Anda di halaman 1dari 4

Nama : HELMA AGNESTASIA PUTRI

NIM : 4441140689

7.3.1 Budidaya Tanaman Sehat

Budidaya tanaman yang sehat dan kuat menjadi bagian yang terpenting dalam
program pengendalian hama. Tanaman yang sehat tentunya akan lebih dapat bertahan
terhadap serangan hama bila dibandingkan dengan tanaman yang lemah selain itu, tanaman
yang sehat akan lebih cepat mengatasi kerusakan yang terjadi akibat serangan hama dengan
mempercepat pembentukan anakan atau proses penyembuhan fisiologis lainnya. Oleh karena
itu, setiap usaha budidaya tanaman sejak pemilihan varietas, pengolahan tanah, penyiapan
bibit, penanaman, pemeliharaan tanaman, sampai ke penaganan pasca panen, perlu
diperhatikan sehingga dapat diperoleh keadaan pertanaman yang sehat dan kuat serta
produktif. Semua kegiatan bercocok tanam yang dapat meningkatkan ketahanan tanaman
terhadap serangan hama perlu diterapkan, sedangkan sebaliknya apabila ada tindakan yang
memperlemah keadaan tanaman atau meningkatkan kepekaan tanaman perlu dihindarkan.

Dalam upaya pengendalian organism pengganggu khususnya hama tanaman


kaitannya dengan pemeliharaan keseimbangan lingkungan dikembangkan konsep
pengendalian hama terpadu (PHT). Dalam PHT konsep kesalintergantungan antar komponen
agroekosistem (keseimbangan ekologis) dijadikan dasar dalam pelaksanaannya. Organisme
yang tidak menggangu dan organisme musuh alami hama dibiarkan hidup. Pestisida memang
masih dipakai tapi porsinya amat sedikit. Dalam perkembangan, PHT mendapat dukungan
kecenderungan manusia untuk memilih makanan dan buah-buahan yang bersih tanpa
pestisida, bahkan tanpa pupuk kimiawi. Dari situ munculah konsep baru pertanian organik.

Pertanian organik adalah pertanian tanpa penggunaan pestisida dan pupuk buatan.
Pupuk yang digunakan adalah pupuk alam, kompos, cacing, kotoran ternak, dan lain-lain.
Tanaman yang tumbuh akan tampak lebih hijau, buahnya akan lebih manis, dan bersih
polutan. Namun demikian, biasanya bentuk buah yang dihasilkan kurang indah. Buah jeruk
dan apel hasil pertanian organik, misalnya kecil dan besarnya kurang seragam. Hal tersebut
merupakan kekurangan dalam pertanian organik, yaitu kurang menjanjikan dilihat dari kaca
mata bisnis.

Pertanian organik adalah pertanian sehat artinya organism yang hidupnya tidak
terkena penyakit dan metabolism dalam tubuhnya berjalan baik. Dalam melihat suatu
komunitas baik manusia, binatang, maupun tanaman perlu mendekatinya dengan dengan
konsep sehat tersebut. Jika pendekatan ini dilakukan, yang perlu dilakukan manusia adalah
bagaimana cara menyehatkan dirinya dan lingkungannya. Tanaman yang sehat lahir dari
lingkungan yang sehat demikian pula manusia. Dalam dunia tanaman, misalnya orang
seharusnya memahami betul apa yang harus dibutuhkan tanaman itu agar sehat. Banyak
orang mengira, semakin banyak pupuk, tumbuhan akan sehat, pada hal kenyataannya tidak
demikian.

Dengan pendekatan ini, pestisida sebetulnya bukan hanya racun untuk hama dan
penyakit tetapi juga racun untuk tanaman itu sendiri dan untuk manusia yang mengkonsumsi
buah, daun, atau bagian lain dari tanaman tersebut.

Pertambahan penduduk dan kemajuan teknologi, dulu, kini, dan hari esok telah
menuntut ditingkatkannya persediaan bahan pangan dan bahan baku energi. Kenyataannya
sekarang daya dukung sumber daya alam semakin labil akibat pemanfaatan yang semakin
ekplosif tanpa mengindahkan kaidah-kaidah ekologis. Kegagalan pertanian akibat kekeringan
dan kendala lingkungan lainnya serta penerapan suatu sistem teknologi, sudah merupakan
bayangan suram yang tak dapat lagi dipungkiri. Kegagalan demi kegagalan pertanian telah
mengajarkan kepada kita bahwa alam merupakan sesuatu yang liar, yang perlu dijinakan
dengan suatu teknologi tertentu dan profesionalisme.

Namun pemanfaatan sumberdaya alam yang berlebihan tanpa diikuti oleh usaha-
usaha yang menganut prinsip-prinsip ekologis akan menambah rumitnya masalah lingkungan
pertanian. Kemelut dan kegagalan pertanian pada hakikatnya adalah akibat keterbatasan
pengetahuan tentang lingkungan pertanian itu sendiri. Analisis dampak lingkungan pertanian
memberikan gambaran bahwa factor lingkungan mempengaruhi fungsi fisiologis yang pada
akhirnya akan mempengaruhi produksi yang diperoleh.

Budidaya tanaman sehat perlu juga pemberian unsur hara secara tepat agar tanaman
tumbuh subur dan sehat. Dengan mengkombinasikan pemberian unsur NPK pada tanaman
secara tepat sebenarnya sudah bisa digunakan untuk memperkuat tanaman dari serangan
hama dan penyakit. Unsur K (kalium) merupakan penyusun selulosa bahan utama dinding
sel tumbuhan, apabila kekurangan unsur itu maka akan membuat dinding sel menjadi tipis
sehingga mudah ditembus oleh bakteri, jamur maupun virus.
Unsur P (fosfor) merupakan unsur penyusun inti sel yang diperlukan ketika tanaman
membangun jaringan baru, biasanya itu terjadi saat musim berbuah, setelah pemangkasan
atau setelah terkena serangan OPT. unsur tersebut juga mendiferensiasi tunas tanaman
menjadi bunga. Sedangkan unsur N (nitrogen) berfungsi mendiferensiasi tunas menjadi daun.

Dari ketiga unsur tersebut diatas unsur N yang paling melimpah di udara. Kelimpahan dalam
tanah pun paling melimpah dibanding unsur P dan K. berat unsur N juga paling ringan
dibanding P dan K sehingga paling mudah diserap oleh akar tanaman. Yang perlu
diperhatikan adalah jika kelebihan unsur N sel tanaman akan tumbuh menjadi giant cell,
suatu kondisi dimana sel menjadi mengembang sangat besar lantaran rongga vakuola (bagian
tanaman yang berfungsi mencerna makanan dan menyimpan garam-garam mineral) penuh
terisi air. Hal inilah yang biasa kita sebut sebagai sekulen dimana tanaman kelihatan tumbuh
sangat subur akan tetapi menyebabkan tanaman mudah sekali terserang penyakit.

Cara pemupukan untuk memperkuat daya tahan tanaman terhadap serangan hama
maupun penyakit (metode pemupukan budidaya tanaman sehat) adalah :

1. Unsur N (Nitrogen) hanya diperlukan saat tanaman tumbuh atau setelah dipangkas
(pada tanaman buah). Saat itu unsur N dapat diberikan dalam bentuk amonia,
nitrat maupun ammonium sulfat.
2. Setelah tanaman cukup umur, kurangi unsur N dan tambah asupan unsur P
(fosfor). Itu dilakukan dengan cara pemberian pupuk tinggi fosfor seperti SP-36
atau TSP. ganti amonia dengan nitrat dengan pupuk yang berbahan aktif nitrat.
Hal tersebut dilakukan sampai keluar bunga.
3. Setelah keluar bunga tambahkan asupan unsur K (kalium) dengan KNO3 atau
kalium nitrat, K2SO4 atau kalium sulfat atau pupuk majemuk lain dengan kadar K
tinggi.
4. Usai periode berbunga atau memasuki masa berbuah, berikan NPK secara
berimbang (15:15:15, 16:16:16, atau 20:20:20). Kebutuhan nitrogen sudah jauh
berkurang sehingga jangan berikan urea atau ammonium sulfat supaya tidak
terserang jamur maupun bakteri.

Inti dari cara pemberian pupuk agar tanaman sehat adalah kita harus paham vase atau tahap-
tahap pertumbuhan yang sedang dialami oleh tanaman, lalu kita memberikan pupuk sesuai
dengan kebutuhannya.
Sumber:http:www.gerbangpertanian.com/2011/11/metode-pemupukan-budidaya-
tanaman-sehat.html

Anda mungkin juga menyukai