Anda di halaman 1dari 4

PENUTUPAN SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG

A. Jurnal Penutup
Jurnal penutup adalah jurnal untuk memindahkan saldo perkiraan sementara ke perkiraan
tetap pada akhir periode akuntansi. Kegunaan Jurnal Penutup yaitu Menutup saldo akun
nominal agar saldonya nol. Dengan demikian pada periode berikutnya semua akun
nominal pada awal periode akan mempunyai saldo nol. Dengan demikian akan dapat
dipisahkan saldo-saldo akun nominal dari periode ke periode berikutnya (Muawanah &
Poemawati, 2008).
Jurnal penutup

Jurnal Umum
Tanggal Keterangan Reff. Debit Kredit
2019 Jurnal penutup
Agustus 31a Pendapatan xx
Ikhtisar laba rugi xx
(jumlah sesuai pendapatan)

31b Ikhtisar laba Rugi xx


Beban gaji xx
Beban Sewa x
Beban Perlengkapan xx
(jumlah sebesar total beban)

31c Ikhtisar laba rugi xx


Ekuitas pemilik (modal) x
(nilai sebesar laba)

31d Ekuitas pemilik (modal) xx


Prive x
(nilai sebesar prive)

Tahapan penyusunan jurnal penutup adalah sebagai berikut:

1. Jika akun pendapatan dan beban diposting ke akun ikhtisar laba rugi maka saldo akun
ikhtisar laba rugi mencerminkan laba atau rugi. Akun ikhtisar laba rugi memiliki saldo
debit, berarti perusahaan rugi dan sebaliknya, akun ikhtisar laba rugi memiliki saldo
kredit berarti perusahaan mengalami laba. Jurnal penutup untuk mencatat peristiwa ini
sebagaimana dalam jurnal a dan b. Angka laba atau rugi kemudian dipindahkan ke modal
sebagimana pada jurnal penutup c. Pada ilustrasi ini perusahaan mengalami laba,
sehingga modal bertambah.
2. Apabila dalam suatu perusahaan terjadi penarikan, maka akan mengurangi modal
sebagaimana nampak pada jurnal penutup d. Saldo modal perusahaan setelah jurnal
penutup diposting akan sesuai dengan yang tercantum dalam neraca akhir.
3. Setelah proses posting terhadap saldo ikhtisar laba rugi, maka saldo ikhtisar laba rugi
akan menjadi nol.

B. Neraca Saldo setelah Penutupan


Setelah selesai pembuatan jurnal penutup dan melakukan penutupan buku besar seperti
tersebut di atas, maka tahapan berikutnya adalah membuat neraca saldo setelah
penutupan. Neraca saldo setelah penutupan adalah daftar yang memuat semua perkiraan
riil beserta saldonya setelah dilakukan penutupan buku besar. Neraca saldo setelah
penutupan ini dibuat untuk memastikan bahwa saldo-saldo yang terdapat dalam
pembukuan berada dalam keadaan seimbang dan sesuai dengan saldo yang dilaporkan
dalam neraca dan neraca saldo setelah penutupan merupakan awal pencatatan pada
periode akuntansi berikutnya.

C. Jurnal Pembalik
jurnal untuk membalikkan ayat jurnal penyesuaian tertentu yang dibuat pada akhir
periode dan mempunyai pengaruh penting terhadap transaksi rutin yang akan terjadi pada
periode berikutnya. Ayat jurnal pembalik ini dibuat pada awal periode berikutnya. Ada
empat hal yang memerlukan jurnal pembalik yaitu :
1. Beban yang Dibayar Terlebih Dahulu (Beban Dibayar Referensi Ekonomi di
Muka) yang Dicatat sebagai Beban
Misalnya, pada 1 Desember 2007 dibayar beban sewa untuk 1 tahun sebesar
Rp2.400.000,00 pada saat terjadi transaksi dibuat jurnal sebagai berikut.
Beban sewa Rp2.400.000,00
Kas Rp2.400.000,00
Pada 31 Desember 2007 dibuat ayat jurnal penyesuaian sebagai berikut.
Sewa dibayar di muka Rp2.200.000,00
Beban sewa Rp2.200.000,00
Pada 31 Desember 2007 dibuat juga ayat jurnal penutup seperti berikut.
Ikhtisar laba/rugi Rp 200.000,00
Beban sewa Rp 200.000,00
Adapun ayat jurnal pembalik yang dibuat, yaitu sebagai berikut.
Beban sewa Rp2.200.000,00
Sewa dibayar di muka Rp2.200.000,00
2. Pendapatan yang Belum Direalisasikan (Pendapatan Diterima di Muka) yang
Dicatat sebagai Pendapatan
Misalnya, pada 1 September 2007 perusahaan menerima pendapatan sewa untuk 6
bulan sebesar Rp2.400.000,00. Pada saat terjadi transaksi dibuat jurnal sebagai
berikut.
Kas Rp2.400.000,00
Pendapatan sewa Rp2.400.000,00
Pada 31 Desember 2007 dibuat ayat jurnal penyesuaian sebagai berikut.
Pendapatan sewa Rp800.000,00
Sewa diterima di muka Rp 800.000,00
Pada 31 Desember 2007 dibuat juga ayat jurnal penutup sebagai berikut.
Pendapatan sewa Rp1.600.000,00
Ikhtisar laba/rugi Rp1.600.000,00
Adapun ayat jurnal pembaliknya, yaitu sebagai berikut.
Sewa diterima di muka Rp800.000,00
Pendapatan sewa Rp 800.000,00

3. Beban yang Belum Dibayar


Misalnya, pada 31 Desember 2007 terdapat gaji untuk bulan Desember yang belum
dibayar sebesar Rp1.750.000,00 untuk karyawan bagian penjualan dan sebesar
Rp1.500.000,00 untuk karyawan bagian kantor. Gaji tersebut dibayarkan setiap
tanggal 4 Januari 2008. Ayat jurnal penyesuaian yang dibuat pada 31 Desember 2007,
yaitu sebagai berikut.
Beban gaji bagian penjualan Rp1.750.000,00
Beban gaji karyawan kantor Rp1.500.000,00
Utang gaji Rp3.250.000,00
Pada awal periode, 1 Januari 2008 dibuat ayat jurnal pembalik sebagai berikut.
Utang gaji Rp3.250.000,00
Beban gaji bagian penjualan Rp1.750.000,00
Beban gaji karyawan kantor Rp1.500.000,00
Adapun ayat jurnal yang dibuat pada saat pembayaran gaji, yaitu sebagai berikut.
Beban gaji bagian penjualan Rp1.750.000,00
Beban gaji karyawan kantor Rp1.500.000,00
Kas Rp3.250.000,00

4. Pendapatan yang Belum Diterima


Misalnya, perusahaan menerima bunga setiap tanggal 1 Mei dan 1 November sebesar
Rp600.000,00. Ayat jurnal penyesuaian yang dibuat pada 31 Desember 2007, yaitu
sebagai berikut.
Piutang bunga Rp200.000,00
Pendapatan bunga Rp200.000,00
Jurnal pembalik yang dibuat pada 1 Januari 2008, yaitu sebagai berikut.
Pendapatan bunga Rp200.000,00
Piutang bunga Rp200.000,00
Adapun ayat jurnal yang dibuat pada saat pembayaran (1 Mei 2008), yaitu sebagai
berikut.
Kas Rp600.000,00
Piutang bunga Rp600.000,00
Adapun jurnal pembalik untuk kasus Perusahaan Surya Sejati, yaitu sebagai
berikut.
Perusahaan Surya Sejati
Jurnal Pembalik
Per 1 Januari 2008

Tanggal keterangan Ref Debet Kredit


.
2008
Jan 1 Pendapatan bunga Rp. 80.000,00
Piutang bunga Rp. 80.000,00
1 Utang gaji Rp. 1.800.000,00
Beban gaji bagian Rp.1.000.000,00
penjualan
Beban gaji bagian kantor Rp. 800.000,00
Jumlah Rp. 1.880.000,00 Rp. 1.880.000,00

Anda mungkin juga menyukai