Anda di halaman 1dari 8

Pengelolaan Hijauan Pakan

Management of Napier Grass and Calopogonium with


Intercropping Planting Method

Labib Ahmad Rozan, Naufal Arya Ramadhan, Rhelvanska Ahmada Surya, Andika Yoga
Pamungkas, Lendi Irmawanto, Naila Amalia Salicha, Satria Rajendra Ragananda, Faliha Nafaria
Arfa.
1
Program Studi Peternakan, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro

Email: labibahmadr@gmail.com

ABSTRAK

Faktor penting dalam memegang peranan untuk meningkatkan produksi ternak


terutama pada ternak ruminansia, salah satunya adalah tersedianya hijauan
makanan ternak yang berkualitas sepanjang tahun. Dalam meningkatkan
efektifitas lahan pertanian perlu dilakukan penanaman dengan cara tumpang sari
yang merupakan suatu bentuk pertanaman campuran berupa pelibatan dua jenis
atau lebih tanaman pada satu areal lahan tanam dalam waktu yang bersamaan.
Pada percobaan tumpang sari ini menggunakan rumput gajah (Pennisetum
purpureum), yang di tanam bersama dengan tanaman legume berupa
Calopogonium (Calopogonium sp). Penelitian ini telah dilaksanakan dari bulan
April 2023 sampai dengan Mei 2023. Rancangan yang digunakan adalah
Rancangan Acak Kelompok dengan pola penanaman 2 x 2,5 m dengan jumlah
rumput gajah (Pennisetum purpureum) sebanyak 12 buah dan legume
Calopogonium (Calopogonium sp). sebanyak 8 buah. Hasil percobaan
menunjukkan hasil yang berbeda sangat nyata pada rumput gajah menunjukan
hasil yang lebih baik dengan ketinggian 104.8 cm,tinggi batang 47,1 pada
ketinggian tersebut rumput setelah di beri pupuk hasilnya baik.

Kata kunci : Calopogonium, Rumput gajah, Tumpang sari.

ABSTRACT

An important factor in playing a role in increasing livestock production,


especially in ruminants, one of which is the availability of quality forage
throughout the year. In order to increase the effectiveness of agricultural land, it is
necessary to plant by means of intercropping which is a form of mixed cropping
in the form of involving two or more types of plants in one area of planting land at
the same time. This intercropping experiment used elephant grass (Pennisetum
purpureum), which was planted together with a legume plant in the form of
Calopogonium (Calopogonium sp). This research was carried out from April 2023
to May 2023. The design used was a Randomized Block Design with a planting
pattern of 2 x 2.5 m with 12 elephant grass (Pennisetum purpureum) and legume
Calopogonium (Calopogonium sp). as many as 8 pieces. The experimental results
showed very significantly different results on elephant grass showing better
results with a height of 104.8 cm, a stem height of 47.1 at that height the grass
after being fertilized so as to produce good results.

Keywords : Calopogonium, Elephant grass, Intercropping.

1. PENDAHULUAN produktivitas panen secara


keseluruhan, dan mengurangi risiko
Pengelolaan lahan yaitu kegagalan panen akibat gangguan
tindakan yang dilakukan untuk serangga atau penyakit.
mempersiapkan lahan sebelum
digunakan. Hal ini sesuai dengan Pemupukan pada metode
pernyataan Yani dan Nur (2020) tumpang sari menggunakan pupuk
bahwa setiap tindakan yang urea, SP-36, dan KCl sesuai takaran.
diberikan pada lahan untuk menjaga Hal ini sesuai dengan pernyataaan
dan meningkatkan produktivitas Kartinaty et al. (2019) bahwa pupuk
lahan dengan mempertimbangkan yang di berikan adalah pupuk urea
kelestariaannya kedepan. Tujuan dari yang di berikan pada tanaman
pengelolaan lahan adalah berumur 45 hari bersamaan dengan
meningkatkan kesuburan tanah, dan pupuk NPK sesuai dosis yang di
menciptakan kondisi yang optimal berikan. Penggunaan pupuk urea, SP-
bagi tanaman. Hal ini sesuai dengan 36 dan KCl menjadi komponen
pernyataan Utami et al. (2020) penting dalam budidaya tanaman
bahwa pengelolaan lahan bertujuan supaya tidak mengalami gagal panen.
untuk meningkatkan kesuburan Hal ini sesuai dengan pernyataan
tanah, mengatasi dan menciptakan Lestari et al. (2018) bahwa
kondisi yang optimal untuk pemupukan yang cukup tidak akan
pertumbuhan tanaman. terjadi kompetisi baik sinar matahari
maupun unsur hara, sehingga sangat
Tumpang sari adalah bercocok penting dalam budidaya tanaman.
tanam dua atau lebih jenis tanaman
yang berbeda ditanam bersamaan di 2. MATERI DAN METODE
lahan yang sama. Hal ini sesuai
dengan pernyataan Faisal (2021) 2.1. Waktu dan Tempat
bahwa tumpang sari yaitu sistem
bercocok tanam yang memanfaatkan Penelitian dilaksanakan selama
dua jenis tanaman atau lebih yang kurang lebih 1 bulan mulai tanggal 8
berbeda. Tujuannya yaitu April 2023 sampai 21 Mei 2023 di
meningkatkan produktivitas dan Lahan Hutan Kampus, Universitas
mengurangi risiko serangan hama. Diponegoro Semarang.
Hal ini sesuai dengan pernyataan
Tarman dan Gunawan (2019) bahwa 2.2. Materi dan Metode
tumpang sari memberikan
keuntungan seperti peningkatan
Materi yang digunakan dalam
penelitian ini adalah stek rumput
gajah dan tanaman Calopogonium,
pupuk urea, SP-36, dan KCl. Alat
yang digunakan adalah meteran
untuk mengukur luas lahan,
penggaris untuk mengukur luas daun,
cangkul untuk mengolah tanah,
ember untuk menyiram tanaman, Gambar 1.1. Hasil Pengamatan dan
kertas label untuk menandai sampel, Pertumbuhan Rumput dan Legum
dan papan nama. Metode Tumpang Sari Sebelum
Pemupukan.
Menyiapkan lahan yang akan
dipakai untuk dilakukan pengolahan,
Analis Panjang (cm) Jumla
tanah di buat petak dengan ukuran 2
a Batang Daun h daun
x 2,5 m sebanyak 1 petak untuk
rumpu
setiap kelompok dan ditanami
t (T1)
rumput gajah dan legum dengan
I 18 55 25
jarak 1/2. Tanaman rumput gajah
II 19 57 28
menggunakan bahan tanam stek dan
III 15 48 16
legum menggunakan bahan tanam
IV 20 60 30
benih. pemupukan dilakukan
Tabel 1.1. Hasil Pengamatan dan
bersamaan dengan waktu tanam
Pertumbuhan Rumput dan Legum
untuk semua tanam dengan dosis
Metode Tumpang Sari Sebelum
urea 1/3 dosis, SP-36 dan KCl sesuai
Pemupukan.
dosis anjuran. Pemupukan diberikan
dengan dosis masing-masing 1/3
pada rumput usia 4 minggu setelah Analis Panjang (cm) Jumla
tanam dan untuk legum usia 3 dan 5 a Batang Daun h daun
minggu setelah tanam. Penyiraman rumpu
dilakukan setiap hari. Pengamatan t (T2)
pertumbuhan tinggi tanaman dan I 20 43 10
jumlah daun dan anakan daun II 18 49 13
dilakukan sebelum dan sesudah III 16 47 12
pemupukan. IV 18 55 18
Tabel 1.2. Hasil Pengamatan dan
3. HASIL DAN Pertumbuhan Rumput dan Legum
PEMBAHASAN Metode Tumpang Sari Sebelum
Pemupukan.
3.1. Hasil Sebelum Pemupukan
Analis Panjang (cm) Jumla
a Batang Daun h daun
rumpu
t (T3)
I 20 68 30
II 22 66 31
III 17 53 14 kandungan hara secara menyeluruh.
IV 17 60 18 Kombinasi ini menghasilkan protein,
Tabel 1.3. Hasil Pengamatan dan fosfor dan kalium yang baik untuk
Pertumbuhan Rumput dan Legum tanah. Hal tersebut sesuai dengan
Metode Tumpang Sari Sebelum pernyataan Toibba et al. (2023) yang
Pemupukan. menyatakan bahwa Kombinasi ini
membantu memperbaiki kualitas
Analis Panjang (cm) Jumla tanah dan menyediakan nutrisi yang
a Batang Daun h daun cukup untuk tanaman.
legum
(T1) Rumput gajah dan
I 8 4 17 Calopogonium metode tumpangsari
II 10 5 15 harus diperhatikan jarak tanaman.
III 12 6 20 Hal ini sesuai dengan pernyataan
IV 9 4,5 16 Hasibuan dan Rahmadian (2023)
Tabel 1.4. Hasil Pengamatan dan yang menyatakan bahwa jika jarak
Pertumbuhan Rumput dan Legum terlalu dekat maka susah untuk
Metode Tumpang Sari Sebelum legum mendapatkan cahaya. Jika
Pemupukan. penempatan tanaman tidak sesuai
atau manajemen pemangkasan tidak
Analis Panjang (cm) Jumla dilakukan dengan baik, salah satu
a Batang Daun h daun tanaman akan menjadi dominan dan
legum menghambat pertumbuhan tanaman
(T2) lainnya. Hal tersebut sesuai dengan
I 9 3,5 20 pernyataan Putra et al. (2018) yang
II 10 4 14 menyatakan bahwa pada metode
III 11 3,5 23 tumpang sari antara rumput dan
IV 12 4 17 legum menyebabkan persaingan
mendapatkan cahaya, air dan nutrisi
Tabel 1.5. Hasil Pengamatan dan
Pertumbuhan Rumput dan Legum
Jarak tanam rumput gajah yang
Metode Tumpang Sari Sebelum
terlalu sempit dapat mengakibatkan
Pemupukan.
tingkat kompetisi antar tanaman
semakin tinggi dan berdampak pada
Tumpang sari antara rumput
terhambatnya produktivitas rumput.
gajah dan legum Calopogonium
Hal tersebut sesuai dengan
dapat meningkatkan produktivitas
pernyataan Aisyah dan Herlina
lahan. Rumput gajah memberikan
(2018) yang menyatakan bahwa
hijauan yang bergizi tinggi, legum
tinggi tanaman dan jumlah daun
Calopogonium memberikan nitrogen
rumput gajah sangat dipengaruhi
melalui fiksasi nitrogennya. Hal
oleh tingkat kompetisi antar tanaman
tersebut sesuai dengan pernyataan
dalam memperoleh air, unsur hara,
Widjajanto et al. (2022) yang
cahaya matahari dan ruang hidup.
menyatakan bahwa peranan
Legum pada metode tumpang sari
leguminosa dalam sistem asosiasi
juga sebagai penambah mineral di
adalah untuk menambah nitrogen
dalam tanah untuk rumput gajah. Hal
pada rumput dan memperbaiki
tersebut sesuai dengan pernyataan Tabel 2.2. Hasil Pengamatan dan
Mahmud (2020) yang menyatakan Pertumbuhan Rumput dan Legum
bahwa legum dalam pertanian di Metode Tumpang Sari Sebelum
dalam pagar hidup berfungsi sebagai Pemupukan.
pompa mineral.
Analis Panjang (cm) Jumla
3.2. Hasil Setelah Pemupukan a Batang Daun h daun
rumpu
t (T3)
I 23 70 32
II 25 73 34
III 17 54 14
IV 18 66 19
Tabel 2.3. Hasil Pengamatan dan
Pertumbuhan Rumput dan Legum
Metode Tumpang Sari Sebelum
Pemupukan.

Analis Panjang (cm) Jumla


Gambar 2.1. Hasil Pengamatan dan
a Batang Daun h daun
Pertumbuhan Rumput dan Legum
legum
Metode Tumpang Sari Setelah
(T1)
Pemupukan.
I 12 4,5 19
II 13 6 16
Analis Panjang (cm) Jumla
III 14 7 23
a Batang Daun h daun
IV 12 5,5 17
rumpu
Tabel 2.4. Hasil Pengamatan dan
t (T1)
Pertumbuhan Rumput dan Legum
I 20 58 26
Metode Tumpang Sari Sebelum
II 22 60 30
Pemupukan.
III 17 50 16
IV 23 65 34
Analis Panjang (cm) Jumla
Tabel 2.1. Hasil Pengamatan dan
a Batang Daun h daun
Pertumbuhan Rumput dan Legum
legum
Metode Tumpang Sari Setelah
(T2)
Pemupukan.
I 11 4,5 20
II 12 6 14
Analis Panjang (cm) Jumla
III 14 4,5 23
a Batang Daun h daun
IV 13 6 17
rumpu
Tabel 2.5. Hasil Pengamatan dan
t (T2)
Pertumbuhan Rumput dan Legum
I 21 45 10
Metode Tumpang Sari Sebelum
II 19 51 14
Pemupukan.
III 16 49 12
IV 20 57 19
Pemberian pupuk dapat
meningkatkan pertumbuhan dan
ketahanan tanaman rumput gajah dan dengan metode tumpeng sari dapat
legum. Hal tersebut sesuai dengan meningkatkan produktivitas hijauan
pernyataan Septiawan et al. (2022) pakan dalam satu lahan. Rumput
yang menyatakan bahwa pemberian gajah yang merupakan rumput yang
pupuk dapat meningkatkan produktif dapat memberikan hasil
produktivitas tanaman dan menjaga yang baik, sementara Calopogonium
ketahanan tanaman dari penyakit. adalah tanaman penutup tanah yang
Pupuk mengandung nutrisi penting tumbuh merambat. Keberadaan
seperti nitrogen (N), fosfor (P), dan Calopogonium dapat membantu
kalium (K), serta elemen jejak seperti memanfaatkan lebih efisien sumber-
zat besi (Fe), mangan (Mn), dan seng sumber hara dan air di dalam tanah,
(Zn).. Hal tersebut sesuai dengan sehingga dapat meningkatkan
pernyataan Suntari et al. (2021) produktivitas rumput gajah.
yang menyatakan bahwa pupuk
mengandung unsur hara penting 5. DAFTAR PUSTAKA
seperti nitrogen (N), fosfor (P), dan
kalium (K) yang diperlukan untuk Herlina, N., dan Y. Aisyah. 2018.
pertumbuhan vegetatif tanaman. Pengaruh jarak tanam jagung
manis dan varietas
Legum, seperti Calopogonium, kedelaiterhadap pertumbuhan
memiliki kemampuan untuk dan hasil kedua tanaman dalam
membentuk simbiosis dengan bakteri sistem tanam tumpangsari. J.
Rhizobium. Bakteri Rhizobium ini Palawija. 16(1): 9–16.
dapat mengikat nitrogen atmosfer
menjadi senyawa yang dapat Fadilla, S. P. dan H. D. Astuti. 2019.
digunakan oleh tanaman. Hal Dampak penanaman serai
tersebut sesuai dengan pernyataan wangi terhadap lingkungan
Kholid et al. (2023) yang dihubungkan undang-undang
menyatakan bahwa bakteri nomor 32 tahun 2009 tentang
Rhizobium dapat mengubah nitrogen perlindungan dan pengelolaan
di udara menjadi bentuk yang dapat lingkungan hidup (studi kasus
digunakan oleh tanaman. Rhizobium di kecamatan sukanagara). J.
sangat penting karena memberikan Hukum Mimbar Justitia. 5(2):
nutrisi pada tanaman inang. Hal ini 164-179.
sesuai dengan pernyataan
Manasikana dan Kusinah (2019) Hasibuan, G. I. R., dan R.
bahwa peran bakteri Rhizobium Rahmadina. 2023.
sangat penting terutama terkait Pemanfaatan sistem tanam
ketersediaan nitrogen bagi tanaman. tumpangsari terhadap
pertumbuhan vegetatif dua
4. KESIMPULAN kultivar tanaman kedelai hitam
(Gylcine Max L). J. Pendidikan
Dari pengamatan yang telah Biologi dan Sains. 6(1): 120-
dilakukan dapat disimpulkan bahwa 128.
pengelolaan hijauan pakan yaitu
rumput gajah dan Calopogonium
Kartinaty, T., J. D. Halono dan M. Agronomi Indonesia. 46(1):
Puspitasari 2019. Karakter 33-39.
agronomis tiga varietas jagung
dan dosis pemupukan pada Tarman, B. A. dan E. Gunawan.
sistem tanam tumpangsari di 2019. Dampak tanaman
lahan kering. J. Ilmiah Hijau tumpangsari jernang terhadap
Cendekia. 4(2): 78-86. pendapatan petani kopi di
Kabupaten Aceh Tengah. J.
Kholid, M., W. Wangiyana dan I. M. Ilmiah Mahasiswa Ekonomi
Sudantha. 2023. Pengaruh Pembangunan. 4(2): 149-156.
berbagai jarak tanam dan
penyisipan kedelai terhadap Toibba, H., W. Wangiyana dan A.
pertumbuhan dan hasil Zubaidi. 2023. Efforts to
tanaman jagung manis (Zea increase growth and brix level
mays L.). J. Ilmiah Mahasiswa of various varieties of sorghum
Agrokomplek. 2(1): 81-90. (Sorghum bicolor L.) through
additive intercropping with
Lestari, S. A. D., Sutrisno dan H. peanut. J. Agrotek Ummat.
Kuntyastuti. 2018. Pengaruh 10(2): 127-139.
pupuk terhadap pertanaman
kacang hijau dan residunya Utami, U., D. Nurhayati dan F. A.
pada tanaman kacang tunggak. Dina. 2020. Pengolahan lahan
J. Ilmu Pertanian Indonesia berkontur pada kawasan
23(1): 21-28. ekowisata, Cijaringao,
Bandung. J. Arsitektur
Mahmud, M. 2020. Tipologi petani Terracotta. 1(3): 180-190.
dan desain konservasi tanah
pada masyarakat papua di Suntari, R., G. A. Nugroho, A. D.
kabupaten manokwari. J. Warta Fitria, A. Nuklis dan G. K.
Rimba. 10(4): 308-318. Albarki. 2021. Teknologi
Pupuk dan Pemupukan Ramah
Manasikana, A. dan K. Kusrinah. Lingkungan. Universitas
2019. Pengaruh dosis Brawijaya Press.
Rhizobium serta macam pupuk
npk terhadap pertumbuhan Septiawan, R. D., C. Ezward dan A.
tanaman kedelai (Glycine max) Haitami. 2022. Produksi
varietas anjasmoro. J. of tanaman kubis (Brassica
Biology and Applied Biology. oleracea L.) dan tomat
2(1): 28-38. (Solanum lycopersicum) pada
sistem tumpang sari dengan
Putra, F. P., P. Yudono dan S. pemberian poc urine sapi. J.
Waluyo. 2018. Perubahan Agrosains dan Teknologi. 7(2):
komposisi gulma pada sistem 89-98.
tumpangsari padi gogo dengan
kedelai di lahan pasir pantai. J. Widjajanto, D. W., S. Sumarsono
dan S. Sutarno. 2022.
Performance of Odot Elephant
Grass (Pennisetum purpureum
cv. Mott) and Sweet Potato
(Ipomoea batatas L.)
Cultivated as Mixed Cropping.
J. Pertanian Tropik. 9(1): 045-
056.
Yani, L., dan M. M. 2020. Analisis
pengaruh pengelolaan lahan
pertanian berbasis adat-istiadat
terhadap kesejahteraan
masyarakat. J. Ekonomi
Pertanian Unimal. 3(1): 33-42.

Anda mungkin juga menyukai