Anda di halaman 1dari 3

IV.

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Tabel hasil pengamatan

Perlakuan Ulangan 1 Ulangan 2 Ulangan 3


Daun bertrichom 1 - - 3
2 - - -
3 - - -
Rata-rata - - 3
Daun tanpa trichom 1 - 14 9
2 - 7 -
3 - 19 -
Rata-rata 13,3 9

4.2 Pembahasan

Pada praktikum yang telah dilakukan yaitu untuk mengetahui jumlah


tusukan Riptortus linearis pada daun kedelai, dengan 2 perlakuan yaitu daun
kedelai yang bertrichom dan tanpa trichom, dengan masing-masing 3 daun
yang diamati dan dilakukan 3 ulangan. Didapatkan hasil yaitu bahwa pada
daun yang bertichom hanya terdapat 3 tusukan yaitu pada ulangan ke 3,
sedangkan daun yang tanpa trichom yang terdapat tusukan yaitu pada ulangan
ke 2 dan ke 3, ulangan ke 2 pada daun ke 1 terdapat 14 tusukan, pada daun ke
2 terdapat 7 tusukan, dan pada daun ke 3 terdapat 19 tusukan, serta pada
ulangan ke 3 pada daun 1 terdapat 9 tusukan, dan sisanya tidak terlihat
adanya tusukan. Hal tersebut berarti terdapat hubungan antara faktor fisik dan
tingkat serangan dari R.linearis. Hubungan tersebut yaitu dengan adanya
trichom pada daun kedelai dapat mengurangi kerusakan akibat tusukan dari
hama R.linearis Keberadaan trichom atau bulu rambut tersebut diduga
mampu membantu menghalangi penghisapan nutrisi makanan oleh Riptortus
linearis. Hal ini sesuai dengan literatur, bahwa Adanya trichom pada daun
dan permukaan polong juga mampu menghalangi R. linearis untuk
menghisap nutrisi tanaman, sehingga hal ini dapat berpengaruh terhadap
perkembangan hama tersebut (Minarno, 2012). Secara morfologi trikoma
merupakan alat pelindung tumbuhan dari gangguan luar. Struktur bulu
(trikoma), ukuran panjang dan kerapatan trikoma sangat berperan dalam
ketahanan tanaman kedelai (Suharsono, 2001)

Seperti pada hasil praktikum dapat diketahui yaitu pada daun


kedelai yang tidak bertrichom memiliki tingkat kerusakan akibat R.linearis
yang lebih besar dibandingkan dengan tanaman yang terdapat trichom, hal
tersebut karena tidak adanya mekanisme ketahanan tanaman secara fisik. Dari
hasil itu menunjukkan bahwa preferensi R.linearis lebih menyukai dan
condong menyerang pada daun tanaman yang tanpa trichom. Faktor fisik
yang mampu mempengaruhi perkembangan hama bukan hanya trichoma,
seperti pada literatur yaitu menurut, Sodiq (2009) menyatakan bahwa terdapat
kolerasi antara serangga hama dengan jumlah bulu (trichome) pada
permukaan daun, luas daun, kandungan cairan pada daun dan diameter
batang. Disamping itu, jumlah bulu pada daun mempengaruhi populasi telur
yang diletakkan, semakin jarang atau sedikit trichom, maka populasi telur
semakin tinggi.
V. DAFTAR PUSTAKA

Minarno, E. B. dan Khoiriyah, I. 2011. Ketahanan Galur Kedelai (Glycine Max


L.) Terhadap Serangan Ulat Grayak (Spodoptera Litura F.) Berdasarkan
Karakteristik Trikoma. Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi.
UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.
Sodiq, M. 2009. Ketahanan Tanaman Terhadap Hama. Universitas Pembangunan
Nasional Veteran. Surabaya.
Suharsono. 2001. Kajian Aspek Ketahanan Beberapa Genotip Kedelei terhadap
Hama Penghisap Polong Riptotus linearis (Himiptera Alydidae).
Disertasi Doktor Program Pasca Sarjana UGM. Tidak diterbitkan.

LAMPIRAN
Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai