TERHADAP INSIDEN-
Satrio Pratomo July 17, 2020.
CONTENT
§ OBJECTIVE
§ PROCESS FLOW : aplikasi
SP-TIPKM
Objective:
SP-TIPKM 3
3. Mengapa CLC / SCAT Link to SMKM
PROCES INVESTIGASI bisa terjadi System/ Substansi
Lack of Control
System Management Managemen
Improvement Needed Keselamatan
Data/ Evidence MIGAS
gathering- 4P’s
System/Basic
Cause
Personal Factor & Job
Factor
1. Apa Yg Immediate/Direct
Cause
Terjadi Fact Findings Unsafe Act & Unsafe
Condition
REKOMENDASI
Contact/ Incident Contact/ Incident
SP-TIPKM 4
Brief Event (insiden 20 tahun yg lalu)
§ Sekitar pukul 21.15 waktu setempat pada 30 September 2000,
sebuah kecelakaan fatal terjadi pada sebuah Barge yang
ditambatkan di samping anjungan produksi gas baru di sebuah
operasi Perusahaan (CPY) lepas Pantai di Indonesia dan terlibat
dalam pekerjaan pemasangan dan hook up.
SP-TIPKM 5
Description :
§ Korban: SSX, 40 thn, rigers (Dia punya dua anak, 8 thn dan 3 thn)
§ Lokasi: DLB- Shillelagh-1, platform LES
§ Kontraktor: P.T. MS
§ Kronologi singkat :
§ 30 September 2000
§ 21:10: Pekerjaan selesai di LES p / f untuk Coffee break
§ 21:15: Jatuh kelaut dari jalan (walkway).di sisi kanan di stasiun Pipeline
no: 5 diatas Barge.
§ 22:30: Kapal Penyelamat (Abeer-26) tiba 1 Oktober 2000
§ 2:45: Diving Vessell tiba
§ 04:00: Penyelam pertama turun - Tidak berhasil
§ 06: 25-06:30: Penyelam kedua turun dan menemukan korban
§ 08:30: Tubuhnya tiba di permukaan- (No Vital Sign)
§ 11:30: Mengevakuasi jenazah ke Jakarta
§ Hasil Insiden: FATALITY,.
SP-TIPKM 6
Tim Investigasi
SP-TIPKM 7
SP-TIPKM 8
Evidence Gathering - Scene Photograph:
SP-TIPKM
SP-TIPKM 10
Evidence Gathering - House Keeping:
SP-TIPKM
Timelime/ Kronologi–
berdasarkan fakta
§ Log peristiwa dan kondisi berikut dibuat dalam bentuk tabel –
timeline, chronology, yang ditransformasikan dari “building block”
yang dikembangkan dari bukti/fakta 4P’s yang dikumpulkan selama
investigasi oleh tim investigasi awal dan tim investigasi kecelakaan
fatal.
SP-TIPKM 12
13
Critical Factors
§ Tim investigasi sepenuhnya meninjau bukti / Fakta dan
menggunakan proses “Building Block” untuk menetapkan urutan
timeline, peristiwa (Event) dan kondisi. (Condition) Dari sini , tiga
“faktor kritis” diidentifikasi:
SP-TIPKM 14
TIPKM
Parts
Comprehensive List of Causes People Parts
Leadership and Risk Assessment and People, Training and Working with Facilities Design and Operations and Management of Information and Customers and Community and Crisis and Emergency Incidents Analysis and Assessment,
Accountability Management Behaviours Contractors and Construction Maintenance Change Documentation Products Stakeholder Awareness Management Prevention Assurance and
Others Improvement
SP Form 3862 Rev 1 3/99
16
TIPKM
System Causes-inc. thn 2000
Ke 3 Faktor Kritis diatas dianalisa dengan menggunakan CLC lalu di
petakan dengen SMS Elements CPY:
SP-TIPKM 17
System Causes-
§ Standar manajemen bidang-bidang seperti kualitas perancah,
penyimpanan pelumas, kontrol kerja, izin kerja panas dan prosedur
darurat tidak dapat diterima. (unacceptable).
SP-TIPKM 18
System Causes
4. Working with Contractors and Others
Pra-kualifikasi dan seleksi kontraktor yang tidak memadai, dan
pengawasan kinerja kontraktor yang sepenuhnya tidak memadai oleh
perwakilan/ Representative di lokasi. Juga tidak ada verifikasi CPY yang
efektif bahwa perwakilannya di tongkang/ barrge secara efektif
menegakkan standar CPY
CASE- Milenial
SP-TIPKM 20
TIPKM
CONTOH MENGGUNAKAN 5WHY’S
5 WHY’s
Fatality Accident @ Anjungan Sumur Lepas Pantai
FATAL ACCIIDENT
FELL Down from 4
Mtr.Height
Mengikat body Harness Bermaksud mengaitkan Tertabrak Crane hook Improper Guy Line Barge Pitching & Rolliing
tdk pada titik permanen Crane Hook yg mengyun kr. Ombak
Ke Master Link yg terlalu
pendek,.
Pertimbangan Rolling &
SWA tdk berjalan Incompetent Crew 2 Blind Lifting
1 Guy Line terpasang pada Pitching
Tdk ada dlm Lifting
titik yg tdk permanen
IH tdk terpasang Procedurte.
Extention Sling, as Signalman untuk Dinamic Lifting
per contract. incompete
nt
1 No Inspection as
Per Contract Requirement
No system Verification & Validasi Poor
No MK & Judgement &
JSA MK/JSA
No SWA
No Pre Job & Pre Mob approval
Poor Judgement
NO Approved & Formal HSE Plan
No CSMS IMplementation Inadequate For CTU Contract. No Independent HSE Assurance
assessment
required skill
(c
SWA: Stop Work Authorithy Leadership & Accountability ompetency) LACK of Pre Job activity & Premob Audit-CSMS
TIPKM
Identified Critical Factors (CF):- Case Milenial
(identik dengan case Fatality than 2000 diatas).
23
Examples
Kritikal Faktor 1:
Tidak ada Inspeksi dan Audit sebelum Memobilisasi Kontraktor Ke
site (daerah tambang)
23
24
Kritikal Faktor 2:
SP-TIPKM 26
REKOMENDASI
2. Manajemen Risiko
§ Perencanaan Keselamatan & Keteknikan Migas yang baik harus
dilaksanakan kepada setiap kontraktor sebelum Mobilisasi dan bekerja di
wilayah kuasa pertambangan. Antara lain Kajian Risiko, Inspeksi dan Audit,
kompetensi check dan Mengkomunikasikan semua Persyaratan yang
dituangkan dalam dokument HSE Plan yg disetujui kepala Teknik.
SMKM Substansi 2.3; 2.5; 2.6; 3.1.3; dan 3.4
§ Rencana Kerja dan Kajian Risiko untuk pekerjaan yang berisiko tinggi harus
diverifikasi dan divalidasi oleh Spesialis yang kompetent dan independent
(bisa unsur internal yg kompeten namun tdk dlm satu organisasi ekskusi).
SMKM Substansi 2.3
SP-TIPKM 27
REKOMENDASI
3. Prosedur
SP-TIPKM 28
3. Mengapa CLC / SCAT Link to SMKM
PROCES INVESTIGASI bisa terjadi System/ Substansi
Lack of Control
System Management Managemen
Improvement Needed Keselamatan
Data/ Evidence MIGAS
gathering- 4P’s
System/Basic
Cause
Personal Factor & Job
Factor
1. Apa Yg Immediate/Direct
Cause
Terjadi Fact Findings Unsafe Act & Unsafe
Condition
REKOMENDASI
Contact/ Incident Contact/ Incident
SP-TIPKM 29
Kesimpulan
§ Konsistensi Menggunakan “tools/ methode Investigasi”, sangat disarankan
dan penting- karena ini juga dpt meningkatkan kapabilitas organisasi- dengan
mengenal sistimatika investigasi- bisa sebagai awareness dan pencegahan
kecelakaan.
§ Repetitive Insident dng Root Cause yang sama, merupakan suatu indicator
kegagalan system “learning from event” tempat kerja.
§ “Learning from event” atau “lesson learned” process dapat digunakan dan
dipertimbangkan sebagai Leading indicator dalam membuat annual KPI.
TERIMA KASIH
SP-TIPKM 31