Anda di halaman 1dari 14

MEKANIKA TANAH - 1

Oleh :
MOHAMMAD ZAINUL IKHWAN

Sumber Buku : Mekanika Tanah 1 (Edisi VI)


Hary Christady Hardiyatmo
LANJUTAN - Eps sebelumnya…
Berat volume tanah dan hubungan-hubungannnya.
 Persamaan
Ws : Berat butiran padat Vv : Volume rongga
Ww : Berat air V : Volume total
Vs : Volume butiran padat Yb : Berat volume basah/lembab
Vw : Volume air Yd : Berat Volume kering
Va : Volume udara Ys : Berat Volume butiran padat
Wa : Berat udara Gs : Berat jenis (specific gravity)
W : Kadar air Yw : Berat Volume air
e : Angka pori S : Derajat Kejenuhan
n : Porositas Dr : Kerapatan relatif
e mak : Angka pori maksimum e min : Angka pori minimum
Gs tidak berdimensi secara tipikal, berat jenis berbagai jenis tanah
berkisar antara 2,65 sampai 2,75. berat jenis Gs = 2,65 biasanya
digunakan untuk tanah-tanah tidak berkohesi atau tanah granuler,
sedang untuk tanah-tanah kohesif tidak menagndung bahan
organik Gs berkisar diantara 2,68 sampai 2,72. nilai-nilai berat
jenis dari berbagai jenis tanah sebagai berikut.

 Tabel Berat jenis tanah (specific gravity)


Macam Tanah Berat Jenis (Gs)
Kerikil 2,65 – 2,68
Pasir 2,65 – 2,68
Lanau anorganik 2,62 – 2,68
Lempung organik 2,58 – 2,65
Lempung anorganik 2,68 – 2,75
Humus 1,37
Gambut 1,25 – 1,80
Derajat kejenuhan dan kondisi tanah
Bila tanah dalam keadaan jenuh air, maka S = 100%. Tabl
berikut menunjukkan berbagai macam derajat kejenuhan
tanah untuk maksud klasifikasi.
Keadaan tanah Derajat kejenuhan (S)
Tanah Kering 0
Tanah agak lembab > 0 – 0,25
Tanah lembab 0,26 – 0,50
Tanah sangat lembab 0,51 – 0,75
Tanah basah 0,76 – 0,99
Tanah jenuh air 1
Nilai-nilai porositas, angka pori dan berat volume ada keadaan asli di
alam dari berbagai jenis tanah yang disarankan oleh Terzaghi (1947)
sebagai berikut.

 Nilai-nilai tipikal
Macam n, e, w,Yd, dan Yb untuk
Tanah n tanah
e asli W Yd Yb
(%) (%) (kN/mᶟ) (kN/mᶟ)

Pasir seragam, tidak padat 46 0,85 32 14,3 18,9


Pasir seragam, padat 34 0,51 19 17,5 20,9
Pasir berbutir campuran, tidak padat 40 0,67 25 15,9 19,9
Pasir berbutir campuran, padat 30 0,43 16 18,6 21,6
Lempung lunak sedikit organik 66 1,90 70 - 15,8
Lempung lunak sangat organik 75 3,00 110 - 14,3

untuk tanah lempung lunak angka e = Vv/Vs pori lebih dari satu, artinya
volume rongga pori tanah (Vv), yang umumnya terisi oleh air, lebih
besar dari volume butiran tanah (Vs).
Contoh soal ke- 1
Suatu tanah tak jenuh yang diambil dari lokasi tanah timbunan,
mempunyai kadar air w = 20% dan berat volume basah Yb = 2 g/cm³.
dengan menganggap berat jenis tanah G s =2,7 dan berat volume air
Yw = 1 g/cmᶟ, hitung derajat kejenuhan dari contoh tersebut. Jika
tanah kemudian menjadi jenuh. Hitung berat volumenya.

Penyelesaian
Dengan mengambil berat butiran padat, Ws = 1 g
Maka berat air, Ww = wWs = 0,2 x 1 = 0,2 g
Volume air Vw = Ww/Yw = 0,2/1 = 0,2 cmᶟ
Berat total W = Ww + Ws = 0,2 +1 = 1,2 g
Berat Volume basah Yb =W/V = 2 g/ cmᶟ
Maka, Volume Total V = 1,2/2 = 0,6 cmᶟ
Volume udara Va = 0,6 – (Vw + Vs) = 0,6 – {Vw + Ws / Yw
Gs)}
= 0,6 – {0,2 + 1/(1 x 2,7)}= 0,03 cmᶟ
Simulasi Gambar :

Va UDARA Wa = 0
-----------------------------------
-----------------------------------
-----------------------------------
AIR
Vw Ww = 0,2 g
-----------------------------------
-----------------------------------
----------
……………………………
……………………………
Vs …………………………… Ws = 1 g
BUTIRAN
……………………………
……………………...........
…………………………….
Derajat kejenuhan S = Vw/Vv = 0,2/(0,2 + 0,03) = 87%
Angka pori e = Vv/Vs = 0,2/0,37 = 0,62
{Vs = 0,6 – (0,2 + 0,03) = 0,37 cmᶟ}
Volume rongga Total Vv = Va + Vw = 0,03 + 0,2 = 0,23 cmᶟ

Saat tanah jenuh, rongga terisi air seluruhnya, maka (Yw = 1 g/cmᶟ)
Ww = Yw Vw = 1 x 0,23 = 0,23 g

Berat Tanah Jenuh Ws + Ww

Berat Volume jenuh Ysat = Volume satuan = V

Berat volume jenuh Ysat = 1 + 0,23 = 2,05 g/cmᶟ (19,62 kN/mᶟ)


0,60
Simulasi soal ke-2
Dari lokasi pengambilan bahan timbunan, diperoleh data bahwa angka
pori tanah tersebut e= 1,2 jika jumlah materal yang dibutuhkan untuk
timbunan 15.000 mᶟ dengan angka pori e = 0,8 berapakah jmlah materia
yang harus disediakan pada lokasi timbunan ?

Penyelesaian
Keadaan lokasi penimbunan (lokasi 1) e1 = 0,8
Keadaan di lokasi pengambilan (lokasi 2) e2 = 1,2
Jika V1 adalah volume pada lokasi penimbunan dan V2 adalah volume
pada lokasi pengambilan, maka :
V1/V2 = (1+ e1) / (1 + e2)
Ingat bahwa V = Vs + Vv = Vs (1 + e) dan Vs selalu tetap.
V2 = V1 x 1+ e2 = 15000 x 1 + 1,2 = 18.333 mᶟ
Jadi tanah yang harus disediakan pada lokasi 2 (pengambilan) =
18.333 mᶟ.
Simulasi soal ke-3
Proyek bendungan memerlukan tanah padat 200.000 mᶟ
dengan angka pori e = 0,60. dari peta terlihat dua lokasi yang
memungkinkan untuk pengambilan tanah ini. Dari survei kedua
lokasi, diperoleh data sebagai berikut :

Lokasi pengambilan Angka pori (e) Upah angkutan per mᶟ


I 0,90 Rp. 30.000,-
II 1,65 Rp. 25.000,-

Pilihlah tempat pengambilan tanah yang lebih ekonomis…


Penyelesaian
Jika V1 = Volume yang dibutuhkan pada lokasi I
V2 = Volume yang dibutuhkan pada lokasi II
V = Volume tanah yang ditimbun dilokasi bendungan
= 20.000 mᶟ
Vs dikedua lokasi sama, maka
V1 / V = (1 + e1)/(1 + e)

Lokasi pengambilan I
V1 = 200.000 x 1 + 0,90 = 237500 mᶟ
1 + 0,60
Upah angkutan total = 237500 x Rp. 30.000,- = Rp. 7.120.500.000,-

Lokasi pengambilan II
V2 = 200.000 x 1 + 1,65 = 331250 mᶟ
1 + 0,60
Upah angkutantotal = 331250 x Rp. 25.000,- = Rp. 8.281.25.000,-

Jadi, lokasi 1 lebih ekonomis, walaupun upah angkutan per mᶟ lebih mahal.
Contoh soal ke-4
Tanah pasir yang akan digunakan untuk tanah urug. Tanah ini mempunyai berat
volume basah Yb = 19,62 kN/mᶟ dan kadar air w = 10% Angka pori dalam keadaan
paling longgar (emak) = 0,64 dan dalam keadaan paling padat (emin) = 0,39. tentukan
angka pori (e) tanah urugan kembali dan kerapatan relatifnya (Dr) diketahui tanah
urugan kembali mempunyai Gs = 2,65.

 Penyelesaian
Berat volume basah Yb = Gs (1 + w)Yw
1+e
19,62 = 2,65 (1+ 0,1) 9,81
1+e
Diperoleh, e = 0,46
Kerapatan relatif Dr = e mak – e
e mak – e min
= 0,64 – 0,46 = 0,72
0,64 – 0,39

Jadi angka pori tanah urug e = 0,46 dan kerapatan relatif Dr = 0,72
MATUR THANK YOU
Semoga tuhan memberikan rahmatnya pada kita semua
Quiz
Kerjakan simulasi soal ke-3 dengan cara ganti angka pori
pada lokasi I sesuai angka 3 NIM belakang masing-masing
dan Angka pori pada lokasi II sesuai angka 4 NIM belakang
masing-masing.

Kerjakan simulasi soal ke – 4 dengan cara ganti nilai Yb = 4


NIM belakang dan nilai Gs = 3 NIM belakang.

 Tugas dikumpulkan lewat E-learning

Anda mungkin juga menyukai