Pada praktikum yang telah dilakukan yaitu untuk mengetahui jumlah
tusukan Riptortus linearis pada daun kedelai, dengan 2 perlakuan yaitu daun kedelai yang bertrichom dan tanpa trichom, dengan masing-masing 3 daun yang diamati dan dilakukan 3 ulangan. Didapatkan hasil yaitu bahwa pada daun yang bertichom hanya terdapat 3 tusukan yaitu pada ulangan ke 3, sedangkan daun yang tanpa trichom yang terdapat tusukan yaitu pada ulangan ke 2 dan ke 3, ulangan ke 2 pada daun ke 1 terdapat 14 tusukan, pada daun ke 2 terdapat 7 tusukan, dan pada daun ke 3 terdapat 19 tusukan, serta pada ulangan ke 3 pada daun 1 terdapat 9 tusukan, dan sisanya tidak terlihat adanya tusukan. Hal tersebut berarti terdapat hubungan antara faktor fisik dan tingkat serangan dari R.linearis. Hubungan tersebut yaitu dengan adanya trichom pada daun kedelai dapat mengurangi kerusakan akibat tusukan dari hama R.linearis Keberadaan trichom atau bulu rambut tersebut diduga mampu membantu menghalangi penghisapan nutrisi makanan oleh Riptortus linearis. Hal ini sesuai dengan literatur, bahwa Adanya trichom pada daun dan permukaan polong juga mampu menghalangi R. linearis untuk menghisap nutrisi tanaman, sehingga hal ini dapat berpengaruh terhadap perkembangan hama tersebut (Minarno, 2012). Secara morfologi trikoma merupakan alat pelindung tumbuhan dari gangguan luar. Struktur bulu (trikoma), ukuran panjang dan kerapatan trikoma sangat berperan dalam ketahanan tanaman kedelai (Suharsono, 2001)
Seperti pada hasil praktikum dapat diketahui yaitu pada daun
kedelai yang tidak bertrichom memiliki tingkat kerusakan akibat R.linearis yang lebih besar dibandingkan dengan tanaman yang terdapat trichom, hal tersebut karena tidak adanya mekanisme ketahanan tanaman secara fisik. Dari hasil itu menunjukkan bahwa preferensi R.linearis lebih menyukai dan condong menyerang pada daun tanaman yang tanpa trichom. Faktor fisik yang mampu mempengaruhi perkembangan hama bukan hanya trichoma, seperti pada literatur yaitu menurut, Sodiq (2009) menyatakan bahwa terdapat kolerasi antara serangga hama dengan jumlah bulu (trichome) pada permukaan daun, luas daun, kandungan cairan pada daun dan diameter batang. Disamping itu, jumlah bulu pada daun mempengaruhi populasi telur yang diletakkan, semakin jarang atau sedikit trichom, maka populasi telur semakin tinggi. V. DAFTAR PUSTAKA
Minarno, E. B. dan Khoiriyah, I. 2011. Ketahanan Galur Kedelai (Glycine Max
L.) Terhadap Serangan Ulat Grayak (Spodoptera Litura F.) Berdasarkan Karakteristik Trikoma. Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi. UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Sodiq, M. 2009. Ketahanan Tanaman Terhadap Hama. Universitas Pembangunan Nasional Veteran. Surabaya. Suharsono. 2001. Kajian Aspek Ketahanan Beberapa Genotip Kedelei terhadap Hama Penghisap Polong Riptotus linearis (Himiptera Alydidae). Disertasi Doktor Program Pasca Sarjana UGM. Tidak diterbitkan.