0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
176 tayangan9 halaman
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama perendaman benih dan dosis pemupukan nitrogen terhadap pertumbuhan dan laju fotosintesis bibit tanaman jarak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perendaman benih selama 12 jam menyebabkan waktu berkecambah lebih cepat dibandingkan tanpa perendaman atau perendaman 24 jam. Tinggi tanaman tertinggi dicapai pada perlakuan perendaman 12 jam. Pemberian nitrogen 4 gram per polibag cender
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama perendaman benih dan dosis pemupukan nitrogen terhadap pertumbuhan dan laju fotosintesis bibit tanaman jarak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perendaman benih selama 12 jam menyebabkan waktu berkecambah lebih cepat dibandingkan tanpa perendaman atau perendaman 24 jam. Tinggi tanaman tertinggi dicapai pada perlakuan perendaman 12 jam. Pemberian nitrogen 4 gram per polibag cender
Hak Cipta:
Attribution Non-Commercial (BY-NC)
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama perendaman benih dan dosis pemupukan nitrogen terhadap pertumbuhan dan laju fotosintesis bibit tanaman jarak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perendaman benih selama 12 jam menyebabkan waktu berkecambah lebih cepat dibandingkan tanpa perendaman atau perendaman 24 jam. Tinggi tanaman tertinggi dicapai pada perlakuan perendaman 12 jam. Pemberian nitrogen 4 gram per polibag cender
Hak Cipta:
Attribution Non-Commercial (BY-NC)
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
TANAMAN 1ARAK PADA TINGKAT PERENDAMAN AIR DAN PEMUPUKAN NITROGEN BERBEDA rowth and photosynthesis rate oI Jatropha seedling at diIIerent dipping level and nitrogen rate Darmawan Jurusan Budidaya Tanaman Ferkebunan Politeknik Pertanian Negeri Pangkep Jl. Poros Makassar-Parepare, Km 83 Mandalle Pangkep ABSTRACT Jatropha plant is simple to grow and can grow on almost all soil types, including relatively marginal ones, with less nutrient content. It is tolerant to drought and attack oI various pest and disease. Besides, it doesn't need complicated cultivation techniques. Nevertheless, its shortage comes when lots oI seedling is needed to develop a wider scale plantation. ThereIore, this research objectives were to analyze rapid seed germination by dipping technique, and to enhance seed germination by nitrogen application. An experiment was conducted in a split-plot design. Main plot was dipping duration, i.e. no-dipping, 12 and 24 hours. Split-plot was nitrogen dosage, i.e. no-nitrogen, 2, 4, and 6 g N plant'. Results showed that 12-hour dipping aIIected Iaster germination. Higher plant was gained by Iaster-germinated plant, namely 12-hour dipping prior to planting. This dipping with 4 g N plant' tended to give higher leaI number and stem diameter oI jatropha seedling.Fastest photosynthesis rate occurred on 4 and 6 g N plant'. Keywords: seedling dipping duration, nitrogen dosage, akophy seedling PENDAHULUAN Jarak pagar Uatroplza rurcas L.) merupakan tanaman semak Iamili Euplzorbiaceae yang memiliki banyak manIaat, salah satunya adalah sebagai penghasil minyak jarak. Beberapa jenis tanaman jarak telah dikenal, seperti jarak Kepyar (Rianus cornnzunis), jarak Bali IJaIroplza podagn'ca), jarak Ulung (Jatroplza gossypiIolia L.) dan jarak Pagar (Jatroplza curcas). Diantara jenis tanaman jarak tersebut (Prana, 2006), yang merniliki potensi untuk menghasilkan minyak nabati adalah jarak Pagar Uatroplla curcas). Menipisnya persediaan bahan bakar minyak (BBM) yang berasal dari hasil bumi dengan harga yang semakin melambung membuat para peneliti berupaya mencari alternatiI lain sebagai sumber energi. Karena itu, telah dideklarasikan gerakan nasional menanam jarak 10 juta hektar pada tgl 12 Oktober 2005 yang lalu. Akhir-akhir ini para ilmuwan di bidang energi sedang giatgiatnya meneliti bahan bakar dari minyak nabati yang mempunyai siIat menyerupai solar atau minyak diesel yang dapat digunakan sebagai pengganti bahan bakar Pertumbuhan bibit jarak pagar pada tingkat perendaman air dan pemupukan nitrogen minyak, salah satunya adalah yang bersumber dari tanaman jarak (Adiwijaya, 2006). Tanaman jarak pertumbuhan-nya mudah dan dapat tumbuh pada semua jenis tanah termasuk tanah marginal yang relatiI kurang unsur haranya, tahan terhadap kekeringan, tahan terhadap serangan berbagai jenis hama dan penyakit dan secara umum tidak memerlukan perawatan yang istimewa (Prana, 2006). Walaupun demikian, selama 3tanaman jarak pagar belum banyak di budidayakan dalam skala besar karena kegunaannya hanya terbatas :39:pemenuhan kebutuhan tertentu saja, seperti sebagai bahan obat dan lain-lain. Padahal, akhir,7 ini pengembangan tanaman jarak telah dilakukan pada berbagai wilayah di Indonesia dengan skala yang besar. Kendalanya, salah satunya adalah karena kurangnya ketersediaan bibit tanaman jarak dalam jumlah besar. Terutama, bia kebutuhan bibit tersebut relatiI seragam agar had yang diperoleh maksimal, baik dalam kualitas maupun kuantitas (Dwimahyani et al., 2006). Bibit untuk pengembangan jarak bisa berasal dari biji atau setek batang. Prana (2006) mengemukakan, tanaman yang berasal dari setek berkembang dan berproduksi lebih cepat dibanding-kan dengan yang berasal daxi biji. Selanjutnya, juga dikemukalcan bahwa tanaman yang berasal dari setek umur produktiInya lebih pendek dan kurang tahan dari kekeringan dibandingkan dengan yang dari biji (Prana, 2006). Pembibitan dapat dilakukan dengan beberapa cala yaitu di polibag, bedengan atau menanan langsung di lapangan. Namun, untuk mendapatkan bibit yang pertumbuhannya seragam dengan pemeliharaan yang baik maka diperlukan pembibitan untuk selanjutnya di tanam pada pertanaman yang ada. Unsur hara sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan bibit. Sdah satu diantaranya adalah unsur nitrogen (N). Nitrogen sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan vegetatiI, yaitu pembentukan dam dan tunas. Unsur ini diperlukan untuk memperbaiki pertumbuhan awal tanaman. Pertumbuhan tanaman merupakan gam-baran dari proses Iisiologinya. Sehingga ha1 tersebut juga akan mempengaruhi aktivitas Iisiologis tanaman mulai dari proses perkecambahan hingga pertumbuhan selanjutnya. Perendaman benih sebelum dikecambahkan dirnaksudkan untuk mengaktiIkan proses Iisiologi yang berlangsung pada benih. Karena itu, proses perendaman akan mempengaruhi perkecambahan biji termasuk tanaman jarak. Penggunaan interval yang berbeda dalam perendaman biji juga ditujukan untuk melihat pengaruh Iisiologis pada benih, jika perendaman yang dilakukan sangat singkat, agak lama, dan sangat lama bagaimana pengaruhnya terhadap proses perkecambahan biji. Berdasarkan uaian di atas, dilakukan penelitian untuk mempelajari pengaruh lama perendaman benih dalam air dan dosis Nitrogen terhadap pertumbuhan dan aktivitas Iisiologis bibit tanaman jarak pagar. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pertumbuhan dan aktivitas Iisiologis tanaman jarak pada berbagai lama perendaman dan dosis nitrogen. Darmawan BAHAN DAN METODE Penelitian ini dilaksanakan di kebun percobaan jurusan Budidaya Tanaman Perkebunan Politeknik Pertanian Negeri Pangkep dari April hingga Agustus 2007. Bahan yang digunakan terdiri dari biji jarak, tanah, pasir, pupuk kompos, air, polibag dm pupuk nitrogen. Sedangkan alat yang digunakan adalah Portable photosynthetic system CID 380FS (alat pengukur laju Iotosintesis tanaman), sekop, ember, alat ukur, label dan alat tulis menulis Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan rancangan percobaan berupa Rancamgan Petak Terpisah. (RlT). Perlakuan yang diberikan terdiri atas dua Iaktor. Faktor pertama lama perendaman (petak utama) yang terdiri atas tiga tarap yaitu wO tidak direndam, wl 12 jam dan w2 24 jam. Faktor kedua adalah dosis Nitrogen (anak petak) yang terdiri atas empat tarap yaitu no kontrol, nl gram polibagl, n 4 gram polibagl dan n3 6 giam polibagl. Dalam penelitian 3terdapat 12 kombinasi perlakuan yang diulang kedalam 3 kelompok ulangan. Masing-masing kombinasi perlakuan terdiri dari 2 unit sehingga terdapat 36 unit perlakuan. Kegiatan penelitian terdiri dari persiapan media, meliputi (1) persiapan media tanam yaitu penyiapan polibag ukuran 30 cm 40 cm yang diisi dengan media tanam berupa campuran tanah, pasir dan pupuk kompos dengan perbandingan 1:1:1, kemudian ditempatkan sesuai layout penelitian yang telah disusun. Selanjutnya benih kemudian direndam berdasarkan perlakuan dan ditanam dengan cara dibenarnkan ke dalam media sedalam 5 6 cm. Bagian radikula berada di bagian bawah. (2) Pemeliharaan terdiri penyiraman, penyiangan dan penyiraman dilakukan tergantung kondisi dan pertumbuhan tanaman. Komponen pengamatan pada penelitian ini terdiri dari aspek partumbuhan (Umur saat berkecambah, diamati tiap hari mulai dari waktu benih berkecambah; Jurnlah dam; diameter batang; dan Tinggi tanaman. Aspek Iisiologi yang diamati adalah Laju Iotosintesis. HASIL DAN PEMBAHASAN Umur saat berkecambah Umur saat berkecambah tanaman jarak dan sidik ragam tanaman jarak menunjukkan bahwa lama perendaman berpengaruh nyata terhadap umur saat berkecambah. Hasil uji BNT menunjukkan, biji yang direndam selama 12 jam sebelum ditanam memberikan waktu berkecambah yang lebih cepat dan berbeda nyata dibandingkan dengan tanpa perendaman dan perendaman 24 jam sebelum ditanam di polibag dengan media tanam yang berbeda (Tabel 1). Proses perkecambahan biji dipengaruhi oleh berbagai Iaktor, seperti suhu dan kelembaban tanah, kandungan cadangan makanan pada biji, tebal-tipisnya kulit biji dan masa dormansi biji tanaman. Untuk mempercepat proses terbentuknya kecambah dapat dilakukan melalui berbagai upaya. Pemberian air melalui perendaman merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mempercepat munculnya kecambah pada tanaman. Narnun perendaman yang berlebihan akan berpengaruh kurang baik pada biji yang akibatnya dapat menyebabkan biji rusak dan busuk (Angadi and Entz, 2002; Pertumbuhan bibit jarak pagar pada Iingkat perendaman air dan pemupukan nitrogen Bachmann et al., 2002; Oberbauer et al., 2005). Tinggi tanaman Tinggi tanaman jarak pada akhir penelitian menujukkan, lama perendaman bepengaruh nyata, sedangkan dosis nitrogen tidak berpengaruh nyata. Berdasarkan had uji BNT, lama perendaman 12 jam memberikan tinggi tanaman tertinggi dan berbeda nyata dibandiigkan dengan tanpa perendaman dan perendaman 24 jam. Meskipun nitrogen tidak memberikan perbedaan yang nyata, namun kecendrungannya dosis nitrogen yang tinggi memberikan tinggi tanaman yang relative lebih tinggi (Tabel 2). Pemberian pupuk nitrogen pada tanaman diperuntukkan untuk memenuhi kebutuhan haranya, temtama menyangkut pertumbuhan vegetatiI tanaman, hanya saja yang perlu diperhatikan adalah jumlah nitrogen yang disesuaikan dengan kebutuhan tanaman (Beare et al., 2002; Darmawan, Zakaria, usli, dan Toleng, 2004; Darmawan, 2005; Darmawan, 20064 Darmawan, 2006b). Jumlah daun Jumlah daun tanaman jarak pada akhir penelitian menujukkan, lama perendaman dan pemberian nitrogen tidak memberikan pengaruh yang nyata. Namun rata-rata jumlah dam dengan perlakuan perendaman 24 jam dengan dosis nitrogen 4 gram polibag-1 memberikan rata-rata jumlah dam yang terbentuk lebih banyak dibandingkan dengan perlakuan lainnya (ambar 1). Jumlah daun tanaman yang terbentuk, sangat ditentukan oleh kemampuan tanaman untuk memacu pertumbuhan vegetaIiInya Tabel 1. Rata-rata umur saat berkecambah tanaman jarak pagar (Jahopas curcas. L) pada berbagai lama perendaman dan dosis nitrogen. Lama Dosis Nitrogen (gram) 3 Rata-rata NPBNT0,l ~erendaman no nl n3 wl 3,OO 3,OO 3,OO 3,OO 3,OO , w0 5,33 3,67 4,67 3,67 4,30 -1,2 wl 4,67 4,67 4,33 5.33 4,70 - Keterangan: Angka-angka yang diikuti huruI yang sama tidak berbeda nyata pada uji BNT a 0.05. Tabel 2. Rata-rata Tanaman Jarak Pagar pada 2 minggti setelah tanaman (rnst). Dosis Nitrogen (gram) Lama Perendaman no nl n2 Rata-rata NP BNT0,05 n3 wl 29,3 30,5 28,7 31,3 29,95 - w2 25,O 25,2 26,3 23,2 24,925 , Keterangan: Angka-angka yang diikuti huruI yang sama tidak berbeda nyata pada uji BNT a 0.05. Darmawan ambar 1. Rata-rata jumlah daun tanaman jarak pagar pada berbagai lama perendaman dan dosis nitrogen. ambar 2. Rata-rata diameter batang tanaman jarak pagar (1atropas curcas. L) pada berbagai lama perendaman dan dosis nitrogen. dengan baik. Jumlah hara N yang dapat dimanIaatkan oleh tanaman dapat memacu pertumbuhan tanaman dan pembentukan jumlah daun dan diameter batang tanaman (McClure and Israel, 2003). Diameter batang H,/ pengamatan diameter batang tanaman jarak pada akhir penelitian menujukkan, lama perendaman dan pemberian nitrogen tidak memberikan pengaruh yang nyata. Namun rata-rata diameter batang dengan perlakuan perendaman 24 jam dengan dosis nitrogen 4 gram polibag-1 memberikan rata-rata diameter batang lebih besar dibandingkan dengan perlakuan lainnya (ambar 2). Perkembangan diameter batang tanaman merupakan ekspresi kemampuan tanaman untuk menyimpan cadangan makanannya pada batang. Cadangan makanan yang tersimpan dengan baik pada cabang, menyebabkan tanaman memiliki diameter batang yang lebih besar (Prana, 2006). Pertumbuhan bibit jarak pagar pada tingkat perendaman air dan pemupukan nitrogen Laju Iotosintesis Pengaruh dosis nitrogen yang diberikan pada tanaman jarak berpengaruh nyata terhadap laju Iotosintesis, sedangkan perlakuan lama perendaman tidak memberikan pengaruh yang nyata. Hasil uji BNT menunjukkan perlakuan nitrogen 6 gram dan 4 gram polibagl memberikan laju Iotosintesis tertinggi dan berbeda nyata dibandingkan dengan perlakuan lainnya (Tabel 3). uo at al.' (2002), mengemukakan bahwa laju Iotosintesis tanaman dipengaruhi oleh berbagai Iaktor dan sistem budidaya tanaman. Faktor lingkungan yang mempengaruhi Iotosintesis, terutama adalah air dan cahaya matahari. Sedangkan ketersediaan hara merupakan bagian dari teknik budidaya tanaman juga sangat berpengaruh terhadap laju Iotosintesis tanaman. Tanaman dengan jumlah hara seperti nitrogen 4 gram dan 6 gram yang diberikan pada bibit tanaman jarak, mampu meningkatkan laju Iotosintesis tanaman. Tabel 3. Laju Fotosintesis Tanaman Jarak Pagar (Jatropas curcas. L) pada berbagai lama perendaman dan dosis nitrogen. Lama Dosis Nitrogen Perendaman Rata-rata !BNT0,Ol no nl 3n3 w 0 17,25 41,93 66,57 54,79 45,135 wl 41,94 40,62 41,78 63,12 46,865 16,72 w2 39.77 42,92 52,92 47,92 45,725 Rata-rata 32,97n 41,823ab 53,W 55,27b Keterangan: Angka-angka yang diikuti huruI yang sama tidak berbeda nyata pada uji BNT a 0.05. KESIMPULAN Biji jarak pagar yang direndam selama 12 jam sebelum dikecambahkan lebih cepat dibandingkan dengan tanpa perendaman dan perendaman selama 24 jam. Bibit tanaman jarak yang lebih awal berkecambah mampu memacu tinggi tanaman yang lebih cepat. Perendaman 12 jam dikombinasi dengan pemberian pupuk 4 gram dan 6 gram per pohon cendemg memberikan jumlah dam dan diameter batang yang lebih banyak dan lebih besar. Laju Iotosintesis bibit tanaman jarak lebih tinggi pada pemberian nitrogen 4 gram dan 6 gram per pohon. UCAPAN TERIMA KASIH Penulis menyampaikan terima kasih kepada saudari Nurrniati sebagai tenaga lapangan yang telah ikut pada kegiatan penelitian ini dan telah banyak terlibat dalam persiapan dan melakukan pengamatan pada aspek perhunbuhan bibit. DAFTAR PUSTAKA Adiwijaya, 2006. Perakitan Hybrida Tanaman Jarak (Jntropha curcas L.). Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya dan Agro Teknologi Terpadu, Bogor. Darmawan Angadi S.V., and M. H. Entz, 2002. Water relations oI standar height and dwraI sunIlower cultivars. Crop $. 42: 152-159. Bachmann, J., S.A. rant, and R.R.van der Ploeg, 2002. Temperature dependence oI water retention curves Ior wettable and water repellent soils. Soil Sci. Soc. Am. J. 66: 44-52. Beare M. H., P.E. Wilson, P.M. Fraser, and R.C. Butler, 2002. Management eIIect on barley straw decomposition, nitrogen release, and crop production. Soil Sci. Soc. Am. J. 66: 848-856. Darmawan, B. Zakaria, S. usli, dan L. Toleng. 2004. Analisis serapan Ntrogen dan IosIor tanaman kelapa sawit melalui teknik nuklir pada kondisi ketersediaan air dan dosis pupuk berbeda di solum tanah dalam. J. Agrivigor 3 3): 200-208. Darmawan, 2005. Pertumbuhan bibit kelapa sawit hasil dederan pada berbagai dosis nitrogen. J. Agrivigor. 5 (1): 92-97. .2006a,Perbaikan pertumbuhan bibit kelapa sawit melalui pemberian pupuk daun dengan berbagai dosis nitrogen. Buletin Penelitian Seri Hayati 9(1): 40-47. -Aktivitas Iisiologi kelapa sawit belum menghasilkan melaui pemberian nitrogen pada dua tingkat ketersediaan air tanah. (1):41-48, Dwimahya~, I. W. SaSanti dan Yulidar, 2006. Penentuan Media Induksi dan Regenerasi Awal Eksplan Biji alur Mutan Jarak Pagar. StaI Peneliti Pemuliaan Tanam PATIR-BATAN, Bogor. uo J., W. A. Jermyn and M.H. turnbull, 2002. Diurnal and photosynthesis in two asparagus cultivars with contrasing yield. rop $3 399- 405. McClure, P.R. and D. W. Israel, 2003. Transport oI nitrogen inte xylem oI soybean plants. !at Physiol. 67: 411-416. Oberbauer, S. F., B. R. Strain dan N. Fetcher. 2005. EIIects oI enrichment on seedling physiology and growth oI two' tropical tree species. Physiol. Plant. 65352-356. Prana S. M., 2006. Budidaya Jarak Pagar &atropha curcas L.) Sumber Biodiesel. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Pusat Penelituian Bioteknologi, Jakarta.