PENGERTIAN POSMODERN........................................ 1
KESIMPULAN ............................................................... 37
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………....
PENGERTIAN POSMODERN
1
Posmodernisme merujuk ke budaya, intelektual,
artistic yang mempunyai hirarki pusat yang jelas.
Menunjukan bahwa prinsip pengorganisasian
kompleksitas ekstrim, kontradiksi, keragaman dan
keterkaitan. Berman (1983) menyatakan bahwa
perkembangan modernisme terbagi menjadi tiga
bagian zaman. Diawali dengan awal abad ke 16
sampai akhir abad ke 18, yaitu masyarakat mulai
mengenal kehidupan modern. Kedua, masa setelah
revolusi Prancis, yang mana saat itu terjadi
kekacauan di bidang social, politik, dan individu.
Terakhir, pada saat terjadi globalisasi kebudayaan
modern (Turner 2003). Menurut Featherstone
istilah posmodern merupakan generic atau
turunan. Posmodern adalah beberapa istilah yang
populer dari kalangan masyarakat elit yang
dikenal sebagai intelektual yang lagi tren
dimasanya. Pada umumnya, pengertian
posmodern dikaitkan dengan reaksi
penyempurnaan atau revisi terhadap gerakan
modernisasi dalam arsitektur.
2
SEJARAH
POSMODERN
Kemunculan posmodern tidak dapat dipisahkan dari aspek sebelumnya, yakni arsitektur
modern. Arsitektur modern yang sudah berjalan selama lebih kurang setengah abad mulai
mencapai titik jenuh. Di sisi lain, Bertens berpendapat bahwa sejak awal abad ke 20 tepatnya
1960-an, muncul dengan mengkhususkan kebudayaan. Kelompok arsitek baru kemudian
bertekad untuk menetapkan suatu dasar filsafat dan format baru yang lebih luas bagi desain.
Pada 1971 pengarang esai yaitu Ihab Hassan memberikan gambaran jelas tentang
posmodernisme, menurutnya dalam Jencks (1992) posmodernisme kurang jujurnya seni dan
menhasilkan karya – karya seni bermaksud mempercepat putusnya hubungan dua budaya dan
seni, antara modern dan posmodern.
Charles Jencks dan Margaret Rose membuahkan hasil dari pengamatannya yang menunjukan
perkembangan posmodern sebagai sebuah paradigma. Pertama, sekitar 1870 – 1950,
posmodern sebuah istilah yang dipakai oleh John Watkins Chapman, Rudolf Pannwitz,
Prederico de Onnis, dan Joseph Hundut, tokoh – tokoh tersebut menyelesikan masalah modern
dengan berbagai macam cara. Kedua, posmodern dipandang sebagai penurunan modern pada
tahun 1950 – 1970-an.
KRITIK TERHADAP
ARSITEKTUR
POSMODERN
No where
Bangunan arsitektur modern mengambil gaya international style dimana dalam
pembangunannya tidak memperhatikan tempat dan cenderung ditempatkan bahkan
di tempat yang tidak cocok. Seperti tidak cocok iklim, sehingga biaya operasional
bangunan cenderung mahal. Alirannya membosankan dengan bentuk cenderung
yang sama semua dengan bangunan modern lain.
No Memory
Arsitektur dengan langgam ini mencerminkan masyarakat masa kini yang benar-
benar acuh terhadap masa lalu, dengan meninggalkan nilai-nilai sosial yang bisa
saja dimasukkan ke dalam sebuah objek arsitektur. Dengan kekakuan yang ada,
bangunan modern cenderung sangan logis dan kurang makna. Hiasan-hiasan
seperti ornamen tidak diterapkan di bangunan modern.
No Rich content
Kegagalan arsitektur modern adalah tidak memiliki bahasa sehingga penghuni
dari bangunan tersebut kurang faham akan makna dari bangunan yang dihuni.
Selain itu dengan material yang hampir sama di semua model arsitektur modern
membuatnya miskin bentuk dan terjebak di bentuk-bentuk dasar. 3
TEORI-TEORI POSMODERN DALAM ARSITEKTUR
Pemahaman mengenai Posmodern tak lepas dari berbagai pemikiran yang kemudian
didalami lebih lanjut sehingga memperoleh berbagai pandangan terhadapnya.
Diambil 4 pendapat mengenai posmodern dalam lingkup arsitektur diantaranya oleh
Jencks seorang pemikir sekaligus pencetus posmodern, Venturi seorang pemikir
posmodern yng berpengaruh sekaligus praktisi, Kurokawa pemikir sekaligus arsitek
asal Jepang, dan Klotz yang memiliki pikirian berbeda di antara semua pendapat.
4
Gambar 3. L’Unite d’Habitation by Le Gambar 4. Richard Medical Centre by Louis
Corbuzier Isadore Kahn © 2008 Mary Ann Sullivan
Brise-soleil karya Le Corbuzier yang Fitur open beams, bagian struktur yang
memanfaatkan struktur sebagai sun screen berfungsi pula sebagai ruang tambahan
(penghalau sinar matahari) ke ruangan
Posmodernisme memiliki tujuan agar tidak ada lagi gap / batas antara
yang tinggi dengan yang rendah seperti pada masa modern sehingga semua
setara. Dengan keterbukaan akan budaya-budaya membuat style dari arsitektur
posmodern memiliki gaya yang plural.
Arsitektur harus mempunyai bahasa agar dapat dibaca dengan gaya berbagai
kalangan. Terdapat 4 macam bahasa arsitektur (Charles Jencks, 1977):
a. Metafor
c. Sintak
d. Sematik
Heinrich tergerak untuk mengusut apa yang terjadi dengan krisis dalam arsitektur
modern yang dianggap memiki oposisi yakni posmodernisme melalui pendekatan sejarah
dengan melihat kontrasnya dua aliran ini sekaligus menjadi tanda bahwa keberlanjutan
arsitektur modern diteruskan dengan aliran yang benar-benar berbeda. Berikut karakter-
karakter dari posmodern yang menggantikan arsitektur modern menurut Heinrich Klotz.
1. Regionalism
Bentuk arsitektur modern yang asimetris dan cenderung menyatukan semua unsur-unsur
bangunan secara jelas digugat karena pada tahun 1960-an menghiasai kota-kota dunia
dengan bentuk kotak-kotaknya yang membosankan dan miskin makna. Terdapat juga
masalah iklim yang berbeda-beda di seluruh dunia. Sehingga sebuah bangunan eharusnya
berbeda di setiap wilayah. Untuk itu arsitektur posmodern memiliki sifat regionalism yang
menerima makna kebudayaan dalam setiap daerah. Dengan memperhatikan kelokalan
daerah, maka langgam internasional milik arsitektur modern yang diterapkan di seluruh
dunia akan tergantikan. 6
2. Menghargai memori dan sejarah
Sifat arsitektur modern yang kaku tak lepas dari karakter formalnya yang menginginkan
bentuk-bentuk dasar dengan beban yang ringan, tentu saja dengan kombinasi kemajuan
teknologi yang ada. Dengan begitu arsitektur modern cenderung memutus hubungan
dengan sejarah dimana arsitektur posmodern menghargai itu.
7
PEMIKIRAN-
PEMIKIRAN DALAM
POSMODERNISME
KONSEP POSMODERNISME
DALAM ARSITEKTUR
Posmodernisme dalam arsitektur merupakan sebuah solusi dari
permasalahan yang terdapat pada arsitektur modern yang semakin
dianggap tidak memiliki makna terhadap konteks, menghilangnya
unsur-unsur tradisional dalam bangunan, dan juga menciptakan ambigu
terhadap persepsi bentuk dan ruang bangunan.
IDEOLOGI
Menurut Jencks, posmodernisme memiliki ideologi yang pluralist, yang
maksudnya adalah bangunan tersebut tidak terikat pada kaidah tertentu
namun memiliki fleksibilitas serta menghagai perbedaan dan
keragaman. Selain itu, menurut Jencks, posmodernisme juga memiliki
karakter yang disebut double coding / style, yaitu perpaduan Antara dua
gaya bangunan; arsitektur modern dan arsitektur lainnya. Arsitektur juga
sangat penting untuk memiliki ekspresi bentuk "multivalent form" yang
dapat diinterpretasikan agar dapat digunakan sebagai media komunikasi.
Menurut Venturi, posmodernisme hanya diartikan secara implisit, yang
maksudnya adalah dalam suatu karya arsitektur, sangat diperlukannya
kekayaan makna dan penghargaan terhadap sejarah dan tradisi.
8
Dalam mengartikan posmodern, Klotz mengatakan bahwa
posmodern menerima ketidaksempurnaan, dan tidak bertujuan
untuk memiliki sifat yang universal. Hal tersebut berarti
posmodern memahami bahwa sebagian individu atau kelompok
tidak mementingkan suatu makna dalam arsitektur, sedangkan
sebagian yang lain makna tersebut merupakan unsur yang penting.
Menurut Kurokawa, posmodernisme memiliki sifat pluralisme
karena menolak superioritas budaya Barat dan menurutnya budaya
Barat bukanlah satu-satunya yang menjadi tolok ukur yang absah.
9
Representasi
Berdasarkan penelitian, representasi merupakan unsur
terpenting dalam suatu konsep. Dalam lingkup arsitektur,
representasi dapat dilihat dari sebuah karya arsitektur yang
merepresentasikan suatu peristiwa, agama, politik, dan lain-
lain. Menurut Klotz, yang mengawali konsep ini, representasi
dapat berupa penggunaan bentuk metaforik ataupun simbolik
yang menjadikannya karya yang memiliki kekayaan makna.
10
Both and dan Hybrid
Both and menurut Venturi adalah menyatukan dua hal menjadi entitas yang baru.
Venturi juga berpendapat bahwa Hybrid merupakan salah satu bentuk both and. Hybrid
menurut Jencks adalah suatu metode untuk menciptakan suatu karya dengan pola pola
lama, namun menggunakan material dan teknik yang baru. Sedangkan menurut
Kurokawa, hybrid merupakan penggabungan unsur-unsur terbaik dari beberapa budaya
yang berbeda.
Kontekstual
Kontekstual merupakan suatu konsep yang dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya,
budaya, dan juga situsnya
Kompleksitas
Ambiguitas
Ambiguitas berasal dari hubungan timbal balik dan kontradiktif Antara elemen-
elemen arsitektur. Baik dalam segi bentu, struktur, tekstur, maupun material.
Tidak Anti-Modernisasi
Meskipun arsitektur posmodern merupakan bentuk penolakan dari arsitektur
modern, posmodernisme tetap mengakui dan mengambil nilai terbaik dari
arsitektur modern.
11
METODE
Dalam posmodern ini, para tokoh yang sudah kita ketahui
sebelumnya seperti Venturi, Charles Jencks, Heinrich Klotz, dan Kisho
Kurokawa telah memaparkan banyak pemikirannya tentang arsitektur
posmodern. Tidak ketinggalan, mereka juga membahas apa saja
metode yang dipakai dalam desain di era posmodern ini. Bahkan
Charles Jencks menyebutkan poin-poin metode tersebut tidak hanya
dalam satu rangkaian, ada dua yang ia kemukakan. Dalam bagian ini
akan dipaparkan lebih jelas apa saja metode yang dipaparkan oleh
para tokoh dan juga simpulan secara garis besar metode yang dipakai
dalam era arsitektur posmodern ini.
12
Metode menurut Charles Jencks
13
Metode menurut Heinrich Klotz
Metode perancangan menurut Heinrich Klotz adalah sebagai
berikut. Pertama adalah Narasi Fiksional yang di maknanya
menyerupai metaphor dan simbolisasi. Yang kedua adalah
improvisasi dan spontanitas yang dilakukan dengan cara
‘ketidaksempurnaan’ dan ‘tidak selesai’.
14
METODE PERANCANGAN
Kontekstual
Metode ini merupakan metode yang menitikberatkan pada
pengembangan kondisi seperti morfologis, tipologis, pragmatis, dan
sebagainya. Kondisi seperti itu yang mempertimbangkan seperti
lingkungan sekitar, vegetasi, manusia, iklim, cuaca, dan sebagainya.
15
TOKOH-TOKOH
POSMODERN
Robert Venturi
Robert Charles Venturi, Jr atau yang lebih dikenal sebagai Robert Venturi adalah
salah satu tokoh arsitektur post-modern. Bukunya yang berjudul Complexity and
Contradiction in Architecture yang diterbitkan pada tahun 1966 oleh Museum of
Modern Art menjadi dokumen dasar di Amerika. Karya dari Venturi ini penuh
dengan rekondisi dan referensi yang jelas sehingga ia mengungkapkan dalam
bukunya tentang pemahamannya yang canggih tentang sejarah arsitektur .
Venturi berpendapat bahwa arsitektur modern merupakan karya yang membosankan.
Dalam bukunya, Venturi menentang pernyataan Ludwig Mies van der Rohe yang
menyebutkan “Less is more” (kurang itu lebih), dan menggantinya dengan
mernyataan baru “Less is bore” (kurang itu membosankan).
Arsitek tidak dapat lagi diintimidasi oleh bahasa moral puritan dari arsitektur modern
ortodoks. Saya suka elemen yang hibrida daripada "murni,". . . Saya lebih
mengutamakan kekayaan makna daripada kejelasan makna: untuk fungsi implisit
maupun fungsi eksplisit. Saya lebih suka "both-and" daripada "either-or," hitam dan
putih, dan kadang-kadang abu-abu, daripada hitam atau putih. arsitektur yang valid
membangkitkan banyak level makna dan kombinasi fokus: ruang dan elemen-
elemennya menjadi mudah dibaca dan dapat diterapkan dalam beberapa cara
sekaligus. (Venturi, Complexity and Contradiction in Architecture, pp. 22-23)
16
Perwujudan konsep dalam Complexity and Contradiction in Architecture
diterapkan Venturi dengan merancang rumah untuk ibunya di Chestnut
Hill, Pennsylvania pada tahun 1962 yang disebut Vanna Venturi House.
Namun kritikus menganggap bahwa rumah itu terlalu bisaa dan kurang
bagus, sebaliknya mereka belum mengetahui bahwa ada beberapa
modifikasi yang dilakukan oleh Venturi.
17
Michael Graves
Michael Graves, salah satu tokoh yang berpengaruh pada arsitektur post-
modern ini lahir pada tanggal 9 Juli 1934 di Indianapolis, Indiana. Dia
dikenal karena merancang struktur bangunan seperti Portland Building,
Humana Building di Louisville, dan Indianapolis Art Center.
Pada tahun 1978, Michael Graves memenangkan kompetisi Portland
Public Services Building dan mendapat pujian dari advokat post
modernisme sebagai validasi dari post modern. Bangunan yang selesai
pada tahun 1982 ini, seperti halnya Moore’s Plaza d’Italia, menjadi salah
satu karya yang paling kontroversial saat itu. Para kritikus tidak
menyetujui dekorasi yang menurut mereka terlalu berlebihan dan non-
fungsional, serta jendela-jendela kecil dan ruang interior yang sempit.
Namun dengan kontroversi dan banyaknya kritik pada bangunan membuat
bangunan Portland semakin terkenal dan Graves mendapatkan banyak
komisi.
Pada tahun 1986, Michael Graves memulai bekerja pada Walt Disney
Company dengan mendesain dua hotel untuk Walt Disney World Resort di
Florida. Hotel-hotel itu ditempatkan di seberang danau berbentuk bulan
sabit dan menghubungkannya dengan lintasan untuk pejalan kaki di atas
air.
18
Gambar 13. Charles Moore
Charles Moore
19
Gambar 14. Piazza d’Italia
Susunan klasik Piaza d’Italia ini ditampilkan pada setiap pilar yang ada
dengan berbeda-beda. Moore melakukan perombakan dengan cara yang
aneh yaitu dengan menggunakan berbagai macam efek air dan permainan
visual seperti “wetopes” (daripada metopes). Selain itu, Moore
menciptakan sebuah efek mencolok dan indah di malam hari dengan
menempatkan lampu neon mengelilingi pinggiran lengkungan pada
bangunan dan kolom bangunan.
Piazza d'Italia yang dibangun sebagai pusat untuk sebagian warga Italia
yang di New Orleans, di sekitar tempat ini tidak terdapat sesuatu yang
menarik dan sesuatu yang dapat membuat seseorang mengingatnya. Maka
dari itu, Moore membangun sebuah situs, situsnya berupa lingkaran. Di
tengah Piazza terdapat air mancur sebagai simbol laut dan dinding Piazza
dibuat dengan sangat dekoratif karena dengan tujuan untuk melawan
bentuk-bentuk modern yang hanya berfasad putih dengan jendela persegi
yang sederhana. Jajaran kolom-kolom pada Piazza ini bukan hanya untuk
tujuan serius dan membuat bangunan terlihat sempurna, tetapi untuk
membuat orang-orang bisa merasakan dirinya berada di Italia namun
ternyata dirinya bukan di Italia.
20
Desain Moore yang terlihat main-main, membuat tersinggung
beberapa kritikus dan menanggapinya sebagai karya yang murahan
sehingga Piazza d’Italia menjadi salah satu proyek yang paling
kontroversial di akhir tahun 1970an.
Piazza d’Italia memuat sikap posmodern ke masa lalu, yaitu tertarik
pada model-model historis tetapi tidak mau memproduksinya secara
utuh. Munculnya post modern bukan hanya ditandai dengan
banyaknya bangunan dengan desain modern tapi juga ditandai dengan
kegelisahan yang masih dirasakan kritikus kelas atas ketika
berhadapan dengan suatu desain yang masih memiliki unsur budaya
dari kelas bawah.
Pada tahun 1965, Charles Moore dalam sebuah esai yang diterbitkan di
jurnal arsitektur Yale, Perspecta, memuji Disneyland Park yang asli di
California selatan sebagai :bagian konstruksi paling
penting di Barat dalam beberapa decade terakhir.” Pada esai tersebut
Moore menyebutkan Disneyland sebagai contoh ruang public yang
menstimulasi namun dapat dipahami.
Pada pertengahan 1980-an, antusiasme naif seperti itu seakan telah
memberi jalan kepada penilaian buruk oleh para komentator budaya
“Disneyfication” ruang public di Amerika. Saat ini pendapat kritis
terbagi tajam tentang dampak Disney terhadap arsitektur kontemporer.
Karena sensitive tentang citra publiknya, Disney Corporation berupaya
untuk mempertahankan control ketat atas penggunaan gambar yang
menyangkut Disney. (Disney menolak, misalnya, untuk memberikan
izin untuk mereproduksi ilustrasi Hotel Swan and Dolphin di sini tanpa
persetujuan sebelumnya dari teks ini, suatu kondisi yang ditolak oleh
penulis sebagai tidak dapat diterima.)
21
Ricardo Bofill
Pada pertengahan 1970an, seorang arsitek Spanyol-
Perancis pemilik perusahaan Taller de Arquitectura yang bernama
Ricardo Bofill, mendesain sebuah proyek perumahan yang besar di
Prancis, yang mana bangunan ini menjadi andalan pada prinsip
perencanaan di Baroque untuk rancangan situasi mereka dan elemen-
elemen klasik di desain fasad mereka.
22
Gambar 17. Strada Novissima
23
O.M. Ungers
Oswald Mathias Ungers merupakan arsitek
sekaligus teoris arsitektural yang berasal
dari Jerman. Dia memegang peran penting
dalam ranah arsitektur posmodern dengan
teori konsisten dari desainnya yang
dibangun berdasarkan aktualisasi, ketelitian
dan logika geometris.
Ungers dengan kesuksesannya di era post modern, memiliki karya-karya terkenal berupa
museum-museum di Frankfurt, Hamburg, dan Cologne. Diantara karya-karya Ungers,
Deutches Architektur Museum yang terletak di Frankfurt menjadi karya paling monumental.
Dia memadukan prototype dari salah satu paham Charles Moore “house in a house” dengan
paham Kahn “wrapped ruins”. Museum ini didesain dengan ruangan-ruangan kecil yang
masing-masing dikelilingi oleh dinding-dinding yang disebut ”ruins”.
24
25
Philip Johnson
Philip Johnson, arsitek yang
memiliki pengaruh kuat dalam
sejarah posmodernisme di
Amerika ini lahir pada 8 Juli
1906. Sebagai pemimpin
terdepan dari perkembangan
arsitektur di Amerika, Johnson
terlihat begitu berpengaruh
pada tahun 1980 pada bidang
kultural Amerika.
James Stirling
25
Aldo Rossi
Arsitek Italia yang lahir pada 3 Mei 1931
ini menganut aliran desain yang ekstrem
di Italia, dan merupakan pemimpin dari
kelompok yang menyebut diri mereka
sebagai Neo-rasionalis. Venturi, Stirling,
dan arsitek posmodern lainnya menjadi
inspirasi dari desain kombinasi Rossi.
Arata Isozaki
Lahir pada 23 Juli 1931, arsitek Jepang
ini menjadi salah satu tokoh posmodern
di Jepang. Masuknya paham modernisme
di negaranya membuka ide untuk
memadukan prinsip desain arsitektur
barat dengan desain tradisional Jepang
itu sendiri.
26
STUDI KASUS
Vanna Venturi House
Vanna Venturi House adalah salah satu
contoh bangunan tempat tinggal yang
memiliki gaya desain arsitektur
Posmodern karya Robert Venturi di
Philadephia Amerika Serikat.
Venna Venturi House: Rumah Posmodern Rumah posmodern di Amerika dengan bentuk
yang pertama kali fasad gable yang monumental dan cerobong
asap besar
Rumah ini menggabungkan banyak perangkat
yang digunakan oleh arsitek modernis seperti Rumah ini memiliki atap pitched
Mies van der Rohe dan Frank Lloyd Wright, roof dengan sebuah cerobong besar. Rumah
mulai dari desain jendela horizontal posmodern di Amerika ini selesai dibangun pada
ribbon hingga desain façade yang tahun 1964, lebih dari satu dekade sebelum
sederhana. Venturi juga memasukkan ornamen posmodernisme masuk dan diadaptasi secara
posmodern dalam desainnya. Dengan penuh. Rumah ini sangat populer terutama
memperkenalkan kembali elemen tradisional karena bentuk fasadnya sebuah gable
yang banyak diaplikasikan pada rumah-rumah, ia monumental dan cerobong asap yang besar di
banyak mengubah elemen, misalnya dengan pusat dan bermacam-macam jendela yang
menghadirkan atap kubah ketimbang atap runcing nampak tak serasi.
pada area di pintu masuk, yang meletakkan dasar
Rumah posmodern ini sangat sederhana,
bagi gerakan Posmodern secara keseluruhan.
karena hanya menghadirkan aspek-aspek
Seorang Arsitek Italia, Aldo Rossi berpendapat mendasar yang harus dimiliki sebuah rumah atau
bahwa bangunan ini memiliki arsitektur yan g tempat bernaung, yaitu pintu, jendela, dan juga
bebas. Sementara itu, seorang arsitek as al cerobong asap. Sebuah bukaan berbentung
Amerika mengomentari rumah dengan ga ya persegi dijadikan sebagai pintu masuk yang
desain posmodernisme ini sebagai ruma h terlindung di pusat façade.
dengan abstraksi modern namun masih berakar
kuat dalam tradisi.
27
Elemen tradisional pada rumah posmodern Denah rumah dijadikan acuan ideologi
yang sederhana tapi istimewa perencanaan tata kota
Elemen tradisional pada rumah posmodern
ini diterapkan dengan cara yang tidak Tata letak ini banyak digunakan sebagai referensi
konvensional. Pertama atap gable memiliki ideologi perencanaan tata kota yang banyak diajarkan
bukaan vertikal di pusat, dan terletak pada
di universitas – universitas saat itu.
sisi panjang daripada sisi pendek bangunan,
sehingga mendistorsi skala sepenuhnya.
Tidak ada gable yang sesuai dibagian Bob menciptakan sebuah jalan atau area mobilitas
belakangnya, karena elemen–elemen ini yang masuk terus hingga ke dalam rumah. Jalan ini
sepenuhnya dekoratif. menuju ke sebuah pintu, kemudian kita akan
Bukaan persegi dijadikan sebuah pintu yang menemukan bahwa jalan – jalan utama di dalam
terlindung di pusat fasad, namun pintunya rumah saling berpisah namun bertemu di titik – titik
berdiri di satu sisi. Ada juga sebuah dimana terjadi aktifitas yang signifikan. Tak heran,
lengkungan yang tampaknya tidak memiliki
fungsi apa-apa. konsep ini diadaptasi untuk perencanaan tata kota dan
wilayah.
Schwartz menggambarkan rumah posmodern
ini sebagai rumah yang sederhana sekaligus Lantai marmer di ruang makan berperan layaknya
istimewa. Kesederhanaan pada tampilan
depannya menjadi semacam topeng untuk sebuah alun – alun, sementara pusat perapian besar
menutupi kompleksitas intelektual yang menjadi seperti sebuah Kapel. Kapel adalah suatu
sebenarnya. Menurut Scott Brown, eksterior representasi dari sisi emosi dan religius yang tinggi,
rumah posmodern ini terinspirasi oleh dan merupakan sesuatu yang sangat pribadi nan
Michelangelo Porta Pia di Roma, yakni
sebuah bangunan yang bagian depan dan bermakna. Rumah-rumah kolonial juga
belakang tidak terkait satu sama lain. mengimplementasikan ide ini, dengan perapian yang
besar di tengah-tengah bangunan.
28
Rumah posmodern sebagai ikon arsitektur
Amerika
Rumah posmodern ini adalah ikon arsitektur
Amerika dan masih bisa disaksikan dalam
kondisi aslinya. Tapi, desain posmodern tentu
tidak bisa langsung diterapkan begitu saja di
semua rumah untuk semua orang, sebab
kebanyakan klien tidak akan mengerti sebuah
rumah dengan desain yang nampaknya sangat
sederhana, tapi ternyata begitu kompleks dari
segi ideologi.
Guild House
Guild House adalah salah satu karya Posmodernisme yang paling representative, sebuah gerakan
arsitektur yang dimulai pada akhir tahun 50-an muncul sebagai kritik terhadap Gaya Internasional
gerakan modern. Menurut orang-orang posmodern, gaya yang terakhir ini sangat membosankan dan
tidak menarik sama sekali.
Guild House adalah salah satu
contoh bangunan Posmodern
yang terletak di Columbus
Philadelphia Amerika Serikat.
Guild House sendiri dirancang
oleh Robert Ventury dan
pasangannya John Rauch pada
tahun 1960 dan selesai pada tahun
1963. Guild House adalah
bangunan apartemen untuk orang
tua dengan pendapatan rendah,
bangunan ini didirikan di
lingkungan yang sederhana
dengan biaya pendirian bangunan
yang tidak terlalu mahal. Bagian
bangunan yang paling menarik
tetap pada fasad utama, di mana
Venturi menggambarkan
penolakan terhadap cita-cita
modern.
29
Jika Anda ingin mengingatnya, Anda dapat melihat karya Le Corbusier yang telah kita lihat
sebelumnya. Arsitek itu berkata: "... Di House of Guild elemen hias simbolis secara longgar
diterapkan secara harfiah ... Simbolisme dari dekorasi menjadi jelek dan bisaa saja, dengan
sedikit ironi kepahlawanan asli ... dan gudang yang benar adalah jelek dan bisaa, tetapi batu
bata dan jendelanya juga simbolis ....’’ Dengan penjelasan oleh Venturi ini, kita dapat melihat
bahwa gerakan arsitektur ini tidak mencari keindahan. Posmodernisme membawa kembali
fitur klasik Arsitektur ke abad ke-20, bahkan sebagai hiasan yang tidak perlu. Dengan
demikian, unsur-unsur Renaisans Italia dan Roma Kuno muncul kembali, sering digunakan
dengan cara yang kontradiktif atau bahkan ironis. Seperti yang terlihat, di balik gaya ini ada
juga gerakan intelektual yang kuat.
30
ATT Building
31
Ketika dibuka pada 1984, Johnson dan Burgee adalah arsitek korporasi
Gedung ATT berdiri sangat kontras paling disukai bangsa pada saat itu, desainnya bahkan
dengan menara kaca dan logam memiliki makna dan pengaruh yang lebih besar bagi
berbentuk kotak yang bermunculan di suatu bangsa ataupun negara. Johnson adalah penggagas
Midtown Manhattan sejak tahun awal dan kuat untuk Modernisme di Amerika. Dalam
1950-an. Dianggap sebagai gedung sebuah pameran tahun 1932 yang dia kumpulkan bersama
pencakar langit Posmodern pertama, di Moma dan dikreditkan dengan memperkenalkan istilah
gedung 37 lantai - yang dirancang Gaya Internasional. Tetapi pemikirannya mulai bergeser
oleh Philip Johnson dan John Burgee pada 1960-an ketika menara kaca menjadi lebih umum.
- menampilkan sejumlah ornamen- "Apa yang paling membuatnya kagum adalah gagasan
ornamen bangunan yang sangat tentang yang baru, dan begitu dia membantu membangun
menarik, dari selubung bangunan arsitektur Modernis di Amerika Serikat, dia melanjutkan,
berupa material granit dan garis atap bereksperimen dengan Klasisisme dekoratif, merangkul
"Chippendale" hingga kuningan dan penggunaan kembali unsur-unsur historis yang kemudian
marmer di bagian dalam. dikenal sebagai Posmodernisme," tulis kritikus Paul
Goldberger pada 2005 setelah kematian Johnson di usia
98 tahun.
32
Piazza d'Italia
https://en.wikipedia.org/wiki/Piazza_d%27Italia_(New_Orleans)
33
Bangunan ini adalah salah
satu icon posmodern yang banyak
diulas dalam dunia arsitektur
modern. Menggunakan idiom
arsitektur modern yang
digabungkan dengan berbagai
elemen arsitektur klasik secara
eklektik, arsitektur ini membawa
kembali memori dari masa lalu ke
masa depan, dalam konteks yang
dapat diterima sebagai penguat
dari 'kekosongan' akibat arsitektur
modern yang terlalu fungsional.
Hal ini karena, bangunan-
bangunan lama dalam kompleks
pemukiman imigran dari Italia ini
dipandang memerlukan sentuhan
baru untuk memberikan jiwa bagi
fungsi bangunan yang tidak
mencerminkan kebudayaan Italia.
34
Portland Building
35
Setiap karya posmodern memiliki ciri
metaphor untuk menyampaikan kiasan bahasa
komunikasi. Fasad Portland Building dibaut
dengan tiga pembagian bagian bangunan
layaknya gaya klasik yaitu, dasar (bawah atau
kaki), tengah (badan) dan atas atau atap (kepala),
dengan bentuk ukuran yang berbeda juga warna
yang berbeda pada tiap bagian, warna teal
(kehijauan) pada dasar bangunan, warna terra
cotta (krem kecoklatan) pada bagian tengah dan
warna biru pada bagian atap menyimbolkan
susunan dunia alamiah dari yang paling rendah ke
yang paling tinggi, yaitu taman bumi dan langit.
Graves juga mendesain permukaan kaca dengan
susunan grid yang merepresentasikan tatanan kota
yang berbentuk grid. Dalam memperkuat kesan
jalan masuk (sense of passage) dibuat sepasang
kolom besar sebagai pintu memasuki bangunan
sejajar sumbu utama bangunan. Patung Lady of
architecturalvisits.com/en/2017/05/04/portland- Commerce sebagai patung tembaga terbesar ke-
building-graves-posmodernism/ dua yang diletakkan di bagian depan gedung
diambil dari ikon kota Portland yang
menyampaikan nilai-nilai tradisi portlandia, pada
sisi-sisi lain fasad yang tidak begitu aktif terdapat
kolom-kolom yang diikat dengan pita tempelan
berbentuk trapesuim berisi menyampaikan kesan
“selamat datang”. Graves juga meletakkan
pavilion di puncak bangunan yang
mennyimbolkan gubuk-gubuk zaman dahulu di
pegunungan yang memberi pemandangan dari
atas.
36
Kesimpulan
37
DAFTAR PUSTAKA
Jencks, Charles. 1991. The Languange of Post Modern Architecture. London : Academy
Editions
Gambar 1. https://commons.wikimedia.org/wiki/File:St_George_in_the_East_04.jpg
3/3. 22:37
Gambar 2. https://id.pinterest.com/pin/394909461069596791/?lp=true
22.52
Gambar 3. https://id.pinterest.com/pin/288723026083853854/?lp=true
23.25
Gambar 5 https://en.wikipedia.org/wiki/Florence%E2%80%93Rome_high-speed_railway
4/3. 1:05
4/3. 21:27
Gambar 8. http://4.bp.blogspot.com/-mK7FcNW7igQ/T85VnQfur-
I/AAAAAAAAFz8/9_uMKfb9q8Q/s1600/Ahmedabad_Gujarat_India_Campoamor_Archit
ects_15-1.jpg
4/3. 22:02
38
Gambar 9. https://www.patrimoniomundialdocentro.pt/pt/patrimonio/convento-de-
cristo-de-tomar/
4/3 . 22:18
Gambar 10. Robert Venturi. https://whyy.org/articles/remembering-robert-venturi-
philadelphia-architect-who-gave-more/ (diakses terakhir: 03/05/19)
40