Anda di halaman 1dari 3

Latar Belakang

Pada bagian ini dalan jurnal dijelaskan bahwa proyek teknik


PERT/CPM merupakan gabungan dari dua teknik yang dikembangkan
pada tahun 50-an di Amerika Serikat, teknik ini merupakan teknik yang
banyak digunakan untuk merencanakan jadwal dan mengontrol kemajuan
proyek. Teknik PERT/CPM bertujuan untuk menyederhanakan
perencanaan dan jadwal proyek besar dan kompleks, yang terdiri dari
salah satu pekerjaan paling menantang yang dapat diambil oleh manajer
mana pun, karena memerlukan koordinasi berbagai kegiatan di seluruh
organisasi.

Teknik PERT (Program Evaluation and Review Technique) dan


teknik CPM (Critical Path Method) dikembangkan secara independen
pada akhir 1950-an. PERT dikembangkan oleh US Navy Special Projects
Office pada tahun 1958 sebagai alat manajemen untuk pemrograman dan
pengendalian Proyek Polaris, sedangkan CPM dikembangkan pada tahun
1957 oleh J. Kelly dan MR Walker untuk membantu penjadwalan
pemeliharaan dan penghentian pemrosesan kimia. Teknik PERT dan
CPM memiliki banyak kesamaan, meskipun dikembangkan secara
terpisah, perbedaan utama terletak pada kenyataan bahwa teknik CPM
didasarkan pada perkiraan deterministik untuk durasi kegiatan sedangkan
teknik PERT didasarkan pada perkiraan probabilitas untuk durasi aktivitas.

Jurnal ini disusun dalam enam bagian. Setelah pemaparan konteks


dan tujuan penelitian ini, kerangka teori tentang teknik PERT/CPM
dijelaskan pada Bagian 2. Pada Bagian 3, metodologi penelitian disajikan.
Kemudian, kerangka teoritis disajikan. Penerapan teknik PERT/CPM pada
proyek produksi Horizontal Laminator dan optimalisasi waktu dan biaya
yang terkait dengan proyek disajikan pada Bagian 4; Di Bagian 5, diskusi
tentang hasil disajikan; Dan, kesimpulan dan pertimbangan akhir,
dijelaskan pada Bagian 6.
Theoretical Framework

Pada bagian kerangka teori, teknik PERT/CPM ini didasarkan pada


diagram jaringan dan perencanaan jaringan sehingga dapat membantu
manajer memantau dan mengendalikan proyek. Untuk mengelola proyek
dengan perencanaan jaringan melibatkan empat langkah: I)
Menggambarkan proyek; ii) Membuat diagram jaringan; iii) Perkiraan
waktu penyelesaian; dan, iv) Memantau kemajuan proyek.

Hasil akhir dari teknik PERT/CPM ini adalah pembuatan jadwal


waktu untuk proyek, dan untuk mencapai tujuan ini dengan nyaman,
jalankan perhitungan khusus untuk menghasilkan informasi berikut: i)
Total waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek; dan ii)
Klasifikasi kegiatan proyek sebagai kritis dan non-kritis. Untuk
menerapkan teknik PERT/CPM dalam suatu proyek diperlukan: i)
Mendefinisikan kegiatan yang terlibat untuk setiap proyek; ii) Menentukan
hubungan prioritas kegiatan; iii) Menetapkan perkiraan waktu dan biaya
untuk setiap kegiatan; iv) Buat jaringan yang menunjukkan hubungan
prioritas; dan v) Menyusun jadwal proyek melalui perhitungan khusus
teknik PERT/CPM.

Metodologi

Dalam penelitian ini digunakan metode kualitatif dan kuantitatif.


Untuk tujuan tersebut, penelitian ini diklasifikasikan sebagai tujuan
deskriptif, eksploratif, dan metodologis, dan diklasifikasikan sebagai
sarana, bibliografi dan studi kasus.

Hasil Penelitian

PERT/CPM adalah teknik yang banyak digunakan baik dalam


penjadwalan dan kelayakan proyek dalam hal pengendalian biaya dan
waktu. Untuk mengoptimalkan waktu dan biaya yang terlibat dalam
produksi, pekerjaan yang disajikan di sini bertujuan untuk menerapkan
teknik PERT/CPM dalam proyek produksi Horizontal Laminator, mesin
yang digunakan untuk memotong blok busa poliuretan di industri kasur.
Untuk penerapan teknik PERT/CPM dalam proyek produksi Horizontal
Laminator diidentifikasi kegiatan yang menyusun proyek, ketergantungan
antara mereka, durasi normal dan dipercepat dan biaya normal dan
dipercepat. Dalam studi ini, perkiraan deterministik untuk durasi kegiatan
dipertimbangkan.

Hasilnya menunjukkan bahwa proyek dapat diselesaikan dalam


520 jam dengan biaya total R$7.042.50, ketika semua aktivitas dilakukan
dalam durasi normal. Ketika semua aktivitas yang membentuk jalur kritis
dipercepat, proyek dapat diselesaikan dalam 333,3 jam dengan biaya total
R$9.263,01. Jika slack aktivitas telah dimanfaatkan, dapat diperoleh total
biaya akhir sebesar R$6.157,8, tanpa mengubah durasi proyek yang baru.
Perlu dicatat bahwa total biaya akhir proyek jika slack digunakan, akan
lebih rendah dari biaya awal. Mengenai biaya awal proyek, setelah
penerapan teknik PERT/CPM, terjadi penurunan sebesar 12,56% dari
total biaya proyek.

Anda mungkin juga menyukai