HAND OUT
1 - 37
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
I. PENDAHULUAN. .
II.1. DRILLOMETER........
10
12
14
15
17
19
21
23
25
27
28
29
30
30
31
35
DAFTAR PUSTAKA
37
2 - 37
I PENDAHULUAN
Yang dimaksud dengan INSTRUMENTASI RIG PEMBORAN adalah alat-alat ukur
yang dipakai dalam kegiatan pemboran sumur. Dalam kegiatan pemboran, alat-alat ukur
tersebut sangat penting fungsinya karena untuk mengetahui besaran-besaran tenaga atau
tekanan kerja dari peralatan rig, parameter bor, sistim pengendalian jarak jauh serta untuk
mengetahui kondisi lubang bor ketika pemboran sumur sedang berlangsung.
Beberapa jenis Instrumen yang sering dipakai dalam kegiatan pemboran antara lain;
a. Indicator (Alat Ukur)
a.1. Drillometer
a.2. Weight Indicator
a.3. Rotary Speed Tachometer
a.4. Rotary Torque Gauge
a.5. Tong Torque Gauge
a.6. Pump Speed Indicator
a.7. Mud Pump Presure Gauge
a.8. Return Mud Flow Sensor
a.9. Mud Volume Totalizer
a.10. Inclination & Direction Hole Survey
a.11. Gas Sensor
b. Alat Rekam Geolograf
c. Sistem Pengendalian Jarak Jauh (Remote Control)
c.1. Crown-o-Matic Brake
c.2. Super Choke Remote Control
c.3. BOP Remote Control
Pada bab berikutnya akan dijelaskan fungsi, cara kerja alat, posisi penempatan alat ukur
dan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam ppengoperasian dan perawatan alat agar selalu
dapat bekerja dengan baik dan benar.
3 - 37
Namun ada juga rig yang menggunakan atau menempatkan instrumennya secara terpisah
menjadi beberapa bagian kelompok . Fungsi dan cara kerja alat-alat ukur tersebut:
II.1. Drillometer
Fungsi Drillometer untuk mengukur besaran atau tekanan kerja dari peralatan untuk
melakukan kegiatan pemboran baik rig dengan tenaga gerak mekanik maupun dengan
tenaga gerak elektrik. Instrumen Drillometer yang terpasang pada rig yang
menggunakan tenaga mekanik dapat dilihat pada gambar dibawah ini
WATER
AIR SUPPLY
LO - DRUM - HI
4 - 37
yang
disuplay
untuk
menggerakkan sistem
c. LO Drum
Untuk mengetahui tekana udara pada
Low Speed
d. HI Drum
Untuk mengetahui tekanan udara pada High Speed
II.2 Weight Indicator
Fungsi Weight Indicator untuk mengukur:
a. Berat (rangkaian pipa bor, pipa selubung, pipa produksi, pipa uji)yang digantung
pada Travelling Block, Hook dan Swivel.
b. Beban pada pahat bor.
Weight Indicator ini dapat dibedakan dari penempatan sensor untuk mengukur
perubahan beban yaitu:
a. Anchor Type
Diafragma sensor beban dipasang pada deadline anchor. Umumnya jenis sensor ini
dipakai pada rig berkapasitas besar (diatas 500 HP).
Macam-macam type Anchor antara lain :
5 - 37
1. Type E/Series Awe dengan Dead Line Loads 75.000 lbs untuk 6, 8, 10, dan
12 Lines Strung.
2. Type EB/Series Awe dengan Dead Line Loads 100.000 lbs untuk 8, 10, 12,
dan 14 Lines Strung.
3. Type 125/Series Awe dengan Dead Line Loads 125.000 lbs untuk 10, 12, 14,
dan 16 Lines Strung.
4. Type 150/Series Awe dengan Dead Line Loads 150.000 lbs untuk 10, 12, 14,
dan 16 Lines Strung.
5. Type 200/Series Awe dengan Dead Line Loads 200.000 lbs untuk 10, 12, 14,
dan 16 Lines Strung.
Anchor untuk E, EB, 125, dan 150 Weight Indicator System :
6 - 37
7 - 37
b. Deflection Type
Diafragma sensor beban dipasang pada deadline. Umumnya jenis sensor ini dipakai
pada Rig berkapasitas kecil (dibawah 500 HP). Bentuk dan posisi penempatan
sensor dapat dilihat pada gambar.
c. Deadend Type
Diafragma sensor beban dipasang pada ujung deadline. Umumnya jenis sensor ini
dipakai pada Rig berkapasitas kecil (dibawah 500 HP). Bentuk dan posisi
penempatan sensor ini dapat dilihat pada gambar.
beban
yang
terjadi
pada
string
pemboran
akan
direkam
oleh
merekam perubahan beban rangkaian pipa yang digantung pada Hook dan trvelling Block
(Weight on String/WOS).
Skala Weight Indicator ini bervariasi sesuai dengan jumlah lilitan kabel bor yang dipakai
antara Crown Block dan Travelling Block serta kapasitas beban deadline yang diizinkan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada alat-alat ukur ini antara lain:
1. Gunakan skala rentang batas ukur Weight Indicator ini sesuai dengan jumlah lilitan
kabel yang dipakai dan kapasitas beban deadline yang diizinkan.
2. Buang akumulasi udara yang terperangkap didalam selang/pipa minyak non
compressible, agar Weight Indicator selalu sensitive merekam perubahan beban.
3. Lakukan koreksi/kalibrasi Weight Indicator sesuai dengan beban nyata.
4. Periksa dan bersihkan membrane/diafragma/piston pada sensor beban
9 - 37
10 - 37
Ditinjau dari cara perekaman torsi yang terjadi dapat dibedakan system perekamannya
yaitu secara listrik dan hidro mekanik,
a. Cara Listrik
Setiap terjadi perubahan torsi pada rotary table / rangkaian pipa bor akan direkam
langsung oleh torque meter yang digerakkan dengan tenaga listrik. Skala ukur pada
cara ini telah disetarakan dari satuan ampere ke dalam satuan torsi (ft. lbs.). Bentuk
alat ini dapat dilihat pada gambar.
11 - 37
Torsi yang terjadi diukur dalam satuan titik (erlative torque indicator) dengan rentang batas
sampai 500 points dan 1000 points. Pada umumnya torsi yang terjadi selama pemboran
dibatasi tidak boleh lebih dari 200 points.
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada alat ukur ini antara lain :
a. Periksa penempatan sensor puntir pada posisi yang benar.
b. Lakukan kalibrasi pada Rotary Torque Gauge sesuai dengan beban puntir
rangkaian pipa bor yang benar.
c. Gunakan skala rentang batas ukur Rotary Torque Gauge sesuai dengan beban
puntir yang terjadi pada rangkaian pipa bor.
d. Buang akumulasi udara yang terperangkap di dalam slang / pipa minyak non
compressible, agar Rotary Torque Gauge selalu sensitive merekam perubahan
beban puntir (khusus untuk jenis Hidro-Mekanik).
12 - 37
direkomendasikan pada setiap jenis pipa, sehingga tidak terjadi kerusakan pada ulir
sambungan pipa tersebut.
Cara kerja alat ini dapat diuraikan sebagai berikut :
Sebuah membrane/piston dipasang pada lengan kunci pengikat pipa bor, pipa selubung,
atau pipa produksi, kemudian pada sisi lainnya dihubungkan dengan rantai ke make up
cathead / break out cathead. Dengan demikian, setiap perubahan tarikan pada saat
mengikat/menyambung atau membuka/melepas sambungan pipa akan menggerakkan
membran/piston yang diteruskan dengan fluida non compressible ke Tong Torque Gauge,
sehingga dapat diketahui torsi pengikatan sambungan pipa tersebut.
Kapasitas Tong Torque Gauge mencapai 25.000 lbs atau 120.000 ft. lbs. untuk
panjang lengan kunci pengikat sepanjang 4,8 feet. Bentuk alat ini dapat dilihat pada gambar
.
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada alat ukur ini antara lain :
a.
b.
Lakukan kalibrasi pada Tong Torque Gauge sesuai dengan beban puntir
penyambungan/pembukaan sambungan rangkaian pipa bor, pipa selubung, pipa
produksi yang benar.
13 - 37
c.
Gunakan skala rentang batas ukur Tong Torque Gauge sesuai dengan beban
puntir yang terjadi ketika menyambung/membuka sambungan rangkaian pipa bor,
pipa selubung, dan pipa produksi.
d.
Buang akumulasi udara yang terperangkap di dalam slang / pipa minyak non
compressible, agar Tong Torque Gauge selalu sensitive merekam perubahan beban
puntir yang terjadi.
14 - 37
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada alat ukur ini antara lain :
a. Periksa penempatan sensor putaran / banyak langkah piston pompa pada posisi yang
benar.
b. Lakukan kalibrasi pada Pump Speed Indicator sesuai dengan banyak langkah
piston pompa yang benar.
c. Gunakan skala rentang batas ukur Pump Speed Indicator sesuai dengan banyak
langkah piston pompa yang nyata terjadi.
15 - 37
e. Kebocoran pada rangkaian pipa bor, pipa selubung, pipa produksi yang dilalui oleh
lumpur bor / fluida pemboran lainnya.
f. Kerusakan pada pompa Lumpur terutama pada valve, seat, liner, piston, gland
packing yang berhubungan langsung dengan lumpur bor /fluida pemboran lainnya.
g. Udara terperangkap dalam sistem pemompaan.
h. Membran karet rusak.
Dengan demikian, Driller harus cepat tanggap terhadap setiap terjadi perubahan tekanan
pompa lumpur, karena sangat erat kaitannya dengan pencapaian kecepatan pemboran
sumur yang optimum. Cara kerja alat ini dapat diuraikan sebagai berikut :
Sebuah membrane karet dipasang pada pipa saluran tekan pompa, sehingga setiap
perubahan tekanan pompa akan direkam oleh membrane karet tersebut, kemudian
diteruskan oleh fluida non compressible ke Mud Pump Pressure Gauge. Dengan
demikian, Mud Pump Pressure Gauge selalu merekam perubahan tekanan pompa lumpur.
Rentang batas kapasitas Mud Pump Pressure Gauge ini bervariasi mulai dari 0 3.000 psi sampai 0 15.000 psi atau mulai dari 0 210 ksc sampai 0 1.000 ksc. Bentuk
alat ini dapat dilihat pada gambar .
16 - 37
a. Periksa posisi membran karet pada posisi benar dan berkondisi baik (tidak robek)
agar selalu sensitive merekam setiap perubahan tekanan pompa.
b. Bersihkan membran karet dari endapan partikel padat lumpur bor / fluida pemboran
lainnya.
c. Buang akumulasi udara yang terperangkap di dalam slang / pipa minyak non
compressible agar Mud Pump Pressure Gauge selalu sensitif merekam setiap
perubahan tekanan pompa.
d. Lakukan kalibrasi pada Mud Pump Pressure Gauge sesuai dengan tekanan pompa
lumpur yang benar.
e. Gunakan skala rentang batas ukur Mud Pump Pressure Gauge sesuai dengan
tekanan pompa yang terjadi.
ditunjukkan dari :
17 - 37
dari:
18 - 37
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada alat ukur ini antara lain :
a. Pasang lempeng sensor pada pipa saluran lumpur bor / fluida pemboran yang
keluar dari sumur dengan posisi benar, agar setiap terjadi perubahan aliran
lumpur bor / fluida pemboran lainnya yang melalui pipa saluran tersebut dapat
langsung direkam dengan baik.
b. Bersihkan pipa saluran dari endapan-endapan partikel padat lumpur bor dan
serbuk bor (cuttings) agar tidak menggangu aliran bor / fluida pemboran lainnya
yang melalui pipa saluran tersebut.
19 - 37
lumpur bor / fluida pemboran lainnya yang disimpan di dalam mud tank. Bentuk dan posisi
penempatan alat ukur ini dapat dilihat pada gambar .
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada alat ukur ini antara lain :
a. Pasang sensor-sensor pelampung (mud level transducer) pada mud tank dengan
posisi yang benar, aga setiap terjadi perubahan permukaan lumpur bor / fluida
pemboran lainnya dapat direkam dengan baik.
b. Sensor-sensor pelampung harus dibersihkan dari kerak-kerak lumpur bor, agar
dapat merekam setiap perubahan volume lumpur bor dengan benar.
c. Lakukan kalibrasi pada Mud Pump Totalizer sesuai dengan volume lumpur
bor / fluida pemboran lainnya yang disimpan di dalam mud tank.
20 - 37
21 - 37
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada alat ukur ini antara lain :
a. Pasang sensor-sensor pelampung pada suction tank dan
shale shaker tank dengan posisi yang benar, agar setiap
terjadi perubahan berat jenis lumpur bor / fluida
pemboran lainnya baik yang masuk ke dalam sumur
maupun yang keluar dari sumur dapat direkam dengan
baik.
b. Sensor-sensor pelampung harus dibersihkan dari kerakkerak lumpur bor, agar dapat merekam setiap perubahan
berat jenis lumpur bor dengan benar.
c. Lakukan kalibrasi pada Mud Density Sensor sesuai
dengan berat jenis lumpur bor / fluida pemboran lainnya
yang disimpan di dalam mud tank.
Fungsi Inclination & Direction Hole Survey untuk merekam kemiringan dan arah
lubang sumur. Dengan demikian, Driller mengetahui perubahan keadaan lubang sumur,
agar dapat mencapai target pemboran yang telah direncanakan dengan baik.
Beberapa pabrik pembuat alat ukur ini ada yang hanya untuk mengukur kemiringan
lubang saja (TOTCO survey tool), pada alat ukur ini hanya menggunakan bandul
pendulum saja. Sedangkan yang mengukur kemiringan dan arah lubang sumur
(EASTMAN, SPERRY SUN survey tool), pada alat ukur ini dilengkapi dengan magnit
untuk menunjukkan arah lubang sumur saat itu.
Menurut cara perekamannya dapat dibedakan sebagai berikut :
a. Single shot.
Pada alat ukur ini hanya merekam satu kali rekaman saja pada sekali
pengukuran alat ukur didalam sumur.
b. Multiple shot.
Pada alat ukur ini dapat merekam lebih dari satu rekaman pada sekali
pengukuran alat ukur di dalam sumur.
Bentuk alat ini dapat dilihat pada gambar .
23 - 37
Pada alat ukur ini terdapat jarum penunjuk kemiringan lubang sumur, bandul
penunjuk, chart skala kemiringan lubang sumur, dan piring penahan chart
penunjuk kemiringan lubang sumur.
Pada saat pengukuran kemiringan lubang sumur dilakukan, maka posisi bandul
akan berada sesuai dengan kemiringan lubang sumur saat itu. Setelah waktu
pengukuran berakhir sebiah jarum penunjuk kemiringan lubang akan menusuk /
memberi tanda pada chart skala kemiringan lubang sumur saat itu. Jadi, hasil
rekaman alat ukur ini hanya berupa tanda titik didaerah lingkaran-lingkaran
kemiringan lubang sumur saat itu.
b. Inclination & Direction Survey.
Pada alat ukur ini terdapat batu battery, bola lampu, film, magnit jarum, bandul
penunjuk kemiringan lubang, dan alat pencuci film.
Pada saat alat ukur ini berada di kedalaman tertentu, maka jarum kompas akan
menunjukkan posisi arah kutub-kutub magnit bumi, sehingga dapat diketahui
arah lubang sumur saat itu, bersamaan itu pula bandul penunjuk akan berada
pada posisi kemiringan lubang sumur saat itu. Pada posisi ini battery
memberikan arus listrik ke pada bola lampu dan bola lampu hidup meninari film
yang menunjukkan posisi lubang sumur. Saat itu pula posisi tool face dari
directional survey juga terekam pada film tersebut. Setelah film berada
dipermukaan dicuci untuk mengetahui arah, kemiringan lubang sumur, dan
posisi tool face pada kedalaman pengukuran.
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada alat ukur ini antara lain :
a. Periksa alat ukur tersebut dengan teliti, agar yakin dapat berfungsi/bekerja baik
sebelum alat ukur dimasukkan ke dalam sumur.
b. Lakukan kalibrasi secara periodik agar hasil perekamannya benar.
c. Pada saat melakukan pengukuran, posisi rangkaian pipa bor harus dalam
keadaan diam.
d. Gunakan jumlah Non Magnetic Drill Collar yang cukup untuk melindungi
penunjukan arah magnit kompas pada posisi yang benar.
24 - 37
25 - 37
Sensor penangkap gas dipasang pada saluran lumpur yang keluar dari sumur. Gas yang
terperangkap akan mengalir ke Gas Sensor. Konsentrasi gas tersebut diukur dalam satuan
persen (maksimum 100%).
12 b. Gas Chromatograph
Fungsi Gas Chromatograph untuk mengukur kuantitas dan kualitas ekstrak gas yang
terikut ke dalam sistem lumpur bor.
12 c. Gas Chromatologger
Fungsi Gas Chromatologger untuk mengidentifikasi persen komponen gas yang terikut ke
dalam sistem lumpur bor, sehingga dapat diketahui persentasi gas Methane (C 1), Gas
Ethane (C2), Gas Propane (C3), Gas Iso Butane (i-C4), dan Gas Normal Butane (n-C4).
Hasil pengukuran ini dapat direkam pada Chromatografik.
12 d. Hydrogen Sulphide Sensor
Fungsi Hydrogen Sulphide Sensor untuk mengukur kadar ekstrak gas H2 S yang terikut ke
dalam sistem lumpur bor. Dengan demikian, Driller dapat segera mengambil tindakan
pengamanan, karena gas H2 S yang berkonsentrasi tinggi ( > 100 ppm ) sangat
membahayakan terhadap manusia, binatang, dan peralatan bor & sumur.
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada alat-alat ukur gas ini antara lain :
a. Periksa dan bersihkan alat penangkap ekstrak gas di saluran lumpur yang keluar
dari sumur, agar gas yang keluar dari sistem lumpur dapat langsung ditangkap
oleh sensor penangkap gas.
b. Periksa pipa saluran gas ke Gas Sensor, jangan sampai bocor atau terjepit, agar
semua gas yang ditangkap dapat diukur dengan baik pada setiap saat.
c. Lakukan kalibrasi secara periodik, agar hasil pengukurannya sesuai dengan
kondisi yang benar.
III. ALAT REKAM GEOLOGRAF
Fungsi Geolograf untuk mengukur perubahan beberapa parameter bor selama pemboran
sedang berlangsung. Beberapa parameter bor yang direkamnya antara lain :
26 - 37
27 - 37
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada alat ukur ini antara lain :
a. Pasang semua sensor pada posisi yang benar.
b. Lakukan kalibrasi secara periodik agar hasil perekaman parameter bor dapat
direkam dengan benar.
28 - 37
c. Ganti chart setiap 12 jam secara terus menerus, agar kejadian pemboran dapat
direkam setiap saat.
d. Ganti tinta pena jika sudah habis.
III.2. Digital Geolograf
Geolograph jenis ini lebih lengkap dan tampilannya lebih baik dibandingkan geolograph
sebelumnya. Serta dapat dihubungkan dengan komputer, sehingga datanya dapat disimpan
dalam hard disk dan sewaktu-waktu dapat dicetak kembali. Sensor-sensor yang digunakan
biasanya berupa Proximity, limit switch dan Pressure tranducer, seperti yang sudah
dijelaskan sebelumya
29 - 37
Crown-O-Matic Brake adalah sebuah peralatan safety yang berfungsi untuk membatasi
gerak Travelling Block keatas agar tidak menumbur Crown Block.
1
3
9
11
5
7
10
4
12
Sistem kerja Crown-o-matic dengan cara mekanikal pneumatic. Posisi short tougel valve
harus diposisikan pada posisi yang benar pada traveling block lebih kurang 2 meter
dibawah crown block (sesuai kebutuhan) dan pada posisi tougel valve menyentuh lilitan
30 - 37
drilling line. Pada saat tougel valve tersentuh lilitan drilling line, valve angina akan
membuka dan menyalurkan angina ke air cylinder dan menggerakkan tuas clutch brake
sehingga menghentikan putaran drum drawwork.
Yang perlu diperhatikan dalam memelihara dan pengoperasiannya:
-
Perhatiakn letak tougel valve apakah sudah pada posisi yang benar
Valve ini
2.
31 - 37
32 - 37
Pump Stroke adalah sebuah counter digital bertenaga battery yang berfungsi
untuk mengetahui banyaknya stoke pompa lumpur, cara kerjanya sama dengan
SPM digital dengan menggunkan sensor limit switch.
2.h. Air Regulator
Sebuah regulator angin yang berfungsi untuk mengatur besarnya supply angin
yang masuk dalam sistem super choke remote control. Supply angin yang
dibutuhkan 120 Psi.
2.i. Hydraulic Pump / Air Motor
Adalah pompa hidrolik yang digerakan oleh tenaga angin, berfungsi untuk
memompakan minyak dari reservoir ke dalam sistem super choke remote control
dan hydraulic rotary actuator.
2.j. Hand Pump
Adalah pompa tangan yang digerakan oleh tenaga manusia, berfungsi untuk
memompakan minyak dari reservoir ke dalam sistem super choke remote control
dan hydraulic rotary actuator, apabila terjadi gagal supply angin.
2.k. Hydraulic Fluid Reservoir
Sebuah tangki kecil untuk menampung minyak hidrolik
2.l. Choke Close Line
Koneksi close line ke close line hydraulic rotary actuator pada super choke valve
dengan menggunakan hose hydraulic.
2.m. Choke Open Line
Koneksi open line ke open line hydraulic rotary actuator pada super choke valve
dengan menggunakan hose hydraulic.
2.n. Position Indicator air Return
Koneksi input Choke Position Indicator ke output position indicator pada super
choke valve.
2.o. Air To Trans
Koneksi untuk memberikan supply udara ke input position indicator pada super
choke valve.
2.p. DrillPipe Signal Line
33 - 37
34 - 37
Accumulator Unit
BOP Group
1. Instrumen Indicator
Pada BOP Remote Control Type 80 terdapat 4 pcs
pressure gauge yang masing-masing berfungsi untuk
mengukur:
35 - 37
36 - 37
37 - 37