Anda di halaman 1dari 3

PENGERTIAN APRESIASI KARYA SENI

Jika melihat sebuah lukisan tentunya Anda akan melihat wujud fisik sebuah karya tersebut
dengan penggambaran yang berbeda-beda mulai dari pengemis, bunga, pemandangan, dan lain
sebagainya. Ketika terkagum-kagum dengan sebuah karya seni, Anda sebenarnya telah
melakukan apresiasi. Anda telah memberikan respon untuk mengungkapkan penilaian atas
sebuah karya. Lalu jika Anda menyatakan ketidaksukaan pada karya seni lukis tersebut, apakah
hal tersebut termasuk apresiasi?
Jika Anda perhatikan banyak orang awam yang sering memberikan komentar atas sebuah
karya seni tetapi tidak memberikan penjelasan argumentatif secara ilmiah hal ini juga pada
dasarnya kegiatan apresiasi. Apresiasi sebenarnya memang memberikan penilaian tetapi tidak
mutlak kepada baik dan buruknya sebuah karya akan tetapi lebih kepada penghargaan baik
respon baik maupun kekurangcocokan. Dengan demikian, hampir setiap orang dapat berapresiasi
karena dalam melakukannya tanpa memerlukan landasan konsep ilmiah atau ilmu pengetahuan
yang mendalam akan tetapi cukup hanya berdasarkan rasa secara intuitif atau hanya akal sehat
saja. Tujuan apresiasi adalah untuk menikmati dan merasakan nilai-nilai yang terkandung
didalam suatu karya seni. Orang yang melakukan apresiasi berarti orang tersebut memiliki minat
atau menyukai keindahan. Namun jika orang tersebut tidak memiliki minat maka akan tidak
memberikan penghargaan akan sebuah karya seni.
Pada kegiatan apresiasi yang menjadi sasaran tidak hanya wujud karya itu semata akan
tetapi adalah nilai estetik yang dikandungnya. Nilai adalah sesuatu yang paling berharga pada
karya seni. Nilai karya seni lukis mengandung dua aspek yaitu nilai bentuk dan nilai makna.
Oleh karena itu, seni lukis dikatakan indah apabila adanya keselarasan antara wujud atau rupa
(appearrance) dengan bobot atau isi (content, substance). Wujud terdiri dari bentuk (form) dan
susunan atau struktur unsur-unsur rupa dalam seni lukis, seperti garis, bentuk, warna, dan gelap
terang. Bobot atau isi adalah suasana, gagasan, atau pesan yang ingin disampaikan.
Oleh karena itu untuk mengapresiasi sebuah lukisan seorang pengamat akan mencoba
menelusuri bentuk-bentuk yang kasat mata, seperti bahan, teknik yang digunakan. Di samping
itu juga akan menelusuri keunikan gagasan yang ingin disampaikan. Teknik yang digunakan
apakah sudah sesuai dengan bahan serta gagasan atau ide sebuah karya.
Nilai bentuk lebih mengacu bagaimana unsur-unsur rupa yang berupa garis, warna,
bidang, tekstur, gelap terang mampu menghasilkan satu kesatuan bentuk yang bermakna. Secara
komposisi, bentuk dikatakan indah juga apabila memenuhi prinsip-prinsip komposisi yang
misalkan terdapat kesan proporsional, keseimbangan, irama, pusat perhatian, dan lain-lain.
Sedangankan nilai isi adalah nilai pesan-pesan atau makna yang ingin disaampaikan oleh
seniman kepada masyarakat awam. Misalkan jika melihat sebuah lukisan pemandangan yang
indah maka nilai bentuk adalah berupa pengorganisasian unsur-unsur rupa yang membentuk
subjek gunung, sawah, pohon, sungai, awan, dan jalan apakah sudah memiliki susunan yang
strukturnya menyatu, proporsional, berkesan ritmis, memiliki subjek sebagai poin of interest dan
lain sebagainya. Di samping itu, jika itu lukisan naturalistik apakah bentuk-bentuk yang
diciptakan dikerjakan dengan teknik yang baik sehingga memiliki kemiripan dengan objek di
alam. Sedangkan dari aspek nilai makna yang ingin disampaikan bisa apakah sebuah lukisan
tersebut mampu menggetarkan emosi atau rasa sehingga seperti diingatkan bahwa betapa
indahnya sebuah alam ciptaan Tuhan Yang Maha Kuasa. Tentunya nilai makna yang berhasil
disuguhkan oleh sebuah lukisan mengakibatkan senantiasa menjadi selalu bersyukur terhadap
ciptaan tuhan dan harus banyak merawatnnya.
Dalam pelaksanaannya apresiasi yang dilakukan seringkali mencari nilai keunggulan.
Padahal idealnya akan bagus jika apresiasi dilakukan untuk mencari nilai-nilai positif dan
kekurangan dalam karya sehingga dapat melakukan penilaian secara baik dan benar. Apresiasi
dapat dilakukan secara lisan dan tertulis. Secara lisan dalam hal ini biasanya hasil tanggapan
atau respon akan diungkapkan secara serta merta dan spontanitas. Berbeda jika apresiasi
dilakukan secara tertulis maka penyampaianya akan atau dalam struktur penulisannya harus
disusun secara sistematis agar bisa dipahami oleh orang lain.
Seni lukis sangat misteri karena perbentukkannya tidak memungkinkan dibaca dan
dinikmati secara lebih mudah oleh orang biasa. Masyarakaat awam sulit mengapresiasi lukisan
yang rumit atau abstrak. Kehadiran orang yang paham seni atau kritikus sangat diperlukan un-
tuk membantu menunjukkan kualitas karya seni. Diperlukan sebuah ilmu seni untuk dapat
mengungkap misteri kualitas nilai keindahan sebuah lukisan tersebut. Salah satu ilmu di bidang
seni, untuk mengungkap keindahan sekaligus mengevalusianya tersebutlah adalah kritik seni.
Kritik seni merupakan sebuah ilmu ilmiah, karena terdapatnya konsep-konsep atau teori yang
dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan dapat digunakan secara berulang-ulang untuk
mengkaji dan mengurai fakta atau benda seni menjadi lebih mudah dipahami terutama nilai
kualitas keindahan.
Langkah awal ideal atau yang seharusnya dilakukan untuk bisa menghargai atau men-
gapresiasi seni adalah kritik seni. Namun sayangnya yang bisa melakukan kritik seni adalah
oarang yang berpengalaman dalam ilmu evaluasi seni yaitu seorang kritikus. Kritik seni meru-
pakan sebuah cara yang lebih sistematis, terukur, dan lebih ilmiah dalam rangka menelusuri dan
mengevaluasi kualias karya seni. Oleh karena itu, hasil kritik seni ini sebaiknya disampaikan ke
masyarakat awam sehingga bermanfaat sebagai pijakan dalam mengetahui kualitas karya. Bukti
yang ilmiah dan logis akan cepat membantu berlangsungnya proses apresiasi pada sebuah karya
secara lebih optimal. Oleh karena itu, menurut penulis kritik seni merupakan sebuah kerja ilmiah,
rasional, dapat dipertanggungjawabkan dalam rangka mengetahui kualitas sebuah karya seni.
Hasil kerja kritik dapat dimanfaatkan seseorang untuk dapat menghargai sebuah kualitas karya
seni. Dengan demikian, apresiasi yang dilakukan dilakukan dalam rangka memperoleh
kenikmatan sebuah karya seni akan terkonfirmasi secara logika atas perasaan yang didapatnya.
Kritik seni sangat membantu memberikan petunjuk-petunjuk berbagai keunggulan dan kelema-
han aspek karya seni kepada masyarakat untuk memperoleh kenikmatan seni.
Meskipun pada kenyataannya seringkali masyarakat awam juga mampu memperoleh
kenikmatan seni atau dapat mengapresiasi sebuah karya seni tanpa bantuan kritikus atau tidak
belajar ilmu kritik. Hal tersebut sangat logis dikarenakan orang tersebut dapat menjalin kontak
batin antara emosi atau perasaannya dengan sebuah karya seni baik dengan cara meluluhkan
perasaannya atau sebaliknya menjaga jarak agar dapat menemukan nilai secara obyektif. Namun
biasanya orang yang berhasil mengapresiasi tersebut akan sulit menjelaskan keunikan atau kein-
dahan karya secara logis dan mudah dimengerti. Dalam konteks tersebutlah, diperlukan kritik
seni agar hakikat tingkat kualitas seni meskipun secara relatif tetap dapat dinyatakan secara
ilmiah atau diargumentasikan dengan nalar-nalar kelogisan.

Anda mungkin juga menyukai