BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pekerjaan guna menghasilkan barang dan atau jasa baik untuk memenuhi
tenaga kerja adalah penduduk yang berumur 15 tahun dan lebih. Dari tahun ke
data Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah tenaga kerja angkatan kerja pada
Agustus 2010 tercatat 108,21 juta orang. Pada Februari 2015 jumlah tenaga
Dari data WHO tahun 2008 sekitar 59 juta pekerja diseluruh dunia setiap
dasarnya setiap tenaga kerja atau buruh mempunyai hak untuk memperoleh
perlindungan atas keselamatan dan kesehatan kerja (K3), sesuai yang tertera
1
Hubungan antara Stres Kerja terhadap Asupan Makan pada Tenaga Kerja di PT X
IRLAN AWALIA SABRINI
Universitas Gadjah Mada, 2016 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
serta menyeimbangkan kebutuhan gizi dan kalori terhadap tuntutan tugas kerja.
Secara khusus gizi kerja adalah zat makanan yang bersumber dari bahan
makanan yang diperlukan oleh tenaga kerja untuk memenuhi kebutuhan sesuai
kerja, perlu mendapat perhatian yang serius. Asupan makan di tempat kerja
adalah semua jenis makanan dan minuman yang di konsumsi saat berada di
tempat kerja. Hal ini perlu menjadi perhatian semua pihak, terutama pengelola
tempat kerja. Pada umumnya tenaga kerja menghabiskan waktu produktif 30%-
50% atau sekitar 8 jam setiap harinya di tempat kerja (Yuniastuti, 2008).
Kurangnya nilai gizi pada makanan yang dikonsumsi tenaga kerja sehari-
hari akan membawa akibat buruk terhadap tubuh, seperti pertahanan tubuh
muka pucat kurang bersemangat, kurang motivasi, bereaksi lamban, apatis dan
lain sebagainya. Dan apabila gizi selama bekerja tercukupi, maka akan dapat
Sebagian besar masalah gizi pada tenaga kerja sebagai akibat langsung
kurangnya asupan makanan yang tidak sesuai dengan beban kerja atau jenis
pekerjaan. Asupan makan adalah semua jenis makanan dan minuman yang
2
Hubungan antara Stres Kerja terhadap Asupan Makan pada Tenaga Kerja di PT X
IRLAN AWALIA SABRINI
Universitas Gadjah Mada, 2016 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
atau belum sesuai. Makanan yang dihidangkan untuk tenaga kerja hendaknya
lemak), zat pembangun (protein), dan zat pengatur (vitamin, mineral, dan air).
Komposisi antara ketiga zat tersebut harus seimbang dan diberikan dalam
jumlah dan kandungan kalori yang tepat (Dewan Keselamatan dan Kesehatan
pemakaian waktu kerja yang berlebih ataupun beban kerja yang berlebih akan
terjadi stres akibat kerja, penyakit akibat kerja dan terjadi kecelakaan akibat
kerja, bila tidak ada penanganan secara lanjut (Tarwaka et al., 2004).
stres bersumber dari biologis, psikologis, sosial, dan spiritual. Stres kerja adalah
yang disebabkan oleh stresor yang datang dari lingkungan kerja seperti faktor
kolesterol dan adrenalin. Orang yang mengalami stres juga akan mengalami
gejala-gejala stres yang meliputi, gejala badan yaitu sakit kepala, sakit maag,
3
Hubungan antara Stres Kerja terhadap Asupan Makan pada Tenaga Kerja di PT X
IRLAN AWALIA SABRINI
Universitas Gadjah Mada, 2016 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
mudah kaget, keringat dingin, gangguan pola tidur, letih, serta kaku leher.
mudah marah. Gejala sosial yaitu makin banyak atau sedikit makan dan minum,
sukar kontrol diri dan menarik diri dari lingkungan sekitar (Anoraga, 2006).
menunjukkan bahwa stres memengaruhi makan dengan cara dua arah. Sekitar
30% asupan makan menurun dan kehilangan berat badan selama atau setelah
Penelitian yang dilakukan oleh Oliver et al. (2000) pada orang sehat yang
asupan makan tinggi kalori dan makanan manis. Stres kerja berhubungan
Stres kerja menjadi suatu persoalan yang serius bagi perusahaan karena
bidang kerja yang tidak sesuai dengan keahlian yang dimiliki merupakan
yang menunjukkan bahwa, jumlah hari yang dipakai para pekerja untuk absen
4
Hubungan antara Stres Kerja terhadap Asupan Makan pada Tenaga Kerja di PT X
IRLAN AWALIA SABRINI
Universitas Gadjah Mada, 2016 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
bisa mencapai 20 hari dalam 1 tahun. Diperkirakan 40% dari keluar masuknya
tenaga kerja untuk bekerja disuatu perusahaan disebabkan oleh masalah stres.
Perusahaan ini merupakan salah satu industri yang banyak menyerap tenaga
kebutuhan makan utama tenaga kerja sebanyak satu kali makan pada setiap
shift. Menu yang disediakan berupa nasi, lauk, sayur, buah, dan susu yang
kalori dengan penimbangan setiap harinya, asupan makan tenaga kerja melalui
kesehatan secara umum, kesehatan kerja, maupun tentang gizi kerja sebagai
salah satu bentuk perhatian terhadap K3. Selain itu perusahaan memiliki
5
Hubungan antara Stres Kerja terhadap Asupan Makan pada Tenaga Kerja di PT X
IRLAN AWALIA SABRINI
Universitas Gadjah Mada, 2016 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
gambaran tingkat stres kerja yang dialami oleh tenaga kerja. Sehingga
tidur jika mempunyai masalah di tempat kerja, kinerja tergagnggu jika sedang
kerja tersebut mengalami stres kerja (Wambrau, et al., 2010). Tenaga kerja di
PT X memiliki tingkat paparan sumber stres yang berbeda, seperti pada tenaga
kerja di bagian produksi yang memiliki 2 shift kerja (pagi dan siang) dan setiap
tenaga kerja memiliki target produksi yang harus dipenuhi. Sehingga dalam
penelitian lebih lanjut untuk mengetahui hubungan stres kerja terhadap asupan
B. Rumusan Masalah
1. Apakah ada hubungan antara stres kerja terhadap asupan makan sehari
6
Hubungan antara Stres Kerja terhadap Asupan Makan pada Tenaga Kerja di PT X
IRLAN AWALIA SABRINI
Universitas Gadjah Mada, 2016 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
2. Apakah ada hubungan antara stres kerja terhadap asupan makan di tempat
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
yang meliputi energi, protein, lemak, dan karbohidrat pada tenaga kerja
di PT. X.
tempat kerja yang meliputi energi, protein, lemak, dan karbohidrat pada
7
Hubungan antara Stres Kerja terhadap Asupan Makan pada Tenaga Kerja di PT X
IRLAN AWALIA SABRINI
Universitas Gadjah Mada, 2016 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Penulis
Mengetahui sejauh mana stres kerja yang dialami dan asupan makan
tenaga kerja. Agar tenaga kerja dapat mengelola stres kerja yang dialami
a. Memberi informasi stres kerja yang dialami dan asupan makan tenaga
E. Keaslian Penelitian
tenaga kerja di PT. X belum pernah di teliti, adapun penelitian yang pernah ada
8
Hubungan antara Stres Kerja terhadap Asupan Makan pada Tenaga Kerja di PT X
IRLAN AWALIA SABRINI
Universitas Gadjah Mada, 2016 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
1. Hubungan antara beban kerja dengan stres kerja pada pekerja di sentra
antara beban kerja dengan stres kerja, dengan kekuatan korelasi dalam
variabel bebas dan stres kerja sebagai variabel terikat. Subjek dan lokasi
al., 2012). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara
sectional. Subjek dari penelitian ini adalah tenaga kerja PT GE Lighting pada
bagian produksi lampu pijar. Hasil dari penelitian tersebut adalah tidak ada
makan berupa energi, protein, lemak, dan karbohidrat. Tidak ada hubungan
antara sikap mengenai menu seimbang terhadap asupan protein, lemak dan
dilakukan adalah variabel bebas dari penelitian ini antara lain pengetahuan
9
Hubungan antara Stres Kerja terhadap Asupan Makan pada Tenaga Kerja di PT X
IRLAN AWALIA SABRINI
Universitas Gadjah Mada, 2016 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
3. Hubungan antara status ekonomi, asupan makan, dan status gizi dengan
makanan dan status gizi terhadap kinerja pada buruh gendong. Penelitian
dengan asupan makan. Tidak ada hubungan antara asupan makan dengan
status gizi. Ada hubungan antara status gizi dengan kinerja. Perbedaan
penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan adalah subjek dan
4. Hubungan stres kerja dengan hipertensi pada karyawan bagian operasi dan
merokok, status gizi, dan stres kerja memiliki hubungan yang bermakna
dilakukan adalah subjek dan lokasi penelitian. Variabel bebas terdiri dari
umur, status gizi, perilaku merokok, dan stres kerja. Pada penelitian ini
10
Hubungan antara Stres Kerja terhadap Asupan Makan pada Tenaga Kerja di PT X
IRLAN AWALIA SABRINI
Universitas Gadjah Mada, 2016 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
5. Hubungan asupan zat gizi, status gizi, dan motivasi dengan prokduktivitas
desain penelitian cross sectional. Hasil dari penelitian tersebut adalah tidak
ada hubungan yang bermakna antara asupan zat gizi (energi, protein, lemak,
penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan adalah subjek yang
11