Paralel 3
Kelompok 5
Anggota Kelompok:
Amalia Umamayse A24190092
Fikri Alnasir A24190118
Muh. Taufik Akbar Junaidi A24190134
Fazlur Rahman Harahap A24190179
Eva Putri Rosari A24190192
Latar Belakang
Kelapa sawit merupakan salah satu komoditas perkebunan penting di
Indonesia karena memiliki prospek peengembangan yang cukup cerah. Sawit
memerlukan perawatan khusus dalam pertumbuhan dan perkembangannya
(Sastrosayono 2003). Salah satunya adalah pemupukan. Pemupukan perlu
diperhatikan karena akan mempengaruhi tingkat produktivitas kelapa sawit secara
langsung dan dalam jangka yang panjang. Proses pemupukan mulai dari distribusi,
persiapan, hingga aplikasinya harus memperhatikan berbagai hal agar tidak terjadi
kesalahan jenis dan dosis yang dapat mengakibatkan kegagalan dan penurunan
produktivitas lahan sawit.
Sebelum melakukan pemupukan pada lahan kelapa sawit, perlu diterapkan
metode pra-pemupukan, yaitu analisis daun yang dilakukan setahun sekali dan
analisis tanah yang dilakukan 3-5 tahun sekali. Metode ini bertujuan untuk
menganalisis nilai nutrisi yang diperlukan oleh sawit, sehingga pemupukan yang
diberikan tepat dosis dan tepat guna (Rahmawati dan Santoso 2017). Metode analisis
daun sendiri dapat dilakukan dengan metode leaf sampling unit (LSU). LSU
merupakan kegiatan pengambilan contoh daun untuk mendiagnosa nilai nutrisi yang
ada pada tanaman kelapa sawit serta mengetahui jenis dan dosis pupuk yang tepat.
Menurut Marschner (1995), kandungan hara di daun terbukti lebih baik dalam
merefleksikan status hara tanaman dibandingkan organ tanaman yang lain.
Tujuan
Praktikum kali ini bertujuan mempelajari prosedur leaf sampling unit pada
tanaman kelapa sawit, kegiatan persiapan pemupukan di lapangan, dan distribusi
pupuk dari pabrik kelapa sawit sampai penyebarannya di lapangan.
Metode Pelaksanaan
Metode yang digunakan dalam praktikum ini yaitu studi literatur dari berbagai
sumber pustaka termasuk jurnal ilmiah mengenai pemupukan tanaman kelapa sawit
dan pengambilan data sampel daun. Data dan informasi yang telah diperoleh akan
diolah dan dianalisis lebih lanjut untuk penarikan kesimpulan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penaburan pupuk
Setelah menempati hancak pemupukan, masing-masing penabur di tiap
kelompok kecil pemupukan (KKP) mulai membuka karung pupuk kemudian
memasukkan pupuk ke dalam bin pupuk. Tiap penabur biasanya memupuk dua baris
tanaman (satu pasar rintis) yaitu mulai dari pohon pertama sampai pohon terakhir.
Umumnya dalam satu baris tanaman terdapat 32-34 tanaman. Penaburan pupuk pada
TM dilakukan pada bibir piringan atau di atas rumpukan pelepah, berbentuk “U”.
Penaburan harus dilakukan secara merata, apabila ditemukan pupuk yang
menggumpal maka pupuk harus dihancurkan.