Anda di halaman 1dari 19

PENGARUH PRESEPSI SISWA ATAS MINDFULNESS

TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMA/K


EKAYANA DHARMA BUDHI BHAKTI

GURU PEMBIMBING :
DR. Y.L. Sunardiono, S.S.M.M.

DISUSUN OLEH :
Jessy Valentine

SMA EKAYANA DHARMA BUDHI BHAKTI


Jakarta
2023
KATA PENGANTAR

Rasa syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena berkat karunianya
kami dapat menyelesaikan jurnal ini dengan baik dan lancar. Jurnal ini kami buat berdasarkan
hasil survei yang telah dilaksanakan terhadap siswa/i SMA/K Ekayana Dharma Budhi Bhakti.
Penyusunan jurnal ini bertujuan untuk memenuhi tugas Ekstrakurikuler dari guru
pengampu mata pelajaran. Selain itu, jurnal ini juga bertujuan untuk memberikan tambahan
wawasan dan inspirasi bagi kami sebagai penulis dan bagi para pembaca. Khususnya dalam
penyampaian pengetahuan dalam topik yang dibawakan.
Terakhir, kami menyadari bahwa jurnal ini masih jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu
kami membutuhkan kritik dan saran yang bisa membangun kemampuan kami, agar kedepannya
dapat menulis jurnal dengan lebih baik lagi. Semoga jurnal ini bermanfaat bagi para pembaca,
dan bagi kami khususnya sebagai penulis.
DAFTAR ISI

COVER...........................................................................................................................................1
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................................4
A. Tujuan............................................................................................................................4
B. Dasar Teori.....................................................................................................................4
C. Rumusan
masalah...........................................................................................................6
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................7
A. Alat dan
bahan................................................................................................................7
B. Langkah kerja.................................................................................................................7
C. Data pengamatan............................................................................................................8
D. Pembahasan..................................................................................................................14
BAB III PENUTUP......................................................................................................................18
A. Kesimpulan..................................................................................................................18
B. Saran............................................................................................................................18
BAB I
PENDAHULUAN

A. Tujuan
Untuk mengetahui sifat-sifat dan cara mengidentifikasi asam dan basa dari
larutan-larutan yang tersedia dalam praktikum.
B. Dasar Teori
1. Teori asam dan basa
Menurut Arrhenius, asam merupakan suatu zat yang jika dilarutkan
ke dalam air akan menghasilkan ion hidrogen (H+). Basa merupakan suatu
zat yang jika dilarutkan ke dalam air akan menghasilkan
ion hidroksida (OH-).
Menurut Bronsted-Lowry, asam merupakan zat yang dapat
memberikan proton (H+) pada zat lain atau disebut dengan donor proton.
Basa merupakan zat yang dapat menerima proton (H+) dari zat lain yang
disebut dengan akseptor proton.
Menurut Lewis, asam merupakan zat yang menerima pasangan
elektron bebas. Basa merupakan zat yang memberikan pasangan elektron
bebas pada zat lain.
2. Indikator asam dan basa
a. Kertas lakmus
Senyawa asam dan basa dapat diidentifikasi menggunakan kertas
lakmus dengan cara mengamati perubahan warna kertas lakmus yang
bereaksi dengan larutan asam dan basa. Ada dua jenis kertas lakmus,
yaitu kertas lakmus merah dan kertas lakmus biru.
Lakmus merah :
- Asam : berwarna merah
- Basa : berwarna merah
Lamus biru :
- Asam : berwarna biru
- Basa : berwarna biru
b. Indikator alami
Indikator alami dapat digunakan untuk membedakan senyawa
asam dan basa. Indikator alami dapat dibuat dari bumbu dapur, bunga,
dan buah-buahan, seperti mahkota bunga-bunga berwarna, kunyit,
wortel, kol merah, dan buah bit. Untuk dapat digunakan sebagai
indikator, bahan-bahan tersebut harus dibuat dalam bentuk larutan
dengan cara mengekstraknya, kemudian larutan indikator alami
tersebut diteteskan ke dalam larutan asam dan basa.
c. Indikator buatan
Larutan indikator buatan dibuat menggunakan zat-zat kimia yang
mempunyai warna berbeda dalam larutan asam dan larutan basa. Sifat
inilah yang menyebabkan indikator asam basa dapat digunakan untuk
membedakan larutan asam dan larutan basa. Indikator yang biasa
digunakan dalam laboratorium adalah fenolftalein, metil
merah, bromtimol biru.
3. Derajat kesamaan (pH)
Power of Hydrogen (pH) adalah besaran untuk menentukan
tingkat/derajat kesamaan suatu larutan.
- Asam : pH < 7
- Netral : pH = 7
- Basa : pH > 7
Daerah pH dan perubahan warna berdasarkan beberapa indikator
pH (Trayek pH) :
Perubahan warna dalam larutan
Nama Larutan Trayek
Asam Basa
Methylene Red 4,4 – 6,2 Merah Kuning
Bromothymol
6,0 – 7,6 Kuning Biru
Blue
Phenolphthalein 8,0 – 10 Bening Merah muda
C. Rumusan masalah
1. Bagaimana klasifikasikan larutan yang termasuk asam dan basa pada percobaan a?
2. Apakah hasil yang kalian dapatkan pada percobaan a sudah sesuai dengan teori?
3. Bagaimana urutan kenaikan pH pada percobaan b?
4. Bagaimana pH masing-masing larutan menggunakan cara trayek pH dari masing-
masing indikator pada percobaan c?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Alat dan Bahan


1. Alat
- Pipet - Tabung Reaksi
- Plat Tetes - Rak Tabung Reaksi
- Baking Soda
- Gelas Kimia
2. Bahan
- Sprite - Detergen
- Baking Soda - Kol Ungu
- Air Tanah - Larutan 1
- Air Mineral - Larutan 2
- Vanish - Methylene Red
- Gula - Phenol Phetaline
- Garam - Brombitol Blue

B. Langkah Kerja
a. Mengidentifikasi sifat larutan
1. Siapkan plat tetes, masukan 2-3 tetes ke-8 larutan ke dalam tiap
lubang plat tetes.
2. Gunakan kertas lakmus merah dan lakmus biru untuk menguji ke-8
larutan tersebut.
3. Amati dan catat perubahan yang terjadi.
b. Menggunakan indikator alami
1. Siapkan tabung reaksi, kemudian masukan 10-15 tetes indikator
alami (kol ungu) ke dalam 8 tabung reaksi.
2. Masukkan 10-15 tetes ke-8 larutan yang telah disiapkan ke dalam
tiap tabung reaksi yang berisi indikator alami.
3. Amati dan catat perubahan warna yang terjadi.
c. Menentukan pH larutan dengan trayek pH
1. Siapkan tabung reaksi sebanyak 6 buah beri label A,B, dan C pada
tiap 3 tabung, kemudian masukkan ke dalam tabung masing-
masing 15-20 tetes larutan 1 pada 3 tabung reaksi dan 3 lainnya
diisi dengan larutan 2 dengan sama banyaknya.
2. Masukkan 5 tetes indikator MM pada tabung reaksi label A, 5 tetes
indikator PP pada tabung dengan label B, dan 5 tetes indikator
BTB pada tabung dengan label C.
3. Amati dan catat perubahan warna yang terjadi.
C. Data Pengamatan
I. Praktikum Pertama ( Mengidentifikasi Sifat Larutan )

No. Larutan Warna Awal Perubahan Warna Foto

1 Sprite Lakmus merah : merah Lakmus merah : merah


Lakmus biru : biru Lakmus biru : merah
2 Vanish Lakmus merah : Merah Lakmus merah : merah
Lakmus biru : Biru Lakmus biru : merah
3 Air Tanah Lakmus merah : merah Lakmus merah : merah
Lakmus biru : biru Lakmus biru : biru

4 Air Mineral Lakmus merah : merah Lakmus merah : merah


Lakmus biru : biru Lakmus biru : biru

5 Gula Lakmus merah : merah Lakmus merah : merah


Lakmus biru : biru Lakmus biru : biru
6 Garam Lakmus merah : merah Lakmus merah : merah
Lakmus biru : biru Lakmus biru : biru

7 Baking Lakmus merah : merah Lakmus merah : biru


Soda Lakmus biru : biru Lakmus biru : biru

8 Detergen Lakmus merah : merah Lakmus merah : biru


Lakmus biru : biru Lakmus biru : biru

II. Praktikum Kedua ( Menggunakan Indikator Alami )

No. Larutan Warna Awal Perubahan Warna Foto


1 Sprite Ungu Ungu Kemerah Muda

2 Vanish Ungu Ungu Terang

3 Air Tanah Ungu Ungu


4 Air Mineral Ungu Ungu

5 Gula Ungu Ungu

6 Garam Ungu Ungu


7 Baking Soda Ungu Biru

8 Detergen Ungu Biru


II. Praktikum Ketiga ( Menentukan pH Larutan dengan Trayek pH )

Perubahan Warna
Warna
No Larutan Awal Methylene Phenol Foto
Bromothymol
Red Phetaline
Blue

1 Larutan 1 Bening Merah Putih atau Kuning bening


Bening
C B A

2 Larutan 2 Bening Kuning Ungu Biru


Pekat
C B A

D. Pembahasan
1. Berdasarkan percobaan a klasifikasikan larutan yang termasuk asam dan basa!
Berdasarkan percobaan a klasifikasikan larutan yang termasuk asam :
- Sprite
- Vanish
Berdasarkan percobaan a klasifikasikan larutan yang termasuk basa :
- Baking soda
- Detergen
Berdasarkan percobaan a klasifikasikan larutan yang termasuk netral :
- Air tanah
- Air mineral
- Garam
- Gula
2. Jelaskan pendapat kalian apakah hasil yang kalian dapatkan pada percobaan a sudah
sesuai dengan teori!
Sudah, berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan :
- Sprite dan Vanish merupakan larutan asam, karena Sprite merupakan
minuman soda yang mengandung CO2 dan Vanish merupakan pemutih
pakaian yang terdapat kandungan HClO (Asam Hipoklorit). Kedua
senyawa berdasarkan teori memang bersifat asam. Oleh karena itu, saat
dites dengan lakmus merah maupun biru akan menampilkan hasil akhir
warna merah.
- Baking soda dan detergen bersifat basa, karena pada baking soda terdapat
kandungan kenyawa NaHCO3 dan pada detergen terdapat ion sodium
(Na+). Kedua kandungan senyawa tersebut bersifat basa. Oleh karena itu,
akan menampilkan warna akhir biru saat dites dengan lakmus merah
maupun biru.
- Air tanah, air mineral, gula, dan garam bersifat netral, karena pada
keempat bahan tersebut tidak terdapat kandungan senyawa yang bersifat
asam ataupun basa. Oleh karena itu, saat dites dengan lakmus merah
maupun biru tidak akan terjadi perubahan warna pada lakmus.
3. Berdasarkan percobaan b buatlah urutan berdasarkan kenaikan pH!
Urutan kenaikan pH :
Sprite dan Vanish < Air tanah, air mineral, gula, garam < Baking soda, detergen

Asam Netral Basa


1. Sprite dan Vanish saat dites dengan indikator kol ungu berwarna sedikit kemerah
mudaan yang menunjukkan bahwa larutan tersebut bersifat asam (pH yang lebih
kecil dari 7)
2. Air tanah, air mineral, gula, dan garam tetap berwarna ungu yang
mengindikasikan bahwa larutan tersebut bersifat netral (pH yang sama dengan 7)
3. Baking soda dan detergen saat dites dengan indikator kol ungu berubah menjadi
warna biru yang berarti larutan tersebut bersifat basa (pH yang lebih dari 7)
4. Berdasarkan percobaan c, tentukan pH masing-masing larutan menggunakan cara
trayek pH dari masing-masing indikator!
Merah : Methylene red
Orange : Phenolphetaline
Biru : Bromothymol blue
Larutan 1 :

Maka, pH < 4,4 yang merupakan larutan asam.

Larutan 2 :

Maka, pH > 10, yang merupakan larutan basa.

5. Tuliskan kesimpulan kalian!


Berdasarkan percobaan a dan b diketahui sifat keasaman beberapa larutan yang
diuji, yaitu :
- Sprite dan vanish : Asam
- Baking soda dan detergen : Basa
- Air mineral, air tanah, gula, dan garam : Netral
Berdasarkan percobaan c dapat diketahui pH kedua larutan menggunakan
beberapa indikator melalui trayek, yaitu :
- Larutan 1 : Memiliki pH < 4,2 yang bersifat asam
- Larutan 2 : Memiliki pH > 10 yang bersifat basa
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari hasil percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa dalam
pengujian asam dan basa suatu larutan dapat menggunakan 2 cara, yaitu menggunakan
lakmus merah dan biru, dan menggunakan indikator alami. Melalui hal tersebut,
memperoleh hasil dari sifat keasaman suatu larutan, yaitu :
- Larutan asam : Sprite dan Vanish
- Larutan netral : Air tanah, air mineral, gula, dan garam
- Larutan basa : Baking soda dan detergen
Didapat juga pengujian pH suatu larutan yang melalui Trayek pH, pada percobaan
ini digunakan beberapa indikator, yakni Methylene red, Bromothymol blue,
Phenolphetaline. Berdasarkan percobaan yang dilakukan didapatkan bahwa :
- Larutan 1 : pH < 4,2 (asam)
- Larutan 2 : pH > 10 (basa)
B. Saran
Penelitian ini memang masih jauh dari sempurna dan perlu ditingkatkan untuk
keefektivitasan kedepannya. Maka dari itu, saran kami sebagai penulis, yakni untuk
memeperbanyak riset mengenai percobaan yang dilaksanakan dan teliti dalam melakukan
percobaan. Dengan demikian, kami ucapkan terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai