Anda di halaman 1dari 6

Siklus Biogeokimia

adalah pertukaran atau perubahan unsur-unsur kimia, dari lingkungan ke komponen biotik dan
abiotik lalu kembali lagi ke lingkungan.

Proses siklus biogeokimia terjadi secara berulang-ulang dan tidak terbatas.

Siklus biogeokimia berfungsi menjaga kelangsungan hidup di bumi, sebab materi hasil siklus
biogeokimia ini dapat digunakan oleh semua komponen yang ada di bumi baik komponen biotik
maupun abiotik.

Materi yang menyusun tubuh organisme berasal dari bumi.

Materi yang berupa unsur-unsur yang terdapat dalam senyawa kimia yang merupakan materi
dasar mahluk hidup dan tidak hidup.

Siklus biogeokimia atau siklus organik-anorganik adalah siklus unsur atau senyawa kimia yang
mengalir dari komponen abiotik ke biotik dan kembali lagi ke komponen abiotik.

Siklus unsur-unsur tersebut tidak hanya melalui organisme, tetapi juga melibatkan reaksi-reaksi
kimia dalam lingkungan abiotik sehingga disebut siklus biogeokimia.

Siklus-siklus tersebut antara lain:


1. Siklus nitrogen
2. Siklus fosfor
3. Siklus karbon dan oksigen
4. Siklus sulfur
5. Siklus air/hidrologi

Siklus nitrogen
Nitrogen adalah unsur yang paling berlimpah di atmosfer (78% gas di atmosfer adalah
nitrogen).

Nitrogen unsur yang tidak reaktif (sulit bereaksi dengan unsur lain), sehingga dalam
penggunaan nitrogen pada mahluk hidup diperlukan berbagai proses, yaitu:
1. Fiksasi
2. Amonifikasi
3. Nitrifikasi
4. Denitrikasi

Fiksasi adalah proses penambatan atau pengambilan nitrogen bebas dari udara menjadi
senyawa nitrogen yang dapat dimanfaatkan tanaman (dibantu oleh mikroorganisme seperti
Cyanobacter, Azotobacter, Rhizobium).

Amonifikasi adalah proses pembentukan amonium oleh bakteri yang hidup di dalam tanah.
Amonium juga dapat terbentuk dari dekomposisi (penguraian) organisme yang sudah mati baik
hewan maupun tumbuhan.

Nitrifikasi adalah proses pengubahan amonium menjadi nitrat oleh aktivitas enzim nitrogenase
yang dimiliki oleh bakteri nitrifikasi.
- Nitritasi adalah proses mengubah amonium menjadi nitrit (NO2) oleh bakteri nitritasi
seperti nitrosomonas.
- Nitratasi adalah proses mengubah nitrit menjadi nitrat (NO3) oleh bakteri nitratasi
seperti Nitrobacter.

Asimilasi adalah proses pemanfaatan nitrat dalam proses fotosintesis.

Denitrifikasi adalah proses pelepasan nitrogen kembali ke udara. Proses ini terjadi di dalam
tanah dengan bantuan bakteri denitrifikasi seperti Pseudomonas, Thibacillus dan Micrococcus.

*ringkasan siklus nitrogen:

Nitrogen bebas dapat ditambat/difiksasi terutama oleh tumbuhan yang berbintil akar (misalnya
jenis polongan) dan beberapa jenis ganggang.

Tumbuhan memperoleh nitrogen dari dalam tanah berupa amonia (NH3), ion nitrit (NO2−) dan
ion nitrat (NO3-).

Beberapa bakteri yang dapat menambat nitrogen terdapat pada akar Leguminosorum
(Rhizobium leguminosorum) dan akar tumbuhan lain misalnya Marsiella crenata. Selain itu,
terdapat bakteri dalam tanah yang dapat mengikat nitrogen secara langsung, misalnya
Azotobacter sp.
Nitrogen yang diikat biasanya dalam bentuk amonia. Amonia diperoleh dari hasil penguraian
jaringan mati oleh bakteri.

Amonia akan dinitrifikasi oleh bakteri nitrit, yaitu Nitrosomonas dan Nitrosococcus sehingga
menghasilkan nitrit yang akan diserap oleh akar tumbuhan.

Selanjutnya oleh bakteri denitrifikan, nitrit diubah menjadi nitrat oleh Nitrobacter, nitrat akan
diubah menjadi amonia kembali, amonia diubah menjadi nitrogen yang dilepaskan ke udara.
Dengan cara ini siklus nitrogen akan berulang dalam ekosistem.

Siklus fosfor
adalah proses dimana fosfat anorganik diubah menjadi fosfat organik kemudian dikembalikan
ke fosfat anorganik.

Di alam, fosfor terdapat dalam dua bentuk, yaitu:


1. Senyawa fosfat organik (pada tumbuhan dan hewan)
2. Senyawa fosfat anorganik (pada air dan tanah)

Tahapannya adalah:
1. Pelapukan batuan
2. Penyerapan oleh tanaman dan hewan
3. Proses dekomposisi oleh dekomposer
4. Mineralisasi
Fosfat organik dari hewan dan tumbuhan yang mati diuraikan oleh dekomposer (pengurai)
menjadi fosfat anorganik.

Fosfat anorganik yang terlarut di air tanah atau air laut akan terkikis dan mengendap di sedimen
laut.

Oleh karena itu, fosfat banyak terdapat di batu karang dan fosil.

Fosfat dari batu dan fosil akan terkikis dan membentuk fosfat anorganik terlarut di air tanah dan
laut.

Fosfat anorganik ini kemudian akan diserap oleh akar tumbuhan lagi. Siklus ini berulang secara
terus-menerus.

Siklus karbon dan oksigen


adalah siklus perubahan senyawa berbasis karbon dan oksigen dari satu bentuk ke bentuk lain.

Tidak semua karbon memiliki warna pekat seperti arang karena ditentukan oleh bagaimana
struktur kimia senyawa karbon naik secara murni atau tercampur senyawa lain.

Di atmosfer terdapat kandungan CO2 sebanyak 0,03%.

Sumber-sumber CO2 di udara berasal dari respirasi manusia dan hewan, erupsi vulkanik,
pembakaran batubara dan asap pabrik.
Karbon dioksida di udara dimanfaatkan oleh tumbuhan untuk berfotosintesis.

Hewan dan tumbuhan yang mati, dalam waktu yang lama akan membentuk batubara di dalam
tanah.

Batubara akan dimanfaatkan lagi sebagai bahan bakar yang juga menambah kadar CO2 di
udara.

Siklus sulfur

Perubahan sulfur dari hidrogen sulfida menjadi sulfur dioksida menjadi sulfat dan kembali
menjadi hidrogen sulfida lagi.

Siklus dimulai ketika ion sulfat diserap oleh akar dan dimetabolisme menjadi penyusun protein
dalam tumbuhan.

Siklus air/hidrologi
adalah sirkulasi air dari atmosfer menuju bumi lalu kembali lagi ke atmosfer.
Tahapannya adalah:
1. Evaporasi
2. Transpirasi dan Respirasi
3. Kondensasi
4. Presipitasi
5. Limpasan
6. Infiltrasi

Anda mungkin juga menyukai