
Speed
24.51 Q
..(16)
N Dp 2
Pada regenerated moda, tekanan operasi hidraulik yang melampaui luas efektif
hanya pada penampang lintang dari piston rod, dan karena besarnya dari gaya
angkat maka:
F
Lifting
P N Dp 2
(17)
4
dengan naiknya berat fluida maka tekanan hidrostatik juga akan naik, dengan
catatan apabila faktor-faktor lainnya adalah tetap.
Dalam pemilihan fluida kerja maka perlu diperhatikan dari jenis formasi
dan efek pemakaina fluida kerja terhadap produktifitas formasi.
Secara umum pemakaian Lumpur dapat menyebabkan kerusakan pada formasi
produktif, sehingga dalam penggunaannya harus ditambahkan pelarut ataupun
pencegah korosi untuk menghindaria agar tidak terjadi kerusakan pada formasi.
Atau secara khusus perlunya perawatan terhadap fluida kerja yang digunakan.
Berbagai dampak dapat ditinbulkan dari penggunaan fluida kerja ini,
terhadap permeabelitas formasi, dan dari padatan yang dapat menyumbat lubang
sumur. Pengaruhnya terhadap permeabelitas dapat menyebabkan kerusakan pada
mekanisme aliran, yaitu memperkecil harga permeabelitas efektif minyak, sebagai
missal filtrate dari clay water base mud.
Jadi dalam penentuan fluida kerja perlu dipertimbangkan sifat fluida
terhadap formasi yag dinilai masih produktif, karena ini tentu bersangkutan
dengan produktivitas formasi setelah penggantian instalasi selesai dikerjakan dan
sumur kembali siap diproduksi.
Ganbar 5.42.
Snubbing Unit methode 16)
2. Metode Stripping
Metode stripping adalah suatu metode yang seperti halnya Snubbing hanya
apabila berat pipa persatuan luas lebih besar dari tekanan permukaan atau tekanan
kepala sumur.
Jadi setiap operasi melawan tekanan sumur, maka baik metode snubbing ataupun
metode stripping akan selalu digunakan.
Gambar 5.43.
Stripping Unit methode 16)
Kedalaman dimana terjadi proses peralihan dari metode Snubbing ke- metode
Stripping dan titik peralihan itu dinamakan Balance Point
Untuk menentukan Balance Point diperlukan beberapa data, diantaranya:
1. Berat pipa
2. Ukuran pipa
3. Tekanan sumur
4. Kedalaman sumur
Sehingga dengan data tersebut, merupakan informasi bagi terlaksanakannya kapan
menggunakan metode snubbing dan atau metode stripping.
Ganbar 5.44.
Balance Point 16)
Gine pole
Pipe rack
Travelling slip
Stationary slip
Stripper rubber
Tabel 5.45.
Spesifikasi Concentric Cylinder Hidraulik Workover Snubbing Unit 16)
Mempunyai dua speed pendorong (snubbing) dan lima speed untuk pengangkatan
(lifting), sehingga operator dapat mencocokan kapasitas dari unit apabila
diberikan suatu beban dengan cara menentukan penggunaan dari snubbing speed
dan lifting speed.
Tentang karakteristiknya dapat dilihat pada table dan diantaranya yang penting
adalah:
1. Type 250 unit:
a. kapasitas:
Dengan gaya snubbing sampai dengan 100,000 lbs dan gaya lifting
sampai dengan 250,00 lbs
b.
Kapasitas:
Dengan gaya snubbing sampai dengan 150,00 lbs dan gaya lifting
sampai dengan 400,00 lbs.
b.
c.
Table 5.46.
Spesifikasi Multy Cilinder Workover Snubbing Unit 16)
Gambar 5.47.
Rig Assist Workover Snubbing Unit 16)
Gambar 5.48.
Multy cylinder Hidrolik workover Snubbing Unit 16)
Tabel 5.49.
Spesifikasi Rig Assist Workover Snubbing unit 16)
a. Striper rubber
merupakan semi-rig rabber yang terdapat didalam stripper bowl (gambar
7.14)yang terletak diatas hanger flange. Rubber ini mempunyai beberapa
ukuran, tergantung dari ukuran macaroni atau tubing. Ini berfungsi untuk
menahan tekanan dikepala sumur jika tekanannya tidak terlalu tinggi atau
sebagai pengganti BOP yang tetap terbuka, tetapi siap digunakan dalam situasi
apapun (selama running ataupun pulling macaroni) stripper rubber mempunyai
working pressure sampai 1500 psi.
Gambar 5.50.
Stripper Rubber dan Bowl 16)
b. Hanger Flange.
Hanger flange adalah flange yang dilengkapi dengan berbagai anchoring dog
yang menahan tubing string ketika melepas tubing joint. Kapasitas hanger
flange:
Gambar 5.51.
Stripper Ram 16)
d. Blind Ram
Blind ram digunakan untuk menutup dan menahan tekanan sumur, jika pada
BOP tidak ada pipa (macaroni). Blind ram terletak pada BOP dibawah stripper
ram no #2 (lower).
e. Shear Ram
Berbeda dengan blind ram shear ram digunakan untuk cu-off pipe yang
terdapat didalam BOP pada kondisi emergency. Tujuan dari pemotongan pipa
untuk menutup sumur saat pipa masih ada didalam BOP, jika terjadi blow out
f. Safety Ram no #1 dan #2
Safety ram no #1 dan no #2 terletak dibagian bawah BOP stack. Kedua ram ini
digunakan untuk seal- off disekitar pipa dan safety ram no #1 ditutup pertama
kali sedangkan safety ram no#2 berfungsi sebagai back- up dan bekerja jika
safety ram no #1 gagal untuk seal- off
g. Half Moon Flange
Digunakan untuk menyambung BOP pada dual tubing x- mastree (dengan
bantuan adapter
5.3.3. Peralatan Snabbing Unit Diatas Permukaan
5..3.3.1.Hydraulic Snubbing Unit
A.Hidrolik jack Assembly
Hidrolik jack assembly mempunyai dua atau empat hydraulik selinder
yang dapat bergerak keatas dan kebawah untuk mencabut atau mendorong pipa
dari atau kedalam sumur. Untuk menambah kekuatan lifting atau snubbing dapat
dilakukan dengan menambah hidrolik silinder yang digunakan, tetapi hal ini
menyebabkan kecepatan unit ini semakin berkurang (lambat).
B. Guide Tube
Guide tube berfungsi untuk melindungi pipa (macaroni) dari buckling
ketika bekerja pada sumur yang bertekanan tinggi. Guide tube terletak pada
lubang jack dan melekat dibawah traveling slip. Guide tube bergerak keatas dan
kebawah dengan traveling assembly untuk mencegah pengaruh lateral movement
pada pipa.
C. Window
Window terletak pada dasar jack, dibawah stationary slip dan diatas
stripper. Window berfungsi untuk memberikan kesempatan untuk melepaskan
atau memasang toll yang mempunyai OD terlalu besar dari guide tube.
gauge yang
menunjukan besarnya hidrolik pressure pada circuit seperti pada jack dan BOP.
I. Sirkulasi Sistem
Surkulasi sistim dan fasilitas pumping terletak pada snubbing unit,
umumnya terletak pada main deck, yang dibutuhkan selama operasi snubbing
seperti killing well, squeeze job, injeksi test, deteksi kebocoran dan test BOP
equipment. Komponen umum sirkulasi adalah pump (triplex pump) Kelly hose
dan swivel.
J. Power Tongs
Digunakan untuk make- up atau break out sambungan yang mempunyai
diameter pipa yang besar. Power tong dipasang pada basket.
K. Work Basket
Escape route (Geronimo) lines, terdapat empat tali (untuk 4 orang) yang
dilakukan oleh personel yang bekerja di work basket sebagai safety divice
direct jika terjadi blow out.
Keuntungan dari rig assist unit adalah dapat dikatrol keatas dengan cepat,
rasio harian juga lebih rendah dibanding hydraulik unit. Rig assist unit dalam
keadaan normal digunakan pada tanah pengeboran atau operasi workover dimana
2 3/8 atau pipa OD yng lebih besar . Daftar dibawah ini adalah bebebrapa dari tipe
aplikasi rig assist:
1. Snubbing drillpipe kembali kedalam ketika sumur menyentakkan
keluar string keluar dari lubang atau keluar dari dasar.
2. Menjalankan dan menarik casing/tubing dibawah tekanan
3. Menjalankan sebuah kill packer untuk mengontrol ledakan
didasar
4. Menarik pipa yang
mempunyai
lubang, mencegah
untuk
menghancurkan sumur
5. Pengeboran dibawah tekanan (memerlukan power swivel)
6. Pengeboran semen, bridge plugs, pulgs pasir dibawah tekanan
7. Memancing dan milling dibawah tekanan
8. Acidizing dan washing
9. Squeeze cementing dan plugging dan abandoning
10. Menjalankan produksi atau kill string
11. Menseting ulang berat pada packers
12. Mengganti pipa yang membahayakan
13. pekerjaan lain yang memerlukan pekerjaan dibawah tekanan.
Ada tiga model dasar Rig assist unit. 225, 300, dan 450 kip unit ( kip =
1000 lbs force) tersedia dan dapat menghandel sampai 13- 5/8 pipa OD
spesifikasi dari tiga model adalah sebagai berikut:
MODEL
Snubbing
225
90,000
300
180,000
450
400,000
capability (lb)
Maximum
(in) 5-1/2
7 -5/8
13- 3/8
pipe size
Snubbing lines
Cable
cable
Cable
working pressure
Blind ram digunakan untuk menutup dan menahan tekanan sumur, jika
pada BOP tidak ada pipa (macaroni). Blind ram terletak pada BOP dibawah
Stripper ram no #2 (lower)
E. Kill Line
Kill line juga dipasang dibawah blind ram, yang digunakan pada situasi
tertentu untuk memompa liquid dengan tujuan membunuh sumur (kill well) atau
digunakan untuk tujuan lain.
F. Shear Ram
Berbeda dengan blind ram, shear ram digunakan untuk cut-off pipa yang
terdapat didalam BOP pada kondisi emergency. Tujuan dari pemotongan pipa
untuk menutup sumur saat pipa masih ada didalam BOP, jika terjadi blow out.
G. Safety Ram no #1 dan no #2
Safety ram no #1 dan no #2 terletak dibagian bawah BOP stack. Kedua
ram ini digunakan untuk seal-off disekitar pipa dan safety ram no #1 (bagian atas)
ditutup pertama kali sedangkan safety ram no#2 berfungsi sebagai back-up dan
bekerja jika safety ram no #1 gagal dalam seal-off
H. Half Moon Flange
Digunakan untuk menyambung BOP pada dual tubing X mas tree
(dengan bantuan adapter)
5.3.4 Peralatan Snubbing Unit Dibawah Permukaan
5.3.4.1. Back Pressure valve (BPV)
Valve ini hanya dapat mengalirkan fluida satu arah saja ( dari permukaan
ke sumur), berfungsi untuk menahan tekanan dari sumur sehingga tidak dapat
masuk kedalam pipa. Ukuran dari BPV tergantung dari ID (inside diameter)
macaroni dan terdapat 2 (dua) BPV pada tool string yang mana bagian atas
bertindak sebagai back-up jika BPV yang bawah tidak dapat menahan tekanan
dari sumur.
5.3.4.2. Bottom Hole Assembly (BHA)
b. Safety joint
Digunakan untuk membebaskan string yang terjepit jika pulling tool tidak
dapat melepaskan dari titik tangkap (catching point)
c. Bumper sub
Digunakan pada operasi normal yang umumnya terletak diatas tool.
Bumper sub mengantarkan hentakan keatas atau kebawah dan menahan berat bit
selama operasi milling atau drilling.
d. Hydraulik Jar
Digunakan untuk memberi hentakan keatas (jarring) untuk melepaskan
string dari jepitan.
e. Landing Nipple
Landing nipple berfungsi sebagai dudukan pump down plug. Alat ini
terletak diatas kedua BPV, yang digunakan jika kedua BPV tidak dapat menahan
tekanan dari dalam sumur atau BPV mengalami kebocoran.
5.3.4.3. String