Anda di halaman 1dari 14

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK INFORMATIKA

UNIVERSITAS PAMULANG

PERTEMUAN KE-8
BLACK BOX TESTING (LANJUTAN)
8.1 TUJUAN PEMBELAJARAN :
Adapun tujuan pembelajaran yang akan dicapai sebagai berikut:
❑ Memahami Cause Effect Graphing Techniques
❑ Memahami State Transition Testing
❑ Memahami Orthogonal Array Testing
❑ Memahami Functional Analysis
❑ Memahami Use Cases

InfoTI_unpam informatika.unpam.ac.id
❑ Cause Effect Graphing Techniques (Grafik Sebab-Akibat)
▪ Defect Causal Analysis (DCA) adalah proses sistematis untuk mengidentifikasi dan menganalisis
penyebab yang terkait dengan jenis cacat tertentu, memberikan organisasi peluang untuk meningkatkan
pengelolaan aset dan untuk mengambil tindakan untuk mencegah terulangnya jenis cacat.
▪ DCA disebut juga sebagai pencegahan cacat atau analisis akar penyebab cacat (Root-Cause defect
Analysis (RCA)). DCA dianalisa menggunakan grafik cause-effect.
▪ Kasus uji dinamis digunakan ketika kode bekerja secara dinamis berdasarkan input pengguna. Misalnya,
saat menggunakan akun email, saat memasukkan email yang valid, sistem menerimanya tetapi, ketika
Anda memasukkan email yang tidak valid, itu akan memunculkan pesan kesalahan. Dalam teknik ini,
kondisi input diberikan dengan penyebab dan hasil dari kondisi input ini dengan efek.
▪ Cause Effect Graphing Techniques merupakan teknik desain test case yang menggambarkan logika dari
kondisi terhadap aksi yang dilakukan. Terdapat empat langkah, yaitu:
1) Tiap penyebab (kondisi masukan) dan akibat (aksi) yang ada pada suatu modul didaftarkan.
2) Gambar sebab-akibat (cause-effect graph) dibuat.
3) Gambar dikonversikan ke tabel keputusan.
4) Aturan-aturan yang ada di tabel keputusan dikonversikan ke test cases.

Program Studi Teknik Informatika, Universitas Pamulang


▪ Teknik grafik Sebab-Akibat mengubah spesifikasi kebutuhan menjadi hubungan logis antara kondisi input dan output dengan
menggunakan operator logika seperti AND, OR dan NOT.
Notasi yang digunakan dalam DCA (Grafik Sebab-Akibat) :

✓ AND - E1 adalah efek dan C1 dan C2 adalah ✓ OR - Jika ada penyebab dari C1 dan C2 benar, maka efek
penyebabnya. Jika kedua C1 dan C2 benar, maka efek E1 E1 akan benar.
akan benar.

✓ NOT - Jika penyebab C1 salah, maka efek E1 akan benar. ✓ Mutually Exclusive - Ketika hanya satu penyebab yang
benar.

Sumber: https://www.javatpoint.com/cause-and-effect-graph-technique-in-black-box-testing

Program Studi Teknik Informatika, Universitas Pamulang


Contoh Kasus:
Karakter di kolom 1 harus berupa A atau B dan di kolom 2 harus berupa angka. Jika kedua kolom berisi nilai yang sesuai maka
pembaruan dilakukan. Jika input kolom 1 salah, yaitu A atau B, maka pesan X akan ditampilkan. Jika input pada kolom 2 salah,
yaitu input bukan digit, maka akan ditampilkan pesan Y.
• File harus diperbarui, jika karakter di kolom pertama adalah "A" atau "B" dan di kolom kedua harus berupa angka.
• Jika nilai pada kolom pertama salah (karakternya bukan A atau B) maka pesan X akan ditampilkan.
• Jika nilai pada kolom kedua salah (karakter bukan angka) maka akan ditampilkan massage Y.

Penyebabnya adalah:
C1 - Karakter di kolom 1 adalah A
Dimana AND, OR, NOT
C2 - Karakter di kolom 1 adalah B adalah gerbang logika.
C3 - Karakter di kolom 2 adalah angka!
Efek:
E1 - Pembaruan dilakukan (C1 ATAU C2) DAN C3
E2 - Menampilkan Pesan X (BUKAN C1 DAN BUKAN C2)
E3 - Menampilkan Pesan Y (BUKAN C3)

Sumber: https://www.javatpoint.com/cause-and-effect-graph-technique-in-black-box-testing

Program Studi Teknik Informatika, Universitas Pamulang


❑ State Transition Testing (Transisi Keadaan)
▪ State transition testing merupakan teknik pengujian dinamis, yang digunakan ketika sistem
didefinisikan dalam jumlah state terbatas dan transisi antara state diatur oleh aturan sistem.
▪ State transition testing merupakan teknik pengujian black box, dan digunakan untuk
menggambarkan beberapa aspek dari sistem menggunakan "finite state machines“. Finite State
Machines (FSM) adalah sebuah metodologi perancangan sistem kontrol yang menggambarkan
tingkah laku atau prinsip kerja sistem dengan menggunakan tiga hal, yaitu State (Keadaan), Event
(Kejadian) dan Action (Tindakan).
▪ State transition testing adalah, bentuk yang berbeda dari situasi yang sama, dan menurut artinya,
metode transisi keadaan melakukan hal yang sama. Ini digunakan untuk menangkap perilaku
aplikasi perangkat lunak ketika nilai input yang berbeda diberikan untuk fungsi yang sama.

Program Studi Teknik Informatika, Universitas Pamulang


▪ Contoh sederhana dalam State transition testing yaitu pada fungsi login, dimana dalam prosesnya memberikan sejumlah upaya
tertentu untuk mengakses aplikasi, setelah melewati jumlah maksimum upaya itu akan terkunci dengan pesan kesalahan.

Sumber: https://www.javatpoint.com/cause-and-effect-graph-technique-in-black-box-testing

Program Studi Teknik Informatika, Universitas Pamulang


❑ Orthogonal Array Testing
▪ Pengujian ini merupakan pengujian yang digunakan ketika sistem yang akan diuji memiliki input data yang sangat besar.
▪ Untuk mengilustrasikan perbedaan antara pendekatan orthogonal array testing dengan yang lebih konvensional “satu
masukan pada satu waktu”, diasumsikan suatu sistem yang mempunyai 3 masukan yaitu X,Y, dan Z.
▪ Tiap masukan ini memiliki 3 nilai diskrit yang diasosiasikan. Jadi akan ada 33 = 27 test cases. Phandke [PHA97]
memberikan sudt pandang geometris dari test case yang mungkin pada gambar dibawah ini dengan mengilustrasikan funsi
send pada aplikasi faksimili. Terdapat empat parameter (P1,P2,P3,P4), setiap parameter mengambil tiga nilai diskrit,
contoh P1 mengambil nilai-nilai:
P1 = 1, kirim sekarang
P1 = 2, kirim satu jam kemudian
P1 = 3, kirim setelah tengah malam

Program Studi Teknik Informatika, Universitas Pamulang


Phandke [PHA97] menilai hasil pengujian menggunakan array ortogonal L9 dengan cara berikut:
▪ Mendeteksi dan mengisolasi semua kesalahan mode tunggal. Kesalahan mode tunggal adalah
masalah yang konsisten dengan level apa pun dari parameter tunggal apa pun. Misalnya, jika
semua kasus uji faktor P1 = 1 menyebabkan kondisi kesalahan, itu adalah kegagalan mode
tunggal. Dalam contoh ini tes 1, 2 dan 3 akan menunjukkan kesalahan. Dengan menganalisis
informasi tentang tes mana yang menunjukkan kesalahan, seseorang dapat mengidentifikasi
nilai parameter mana yang menyebabkan kesalahan. Dalam contoh ini, dengan mencatat
bahwa pengujian 1, 2, dan 3 menyebabkan kesalahan, seseorang dapat mengisolasi
[pemrosesan logis yang terkait dengan "kirim sekarang" (P1 = 1)] sebagai sumber
kesalahan. Isolasi kesalahan seperti itu penting untuk memperbaiki kesalahan.
▪ Deteksi semua kesalahan mode ganda. Jika ada masalah yang konsisten ketika tingkat tertentu
dari dua parameter terjadi bersama-sama, itu disebut kesalahan mode ganda. Memang,
kesalahan mode ganda merupakan indikasi ketidakcocokan berpasangan atau interaksi
berbahaya antara dua parameter pengujian.
▪ Kesalahan multimode. Array ortogonal [dari tipe yang ditunjukkan] dapat memastikan deteksi
hanya kesalahan mode tunggal dan ganda. Namun, banyak kesalahan multi-mode juga
terdeteksi oleh tes ini.

Program Studi Teknik Informatika, Universitas Pamulang


❑ Functional Analysis
▪ Teknik yang paling banyak dipakai untuk mengidentifikasi test cases.
▪ Dasar utama pemikirannya adalah melakukan analisa terhadap fungsi-fungsi yang
terdapat pada suatu sistem, apakah fungsi-fungsi tersebut mempunyai kinerja
sebagaimana yang diharapkan atau dispesifikasikan.
▪ Teknik ini membutuhkan jawaban atas pertanyaan sebagai berikut:
✓ Fungsi utama apa saja yang harus ada pada sistem?
✓ Berdasarkan fungsi-fungsi yang ada,keluaran apa saja yang harus dihasilkan untuk
membuktikan bahwa fungsi tersebut telah dipenuhi?
✓ Apa saja masukan dan inisialisasi yang dibutuhkan sistem untuk menghasilkan keluaran
pada tiap fungsi yang bersangkutan?
▪ Bagaimana bila tidak ada dokumentasi spesifikasi fungsional sistem?
1) Pengguna harus membuat spesifikasi fungsional.
2) Proses pembuatan dapat dimulai dari struktur menu program atau buku panduan
untuk pengguna (Help File atau User Manual).

Program Studi Teknik Informatika, Universitas Pamulang


❑ Use Case
▪ Use case adalah pengujian fungsional dari pengujian black box yang digunakan untuk
mengidentifikasi kasus uji dari awal hingga akhir sistem sesuai penggunaan sistem.
▪ Dengan menggunakan teknik ini, tim penguji membuat skenario pengujian yang dapat
melatih seluruh perangkat lunak berdasarkan fungsionalitas masing-masing fungsi dari
awal hingga akhir.
▪ Demonstrasi grafis dari kebutuhan bisnis, yang menggambarkan bagaimana pengguna
akhir akan bekerja sama dengan perangkat lunak atau aplikasi. Kasus penggunaan
memberi kita semua teknik yang mungkin tentang bagaimana pengguna akhir
menggunakan aplikasi

Program Studi Teknik Informatika, Universitas Pamulang


▪ Contoh dapat di lihat pada gambar di bawah, bahwa bagaimana kasus penggunaan akan terlihat :

✓Modul P perangkat lunak, kami memiliki enam fitur berbeda.


✓Admin memiliki akses ke keenam fitur tersebut ,
✓pengguna Berbayar memiliki akses ke ketiga fitur tersebut
✓pengguna Gratis , tidak ada akses yang diberikan ke salah satu fitur
tersebut.
❖ Admin , kondisi yang berbeda akan seperti di bawah ini:
▪ Prasyarat → Admin harus dibuat
▪ Tindakan → Masuk sebagai pengguna berbayar
▪ Post-condition → 3 fitur harus ada
❖ pengguna Gratis , kondisi yang berbeda adalah seperti di bawah ini:
• Prasyarat → pengguna gratis harus dibuat
• Tindakan → Masuk sebagai pengguna gratis
• Pascakondisi → tidak ada fitur

Program Studi Teknik Informatika, Universitas Pamulang


LATIHAN SOAL/TUGAS
1. Lakukan analisa menggunakan cause effect, state transition, dan Use Cases pada
aplikasi kelompok/kelas yang telah dibuat.

Program Studi Teknik Informatika, Universitas Pamulang


7.4 DAFTAR PUSTAKA
1. Chemuturi, M. (2011). Mastering Software Quality Assurance. Best
Practices, Tools And Techniques For Software Developers. J. Ross
Publishing
2. Lewis, E. W. (2009). Software Testing and Continuous Quality
Improvement. CRC Press
3. Naik, K. & Tripathy, P. (2008). Software Testing and Quality Assurance.
Theory and Practice. John Wiley & Sons

Program Studi Teknik Informatika, Universitas Pamulang


TERIMA KASIH, MAHASISWA TEKNIK INFORMATIKA UNGGUL, ANDA SUDAH BELAJAR DENGAN LUAR BIASA

Program Studi Teknik Informatika, Universitas Pamulang

Anda mungkin juga menyukai