Anda di halaman 1dari 16

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK INFORMATIKA

UNIVERSITAS PAMULANG

PERTEMUAN KE-16
ESTIMASI DAN PENJADWALAN PENGUJIAN
16.1 TUJUAN PEMBELAJARAN :
Tujuan pembelajaran yang akan dicapai sebagai berikut:
❑ Memahami Teknik Estimasi Usaha Tes
❑ Memahami Faktor-Faktor Estimasi
❑ Memahami Estimasi Usaha Tes
❑ Memahami Penjadwalan Usaha Tes

InfoTI_unpam informatika.unpam.ac.id
Teknik Estimasi Usaha Tes
Barry Boehm mengidentifikasikan teknik estimasi pada proyek testing:
1. Bottom-Up atau Micro-Estimating
2. Top-Down atau Global-Estimating
3. Formulae atau Models
4. Parkinson’s Law
5. Pricing to Win
6. Cost Averaging
7. Consensus of Experts
8. SWAG (Scientific Wild-Ass Guess)
9. Re-Estimating by Phase

Program Studi Teknik Informatika, Universitas Pamulang


1. Bottom-Up atau Micro-Estimating
▪ Mengembangkan rencana kerja tes detail, dan membuat estimasi waktu dan
sumber daya untuk tiap tugas terkecil dari rencana kerja.

2. Top-Down atau Global-Estimating


▪ Estimasi dimulai dari gambaran besar, dengan membandingkan cakupan dan
usaha keseluruhan tes dengan usaha-usaha lain yang mirip dan menetapkan
waktu sumber daya yang dibutuhkan.
▪ Menyediakan sanity-check atau cross-check bagi estimasi yang dikembangkan
dengan metode lain.

Program Studi Teknik Informatika, Universitas Pamulang


3. Formulae atau Models
▪ Sesuai dengan namanya, teknik ini menggunakan suatu formulasi untuk estimasi.
▪ Biasanya membutuhkan karakteristik tertentu dari produk dan lingkungan tes
yang diukur dan dirumuskan ke dalam suatu bentuk formula.
▪ Karakteristik yang diukur, tegantung pada formula, dapat berupa jumlah window,
query atau table yang dites, efisiensi lingkungan tes dan jumlah defect. Dimana
masukan karakteristik ini akan sulit untuk dibuat.
▪ Pembuat formula atau model tergantung pada pengalaman terhadap sistem yang
akan dimodelkan.
▪ Hal yang perlu dipertimbangkan dalam formulasi adalah penentuan ketepatan
kalibrasi dan ketepatan model itu sendiri terhadap sistem yang dimodelkan.

Program Studi Teknik Informatika, Universitas Pamulang


4. Parkinson’s Law
▪ Estimasi tidak hanya berupa proses kalkulasi kuantitatif, kadang faktor
manusia harus dimasukan, seperti kemampuan negosiasi.
▪ Pendekatan ini dilakukan dengan menetapkan estimasi terhadap nilai psikologis
maksimum yang dapat diterima oleh pihak bersangkutan (misal klien/ atasan).

Program Studi Teknik Informatika, Universitas Pamulang


5. Pricing to Win
▪ Pendekatan ini merupakan lawan dari Parkinson’s Law, dengan menetapkan nilai
estimasi terhadap nilai yang terendah.
▪ Bila pada teknik estimasi Parkinson’s Law digunakan nilai maksimal secara
psikologis, teknik pricing to win menggunakan nilai minimal yang dimungkinkan
dalam menetapkan nilai estimasi.
▪ Teknik Parkinson’s Law biasa digunakan untuk negosiasi dengan pihak luar (misal
klien), sedangkan pricing to win digunakan untuk memberikan nilai estimasi
ke dalam (misal programer), sehingga proyek mempunyai selisih waktu
bilamana terjadi hal-hal yang tidak diinginkan (strategic time).

Program Studi Teknik Informatika, Universitas Pamulang


Faktor-Faktor Estimasi

Beberapa faktor-faktor yang menjadi bahan pertimbangan dalam proses


estimasi, antara lain:
1. Kompleksitas dan ukuran produk
2. Jumlah dan kompleksitas fungsi, opsi, dan kondisi.
3. Jumlah dan kompleksitas komponen (program, obyek, modul,
4. window, query, layar, laporan, dll).
5. Jumlah dan komplesitas table, data file, dan data field.
6. Jumlah dari antarmuka eksternal (ke / dari aplikasi lain, WAN,
7. Server, dll).
8. Cakupan dan tipe testing yang dibutuhkan (seperti:
9. performansi, kegunaan, keamanan & kendali, dll).

Program Studi Teknik Informatika, Universitas Pamulang


Estimasi Usaha Tes

Faktor-faktor kunci yang diperhitungkan dalam melakukan usaha tes bervariasi


di tiap tahapan dari siklus hidup tes. Adapun faktor-faktor kunci di tiap fase tersebut,
beserta beberapa data industri praktis yang merupakan data efektif secara umum
yang terdapat pada organisasi software, dan dapat digunakan sebagai acuan awal
dalam melakukan estimasi.

Faktor-faktor tersebut antara lain:


1. Perencanaan tes
Faktor-faktor kunci yang diperhitungkan dalam perencanaan pengujian
adalah:
· Jumlah test cases yang dibutuhkan untuk testing.
· Waktu rata-rata per test case untuk persiapan test cases

Program Studi Teknik Informatika, Universitas Pamulang


2. Eksekusi tes
Faktor-faktor kunci yang diperhitungkan dalam eksekusi pengujian adalah:
· Jumlah siklus tes (seperti seberapa sering siklus/pengulangan dari suatu test case).
· Jumlah test cases yang dieksekusi per siklus atau batch tes.
· Waktu yang dibutuhkan untuk menjalankan per tes.
3. Debugging dan Perbaikan
Faktor kunci yang digunakan untuk estimasi adalah:
· Jumlah defects/bugs yang diperbaiki.
· Waktu perbaikan untuk tiap defect/bug.

Program Studi Teknik Informatika, Universitas Pamulang


4. Pendekatan Rasio
Berdasarkan pengukuran yang dilakukan oleh IBM terhadap ratusan proyek pengembangan
software, didapatkan rasio umum dari 100 jam waktu yang dibutuhkan untuk coding.

5. Alokasi Sumber Daya


Alokasi sumber daya untuk proyek testing bervariasi, tergantung pada :
(1) apakah test cases telah ada dan didisain untuk siap digunakan kembali, Dan
(2) apakah testing diotomatisasi.

6. Testing Tipe Khusus


Aturan berikut ini akan berguna dalam estimasi keseluruhan usaha tes.
Tabel di bawah ini menyediakan panduan untuk tes khusus, dalam bentuk prosentase dari
usaha yang dialokasikan untuk testing terhadap kebenaran dan kekomplitan fungsional dasar
sistem.

Program Studi Teknik Informatika, Universitas Pamulang


Penjadwalan Usaha Tes
Langkah umum dalam membuat jadual tes:
1. Membuat sekumpulan obyektifitas tes yang digunakan
2. Menentukan langkah kerja atau aktivitas yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tiap
obyektifitas
3. Memastikan tiap tingkat dasar tugas mempunyai hasil konkrit dan dapat diinspeksi
mempengaruhi aliran kerja
5. Mengidentifikasi tipe sumber daya yang dibutuhkan tiap tugas
6. Mengestimasi kuantitas sumber daya yang dibutuhkan tiap tugas
7. Mengidentifikasi tipe dan kuantitas sumber daya yang ada untuk testing proyek
8. Menyesuaikan atau mengalokasikan sumber daya yang ada pada sumber daya yang
dibutuhkan tiap tugas
9. Menyeimbangkan sumber daya, untuk memperhalus tiap puncak dan lembah dalam grafik
penggunaan sumber daya
10. Menentukan siapa yang secara spesifik diperhitungkan untuk menyelesaikan tiap tugas dengan
sukses
11. Menjadualkan tanggal mulai dan selesai tiap tugas.

Program Studi Teknik Informatika, Universitas Pamulang


▪ Jadwal digunakan untuk menjelaskan waktu untuk bekerja, yang perlu dilakukan atau atribut ini
mencakup kapan tepatnya setiap aktivitas pengujian harus dimulai dan diakhiri?
▪ Dan data pastinya juga disebutkan untuk setiap kegiatan pengujian untuk tanggal tertentu.

https://www.javatpoint.com/test-plan

Program Studi Teknik Informatika, Universitas Pamulang


Program Studi Teknik Informatika, Universitas Pamulang
Program Studi Teknik Informatika, Universitas Pamulang
15.4 DAFTAR PUSTAKA
1. Chemuturi, M. (2011). Mastering Software Quality Assurance. Best
Practices, Tools And Techniques For Software Developers. J. Ross
Publishing
2. Lewis, E. W. (2009). Software Testing and Continuous Quality
Improvement. CRC Press
3. Naik, K. & Tripathy, P. (2008). Software Testing and Quality Assurance.
Theory and Practice. John Wiley & Sons

Program Studi Teknik Informatika, Universitas Pamulang


TERIMA KASIH, MAHASISWA TEKNIK INFORMATIKA UNGGUL, ANDA SUDAH BELAJAR DENGAN LUAR BIASA

Program Studi Teknik Informatika, Universitas Pamulang

Anda mungkin juga menyukai