Anda di halaman 1dari 9

28

Journal of Business Administration Vol 1, No.1, Maret 2017, hlm.28-36, e-ISSN:2548-9909

EVALUASI MANAJEMEN WAKTU PROYEK


MENGGUNAKAN METODE PERT DAN CPM PADA
PENGERJAAN ³352<(. 5(3$5$6, &5$1( /$03621´
DI PT MCDERMOTT INDONESIA
Junafuji Oka1) Dwi Kartikasari2)
1) Prodi Administrasi Bisnis Terapan Politeknik Negeri Batam, email: junafujioka@gmail.com
2) Prodi Administrasi Bisnis Terapan Politeknik Negeri Batam, email: dwi@polibatam.ac.id

Abstract

Project scheduling is one of the elements of planning outcomes, which can provide information about project
schedules and project progress in terms of resource performance in terms of cost, labor, equipment and
materials and project duration plan with time efficiency for project completion. Critical Path Method (CPM)
and Project Evaluation Review Technic (PERT) are two project scheduling methods that use different
approaches in the process. In making a project, the researcher assumes that the initial success of a project
should begin with the planning and preparation of the correct phase and the systematic stage.

Keywords: Scheduling, CPM, PERT.

Abstrak

Penjadwalan proyek merupakan salah satu elemen hasil perencanaan, yang dapat memberikan informasi tentang
jadwal rencana dan kemajuan proyek dalam hal kinerja sumber daya berupa biaya, tenaga kerja, peralatan dan
material serta rencana durasi proyek dengan pengefisiensian waktu untuk penyelesaian proyek. Critical Path
Method (CPM) dan Project Evaluation Review Technic ( PERT ) merupakan dua metode penjadwalan proyek
yang menggunakan pendekatan berbeda dalam pengerjaanya. Dalam membuat suatu proyek, peneliti
menganggap bahwa awal keberhasilan suatu proyek harus dimulai dengan perencanaan dan penyusunan tahap
yang benar serta tahap yang sistematis.

Kata Kunci: Penjadwalan,CPM,PERT


29

Journal of Business Administration Vol 1, No.1, Maret 2017, hlm.28-36

PENDAHULUAN Indonesia dengan judul ³(YDOXDVL 0DQDMHPHQ


Manajemen merupakan proses terpadu Waktu Proyek Menggunakan Metode PERT
dimana individu-individu sebagai bagian dari GDQ &30 3DGD 3HQJHUMDDQ ³3UR\HN 5HSDUDVL
organisasi dilibatkan untuk memelihara, &UDQH /DPSVRQ´ GL PT Mcdermott
mengembangkan, mengendalikan, dan ,QGRQHVLD´.
menjalankan program-program yang semuanya Rumusan Masalah
diarahkan pada sasaran yang telah ditetapkan Berdasarkan latar belakang yang telah
dan berlangsung terus menerus seiring dengan dijelaskan di atas, maka dapat dirumuskan
berjalannya waktu. Sedangkan proyek adalah permasalahan sebagai berikut:
upaya yang diorganisasikan untuk mencapai 1. Apakah pihak perusahaan telah
tujuan, sasaran dan harapan-harapan penting menggunakan metode PERT dan CPM
dengan menggunakan anggaran dana serta dalam penjadwalan waktu dalam
sumber daya yang tersedia, yang harus pengerjaan ³3UR\HN 5HSDUDVL &UDQH
diselesaikan dalam jangka waktu /DPSVRQ´
tertentu.Secara historis, industri konstruksilah 2. Bagaimana cara menentukan lintasan kritis
yang pertama menerapkan dan merupakan SDGD SHQMDGZDODQ ³3UR\HN 5HSDUDVL &UDQH
pengguna utama dari metode manajemen /DPSVRQ´ GHQJDQ PHQJJXQDNDQ PHWRGH
proyek. Biasanya metode ini di terapkan hanya PERT dan CPM.
untuk proyek-proyek fisik atau yang nyata 3. Berapa waktu yang dibutuhkan pada
(tangible project). Dewasa ini makin banyak SHQJHUMDDQ ³3UR\HN 5HSDUDVL &UDQH
pihak yang telah merasakan manfaat dari /DPSVRQ´ PHQJJXQDNDQ PHtode PERT
penerapan metode manajemen proyek untuk dan CPM.
proyek-proyek yang non fisik atau intangible. 4. Bagaimana evaluasi penjadwalan riil
Seperti industri Telekomunikasi, Perbankan, ³3UR\HN 5HSDUDVL &UDQH /DPSVRQ´ MLND
Teknologi Informasi, dll. Dalam dibandingkan dengan penjadwalan dengan
pelaksanaannya proyek-proyek konstruksi metode PERT dan CPM.
pada umumnya banyak menghadapi Tujuan Penelitian
permasalahan baik berkaitan dengan waktu, Berdasarkan rumusan masalah tersebut,
biaya maupun mutu. Penjadwalan proyek peneliti ingin menemukan bukti empiris
merupakan salah satu elemen hasil mengenai hal-hal sebagai berikut:
perencanaan, yang dapat memberikan 1. Untuk mengetahui apakah pihak
informasi tentang jadwal rencana dan perusahaan telah menggunakan metode
kemajuan proyek dalam hal kinerja sumber PERT dan CPM dalam penjadwalan waktu
daya berupa biaya, tenaga kerja, peralatan dan GDODP SHQJHUMDDQ ³3UR\HN 5HSDUDVL &UDQH
material serta rencana durasi proyek dengan /DPSVRQ´
pengefisiensian waktu untuk penyelesaian 2. Untuk menentukan lintasan kritis pada
proyek. Critical Path Method (CPM) dan SHQMDGZDODQ ³3UR\HN 5HSDUDVL &UDQH
Project Evaluation Review Technic ( PERT ) /DPSVRQ´ GHQJDQ PHQJJXQDNDQ PHWRGH
merupakan dua metode penjadwalan proyek PERT dan CPM.
yang menggunakan pendekatan berbeda dalam 3. Untuk mengetahui berapa waktu yang
pengerjaanya. Dalam membuat suatu proyek, GLEXWXKNDQ SDGD SHQJHUMDDQ ³3UR\HN
peneliti menganggap bahwa awal keberhasilan 5HSDUDVL &UDQH /DPSVRQ´ PHQJJXQDNDQ
suatu proyek harus dimulai dengan metode PERT dan CPM.
perencanaan dan penyusunan tahap yang benar 4. Untuk mengetahui evaluasi penjadwalan
serta tahap yang sistematis. Proyek merupakan ULLO ³3UR\HN 5HSDUDVL &UDQH /DPSVRQ´ MLND
suatu aktivitas yang baru sehingga tingkat dibandingkan dengan penjadwalan dengan
ketidakpastian dan risikonya juga sangat metode PERT dan CPM.
tinggi. Karena tingginya ketidakpastian
tersebut, akan lebih sulit untuk memperkirakan METODE PENELITIAN
tingkat sumber tenaga dan Desain atau Rancangan penelitian
mempersulitperkiraan waktu yang dikehendaki Penelitian yang digunakan adalah
untuk menyelesaikan suatu proyek. deskriptif kualitatif. Hal ini disebabkan tujuan
Berdasarkan latar belakang yang dari penelitian ini akan menjawab pertanyaan
diuraikan di atas, maka penulis tertarik untuk mengenai deskripsi proyek riil dengan proyek
melakukan penelitian di PT McDermott yang menggunakan metode PERT dan CPM.
30

Junafuji Oka & Dwi, Evaluasi Manajemen Waktu Proyek...

Objek dan Ruang Lingkup Penelitian yang diperlukan dalam penelitian. Untuk
Adapun yang menjadi objek penelitian menunjang hasil penelitian, maka peneliti
LQL DGDODK³3UR\HN 5HSDUDVL &UDQH /DPSVRQ´GL melakukan pengumpulan data yang diperlukan
Mechanical/Electrical Maintenance dengan cara Observasi, yaitu peneliti
Department PT McDermott Indonesia. ³3UR\HN mendatangi dan mengamati obyek yang akan
5HSDUDVL &UDQH /DPSVRQ´ DGDODK SUR\HN GLWHOLWL \DLWX ³3UR\HN 5HSDUDVL &UDQH
perbaikan alat berat yang sifatnya insidental. /DPSVRQ´ VHKLQJJD SHQHOLWL PHPSHUROHK
Pengerjaan proyek ini dilakukan disaat alat beberapa informasi dan data yang
berat tersebut mengalami kerusakan dan proses dibutuhkan.Teknik pengumpulan data dengan
perbaikan membutuhkan durasi pengerjaan wawancara, yaitu peneliti melakukan tanya
yang cukup panjang, sehingga peneliti memilih jawab dengan daftar pertanyaan terlampir
proyek tersebut sebagai objek penelitian. kepada pihak-pihak yang terkait yaitu 1 orang
Populasi dan Sampel superintendent, 1 orang supervisor, 1 orang
3HQHOLWL DNDQ PHQHOLWL ³3UR\HN foreman dan 2 orang craftman yang
5HSDUDVL &UDQH /DPSVRQ´ GL 37 0FGHUPRWW mengerjakan proyek tersebut. Teknik
Indonesia yang dikerjakan dalam 2 tahun pengumpulan data dokumentasi adalah
terakhir yaitu dari tahun 2016-2017. Teknik informasi yang berasal dari catatan penting
dalam pengambilan sampel ini menggunakan baik dari lembaga atau organisasi maupun dari
Teknik Purposive Sampling. Pengertian perorangan. Dokumentasi penelitian ini
purposive sampling adalah teknik mengambil merupakan pengambilan gambar oleh peneliti
sampel dengan tidak berdasarkan random, untuk memperkuat hasil penelitian.
daerah atau strata, melainkan berdasarkan atas Metode Analisis Data
adanya pertimbangan yang berfokus pada Analisis data pada penelitian ini
tujuan tertentu (Arikunto, 2006). dilakukan dengan menggunakan metode PERT
Jenis dan Sumber Data dan CPM, dengan berdasarkan data pengerjaan
Peneliti akan menggunakan strategi proyek riil. Data diolah berdasarkan data yang
pengumpulan data opini dan arsip karena diperoleh dari hasil pengumpulan data. Dalam
peneliti merasa metode ini sangat tepat penelitian ini digunakan teknik analisis
digunakan dalam penelitian ini. Strategi deskriptif kualititatif. Tahapan-tahapan yang
pengumpulan data opini digunakan saat dilakukan pada penelitian ini ialah:
langsung menemui sumber data yaitu 1. Riset Operasi
karyawan PT McDermott Indonesia dengan Riset operasi diartikan sebagai peralatan
melakukan wawancara. Strategi pengumpulan manajemen yang menyatukan ilmu
data arsip dikumpulkan dari catatan pengerjaan pengetahuan, matematika dan logika
SUR\HN ³5HSDUDVL &UDQH /DPSVRQ´ \DQJ VXGDK dalam rangka memecahkan masalah-
ada. Jenis data yang digunakan adalah data masalah yang dihadapi sehari-hari
primer dan data sekunder. Menurut Sarwono sehingga akhirnya permasalahan tersebut
(2006), dilihat dari sumber perolehannya, data dapat dipecahkan secara optimal
dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu data (Subagyo, dkk, 2010). Sebagai alat suatu
primer dan data sekunder. Sumber data primer pemecahan masalah riset operasi harus
adalah data penelitian secara langsung dari dipandang sebagai ilmu dan seni, aspek
sumber asli atau pertama. Sehingga data yang ilmu terletak pada penggunaan teknik-
penulis peroleh dari metode wawancara teknik dan algoritma-algoritma
merupakan data primer dalam penelitian ini matematika untuk memecahkan persoalan
Sedangkan data sekunder merupakan data yang dihadapi, sedangkan sebagai seni
penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak ialah karena keberhasilannya dari solusi
langsung atau melalui media perantara. matematis ini sangat bergantung pada
Sehingga data yang penulis peroleh dengan kreativitas dan kemampuan seseorang
cara mengumpulkan arsip merupakan data sebagai penganalisa dalam pengambilan
sekunder dalam penelitian ini. keputusan (Dimyati dan Dimyati, 2011).
Teknik Pengumpulan Data 2. Network
Peneliti akan menggunakan Teknik Tim riset operasi mengembangkan
Observasi, Wawancara dan Dokumentasi. sistem pengambilan keputusan yang
Teknik pengumpulan data merupakan cara- didasarkan pada optimasi dengan
cara untuk memperoleh data dan keterangan menggunakan metode jaringan kerja.
31

Journal of Business Administration Vol 1, No.1, Maret 2017, hlm.28-36

Jaringan kerja (model network) Tabel di bawah ini adalah kegiatan


adalah suatu diagram yang digunakan perbaikan proyek tersebut.
untuk membantu menyelesaikan masalah 4. Sumber Data
matematika yang cukup rumit agar Berdasarkan data pengerjaan proyek yang
menjadi lebih sederhana dan mudah telah diperoleh dari hasil wawancara.
diamati. Masalah-masalah yang dapat Diketahui bahwa durasi keseluruhan proyek
diatasi dengan network antara lain dikerjakan selama 105 hari. Dimulai
masalah penjadwalan (network planing), dengan dua kegiatan awal yaitu kegiatan A
masalah transportasi, masalah penugasan, dengan durasi kerja 14 hari dan kegiatan B
masalah penggantian peralatan, dan 21 hari. Setelah kegiatan A selesai
masalah lintasan terpendek. Network kemudian dilanjutkan dengan kegiatan C
planning pada prinsipnya adalah dengan durasi kerja selama 14 hari. Setelah
hubungan ketergantungan antara bagian- kegiatan C selanjutnya kegiatan dibagi
bagian pekerjaan atau variabel yang menjadi 2 kegiatan yang menjadi kegiatan
digambarkan atau divisualisasikan dalam F dengan durasi kerja 21 hari dan kegiatan
diagram network. Dengan demikian dapat E dengan durasi 28 hari. Kembali ke
dikemukakan bagian-bagian pekerjaan kegiatan B, selanjutnya ialah kegiatan D
yang harus didahulukan, bila perlu dengan durasi kerja 28 hari. Setelah
dilembur atau tambah biaya. kegiatan D dan E selesai, dua kegiatan
Waktu dan Tempat Penelitian tersebut mengarah ke satu kegiatan, yaitu
Penelitian ini di lakukan di PT McDermott kegiatan G. Perlu diketahui bahwa path A-
Indonesia Jalan Bawal No.1, Batu Ampar, C-E memiliki total 56 hari kerja, dan path
Kota Batam. B-D memiliki total durasi kerja 49 hari.
Maka diketahui bahwa untuk melanjutkan
HASIL PENELITIAN DAN ke kegiatan G, kegiatan D menunggu
PEMBAHASAN selama 7 hari sampai kegiatan E selesai.
A. Penjadwalan Proyek Riil Setelah kegiatan D dan E selesai maka
1. Deskripsi Proyek diteruskan ke kegiatan G dengan durasi
Proyek pengerjaan Crane Lampson adalah kerja 35 hari. Dan sampai ke kegiatan akhir
kegiatan perbaikan alat berat yang dipakai yaitu kegiatan H. kegiatan H dapat
sebagai alat pengangkat dalam proyek dilaksanakan apabila kegiatan F dan G telah
kontruksi. Crane bekerja dengan selesai. Diketahui bahwa path A-C-F
mengangkat material yang akan memiliki total durasi 49 hari dan path A-C-
dipindahkan lalu memindahkan dengan E-G memiliki total durasi 91 hari kerja.
cara horizontal. Untuk menyusun durasi Maka untuk melajutkan ke kegiatan H,
penjadwalan proyek, perusahaan kegiatan F menunggu selama 42 hari
menggunakan aplikasi khusus yang sampai kegiatan G selesai. Apabila total
dimiliki dan dikerjakan oleh E&M durasi pengerjaan masing-masing kegiatan
engineer yang sifatnya dijumlahkan, didapatlah hasil pengerjaan
rahasia/confidential. Proyek ini dikerjakan selama 175 hari. Karena ada kegiatan yang
pada tanggal 29 April 2016 sampai 11 dikerjakan secara bersamaan dan ada
Agustus 2016 selama 105 Hari. Proyek ini kegiatan yang dikerjakan harus menunggu
memiliki target pengerjaan sampai akhir kegiatan lain selesai terlebih dahulu. Maka
Agustus 2016 yaitu selama 125 hari didapatlah total durasi riil pengerjaan
dihitung sejak tanggal proyek dimulai. proyek tersebut selama 105 hari. Dalam
2. Ruang Lingkup Proyek penyusunan kegiatan ini perusahaan tidak
Proyek perbaikan ini dikerjakan oleh menentukan jalur kritis yang dilalui, hal ini
karyawan Maintenance Department yaitu 8 tidak dilakukan karena perusahaan
orang craftman diawasi oleh 2 supervisor memiliki teknik sendiri yang digunakan
yang bekerja secara shift/pembagian waktu untuk menyusun kegiatan tersebut.
siang dan malam dengan masing-masing 4 Diketahui melalui hasil wawancara bahwa
orang craftman dan 1 supervisor siang dan perusahaan menggunakan teknik expert
malam. Kegiatan perbaikan tersebut judgement yaitu menggunakan penilaian
dilakukan di fabrication yard. dari ahli dan menggunakan teknik
3. Penjadwalan analogous estimating yaitu melakukan
32

Junafuji Oka & Dwi, Evaluasi Manajemen Waktu Proyek...

analogi dari kegiatan sebelumnya dan 2. Start ± A ± C ± F ± H


melakukan estimasi dengan menyesuaikan 3. Start ± A ± C ± E ± G ± H
parameter yang dilakukan di kegiatan dengan hasil hitungan untuk masing-masing
sebelumnya, seperti durasi, jam kerja yang path ialah :
digunakan untuk menentukan kegiatan
pendahulu masing-masing kegiatan, dan
jumlah karyawan. Berikut tabel rincian
waktu penyelesaian setiap aktivitas dan
urutan yang dilakukan berdasarkan
penjelasan diatas.
Penjelasan Durasi
Pengerjaan
(Hari)
UHMW Bearing Set 11149 14 1. B ± D ± G ± H = 21+28+35+14 = 98 hari
King Pin Bushing And 21
Thrust Washer
Swifel Bearing Housing 14
Stinger Swifel Tube 28
UHMW Bearing Set 11388 28
Drive Sprocket 21
Mast Bolt c/w Nut And 35
Washer
Boom Bolt c/w Nut And 14
Washer
Total Durasi Pengerjaan 175

2. A ± C ± F ± H = 14+14+21+14 = 63 hari
Berikut adalah tabel kegiatan pendahulu
dalam pengerjaan proyek.
Kegiatan Keterangan Kegiatan
Pendahulu
A UHMW Bearing Set -
11149
B King Pin Bushing And -
Thrust Washer
C Swifel Bearing Housing A
D Stinger Swifel Tube B
E UHMW Bearing Set C
11388 3. A ± C ± E ± G ± H = 14+14+28+35+14 =
F Drive Sprocket C 105 hari
G Mast Bolt c/w Nut And D, E
Washer Maka diketahui pengerjaan terlama ialah
H Boom Bolt c/w Nut And F, G melalui jalur A ± C ± E ± G ± H selama 105
Washer hari dan pengerjaan tercepat ialah melalui jalur
A ± C ± F ± H selama 63 hari.
Dari tabel diatas dapat digambarkan jaringan C. Penentuan Waktu dan Narasumber
kerja Reparasi Crane Lampson seperti gambar Untuk menentukan hasil to (optimistic time), tp
dibawah ini. (pessimistic time), dan tm (most likely time)
dilakukan wawancara kepada 4
narasumber/responden yang di simbolkan R1
sebagai responden pertama, R2 sebagai
responden kedua, R3 sebagai responden ketiga,
dan R4 sebagai responden. Berikut tabel hasil
wawancara. Responden dipilih karena
responden sendiri yang melakukan kegiatan
proyek tersebut. Untuk menentukan rata-rata
B. Jalur Path ta, tm, tb setiap kegiatannya maka dilakukan
Berdasarkan Jaringan kerja yang telah di buat penghitungan.Menentukan rata-rata nilai ta. ta
sebelumnya maka didapatlah jalur masing- = (R1+R2+R3+R4) : 4. Untuk kegiatan C
masing path, yaitu : dengan hasil 12.75 maka dilakukan
1. Start ± B ± D ± G ± H
33

Journal of Business Administration Vol 1, No.1, Maret 2017, hlm.28-36

pembulatan menjadi 13. Menentukan rata-rata F (14+(4)21+28) :6 21


G (28+(4)35+42) :6 35
nilai tm. tm = (R1+R2+R3+R4) : 4 H (13+(4)14+21) :6 15
Kegiatan tm = (R1+R2+R3+R4) : 4 Hasil Setelah dilakukan perhitungan maka
A (21+21+21+21) : 4 14 didapatlah durasi baru pada penjadwalan
B (21+21+21+21) : 4 21
C (14+14+14+14) : 4 14 proyek tersebut menggunakan metode PERT.
D (28+28+28+28) : 4 28 Kegiatan Keterangan Durasi Pengerjaan
E (28+28+28+28) : 4 28 (Hari)
F (21+21+21+21) : 4 21 A UHMW Bearing Set 15
11149
G (35+35+35+35) : 4 35
B King Pin Bushing And 21
H (14+14+14+14) : 4 14
Thrust Washer

Menentukan rata-rata nilai tb. tb = C Swifel Bearing 15


(R1+R2+R3+R4) : 4 Housing
D Stinger Swifel Tube 28
Hasil E UHMW Bearing Set 28
Kegiat tb = (R1+R2+R3+R4) Hasi Pembu 11388
an :4 l latan F Drive Sprocket 21
A (21+21+21+21) : 4 21 21 G Mast Bolt c/w Nut And 35
B (28+28+28+28) : 4 28 28 Washer
C (21+21+21+21) : 4 21 21 H Boom Bolt c/w Nut 15
D (35+35+35+35) : 4 35 35 And Washer
E (35+35+35+35) : 4 35 35 Total Durasi Pengerjaan 178
F (28+28+28+28) : 4 28 28
G (42+42+42+42) : 4 42 42
20.7 21 E. Langkah-langkah Metode CPM
H (20+21+21+21) : 4 5 Kita menggunakan proses two-pass, terdiri atas
forward pass dan backward pass untuk
D. Langkah-langkah Metode PERT menentukan jadwal waktu untuk tiap kegiatan.
Garis besar Metode PERT ialah menggunakan ES (earlist start) dan EF (earlist finish) selama
tiga asumsi durasi aktivitas, yakni to forward pass. LS (latest start) dan LF (latest
(optimistic time), tp (pessimistic time), dan tm finish) ditentukan selama backward pass.
(most likely time) yang digunakan untuk
menentukan te (Expected time). Dari hasil 1. Hitungan Maju
wawancara dengan beberapa sumber Dalam mengidentifikasi jalur kritis di pakai
dilapangan didapatlah nilai waktu optimis (ta), suatu cara yang disebut hitungan maju. Dan
waktu pesimis (tb) dan nilai tm. perlu di ingat kembali aturan dalam
Kegiatan ta tm tb penyusunan jaringan kerja, terkecuali kegiatan
A 12 14 21 awal, maka suatu kegiatan baru dapat di mulai
B 14 21 28
C 13 14 21
bila kegiatan baru dapat dimulai bila kegiatan
D 21 28 35 baru dapat dimulai bila kegiatan yang
E 21 28 35 mendahuluinya telah selesai. Dengan rumus
F 14 21 28
G 28 35 42
EF=ES+D. Perhitungan maju untuk proyek riil
H 13 14 21 digambarkan pada jaringan kerja berikut.
Perhitungan menggunakan rumus :
te = (ta+4tm+tb):6
maka didapatlah hasil perhitungan pada tabel
dibaw
Kegiatan D ES EF = D + ES ah ini.
A 14 0 14
B 21 0 21
C 14 14 28
D 28 21 49
E 28 28 56
F 21 28 49 Hasil penghitungan maju kegiatan riil pada
G 35 56 91 tabel dibawah ini.
H 14 91 105
Kegiatan (ta+4tm+tb):6 te Penghitungan maju yang didapat dari hasil
A (12+(4)14+21) :6 15
B (14+(4)21+28) :6 21 penjadwalan dengan metode PERT
C (13+(4)14+21) :6 15 digambarkan pada jaringan kerja berikut.
D (21+(4)28+35) :6 28
E (21+(4)28+35) :6 28
34

Junafuji Oka & Dwi, Evaluasi Manajemen Waktu Proyek...

F 21 91 70
G 35 91 56
H 14 105 91

Penghitungan maju yang didapat dari hasil


penjadwalan dengan metode PERT
digambarkan pada jaringan kerja berikut.

Hasil penghitungan mundur kegiatan yang


Hasil penghitungan maju kegiatan yang didapat dari hasil penjadwalan dengan
didapat dari hasil penjadwalan dengan metode PERT pada tabel dibawah ini.
metode PERT pada tabel dibawah ini. Kegiatan D LF LS = LF - D
A 15 15 0
Kegiatan D ES EF = D + ES B 21 30 9
A 15 0 15 C 15 30 15
B 21 0 21 D 28 58 30
C 15 15 30 E 28 58 30
D 28 21 49 F 21 93 72
E 28 30 58 G 35 93 58
F 21 30 51 H 15 108 93
G 35 58 93
H 15 93 108
3. Hambatan aktivitas dan jalur krirtis
Waktu slack (slack time) yaitu waktu bebas
yang dimiliki oleh setiap kegiatan untuk bias
Keg ES EF LS LF Slack = Jalur
iata LS - ES Kritis diundur tanpa menyebabkan keterlambatan
n proyek keseluruhan. Secara matematis waktu
A 0 14 0 14 0 Ya
B 0 21 7 28 7 Tidak slack dapat dirumuskan : Slack = LS ± ES.
C 14 28 14 28 0 Ya Berikut tabel waktu slack dan jalur kritis
D 21 49 28 56 7 Tidak
E 28 56 28 56 0 Ya
kegiatan riil.
F 28 49 70 91 42 Tidak
G 56 91 56 91 0 Ya Maka didapatlah jalur kritis pada project riil
H 91 105 91 105 0 Ya
yaitu : A-C-E-G-H
2. Hitungan Mundur
Untuk mendapatkan hitungan mundur dipakai
aturan kerja yang menyatakan bahwa waktu
mulai paling akhir suatu kegiatan adalah sama
dengan waktu selesai paling akhir dikurangi
kurun waktu berlangsungnya kegiatan
bersangkutan atau LS=LF-D. Perhitungan
mundur untuk proyek riil digambarkan pada
jaringan kerja berikut.

Berikut tabel waktu slack dan jalur kritis


menggunakan metode PERT.
Kegiatan ES EF LS LF Slack Jalur
= LS Kritis
- ES
A 0 15 0 15 0 Ya
B 0 21 9 30 9 Tidak
C 15 29 15 30 0 Ya
Hasil penghitungan mundur kegiatan riil pada D 21 49 30 58 9 Tidak
tabel dibawah ini. E 30 58 30 58 0 Ya
F 30 51 72 93 42 Tidak
Kegiatan D LF LS = LF - D G 58 93 58 93 0 Ya
A 14 14 0 H 93 108 93 108 0 Ya
B 21 28 7
C 14 28 14
D 28 56 28 Maka didapatlah jalur kritis menggunakan
E 28 56 28 metode PERT yaitu : A-C-E-G-H
35

Journal of Business Administration Vol 1, No.1, Maret 2017, hlm.28-36

4. Berdasarkan data hasil penghitungan


menggunakan metode PERT/CPM maka
ditemukan selisih durasi pengerjaan
proyek riil dengan durasi pengerjaan
proyek baru bahwa penggunaan metode
PERT/CPM memberikan durasi 3 hari
lebih lama dari durasi kegiatan riil.

Saran
Berikut saran yang dapat diberikan peneliti.
1. Berdasarkan hasil kesimpulan diatas bukan
berarti Metode PERT dan CPM
memberikan durasi pengerjaan proyek
lebih lama.
2. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat
menggunakan metode lain yang dapat
dibandingkan dengan metode PERT dan
CPM untuk melakukan penjadwalan
Proyek.

KESIMPULAN DAN SARAN


Berdasarkan hasil penelitian yang telah
GLODNXNDQ PHQJHQDL ³Evaluasi Manajemen
Waktu Proyek Menggunakan Metode PERT
GDQ &30 3DGD 3HQJHUMDDQ ³3UR\HN 5HSDUDVL DAFTAR PUSTAKA
&UDQH /DPSVRQ´ GL PT Mcdermott ,QGRQHVLD´ Agyei, W.(2015). Project Planning And
maka didapatlah tujuan penelitian sebagai Scheduling Using PERT And CPM
berikut. Techniques With Linear
1. Telah diketahui bahwa perusahaan tidak Programming: Case
menggunakan metode PERT/CPM, Study.International Journal of
melainkan menggunakan sebuah aplikasi Scientific & Technology
khusus yang digunakan untuk melakukan Research,Volume 4, Issue 08.
penjadwalan kegiatan. Dan menggunakan Arikunto, S.(2006). Prosedur Penelitian: Suatu
teknik expert judgement yaitu Pendekatan Praktek, Edisi Revisi.
menggunakan penilaian dari ahli. Dan Jakarta : Rineka Cipta.
menggunakan teknik analogous estimating
Badri, S.(2002). Dasar-dasar Network
yaitu melakukan analogi dari kegiatan
planning.Jakarta : Rineka Cipta.
sebelumnya yang digunakan untuk
menentukan urutan kegiatan. Dimyati, T., dan Dimyati, A. (2011).
2. Cara menentukan lintasan kritis pada Operation Research Model-model
penjadwalan dilakukan dengan Pengambilan Keputusan. Bandung:
mengumpulkan data sekunder kemudian Sinar Baru Algesindo.
dilakukan wawancara untuk mendapatkan Erikson, W,J,. and Hall, O. (1986). Model-
data primer. Kemudian peneliti merangkai Model Komputer Bagi Bisnis Anda.
path dan melakukan penghitungan untuk Jakarta : PT Pustaka Binaman
menentukan jalur kritis. Melalui hasil Pressindo.
penghitungan menentukan jalur kritis Hayun, A.A.(2005). Perencanaan Dan
menggunakan metode PERT/CPM maka Pengendalian Proyek Dengan Metode
didapatlah jalur kritis pada proyek riil Pert±Cpm: Studi Kasus Fly Over
yaitu melalui jalur A ± C ± E ± G ± H. Ahmad Yani Karawang.Journal The
3. Melalui hasil penghitungan menggunakan WINNERS, Vol. 170 6 No. 2,
metode PERT/CPM maka didapatlah September 2005: 155-174.
durasi pengerjaan proyek baru, yaitu Jonathan, S. (2006). Metode Penelitian
selama 108 hari. Kuantitatif dan Kualitatif, Yogyakarta
: Graha Ilmu
36

Junafuji Oka & Dwi, Evaluasi Manajemen Waktu Proyek...

Kerzner, H. (2003). Project Management : A Sentosa, B. (2009). Manajemen Proyek :


System Approach to Planning, Konsep dan Implementasi.Yogyakarta
Schedulling, and Controlling (8th ed). : Graha Ilmu.
New Jersey : John Wiley & Son Inc. Stelth, P., & Roy, G, L,.(2009). Projects
Mendritfa, F. (2014). SEJARAH Analysis through CPM (Critical Path
PT.McDERMOTT Method). School of Doctoral Studies
INDONESIA (PTMI). Retrivied from (European Union), Journal - July, 2009
https:// blognyafadli. No. 1.
wordpress.com/2014/02/12/sejarah-pt- Subagyo, P., Asri, M., Handoko, T.,H.
mcdermott-indonesia-ptmi/ (2010). Dasar-dasar Operation
Nugroho, A.A., (2007). Optimalisasi Research. Yogyakarta : Edisi kedua
Penjadwalan Proyek pada BPFE.
Pembangunan Gedung Khusus Sugiyono. (2012) Memahami Penelitian
(Laboratorium) Stasiun Karantina Ikan Kualitatif. Bandung : ALFABETA
Kelas 1 Tanjung Mas, Semarang. Taurusyanti, D., & Lesmana, M.F. (2015).
Skripsi. Fakultas Matematika dan Ilmu Optimalisasi Penjadwalan Proyek
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Jembatan Girder Guna Mencapai
Semarang. Efektifitas Penyelesaian dengan
Project Management Institute. (2008). A Guide Metode Pert dan Cpm pada PT Buana
To The Project ManagementBody of Masa Metalindo. JIMFE (Jurnal Ilmiah
Knowledge (4th ed). Manajemen Fakultas Ekonomi),
Volume 1 No. 1, 32-36

Anda mungkin juga menyukai