Anda di halaman 1dari 8

Prosedur Pemeriksaan NDT Pada Bagian Kapal

Dengan Menggunakan Ultrasonic Testing


Efraim Aringanen Riung*1, Nurman Pamungkas, S.T., M.T. 1* Wowo Rossbrandrio, Dipl.
Ing. 2*
 Batam Polytechnics
Program Studi Teknik Perencanaan dan Konstruksi Kapal
Jl. Ahmad Yani, Batam Centre, Batam 29461, Indonesia
1
E-mail: Aringanen.Efraim@gmail.com

Abstrak
Dalam penyelesaian proyek pembangunan kapal sering terjadi ketidaksesuaian jadwal awal yang telah
ditetapkan dalam kontrak dengan owner. Banyak faktor yang mempengaruhi, diantaranya adalah material
yang dibutuhkan, sumber daya manusia, serta biaya. Tujuan dari tugas akhir ini adalah untuk mengetahui
apa saja faktor penyebab yang mendasari keterlambatan suatu proyek pembangunan kapal dan
mendapatkan akar permasalahan yang dapat dievaluasi untuk mengatasi keterlambatan proyek
pembangunan kapal. Keterlambatan proyek ini memiliki akibat yang dapat merugikan perusahaan
galangan kapal salah satu diantaranya adalah denda akibat terlambatnya proses pembangunan kapal.
Proses dari analisis ini memiliki banyak faktor sebab dan akibat keterlambatan proyek pembangunan
kapal untuk itu dibutuhkan sebuah metode pendekatan yang sistematis, pada tugas akhir kuliah ini
menggunakan metode fault tree analysis (FTA). Hasil dari penelitian terdapat 5 top event dan 14 basic
event yang didapat dengan menggunakan diagram FTA. Dari nilai probabilitas didapat 3 faktor utama
penyebab dari keterlambatan suatu pekerjaan pembuatan kapal yaitu, pemakaian barang impor, kondisi
cuaca buruk, dan koreksi desainer.

Kata kunci : Kapal, MT. Pancaran 120, Keterlambatan Proyek, Fault Tree Analysis

Abstract
In the completion of shipbuilding projects, there is often a discrepancy in the initial schedule specified in
the contract with the owner. Many factors affect, including the material needed, human resources, and
costs. The purpose of this thesis is to find out what are the factors that underlie the delay in a
shipbuilding project and get the root of the problem that can be evaluated to overcome the delay in
shipbuilding projects. The delays in this project have consequences that can be detrimental to
shipbuilding companies, one of which is the fine due to the delay in the ship building process. The
process of this analysis has many causes and effects due to delays in shipbuilding projects, therefore a
systematic approach is needed, in the final project this lecture uses the fault tree analysis (FTA) method.
The results of the study there are 5 top events and 14 basic events obtained using FTA diagrams. From
the probability values obtained 3 main factors causing the delay in a shipbuilding work, namely, the use
of imported goods, bad weather conditions, and designer correction.

Keywords : Ship, MT. Pancaran 120, Project Delay, Fault Tree Analysis

1. Pendahuluan
Kapal adalah sarana transportasi yang sangat kapal tanker, kegiatan yang akan dihadapi
vital bagi perkembangan suatu negara, peran sangat kompleks. Hal ini memerlukan suatu
penting kapal sangat terlihat dalam proses menejemen yang baik sehingga pada akhirnya
transportasi manusia, barang dan juga dalam proyek dapat berjalan sesuai dengan rencana.
menjaga pertahanan suatu negara [1]. Salah satu Kegiatan suatu proyek pembanguanan dapat
jenis kapal yang akan dibahas dalam analisa ini diartikan sebagai suatu kegiatan yang
adalah jenis kapal tanker. Kapal tanker adalah sementara, berlangsung dalam jangka waktu
jenis kapal yang membawa produk minyak terbatas. Perencanaan suatu proyek dapat
bumi atau benda cair lainnya [1]. Dalam diartikan sebagai pemberi pegangan bagi
penyelenggaraan suatu proyek pembangunan pelaksana mengenai alokasi sumber daya untuk
melaksanakan kegiatan dan memastikan sumber
daya secara efektif dan efisien. Masalah akan
timbul apabila terjadi ketidaksesuaian pada 2.2.1. Identifikasi Objek FTA
proses tersebut dengan kenyataan yang Tahap awal dari metode ini adalah
sebenarnya. Dampak yang sering terjadi adalah mengidentifikasi objek FTA dengan
kerugian baik dari pihak galangan maupun menerapkan langkah-langkah dasar dalam
owner. proses FTA, berikut ini adalah prosedur dasar
Dalam tugas akhir ini akan dilakukan penelitian yang diperlukan untuk melakukan FTA [1].
dengan menggunakan metode fault tree analysis 1. Memahami desain sistem dan operasi,
(FTA), konsep dasar dari FTA adalah memperoleh data desain (gambar,
menerjemahkan dan menganalisis suatu skema, prosedur, diagram, dll).
kegagalan atau kesalahan dari sistem kedalam 2. Secara deskriptif mendefinisikan
bentuk diagram visual dan model logika. masalah dan menetapkan hal yang
Metode ini bersifat top-down dengan asumsi benar-benar tidak diinginkan untuk
kegagalan dari kejadian puncak (Top Event) dianalisis.
kemudian merinci sebab-sebab suatu Top Event 3. Menentukan aturan dasar analisis dan
sampai pada suatu kegagalan dasar (Basic batas-batas cakupan masalah dan
Event) . Tujuan dari tugas akhir ini adalah untuk mencatat semua aturan-aturan dasar.
mengetahui apa saja faktor penyebab yang 4. Mengikuti proses konstruksi, aturan,
mendasari keterlambatan suatu proyek dan logika untuk membangun model
pembangunan kapal dan mendapatkan akar sistem FTA.
permasalahan yang dapat menyebabkan 5. Menghasilkan cut set dan nilai
keterlambatan proyek pembangunan kapal. probabilitas.
2. Metodologi Penelitian 6. Memeriksa ke responden apakah model
FTA benar, lengkap dan akurat
mencerminkan desain sistem.
7. Memodifikasi FTA seperti kenyataan
yang ditemukan diperlukan selama
validasi atau karena perubahan desain
sistem.
Pada tahap ini skema dari FTA dibuat dengan
menggunakan bantuan software fault tree
analysis Pro demo. Penggunaannya input dari
software ini adalah data top event dan basic
event kemudian diproses sehingga didapatkan
output yaitu diagram FTA yang telah tersusun
dengan rapi.
1. Menentukan Top Event dan
Basic Event
Pada tahap ini untuk mendapatkan Top Event
dan Basic Event dilakukan dengan cara
melakukan wawancara kepada tiap departemen
yang ikut serta dalam proses pembuatan kapal
MT. Pancaran 120.
2.2.4. Menentukan Nilai
Probabilitas

Metode pada penelitian ini adalah metode yang Nilai probabilitas diperoleh dengan cara
berfokus untuk mengetahui apa saja penyebab menggunakan rumus probabilitas yaitu,
yang mendasari keterlambatan proyek P(E) = X/N [4].
pembangunan kapal, serta untuk mengetahui Dimana : P = Probabilitas
apa saja dampak yang ditimbulkan dari
permasalahan keterlambatan proyek X = Seberapa banyak kejadian
pembangunan kapal. Tahapan penelitian dari N = Jumlah seluruh kemungkinan
perumusan masalah sampai evaluasi FTA dapat Nilai X didapat dari hasil pengisian kuisioner
dilihat pada Gambar 1. sedangkan nilai N didapat dari jumlah basic
event yang akan dijadikan pertanyaan kuisioner. Work
1 Preparatio 161 217 56
2.2.5. Evaluasi Fault Tree Analysis n
Constructi
Hasil evaluasi dari metode FTA diperoleh dari
hasil nilai probabilitas. Dari nilai probabilitas
2 on & 147 287 140
dapat menetukan faktor penyebab keterlambatan Outfitting
proyek Piping
3 147 266 119
Work
3 Analisa Data dan Pembahasan Electrical
Studi kasus yang diambil dalam penelitian &
4 196 224 28
Tugas Akhir ini adalah proyek pembangunan Navigatio
kapal MT. Pancaran 120 yang dikerjakan oleh n Work
PT. Kumala Indonesia Shipyard. Ilustrasi kapal Accomoda
disajikan pada Gambar 2. Tugas akhir ini 5 119 140 21
tion
mencari faktor-faktor yang menyebabkan
keterlambatan pembangunan kapal baru dengan
6 Interior 196 280 84
menggunakan metode FTA. Proyek ini memiliki Blasting
ukuran utama kapal yaitu: 7 & 126 182 56
Painting
- Length Overall (LOA) = 93.00 M
- Length Between Perpendicular(LPP) = 87.00 M Zinc
- Breadth (B) = 17.50 M 8 Anode 21 21 0
- Depth (H) = 9.00 M Instalation
- Draft (T) = 6.70 M Tabel 1 menunjukan perbandingan antara
rencana dan realisasi hari dalam proyek
pembangunan kapal MT. Pancaran 120 yang
menunjukan setiap aktivitas mengalami
keterlambatan.

3.1. Identifikasi Objek FTA


Diagram FTA Adalah suatu metode analisa
untuk mencari penyebab kegagalan suatu
sisitem dalam hal ini ini adalah keterlambatan
proyek pembangunan kapal tanker. Disini akan
dijelaskan mengenai penyebab gagalnya suatu
sistem produksi kapal, semua sistem tersebut
akan dijabarkan dalam bentuk akar diagram
pohon kesalahan FTA, sehingga nantinya dapat
diketahiu penyebab dasar permasalahannya dari
Gambar 2. Proyek Pembangunan Kapal MT. Pancaran masing-masing permasalahan tersebut.
120 yang Dikerjakan Oleh PT. Kumala Indonesia Pada gambar 3 ini didapatkan hasil identifikasi
Shipyard
dari objek FTA yaitu keterlambatan proyek
Proyek pembangunan kapal memiliki rencana konstruksi kapal dimana memiliki 1 cabang
awal sesuai dengan kontrak dengan pihak PT. utama yaitu proses produksi terganggu. Yang
Kumala Indonesia Shipyard mulai awal disebabkan oleh beberapa hal yang saling
September 2019 sampai dengan akhir bulan berkaitan antara satu hal dan lainnya
maret 2020. Tabel 1 menunjukan bahwa diantaranya adalah pengadaan material, fasilitas
aktivitas pembuatan kapal Mt. Pancaran 120 peralatan, kondisi lingkungan kerja, manpower
dilaksanakan terbagi menjadi 8 bagian dengan terbatas, dan desain mengalami perubahan. Dari
lama waktu pengerjaan 7 bulan 3 minggu. setiap faktor-faktor ini akan dijabarkan lagi
mengenai akar permasalahan masing-masing
cabang kejadian tersebut.
Tabel 1. Rencana Awal dan Realisasi Pembuatan Kapal
MT. Pancaran 120

Renca Reali Terlam


No Aktivitas na sai bat
(hari) (hari) (hari)
Gambar 5. Faktor-faktor Fasilitas Peralatan yang
Kurang Memadai

Gambar 3. Diagram FTA Pekerjaan Konstruksi yang


Terlambat

.2. Top Event dan Basic Event Dari


Skema FTA
Dari cabang proses produksi terganggu terbagi
menjadi 5 top event yang memiliki hubungan
dengan proses produksi kapal. Dari setiap
cabang ini akan dijabarkan lagi mengenai akar Beberapa faktor penyebab keterlambatan dari
permasalahan (basic event) masing-masing fasilatas pralatan dijelaskan oleh bagian sarana
cabang kejadian tersebut. dan fasilitas. Kurangnya perawatan peralatan
3.2.1. Pengadaan Material dan pemakaian melebihi batas menjadi faktor
yang saling berkaitan dalam proses produksi.
Sebagaimana terlihat pada Gambar 5 jika
pralatan digunakan melebihi batas maka akan
mengalami kerusakan, dan perawatan yang
tidak rutin juga menjadi penyebab kerusakan.
Fasilitas peralatan terbatas adalah ketersedian
peralatan didalam suatu galangan, jika peralatan
tersebut terbatas maka otomatis proses produksi
terganggu.
.2.3. Kondisi Lingkungan Kerja

Gambar 4. Faktor-faktor Pengadaan Material yang


Lama

Gambar 4 memberikan informasi tentang proses


pengadaan material lama yang disebabkan oleh
beberapa faktor yaitu faktor pemesanan barang
ke luar negeri (impor) karena penyedia item
lokal tidak memiliki daftar item yang akan
dilakukan untuk proses produksi, kualitas
material kurang baik sehingga memerlukan
pemesanan ulang yang disebabkan oleh beberpa
item yang akan diproses dalam produksi terlebih Gambar 6 memberikan informasi tentang
dahulu melalui proses pensortiran dan kondisi Kondisi lingkungan pada saat
pengecekan item apakah item tersebut telah melakukan proses produksi. Listrik mati akan
berstandar sesuai yang diharapkan oleh owner, menyebabkan berhentinya proses produksi
permasalahan pembayaran membahas dana untuk sementara khususnya dibagian
yang disediakan oleh owner apakah sesuai departemen yang sangat bergantung pada aliran
dengan harga daftar material yang dipesan jika listrik. Cuaca buruk sudah pasti terjadi tiap
tidak maka terjadi penundaan pembelian musim hujan datang sehingga proses produksi
material. terganggu.
.2.2. Fasilitas peralatan
.2.4. Manpower Terbatas Tabel 2. Basic Event dari Sekeman FTA

Kode
No Nama Kejadian
Kejadian
Pemakaian barang
1 1.1
impor
Kualitas material
2 1.2
kurang baik
Permasalahan
3 1.3
pembayaran
Fasilitas peralatan
4 2.2
terbatas
Kurangnya perawatan
5 2.1.1
peralatan
Pemakaian melebihi
6 2.1.2
batas
7 3.1 Kondisi listrik Mati
8 3.2 Kondisi cuaca buruk
Gambar 7. Faktor-faktor Manpower yang Terbatas Rekruitment karyawan
9 4.1.1
dibatasi
Faktor manpower terbatas dibagi menjadi 2
bagian yaitu jumlah karyawan terbatas dan sub
Sub kontraktor belum
10 4.2.1
kontraktor bermasalah. Sebagaimana terlihat dibayar
pada gambar 7 pada bagian jumlah karyawan Jumlah tenaga kerja
11 4.2.2
kurang terdapat 1 permasalah mendasar yaitu kurang
rekruitmen karyawan yang dibatasi. Sedangkan 12 5.1 Koreksi Class BKI
pada bagian sub kontraktor bermasalah terdapat 13 5.2 Koreksi owner
2 permasalahan mendasar yaitu sub kontraktor 14 5.3 Koreksi desainer
yang belum dibayar dan jumlah tenaga kerja
yang disediakan oleh perusahaan sub kontraktor
kurang. .2. Evaluasi Fault Tree Analysis
.2.5. Desain Mengalami Perubahan Setelah selesai penggambaran diagram FTA,
langkah selanjutnya adalah melakukan evaluasi
terhadap diagram FTA. Evaluasi bertujuan
untuk mengetahui faktor dari penyebab
keterlambatan suatu proyek dengan
menggunakan nilai probabilitas. Untuk
mendapatkan nilai probabilitas dilakukan
dengan cara melakukan pengisian kuisioner,
orang yang melaksukan pengisian kuisioner
adalah orang yang berpengalaman dibidang
proyek pembangunan kapal baru.
Tabel 3 menunjukan data responden yang akan
Gambar 8. Faktor-faktor Desain Mengalami Perubahan melakukan proses pengisian kuisioner untuk
mendapatkan nilai probabilitas dari masing-
Gambar 8 memberikan informasi tentang masing basic event pada bangunan kapal Mt.
penyebab desain mengalami perubahan. Pancaran 120.
Beberapa faktor penyebab perubahan pada
desain saat proyek pembangunan kapal ini
diproleh dari keterangan bagian engineering. Tabel 3. Data Responden yang Melakukan Pengisian
Kuisioner
Mendapat penjelasan dari class BKI, owner, dan
koreksi desainer. Masing-masing koreksi N
Jabatan Jumlah
mempunyai dampak yang bisa menyebabkan o
keterlambatan suatu proyek pembangunan kapal 1 Asst. Manager 1
baru.
Asst. Docking
Tabel 2 menunjukan daftar basic event dari 2 1
Master
sekema FTA yang telah didapat pada gambar 4
3 Oprational 1
hingga 8.
4 Yard Supervissor 1 Koreksi
13 5.2 0.142
Supervisor owner
5 1 Koreksi
Maintenance 14 5.3 0.428
6 Engineer 1 desainer
7 Head QA/QC 1 Dari tabel 4 dijelaskan bahwa proses produksi
terganggu di sebabkan 3 faktor utama yaitu :
8 Foreman Electric 1
1. Koreksi Desainer dengan nilai probabilitas
9 Foreman Fitter 1
0.428. Melakukan pemeriksaan gambar
10 Foreman Welder 1 dapat memakan waktu , tanpa adanya
gambar pekerja lain tidak dapat
melakukan pekerjaan sehingga proses
Tabel 4. Nilai Probabilitas Basic Event Setelah
Dilakukan Pengisian Kuisioner
produksi pembangunan kapal dapat
terganggu.
2. Barang impor dengan nilai probabilitas
Kode 0.428. Dengan memesan barang impor
N Nama Probabilit
Kejadia akan terhambat oleh lamanya waktu
o Kejadian as
n pengiriman material ke Indonesia sehingga
Pemakain proses produksi terganggu.
1 1.1 barang 0.428 3. Cuaca buruk dengan nilai probabilitas
impor 0.428. Dengan keadaan cuaca burung
Kualitas proses produksi dilapangan tidak dapat
dilakukan sehingga proses produksi
2 1.2 material 0.071
terganggu.
kurang baik
Permasalah 4. Kesimpulan
3 1.3 an 0.214
Dari penelitian ini dapat ditarik kesimpulan
pembayaran
bahwa dari nilai probabilitas didapat 3 faktor
Fasilitas utama penyebab dari keterlambatan dalam
4 2.2 peralatan 0.142 proses pembuatan kapal Mt. Pancaran 120 yaitu
terbatas faktor koreksi desain, faktor pemakaian barang
Kurangnya impor, dan faktor kondisi cuaca buruk. Dari ke-
5 2.1.1 perawatan 0.357 3 faktor tersebut memiliki nilai probabilitas
peralatan yang sama yaitu 0,428.
Pemakaian
6 2.1.2 melebihi 0.214 5. Daftar Pustaka
batas
Kondisi [1] Reza Kurniawan. 2015. Studi Keterlambatan
7 3.1 0.285 Proyek Pembangunan Kapal Kargo Dengan
listrik Mati
Kondisi Metode Bow Tie Analysis. Surabaya
8 3.2 0.428
cuaca buruk
[2] Clifton A. Ericson. 1999. Fault Tree
Rekruitment
Analysis
9 4.1.1 karyawan 0.214
dibatasi [3] Kristanto Wibowo. Sugiyarto. Setiono.
Sub Analisa dan Evaluasi Akar Penyebab dan Biaya
kontraktor Sisa Material Konstruksi Proyek Pembangunan
10 4.2.1 0.214
belum Kantor Kelurahan di Kota Solo, Sekolah, dan
dibayar Pasar Menggunakan Root Cause Analysis
Jumlah (RCA) dan Fault Tree Analysis (FTA)
11 4.2.2 tenaga kerja 0.285
[4] Rahmad Azly, Teori Probabilitas.
kurang
https://kumpulan-ilmu-pengetahuan-
Koreksi umum.blogspot.com/
12 5.1 0.142
Class BKI Diakses 06 Februari 2020
LAMPIRAN

KUISIONER PENELITIAN

IDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PROYEK PEMBUATAN KAPAL


MT. PANCARAN 120

A. Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan

B. Status : Karyawan Tetap Karyawan Kontrak

C. Jabatan : Supervisor Foreman Karyawan Manager

CARA MENGISI KUISIONER


Beri Tanda √ pada kotak yang jawabannya anda anggap benar.

Permasalahan selama proses konstruksi kapal


Indikator 1 Ketersedian Bahan Material

Dalam Proses pembelian material terkadang memakan waktu yang lama,


penyebab apa yang sering timbul?

Barang Impor (6 Orang)


Barang belum tersedia di pasaran (1 Orang)
Kualitas material kurang baik sehingga dilakukan pemesanan
ulang (3 Orang)

Indikator 2 Fasilitas Peralatan


Dalam proses produksi bangunan kapal baru apakah kendala dalam hal pemakaian peralatan
yang digunakan selama proses?

Fasilitas peralatan yang terbatas sehingga proses pekerjaan terganggu (2 Orang)


Kurangnya perawatan terhadap peralatan kerja yang digunakan sehingga mengalami
kerusakan (5 Orang)
Pemakaian peralatan yang melebihi batas sehingga peralatan
rusak (3 Orang)

Indikator 3 Kondisi Lingkungan


Selama proses produksi kapal di galangan tempat anda bekerja keadaan apa yang paling
sering anda alami?

Listrik mati sehingga proses produksi terganggu (4 Orang)


Keadaan cuaca buruk sehingga mengghambat proses produksi (6 Orang)
Indikator 4 Manpower Terbatas
Apakah faktor penyebab keterlambatan produksi sebuah kapal yang sering terjadi
berhubungan dengan tenaga kerja?

Proses rekruitment karyawan dibatasi (3 Orang)


Sub kontraktor belum dibayar (3 Orang)
Jumlah tenaga kerja kurang (4 Orang)

Indikator 5 Perbaikan gambar


Apakah faktor yang berkaitan dengan revisi gambar yang berpengaruh ke proses produksi
kapal baru?

Koreksi class BKI (2 Orang)


Koreksi Owner (2 Orang)
Koreksi desainer (6 Orang)

Anda mungkin juga menyukai