Akhir kata, penulis berharap agar laporan praktikum fenomena dasar mesin ini dapat
bermanfaat dalam meningkatkan proses belajar khususnya bagi penulis sendiri dan
umummnya bagi pembaca.
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Kata Pengantar
Daftar Isi
4.2.1 Definisi
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
Daftar Pustaka
BAB I
PUTARAN KRITIS
a. Gelombang Transversal
Gelombang transversal adalah gelombang yang arah rambatnya tegak
lurus terhadap getarannya. Gelombang transversal berbentuk bukit dan
lembah gelombang. Misalnya, gelombang permukaan air, gelombang tali
dan gelombang cahaya.
1. Dasar gelombang (lembah) merupakan titik dasar atau yang terendah di suatu
gelombang.
2. Bukit gelombang yaitu bagian dari gelombang seperti gunung dengan titik yang
tertinggi atau puncak dari gelombang
3. Panjang gelombang yaitu jarak antara dua puncak atau dapat pula disebut dengan dua
lembah gelombang.
4. Amplitudo (A)merupakan simpangan yang terjauh dari garis keseimbangan.
5. Periode (T) adalah waktu yang diperlukan guna dapat menempuh jarak dua puncak
atau dua buah lembah yang berurutan atau waktu yang diperlukan untuk membentuk
suatu gelombang.
b. Gelombang Longitudional
Keterangan :
Hukum I Newton :
Sebuah benda akan berada terus dalam keadaan diam atau bergerak lurus beraturan,
kecuali apabila dan hanya bila ada gaya atau kekuatan dari luar yang bekerja pada benda
tersebut. Hukum ini merupakan pernyataan kesetimbangan (Statis dan Dinamis).
∑F = 0
Selamatidakadaresultangaya yang bekerja pada sebuah benda maka benda tersebut akan
selalu pada keadaannya, yaitubenda yang diamakan selalu diam dan benda yang bergerak
akan bergerak dengan kecepatankonstan.
Hukum II Newton :
Percepatan pada sebuah benda sebanding dengan resultan gaya yang bekerja pada benda
tersebut.
a F F ma
Jika duabenda berinteraksi, gaya yang dilakukan oleh benda pertama pada bendakedua
sama dan berlawanan arah dengan gaya yang dilakukan oleh bendakedua pada benda pertama.
F12 F21
F21F12
M1 M2
Apabila pada suatu poros yang didukung diantara dua bantalan dipasang disk maka poros
tersebut akan mengalami defleksi statis. Defleksi tersebut disebabkan oleh berat disk (jika
massa poros diabaikan). Defleksi akan bertambah besar akibat gaya sentrifugal pada saat
poros berputar.
Kerusakan mekanik. Hal ini disebabkan oleh tegangan bending yang besar pada poros,
gesekan antara poros dan rumah, dan beban yang diterima bearing menjadi berlebih.
Pada akhirnya, semua hal diatas akan memperpendek umur (komponen) mesin.
Adapun beberapa bentuk fenomena analogi yang terjadi pada poros yaitu :
c. Olakan Poros
Poros-poros selalu menunjukkan lendutan yang sangat besar pada suatu kecepatan
dari operasi, meskipun poros dapat beputar secara mulus pada kecepatan-kecepatan yang
lebih rendah atau lebih tinggi. Gambar 4.2.5 menunjukkan sebuah poros dengan panjang
L cm ditumpu oleh bantalan pada ujung-ujungnya, sebuah piringan yang dipandang
sebagai sebuah massa terpusat dan beratnya WNewton, aksi giroskop dari massa akan
diabaikan, dan selanjutnya akan diasumsikan poros bergerak melalui sebuah kopling yang
bekerja tanpa menahan lendutan poros. Poros dipandang vertikal sehingga gravitasi dapat
diabaikan, meskipun hasil-hasil yang didapatkan akan sama apakah poros vertikal atau
horizontal.
1.3. Lembar Kerja
Tujuan:
Panjang Poros
No Panjang Bantalan Fc 1 Fc 2 Fc 3 Fc x
Percobaan 1a:
Panjang bantalan 90 cm
Hitungan teoritis
𝐸𝑡
Nc = 1,1003 √𝑀𝐿2
Nc = 415,49 rpm
Hitungan Praktikum
Fc = 13,01 Hz
1500 𝑥 𝐹𝑐
Nc = 50
Nc = 605,73 rpm
Hitungan Praktikum
Fc = 22,12 Hz
1500 𝑥 𝐹𝑐
Nc = 50
1500 𝑥 22,12
= 50
= 663,60 rpm
FOTO PRAKTIKUM
BAB II
1. Mengetahui perubahan panas yang terjadi pada udara setelah melewati tabung
pemanas
2. Untuk mengetahui besar perubahan panas yang terjadi sesuai dengan input udara yang
dihisap oleh blower.
Perpindahan panas adalah salah satu dari displin ilmu teknik termal yang
mempelajari cara menghasilkan panas, menggunakan panas, mengubah panas, dan
menukarkan panas di antara sistem fisik. Perpindahan panas diklasifikasikan menjadi
konduktivitas termal, konveksi termal, radiasi termal, dan perpindahan panas melalui
perubahan fasa.
Konveksi terjadi ketika aliran bahan curah atau fluida (gas atau cairan) membawa
panas bersama dengan aliran materi. Aliran fluida dapat terjadi karena proses
eksternal, seperti gravitasi atau gaya apung akibat energi panas mengembangkan
volume fluida. Konveksi paksa terjadi ketika fluida dipaksa mengalir menggunakan
pompa, kipas, atau cara mekanis lainnya.
Konveksi adalah perpindahan kalor atau panas yang disertai dengan perpindahan zat
perantaranya. Konveksi agak mirip dengan konduksi. Bedanya,konduksi adalah perpindahan
kalor tanpa disertai zat perantara sedangkan konveksi merupakan perpindahan kalor yang di
ikuti zat perantara.
Contoh Konveksi
1. Saat memasak air, maka air bagian bawah akan lebih dulu panas, saat air bawah panas
maka akan bergerak ke atas (dikarenakan terjadinya perubahan masa jenis air)
sedangkan air yang diatas akan bergerak kebawah begitu seterusnya sehingga
keseluruhan air memiliki suhu yang sama.
2. Terjadinya angin darat dan angin laut. Pada malam hari daratan lebih cepat dingin
daripada laut. Akibatnya udara panas di atas laut bergerak naik dan tempatnya
digantikan oleh udara yang lebih dingin dari daratan, sehingga terjadi angin darat
yang bertiup dari daratan ke lautan.
1. Sedangkan pada siang hari, daratan suhunya lebih cepat panas. Akibatnya udara di
atas daratan akan bergerak naik dan udara yang lebih dingin yang berada di atas laut
bergerak ke daratan karena tekanan udara di atas permukaan laut lebih besar daripada
tekanan di atas daratan. Hal ini menyebabkan terjadinya angin laut yang bertiup dari
permukaan laut ke daratan.
2. Dalam kehidupan sehari-hari, saat kita menyalakan api unggun, berada dekat
tungku perapian, maka kita yang berada di dekat nyala api tersebut akan merasakan
hangat.
Jumlah radiasi kalor yang diserap ataupun dipancarkan oleh suatu benda bergantung
pada warna benda. Benda-benda berwarna gelap merupakan penyerap sekaligus
pemancar kalor yang baik, sementara itu benda-benda yang berwarna terang
merupakan penyerap dan pemancar kalor yang buruk. Itulah sebabnya kita tidak
dianjurkan memakai baju berwarna hitam di siang hari, karena baju berwarna hitam
akan membuat kita semakin kepanasan.
1.3. Lembar Kerja
Tujuan:
1. Untuk mengetahui besar suhu udara yang keluar dari tabung udara dingin
dan panas
FOTO PRAKTIKUM
BAB III
Untuk mengetahui keluaran air pada pipa yang berdiameter 1” dan juga
mengetahui tekanan air pada pipa jika katup buang ditutup sesuai dengan
ukuran yang ditentukan.
Fluida adalah suatu zat yang dpat mengalir bisa berupa cairan atau gas.
Fluida mengubah bentuknya dengan mudah dan didalam kasus mengenai
gas,mempunyai volume yang sama dengan volume uladuk yang membatasi
gas tersebut. Pemakaian mekanika kepada medium kontinyu,baik benda padat
maupun fluida adalah didasari pada hukum gerak newton yang digabungkan
dengan hukum gaya yang sesuai.
Sala satu cara untuk menjelaskan gerak suatu fluida adalh dengan
membagi –bagi fluida tersebut menjadi elemen volume yang sangat kecil yang
dapat dinamakan partikel fluida danmengikuti gerak masing-masing partikel
ini.
Konsep aliran fluida yang berkaitan dengan aliran fluida dalam pipa adalah :
Aliran fluida melalui instalasi (pipa) terdapat dua jenis aliran yaitu :
1. Aliran laminer
2. Aliran turbulensi
Cairan dengan rapat massa yang akan lebih mudah mengalir dalam keadaan
laminer. Dalam aliran fluida perlu ditentukan besarannya, atau arah vektor kecepatan
aliran pada suatu titik ke titik yang lain. Agar memperoleh penjelasan tentang medan
fluida, kondisi rata-rata pada daerah atau volume yang kecil dapat ditentukan dengan
instrument yang sesuai.
Pengukuran aliran adalah untuk mengukur kapasitas aliran, massa laju aliran,
volume aliran. Pemilihan alat ukur aliran tergantung pada ketelitian, kemampuan
pengukuran, harga, kemudahan pembacaan, kesederhanaan dan keawetan alat ukur
tersebut.
1. Kecepatan (velocity)
2. Berat (massanya)
4. Volumenya.
3.2.3 Klasifikasi Aliran Fluida
1. Aliran laminar
Aliran dengan fluida yang bergerak dalam lapisan–lapisan, atau lamina–lamina dengan satu
lapisan meluncur secara lancar . Dalam aliran laminar ini viskositas berfungsi untuk meredam
kecendrungan terjadinya gerakan relatif antara lapisan. Sehingga aliran laminar memenuhi
hukum viskositas Newton yaitu : τ = µ dy/du
2. Aliran turbulen
Aliran dimana pergerakan dari partikel – partikel fluida sangat tidak menentu karena
mengalami percampuran serta putaran partikel antar lapisan, yang mengakibatkan saling
tukar momentum dari satu bagian fluida kebagian fluida yang lain dalam skala yang besar.
Dalam keadaan aliran turbulen maka turbulensi yang terjadi membangkitkan tegangan geser
yang merata diseluruh fluida sehingga menghasilkan kerugian – kerugian aliran.
3. Aliran transisi
Aliran transisi merupakan aliran peralihan dari aliran laminar ke aliran turbulen.
3.2.4Debit Aliran
Debit aliran dipergunakan untuk menghitung kecepatan aliran pada masing masing
pipa experimen diaman rumus debit aliran
Q =∀/t
Tujuan:
Untuk mengetahui keluaran air pada pipa yang berdiameter 1” dan juga
mengetahui tekanan air pada pipa jika katup buang ditutup sesuai dengan
ukuran yang ditentukan.
1 1 1 22,5 0,24/0,26
2 22,5 0,23/0,23
3 22,5 0,23/0,23
2 3/4 1 20 0,23/0,4
2 20 0,23/0,38
3 22,5 0,32
3 1/2 1 17,5 0,23/0,59
2 15 0,23/0,7
3 20 0,23/0,5
4 1/4 1 12,5 0,23/1
2 12,5 0,23/1
3 12,5 0,23/1
FOTO PRAKTIKUM
BAB IV
Fluida adalah zat yang dapat mengalir. Kata Fluida mencakup zat car, air dan
gas karena kedua zat ini dapat mengalir, sebaliknya batu dan benda-benda keras
atau seluruh zat padat tidak digolongkan kedalam fluida karena tidak bisa mengalir.
Susu, minyak pelumas, dan air merupakan contoh zat cair. dan Semua zat cair
itu dapat dikelompokan ke dalam fluida karena sifatnya yang dapat mengalir dari
satu tempat ke tempat yang lain. Selain zat cair, zat gas juga termasuk fluida. Zat
gas juga dapat mengalir dari satu satu tempat ke tempat lain. Hembusan angin
merupakan contoh udara yang berpindah dari satu tempat ke tempat lain.
Fluida merupakan salah satu aspek yang penting dalam kehidupan sehari-hari.
Setiap hari manusia menghirupnya, meminumnya, terapung atau tenggelam di
dalamnya. Setiap hari pesawat udara terbang melaluinya dan kapal laut mengapung
di atasnya. Demikian juga kapal selam dapat mengapung atau melayang di
dalamnya. Air yang diminum dan udara yang dihirup juga bersirkulasi di dalam
tubuh manusia setiap saat meskipun sering tidak disadari.
Ada beberapa jenis aliran fluida. Lintasan yang ditempuh suatu fluida yang
sedang bergerak disebut garis alir. Berikut ini beberapa jenis aliran fluida.
Aliran lurus atau laminer yaitu aliran fluida mulus. Lapisan-lapisan yang
bersebelahan meluncur satu sama laindengan mulus. Pada aliran partikel fluida
mengikuti lintasan yang mulus dan lintasan ini tidak saling bersilangan. Aliran
laminer dijumpai pada air yang dialirkan melalui pipa atau selang.
Dimana :
Dimana :
V = volume (m3)
t = selang waktu (s)
B . PERSAMAAN KONTINUITAS
Tujuan:
Percobaan 1
No V1 T1
1 2 3 1 2 3
Percobaan 2
No V1 T1
1 2 3 1 2 3
No V1 T1
1 2 3 1 2 3
FOTO ALAT
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Praktikum fenomena dasar mesin adalah praktikum tentang penerapan ilmu dalam
teknik mesin yang didasari oleh ilmu fisika dan mekanik.
5.2 Saran
http://www.sumberpengertian.co/pengertian-gelombang
https://www.scribd.com/upload-
document?archive_doc=336086857&escape=false&metadata=%7B%22context%22%3A%2
2archive_view_restricted%22%2C%22page%22%3A%22read%22%2C%22action%22%3A
%22download%22%2C%22logged_in%22%3Atrue%2C%22platform%22%3A%22web%22
%7D
https://id.wikipedia.org/wiki/Perpindahan_panas
https://www.juraganles.com/2017/09/perpindahan-panas-konduksi-konveksi-radiasi-dan-
contohnya.html
http://khairullahtulah.blogspot.com/2014/10/aliran-fluida.html
https://tonisetiawann.wordpress.com/2015/02/25/fluida-dinamis/