Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

BIOGRAFI ABBAS IBN FIRNAS, ILMUWAN MUSLIM


PERTAMA PENEMU TEKNOLOGI PESAWAT TERBANG

Guru pembimbing :
Nashruddin Latif, M.HI

Disusun oleh :
Yesi Nur Seha (XI MM 3/29)

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1


Jl. Kedungsari Mojokerto Telp. (0321) 381959 Fax. (0321) 33129

MOJOKERTO 61315
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt. yang sudah melimpahkan rahmat,
taufik, dan hidayah- Nya sehingga penulis dapat menyusun tugas Pendidikan Agama Islam
ini dengan baik serta tepat waktu.

Makalah ilmiah ini telah penulis susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai sumber sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan
banyak informasi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan segala
kekurangan dalam makalah ini penulis menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
penulis dapat memperbaiki makalah ilmiah ini. Akhir kata penulis berharap semoga makalah
ilmiah tentang Biografi Abbas Ibn Firnas, Ilmuwan Muslim Pertama Penemu Teknologi
Pesawat Terbang dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Mojokerto, 25 November 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................................... i


DAFTAR ISI ....................................................................................................................... ii

BAB I : PENDAHULUAN .................................................................................................. 1


1.1 Latar Belakang............................................................................................................. 1
1.2 Biografi ....................................................................................................................... 3
BAB II : PEMBAHASAN ................................................................................................... 4
2.1 Inspirasi Abbas bin Firnas Membuat Pesawat Terbang ................................................. 4
2.2 Awal Mula Terciptanya Pesawat .................................................................................. 4
2.3 Mempelajari Ilmu Aerodunamika dan Melakukan Percobaan ....................................... 5
2.4 Penemuan dan Karya Abbas Ibn Firnas ........................................................................ 7
BAB III : PENUTUP ........................................................................................................... 9
3.1 Kesimpulan.................................................................................................................. 9

ii
BAB I : PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Nama Leonardo da Vinci dan Wright bersaudara mungkin lebih banyak dibicarakan
jika bicara soal penemuan mesin terbang. Namun jika menelisik lebih jauh, ternyata Abbas
Ibn Firnas merupakan orang yang menemukan mesin terbang, sekaligus menjadi orang
pertama yang sudah bisa terbang. Beliau bahkan lahir 600 tahun lebih awal sebelum
Leonardo da Vinci lahir.

Abbas Ibn Firmas sendiri merupakan seorang ilmuwan muslim yang sangat berjasa.
Tak hanya dibidang penerbangan, tetapi juga di bidang lainnya. Abbas Ibn Firnas atau Abbas
bin Firnas merupakan seseorang yang multitalenta. Sebab dia adalah penemu, fisikawan,
kimiawan, teknisi, musisi Andalusia dan penyair yang tinggal di Emirates of Cordoba
(sekarang Spanyol).

Beliau pernah melakukan percobaan penerbangan pertama pada tahun 875 masehi.
Kala itu, alat ciptaannya berhasil terbang selama 10 menit. Abbas Ibn Firnas diketahui
mendalami ilmu teknik saat tinggal di Andalusia. Kemudian, beliau mendalami ilmu
matematika, fisika, dan berbagai ilmu pengetahuan lainnya. Saat mengembangkan
konsep pesawat terbang, beliau harus melalui banyak rintangan.

Mulanya Abbas Ibn Firnas terinspirasi dari Armen Firman pada 852 Masehi. Abbas
Ibn Firnas pernah melihat Armen Firman melompat dari menara masjid di Qurtuba dengan
menggunakan alat yang terbuat dari bingkai kayu dan sutra. Percobaan itu membuat Armen
jatuh ke permukaan tanah, dan menderita cedera kecil. Sejak saat itu, Abbas terinspirasi
untuk membuat alat serupa yang memungkinkan manusia untuk benar-benar terbang. Beliau
pun mendalami ilmu aviasi selama bertahun-tahun. Mulai dari mempelajari pola terjun
Armen saat lepas landas dari masjid, dia terus melakukan penelitian dan mengoreksi berbagai
teori.

33 tahun setelah percobaan Armen, Abbas membuat purwarupa pesawat terbang


pertamanya. Alat itu berupa sayap terbang yang terbuat dari rangka bambu dan kain sutra,
desainnya sekilas mirip sayap burung elang. Kendati demikian, purwarupa itu nyatanya
masih terlalu ringkih. Alhasil, Abbas belum mampu mengontrol laju alatnya untuk terbang.

1
Gambar 1.1 Abbas Ibn Firnas dan purwarupa pesawatnya.

Tak menyerah, Abbas terus melakukan percobaan selama bertahun-tahun. Beliau


kemudian melakukan percobaan ulang dengan lepas landas dari sebuah bukit. Kala itu, Abbas
juga mengundang masyarakat untuk menyaksikan uji coba purwarupa pesawatnya. Tanpa
disangka, purwarupa garapannya itu berhasil terbang selama 10 menit di sekitar bukit Jabal.

Kendati demikian, Abbas saat itu belum memperhitungkan cara mendarat dengan
baik. Alhasil, beliau menderita cedera serius pada bagian punggungnya lantaran mendarat ke
tanah dengan kasar. Abbas lagi-lagi tak menyerah. Beliau semakin giat mendalami ilmu
aviasi selama 12 tahun. Abbas Ibn Firnas terus menyempurnakan ciptaannya dengan 2aman
pada 2amany pendaratan. Walaupun tak sempat menyelesaikan penemuannya, Abbas saat ini
dikenal sebagai penemu Muslim pertama yang mengkaji konsep pesawat terbang dan
mengembangkan parasut.

Prestasi mengagumkan Abbas membuatnya menjadi sosok yang dihormati. Bahkan


2amanya diabadikan menjadi nama bandara di Baghdad. Tak hanya itu, 2amanya juga
melekat pada jembatan di atas Sungai Guadalquivir di Cordova. Dari sosok Abbas Ibn Firnas,
sikap ulet dan konsisten dalam mendalami sebuah ilmu ternyata dapat membawa pengaruh
besar terhadap masa depan.

2
1.2 Biografi

Abbas bin Firnas (810–887 A.D.), juga dikenal


sebagai Abbas Abu al-Qasim bin Firnas ibn Wirdas al-
Takurini (Arab: ‫)عباس بن فرناس‬, adalah seorang polimatik
Andalusia atau juga bisa disebut sebagai seorang penemu,
fisikawan, kimiawan, teknisi, musisi Andalusia dan penyair
berbahasa Arab. Sering pula dikatakan oleh banyak para
sejarawan, bahwa Abbas bin Firnas merupakan keturunan
Berber, yang lahir di Izn-Rand Onda, Al-Andalus
(sekarang Ronda, Spanyol), tinggal di Kekhalifahan
Córdoba.

Dikutip dari Andalucia: A Cultural History oleh


John Hill (2008), Abbas Ibn Firnas diperkirakan lahir
tahun 810 M di Izn-Rand Onda, Andalusia. Beliau hidup pada masa keemasan peradaban
Islam di bawah pemerintahan Kekhalifahan Córdoba yang berpusat di Al-Andalus atau
Andalusia (bagian dari Spanyol sekarang). Abbas Meninggal pada usia ke 77 tahun, beliau
wafat pada tahun ke 887 M di Cordoba.

Pada abad ke-9 M, Islam berjaya di Eropa maupun Asia dengan segala kemajuannya
di berbagai bidang, termasuk dalam hal sains. Cordoba di Spanyol dan Baghdad di Irak
adalah pusat kebudayaan Islam kembar dunia. Kemajuan seni dan sains Islam ini membentuk
Abbas Ibn Firnas menjadi seorang penyair sekaligus ahli matematika, físika, kimia, dan
teknik. Terbukti, Abbas pernah membuat jam air bernama Al-Maqata dan kaca berbahan
pasir.

Ana Ruiz dalam Vibrant Andalusia: The Spice of Life in Southern Spain (2007)
menyebutkan, Abbas Ibn Firnas juga membuat kompilasi tabel gerak planet. Beliau begitu
kreatif, serba bisa, dan punya reputasi sebagai seorang yang eksentrik dengan bermacam
minat dan penemuan.

Dari kecil, kehidupan Abbas bin Firnas memang sudah dikenal sebagai anak yang
memiliki rasa ingin tahu yang sangat tinggi, sehingga dari hal itulah banyak karya yang
beliau ciptakan dari hasil buatan tangannya sendiri.

3
BAB II : PEMBAHASAN

2.1 Inspirasi Abbas bin Firnas Membuat Pesawat Terbang

Abbas bin Firnas atau yang lebih dikenal dengan nama Ibnu Firnas, lahir
di Izn-Rand Onda, Andalusia pada tahun 810 Masehi. Beliau adalah seorang
Ilmuwan Muslim yang beberapa penemuannya berasal dari Al Qur’an.

Beliau menemukan ide terbang setelah membaca Al Qur’an surat Al-


Mulk ayat 19 yang artinya:

“Dan apakah mereka tidak memperhatikan burung-burung yang


mengembangkan dan mengatupkan sayapnya di atas mereka? Tidak ada yang
menahannya (di udara) selain Yang Maha Pemurah. Sesungguhnya Dia Maha
Melihat segala sesuatu.” [ Al Qur’an surat Al-Mulk ayat 19]

Abbas bin Firnas berfikir bahwa burung saja yang tidak dihisab bisa
terbang apalagi manusia. Lalu beliau bertanya dalam hatinya “apakah saya
mungkin bisa terbang seperti burung, bukankah kalau Allah berkehendak maka
bisa terjadi?”

Kemudian Abbas bin Firnas meneliti burung, bagaimana beliau dapat


mengepakkan sayapnya hingga bisa terbang. Abbas Bin Firnas lalu merakit
sebuah sayap buatan lalu dipasangkan ke tangannya.

Lalu beliau pergi ke atas bukit yang agak rendah untuk melakukan
percoban. Beliau kepakkan sayapnya, lalu terjatuh. Abbas bin Firnas terus
melakukan beberapa percobaan hingga beberapa kali untuk melakukan
perubahan pada sayap rakitannya agar sempurna. Dari beberapa kali percobaan,
Abu Firnas sampai mampu terbang sejauh 20 meter menggunakan sayap
buatannya.

Selain itu, Abbas juga bisa dikatakan sebagai musisi dan penyair bahasa
Arab. Beliau dilahirkan di Izn-Rand Onda, Al-Andalus (sekarang lebih dikenal
sebagai Ronda, Spanyol) pada tahun 810 M. Walaupun dilahirkan di Andalusia,
Abbas lebih banyak menghabiskan sebagian besar hidupnya di Cordoba yang
saat itu dikenal sebagai pusat belajar dunia muslim.

2.2 Awal Mula Terciptanya Pesawat

Ketertarikan Abbas untuk menciptakan sebuah kendaraan yang dapat


terbang bermula pada tahun 852 M. Pada waktu itu, beliau tidak sengaja
4
menyaksikan pertunjukkan menantang maut yang dilakukan oleh pemain
akrobat jalanan bernama Armen Firman.

Pada pertunjukkan tersebut, Armen melompat dari puncak menara masjid


agung di Qurtuba dengan sebuah alat semacam pesawat sederhana yang terbuat
dari kayu. Pertunjukan itu disaksikan oleh banyak orang yang merasa kagum
dengan Armen. Walaupun beliau bukanlah seorang ilmuwan yang sedang
melakukan percobaan.

Sayangnya, dalam pertunjukkan itu Armen tidak mendapatkan hasil yang


bagus. Pesawat yang ditumpanginya tidak bisa bertahan lama di udara.
Sehingga, Armen pun terjatuh menghantam tanah. Tapi, untungnya Armen
berhasil selamat dari insiden itu. Armen tidak bisa melakukan pendaratan
dengan sempurna. Karena, tidak menggunakan perhitungan ilmu aerodinamika
yang matang. Dari pertunjukkan itulah, Abbas mendapatkan inspirasi untuk
menciptakan sebuah alat yang dapat membuat manusia terbang di udara.

2.3 Mempelajari Ilmu Aerodunamika dan Melakukan Percobaan

Selama bertahun-tahun, Abbas telah mempelajari ilmu aerodinamika dan


melakukan berbagai studi untuk mencapai mimpinya. Uji coba pertama
dilakukan di menara Masjid Jami’ Al-Kabir di Cordoba, Abbas bin Firnas
menggunakan bulu untuk terbang. Percobaannya ini tidak membuahkan hasil
yang memuaskan, karena hanya bisa terbang beberapa menit di udara. Dan
kemudian jatuh ke tanah dengan beberapa luka ringan. Untuk menghormati
Abbas, pemerintah Bagdad mengabadikan pengalaman itu dalam bentuk patung.

Gambar 2.1 Untuk menghormati Abbas, pemerintah Bagdad mengabadikan


pengalaman itu dalam bentuk patung.

5
Kemudian, pada tahun 875 M, Abbas melanjutkan eksperimennya dengan
merancang alat terbang yang mampu membawa satu penumpang. Pesawat
terbuat terbuat dari kayu dan dilengkapi dengan dua sayap yang terbuat dari
bulu dan sutra. Berbeda dengan Armen yang tampil di menara masjid besar
Qurtuba, Abbas mengundang beberapa orang untuk menghadiri uji coba
pertama penemuannya di bukit Jabal al-Arus, di wilayah Rusafa, dekat
Cordoba (Ezad Azraai Jamsari et al, 2013). Dan Eksperimen Abbas bin Firnas
kali ini, membauhkan hasil yang maksimal dan berhasil. Itu dapat disiarkan
selama 10 menit. Beliau membuat kagum semua orang yang melihatnya.
Sayangnya, penerbangan Abbas kali iini sedikit megalami kendala ketika
hendak mendart. Pasalnya, mesin yang diciptakannya tidak memiliki ekor untuk
memperlambat saat mendarat. Akibatnya, Abbas terjatuh dan punggungnya
patah.

Dari pengalamannya itu Abbas tahu bahwa pesawatnya jauh dari


sempurna. Seekor burung dengan sayap dan ekor untuk mempertahankan
kecepatan terbang. Sedangkan ciptaan Abbas masih belum memiliki kepala dan
ekor. Bahkan jika dia tahu, dia tidak bisa memperbaikinya. Ini karena lukanya
semakin parah dan kesehatannya semakin menurun. Dengan demikian, Abbas
pun menghembuskan nafas terakhirnya pada tahun 887 M.

Namun di akhir akhir hidupnya, Abbas bin Firnas juga sering bereksperimen
dalam percobaannya, diantara temuan abbas lainnya seperti;

1. Pembuatan gelas dari pasir, kristal dan kuarsa berkualitas tinggi,sehingga


mampu menghasilkan gelas transparan.
2. Mempelajari lensa dan sifat dari kaca pembesar.

Abbas tidak hanya terkenal sebagai penemu pesawat dan penerbangan,


namun beliau juga pernah membuat Al-Maqata, Al-maqata adalah jam air yang
berfungsi dalam mencatat waktu yang berjalan sekitar 12 tahun dari percobaan
Abbas dalam menerbangkan dirinya.

Namun yang perlu diperhatikan adalah seberapa sukses Abbas bin Firnas
dalam menemukan sebuah pesawat terbang, padahal drone tersebut hanya
terbuat dari rangka bambu dan hanya bisa mengudara selama 10 menit, namun
dari eksperimennya Pak, pesawat modern seperti itu Anda lihat hari ini telah
ditemukan. Bahkan banyak orang dan ilmuwan hebat yang tertarik untuk
mempelajari konsep terbang Abbas, salah satunya adalah ilmuwan terkenal
Leonardo Da Vinci, salah satu ilmuwan dan pelukis besar dunia Lukisan Mona
Lisa.

6
Ilmuwan Islam ini telah menarik minat ilmuwan terkenal seperti Leonardo
da Vinci dalam buku-buku yang ditulisnya. Tidak hanya Da Vin Ci, ternyata
Wright Bersaudara yang diklaim sejarah sebagai penemu pesawat juga
mengembangkan pesawatnya dari kesuksesan Abbas dalam penerbangan.

Pesawat ini juga terinspirasi dari Abbas yang lupa memasang sayap belakang
agar bisa dikendalikan sepenuhnya. Jadi, meskipun mungkin tidak terlihat
sederhana, penemuan Abbas berkontribusi pada perkembangan pesawat
modern, sehingga pantas jika biografi Abbas bin Firnas dicatat dalam sejarah
penemu pesawat.

Berkat kontribusi Abbas untuk pembangunan global, pada tahun 1979 M,


Satgas Sistem Planet menghormati penemuan Abbas dengan menamai sebuah
kawah di bulan dengan nama “Ibn Firnas”, untuk menghormati karyanya. Tidak
hanya itu, ternyata Abbas ibn Firnas juga mendapatkan penghargaan lain
seperti: didirikannya Sebuah Bandara untuk menghormati jasa penemuan
pesawat terbang Abbas,bandara ini diberi nama Bandara Ibn Firnas yang secara
tidak langsung telah berkontribusi bagi kesuksesan pesawat Wright bersaudara.

Sangat disayangkan jika umat muslim tidak tau peran penting Abbas bin
Firnas terhadap perkembangan pesawat modern zaman sekarang ini, apalagi
sampai tidak mengetahui biografi Abbas bin firnas, karena semua perjuangan
abbas dalam menemukan pesawat tidak didapatkan dengan mudah, namun
dibalik perjuangan itu, terdapat manfaat yang sangat besar dalam perkembangan
transpotasi dunia sekarang.

2.4 Penemuan dan Karya Abbas Ibn Firnas

Salah satu penemuan Abbas Ibn Firnas yang diakui oleh dunia Barat
adalah sekrup udara (giroskop udara) sebagai alat uji coba untuk terbang. Akan
tetapi, penemuan terkait hal ini tidak berjalan mudah. Abbas Ibn Firnas harus
melalui berbagai tahap sehingga dapat terbang di udara layaknya seekor burung.

Penemuan ini dimulai dengan percobaan gila Abbas Ibn Firnas yang
mendambakan manusia bisa terbang. Beliau melompat dari menara Masjid
Agung Cordoba pada 852 M. “Tahun 852, Abbas Ibn Firnasmelompat dari
menara masjid dengan jubah besar. Beberapa orang menganggapnya sebagai
parasut pertama," tulis John Hill dalam buku Vibrant Andalusia: The Spice of
Life in Southern Spain (2007) karya Ana Ruiz. Akan tetapi, percobaan pertama
Abbas Ibn Firnas kurang berhasil. Dikutip dari Day of the Flyubg Fox: The True
Story of World II Pilot Charley Fox oleh Steve Pitt (2008), percobaan gila itu

7
membuat beliau mengalami luka di sana-sini, beruntung nyawanya masih bisa
selamat.

Tidak berhenti sampai di situ, Abbas Ibn Firnas kemudian membuat


“mesin” terbang layaknya sayap burung dari kerangka kayu (glider). Alat ini
dibuatnya berdasarkan pengamatan terhadap burung-burung. "Pada 875, ketika
berumur 65 tahun, Abbas Ibn Firnas lepas landas dari sebuah bukit kecil dekat
Cordoba dengan mengendalikan secara sederhana glider bersayap yang
melayang beberapa ratus meter sebelum berbalik ke tempat peluncurannya
untuk mendarat di mana kemudian beliau terjungkal," urai John Hill. Referensi
lain menyebutkan, Abbas Ibn Firnas melakukan percobaan penerbangan
keduanya itu pada umur 70 tahun. Mesin yang beliau gunakan disebut terbuat
dari sutera dan bulu elang. Percobaan penerbangan kedua Abbas Ibn Firnas
mengalami peningkatan, namun beliau terjungkal ketika akan melakukan
pendaratan. Abbas Ibn Firnas sadar bila dirinya melupakan hal penting dari
seekor burung, yakni ekor.

Penambahan ekor ini membuat Abbas Ibn Firnas lebih mudah


mengendalikan glider terbangnya sekaligus saat pendaratan. Abbas Ibn Firnas
juga memperbaiki bentuk parasutnya sehingga dapat mengurangi kecepatan
jatuh. Penemuan Abbas ini yang nantinya menyebar jauh ke masa-masa
berikutnya, termasuk menginspirasi Leonardo da Vinci. Nantinya, Orville
Wright dan Wilbur Wright atau Wright Bersaudara berhasil menerbangkan
pesawat untuk pertama kalinya pada 1903 di Amerika Serikat. Abbas Ibnu
Firnas meninggal dunia tahun 887 Masehi. Sumbangsih, karya, dan
penemuannya menjadi salah satu bukti bahwa Islam pernah menghasilkan
tokoh-tokoh jenius yang turut mempengaruhi perjalanan peradaban dunia.

8
BAB III : PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Eksperimen dan uji coba Abbas Ibn Firnas telah menjadi sumber inspirasi
bagi para aerodinamis di seluruh dunia. Hingga terciptanya pesawat tanpa
tenaga yang sekarang dikenal sebagai glider (White, L. J., 1961). Meski nama
Abbas tidak sepopuler Wright Brothers, bukan berarti nama itu terlupakan oleh
sejarah. Seorang sejarawan bernama Philip Khuri Hitti, menulis nama Abbas
Ibn Firnas dalam sebuah buku berjudul History of the Arabs (Philip K. Hitty,
1964). Dalam bukunya, Philip menyebut Abbas Ibn Firnas sebagai salah satu
tokoh besar Islam, sekaligus orang pertama yang tercatat dalam sejarah
melakukan uji terbang. Selain itu, salah satu bandara Baghdad menyandang
namanya (Bandara Ibnu Firnas).

Selanjutnya, patung Abbas bin Firnas bermain gitar ditempatkan di


Museum Australia. Salah satu kawah bulan bahkan dinamai oleh NASA dengan
penciptanya Ibnu Firnas sebagai penghormatan atas namanya.

Anda mungkin juga menyukai