Anda di halaman 1dari 7

JUDUL EVALUASI MANAJEMEN WAKTU

PROYEK MENGGUNAKAN METODE


PERT DAN CPM PADA PENGERJAAN
“PROYEK REPARASI CRANE
LAMPSON” DI PT MCDERMOTT
INDONESIA
JURNAL Journal of Business Administration
VOLUME , HALAMAN, Vol 1, No.1, Maret 2017, hlm.28-36, e-
TANGGAL & TAHUN ISSN:2548-9909
PENERBIT & EMAIL Prodi Administrasi Bisnis Terapan Politeknik
Negeri Batam, email: junafujioka@gmail.com
PENULIS Juna Fujioka dan Dwi Kartikasari

Reviewer Rizki Diana Putri S


TUJUAN Tujuan penulis melakukan penelitian ini
untuk mengetahui apakah pihak perusahaan
terkait telah menerapkan metode PERT dan
CPM dalam penjadwalan waktu nya, penulis
juga menentukan bagaimana lintasan kritis
pada proyek tersebut. Penulis juga ingin
megetahui perbandingan penjadwalan riil
dibandingkan dengan penjadwalan
menggunakan metode CPM dan PERT.
SUBJEK Evaluasi manajemen waktu terhadap metode
CPM dan PERT
METODE Deskriptif kualitatif
VARIABEL 1. Deskripsi proyek
Berisi kegiatan seputar proyek reparasi
crane lampson berupa tanggal dan target
pengerjaan akhir.
2. Ruang lingkup proyek
3. Penjadwalan
4. Sumber data
5. Jalur path
6. Penentuan waktu dan narasumber.
HASIL a. Penjadwalan proyek riil berisi
1. Deskripsi proyek
2. Ruang lingkup proyek
3. Penjadwalan
4. Sumber data
Diketahui bahwa durasi keseluruhan
proyek dikerjakan selama 105 hari. Dalam
penyusunan kegiatan Perusahaan tidak
menentukan jalur kritis yang dilalui,
karena perusahaan mempunyai teknik
sendiri. Teknik yang digunakan pada
perusahaan ini yakni teknik expert
judgement dengan menggunakan
penilaian dari ahli dan menggunakan
teknik analogous estimating.
b. Jalur path
Setelah dilakukan penelitian di dapat jalur
path dengan
1. Start – B – D – G – H
2. Start – A – C – F – H
3. Start A– C – E – G – H
c. Penentuan waktu dan narasumber
Dilakukan wawancara kepada 4 orang
narasumber/ responden yang disimbolkan
dengan R1 responden pertama R2
responden kedua R3 responden ketiga R4
responden keempat. Responden ini dipilih
karena responden tersebut terkaita dalam
penyelenggaran proyek ini.
d. Melakukan penerapan metode CPM dan
PERT
Setelah dilakukan proses perhitungan
dengan menerapkan metode CPM dan
PERT ditemukan selisih durasi proyek
dengan penjadwalan riil dengan penerapan
penjadwalan menggunakan metode CPM
dan PERT dengan memberikan durasi
lebih lama dari durasi penjadwalan riil.
KELEBIHAN Penulis mampu menganalisa penjadwalan
proyek dengan menggunakan metode CPM
dan Pert. Penulis juga mampu menentukan
lintasan kritis dengan menggunakan teknik
pengumpulan data sekunder yang kemudian
dirangkai menjadi suatu path yang nantinya
bisa dihitung menjadi jalur kritis.
KEKURANGAN Penelitian ini merujuk kepada penjadwalan
waktu proyek dengan mendapatkan waktu
seefisien mungkin , namun pada saat
penerapan metode CPM dan PERT pada
proyek ini memiliki selisih durasi 3 hari lebih
lama dalam pengerjaan proyek riil, penulis
tidak menjelaskan secara rinci mengapa
terjadi penambahan waktu lebih lama dari
penjadwalan riil.
KESIMPULAN 1. Diketahui bahwa perusahaan telah
menggunakan metode lain dalam
melakukan penjadwalan proyek yakni
metode expert judgement dan analogous
estimating.
2. Peneliti merancanga jalur kritis dengan
menggunakan teknik mengumpulkan data
sekunder yang nantinya disusun menjadi
suatu path untuk menghitung jalur kritis.
3. Setelah diterapkan metode CPM dan
PERT di dapat durasi penjadwalan
proyek selama 108 hari.
4. Berdasarkan penerapan metode CPM dan
PERT terjadi selisih 3 hari dari
penjadwalan riil bahwa metode CPM dan
PERT memiliki penjadwalan yang lebih
lama
JUDUL Penerapan Metode Barchart, CPM, PERT
dan Crashing Project Dalam Penjadwalan
Proyek Pembangunan Gedung C
Universitas Muhammadiyah Jember
JURNAL Jurnal Rekayasa Teknik Sipil Universitas
Madura
VOLUME , HALAMAN, VOL. 4 NO. 1 Juni 2019 ISSN 2527-5542
TANGGAL & TAHUN hal : 7-12
PENERBIT & EMAIL Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil
Universitas Muhammadiyah Jember, email :
amrigunasti@unmuhjember.ac.id.

PENULIS Amri Gunasti, Rofiqi, dan Pujo Priyono

Reviewer
Rizki Diana Putri S
TUJUAN Tujuan penelitian ini dilakukan agar
mengetahui percepatan penjadwalan proyek
pembangunan Gedung C Universitas Jember,
serta membandingkan semua metode yang
digunakan yakni metode Barchart, CPM,
PERT dan Crashing Project
SUBJEK Penerapan metode Barchart, CPM, PERT dan
Crashing Project terhadap manajemen
proyek.
METODE Metode analisis deskriptif, kemudiian peneliti
mengumpulkan data dari penjadwalan proyek
yang ada kemudian diterapkan metode
Barchart, CPM, PERT dan Crashing Project
VARIABEL Variabel yang terkait dalam penelitian ini
adalah Item pekerjaan dan penjadwalan
proyek, CPM, PERT, Barchart, Perhitungan
Crash Duration, Crash Cost, Crash Slope,
HASIL

KELEBIHAN 1. Penelitian ini merupakan penelitian


pertama mengenai pengukuran kesesuaian
kriteria green building pada gedung
Magister Manajemen Teknologi ITS.
2. Peneliti melakukan survei pendahuluan
untuk mengidentifikasi kriteria green
building yang dianggap paling utama
sehingga meningkatkan efisiensi dan
efektifitas penelitian (penelitian menjadi
lebih terfokus)
KEKURANGAN Jurnal ini tidak menampilkan secara rinci
analisa statistik kriteria utama pada konsep
green building, penulils hanya menampilkan
persentase perbedaan dengan kriteria
Greenship-GBCI tanpa mencantumkan
analisa statistik yang digunakan.
KESIMPULAN Dari pengukuran kriteria green building yang
telah dilakukan pada gedung Magister
Manajemen Teknologi ITS, diperoleh 6
kriteria yang dianggap utama menurut
pengguna MMT ITS dapat disimpulkan tidak
seluruh kriteria menunjukkan perbedaam
antara kondisi objek dengan standar
Greenship-GBCI, kriteria yang sama denngan
standar Greenship-GBCI yaitu Visual
Comfort sebesar 100 % sedangkan kriteria
water fixture , thermal comfort, miccro
climate, pollution of construcion activity,
enviromental tobacco smoke control
dibandingkan dengan Greenship-GBCI
prosentase nya sebesar 7,50 % hingga 90%.

Anda mungkin juga menyukai