Memadukan secara kompatibel semua teknik atau metode pengendalian OPT didasarkan asas
ekologi dan ekonomi, teknik bercocok tanam, pengendalian biologi, fisik, mekanik dan
penggunaan pestisida secara selektif dan bijaksana, pestisida digunakan apabila OPT sudah
tidak mampu dikendalikan dengan usaha-usaha yang lain.
Jadi untuk meningkatkan kembali efisiensi dan efektifitas Pengendfalian serta untuk
membatasi pencemaran lingkungan maka kebijakan pengendalian secara konvensional tsb
diubah menjadi kebijakan pengendalian hama berdasarkan konsep dan prinsip PHT
(Pengendalian Hama Terpadu). Sbb :
1. BUDIDAYA TANAMAN SEHAT
2. PELESTARIAN MUSUH ALAMI
3. PENGAMATAN BERKALA (mingguan)
4. PETANI AHLI PHT (Ahli dalam menentukan keputusan pengendalian berdasarkan
ambang ekonomi/ambang pengendalian OPT)
TANAH (Tanah sehat mengandung = mineral 40 %, Air 25 %, Udara 25%, Organik 10%)
Pemecahan masalah :
1. Stop bakar jerami/kembalikan jerami ke sawah. Sebab jika 1 Ha sawah menghasilkan
15 ton (mengandung 5,25 ton pupuk organic). Jerami mengandung C, H, kalau
dibakar cuma C (Carbon). Dalam setiap 1 kkg jerami terdapat 0,65 kg (65% berupa
air) dan 35 % organic (busuk kerami 4-6 bulan)
1. b. pemberian pupuk kandang
2. tebarkan mikroba sperti ema, mikroba hata dll.
Tugas mikroba :
- mengurai bahan organic
- menghambat N
- membebaskan P
- meningkatkan sistim akar pertumbuhan
- meredam racun fe, AL
- mengendalikan hama terutama penyakit
- membentuk gizi vitamin hormone dan karbohidrat
3. ukur PH tanah (normal 6-7,5) ph rendah unsure hara tidak dapat diserap. Kemudian
pemberian kapur dengan Dolomit sebab kalau PH nya rendah otomatis pupuk tidak
akan dapat terserap oleh tanah bahkan timbulnya keracunan hara diantaranya Fe dan
AL.
gunanya pengapuran :
- menaikkan ph tanah
- menambah unsure Na dan Mg
- menambah ketersediaan unsure p dan mo
- mengurangi keracunan feA
- memperbaiki kehidupan mikroorganisme dan pembentukan bintil-bintil akar
mempercepat proses (tanah 1 di cantigi, phnya 5 jadi pernah dilakukan pengapuran 5
ton)
4. tebarkan sinar matahari ke tanah saluran sebab sumber nutrisi padi berasal 97 %
karbohidrat dari udara dengan bantuan fotosintesis.
dengan cara : jarak tanah diperenggang / legavu
kesimpulan : lahan sawah sebagai pabrik, jerami, air udara dan sinar matahari sebagai
bahan baku insur hara dan mikroba sebagai tenaga kerja serta petani sebgai
majikannya/pengaturnya.
FISIOLOGI TANAMAN PADI
Latar belakang
Pada awal pertumbuhan tanaman padi memiliki sifat-sifat khusus yang bermanfaat untuk
mengurangi akibat yang ditimbulkan oleh kupoh dan setiap dan setiap anakan padi memiliki
jumlah daun yang lebih banyak (16/daun). Daun daun itu tumbuh cepat tetapi akan cepat
mati dan akan diganti dengan daun yang baru. Daun yang tumbuh setelah fase primordia
masa hidupnya lebih lama.
Daun-daun yang terinfeksi oleh penyakit/rusak oleh serangga pada awal musim dengan cepat
akan diganti dengan daun-daun baru. Kerusakan pada tanaman padi umur 14-25 test tidak
akan menimbulkan kehilangan hasil yang berarti.
Pengelolaan tani yang baik sangat penting untuk pertumbuhan daun yang kuat dan cepat.
Jika jumlah benih yang ditanam dan persemaian tidak terlalu layak dan mendapatkan pupuk
serta air yang cukup maka bibit yang tumbuh akan memiliki batang yang kuat.
Pertumbuhan anakan dan daun baru ditentukan oleh jarak tanam air
Tujuan : sinar matahari dan unsure hara pupuk
1. dapat menerangkan pada awal fase vegetative daun padi tumbuh dengan cepat dan
mati dengan cepat.
2. Pertumbuha daun yang cepat dan penggantian daun yang tua oleh daun yang baru
dapat mengurangi kerusakan yang ditimbulkan oleh serangan happen.
3. Dapat menerangkan pentinganya pengelolaan budidaya yang baik untuk mendukung
pertumbuhan awal yang cepat dan kuat.
Diskusi :
- Apa keuntungan daun yang mati dan sebuah daun baru muncul
- Apa yang dilakukan jika daun-daun tanaman padi rusak diawal musim tanam?
- Mengapa pemelihara pesenian dan tanaman muda yang baik merupakan hal yang
penting dalam pengendalian hama?
- Mengapa tani yang sehat dan kuat dapat membantu mengurangi akibat kerusakan?