Anda di halaman 1dari 10

PRODUKSI KACANG PANJANG

DISUSUN OLEH:

MULTASYAM_G016201010

TEKNOLOGI PRODUKSI TANAMAN PANGAN

FAKULTAS VOKASI

UNIVERSITAS HASANUDDIN SIDRAP

2023

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-nya sehinggah
saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Produksi Kacang Panjang tepat pada
waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Pada mata kuliah
Pengembangan Agribisnis. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
bagi pembaca dan juga bagi penulis.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran sangat saya perlukan untuk menjadi masukan makalah saya ini.

Barru,5 April 2023

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................2

PENDAHULUAN ..................................................................................................................4
PEMBAHASAN ....................................................................................................................6
FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI KACANG
PANJANG ...........................................................6

BENTUK TEKNOLOGI KACANG


PANJANG ........................................................................6
BENTUK KEWIRAUSAHAAN DAN MANAJEMEN BISNIS KACANG
PANJANG ................7

KESIMPULAN.....................................................................................................................12

PENDAHULUAN

I. Latar Belakang

Tanaman kacang panjang (Vigna sinensis L.) sudah lama dibudidayakan oleh orang
Indonesia. Sebenarnya kacang panjang berasal dari India dan Afrika. Kemudian menyebar
penanamanya ke daerah-daerah Asia Tropika hingga ke Indonesia.
Klasifikasi kacang panjang adalah sebagai berikut :

Divisi : Spermatophyta

Kelas : Angiospermae

Subkelas : Dicotyledonae

Ordo : Rosales

Famili : Leguminoceae

Genus : Vigna

Spesies : Vigna sinensis

Tanaman kacang panjang mempunyai sebutan lain seperti kacang lanjaran (Jawa),
kacang turus (Pasundan), taukok (Cina), sitao (Philipina), kacang belut (Malaysia), paythenki,
yardlong bean dan asparagus bean. Tanaman ini mudah tumbuh dengan baik di berbagai jenis
lahan, baik lahan sawah, tegalan bahkan pekarangan rumah.

Kacang panjang merupakan tanaman semusim yang berbentuk perdu, bersifat memanjat
dengan membelit. Daunnya bersusun tiga-tiga helai, sedangkan bunga kacang panjang seperti
kupu-kupu berwarna biru muda, polongnya berwarna hijau berbentuk gilig dengan panjang
sekitar 10 -80 cm.

Kacang panjang bersifat dwiguna, artinya sebagai sayuran polong dan sebagai penyubur
tanah. Tanaman sebagai penyubur tanah karena pada akar-akarnya terdapat bintil-bintil bakteri
Rhizobium. Bakteri tersebut berfungsi mengikat nitrogen bebas dari udara.

Maka dari itu kacang panjang banyak ditanam oleh petani di pematang sawah baik
monokultur maupun sebagai tanaman sela. Selain itu kacang panjang banyak mengandung zat
gizi seperti protein, kalori, vitamin A dan vitamin B. Daun kacang panjang sangat baik bagi
wanita yang sedang menyusui karena dapat memperbanyak air susu ibu. Nilai gizi kacang
panjang dan daun kacang per 100 g bahan Energi Protein Lemak Karbohidrat Ca P Fe VitA
Vit.B
PEMBAHASAN

I. Faktor-faktor Produksi Kacang panjang


Faktor produksi yang mempengaruhi produksi kacang panjang ini menggunakan analisis
fungsi produksi Cobb Douglas. Hal ini dikarenakan Fungsi produksi ini dapat
memberikan angka penaksiran koefisien regresi yang sekaligus menyatakan elastisitas
faktor produksi.
Adapun estimasi fungsi produksi pada usahatani kacang panjang sesuai dengan hasil
analisis regresi menggunakan aplikasi SPSS versi 21, dapat dijabarkan sebagai berikut :
Ln Produksi = 3,966 + 1,987 Ln Luas lahan – 1,274 Ln Benih + 0,057 Ln Pupuk Urea –
0,026 Ln Pupuk NPK + 0,147 Ln Pupuk Gandazil – 0,057 Ln Pestisida + 0,030 Ln
Tenaga Kerja, atau dalam model fungsi produksi Cobb-Douglas :
Y = 52,77(X1 1,987) (X2-1,274) (X3 0,057) (X4 -0,026) (X5 0,147) (X6 -0,057) (X7
0,03)
Faktor produksi luas lahan memberikan pengaruh yang signifikan dan positif dengan
koefisien regresi sebesar 1,987, hal ini menunjukkan bahwa setiap peningkatan 1% luas
lahan akan meningkatkan produksi kacang panjang sebesar 1,987% dengan asumsi
penggunaan faktor lainnya tetap.
Hal ini dapat menjadi inspirasi bagi petani untuk bisa memperluas ushatani kacang
panjangnya. Faktor produksi benih yang digunakan dalam usahatani kacang panjang di
banjar Demulih menunjukkan nilai yang signifikan namun bernilai negatif yaitu sebesar
1,274. Hal ini mengindikasikan bahwa penambahan 1% jumlah benih akan menurunkan
produksi kacang panjang sebesar 1,274%. Nampak dari hasil penelitian bahwa
penggunaan benih kacang panjang di daerah penelitian lebih tinggi dari yang
direkomendasikan yaitu 20 kg per hektar. Penggunaan benih di banjar Demullih
mencapai 2,4 kg per 11,3 are atau mencapai 21,24 kg per hektar.
II. Bentuk Teknologi Kacang Panjang
Dalam proses penggunaan teknologi budidaya kacang panjang dipengaruhi oleh
pendidikanpetani (X1) dan luas lahan (X2), sedangkan49% lagi dipengaruhi oleh faktor-
faktor laindiluar variabel penelitian yang tidak dihitung dalam penelitian ini. Untuk
mengetahui besarnya pengaruh pendidikan (X1) dan luas lahan (X2) terhadap teknologi
budidaya kacang panjang (Y) secara serempak di uji dengan menggunakan uji F, dengan
tingka keepercayaan 95% ( = 0,05) dan 99% ( = 0,01) dengan dk (derajat bebas) = (n-k-
1), dimana k adalah jumlah variabel bebas dan n adalah jumlah data atau banyaknya
sampel.
III.Bentuk Kegiatan Kewirausahaan dan Manajemen Bisnis dari Komoditas
A. Persyaratan Tumbuh
Kacang panjang dapat ditaman setiap saat dan dapat tumbuh dengan baik pada
ketinggian 0-800 m dpl. Jenis tanah yang cocok untuk pertumbuhannya adalah latosol
(lempung berpasir), regosol dan alluvial dengan pH 5,5 – 6,5. Suhu udara yang
dibutuhkan adalah 18-32º C dengan suhu optimal 25 ºC. Tanaman ini membutuhkan
banyak sinar matahari dan curah hujan berkisar antara 600-2.000 mm/tahun. Waktu
tanam yang baik adalah awal atau akhir musim hujan.
B. Persiapan Benih
Salah satu faktor penting yang sangat menentukan keberhasilan usaha tani
kacang panjang adalah mutu benih. Benih bersertifikat dapat diperoleh di toko pertanian,
selain itu benih dapat diperoleh dari polong kacang panjang yang sudah masak pohon
dengan ciri-ciri polongnya kering dipohon serta berasal dari tanaman yang sehat dan
berproduksi banyak. Karakterisktik benih yang bermutu tinggi adalah sebagai berikut :
1. Daya tumbuh tinggi, lebih dari 80 %.
2. Tidak tercampur dengan varietas lain atau dapat dikatakan tingkat kemurniannya
tinggi, yakni antara 98 %-100 %.
3. Memilik kecepatan tumbuh (vigor) yang baik.
4. Biji berwarna mengkilat, tidak keriput, bernas dan bebas dari gigitan serangga.
5. Tidak tercampur dengan kotoran, gulma atau biji tanaman lain.
Jumlah benih yang dibutuhkan per luas lahan sangat ditentukan oleh varietas, tingkat
kesuburan tanah, jarak tanam, dan jumlah benih per lubang tanam. Kebutuhan benih per
luas lahan dapat dihitung menggunakan rumus :
B = 10.000 x 100 x 100 x 100 x s x t x 1g
P q r 100
Keterangan :
B = Benih yang diperlukan (g)
P = Jarak tanam antar barisan (cm)
Q = Jarak tanam dalam barisan (cm)
r = Daya tumbuh benih (%)
s = Bobot per 100 butir benih (g)
t = Jumlah benih per lubang tanam
Contoh penggunaan rumus:
Jika bobot per 100 butir benih ±20 g, daya kecambah 85 %, jarak tanam 70x30 cm,
jumlah benih per lubang 2 butir. Berapa benih kacang panjang (kg) yang diperlukan
untuk satu hektar lahan? Jawab:
B = 10.000 x 100 x 100 x 100 x 20 x 2 x 1 g
 30 85 100
 22,408 g (±22,4 Kg)
Benih yang akan ditanam harus diseleksi dahulu dengan cara merendam benih daam air.
Benih yang tenggelam adalah benih yan baik untuk ditanam, sedangkan benih yang
mengambang tidak baik untuk ditanam.
C. Pengolahan tanah
Lahan yang akan ditanami kacang panjang sebaiknya diolah dengan tahapan :
1. Cangkul lahan penanaman hingga gembur dengan kedalaman 20-30 cm.
2. Buat bedengan dengan ukuran lebar 1 meter, tinggi 20-30 cm dan panjang sesuai
dengan lahan yang tersedia.
3. Diantara bedengan dibuat saluran drainase dengan lebar 30 cm.
4. Untuk tanah yang mempunyai pH kurang dari 5,5 diperlukan tambahan dolomite
sekitar 1-1,5 ton/ha. Dibiarkan 2-3 minggu sebelum tanam.
5. Sebaiknya dilakukan pemupukan dengan pupuk kandang 10-15 ton/ha satu minggu
sebelum tanam.
D. Penanaman
Kacang panjang sebaiknya ditanam pada awal atau akhir musim hujan pada
musim kemarau dapat dilakukan penanaman dengan syarat kebutuhan airnya tercukupi.
Sebelum ditanam benih sebaiknya direndam dulu dalam air ± 2-4 jam. Lubang tanam t
menggunakan tugal sedalam 4-5 cm dengan jarak antar lubang tanam 25-30 cm dan jarak
antar barisan 60-75 cm. Setiap lubang tanam diisi dua butir benih, kemudian ditutup
dengan tanah tipis tanpa dipadatkan. Benih biasanya berkecambah setelah 5 hari.
E. Pemeliharaan
1. Penyulaman
Untuk mengganti benih yang tidak tumbuh atau mati, dilakukan penyulaman.
Kegiatan penyulaman selambat-lambatnya dilakukan 1 minggu setelah penanaman.
2. Penyiraman
Meskipun tanaman kacang panjang dapat tumbuh dengan baik dilahan kering, tetapi
kebutuhan airnya tetap harus dipenuhi agar pertumbuhannya tidak terhambat. Setelah
benih ditanam, maka sore harinya dilakukan penyiraman. Selanjutnya penyiraman
rutin dilakukan tiap pagi atau sore hari. Penyiraman bisa dilakukan dengan
mengunakan gembor atau mengalirkan air melalui saluran disekitar bedengan.
Penyiraman dilakukan secukupnya saja, sampai tanah cukup lembab.
3. Pemasangan Ajir
Setelah tanaman mulai tumbuh dan tinggi mencapai 25 cm, dapat dipasang ajir di
sebelah tanaman. Ajir/lanjaran dibuat dari belahan bambu atau menggunakan kayu
dengan panjang sekitar 2 meter. Pemasangan ajir dimaksudkan sebagi tempat
merambatnya tanaman. Pemasangan ajir dilakukan 10 hari setelah tanam yaitu
diantara dua lubang tanam. Setiap lima lanjaran dipasangi silang lanjaran. Kemudian
diberi tali untuk merambatkan tanaman. Pemasangan tali yang mengikat tanaman
dengan lanjaran dilakukan dua kali, yaitu pada saat tinggi tanaman 70 cm dan 150
cm.
4. Penyiangan
Pengendalian gulma dilakukan dengan melakukan penyiangan. Penyiangan dapat
dilakukan secara manual dengan mencabuti rumput yang tumbuh.
Bersamaan dengan penyiangan bisa juga dilakukan pendangiran yang berfungsi untuk
menggemburkan tanah. Selain sacara manul penyiangan dapat juga dilakukan dengan
menggunakan herbisida, dengan dosis 1-2 ml per liter air.
5. Pemangkasan
Apabila daun terlalu subur atau banyak cabang yang kurang produktif harus
dilakukan pemangkasan. Dengan tujuan agar pertumbuhan generative dapat berjalan
dengan baik. Pemangkasan dilakuan pada saat tanaman belum berbunga atau sekitar
umur 3-4 minggu dengan memotong pucuk sekitar 2-3 ruas menggunakan pisau tajam
atau gunting setek.Pe
6. Pemupukan
Selain pupuk dasar, tanaman membutuhkan pupuk anorganik untuk pertumbuhannya.
Pemberian pupuk anorganik dilakukan dua kali yaitu pada saat umur satu minggu dan
tiga minggu setelah tanam. Jenis pupuk yang diberikan adalah urea 100 kg/ha, TSP
200 kg/ha, KCl 100 kg/ha. Dosis pupuk dibagi dua kali pemberian. Pupuk diberikan
dalam larikan yang berada diantara dua sisi barisan tanaman kemudian ditutup
kembali dengan tanah. Selain itu dapat pula diberikan pupuk daun. Dilakukan pada
saat menjelang berbunga sekitar 4 minggu setelah tanam.
7. Penanggulangan Hama dan Penyakit
Beberapa hama dan penyakit yang biasa menyerang tanaman kacang panjang adalah
sebagai berikut :
1. Ulat grayak (Prodenis sp). Ulat ini menyerang daun tanaman sehingga menjadi
berlubang-lubang. Pada serangan yang parah menyebaban daun hanya tersisa
tulangnya saja.
2. Lalat kacang (Ophiomya phaseoli Tryon). Gejalanya terdapat bintik-bintik putih
sekitar tulang daun, pertumbuhan tanaman yang terserang terhambat dan daun
berwarna kekuningan, pangkal
batang terjadi perakaran sekunder dan membengkak. Tanaman tua yang terserang
lalat kacang akan menjadi layu dan pertumbuhannya terhambat. Sementara tanaman
yang baru tumbuh dapat mati.
1.
2. Ulat penggerek polong (Maruca testulals). Ulat ini menyerang polong tanaman
sehingga polong berlubang. Kadang-kadang ditemukan ulat bersarang di dalam
polong tanaman.
3. Kutu daun (Aphis cracivora Koch), Gejalanya pertumbuhan terlambat karena
hama mengisap cairan sel tanaman. Kutu bergerombol di pucuk tanaman dan
berperan sebagai vektor virus.
4. Penyakit bercak daun (Cercospora sp). Penyakit ini menyerang daun dengan
gejala berupa bercak-bercak kuning bulat pada daun. Pada serangan yang parah
akan mengakibatkan daun rontok.
5. Penyakit layu fusarium (Fusarium oxysporum). Gejalanya adalah bagian tulang
daun pada mulanya menguning, kemudian menjalar ke tangkai daun dan akhirnya
daun menjadi layu. Warna kuning ini juga dapat menjalar ke helai daun.
Pengendalain dapat dilakukan dengan cara tanam awal dan serempak, sanitasi
lingkungan, pergiliran tanaman dengan tanaman bukan kacang-kacangan, penggunan
mulsa jerami, penggunaan musuh alami baik parasitoid, predator maupun
entomopatogen dan pengendalian kimiawi dengan menggunakan insectisida untuk
hama dan fungisida untuk penyakit.
F. Panen dan Pasca Panen
Kacang panjang dapat mulai dipanen setelah umur 50-60 hari tergantung pada
varietas, musim dan tinggi rendahnya daerah penanaman. Ciri kacang panjang yang
sudah siap panen yaitu polongnya tersisi penuh, polong mudah dipatahkan, warna polong
hijau merata sampai hijau keputihan. Pemanenan dilakukan dengan cara dipetik, yaitu
dengan memutar bagian pangkal polong hinga polong terlepas seluruhnya. Panen polong
muda jangan sampai terlambat karena akan menyebabkan polong berserat dan liat.
Pemanenan sebaiknya dilakukan secara bertahap dengan selang waktu 3 hari, panen
sebaiknya dilakukan pada pagi hari. Pemanenan dihentikan setelah tanaman berumur
sekitar 3-4 bulan. Produksi kacang panjang bisa mencapai 15-30 ton/ha.

KESIMPULAN

Kacang panjang (Vigna sinensis L.) merupakan salah satu jenis sayuran yang sudah sangat
popular dikalangan masyarakat Indonesia. Plasma nutfah tanaman kacang panjang berasal dari
India, Cina dan Afrika. Kacang panjang merupakan salah satu tanaman sayuran sebagai sumber
vitamin dan mineral. Fungsinya sebagai pengatur metabolisme tubuh, meningkatkan kecerdasan
dan ketahanan tubuh, memperlancar proses pencernaan karena kandungan seratnya yang tinggi.

Salah satu kendala pemupukan adalah masalah ketersediaan fosfor. Seperti yang diketahui fosfor
merupakan unsur kedua terpenting setelah nitrogen yang berkaitan dengan produksi pangan
maupun pakan. Tetapi fosfor dalam tanah umumnya tidak tersedia untuk tanaman dan
pengangkutan fosfor dari tanah oleh tanaman sangat rendah dibandingkan dengan nitrogen dan
kalium.

Anda mungkin juga menyukai