Anda di halaman 1dari 16

DEFINISI BIOGEOKIMIA

Biogeokimia adalah pertukaran atau


perubahan yang terus menerus, antara komponen
biosfer yang hidup (biotik) dengan tak hidup
(abiotik) dalam ekosistem.
Dalam suatu ekosistem, materi pada setiap
tingkat trofik tidak hilang. Materi berupa unsur-
unsur penyusun bahan organik tersebut didaur-
ulang. Unsur-unsur tersebut masuk ke dalam
komponen biotik melalui udara, tanah, dan air.
Daur ulang materi tersebut melibatkan makhluk
hidup dan batuan (geofisik) sehingga disebut Daur
Biogeokimia.
FUNGSI BIOGEOKIMIA
Fungsi Daur Biogeokimia adalah sebagai
siklus materi yang mengembalikan semua
unsur-unsur kimia yang sudah terpakai oleh
semua yang ada di bumi baik komponen biotik
maupun komponen abiotik, sehingga
kelangsungan hidup di bumi dapat terjaga.
Apakah siklus air
termasuk daur biogeokimia?
Siklus air tidak termasuk dalam siklus Biogeokimia, hal
ini dekarenakan siklus air diawali dengan penguapan air
melalui kondensasi, presipitasi, evaporasi atau transpirasi
dipermukaan Bumi oleh energi panas dari matahari,
kemudian membentuk awan dan diturunkan kembali ke
bumi melalui hujan. Hujan membentuk air yang mengalir
dalam tanah. Air tanah ini akan di serap oleh tumbuhan,
kemudian tumbuhan melakukan transpirasi sehingga uap air
muncul dan terkondensasi membentuk awan bersama
dengan uap air laut. Kemudia turun hujan lagi, begitu
seterusnya. Nah, dalam hal ini siklus air hanya terjadi
perubahan fisis saja yaitu dari uap air kemudian menjadii air
lagi. Sehingga bisa dikatakan siklus air bukan daur
Biogeokimia.
MACAM-MACAM BIOGEOKIMIA
A. Daur Nitrogen
• Tumbuhan hanya dapat menyerap nitrogen dalam bentuk senyawa amonium (NH3 atau
NH4+) nitrit NO2- atau nitrat NO3- dari dalam tanah.
• Bakteri pengikat nitrogen (misalnya, Asotobacter, clostridium , dan nostoc) dalam tanah dan
rhizobium yang hidup dalam bintil akar tumbuhan polong-polongan dapat mengubah
nitrogen bebas menjadi senyawa amonium (NH3 dan NH4+) melalui proses fiksasi nitrogen.
• Nitrat diserap oleh akar tanaman kemudian diubah menjadi protein tumbuhan.
• Ketika hewan memakan tumbuhan, nitrogen organik terbawa ke tubuh hewan dan diubah
menjadi protein hewan.
• Limbah hewan, sisa tumbuhan dan hewan yang mati, terdekomposisi dan berubah menjadi
senyawa amonium.
• Senyawa amonium diubah menjadi nitrit dan nitrat melalui proses nitrifikasi oleh bakteri
nitrifikasi. Amonia dioksidasi menjadi nitrit oleh nitrosomonas sp. atau nitrosoccocus sp.
Dan nitrit di oksidasi menjadi nitrat oleh nitrobacter sp. Nitrat ini kemudian diserap oleh
tumbuhan.
• Selanjutnya oleh bakteri denitrifikan melalui proses denitrifikasi, nitrat diubah kembali
menjadi amonia, dan amonia diubah menjadi gas nitrogen yang dilepaskan ke udara. Dengan
cara ini siklus nitrogen akan berulang dalam ekosistem.
B. Daur Karbon dan Oksigen
Proses timbal balik fotosintesis dan respirasi seluler bertanggung jawab atas
perubahan dan pergerakan utama karbon. Naik turunnya CO2 dan O2
atsmosfer secara musiman disebabkan oleh penurunan aktivitas Fotosintetik.
Dalam skala global kembalinya CO2 dan O2 ke atmosfer melalui respirasi
hampir menyeimbangkan pengeluarannya melalui fotosintesis. Akan tetapi
pembakaran kayu dan bahan bakar fosil menambahkan lebih banyak lagi CO2
ke atmosfir. Sebagai akibatnya jumlah CO2 di atmosfer meningkat. CO2 dan
O2 atmosfer juga berpindah masuk ke dalam dan ke luar sistem akuatik,
dimana CO2 dan O2 terlibat dalam suatu keseimbangan dinamis dengan
bentuk bahan anorganik lainnya.
C. Daur Belerang
• Sulfur terdapat dalam bentuk sulfur anorganik, sulfur direduksi oleh
bakteri menjadi sulfida dan kadang-kadang terdapat dalam bentuk sulfur
dioksida atau hidrogen sulfida. Hidrogen sulfida ini seringkali mematikan
mahluk diperairan dan pada umumnya dihasilkan dari penguraian bahan
organik yang mati.
• Belerang atau sulfur merupakan unsur penyusun protein. Tumbuhan
mendapat sulfur dari dalam tanah dalam bentuk sulfat (SO4 ). Kemudian
tumbuhan tersebut dimakan hewan sehingga sulfur berpindah ke hewan.
• Lalu hewan dan tumbuhan mati diuraikan menjadi gas H2S atau menjadi
sulfat lagi. Secara alami, belerang terkandung dalam tanah dalam bentuk
mineral tanah.
D. Daun Posfor
• Fosfor terdapat di alam dalam bentuk ion fosfat (fosfor yang berikatan
dengan oksigen). Ion fosfat terdapat dalam bebatuan. Adanya peristiwa erosi
dan pelapukan menyebabkan fosfat terbawa menuju sungai hingga laut
membentuk sedimen. Adanya pergerakan dasar bumi menyebabkan sedimen
yang mengandung fosfat muncul ke permukaan. Di darat, tumbuhan
mengambil fosfat yang terlarut dalam air tanah.
• Di dalam tanah mengandung fosfat anorganik yang dapat diserap oleh
tumbuhan. Kemudian tumbuhan dimakan oleh konsumen sehingga fosfor
berpindah ke hewan. Tumbuhan dan hewan mati, feses, dan urinnya akan
terurai menjadi fosfat organik. Oleh pengurai, fosfat tersebut diubah
menjadi fosfat anorganik yang dapat diserap tumbuhan dan siklus ini
berulang terus menerus.

Anda mungkin juga menyukai