Oleh :
MOHAMMAD ZAINUL IKHWAN
Nilai-nilai tipikal
Macam n, e, w,Yd, dan Yb untuk
Tanah n tanah
e asli W Yd Yb
(%) (%) (kN/mᶟ) (kN/mᶟ)
untuk tanah lempung lunak angka e = Vv/Vs pori lebih dari satu, artinya
volume rongga pori tanah (Vv), yang umumnya terisi oleh air, lebih
besar dari volume butiran tanah (Vs).
Contoh soal ke- 1
Suatu tanah tak jenuh yang diambil dari lokasi tanah timbunan,
mempunyai kadar air w = 20% dan berat volume basah Yb = 2 g/cm³.
dengan menganggap berat jenis tanah G s =2,7 dan berat volume air
Yw = 1 g/cmᶟ, hitung derajat kejenuhan dari contoh tersebut. Jika
tanah kemudian menjadi jenuh. Hitung berat volumenya.
Penyelesaian
Dengan mengambil berat butiran padat, Ws = 1 g
Maka berat air, Ww = wWs = 0,2 x 1 = 0,2 g
Volume air Vw = Ww/Yw = 0,2/1 = 0,2 cmᶟ
Berat total W = Ww + Ws = 0,2 +1 = 1,2 g
Berat Volume basah Yb =W/V = 2 g/ cmᶟ
Maka, Volume Total V = 1,2/2 = 0,6 cmᶟ
Volume udara Va = 0,6 – (Vw + Vs) = 0,6 – {Vw + Ws / Yw
Gs)}
= 0,6 – {0,2 + 1/(1 x 2,7)}= 0,03 cmᶟ
Simulasi Gambar :
Va UDARA Wa = 0
-----------------------------------
-----------------------------------
-----------------------------------
AIR
Vw Ww = 0,2 g
-----------------------------------
-----------------------------------
----------
……………………………
……………………………
Vs …………………………… Ws = 1 g
BUTIRAN
……………………………
……………………...........
…………………………….
Derajat kejenuhan S = Vw/Vv = 0,2/(0,2 + 0,03) = 87%
Angka pori e = Vv/Vs = 0,2/0,37 = 0,62
{Vs = 0,6 – (0,2 + 0,03) = 0,37 cmᶟ}
Volume rongga Total Vv = Va + Vw = 0,03 + 0,2 = 0,23 cmᶟ
Saat tanah jenuh, rongga terisi air seluruhnya, maka (Yw = 1 g/cmᶟ)
Ww = Yw Vw = 1 x 0,23 = 0,23 g
Penyelesaian
Keadaan lokasi penimbunan (lokasi 1) e1 = 0,8
Keadaan di lokasi pengambilan (lokasi 2) e2 = 1,2
Jika V1 adalah volume pada lokasi penimbunan dan V2 adalah volume
pada lokasi pengambilan, maka :
V1/V2 = (1+ e1) / (1 + e2)
Ingat bahwa V = Vs + Vv = Vs (1 + e) dan Vs selalu tetap.
V2 = V1 x 1+ e2 = 15000 x 1 + 1,2 = 18.333 mᶟ
Jadi tanah yang harus disediakan pada lokasi 2 (pengambilan) =
18.333 mᶟ.
Simulasi soal ke-3
Proyek bendungan memerlukan tanah padat 200.000 mᶟ
dengan angka pori e = 0,60. dari peta terlihat dua lokasi yang
memungkinkan untuk pengambilan tanah ini. Dari survei kedua
lokasi, diperoleh data sebagai berikut :
Lokasi pengambilan I
V1 = 200.000 x 1 + 0,90 = 237500 mᶟ
1 + 0,60
Upah angkutan total = 237500 x Rp. 30.000,- = Rp. 7.120.500.000,-
Lokasi pengambilan II
V2 = 200.000 x 1 + 1,65 = 331250 mᶟ
1 + 0,60
Upah angkutantotal = 331250 x Rp. 25.000,- = Rp. 8.281.25.000,-
Jadi, lokasi 1 lebih ekonomis, walaupun upah angkutan per mᶟ lebih mahal.
Contoh soal ke-4
Tanah pasir yang akan digunakan untuk tanah urug. Tanah ini mempunyai berat
volume basah Yb = 19,62 kN/mᶟ dan kadar air w = 10% Angka pori dalam keadaan
paling longgar (emak) = 0,64 dan dalam keadaan paling padat (emin) = 0,39. tentukan
angka pori (e) tanah urugan kembali dan kerapatan relatifnya (Dr) diketahui tanah
urugan kembali mempunyai Gs = 2,65.
Penyelesaian
Berat volume basah Yb = Gs (1 + w)Yw
1+e
19,62 = 2,65 (1+ 0,1) 9,81
1+e
Diperoleh, e = 0,46
Kerapatan relatif Dr = e mak – e
e mak – e min
= 0,64 – 0,46 = 0,72
0,64 – 0,39
Jadi angka pori tanah urug e = 0,46 dan kerapatan relatif Dr = 0,72
MATUR THANK YOU
Semoga tuhan memberikan rahmatnya pada kita semua
Quiz
Kerjakan simulasi soal ke-3 dengan cara ganti angka pori
pada lokasi I sesuai angka 3 NIM belakang masing-masing
dan Angka pori pada lokasi II sesuai angka 4 NIM belakang
masing-masing.