Anda di halaman 1dari 9

PENGARUH CAHAYA TERHADAP TUMBUHAN DAN

PERKEMBANGAN TUMBUHAN KACANG HIJAU


( Vigna radiata )

Disusun Oleh
Nama = Mikayila Maulia Bita
Kelas = XII MIPA 5
No Absen = 19
Kelompok = 4 ( empat )

CABANG DINAS PENDIDIKAN WILAYAH 1


SMA NEGERI 4 CIBINONG

Jl. Raya Bojong Koneng, RT.01/RW.01, Cibinong, Kec. Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa
Barat 16911
LEMBAR PENGESAHAN

Telah dilakukan Penelitian Pengaruh Cahaya Terhadap Phaseolus Vulgaris pada Tanggal

8 Agustus 2022 sampai 12 Agustus 2022.

Disetujui oleh:

Praktikum, Mengetahui,

Mikayila Maulia Bita Sri Hastuti, M. Pd


NIP. 1968081419922032005

BAB I
PENDAHULUAN

Latar belakang
Mungkin bagi orang awam pertumbuhan dan perkembangan adalah suatu hal yang sama.
Tetapi jika ditelusuri dengan sudut pandang ilmu biologi, kedua hal tersebut jelas berbeda
antara satu sama lain. Maka dari itu sangatlah penting untuk kita memahami tentang
keduanya lebih dalam lagi. Karena pertumbuhan dan perkembangan merupakan proses
yang berjalan sejajar dan berdampingan serta pasti akan dialami oleh semua makhluk
hidup.
Salah satu ciri makhluk hidup adalah tumbuh dan berkembang. Pertumbuhan merupakan
bertambahnya jumlah dan besarnya sel diseluruh bagian tubuh yang secara kuantitatif 
dapat diukur atau suatu peningkatan dalam berat atau ukuran dari seluru/sebagian dari
organisme, sedangkan perkembangan merupakan bertambahnya fungsi alat tubuh yang
dapat dicapai melalui tumbuh, kematangan dan belajar atau peningkatan kemahiran dalam
penggunaan tubuh (Sacharin,1996).
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan proses yang saling berhubungan. Ada banyak
faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan pekembangan tumbuhan. Faktor-faktor
tersebut dikelompokan menjadi 2, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal 
merupakan faktor yang meliputi faktor genetis (hereditas) dan factor fisiologis, sedangkan
faktor eksternal atau faktor lingkungan merupakan faktor yang berasal dari luar tubuh
tumbuhan tersebut yaitu dari lingkungan atau ekosistem.

Salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan


tumbuhan adalah cahaya. Cahaya yang dibutuhkan tumbuhan tidak selalu sama pada
setiap tanaman. Ada jenis-jenis tumbuhan yang memerlukan cahaya penuh dan ada pula
yang memerlukan remang-remang untuk pertumbuhannya. Banyak sekali teori yang
menjelaskan tentang pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan tumbuhan.

Tujuan

1. Untuk mengetahui faktor apa yang dapat mempengaruhi pertumbuhan?


2. Untuk mengetahui apakah benar cahaya bisa mempengaruhi pertumbuhan pada
tumbuhan?

Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam pembuatan laporan penelitian kali ini yaitu:
1. Bagaimana proses perkembangan dan pertumbuhan pada kacang merah?
2. Adakah pengaruh cahaya terdapat pertumbuhan kacang hijau?
BAB II
DASAR TEORI

A. Pertumbuhan dan perkembangan

1. Konsep Pertumbuhan

Pertumbuhan adalah proses kenaikan massa dan volume yang bersifat irreversible
(tidak dapat kembali ke bentuk asal). Karena adanya tambahan substansi dan perubahan
bentuk yang terjadi selama proses tersebut. Selama pertumbuhan terjadi pertambahan
jumlah dan ukuran sel. Pertumbuhan dapat diukur dan dinyatakan secara kuantitatif atau
dapat dinyatakan dengan angka. Pertumbuhan disebabkan oleh aktivitas pembelahan sel
dan pemanjangan sel yang terjadi di jaringan meristem.

2. Konsep Perkembangan

Perkembangan merupakan proses perubahan yang menyertai pertumbuhan. Atau,


singkatnya perkembangan merupakan pertumbuhan yang tidak bisa dilihat, dan Reversible
(dapat terjadi secara berulang). Perkembangan bersifat kualitatif (tidak dapat dinyatakan
dengan angka). Proses biologis yang terjadi selama perkembangan melibatkan proses
diferensiasi sel atau spesialisasi. Diferensiasi dapat diartikan sebagai perubahan sel menjadi
bentuk lainnya yang berbeda, baik secara fungsi, ukuran, maupun bentuk. Pada tanaman,
perkembanagn dapat dilihat dari pembentukan jaringan dan organ organ tanaman.

B. Tahapan pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup

1.Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan

A. Perkembangan Embrio

Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan diawali dengan tahap fertilisasi


(pembuahan) serbuk sari di kepala putik melalui pembuahan ganda. Setelah fertilisasi
terjadi, bakal biji yang mengandung inti kandung lembaga sekunder dan zigot. Inti kandung
lembaga sekunder akan berkembang menjadi endosperm yang berfungsi sebagai cadangan
makanan. Sedangkan zigot berkembang menjadi embrio, dimana perkembangan embrio
dimulai ketika zigot membelah menjadi 2 sel. Selanjutnya bakal biji akan berkembang
menjadi biji.

B. Perkecambahan

Jika keadaan lingkungan mendukung dan biji tidak mengalami domansi, maka biji akan
memulai perkecambahan. Perkecambahan biji dimulai melalui proses imbibisi (masuknya air
ke dalam biji). Imbibisi memecah kulit biji dan memicu aktifnyaa hormon giberelin pada
embrio. Dimana, hormon ini akan mengaktifkan enzim amilase untuk memecah cadangan
makanan pada endosperm atau kotiledon dan mengirimkannya ke bagian titik tumbuh dari
embrio. Pada tumbuhan, perkecambahan dibagi menjadi 2 tipe yaitu :
 Perkecambahan epigeal, terjadi ketika hopokotil memanjang yang mengakibatkan
plumula dan kotiledon muncul ke permukaan tanah. Sehingga memungkin terjadinya
fotosintesis sebagai pengganti daun yang belum terbentuk. Contohnya, kacang hijau.
 Perkecambahan hipogeal, ditandai dengan kotiledon yang tetap berada di bawah
tanah. Contohnya, jagung.

C. Pertumbuhan primer

Pertumbuhan primer merupakan pertumbuhan yang terjadi karena aktivitas sel-sel meristem
primer yang banyak terdapat pada ujung akar dan ujung batang (tunas). Aktivitas meristem
ini menyebabkan akar dan batang bertambah panjang. Pada ujung akar terdapat 3 zona
yaitu zona pembelahan, zona pemanjangan (elongasi), serta zona diferensial (pematangan).
Pada bagian zona pembelahan terdapat meristem apikal yang aktif membelah untuk
menghasilkan sel-sel baru. Sedangkan zona pemanjangan merupakan tempat dimana sel-
sel tumbuh memanjang. Sementara pada zona diferensiasi sel-sel mengalami spesialisasi
struktur dan fungsi. Terdapat 3 sistem jaringan di zona diferensiasi yaitu jaringan dermal
(epidermis), jaringan dasar, dan jaringan vaskuler.

D. Pertumbuhan Sekunder

Pertumbuhan yang memungkinkan terjadinya pembesaran diameter batang dan akar


disebut pertumbuhan sekunder. Pertumbuhan sekuder terjadi pada tumbuhan dikotil dan
Gymnospermae. Dimana, pertumbuhan ini terjadi karena aktivitas meristem lateral yaitu
kambium vaskuler dan kambium gabus (felogen). Pembelahan kambium vaskuler ke arah
dalam akan membentuk xilem sekunder sedangkan pembelahan ke arah luar membentuk
floem sekunder. Semakin lama karena aktivitas dari kambium vaskuler, xilem semakin besar
dan keras membentuk lapisan yang disebut lingkaran tahun. Sementara itu, aktivitas
pembelahan kambium gabus (felogen) menghasilkan jaringan gabus yang berfungsi sebagai
pelindung. Felogen akan membelah ke arah dalam membentuk felem dan membelah keluar
membentuk feloderm. Jaringan gabus nantinya akan menggantikan jaringan epidermis yang
telah rusak dan mengelupas. Lapisan gabus, kambium gabus, serta floem sekunder
bersama-sama membentuk kulit kayu.

Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan


Pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup dipengaruhi dua faktor, Temen-Temen.
Kedua faktor tersebut adalah faktor internal dan faktor eksternal.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan danperkembangan dapat dibedakan


menjadi:

1. Faktor Dalam (Internal)

Faktor dalam yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan berasal dari dalam
tubuh makhluk hidup itu sendiri. Yang termasuk kategori ini adalah:

a. Hormon

Hormon merupakan zat yang berfungsi mengendalikan berbagai fungsi di dalam tubuh. Meskipun
kadarnya sedikit, hormon memberikan pengaruh yang nyata dalam pengaturan berbagai proses
dalam tubuh. Hormon yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk
hidup beragam jenisnya:

1) Hormon pada Tumbuhan


Hormon pada tumbuhan sering disebut fitohormon atau zat pengatur tubuh. Beberapa di
antaranya

 Auksin (berfungsi untuk memacu perpanjangan sel, merangsang pembentukan


bunga, buah, dan mengaktifkan kambium untuk membentuk sel-sel baru),
 Sitokinin (memacu pembelahan sel serta mempercepat pembentukan akar dan
tunas),
 Giberelin (merangsang pembelahan dan pembesaran sel serta merangsang
perkecambahan biji. Pada tumbuhan tertentu, giberelin dapat menyebabkan
munculnya bunga lebih cepat),
 Etilen (berperan untuk menghambat pemanjangan batang, mempercepat
penuaan buah, dan menyebabkan penuaan daun),
 Asam absisat berperan dalam proses perontokan daun.

2. Faktor Luar (Eksternal)


 Faktor luar yang mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan makhluk
hidup berasal dari faktor lingkungan. Beberapa faktor lingkungan yang memengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup adalah sebagai berikut.

a. Makanan atau Nutrisi


 Makanan merupakan bahan baku dan sumber energi dalam proses metabolisme
tubuh. Kualitas dan kuantitas makanan akan mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan makhluk hidup.
 Zat gizi yang diperlukan manusia dan hewan adalah karbohidrat, protein, lemak,
vitamin, dan mineral. Semua zat ini diperoleh dari makanan. Sedangkan bagi
tumbuhan, nutrisi yang diperlukan berupa air dan zat hara yang terlarut dalam air.
 Melalui proses fotosintesis, air dan karbon dioksida (CO2) diubah menjadi zat
makanan dengan bantuan sinar matahari. Meskipun tidak berperan langsung dalam
fotosintesis, zat hara diperlukan agar tumbuhan dapat tumbuh dan berkembang
dengan baik.
 Sedangkan pada manusia, dipercaya bahwa nutrisi sudah penting sejak seseorang
masih dalam tahapan perkembangan janin hingga dilahirkan yang merupakan
periode emas perkembangan anak. Pelajari lebih lengkap dalam buku Makanan
Pengasah Otak Bayi, Sumber Nutrisi bagi Masa Keemasan Perkembangan Otak
Bayi.

b. Air dan Kelembapan


 Air dan kelembapan merupakan faktor penting untuk pertumbuhan dan
perkembangan. Air sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup. Tanpa air, makhluk hidup
tidak dapat bertahan hidup.
 Air merupakan tempat berlangsungnya reaksi-reaksi kimia di dalam tubuh. Tanpa air,
reaksi kimia di dalam sel tidak dapat berlangsung, sehingga dapat mengakibatkan
kematian.
 Kelembapan adalah banyaknya kandungan uap air dalam udara atau tanah. Tanah
yang lembab berpengarauh baik terhadap pertumbuhan tumbuhan.
 Kondisi yang lembab banyak air yang dapat diserap oleh tumbuhan dan lebih sedikit
penguapan. Kondisi ini sangat mempengaruhi sekali terhadap pemanjangan sel.
Kelembapan juga penting untuk mempertahankan stabilitas bentuk sel.
c. Tanah
 Bagi tumbuhan, tanah berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangannya.
Tumbuhan akan tumbuh dan berkembang dengan optimal bila kondisi tanah tempat
hidupnya sesuai dengan kebutuhan nutrisi dan unsur hara. Kondisi tanah ditentukan
oleh faktor lingkungan lain, misalnya suhu, kandungan mineral, dan air.

d. Suhu
 Semua makhluk hidup membutuhkan suhu yang sesuai untuk menunjang
pertumbuhan dan perkembangannya. Suhu ini disebut suhu optimum, misalnya suhu
tubuh manusia yang normal adalah sekitar 37°C.
 Pada suhu optimum, semua makhluk hidup dapat tumbuh dan berkembang dengan
baik. Hewan dan manusia memiliki kemampuan untuk bertahan hidup dalam kisaran
suhu lingkungan tertentu.
 Tumbuhan menunjukkan pengaruh yang lebih nyata terhadap suhu. Padi yang
ditanam pada awal musim kemarau (suhu udara rata-rata tinggi) lebih cepat dipanen
daripada padi yang ditanam pada musim penghujan (suhu udara rata-rata rendah).
 Jenis bunga mawar yang tumbuh dan berbunga dengan baik di pegunungan yang
sejuk, ketika ditanam di daerah pantai yang panas pertumbuhannya menjadi lambat
dan tidak menghasilkan bunga yang seindah sebelumnya.
 Hal ini disebabkan karena semua proses dalam pertumbuhan dan perkembangan
seperti penyerapan air, fotosintesis, penguapan, dan pernapasan pada tumbuhan
dipengaruhi oleh suhu.
 Fotosintesis juga dapat diartikan sebagai proses memasak makanan pada tumbuhan
hijau dengan adanya bantuan sinar matahari. Namun, proses fotosintesis yang
terjadi dalam tumbuhan ternyata lebih kompleks. 

e. Cahaya
 Cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup.
Tumbuhan sangat membutuhkan cahaya matahari untuk fotosintesis. Namun
keberadaan cahaya ternyata dapat menghambat pertumbuhan tumbuhan karena
cahaya dapat merusak hormon auksin yang terdapat pada ujung batang.
 Bila kamu menyimpan kecambah di tempat gelap selama beberapa hari, kecambah
itu akan tumbuh lebih cepat (lebih tinggi) dari seharusnya, namun tampak lemah dan
puca atau kekuning-kuningan karena kekurangan klorofil. Selain tumbuhan, manusia
juga membutuhkan cahaya matahari untuk membantu pembentukan vitamin D.
 Pelajari berbagai tumbuhan yang tersebar di seluruh dunia dalam Ensiklopedia Flora
Dunia yang ada dibawah ini. 
BAB III
METODE PENILITIAN

A. Jenis Penelitian
Penyusunan karya tulis ilmiah ini menggunakan metode eksperimen, metode eksperimen
adalah metode yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi terhadap objek penelitian
serta adanya kontrol (Nazir,2003). Eksperimen ini dilakukan dengan percobaan
menggunakan objek kacang merah pada media kapas basah dan disimpan di tempat yang
berbeda, yaitu pada tempat terang dan gelap.

B. Variabel Penelitian
1. Variabel bebas:
Pemberian Intensitas cahaya di tempat terang (terkena sinar matahari), dan di tempat teduh
(tidak terkena sinar matahari langsung)
2. Variabel terikat:
Morfologi kacang merah dan pertumbuhan kacang merah
3. Variabel terkendali:
a. tempat penelitian pada gelas plastik dan kaca ukuran kecil
b. media penelitian pada kapas basah yang tidak terlalu basah dan tidak terlalu kering, dan
dilakukan penyiraman secara rutin
c. biji kacang merah yang sebelumnya telah direndam selama 1 jam.
d. setiap gelas terdapat 5 buah biji kacang merah

C. Waktu dan Tempat Penelitian


1. Waktu
Senin, 8 Agustus 2022 – 12 Agustus 2022 (5 hari )
Praktikum pertama gagal
2. Tempat Penelitian
Ruang kelas XII MIPA 5

D. Alat dan Bahan


1. Alat
- 4 buah gelas, 2 gelas di tempat terang, dan 2 lagi di tempat gelap
- Penggaris, untuk mengukur panjang batang dari hari ke hari
- Alat tulis, untuk menuliskan pertumbuhan dan perkembangan pada penelitian yang
berbeda setiap harinya

2. Bahan
- 20 buah kacang hijau, sebagai objek penelitian (5 biji tiap gelas)
- Kapas, sebagai media penelitian
- Air, sebagai bahan tambahan yang digunakan untuk membasahi atau / membuat kapas
lembab.
E. Langkah Kerja
1. rendamlah biji kacang hijau dengan air bersih selama 1 jam.
2. sediakan 4 gelas bekas air mineral.
3. masukkan segumpal kapas yang telah dibasahi dengan 10ml air bersih ke dalam setiap
gelas.
4. beri label A untuk 2 gelas dan tempatkan di tempat terang.
5. beri label B untuk 2 gelas berikutnya dan tempatkan di tempat gelap.
6. siram biji tersebut setiap hari dengan volume air yang sama, 25 tetes pada setiap gelas
secara merata.

Data Hasil Pengamatan


1. Tabel Pertumbuhan Batang Kacang dalam Satuan cm
a. tempat gelap

Tempat Terang
Rata
Tinggi Kecambah
Hari rata
1 2 3 4 5
1
2
3
4
5
6
7

b. tempat terang
Tempat Gelap
Rata
Tinggi Kecambah
Hari rata
1 2 3 4 5
1
2
3
4
5
6
7

Anda mungkin juga menyukai