Anda di halaman 1dari 13

PROPOSAL BUDIDAYA TANAMAN STRAWBERRY

(Fragaria Vesca L.)

M. AZRIEL FADILLAH .R
NISN: 0034268021

JURUSAN AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HOLTIKULTURA

SMKN 4 PADALARANG
CABANG DINAS PENDIDIKAN WILAYAH VI PEMERINTAH
DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BANDUNG BARAT
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat allah swt, atas limpahan dan karunianya sehingga
saya dapat menyelesaikan proposal tugas tanaman buah “budidaya tanaman strawberry
(Fragariavesca) sehingga proses budidaya tanaman tersebut dapat berjalan lancar.

Atas segala bantuan dan bimbingan yang telah diberikan saya ucapkan “terimakasih” dengan
motto “Lahir untuk membuat inovasi” saya untuk itu akan mencoba untuk membudidayakan
strawberry ini. Namun dari proposal ini yang telah di buat takluput darikesalahan, sehingga
saran dan kritik yang membangun selalu saya harapkan.

Bandung, September 2021

Penyusun

m. azriel fadilah

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................................................ii
BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN................................................................................................................................1
BAB II..................................................................................................................................................2
TINJAUAN PUSTAKA......................................................................................................................2
2.1 Tujuan........................................................................................................................................2
2.2 Manfaat......................................................................................................................................2
2.3Tahapan budidaya......................................................................................................................2
A. Persiapan Lahan..................................................................................................................2
B. Penanaman...........................................................................................................................2
C. Pemeliharaan.......................................................................................................................3
D. Panen dan Pasca Panen.......................................................................................................4
E. Pascapanen...........................................................................................................................5
BAB III.................................................................................................................................................7
PENUTUP............................................................................................................................................7
3.1 Kesimpulan................................................................................................................................7
3.2 Saran...........................................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................8

ii
BAB I

PENDAHULUAN

Stroberi atau biasa dikenal dengan fragaria vesca L. Merupakan tanaman buah berupa
verba dan salah satu jenis buah buahan yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Beberapa
petani di indonesia khususnya di daerah tinggi telah melakukan budidaya Stroberi secara
komersial atau skala luas.

1
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tujuan
Tujuan dari penanaman tanaman stroberi ini adalah untuk mempelajari dan memahami teknik
budidaya stroberi dan metode pengembangan tanaman stroberi itu sendiri

2.2 Manfaat
Manfaat dari penanaman tanaman stroberi ini adalah untuk mengetahui teknik budidaya,
memberikan pengalaman, dan dapat mempraktikkan dengan teknik yang benar.

2.3Tahapan budidaya
A. Persiapan Lahan 
Persiapan lahan awal dilakukan pengolahan tanah, yang berfungsi untuk menciptakan
tanah menjadi gembur, subur, berhumus, dan berdrainase baik. Drainase yang baik akan
mencegah tanaman terserang penyakit, dengan cara tanah dibersihkan dari rumput atau
kotoran lain, kemudian dibajak atau dicangkul dengan kedalaman sekitar 20-35 cm.
Pencangkulan tanah yang terlalu dalam dapat mengakibatkan tanah yang kurang subur
bercampur dengan tanah yang subur sehingga mengganggu pertumbuhan tanaman (Smith et
al., 2001). Penggemburan tanah dengan pengaplikasian pupuk organik dapat menghasilkan
sinkronisasi yang lebih baik dari kebutuhan tanaman dan pelepasan nutrisi memiliki dampak
yang lebih besar pada hasil panen (Hansen et al., 2004).
Bendengan dibuat dengan lebar antara 80 x 100 cm, tinggi 30-40 cm, dan jarak
antarbendengan 50-60 cm. Perlu dibuat parit keliling sebesar 20-30 cm dan dalamnya sekitar
30 cm untuk irigasi. Mencangkul tipis-tipis untuk penggemburan tanah, juga dilakukan
pemupukan dasar dengan memberikan pupuk organik. Stroberi ditanam ditanah dengan pH
5,4-6,5. Jika pH tanah terlalu rendah, tanaman akan mengalami stres. Kondisi ini dapat
diatasi dengan menambahkan kapur kalsit atau dolomite.
B. Penanaman
 Persiapan Lubang Tanam

2
Pembuatan lubang tanam dilakukan satu minggu sebelum penanaman bibit. Jarak
antar lubang dalam barisan menjadi 40 x 30 cm, 50 x 50 cm atau 50 x 40 cm.
 Seleksi Bibit
Bibit stroberi dapat dipindahkan ke lahan budidaya apabila telah berumur antara 30-
45 hari di persemaian. Bibit yang terpilih sebaiknya yang berpenampilan sehat, tumbuh subur
dan tegak, serta daunnya tidak ada yang rusak.
 Penanaman Bibit
Tata cara penanaman bibit tanaman stroberi yaitu, pertama media tanam disiram
dengan air bersih sehingga keadaannya cukup basah, selanjutnya bibit dikeluarkan bersama
akarnya dengan cara menyobek polybag dan dibuat lubang tanam dalam pot dengan cara
menggali tanahnya. Tanamkan bibit tepat ditengah pot pada posisi tegak dan leher akar harus
tertutup, selanjutnya dilakukan penyiraman lagi dengan air bersih hingga keadaan media
cukup basah atau lembab (Rukmana, 1998).

C. Pemeliharaan
 Pemupukan
Pupuk adalah sumber nutrisi bagi tanaman, sumber nutrisi ini dapat berupa
pupuk kimia seperti: NPK, Urea, dan KCL. Penggunaan pupuk urea pada musim hujan
sebagai sumber nitrogen sebaiknya dihindari dan menggantikannya dengan sumber nitrogen
berbentuk nitrit seperti: NPK atau KNO3. Pupuk alami diberikan beberapa hari sebelum
dilakukan penanaman, yaitu dengan menggunakan pupuk kandang atau kompos. Pupuk
kandang dapat dibuat dari kotoran ternak kambing, kelinci, kerbau, kuda, sapi, dan unggas
(Kurnia, 2005).
Aplikasi pupuk organik tidak hanya memasok tanaman dengan elemen yang
diperlukan, tetapi juga memainkan peran penting dalam proses meningkatkan kesuburan
tanah dengan meningkatkan struktur dan fisik tanah.
 Pengairan
Stroberi adalah tanaman yang tidak tahan kekeringan, dengan ciri umum tanaman
yang mengalami kekeringan adalah daunnya menjadi layu. Kekeringan dapat mempengaruhi
terhadap menurunnya produksi buah stroberi. Pengairan sebaiknya dilakukan secara rutin.
Prawiranata et al. (1995) menyatakan bahwa air berperan penting dalam pemanjangan sel
selama proses pertumbuhan.

3
 Pemulsaan
Mulsa kering dipasang seawal mungkin setelah tanam pada bedengan/ guludan yang
tidak memakai mulsa plastik. Jerami atau rumput kering setebal 3–5 cm dihamparkan di
permukaan bedengan/guludan diantara barisan tanaman. Beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam penggunaan mulsa plastik ini, antara lain:
a. Bendeng-bendeng diairi terlebih dahulu sebelum pemasangan mulsa plastik
b. Mulsa plastik dipasang pada saat udara panas dan plastik sedang memuai
c.Warna hitam pada plastik merupakan bagian yang menghadap ketanah, sedangkan bagian
yang berwarna perak menghadap keatas (Budiman dan Saraswati, 2006).
 Penyiangan
Tanaman stroberi umumnya tidak tahan bersaing dengan gulma. Gulma bisa
mengganggu pertumbuhan dan kesehatan tanaman. Penyiangan tanaman stroberi harus hati-
hati agar tidak terlalu banyak mematahkan perakaran, sebab akar yang terluka dapat mudah
terinfeksi penyakit. Kegiatan ini harus dilakukan sesering mungkin agar tanaman dapat
terhindar dari tanaman penganggu (Rukmana, 1998).
 Pemangkasan
Pemangkasan dilakukan terhadap tanaman yang daunnya terlalu rimbun atau terkena
penyakit. Pemangkasan daun dilakukan agar tanaman efisien dalam melakukan suatu
fotosintesis dan menghindari terjadi dehidrasi akibat laju transpirasi, juga memudahkan
dalam pengamatan terhadap keadaan unsur hara secara keseluruhan, serta meningkatkan
kuantitas dan kualitas hasil panen. Pemangkasan dilakukan secara teratur terutama dalam
membuang daun-daun yang sudah tua atau busuk (Aswita, 2007).
D. Panen dan Pasca Panen
Tanaman yang berasal dari stolon, anakan mulai berbunga ketika berumur 2 bulan
setelah tanam. Bunga pertama sebaiknya dibuang, setelah tanaman berumur 4 bulan bunga
dibiarkan tumbuh menjadi buah. Periode pembungaan dan pembuahan dapat berlangsung
selama 2 tahun tanpa henti.
 Ciri dan Umur Panen
Ciri umur panen pada tanaman stroberi sebagai berikut:
a. Buah sudah agak kenyal dan agak empuk.
b. Kulit buah didominasi warna merah hingga hijau kemerahan dan kuning kemerahan.

4
c. Buah berumur 2 minggu sejak pembungaan atau 10 hari setelah awal pembentukan
buah.
Buah stroberi yang masak juga didukung dengan kulit buah yang didominasi warna
merah, hijau kemerahan, hingga kuning kemerahan. Bisa juga ditandai dengan sistem waktu,
dimana buah berumur 2 minggu sejak pembungaan atau 10 hari setelah awal pembentukan
buah. Setelah tahu ciri buah yang akan dipanen, langkah selanjutnya tentu cara menerapkan
teknik panen. Idealnya, panen dilakukan dengan memetik bagian tangkai bunga dengan
kelopaknya (Rukmana, 1998). Panen dilakukan dua kali seminggu, dengan cara tangan
jangan sampai menyentuh buah. Penggunaan gunting pun sedikit riskan dilakukan meski
efektif untuk panen, sehinggga sebaiknya sterilkan terlebih dahulu gunting yang akan
digunakan untuk menghindari kebusukan buah nantinya (Rukmana, 1998).
E. Pascapanen
Pascapanen adalah suatu proses perlakuan pada buah-buahan setelah proses
pemanenan. Dengan tujuan agar dapat mempertahankan mutu dari buah tersebut, sehingga
dapat menambah penghasilan dari petani itu sendiri. Adapun tahapan-tahapan pascapanen
yaitu:
 Pengumpulan
Pengumpulan adalah suatu proses pasca panen, yaitu dengan menempatkan buah hasil
panen pada suatu tempat, sehingga dapat memudahkan melaksanakan tahapan pascapanen
selanjutnya. Buah sebaiknya disimpan dalam suatu wadah yang memungkinkan buah tidak
memar atau rusak dan disimpan di tempat teduh atau dibawa langsung ke tempat
penampungan hasil dengan alas plastik atau terpal, kemudian cuci buah dengan air mengalir
dan ditiriskan diatas rak-rak penyimpanan.
 Penyortiran dan Penggolongan
Penyortiran adalah tahapan pasca panen dengan memisahkan buah yang rusak dari
buah yang baik, sehingga dalam proses penentuan mutu dan harga jual akan lebih mudah
dan akan lebih menguntungkan bagi para petani buah. Penyortiran buah berdasarkan pada
varietas, warna, ukuran, dan bentuk buah.
 Pengemasan dan Penyimpanan
Pengemasan adalah proses dimana buah dimasukkan kedalam wadah untuk lebih
memudahkan pengangkutan, tahapan penyimpanan dan untuk menambah daya tarik
konsumen, sedangkan penyimpanan adalah proses agar dapat mempertahankan mutu buah

5
saat sampai ditangan konsumen. Dalam proses pengemasan stroberi ini bisa dikemas dalam
wadah plastik transparan atau putih, dengan kapasitas 0,25-0,5 kg dan ditutup dengan plastik
lembar polietilen. Sedangkan untuk penyimpanan, diletakkan pada rak dalam lemari
pendingin dengan suhu 0-10OC.

BAB III

Analisa Usaha Tani

No Kebutuhan Jumlah Harga satuan Harga total


(rp) (rp)
A. Fixed cost
1. Sewa lahan 25 m2 2.500 62.500
2. Alat-alat
a. Cetok - - -
b. Timba plastik - - -
c. Cutter - - -
Jumlah 62.500
B. Variable cost
Saprodi
Bibit strawberry
(Fragariavesca)
Pupuk 5 2.000 10.000
a.       Pupuk kandang
b.      Pupuk kimia 1 kg 2000 2000
Media tanam (arang 10 kg 3.000/kg 30.000
kayu)

6
Polybag 30 300 9.000
Lain – lain 5000
Jumlah total 56.000
Jumlah fc + vc 118.500
C. Perhitungan
1. Perkiraan hasil
a.       Penen 1 2 25.000 50.000

b.      Panen 2 3 25.000 75.000

c.       Panen 3 4 25.000 100.000

2. Total hasil 225.000


3. R/c ratio 1.9

Permodalan

Dalam usaha produksi dan pemasaran strawberry yang yang dilakukan, membutuhkan dana atau
modal sebesar Rp.62.500 + Rp.56.000

Sehingga jumlah keseluruhan Rp. 118.500

2. Analisa finansial

Analisa produksi dan pemasaran buah strawberry adalah sebagai berikut :

a. Pengeluaran.

· Sewalahan = Rp. 62.500

· Peralatan = Rp. -

· Saprodi = Rp. 56.000

· Jumlah = Rp. 118.500

b. Penerimaan.

Hasil per tanaman x banyaknya tanaman x harga per kg.

Panen I = 2kg x 25000 = Rp 50.000

Panen II = 3kg x 25000 = Rp 75.000

Panen III = 4kg x 25000 = Rp 100.000 + Rp 225.000

c. Keuntungan

= jumlah penerimaan – jumlah pengeluaran

= Rp 225.000 – Rp 118.500

= Rp 106.500

d. R/c ratio

7
= jumlah penerimaan

jumlah pengeluaran

= Rp 225.0000

Rp. 118.500

= 1,9

e. BEP

= total pengeluaran

jumlah bibit

= Rp. 118.500

30

= Rp. 3.950,-

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
A Proses budidaya tanaman stroberi melalui tahapan pengolahan tanah, pembuatan
media tanam, pembibitan, penanaman, dan pemasangan mulsa.
d. Untuk perawatan tanaman stroberi mulai dari pengairan, pemupupukan,
penyemprotan pestisida, penyiangan rumput dan gulma, serta penyulaman. Setelah itu
proses panen dan pasca panen.

3.2 Saran
Pada budidaya tanaman stroberi di Kelompok Tani Langgeng Mandiri perlu dilakukan
pengarahan tentang pemberian pupuk dan pestisida yang tepat dosis, tepat waktu, dan tepat
cara saat pengaplikasiannya. Jika perlu dilakukan monitoring terhadap Organisme
Pengganggu Tanaman (OPT) dan musuh alami untuk hama yang ada dilahan, sehingga
penggunaan pestisida tidak selalu digunakan meski hama masih dibawah ambang ekonomi.
Sehingga dengan pengendalian yang ramah lingkungan, dapat lebih menjaga kesehatan petani
maupun konsumen yang mengkonsumsi buah stroberi.

8
DAFTAR PUSTAKA
Anonymous. 2011. Strawberry. http://hasansyawalan.blogspot.co.id. Diakses April 2016
Adinugroho, H.A., S. Pujiono, T. Herawan. 2007. Teknik Perbanyakan Vegetatif Jenis
Tanaman Acacia magnium. Balai Besar Penelitian Bioteknologi dan Pemuliaan
Tanaman Hutan. Info Teknis, 5(2) : 1-6.
Aswita, A. P. 2007. Analisis Usaha Tani Stroberi (Studi kasus: Desa Tongkoh Kecamatan
Tiga Panah dan Desa Korpri Kecamatan Brastagi Kabupaten Karo). Skripsi. Diakses
dari repository.usu.ac.id pada April 2016.
Badan Pusat Statistik Republik Indonesia. 2012. Data Produksi dan Konsumsi Stroberi
Indonesia. Jakarta: BPS. Hal. 2.
Balitjestro, 2014. Identifikasi Hama dan Penyakit Pada Tanaman Stroberi. Malang
BAPPENAS, 2000. Tentang Stroberi (Fragaria chiloensis L / F. vesca L.).
http://www.ristek.go.id/. Diakses April 2016
Budiman, S., dan D. Saraswati, 2006. Berkebun Stroberi Secara Komersial. Penebar
Swadaya. Jakarta.
Connell, D.W. and G.J. Miller. 2006. Kimia dan Ekotoksikologi Pencemaran. Penerjemah: Y
Kastoer. Universitas Indonesia Press. Jakarta.
Daliani, S. D. 2012. Petunjuk Pelaksanaan Budidaya Hortikultura. Balai Pengkajian
Teknologi Pertanian Bengkulu. Bengkulu.
De Neve S., Saez S. G., Chaves-Daguilar B., Sleutel S., Hofman G. 2004. Manipulating N
mineralization from high N crop residues using on- and off- farm organic materials.
Soil Biology and Biochemistry, 36: 127–134.
Domoto, P., M. Gleason, D. Lewis. 2008. Production Guide for Commercial Strawberries.

9
Firdausi, N. 2010. Kajian Teknik Penyimpanan Dan Pengemasan Buah Stroberi (Fragaria x
ananassa) selama Transportasi (Skripsi). Fakultas Teknologi Pertanian Institut
Pertanian Bogor. Bogor. Hal. 44-47.

10

Anda mungkin juga menyukai