Anda di halaman 1dari 20

Jurnal Penyesuaian

  Jurnal penyesuaian adalah jurnal yang dibuat pada akhir periode untuk
menyesuaikan akun-akun agar menunjukkan keadaan yang sebenarnya, setelah
adanya transaksi-transaksi selama periode tertentu. Jurnal penyesuaian ini dibuat pada
akhir periode, pada saat akan menyusun laporan keuangan. Tujuan dari proses
penyesuaian adalah :
1. untuk mengukur keuntungan usaha secara tepat
2. agar setiap rekening riil, khususnya rekening-rekening aktiva dan utang
menunjukkan jumlah yang sebenarnya pada akhir periode. 
3. agar setiap rekening nominal (biaya dan penghasilan) menunjukkan biaya  dan
penghasilan yang diakui dalam suatu periode

Rekening-rekening yang memerlukan penyesuaian


Rekening-rekening yang biasanya membutuhkan ayat penyesuaian pada akhir
periode disebabkan oleh :
 Adanya persediaan barang dagang (dengan sistem pencatatan persediaan secara
fisik), sehingga selisih yang ada merupakan biaya/ pemakaian persediaan itu
 Adanya persediaan perlengkapan sehingga selisih yang ada merupakan biaya/
pemakaian perlengkapan itu.
 Penghapusan piutang-piutang yang diragukan
 Penyusutan aktiva tetap
 Biaya dibayar dimuka
 Biaya yang masih harus dibayar
 Penghasilan yang masih harus diterima
 Penghasilan yang diterima dimuka
Dan lain-lain
Penjurnalan dari transaksi-transaksi tersebut sama seperti pada perusahaan jasa,
kecuali untuk persediaan barang dagang. Jika perusahaan menggunakan sistem
pencatatan persediaan secara perpetual, maka persediaan pada akhir periode sudah
menunjukkan saldo yang sebenarnya sehingga tidak diperlukan penyesuaian terhadap
persediaan. Akan tetapi jika perusahaan menggunakan sistem pencatatan persediaan
secara fisik, maka pada akhir periode harus membuat penyesuaian untuk saldo
persediaan dan melakukan stock opname, karena pada akhir periode saldo persediaan
belum menunjukkan jumlah yang sebenarnya. Penyesuaian terhadap persediaan
barang dagang ini dilakukan sehubungan dengan penentuan harga pokok penjualan.
Di dalam praktek pemakaian ayat penyesuaian untuk perkiraan persediaan barang
dagang dan harga pokok penjualan ini dapat dilakukan dengan 4 cara, yaitu :
a.      Membuka perkiraan ikhtisar laba rugi
b.      Membuka perkiraan harga pokok penjualan
c.   Tanpa membuka perkiraan baru, sehingga persediaan awal langsung masuk ke
debit laba rugi dan persediaan akhir langsung masuk ke kredit laba rugi serta
debit neraca
d.  Membuka lajur khusus kolom untuk harga pokok penjualan yang diletakkan
antara lajur neraca saldo yang diperbaiki dengan laba rugi.
       Dalam kesempatan ini akan dibahas untuk cara a dan b saja, sedangkan untuk c
dan d akan diberikan contohnya saja.
a.      Membuka perkiraan Ikhtisar Laba Rugi
Jurnal penyesuaian untuk menghapuskan saldo persediaan awal dari neraca
saldo, jurnalnya adalah
Des 31: Ikhtisar Laba Rugi                                             Rp xxx
Persediaan barang dagang (awal)               Rp xxx
Dan untuk mencatat nilai persediaan yang sebenaranya pada akhir periode
(persediaan akhir), jurnalnya adalah :
   Des 31 : Persediaan barang dagang (akhir)                Rp xxx
                              Ikhtisar Rugi Laba                                          Rp xxx
b.      Membuka Perkiraan Harga Pokok Penjualan
               Dapat pula dibuka perkiraan harga pokok penjualan dengan
konsekuensi seluruh perkiraan yang berhubungan dengan harga pokok penjualan
dibebankan pada harga pokok penjualan melalui jurnal penyesuaian.
Perkiraan-perkiraan yang ada hubungannya dengan harga pokok penjualan
adalah :
 Persediaan awal barang dagangan
 Persediaan akhir barang dagangan
 Pembelian barang dagangan
 Biaya pengangkutan pembelian
 Retur dan potongan pembelian
 Potongan tunai pembelian
Saldo debet dari perkiraan-perkiraan diatas akan dikreditkan pada akun
harga pokok penjualan, dan saldo kredit perkiraan-perkiraan diatas akan
didebetkan pada akun harga pokok penjualan, selisih dari debet dan kredit akun
harga pokok penjualan itulah yang akan digunakan untuk mencari laba kotor
dengan cara diselisihkan dengan laba bersih.
                  Penjualan dan retur penjualan tidak berhubungan dengan penentuan
harga pokok penjualan, demikian pula biaya angkut penjualan, adalah termasuk
biaya-biaya usaha yang akan mengurangi laba kotor penjualan.

Contoh soal pembuatan jurnal penyesuaian


Neraca saldo perusahaan dagang MAKMUR JAYA akhir tahun 2005 tampak sbb:

Perusahaan Makmur Jaya

Neraca Saldo

per 31 desember 2005

Saldo
Nama Akun
D K

kas Rp2.850,00

piutang Rp4.600,00

wesel tagih Rp8.000,00

piutang bunga

persediaan Rp38.600,00
perlengkapan Rp650,00

asuransi DDM Rp1.200,00

peralatan Rp33.200,00

akum.peny Rp2.400,00

hutang dagang Rp47.000,00

 pend.DDM Rp2.000,00

hutang upah

hutang bunga

wesel bayar jk pj Rp12.600,00

modal Rp25.900,00

prive Rp54.100,00

penjualan Rp168.000,00

potongan penj Rp1.400,00

retur penjualan Rp2.000,00

pend.bunga Rp600,00

pembelian Rp91.400,00

potongan pemb Rp3.000,00

retur pemb Rp1.200,00

b. angkut pemb Rp5.200,00

beban upah Rp9.800,00

beban sewa Rp8.400,00

beban peny

beban asuransi

beban perleng

beban bunga Rp1.300,00

ikhtisar rugi laba

jmlh Rp262.700,00 Rp262.700,00


Dan diketahui data-data tambahan pada akhir tahun 2005 perusahaan dagang
MAKMUR JAYA adalah sbb :
·         Persediaan yang masih ada Rp40.200.000,00
·         Pendapatan bunga yang diterima, tapi belum ditagih, Rp 400,00
·         Persediaan perlengkapan Rp100,00
·         Asuransi dibayar dimuka jatuh tempo selama tahun 2005 adalah
Rp1.000.000,00
·          Penyusutan Rp600.000,00
·         Pendapatan penjualan diterima dimuka selama tahun 2005 Rp1.300.000,00
·         Beban upah terhutang Rp400.000,00
·         Beban bunga terhutang Rp200.000,00
Dari data-data diatas, maka jurnal penyesuaian yang dapat disusun apabila membuka
akun ikhtisar laba rugi untuk mencatat persediaan akhir adalah sebagai berikut :

Perusahaan Makmur Jaya

Jurnal penyesuaian

per 31 desember 2005

Tgl Keterangan Ref Debet Kredit

2005

Des-31 ikhtisar rugi laba Rp38.600,00

    persediaan Rp38.600,00

persediaan Rp40.200,00

    ikhtisar rugi laba Rp40.200,00

(mencatat nilai persediaan akhir)

Des-31 piutang bunga Rp400,00

    pendapatan bunga Rp400,00


(mencatat pend.bunga)

Des-31 beban perlengkapan Rp550,00

    perlengkapan Rp550,00

(mencatat pemakaian perlengk)

Des-31 beban asuransi Rp1.000,00

    asuransi DDM Rp1.000,00

(mencatat ass.yg kadaluarsa)

Des-31 Beban penyusutan Rp600,00

    akm.penyusutan Rp600,00

(mencatat peny.peralt)

Des-31 pendapatan DDM Rp1.300,00

     penjualan Rp1.300,00

(mencatat pend.DDM yg
kadaluarsa)

Des-31 beban gaji Rp400,00

    utang gaji Rp400,00

(mencatat utang gaji)

Des-31 beban bunga Rp200,00

    utang bunga Rp200,00

(mencatat utang bunga)

jumlah Rp83.250,00 Rp83.250,00

Dan apabila membuka akun harga pokok penjualan untuk mencatat nilai persediaan
akhir dan mengeliminasi akun-akun yang berhubungan dengan harga pokok penjualan
adalah :

Perusahaan Makmur Jaya

Jurnal Penyesuaian

per 31 desember 2005


Tgl Keterangan Ref Debet Kredit

2005

Des-31 harga pokok penjualan Rp135.200,00

     persediaan brg dg (awal) Rp38.600,00

     pembelian Rp91.400,00

     beban angkut pemb Rp5.200,00

persediaan brg dg (akhir) Rp40.200,00

potongan pembelian Rp3.000,00

retur pembelian Rp1.200,00

     harga pokok penjualan Rp44.400,00

(mencatat persed.akhir dan HPP)

Des-31 piutang bunga Rp400,00

    pendapatan bunga Rp400,00

(mencatat pend.bunga)

Des-31 beban perlengkapan Rp550,00

    perlengkapan Rp550,00

(mencatat pemakaian perlengk)

Des-31 beban asuransi Rp1.000,00

    asuransi DDM Rp1.000,00

(mencatat ass.yg kadaluarsa)

Des-31 Beban penyusutan Rp600,00

    akm.penyusutan Rp600,00

(mencatat peny.peralt)

Des-31 pendapatan DDM Rp1.300,00

     penjualan Rp1.300,00

(mencatat pend.DDM yg kadaluarsa)


Des-31 beban gaji Rp400,00

    utang gaji Rp400,00

(mencatat utang gaji)

Des-31 beban bunga Rp200,00

    utang bunga Rp200,00

(mencatat utang bunga)

jumlah Rp184.050,00 Rp184.050,00

Setelah itu, ayat-ayat jurnal penyesuaian tersebut dapat dipindahkan ke dalam buku
besar dan neraca lajur untuk persiapan penyusunan laporan keuangan.
Pos-pos yang memerlukan penyesuaian :
1.      a. Prepaid expenses (beban dibayar dimuka) atau differed
expense (beban yang ditangguhkan).
Beban dibayar dimuka yaitu beban-beban yang dibayar tunai atau yang telah
terjadi dan dicatat sebagai aktiva sebelum beban tersebut digunakan, dengan
kata lain beban tersebut merupakan beban periode yang akan datang.

Contoh :
Pada tanggal 1 Juni 2003 PT Indosat Tbk. Membayar premi asuransi
kebakaran untuk satu tahun sebesar $ 60,000,000,-
Maka jurnal yang harus dibuat adalah :
1. Bila dicatat sebagai harta :
   
Dates Account Ref Debit Credit

2003 1 Prepaid Insurance $60,000,000


June Cash $60,000,000

     
Penyesuaian tanggal 31 Desember 2003
Asuransi yang telah jatuh tempo 7/12 x $ 60,000,000,- = $  35,000,000,-
Dates Account Ref Debit Credit

2003 31 Insurance Expense $35,000,000


Dec Prepaid $35,000,000
Insurance

2. Bila dicatat sebagai beban


   

Dates Account Ref Debit Credit

2003 1 Insurance Exspense $60,000,000


June Cash $60,000,000

Penyesuaian pada tanggal 31 Desember 2003


Asuransi yang belum jatuh tempo 5/12 x $ 60,000,000,- = $  25,000,000,-

Dates Account Ref Debit Credit

2003 31 Prepaid Insurance $25,000,000


Dec Insurance
Expense
$25,000,000

b.  Supplies
Pada tanggal 1 Maret 2003 PT Indosat Tbk. membeli perlengkapan toko
untuk digunakan selama 1 tahun operasi sebesar $  48,000,000,- secara
tunai.
1.        Bila dicatat sebagai harta :

Dates Account Ref Debit Credit


2003 1 Store Supplies $48,000,000
March Cash $48,000,000

Penyesuaian pada tanggal 31 Desember :


Perlengkapan toko yang telah terpakai 10/12 x $ 48,000,000,- =
$  40,000,000

Dates Account Ref Debit Credit

2003 31 Store Supplies


Expense
Dec $40,000,000
Store Supplies

$40,000,000

2.       Bila dicatat sebagai beban :

Dates Account Ref Debit Credit

2003 1 Store Supplies


Expense
March $48,000,000
Cash
$48,000,000

Penyesuaian pada tanggal 31 Desember :


Perlengkapan toko yang belum digunakan 2/12 x $ 48,000,000,- = $
8,000,000,-

Dates Account Ref Debit Credit

2003 31 Store Supplies $  8,000,000


Dec Store Supplies $  8,000,000
Expense

1. Depreciation   of  fixed assets (plant assets)


Penyusutan adalah proses alokasi cost, bukan proses penilaian aktiva. Aktiva
tetap yang biasanya memiliki masa manfaat (useful life) lebih dari satu tahun,
selalu disusutkan. Biasanya depresiasi dilakukan setiap bulan.
Metode penyusutan ada lima, yaitu metode garis lurus (straight line), metode
saldo menurun (declining balance), metode jumlah angka tahun (sum year
digits), metode satuan produksi (units of product) dan metode satuan
waktu (units of activity).
Contoh :

PT Indosat Tbk. membeli peralatan pada tanggal 1 Desember 2004 seharga $


60.000.000,- yang memiliki umur manfaat selama 5 tahun dengan nilai sisa $
300.000,- perusahaan mengunakan straight line method  sebagai metode
penyusutannya.

Maka, jurnal yang harus dibuat adalah :

Dates Account Ref Debit Credit

2004 1 Equipment $60,000,000


Dec Cash $
60,000,000

Jurnal penyesuaian 31 Desember 2004

Depresiasi aktiva tetap bukan penilaian peralatan, tetapi proses alokasi biaya.
Biaya (beban) depresiasi akan selalu bertambah setiap bulan. Akumulasi
adalah total dari beban penyusutan yang telah terjadi. 
                                                                                         

Dates Account Ref Debit Credit


2004 31 Equipment Depreciation
Expense
Dec $995,000
Acc. Depresiation
Equipment
$  995,000

1. Accrual expenses (beban-beban yang belum dibayar)


Yaitu beban yang sudah dikeluarkan tetapi belum dibayar atau dicatat pada
tanggal laporan keuangan.

Contoh :
Pada tanggal 31 Desember 2004 terdapat beban gaji karyawan yang masih
harus dibayar sebesar $ 6.000.000,-

Maka jurnal penyesuaiannya adalah :

Dates Account Ref Debit Credit

2004 31 Salaries Expense $ 6,000,000


Dec Salaries Payable $
6,000,000

1. Accrued revenues (pendapatan yang belum diterima/ pendapatan


terhimpun)
Yaitu pendapatan yang telah diperoleh, namun belum diterima kasnya.
Contoh :
Pada tanggal 1 November 2004 PT Olympic Tbk. mengirim 6 set kursi kepada
Toko Surya Furniture seharga $ 20,000,000,- Pembayaran akan dilakukan
pada tanggal 1 Maret 2005.
Maka jurnal yang harus dibuat adalah :

Dates Account Ref Debit Credit

2004 1 Account Receivable $20,000,000


Nov Accrued $20,000,000
Revenue

Penyesuaian pada tanggal 31 Desember 2004 yaitu = 2/4 x $ 20,000,000,- = $


10,000,000

Maka jurnalnya :

Dates Account Ref Debit Credit

2004 31 Accrued  $10,000,000


Revenue
Dec $10,000,000          
Service
Revenue

1. Unearned revenues (pendapatan yang diterima dimuka) atau differed


revenues  (pendapatan yang ditangguhkan).
Yaitu kewajiban yang muncul  dari penerimaan kas dimuka sebelum dilakukan
penyerahan barang atau jasa.
Contoh :
Pada tanggal 1 September 2004 PT Salemba Empat mendapat pesanan untuk
membuat buku 400 eksemplar dengan harga $ 50,000,- perbuku. PT Salemba
Empat mendapat pembayaran penuh dimuka. Pesanan akan diambil pada
tanggal 1 Juli 2005.

Maka jurnal yang harus dibuat :


1.        Dicatat sebagai hutang
Dates Account Ref Debit Credit

2004 1 Cash $20,000,000


Sept Unearned $20,000,000          
Revenue

Jumlah yang harus disesuaikan pada tanggal 31 Desember 2004 yaitu :


4/10 x $ 20,000,000,- = $ 8,000,000,-

Maka jurnalnya :

Dates Account Ref Debit Credit

2004 31 Unearned Revenue $


8,000,000
Dec Service $
Revenue 8,000,000          

2.       Dicatat sebagai penghasilan

Dates Account Ref Debit Credit

2004 1 Cash  $20,000,000


Sept Service $20,000,000          
Revenue

Jumlah yang harus disesuaikan pada tanggal 31 Desember 2004 yaitu :


6/10 x $ 20,000,000,- = $  12,000,000,-
Maka jurnalnya :

Dates Account Ref Debit Credit

2004 31 Service Revenue $12,000,000


Dec Unearned $12,000,000          
Revenue

Summary Of Adjusting Process


-          One purpose of adjusting process is to measure business income, so each
adjusting entry affects at least one income account, a revenue or an expense.
-          The other purpose of adjusting process is to up date the balance sheet accounts.

Type of Account Type of Account


Category of  Adjusting Entries
Debited Credited
Expense Prepaid Expense Assets
Expense Supplies Assets
Expense Depreciation Contra Assets
Expense Accrued Expense Liability
Assets Accrued Revenue Revenue
Liability Unearned Revenue Revenue

Pos-pos penyesuaian pada perusahaan jasa pada dasarnya sama dengan pada
perusahaan dagang. Pada perusahaan dagang dengan sistem persediaan periodic,
selain mempunyai persediaan perlengkapan, juga mempunyai persediaan barang
dagangan. Pada sistem persediaan periodic, catatan persediaan tidak memperlihatkan
jumlah yang tersedia untuk dijual atau yang telah dijual sepanjang periode tersebut.

Karena itu, pada akhir periode akuntansi, perusahaan melakukan perhitungan fisik
atas persediaan barang dagangan yang masih tersedia (stock opname),  untuk
menghitung berapa jumlah/ harga pokok persediaan barang dagangan yang tersisa,
sehingga harga pokok penjualan selama periode bersangkutan dapat dihitung.

Dengan demikian, pada akhir periode akuntansi ada dua persediaan barang dagangan,
yaitu :
1. Persediaan barang dagangan awal
2. Persediaan barang dagangan akhir

Untuk mencatat nilai persediaan barang dagangan, maka diperlukan jurnal


penyesuaian :

Contoh :
Persediaan barang dagangan awal PT Semen Cibinong Tbk. pada 1 Desember 2004
sebesar $ 450,000,- Pada akhir periode, setelah dilakukan perhitungan fisik
persediaan, diketahui jumlah persediaan barang dagangan akhir per 31 Desember
2004 sebesar $ 225,000,-

Maka jurnal penyesuaian yang harus dibuat adalah :


1. Mengnolkan jumlah persediaan barang dagangan awal

Dates Account Ref Debit Credit

2004 31 Income Sumarry  $  450,000


Dec Inventory  $  450,000          

1. Memunculkan (mencatat) jumlah persediaan barang dagangan akhir

Dates Account Ref Debit Credit

2004 31 Inventory $   225,000


Dec Income $   225,000          
Summary
Pada perusahaan dagang, adakalanya debitur tidak dapat melunasinya piutangnya
sesuai kontrak penjualan, mungkin karena bangkrut atau alasan lain, sehingga
piutangnya tak tertagih. Untuk mengantisipasi hal ini, ada perusahaan yang
mencadangkan presentase piutang tak tertagih pada akhir periode akuntansi. Maka
akan muncul beban operasi karena tidak tertagihnya piutang yang dinamakan beban
piutang tak tertagih (uncollectible accounts expense), beban piutang macet (bad debts
expense), atau beban piutang tak tertagih (doubtful accounts expense). Maka untuk
memutakhirkan akun piutang dagang dineraca, maka taksiran piutang tak tertagih
dicatat dalam ayat jurnal penyesuaian :

Contoh :
Total saldo akhir piutang PT Tonasa Tbk. $50,000,000,- Dari jumlah piutang tersebut,
terdapat jumlah piutang yang tak tertagih sebesar 1%.
Maka jurnal yang harus dibuat adalah :

Dates Account Ref Debit Credit

2004 31 Bad debts expense   $  100,000


Dec Allowance For Doubtful   $ 100,000          
Account

Jurnal penutup

Kegiatan akhir dari suatu rangkaian proses akuntansi adalah kegiatan yang
berhubungan dengan penyusunan laporan keuangan dan penutupan buku. Kegiatan
penutupan buku dilakukan karena perkiraan pendapatan, beban dan prive adalah
perkiraan sementara yang digunakan untuk mengklasifikasikan dan mengikhtisarkan
perubahan dalam modal selama periode akuntansi.
Pada akhir periode, saldo bersih dari saldo perkiraan-perkiraa itu harus dicatat
pada perkiraan yang permanen. Saldo tersebut harus dipindahkan dari perkiraan
sementara, sehingga siap digunakan untuk pengumpulan data dalam periode akuntansi
berikutnya. Kedua tujuan itu dapat dicapai dengan ayat jurnal yang disebut ayat jurnal
penutup. Perkiraan Ikhtisar Rugi Labadimaksudkan untuk mengikhtisarkan data-data
dati perkiraan pendapatan dan beban. Perkiraan ini hanya digunakan pada akhir
periode akuntansi, yang akan dibuka dan kemudian ditutup lagi selama periode
penutupan buku.

Pengertian Jurnal Penutup


            Jurnal penutup adalah jurnal yang dibuat pada akhir periode setelah
penyusunan Neraca Lajur atau Laporan Keuangan. Datanya dapat diambil dari :
·         Neraca lajur
·         Laporan laba rugi
·         Laporan perubahan modal
·         Buku besar
Fungsi dari jurnal penutup adalah untuk menghilangkan perkiraan nominal
atau perkiraan pendapatan, biaya, prive dan saldo laba/ rugi. Dengan adanya jurnal
penutup maka perkiraan-perkiraan tersebut tadi akan tanpa saldo, sehingga tidak dapat
dibuka lagi pada awal periode berikutnya.

Membuat Jurnal Penutup


Ada empat macam ayat jurnal penutup yang diperlukan untuk menutup
perkiraan sementara pada perusahaan perseorangan pada akhir periode. Keempat ayat
jurnal itu adalah :
a.      Setiap perkiraan pendapatan didebet dengan jumlah saldonya, dan perkiraan
Ikhtisar rugi laba dikredit dengan jumlah seluruh pendapatan tersebut.
b.      Setiap perkiraan beban dikredit dengan jumlah saldonya, dan perkiraan
Ikhtisar rugi laba didebet dengan jumlah seluruh beban tersebut
c.        Ikhtisar rugi laba didebet dengan jumlah saldonya (laba bersih), dan
perkiraan modal dikredit dengan jumlah yang sama. (dalam hal saldo rugi,
perkiraan yang didebet dan dikredit adalah kebalikannya
d.      Perkiraan prive dikredit dengan jumlah saldonya, dan perkiraan modal
didebet dengan jumlah yang sama.
Untuk perusahaan perseroan seperti Perseroan terbatas (PT), maka tidak akan ada
prive dan penutupan ikhtisar rugi laba bukan pada modal tetapi pada laba ditahan.
Ayat jurnalnya sbb:
Des    31           Ikhtisar rugi laba                                            xxx
Laba ditahan                                                 xxx
Ayat jurnal diatas dibuat jika perusahaan mendapatkan laba, tetapi jika perusahaan
mengalami kerugian maka kebalikannya. Dibawah ini adalah illustrasi jurnal pnutup
untuk perusahaan MAKMUR JAYA (pada contoh soal kegiatan belajar 3)

Perusahaan Makmur Jaya

Jurnal Penutup

per 31 desember 2005

Re
Tgl Keterangan f Debet Kredit

2005

Des- Rp169.300,0
31 Penjualan 0

Pendapatan bunga Rp1.000,00

Persediaan (akhir) Rp40.200,00

Potongan pembelian Rp3.000,00

Retur pembelian Rp1.200,00

         Ikhtisar rugi laba Rp214.700,00

(menutup akun bersaldo kredit)

Des- Rp160.850,0
31 Ikhtisar rugi laba 0

         Persediaan Rp38.600,00

         Potongan penjualan Rp1.400,00

         Retur penjualan Rp2.000,00

         Pembelian Rp91.400,00

         Beban angkut pembelian Rp5.200,00

         Beban gaji Rp10.200,00

         Beban sewa Rp8.400,00

         Beban penyusutan Rp600,00


         Beban asuransi Rp1.000,00

         Beban perlengkapan Rp550,00

         Beban bunga Rp1.500,00

(menutup akun bersaldo debet)

Des-
31 Ikhtisar rugi laba Rp53.850,00

         Modal Rp53.850,00

menutup akun ikhtisar rugi laba)

Des-
31 Modal Rp54.100,00

       Prive Rp54.100,00

(menutup akun prive)

Rp483.500,0
Jumlah 0 Rp483.500,00

Pada akhirnya nanti, setelah jurnal penutup di posting ke buku besar semua perkiraan
nominal akan bersaldo nol atau tanpa saldo.

Anda mungkin juga menyukai