Anda di halaman 1dari 12

LK 0.

1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN MAKHLUK HIDUP


Judul Kegiatan Belajar (KB) KB 1. Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar materi Pengertian pertumbuhan dan perkembangan Tumbuhan
yang dipelajari 1. PERTUMBUHAN
Pertumbuhan (growth) merupakan proses penambahan
ukuran (volume, massa, tinggi, atau panjang) yang bersifat
tidak balik (irreversible) (Campbell, etall, 2011).
Pertumbuhan bersifat kuantitatif, artinya dapat dinyatakan
dengan satuan bilangan. Sebagai contoh: pertambahan
tinggi tanaman, pertambahan berat sapi, tubuh anak-anak
bertambah besar ketika menginjak remaja dan lain
sebagainya.
2. PERKEMBANGAN
Perkembangan (development) merupakan proses menuju
kedewasaan makhluk hidup.
Perkembangan merupakan perubahan bentuk dan
kompleksitas yang terjadi menyertai pertumbuhan. Proses
perkembangan bersifat kualitatif, artinya tidak dapat di
ukur. Suatu makhluk hidup dikatakan sudah dewasa
penuh apabila alat reproduksi seksualnya telah berfungsi,
misalnya tumbuhan telah mampu berbunga, sedangkan
pada hewan dan manusia apabila kelenjar kelaminnya
telah mampu menghasilkan sel kelamin. Maka pengertian
istilah perkembangan itu ditandai(disebabkan) oleh
peristiwa perubahan (pembedaan, diferensiasi) struktur
dan fungsi sel-sel makhluk hidup, dari struktur-fungsi
semula ke fungsi yang baru.
Adapun ciri-ciri perkembangan adalah sebagai berikut:
1. Terjadi peningkatan kualitatif individu.
2. Adanya proses pematangan organ-organ reproduksi.
3. Tidak dapat dinyatakan dalam ukuran jumlah, panjang,
maupun berat /tidak dapat diukur.
4. Bersifat sistematis, progresif, dan berkesinambungan.
Artinya proses perkembangan terus terjadi sampai
makhluk hidup tersebut mati.
5. Terdapat pada alat perkembang biakan / reproduksi
6. Reproduksi secara miosis

a. Perkecambahan
Perkecambahan adalah peristiwa tumbuhnya embrio di
dalam biji menjadi tanaman baru. Biji akan berkecambah
jika berada dalam lingkungan yang sesuai.
Proses perkecambahan diawali dengan berubahnya
struktur embrio biji menjadi tumbuhan kecil di dalam biji
yaitu terlihat daun kecil, calon batang, dan calon akar.
Dua faktor yang mempengaruhi perkecambahan yaitu
faktor internal (dari dalam) contoh faktor internal adalah
tingkat kemasakan biji, ukuran biji, absorbansi (daya serap
biji terhadap air), dan ada tidaknya zat penghambat. Faktor
eksternal (dari luar atau lingkungan), contoh faktor
eksternal adalah suhu, O2, dan air.
Tipe Perkecambahan Berdasarkan letak kotiledonnya,
perkecambahan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
epigeal dan hipogeal
1. Pada perkecambahan epigeal, kotiledon terdapat di
permukaan tanah karena terdorong oleh pertumbuhan
hipokotil yang memanjang ke atas. Contoh:
perkecambahan pada kacang hijau (Phaseolus sp.),
kacang tanah (Arachishypogaea) dan kapas (Gossypium
sp).
2. Pada perkecambahan hipogeal, kotiledon tetap berada
di bawah tanah, sedangkan plumula keluar dari
permukaan tanah disebabkan pertumbuhan epikotil
yang memanjang ke arah atas. Contoh: perkecambahan
kacang kapri (Pisum sativum), jagung (Zea mays).

b. Pertumbuhan Primer
Pertumbuhan Primer adalah Jaringan khusus yang
mengalami pertumbuhan dengan cara pembelahan dan
pembesaran sel, disebut meristem. Sel-sel pada jaringan
meristem primer membelah terus-menerus, 1 sel menjadi 2
sel, 2 sel menjadi 4 sel, 4 sel menjadi 8 sel, 8 sel menjadi
16 sel dan seterusnya. Pertumbuhan primer terjadi pada
ujung akar dan ujung batang. Pada jaringan meristem ini
terdapat bagian titik tumbuh akar adalah pada bagian
jaringan meristem yang memiliki tudung akar. Berdasarkan
strukturnya, titik tumbuh akar dibedakan menjadi daerah
pembelahan sel, daerah pemanjangan sel dan daerah
diferensiasi. dan titik tumbuh batang adalah Titik tumbuh
batang terdapat pada ujung batang. Ujung batang
merupakan jaringan meristem yang sel-selnya aktif
membelah. Pada ujung batang terdapat
meristem apikal sebagai daerah pertumbuhan.

c. Pertumbuhan sekunder
Pertumbuhan Sekunder adalah Aktivitas kambium yang
membentuk xilem dan floem sekunder. Dimana
pertumbuhan kambium ke arah luar membentuk floem
sekunder, dan ke arah dalam membentuk xilem sekunder
sehingga batang tumbuhan bertambah besar.
2 Daftar materi yang 1. Fitohormon
sulit dipahami di
modul ini
3 Daftar materi yang 1. Proses pemasakan buah yang dilakukan oleh pedagang
sering mengalami buah
miskonsepsi 2. Apakah ada hubungan pengemasan buah dengan
percepatan masaknya buah?
LK 0.1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN MAKHLUK HIDUP


Judul Kegiatan Belajar (KB) KB. 2 Pertumbuhan dan Perkembangan pada Hewan
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar materi 1. Pertumbuhan Dan Perkembangan Pada Hewan
yang dipelajari Pertumbuhan adalah penambahan sel-sel dan
bobot tubuh yang bersifat irreversible.
Perkembangan adalah pertumbuhan yang disertai
dengan organogenesis dan diferensiasi struktur
serta fungsi. Pertumbuhan dan perkembangan
pada hewan terjadi di seluruh bagian tubuhnya.
2. Proses Fertilisasi Dan Perkembangan Embrio.
Fertilisasi adalah proses penyatuan atau peleburan
inti sel ovum (ovum) dengan inti sel spermatozoa
yang membentuk makhluk.

A. Macam-macam fertilisasi
1. Fertilisasi eksternal, merupakan gamet-
gamet yang dikeluarkan dari dalam tubuh sebelum
fertilisasi.
2. Fertilisasi internal, merupakan proses
reproduksi yang proses pembuahannya terjadi di
dalam tubuh. Setelah proses pembuahan sel telur
akan membentuk membran fertilisasi untuk
merintangi datangnya sperma lebih lanjut.
Terkadang sperma itu diperlukan untuk
mengaktifkan sel telur hidup menjadi zigot.
B. Fungsi utama dari fertilisasi, yaitu:
1. Fungsi reproduksi.
Fertilisaasi memungkinkan perpindahan
unsur-unsur genetik. Jika pada gametogenesis
terjadi reduksi unsur genetik menjadi haploid
(n), maka pada proses reproduksi ini akan
mengalami penggabungan materi genetic.
2. Fungsi perkembangan
Fertlisasi menyebabkan rangsangan pada sel
telur untuk menyelesaikan proses Meiosisnya

C. Tahapan fertilisasi
Tahapan-tahapan yang terjadi pada fertilisasi, yaitu:
1) Kapasitasi dan pematangan spermatozoa
2) Perlekatan spermatozoa dengan zona pellucida
3) Reaksi akrosom
4) Penetrasi zona pellucida
5) Bertemunya sperma dan oosit.

D. Pertumbuhan Dan Perkembangan Embrio


Pada fase embrionik zigot yang terbentuk dari
hasil pertemuan sperma dan ovum akan
mengalami pertumbuhan dan perkembangan
dengan proses pembelahan sel.
1. Fase Morula. Pembelahan zigot yang terjadi
secara mitosis. Hingga membentuk sekumpulan
seperti buah anggur yang disebut morula.
2. Fase Blastula. Blastulasi adalah proses yang
menghasilkan blastula yaitu sekelompok sel-sel
blastoderm yang membentuk rongga penuh cairan
sebagai blastocoel. Pada akhir blastulasi, sel-sel
blastoderm akan terdiri dari neural, epidermal,
notochordal, mesodermal dan endodermal yang
merupakan bakal pembentuk organ-organ.
3. Gastrula. Gastrulasi merupakan proses
dimana sel-sel berkembang dan bermigrasi dalam
embrio untuk mengubah masa sel dalam tahap
blastokista menjadi embrio yang berisi tiga lapisan
germinal primer

E. Perkembangan Paska Embrionik


Beberapa hewan invertebrata mengalami
regenerasi atau metamorfosis selama
pertumbuhan dan perkembangannya. Sedangkan
hewan vertebrata mengalami pertumbuhan dan
perkembangan dari hewan muda menjadi hewan
dewasa.
 Regenerasi
Regenerasi adalah proses perbaikan tubuh
yang luka atau rusa. Proses ini ditentukan oleh
sel-sel batang dalam tubuh hewan yang belum
mengalami diferensiasi.
 Metamorfosis
Metamorfosis adalah perubahan ukuran,
bentuk, dan bagian-bagian tubuh hewan dari
suatu stadium ke stadium berikutnya hingga
menuju dewasa.
 Metamorfosis serangga (insecta)
Berdasarkan tidak terjadinya atau terjadinya
tahap metamorfosis yang dialami, serangga
dibedakan menjadi kelompok serangga
ametabola, holometabola, dan Hemimetabola.

 Metamorfosis Katak
Secara sederhana, metamorfosis pada katak
adalah sebagai berikut. Saat baru menetas,
katak bernapas dengan tiga pasang insang luar.
Selanjutnva insang luar ini berangsur- angsur
menyusut diganti oleh insang dalam. Pada umur
9 hari insang dalam telah terbentuk. Bersamaan
dengan itu terbentuk pula tutup insang, yang
telah tampak sempurna pada umur 12 hari.
Tungkai belakang tumbuh pada umur 2,5
bulan hingga 3 bulan, bersamaan ini ekor
lambat laun menyusut karena tertarik oleh
badan. Metamorfosis katak akan berakhir
setelah 3 bulan. Dan katak menjadi dewasa
setelah berumur sekitar 1 tahun. Proses
metamorfosis ini dipengaruhi oleh suhu
lingkungan.

F. Kematangan Dan Kematian Pada Hewan


Kematangan merupakan dari perubahan
intracapsular (tempat terbatas) ke fase kehidupan,
hal ini penting dalam perubahan-perubahan yang
terjadi secara morfologi pada hewan.
Kematian (abortus) merupakan ketidakmampuan
fetus untuk bertahan hidup sebelum waktunya
dilahirkan.
Namun fase terakhir pada tahapan perkembangan
telah selesai (organogenesis). Kematian awal dan
pengeluaran embrio (fetus) umumnya diklasifikasi
sebagai infertilisasi.

2 Daftar materi yang 1. Kematangan dan kematian


sulit dipahami di 2. Grey crescent
modul ini
3 Daftar materi yang Morfogenesis merupakan suatu proses pembentukan
sering mengalami sel yang dikendalikan oleh ekspresi gen, yang
miskonsepsi memiliki 4 proses esensial
LK 0.1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN MAKHLUK HIDUP


Judul Kegiatan Belajar KB.3 Faktor- Faktor yang mempengaruhi Pertumbuhan
(KB) dan Perkembangan pada Makhluk Hidup.
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar materi Faktor- faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan
yang dipelajari perkembangan Pada Tumbuhan:
1. Faktor internal yang memengaruhi pertumbuhan
dan perkembangan pada tumbuhan mencakup faktor
genetik, epigenetik dan zat pengatur tumbuh.
a. Faktor genetik adalah unit pewarisan sifat bagi
organisme hidup. Efigenetik adalah suatu fitur
dalam sel yang dapat diwariskan ketika sel
membelah tetapi mereka tidak merubah gen itu
sendiri.
b. Zat pengatur tumbuh (hormon) adalah zat kimia
yang diproduksi oleh tumbuhan yang berperan
dalam pola pertumbuhan dan pemeliharaan
tumbuhan. Hormon-hormon pada tumbuhan
yaitu:
 Auksin adalah hormon pertumbuhan
(pemanjangan batang)
 Giberelin adalah hormon perkembangan
tumbuhan
 Sitokinin adalah hormon pengatur
pertumbuhan dan sitokinesis
 Gas etilen adalah hormon yang membantu
pematangan buah
 Asam absisat adalah hormon berfungsi
menghambat pertumbuhan tanaman.
 Kalin adalah hormon merangsang
pembentukan organ tubuh
 Asam traumalin adalah hormon memperbaiki
kerusakan luka.
2. Faktor luar (eksternal) merupakan sesuatu yang
mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan dan
sumbernya berasal dari lingkungan.
a. Nutrisi Tumbuhan hijau mengambil nutrisi dari
udara, air, dan dari dalam media tumbuhnya,
misalnya dari dalam tanah. Nutrisi hanya dapat
diambil tumbuhan dalam bentuk ion-ion.
b. Air diperlukan tumbuhan dalam berbagai proses
fisiologis. Fungsi air bagi tumbuhan adalah
sebagai berikut
 Pelarut zat-zat yang diperlukan oleh tumbuhan
 Bahan dasar untuk reaksi biokimia.
 Sebagai medium berlangsungnya reaksi
metabolisme.
c. Cahaya mempengaruhi pembentukan klorofil,
fotosintesis, fototropisme, dan fotoperiodisme. Efek
cahaya meningkatkan kerja enzim untuk
memproduksi zat metabolik untuk pembentukan
klorofil. Sedangkan pada proses fotosintesis,
intensitas cahaya mempengaruhi laju fotosintesis
saat berlangsung reaksi terang. Fotoperiodisme
merupakan Respon tumbuhan yang diatur oleh
panjangnya hari ini disebut fotoperiodisme.
Fotoperiodisme dipengaruhi oleh fitokrom (pigmen
penyerap cahaya).
d. Suhu merupakan faktor eksternal dari lingkungan
yang penting bagi tumbuhan karena suhu
berhubungan dengan kemampuan tumbuhan
dalam melakukan proses fotosintesis, translokasi,
respirasi, dan transpirasi.
e. Kelembaban Tingkat kelembaban tanah atau
kelembaban udara yang optimum untuk
pertumbuhan dan perkembangan suatu tanaman
sagat variative, tergantung kepada jenis
tumbuhannya
f. Oksigen diperlukan tumbuhan untuk proses
respirasi aerob. Tumbuhan dapat tumbuh dan
berkembang dengan baik, jika kebutuhan terhadap
oksigen tercukupi.
g. Gravitasi Arah gerak akar yang menuju pusat
bumi disebut gravitropisme. Pertumbuhan pada
tumbuhan memperlihatkan respons terhadap
gravitasi.

Faktor- faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan


perkembangan Pada
1 Faktor Dalam (Internal) Faktor dalam yang
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan hewan
dan manusia meliputi gen dan hormon:
a. Gen adalah substansi/materi pembawa sifat yang
diturunkan dari induk. Gen mempengaruhi ciri dan
sifat makhluk hidup.
b. Hormon merupakan zat yang berfungsi untuk
mengendalikan berbagaifungsi di dalam tubuh.
Hormon pada hewan
(a) Tiroksin, mengendalikan pertumbuhan hewan.
Pada katak hormon inimerangsang dimulainya
proses metamorfosis.
(b) Somatomedin, mempengaruhi pertumbuhan
tulang.
(c) Ekdison dan juvenil, mempengaruhi
perkembanganfase larva dan fase dewasa,
khususnya pada hewan Invertebrata.
Hormon pada manusia, Hormon dihasilkan oleh
kelenjar endokrin atau kelenjar buntu, yaitu suatu
kelenjar yang tidak mempunyai saluran, berfungsi
memproduksi hormon.Beberapa hormon
pertumbuhan pada manusia antara lain sebagai
berikut. Hormon pada manusia adalah :
 Hormon tiroksin adalah pengendali
pertumbuhan, perkembangan dan metabolime
 Hormon pertumbuhan (GH)
adalah hormon pertumbuhan
 Hormon testosteron adalah hormon mengatur
perkembangan organ reproduksi dan munculnya
tanda-tanda kel amin sekunder pada pria
 Hormon esterogen / progesteron
adalah hormon mengatur perkembangan organ
reproduksi dan munculnya tanda-tandakelamin
sekunder pada wanita.

2 Faktor Luar (Eksternal)


Faktor luar yang mempengaruhi proses pertumbuhan
dan perkembangan manusia/hewan berasal dari faktor
lingkungan
a. Makanan dan Nutrisi merupakan bahan baku dan
sumber energi dalam proses metabolisme tubuh.
Kualitas dan kuantitas makanan akan
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
hewan/manusia. Zat gizi yang diperlukan manusia
dan hewan adalah karbohidrat, protein, lemak,
vitamin, mineral dan air. Semua zat ini diperoleh
dari makanan.
b. Suhu pada Semua makhluk hidup membutuhkan
suhu yang sesuai untuk menunjang pertumbuhan
dan perkembangannya
c. Aktifitas tubuh merupakan Olahraga secara teratur
juga dapat meningkatkan pertumbuhan badan,
karena kegiatan atau aktivitas tubuh lainnya dapat
melancarkan peredaran darah dan metabolisme
dalam tubuh
d. Oksigen merupakan senyawa organik yang mutlak
diperlukan organisme aerob dalam proses
respirasi.
2 Daftar materi yang Epigenetik
sulit dipahami di Fitokrom
modul ini
3 Daftar materi yang Fotoperiodisme dan fotomorgenesis
sering mengalami
miskonsepsi
LK 0.1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN MAKHLUK


HIDUP
Judul Kegiatan Belajar Respon Fisiologi Makhluk Hidup
(KB)
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar materi RESPON FISIOLOGI PADA MAKHLUK HIDUP
yang dipelajari A. Jenis Gerak Pada Tumbuhan:
1. Gerak Higroskopis
Gerakan ini disebabkan oleh perbedaan kadar
air. Sel-sel tumbuhan mempunyai kemampuan
yang berbeda dalam menerima dan melepaskan
airya. Jika lingkungan dalam keadaan kering,
sel-sel yang lebih cepat melepaskan air akan
berkerut, sementara sel-sel yang lainnya relatif
tetap.
2. Gerak Etionom
a. Gerak Tropisme
Tropisme adalah gerak bagian tumbuhan yang
arah geraknya dipengaruhi oleh arah datangnya
rangsangan. Bagian yang bergerak itu misalnya
cabang, daun, kuncup bunga atau sulur.
Ditinjau dari macam sumber rangsangannya
tropisme dapat dibedakan lagi menjadi :
 fototropisme,
 geotropisme, hidrotropisme,
 kemotropisme,
 tigmotropisme
 gravitroprisme.
b. Gerak Nasti
Gerak nasti adalah gerak tumbuhan yang
arahnya tidak dipengaruhi oleh arah datangnya
rangsangan, tetapi ditentukan oleh tumbuhan itu
sendiri, misalnya karena perubahan tekanan
turgor. Contoh gerak nasti adalah
 Fotonasti (oleh rangsangan cahaya)
 Niktinasti
 Tigmonasti
 Seismonasti
 Termonasti
 Haptonasti
 Nasti kompleks
c. Taksis
Taksis adalah gerak seluruh tubuh atau bagian
dari tubuh tumbuhan yang berpindah tempat
dan arah perpindahannya dipengaruhi
rangsangan. Gerakan yang arahnya mendekati
sumber rangsangan disebut taksis positif dan
yang menjauhi sumber rangsangan disebut
taksis negatif. Umumnya terjadi pada tumbuhan
tingkat rendah
3. Gerak Endonom
Gerak endonom adalah gerak yang belum/tidak
diketahui sebabnya. Oleh karena itu diduga
disebabkan oleh rangsangan yang berasal dari
dalam tubuh
tumbuhan itu sendiri. Dengan kata lain, gerak
autonom adalah gerak yang tidak disebabkan
oleh rangsangan dari luar. Misalnya pada aliran
plasma sel.

B. Perilaku sederhana dan kompleks pada hewan


1 Perilaku sederhana memiliki sifat yang sama
dengan perilaku bawaan merupakan perilaku
yang dihasilkan oleh gen dan faktor-faktor
lingkungan.
2 Perilaku kompleks merupakan perilaku yang
dilakukan karena adanya keinginan indiviu
untuk melindungi diri dari lingkungan hidup
yang tidak sesuai.
2. Perilaku yang dipelajari (learning behavior)
hewan
Learning behavior merupakan perilaku hasil
belajar berdasarkan pengalaman yang didapat
selama hidupnya. Ciri- cirinya: adaptif terhadap
lingkungan diperoleh dari penglaman diturunkan
dalam skala waktu evolusi. Contoh:
a) Imprinting (perekaman)
b) Habituation (pembiasaan)
c) Cassical conditioning
d) Instrumental conditioning
e) Trial and Error
f) Reasoning:merupakan perilaku dengan
penalaran terlebih dahulu
3. Perilaku bawaan, taksis, refleks, dan insting hewan
a. Perilaku bawaan Perilaku bawaan merupakan
perilaku yang dihasilkan oleh gen dan faktor-
faktor lingkungan. Perilaku memperlihatkan
suatu kisaran variuasi fenotip (norma reaksi)
yang bergantung pada lingkungan, dimana
genotype itu diekspresikan.
b. Taksis, merupakan reaksi terhadap stimulus
dengan bergerak secara otomatis langsung
mendekati atau menjauh dari atau pada suatu
tertentu terhadapnya.
c. Refleks, merupakan respon bawaan paling
sederhana yang dijumpai pada hewan yang
mempunyai system saraf. Refleks adalah respon
otomatis dari sebagian tubuh terhadap suatu
stimulus.
d. Naluri (Insting), merupakan pola perilaku
kompleks yang sebagaimana refleks, merupakan
bawaan, bersifat agak tidak fleksibel dan
mempunyai nilai bagi hewan untuk
menyesuaikan diri dengan lingkungannya
4. Perilaku Terajar
a. Kebiasaan
b. Imprinting
c. Respon yang diperlazimkan
d. Pelaziman instrumental
C. Sistem Imun (sistem pertahanan tubuh)
Sistem pertahanan tubuh (sistem imunitas) adalah
sistem pertahanan yang berperan dalam mengenal,
menghancurkan, serta menetralkan benda-benda
asing atau sel-sel abnormal yang berpotensi
merugikan bagi tubuh. Sistem pertahanan tubuh
atau sistem imunitas merupakan sistem
perlindungan pengaruh luar biologis yang dilakukan
oleh sel dan organ khusus pada suatu organisme.
Fungsi sistem pertahanan tubuh diantaranya:
o Mempertahankan tubuh dari patogen invasif
(dapat masuk ke dalam sel inang), misalnya
virus dan bakteri.
o Melindungi tubuh terhadap suatu agen dari
lingkungan eksternal yang berasal dari
tumbuhan dan hewan (makanan tertentu,
serbuk sari, rambut hewan, dll) serta zat kimia
(obat-obatan dan polutan).
o Menyingirkan sel-sel yang sudah rusak akibat
suatu penyakit atau cedera, sehingga
memudahkan penyembuhan luka dan perbaikan
jaringan.
o Mengenali dan menghancurkan sel abnormal
(mutan) seperti kanker

 Tubuh manusia memiliki dua macam respon


atau mekanisme pertahanan tubuh, yaitu
pertahanan nonspesifik (alamiah) dan
pertahanan spesifik (adaktif).
 Pertahanan tubuh tidak spesifik terdiri atas
pertahanan eksternal dan pertahanan internal.
 Pertahanan eksternal merupakan
pertahanan tubuh sebelum mikroorganisme
atau zat asing memasuki jaringan tubuh.
Contohnya kulit dan membrane mukosa pada
beberapa organ.
 Pertahanan internal merupakan pertahanan
tubuh yang terjadi di dalam
jaringan tubuh setelah mikroorganisme atau zat
asing masuk ke dalam tubuh.
Contohnya fagositosis dan respon peradangan.
 Pertahanan spesifik dapat dibedakan menjadi
dua macam, yaitu imunitas yang diperantarai
antibodi dan imunitas yang diperantarai oleh
sel.
Imunitas
yang diperantarai oleh antibodi disebut imunitas
humoral yang melibatkan pembentukkan antibodi
oleh selplasma (turunan limfosit B), sementara itu,
imunitas seluler melibatkan pembentukkan
limfosit T aktif yang
secara langsung menyerang antigen
2 Daftar materi yang 1. Bagian- bagian antigen
sulit dipahami di 2. Imunitas Humoral
modul ini
3 Daftar materi yang Distribusi auksin yang asimetrik pada fototropisme
sering mengalami
miskonsepsi

Anda mungkin juga menyukai