Anda di halaman 1dari 5

UJIAN TENGAH SEMESTER

Mata Kuliah Islam dan IPTEK


Semester Genap
Dosen Pengampu Dr.Askuri
Sifat Individual
Metode Take Home Examination
Program Studi D3 Kebidanan
Nama Lili Linda Warmita
NIM 1810105121
Kelas B

ABBAS BIN FIRNAS

BIOGRAFI SINGKAT
Nama Abbas bin Firnas
Nama lainnya Abu l-Qāsim Abbās ibn Firnās,
Armen Firman
Kelahiran
Tahun Lahir (M) 810
Tempat Lahir Izn-Rand Onda (Ronda), Al-
Andalus
Etnis Berber
Kebangsaan Andalusian (sekarang Spanyol)
Ahli  Polimatik ,
penemu, fisikawan, kimiawan, te
knisi, musisi
Andalusia dan penyair berbahasa
Arab
Penemuan  Al-Miqatah
 Al-minqalah
 Maket kubah langit.
 Kapal terbang dengan
dua sayap yang dapat
bergerak
Abbas bin Firnas yang memeiliki nama lengkap Abbas Qasim bin Firnas. Selain itu beliau juga
memiliki nama lain yaitu Armen Firman. Beliau lahir di Izn-Rand Onda, Andalusia pada tahun 810 M.
Beliau menjalani masa kehidupannya di Cordoba pada abad ke-2 sampai ke-3 Hijriyah. Cordoba saat
itu menjadi kota tujuan untuk menimba ilmu pengetahuan bagi orang-orang Arab maupun non-Arab
dengan berbagai macam jurusannya. Beliau hidup di masa kekhalifahan bani Umayyah II, yaitu pada
masa Khalifah al-Hakam I, Abdurrahman II, dan Muhammad I.

Abbas bin Firnas telah menemukan konsep pesawat terbang sekitar abad ke-8, yang
kemudian telah dibangun dan diuji oleh beliau. Konsep tersebut merupakan konsep yang dipelajari
oleh Roger Bacon setelah 500 tahun persis Abbas bin Firnas meletakkan teori-teori dasar pesawat
terbang. Abbas bin Firnas merupakan orang yang sangat unik. Beliau begitu perhatian dengan ilmu
matematika, falak, fisika, kimia dan riset penerbangannya yang membuat beliau terkenal. Beliau
adalah pilot muslim pertama di dunia yang melakukan riset tentang dunia penerbangan dan
membuat terobosan pertama dalam dunia penerbangan.

Awal mula Abbas bin Firnas berkecimpung dalam ilmu pengetahuan adalah dengan
mempelajari Alquran di Kuttab wilayah Takurina. Setelah itu, barulah beliau ikut dalam pembelajaran
di Masjid Cordoba untuk memperoleh pengetahuan Islam yang lebih luas. Langakah berikutnya,
beliau mulai mengadakan disukusi dan dialog, mengadakan seminar dan ceramah dalam berbagai
cabang ilmu syair, sastra, dan bahasa Arab sehingga beliau dikenal sebagai sastrawan dan penyair
Andalusia. Beliau bersama beberapa pakar secara bersamaan mempelajari cabang-cabang ilmu
bahasa Arab seperti ilmu badi’, bayan, dan ilmu-ilmu balaghah lainnya.Selain dikenal sebagai
seorang ahli bahasa dan penyair Andalusia, Ibnu Firnas juga menonjol dalam ilmu falak, kedokteran,
dan juga penemuannya di berbagai bidang. Beliau juga dikenal sebagai ahli matematika dan Kimia.

Kecerdasan Abbas bin Firnas dalam mengaitkan beberapa cabang ilmu yang dikuasai
menjadi suatu parallel membuat masing-masing cabang ilmu tersebut memberikan kajian yang lebih
luas, lebih jelas dan nyata dan juga terasa manfaatnya. Misalnya, ilmu Kimia yang beliau pelajari
sangat membantunya dalam memahami secara rinci pembuatan obat (farmasi), kedokteran, dan
penerbangan itu sendiri. Ia memberikan sumbanagn pengetahuan yang sangat besar umtuk ilmuan-
ilmuan setelahnya.
Seputar Karya dan Penemuan

Abbas bin Firnas termasuk dalam kategori ilmuan yang kaya akan karya-karya dan
penemuan-penemuan yang penting. Beliau pernah membuat alat pendeteksi waktu, yang dengan
khusus beliau persembahkan untuk Amir Muhammad bin Abdurrahman. Alat tersebut diberi nama
‘al-Minqalah’. Yaitu benda yang dapat dipakai untuk mengetahui waktu malam dan siang tanpa perlu
adanya tulisan maupun gambar. Beliau juga berhasil menciptakan jam air yang berfungsi untuk
menentukan waktu. Jam tersebut dikenal dengan nama “Al-Maqata”. Selian itu, beliau merupakan
orang pertama yang menemukan cara pembuatan kaca dari batu dan juga orang yang pertama kali
membuat Kristal.

Ciptaan Abbas bin Firnas memang tidak sedikit. Selain hal diatas, beliau berhasil menci[takan
gelas berwarna. Penemuan tersebut diciptakan setelah kegagalan uji coba pertama pesawat terbang
beliau yang mengharuskan untuk istrahat sejenak. Dalam bidang lain, yaitu astronomi, beliau
mampu menciptakan semacam rantai cincin yang dapat menjelaskan pola pergerakan planet dan
bintang yang disebut dengan “Dzatul Halqi (Astrolabe)”. Bahkan beliau juga membangun sebuah
teater yang digunakan sebagai tempat pertunjukan edukatif sekaligus hiburan tentang astronomi
dan langit malam. Beliau memberi nama bangunan tersebut Al-Qubah As-Samawiyah atau yang
biasa kita sebut sebagai planetarium.

Abbas bin Firnas dan Bidang Penerbangan

Abbas bin Firnas melakukan banyak riset dan penelitian terkait pesawat terbang. Beliau
telah mengkaji masa suatu benda ketika dihadapkan dengan udara dan bagaimana pengaruh
tekanan udara terhadap benda tersebut di ruang hampa udara. Dengan menggunakan ilmu eksak,
matematika, dan kimia yang telah beliau kuasai, beliau terus mengkaji masa benda. Sampai pada
akhirnya ia melakukan sebuah eksperimen dengan menerbangkan dirinya sendiri.

Satu dari dua versi catatan konstruksi pesawat terbang Ibnu Firnas menyebutkan bahwa
beliau telah berhasil menyelesaikan model pesawat terbang yang dibuatnya. Dengan demikian Ibnu
Firnas mengundang masyarakat Cordoba untuk dating ke pusat kota dan menyaksikan hasil karyanya
itu. Ibnu Firnas memakai semacam sayap burung lengkap dengan bulu-bulunya yang terbuat dari
sutra yang telah beliau desain dengan sedemikian rupa sehingga mampu menahan berat tubuhnya.
Setelah melakukan beberapa persiapan, beliau mengumumkan bahwa dirinya akan melakukan
percobaan terbang.
Dengan disaksikan masyarakat Cordoba, Ibnu Firnas melakukan percobaan terbang dengan
sayap yang telah dibuatnya. Namun karena cara meluncur yang kurang baik, Ibnu Firnas terhempas
ke tanah sehingga beliau mengalami cedera punggung yang sangat parah. Karena cidera tersebut,
Ibnu Firnas tidak mampu untuk melakukan uji coba keduanya. Versi kedua catatan ini menyebutkan
bahwa Ibnu Firnas lalai dalam memperhatikan bagaimana burung menggunakan ekor mereka untuk
mendarat. Beliaupun lupa untuk menambahkan ekor pada model pesawat layang buatannya. Karena
kelalaian beliau itulah yang mengakibatkan pendaratan yang kurang sempurna dan melukai
punggungnya.

Masa Akhir Abbas bin Firnas

Abbas bin Firnas meninggal dunia pada tahun 264 H (887 M), yaitu sekitar 12 tahun setelah
ia melakukan uji coba terbang dengan pesawat layang buatannya. Dengan beberapa factor sehingga
beliau melakukan pendaratan yang kurang sempurna dan mengalami cidera punggung. Cedera yang
dialaminya itulah yang membuat kondisi kesehatannya semakin memburuk.

Sejarawan Barat, Philip K Hitti, dalam bukunya yang berjudul History of the Arabs: From the
Earliest Times to the Present mengatakan bahwa Abbas bin Firnas adalah orang pertama dalam
sejarah yang melakukan percobaan dalam bidang penerbangan. “Ibn Firnas was the first man in
history to make a scientific attempt at flying.”

Abbas bin Firnas merupakan orang yang pertama kali yang meninggal karena percobaan
kapal terbang sepanjang sejarah manusia. Nama besarnya diabadikan sebagai simbol keberanian
dalam melakukan sebuah eksperimen. Beliau adala orang pertama yang berhasil membuktikan
kepada dunia bahwa manusia bisa terbang.

Sebagai bentuk penghormatan, pemerintah Libya mengeluarkan perangko dengan gambar Ibnu
Firnas untuk mengenang jerih payah beliau. Selain itu, Bangsa Irak juga membangun patung sang
penerbang pertama itu di sekitar lapangan terbang internasional Irak serta mengabadikan namanya
sebagai nama bandara di Utara Baghdad. 
Daftar Pustaka

https://elib.unikom.ac.id/download.php?id=382166

https://tirto.id/abbas-ibnu-firnas-pionir-penerbangan-dari-andalusia-cpS6

https://books.google.co.id/books?
id=uHFiDwAAQBAJ&pg=PA78&dq=abbas+bin+firnas&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwj-
vcOJxNroAhXVXisKHen1CeoQ6AEIKDAA

Anda mungkin juga menyukai