Abbas Ibn Firnas, yang bernama lengkap Abbas Abu al-Qasim Ibn Firnas
Ibn Wirdas al-Takurini, lahir di Izn-Rand Onda Al-Andalus (sekarang Ronda,
Spanyol) pada 810 Masehi. Kendati lahir di sana, Abbas Ibn Firnas
menghabiskan masa hidupnya di Cordoba, yang kala itu merupakan salah
satu pusat belajar dunia Muslim.
Namun, ternyata firasatnya tak terbukti. Setelah terjun dari Bukit Jabal Al-
Arus, Abbas Ibn Firnas berhasil menerbangkan pesawat kayunya. Ia
mengudara di langit Cordoba sekitar 10 menit. Kendati demikian, Abbas
Ibn Firnas tampaknya memang belum memikirkan proses pendaratan yang
tepat. Saat hendak mendarat, ia tak mampu mengontrol kecepatan
pesawatnya yang mengakibatkan dirinya terempas ke tanah dan
mengalami cedera serius.
Kendati menyadari hal tersebut, Abbas Ibn Firnas tak mampu menciptakan
pesawat lain dengan desain yang lebih sempurna. Hal itu disebabkan
kondisi kesehatannya yang kian memburuk pascagagalnya uji coba
pesawat perdananya. Akhirnya ia pun meninggal pada 887 Masehi, 12
tahun setelah insiden tersebut.
Bismillahirahmanirahim
Nama
Nama lainnya
Tempat lahir
Agama Islam
Etnis
Kewafatan
Abbas bin Firnas (810–887 A.D.), juga dikenal sebagai Abbas Abu al-Qasim bin Firnas ibn Wirdas al-
Takurini (bahasa Arab: )فرناس بن عباس, adalah seorang polimatik Andalusia:[1][2] seorang penemu,
fisikawan, kimiawan, teknisi, musisi Andalusia dan penyair berbahasa Arab.[2] Sering dikatakan
keturunan Berber,[3][4] ia lahir di Izn-Rand Onda, Al-Andalus (sekarang Ronda, Spanyol), tinggal di
Kekhalifahan Córdoba, dan dikenal karena perupaya melakukan penerbangan.[5][6]
Kawah Ibn Firnas di Bulan dinamai untuk menghormatinya, serta Bandar Udara Ibn Firnas di
Baghdad. Salah satu jembatan di sepanjang sungai Guadalquivir di Córdoba juga dinamai untuk
menghormatinya.
Penemuan
Spesialisasi yang Abbas bin Firnas tekuni adalah ilmu mekanik. Berikut adalah beberapa penemuan
Abbas bin Firnas:
"Al-Miqatah", merupakan suatu alat yang berfungsi untuk menentukan waktu yang dioperasikan
dengan tenaga air.
Maket kubah langit.
Kapal terbang dengan dua sayap yang dapat bergerak, dibuktikan dengan pengujian
menerbangkannya dari Masjid Kordoba
Dia adalah Abu al-Qasim, Abbas Ibn Firnas bin Wirdas at-Takurini al-Andalusi al-
Qurthubi. Ia merupakan seorang penemu dari Andalusia. Seorang filsuf dan juga
penyair. Ia dibina dan dididik di kota ilmu dan ulama, Takurina di wilayah Kordoba.
Abbas Ibn Firnas menyandang kedudukan sebagai penyair kerajaan di ibu kota
Kordoba. Ia merupakan sosok yang jarang ditemui karena perhatian dengan
matematika, ilmu falak, fisika, dan terkenal dengan riset tentang penerbangan. Ia
adalah pilot pertama di dunia.
Di masa hidupnya, Abbas Ibn Firnas tumbuh di pusat ilmu dan penemu. Ia tumbuh
besar di Kota Kordoba, kota yang menjadi tujuan orang-orang Arab dan non-Arab
untuk menimba ilmu pengetahuan dengan berbagai macam jurusannya.
Ia dikenal sebagai seorang sastrawan, penyair Andalusia dan pakar. Selain dikenal
sebagai seorang ahli bahasa dan penyair yang handal, Abbas Ibn Firnas juga menonjol
dalam ilmu falak, kedokteran, dan penemu dalam berbagai bidang. Ia juga seorang
ahli matematika dan kimia.
Abbas Ibn Firnas adalah seorang yang sangat cerdas. Ia mampu memparalelkan satu
cabang ilmu yang ia kuasai dengan cabang ilmu lainnya. Sehingga masing-masing
ilmu itu memiliki keterkaitan, memberikan kajian yang lebih luas, dan lebih terasa
manfaatnya secara ril. Misalnya, ilmu kimia yang ia pelajari sangat membantunya
dalam memahami detil pembuatan obat (farmasi), kedokteran, dan penerbangan.
Ia memberikan sumbangsih pengetahuan yang begitu besar bagi ilmuan-ilmuan
setelahnya. Para ilmuan di zamannya mengatakan, “Ia adalah seorang pakar dari para
pakar. Unggul dari para koleganya dalam ilmu eksak, Kedokteran, Kimia, Teknik,
Industri, dan para pakar sastra. Ia adalah seorang pionir yang mengejawantahkan
sebuah teori menjadi riset dan praktik. Karena itulah, ia layak digelari dengan seorang
maestronya Andalusia”.