Anda di halaman 1dari 4

Diharapkan pemerintah juga memperhatikan nasib para petani yang sama memprihatinkannya

dengan kondisi pertaniannya. Semestinya adanya penyuluhan dan pembekalan pengetahuan


tentang pertanian kepada petani itu perlu dilakukan. Seperti bagaimana cara bertanam yang
bersahabat dengan alam dan menggunakan teknologi sehingga bertani memberikan banyak
keuntungan dibandingkan dengan kerugiannya, namun teknologinya pun yang tidak
membahayakan alam. Dan itu berlaku untuk kita semuanya, yaitu mengambil keuntungan tanpa
merusak alam. Sehingga adanya keserasian dan keseimbangan alam pun terjaga, dan kita bisa
hidup sejahtera. Dan juga memberikan jaminan hidup petani, dimana petani dapat memelihara
alat pertaniannya dan dalam bertani pun dapat dilakukan denngan lancar.

Membahas pertanian Indonesia sama saja kondisinya dengan pertanian di Bogor. Ya, karena
Bogor termasuk wilayah Indonesia. Banyak sekali mall dan pabrik yang menghiasi kota yang
dikenal sebagai kota hujan ini. Sawahnya kini tinggal beberapa hektar saja, mungkin kita bisa
menghitungnya dengan jari. Memang agak berlebihan, namun itulah yang sebenarnya terjadi.
Mengapa yang dibahas kota Bogor, karena mungkin dengan istilahnya yaitu ‘kota hujan’
menjadi tersugesti bahwa Bogor pasti memiliki persediaan air yang banyak dan banyak juga
sawahnya. Namun kini Bogor pun tidak bisa mengelakkan cepatnya laju industrialisasi yang
ingin menyusup ke dalamnya, sehingga industrialisasi pun terjadi di Bogor. Namun kita harus
berbangga pada petani yang masih mau mempertahankan pekerjaannya dan tempat mereka
mencari sesuap nasi, karena di tengah banyak orang yang ingin bekerja di industri dan ditengah
ketidakjelasan nasib petani, masih ada yang ingin mempertahankan pekerjaannya sebagai petani,
sehingga kita tidak kehilangan makanan pokok yang sudah dari dahulu menjadi kebiasaan kita.
Di Bogor juga masih ada institut yang bergerak di pertanian yaitu Institut Pertanian Bogor
(IPB), sehingga masih ada harapan generasi baru yang akan memajukan pertanian dengan
menggunakan teknologi canggih yang ramah lingkungan. Bukan bermaksud untuk memamerkan,
namun ini suatu tonggak untuk memberikan semangat bahwa pertanian masih diperhatikan dan
juga pertanian adalah sektor utama dalam negeri yang juga berpengaruh dalam meningkat dan
menurunnya perekonomian Indonesia. Dan juga diharapkan seluruh daerah di Indonesia
melakukan hal yang sama yaitu melestarikan pertanian di tengah menggilanya industrialisasi.
Budayakan pertanian yang modern, namun jangan sampai meninggalkan yang budaya lama.
Sehingga kebutuhan pangan masyarakat dapat terpenuhi tanpa harus mengimpor dari negara lain,
yang pastinya bisa saja merugikan kita, dan menguntungkan bangsa lain.

Tingkatkanlah rasa kepedulian terhadap sesuatu yang sekilas tidak penting


menurut kita, namun tanpa kita sadari hal tersebut sangat penting bagi kita.
Pertanian memang sangat penting bagi petani, namun apakah pertanian
penting juga untuk kita? Ingat makanan pokok kita adalah hasil dari
pertanian, mungkin akan sulit untuk mengubah sesuatu yang sudah menjadi
kebiasaan kita, maka lestarikanlah pertanian
.

Namun, terkadang saya pun merasa memiliki beban di punduk


ini. Harapan-harapan mereka akan eksistensi seorang mahasiswa
dari fakultas pertanian kemudian satu per satu terungkap. Mulai dari
bagaimana membangun desa yang mereka tinggali ketika mereka ingin
bertahan dengan bernaung pada pertanian, sampai dengan bagaimana
mereka menyekolahkan anak mereka dengan pertanian. Hati saya bergetar
dan bertanya pada diri saya sendiri. "Bagaimana saya bisa melakukan
sesuatu yang bermanfaat untuk mereka para petani??"

Agroteknologi adalah jurusan kuliah yang yang dipopulerkan mulai tahun 2007-2008 sebagai
jurusan baru ilmu pertanian yang lebih kompleks. Di Agroteknologi studi akan dilanjutkan ke
minat sub-sub bidang pertanian, antara lain adalah agronomi, ilmu hama, ilmu tanah
1. Apa itu agroteknologi?

Ringkasnya Agroteknologi berasal dari 2 kata yaitu agro serta teknologi. Agro berasal dari agronomi
yaitu ilmu yang mempelajari gejala (fenomena) dalam hubungannya dengan pertanian atau teori
serta praktek dalam pengelolaan tanah serta produksi tanaman. Sedangkan teknologi berkaitan erat
dengan sains serta perekayasaan. Sains mengacu pada pemahaman kita tentang dunia nyata
sekitar kita, artinya mengenai ciri-ciri dasar pada dimensi ruang, tentang materi serta energi dalam
interaksinya satu terhadap lainnya. Perlu dipahami bahwa teknologi yang dimaksud di sini itu bukan
teknologi berupa mesin-mesin pengolahan hasil pertanian, atau hubungannya dengan teknik
pertanian, jadi dalam jurusan agroteknologi kita tidak akan mempelajari bagaimana cara merakit
mesin untuk keperluan pertanian.

Pada dasarnya, di Agroteknologi kita akan mempelajari mengenai bagaimana cara mengelola suatu
komoditas dari berbentuk bibit sampai berbentuk hasil dan selanjutnya produk. Kita akan
mempelajari tentang tanaman dan tumbuhan, pangan ataupun hortikultura, serta bagimana cara
proses menanam yang baik, proses panen, proses pengolahan, hingga proses produksi. Di
Agroteknologi kita akan lebih fokus ke hal-hal yang berkaitan dengan ‘tanaman’-nya itu sendiri dan
juga mengenai hal-hal yang menyangkut dengan proses penanamannya. Kita dapat memilih fokus
ke membudidayakan tanaman, memuliakan tanaman, fokus terhadap tanaman perkebunan, atau
fokus ke bagaimana cara membuat dan menghasilkan serta menggunakan pupuk dan pestisida
dengan baik, atau dapat meneliti tentang baik tidaknya suatu tanah di suatu wilayah untuk ditanami
oleh suatu komoditas. Intinya ya di Agroteknologi kita akan mempelajari mengenai hal-hal yang
berbau bahan pangan secara mentah , yang masih dalam bentuk produksi serta hal-hal yang
berkaitan dengannya: tanah sebagai media tanam, pupuk sebagai pemberi nutrisi dan sebagainya.

Berdasarkan uraian sederhana tersebut di atas maka agroteknologi adalah sains serta
perekayasaan dalam pengelolaan tanah serta produksi tanaman untuk mendapatkan perubahan
yang lebih maju/baik.

2. Bagaimana prospek (peluang kerja) jurusan agroteknologi?

Indonesia memiliki peluang besar untuk mengembangkan pertanian melalui agroteknologi menuju
kemandirian pangan dan bukan bergantung pada impor. Negara Indonesia merupakan negara
agraris dimana dahulunya sektor pertanianlah yang membuat negara ini bisa berkembang. Namun
saat ini, bidang pertanian khususnya agroteknologi semakin sedikit diminati generasi muda, banyak
yang berpikir bahwa ruang lingkup agroteknologi hanya sekitar kebun dan sawah, padahal tidak
seperti itu.

Di ruang lingkup pertanian, lulusan agroteknologi dapat bekerja sebagai Pengusaha atau pelaku
bisnis pada komoditas perkebunan, pangan, hortikultura, dan atau kehutanan. Dapat juga menjadi
Pengusaha atau pelaku bisnsi pada bidang perbenihan, pupuk, pestisida, sarana produksi pertanian
lainnya, usaha industri rumah tangga berbasis pangan, dll. Mengelola Perkebunan-perkebunan baik
milik pribadi, pemerintah, maupun swasta. Bekerja di Industri perbenihan, pupuk dan pestisida
nasional dan multinasional. Bergabung di Kementerian pada Pemerintah Pusat dan berbagai badan
dan pusat penelitiannya (Penelitian dan Pengembnagan/Litbang), Pemerintahan Daerah (Pemda)
dengan dinas-dinas teknisnya, lembaga pembiayaan seperti bank-bank pemerintah dan swasta.
Dapat juga bergabung sebagai Akademisi dan peneliti di Perguruan Tinggi ataupun lembaga riset
(pemerintah ataupun swasta), industri pangan, pakan, farmaka dan biodiesel. Menjadi Konsultan
profesional di sektor pertanian/perkebunan, atau di organisasi organisasi besar Badan Pertanahan
Nasional (BPN), LIPI, BUMN, hingga menjadi Fasilitator pemberdaya masyarakat (LSM) dalam
bidang agribisnis/pertanian.

Selain bergerak dibidang pertanian, lulusan agroteknologi dapat bekerja diluar sektor pertanian
seperti pegawain Bank, Guru, Dosen, Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional
(Bakosurtanal), dan semuanya masih banyak peluang kerjanya.

Anda mungkin juga menyukai