PERTEMUAN 5-6
C. Perikanan laut dan Pasar dalam dan Luar Wilayah Nusantara Pengimpor Hasil
Tangkapan
Budaya perikanan (sistem pengetahuan, kelompok kerja/organisasi dan
kelembagaan, teknologi produksi perikanan, pascapanen) merupakan hasil
tanggapan dan respons masyarakat nelayan secara terus-menerus terhadap
potensi SDL yang tersedia.
Diversitas dan variasi teknologi tangkap meruapakan hasil kreativitas inovatif dan
adopsi dari luar dengan daya adaptasi nelayan terhadap kondisi lingkungan dan
biota laut yang kaya dalam spesis dan populasinya.
Nelayan Sulawesi Selatan abad ke-17: komoditas hasil laut tua berupa teripang,
kerang mutiara, penyu, sirip hiu, telur ikan, agar-agar, akar bahar dan rotan laut
(berbagai alat tangkap tradisional), budidaya tambak ikan bandeng (perikanan
lama); diekspor ke Cina.
Nelayan Sulawesi Selatan : komoditas hasil laut tua berupa ikan kering dari jenis-
jenis ekor kuning, sunu (kerapu), dan katamba/kakap (pancing, bubu, bom,
bius); konsumen pedalaman Sul Sel, pulau-pulau lain.
Nelayan Sulawesi Selatan: komoditas hasil laut baru berupa ikan segar dan hidup
(napoleon, sunu, kerapu); lobster segar dan hidup (diekspor ke Cina, Hongkong,
dll.) sejak akhir tahun 1980-an; ikan segar berupa tongkol, tuna, tenggiri
(komoditas pasar ekspor), layang, dan baronang telah diusahakan jauh
sebelumnya. Jenis-jenis ikan tersebut ditangkap dengan pancing, perangkap,
pukat rumpon, bagang, gae, bom, bius).