PENDAHULUAN
Penggunaan Sesbania spp. Secara khusus dan tanaman terkait lainnya pada
umumnya sebagai tanaman penutup, rotasi tanaman atau tanaman pupuk hijau
untuk mengurangi patogen dan penyakit yang ditanggung tanah telah mendapat
perhatian yang meningkat dalam beberapa tahun terakhir (Kumar dkk, 2014).
Berdasarkan penelitian ini, pengaruh 8 pengurai jamur dominan yaitu Aspergillus
niger, Aspergillus flavus, Aspergillus fumigatus, Trichoderma harzianum,
Penicillium citrinum, Penicillium rubrum, Cladososporium cladosporioides dan
Curvularia lunata pada pertumbuhan radial dan produksi sklerotia dari tiga patogen
tanah yang ditanggung. Sclerotium rolfsii, Rhizoctonia solani dan Sclerotinia
sclerotiorum dievaluasi.
METODE
Isolasi pengurai jamur yang dominan: Komunitas jamur yang terkait dengan
dekomposisi pupuk hijau Sesbania aculeata L. diamati, diisolasi dan dipelihara
dengan mengikuti tiga metode yaitu metode pengamatan langsung (Garrett, 1981),
metode inkubasi majemuk lembab (Boedijn, 1956) Dan teknik lempeng dilusi
(Warcup, 1960). Biji pengurai pupuk hijau diidentifikasi dan terdaftar (Kumar et
al., 2011). Dari total 44 spesies jamur yang diamati selama periode dekomposisi,
delapan potensi jamur yang membusuk yaitu, Aspergillus niger, Aspergillus flavus,
Aspergillus fumigatus, Trichoderma harzianum, Penicillium citrinum, Penicillium
rubrum, Cladososporium cladosporioides dan Curvularia lunata dicatat sebagai
dekomposer jamur dominan (Kumar et al., 2011). Delapan dekomposisi jamur
dominan ini dikultur pada PDA pada 28 2 C untuk penelitian lebih lanjut.
Perubahan pupuk hijau dalam pot mungkin telah mendorong pertumbuhan dan
perkembangan mikrobiota tanah, yang menekan perkecambahan sclerotia atau
menentang miselium patogen sclerotial setelah perkecambahannya (Coventry et al.,
2006). Pengurangan dalam tubuh sklerotial dengan amandemen pupuk hijau mungkin
juga disebabkan oleh parasitisme sklerotia oleh pengurai jamur dominan selama
penguraian Sesbania Aculeata dalam pot Parasitisme diduga disertai dengan produksi
enzim litik daripada antibiosis. Peleburan dan penetrasi sklerotia S. rolfsii oleh
Trichoderma harzianum diamati oleh Benhamou dan Chet (1996). Pengurangan sklerotia
fitofatogen yang ditularkan melalui tanah adalah R. solani, S. rolfsii dan S. sclerotiorum,
dalam pupuk hijau yang diamandemen tanah, sesuai dengan studi Kamil et al. (2009),
yang melaporkan penurunan sclerotia yang signifikan dari dua patogen sclerotial yaitu R.
solani dan S. rolfsii karena efek pengawetan hijau.