Disusun Oleh :
NIM : 2001016020
UNIVERSITAS MULAWARMAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat
dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Serta
shalawat dan salam penulis haturkan kepada Nabi Muhammad SAW yang kita nantikan
syafaatnya di hari akhir kelak. Penyusunan makalah ini dalam rangka memenuhi tugas mata
kuliah Pengantar Ekonomi Pembangunan yang diampu oleh Bapak Erwin Kurniawan A, S.E.,
M.Si
Terima kasih juga kepada teman-teman kelompok yang telah berkontribusi, sehingga
makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Penulis harap, semoga makalah ini dapat
menambah wawasan serta pengetahuan bagi pembaca. Terlepas dari itu, penulis sadar
sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan, baik dari segi susunan kalimat, maupun tata
bahasanya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
Definisi – definisi Ekonomi Pembangunan
Jadi teori jenis ini berpandangan bahwa pertumbuhan ekonomi itu memiliki
tahapan-tahapan tertentu. Jadi untuk mencapai pertumbuhan yang maksimal, harus
melewati tahapannya dari awal hingga akhir. Berikut penjelasan lebih dalamnya ya, gais!
A.Frederich List Menurut List, pertumbuhan ekonomi dikelompokkan menurut kebiasaan
masyarakat dalam menjaga kelangsungan hidupnya melalui tata cara produksi. Kurang
lebih pengelompokan ini terdiri atas 4, yakni:
1. Berburu dan mengembara (bergantung pada alam)
2. Beternak dan bertani
3. Bertani dan kerajinan
4. Kerajinan, industri, dan perniagaan
B. Werner Sombart Kalo menurut Werner, pertumbuhan ekonomi terjadi karena
masyarakat memiliki susunan organisasi dan ideologi masyarakat. Kalo menurut Werner
ada 3 zaman nih gais, yaitu:
1. Zaman Perekonomian Tertutup, yaitu masyarakat masih terbatas dalam menghasilkan
barang dan dilakukan secara kekeluargaan.
2. Zaman Kerajinan dan Pertukaran, yaitu sudah ada pembagian kerja dalam masyarakat.
3. Zaman Kapitalis, yaitu ketika sudah ada pemilik modal
C. Walt Whitman Rostow Menurut Rostow, dalam pertumbuhan ekonomi suatu negara
akan mengalami tahapan-tahapan berikut:
1. Tradisional, ekonomi didominasi sektor pertanian
2. Transisi (pre take-off), terjadi perubahan struktur tenaga kerja dari pertanian ke
industri
3. Lepas Landas (take-off), ketika hambatan dalam struktur sosial dan politik dapat
diatasi
4. Menuju Kematangan (drive to maturity), serikat buruh dan dagang semakin maju
5. Konsumsi Tinggi (high mass consumption), tenaga kerja didominasi tenaga kerja
terdidik dan penduduk di kota lebih besar dari desa.
Nah, teori yang diungkapkan Rostow ini merupakan teori yang memiliki tahapan paling
banyak loh, yakni memiliki 5 tahapan.
D. Bruno Hildebrand Bruno memiliki pandangan yang cukup unik nih dibanding tokoh
yang lain. Menurut Bruno, pertumbuhan ekonomi dimulai dari alat tukar-menukar yang
dilakukan masyarakat, yaitu:
1. Masa tukar-menukar barang (barter)
2. Masa tukar-menukar dengan uang (jual beli)
3. Masa tukar-menukar dengan kredit Karena memiliki pandangan seperti ini, bisa
dinyatakan bahwa Bruno memandang pertumbuhan ekonomi bukan dari segi produksi
atau konsumsi, melainkan dari segi distribusi, ya.
E. Karl Bucher Terakhir, Bucher mengungkapkan bahwa pertumbuhan ekonomi suatu
negara didasarkan oleh hubungan konsumen dengan produsen.
Tahapan pada teori ini adalah:
1. Rumah Tangga Tertutup, masyarakat hanya memenuhi kebutuhan kelompoknya
sendiri.
2. Rumah Tangga Kota, sudah muncul hubungan dagang antar desa dan desa dengan
kota.
3. Rumah Tangga Bangsa/Kemasyarakatan, perdagangan antar kota akan membentuk
satu kesatuan masyarakat yang melakukan pertukaran dagang dalam negara.
4. Rumah Tangga Dunia , yaitu masa dimana perdagangan telah melewati masa-masa
negara, seperti saat ini.
2.David Ricardo
4. Karl Marx
Pemikiran neoklasik mengundang berbagai reaksi dan kritik dari para ahli
ekonomi. Kritik atas pemikiran neoklasik kuno dapat diuraikan dalam dua bentuk pokok.
Pertama, pendekatan atomistik mengenai masyarakat yang menganggap bahwa sistem
terdiri dari para individu sehingga yang terbaik untuk individu menjadi yang terbaik
untuk masyarakat jelas tidak didasarkan pada konsep masyarakat sebagai suatu sistem
sosial. Kedua, kebebasan memilih oleh para individu di masyarakat negara berkembang
dalam situasi kelembagaan masyarakat yang pincang tidak dapat dilakukan oleh pihak-
pihak yang lemah.
Berikut akan diuraikan tokoh-tokoh yang memberikan kritik atas pemikiran Neo
Klasik
A. Nicholas Kaldor
B. Ian Livingstone
C. Amartya Sen
D. Chakravarty Chakravarty
Ekonomi Islam telah dipraktekkan oleh Nabi Muhammad SAW sejak abad ke-7
ketika nabi melakukan transaksi tanpa riba, Gharar, Qimar, Ihtikar. Transaksi yang
dilakukan nabi berupa akad Murabahah, Musyarakah, Mudharabah, Muzara’ah.
Transaksi ini sudah dilakukan nabi dan diajarkan pada umatnya. Ekonomi Islam
adalah kumpulan dasar-dasar umum tentang ekonomi dari Al-qur’an dan Sunnah.
Hakikat ekonomi Islam merupakan penerapan syariat dalam aktivitas ekonomi di
masyarakat. Dikatakan ekonomi islam atau ekonomi syariah karena berbasis pada
aturan dan cara islam. baik dalam hal teknis, sistem kerja dan dalam menyikapi
permasalahan yang muncul. Perbedaan ekonomi islam dan konvensional bisa ditinjau
dari kepentingan. Misalnya ditinjau dari tujuannya, maka ekonomi islam atau
ekonomi syariah lebih mengutakan untuk mencapai tujuan yang baik untuk urusan di
dunia, tetapi juga baik untuk di akhirat. Misalnya terkait masalah riba, maka dalam
ekonomi islam di tiadakan istilah riba.
Penerapan sistem ekonomi Islam pada suatu negara, bertujuan untuk:
Pertama, membumikan syariah Islam dalam sistem ekonomi, pada suatu
negara secara kaffah.
Kedua, membebaskan masyarakat Muslim dari belenggu barat yang
menganut sistem ekonomi komunis serta mengakhiri keterbelakangan
ekonomi negara-negara Muslim.
Ketiga, menghidupkan nilai-nilai Islam dalam seluruh kegiatan ekonomi
dan menyelamatkan moral umat dari paham matrealisme-hedonisme.
Keempat, menegakkan bangunan ekonomi yang mewujudkan persatuan
dan solidaritas negara-negara Muslim salam datu ikatan Islam.
Kelima, tujuan akhir dari penerapan ekonomi Islam adalah mewujudkan
kesejahteraan secara umum.
Kesejahteraan dalam kehidupan Ekonomi dapat dicapai dengan penerapan prinsip
keadilankapitalis dan timur yang menganut sistem ekonomi. Sehingga mampu
mencapai kesejahteraan dan keadilan bagi rakat secara umum. Sumber perekonomian
islam mengacu pada Al-quran dan hadist. Di mana ada aturan dalam menjalankan
roda perekonomian. Dimana ada aturan dalam peminjaman uang, atau sekedar
mengatur tentang hukum riba dalam sudut pandang islam. karena di Al-quran dan
hadist juga akan diberi penjelasan jika melanggar, maka akan menerima sanksi di
akhirat nanti. Di dasarkan pada kepemilikannya, maka ekonomi islam menetapkan
bahwa sumber kepemilikan kekayaan yang dimiliki individu adalah milik Allah,
manusia hanya bersifat dititipi sementara. Itu sebabnya dalam pembagian hasil
berdasarkan pada pengambilan keuntungan dari prosentase pendapatannya saja.
Pertumbuhan ekonomi dalam perspektif Islam harus memasukkan aspek aksiologis
(nilai, moral) agar pertumbuhan ekonomi tidak hanya diorientasikan kepada
kesejahteraan materi saja melainkan memasukkan juga aspek ruhaniyah.
2. Ekonomi Konvensional
Selain beberapa yang disinggung di atas. ada perbedaan yang paling mendasar.
Salah satunya perbedaan prinsip. Jika ekonomi konvensional berprinsip pada konsep
scarcity sedangkan ekonomi islam berprinsip pada Goal oriented disiplin.
Konsep scarcity adalah konsep yang menekankan pada mempelajari perilaku manusia
dalam menyikapi kelangkaan. Dengan kata lain, konsep ini membebaskan seseorang
untuk mengalokasikan sumber daya yang terbatas secara maksimal untuk mencapai
tujuan mereka. sedangkan goal oriented diciplin lebih luas lagi, di sana tidak hanya
mempelajari cara mengalokasikan sumber daya secara maksimal, tetapi juga
mempelajari tujuan. Tujuan di dunia dan di akhirat.
Dari segi mekanisme, tentu saja berbeda jauh. Jika ekonomi konvensional
menggunakan mekanisme bebas keluar masuk pasar tanpa intervensi. Padahal jika
pasar tidak di atur, dan dibiarkan bebas, maka akan terjadi ketidakseimbangan dalam
penawaran dan stok barang. Salah satu contoh konkrit adalah masalah masker akibat
virus corona. Banyak terjadi penimbunan barang sekaligus terjadi lonjakan harga
yang fantastis tinggi. Berbeda mekanisme pasar pada ekonomi islam, dimana ia
meyakini adannya invisible hand yang mencoba untuk mengefisiensikan pasar. Jadi
ekonomi islam mempertimbangkan proses produksi dan distribusi barangjasa.
Menjadikan pemerintah sebagai unit ekonomi yang berdampingan dengan unit
ekonomi lain, demi menjaga kestabilan.
Perbedaan kedua jenis ekonomi ini juga dapat dilihat dari perbedaan distribusi
kekayaan. Seperti yang disinggung sebelumnya bahwa terjadi dua perbedaan ang
cukup jauh diantara keduannya. Pada ekonomi konvensional, prinsipna mendapatkan
keuntungan dan kekayaan sebesar-besarnya. Lebih condong ke kapitalis, dimana
kekayaan hanya berpihak pada pemilik modal yang paling besar. Sedangkan pada
ekonomi islam pemerataan kekayaan harta atau semacamnya. Salah satu bentuknya
dengan mekanisme zakat, sedekah, infaq atau waqaf.
Perbedaan yang paling menonjol yang lain dari segi perolehan keuntungan. Pada
ekonomi konvensional, justru seolah menekan seseorang jika ingin mendapatkan
keuntungan. Prinsip yang digunakan pun menggunakan time value of money, dimana
nilai uang saat ini lebih tinggi dibandingkan nilai uang dimasa datang.
Time value of money dalam bahasa umum lebih akrab di kenal dengan bunga.
Masyarakat yang meminjam hutan pun akan dikenai bunga tinggi. Bunga yang tinggi
tentu saja akan semakin mencekik bagi mereka. sedangkan mereka yang memiliki
saldo tinggi, mereka pun akan mendapatkan bunga tersebut. alih-alih uang hilang,
justru bertambah. Dari ini saja sudah dapat dilihat potensi kesenjangan kekayaan pun
akan semakin tampak. Berlau sebaliknya, perolehan keuntungan pada ekonomi islam
dihitung ketika terjadi transaksi bisnis, maka akan terjadi pembagian keuntungan dari
bisnis tersebut. sehingga terjadi keseimbangan antara usaha dan tindakan. Tidak ada
istilah bunga, yang sifatnya merugikan bagi mereka yang meminjam uang di bank
dan semacamnya.
Berbeda dengan pandangan ilmu ekonomi konvensional, ilmu ekonomi Islam
memandang pertumbuhan ekonomi sebagai sebuah sarana untuk meningkatkan
kesejahteraan materi manusia tanpa memandang ras, agama, dan bangsa. Lebih dari
itu, ilmu ekonomi Islam mempunyai orientasi ganda dalam hal ekonomi yaitu
kesejahteraan materi (duniawi) dan kepuasan batin (ukhrawi).
Dalam proses produksi, masing-masing penyedia faktor produksi akan menerima imbalan jasa
sebagai berikut:
1. Pemilik faktor sumber alam berupa tanah akan menerima sewa tanah
2. Pemilik faktor tenaga kerja akan menerima upah kerja
Kemiskinan adalah suatu situasi atau kondisi yang dialami oleh seseorang atau kelompok
orang yang tidak mampu menyelenggarakan hidupnya sampai suatu taraf yang dianggap
manusiawi (Parwoto, 2001). Kondisi tersebut menyebabkan tidak terpenuhinya kebutuhan dasar
atau asasi manusia seperti sandang, pangan, papan, afeksi, keamanan, identitas kultural, proteksi,
kreasi, kebebasan, partisipasi, dan waktu luang (Fernandez, 2000). Lebih jauh lagi, kemiskinan
dipandang tidak hanya menyangkut standar pendapatan atau konsumsi yang rendah melainkan
juga rendahnya kebebasan berpolitik dan pengaruhnya terhadap pengambilan keputusan yang
menyangkut pemenuhan kebutuhan dasar manusia. Ditinjau dari kelompok sasaran, terdapat
beberapa tipe kemiskinan.
Penggolongan tipe kemiskinan ini dimaksudkan agar setiap tujuan program memiliki
sasaran dan target yang jelas. Sumodiningrat (1999) membagi kemiskinan menjadi tiga kategori,
yaitu :
1. Kemiskinan absolut (pendapatan di bawah garis kemiskinan dan tidak dapat memenuhi
kebutuhan dasarnya)
2. Kemiskinan relatif (situasi kemiskinan di atas garis kemiskinan berdasarkan pada jarak antara
miskin dan non-miskin dalam suatu komunitas)
3. Kemiskinan struktural (kemiskinan ini terjadi saat orang atau kelompok masyarakat enggan
untuk memperbaiki kondisi kehidupannya sampai ada bantuan untuk mendorong mereka keluar
dari kondisi tersebut).
1. Redistribusi sumber pendapatan negara juga perlu dilakukan secara merata dengan
memanfaatkan penerimaan pajak terhadap hal-hal yang memberikan dampak langsung terhadap
masyarakat.
2. Peningkatan kualitas dan ketersediaan layanan publik yang mampu menjangkau seluruh
kelompok masyarakat juga dilakukan. Investasi juga perlu ditingkatkan untuk menyediakan
lapangan kerja lebih banyak lagi yang juga diikuti dengan pendidikan dan pelatihan vokasi.
3. Beban pengeluaran penduduk kurang mampu juga perlu dikurangi dengan menyalurkan
bantuan berupa subsidi beras, pendidikan, energi, hingga bantuan langsung yang kini dalam
bentuk non tunai.
Terdapat empat strategi dasar yang telah ditetapkan dalam melakukan percepatan
penanggulangan kemiskinan, yaitu:
Dalam Proses Pembangunan Penduduk adalah warga negara Indonesia dan orang asing
yang bertempat tinggal di Indonesia. Kependudukan adalah hal ihwal yang berkaitan dengan
jumlah, struktur, umur, jenis kelamin, agama, kelahiran, perkawinan, kehamilan, kematian,
persebaran, mobilitas dan kualitas serta ketahanannya yang menyangkut politik, ekonomi, sosial,
dan budaya. Tenaga kerja adalah penduduk dalam usia kerja yang siap melakukan pekerjaan,
antara lain mereka yang sudah bekerja, mereka yang sedang mencari pekerjaan, mereka yang
bersekolah, dan mereka yang mengurus rumah tangga. (MT Rionga & Yoga Firdaus, 2007:2).
Sedangkan menurut pendapat Sumitro 5 Djojohadikusumo (1987) mengenai arti tenaga kerja
adalah semua orang yang bersedia dan sanggup bekerja, termasuk mereka yang menganggur
meskipun bersedia dan sanggup bekerja dan mereka yang menganggur terpaksa akibat tidak ada
kesempatan kerja. Perkembangan kependudukan adalah kondisi yang berhubungan dengan
perubahan keadaan kependudukan yang dapat berpengaruh, dan sekaligus dipengaruhi, oleh
keberhasilan pembangunan berkelanjutan. Pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan
terencana di segala bidang untuk menciptakan perbandingan ideal antara perkembangan
kependudukan dengan daya dukung dan daya tampung lingkungan serta memenuhi kebutuhan
generasi sekarang, tanpa harus mengurangi kemampuan dan kebutuhan generasi mendatang,
sehingga menunjang kehidupan bangsa dari generasi ke generasi sepanjang masa. Kegiatan
ekonomi di masyarakat membutuhkan tenaga kerja. Kebutuhan akan tenaga kerja itu dapat juga
disebut sebagai kesempatan kerja. Kesempatan kerja itu sendiri adalah suatu keadaan yang
menggambarkan terjadinya lapangan kerja (pekerjaan) untuk diisi pencari kerja.
Kesempatan kerja di Indonesia dijamin dalam UUD 1945 pada pasal 27 ayat 2 yang berbunyi
“Tiap-tiap warga Negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak”. Dari bunyi UUD
1945 pasal 7 Kependudukan dan Ketenagakerjaan 27 ayat 2 itu jelas bahwa pemerintah
Indonesia untuk menciptakan lapangan kerja bagi anggota masyarakat karena hal ini
berhubungan dengan usaha masyarakat untuk mendapat penghasilan. Angkatan kerja banyak
yang membutuhkan lapangan pekerjaan, namun umumnya baik di Negara berkembang maupun
Negara maju, laju pertumbuhan penduduknya lebih besar dari pada laju pertumbuhan lapangan
kerjanya. Oleh karena itu, dari sekian banyak angkatan kerja tersebut, sebagian tidak bekerja atau
menganggur. Dengan demikian, kesempatan kerja dan pengangguran berhubungan erat dengan
ketersedianya lapangan kerja bagi masyarakat. Semakin banyak lapangan kerja yang tersedia di
suatu Negara, semakin besar pula kesempatan kerja bagi penduduk usia produktifnya, sehingga
semakin kecil tingkat penganggurannya. Sebaliknya, semakin sedikit lapangan kerja di suatu 6
Negara, semakin kecil pula kesempatan kerja bagi penduduk usia produktifnya. Dengan
demikian, semaki tinggi tingkat penganggurannya. Dengan demikian, mengintegrasikan
kependudukan dalam strategi ekonomi dan pembangunan nasional akan mempercepat laju
pembangunan yang berkelanjutan dengan menambah jumah angkatan kerja. Hasilnya akan
mempercepat pencapaian tujuan pembangunan kependudukan, seperti peningkatan kualitas
sumber daya manusia. Dalam perencanaan pembangunan, data kependudukan memegang peran
yang penting. Makin lengkap dan akurat data kependudukan yang tersedia makin mudah dan
tepat rencana pembangunan itu dibuat. Sebagai contoh, dalam perencanaan pendidikan,
diperlukan data mengenai jumlah penduduk dalam usia sekolah, dan para pekerja dalam bidang
kesehatan masyarakat memerlukan informasi tentang tinggi rendahnya angka kematian dan
angka moribiditas penduduk. Banyak lagi contoh-contoh lain di mana data kependudukan sangat
diperlukan dalam perencanaan pembangunan.
Pendidikan merupakan suatu system yang teratur dan mengembangkan misi yang cukup
luas yaitu segala sesuatu yang bertalian dengan perkembangan fisik, kesehatan, keterampilan,
pikiran, perasaan, kemauan, sosial sampai kepada masalah kepercayaan atau keimanan.
Pendidikan adalah hal mutlak yang wajib dimiliki oleh semua individu, di dalam setiap ajaran
agama menganjurkan agar setiap individu wajib berusaha untuk mendapatkan pendidikan.
Pendidikan dapat diperoleh melalui jalur formal, non formal dan informal.
1. Pendidikan ( Informal ) adalah pendidikan di lingkungan keluarga, Di dalam keluarga
individu dididik untuk menjadi seorang anak yang baik, yang tahu sopan santun dan etika
serta mempunyai moral sifat yang terpuji. Selain dari keluarga, pendidikan dapat
diperoleh pula dari lingkungan formal, dalam hal ini sekolah atau lembaga formal lainnya
yang berkompeten dalam bidang pendidikan. 2.
2. Pendidikan ( Formal ) yang sering disebut pendidikan persekolahan, berupa rangkaian
jenjang pendidikan yang telah baku misalnya SD, SMP, SMA dan PT (Perguruan
Tinggi). Pendidikan formal lebih difokuskan pada pemberian keahlian atau skill guna
terjun ke masyarakat.
3. Pendidikan ( Non Formal ) adalah kesempatan dimana setiap individu mendapat
komunikasi yang teratur dan terarah di luar sekolah. 2.3.1 Fungsi Pendidikan untuk
Membentuk SDM yang Baik Serangkaian proses belajar yang harus dilalui oleh setiap
orang melalui pendidikan untuk mencapai kehidupan yang lebih baik. Hasil yang
nantinya dicapai adalah terciptanya sumber daya manusia yang kompeten dan sesuai
dengan tuntutan pembangunan. Di mana dirinya memiliki soft skill dan hard skill yang
baik sesuai dengan apa yang diharapkan oleh lapangan pekerjaan. Melalui pendidikan
tidak hanya membekali dengan materi pelajaran dan skill saja, tetapi juga menanamkan
nilai-nilai dan etika yang juga tidak kalah berperan penting untuk diterapkan dalam dunia
kerja. Dengan begitu, terjadinya pertumbuhan ekonomi tidak hanya didukung oleh modal
yang besar saja, tetapi juga sumber daya manusia yang berkualitas. Sehingga akan
membuat pertumbuhan ekonomi menjadi semakin baik. Bangsa Indonesia sangat
memerlukan SDM (sumber daya manusia) yang besar dan bermutu untuk mendukung
terlaksananya program pembangunan dengan baik. Disinilah dibutuhkan pendidikan yang
berkualitas, yang dapat mendukung tercapainya cita-cita bangsa dalam memiliki sumber
daya yang bermutu. Jadi, pendidikan tidaklah bisa dikesampingkan begitu saja. Karena
dari pendidikanlah, pertumbuhan ekonomi bisa diwujudkan melalui sumber daya manusia
yang handal.
Pengertian kapital dalam pembangunan ekonomi kapital adalah semua bentuk kekayaan
yang dapat digunakan langsung maupun tidak langsung dalam proses produksi untuk
menambah output. Pada umumnya juga dapat dikatakan bahwa kapital itu merupakan hasil
daripada sebab perkembangan ekonomi.
Menyikapi lambatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia pada beberapa tahun belakangan ini,
beberapa ekonom menuding akibat melonjaknya tabungan masayarakat. Perubahan
preferensi untuk menabung tersebut menurunkan belanja masyarakat yang selama ini
menjadi motor pertumbuhan. Dugaan tersebut didukung statistik yang menunjukkan turunnya
pertumbuhan konsumsi masyarakat dan pada saat yang sama tingkat tabungan menunjukkan
kenaikan.Namun, menyalahkan tabungan seperti membongkar pepatah lama ‘hemat pangkal
kaya’ menjadi ‘hemat pangkal resesi’. Perilaku menabung yang tentu akan mengurangi
konsumsi dianggap sebagai suatu kekeliruan yang justru akan berakibat negatif terhadap
kesejahteraan masyarakat. Benarkah demikian?
Melihat sejarah panjang ekonomi dunia, banyak ekonom yang percaya bahwa konsumsilah
yang akan menjadi mendorong permintaan (demand side) yang akan diikuti dengan
peningkatan output melalui efek multiplier. John Maynard Keyness adalah seorang ekonom
yang berpengaruh di pertengahan abad 20 dari Amerika Serikat, dan para pengikutnya yang
sering disebut sebagai Keynesian adalah mereka yang mempopulerkan pandangan tersebut.
Sederhananya coba kita bayangkan pada masyarakat yang cenderung konsumtif. Awalnya
produsen akan dengan senang hati meningkatkan output untuk memenuhi permintaan
tersebut dan ekonomi tumbuh (jangka pendek). Saat permintaan terus meningkat tentu sang
produsen mulai kewalahan dan memerlukan tambahan modal dan keterampilan dari
karyawannya untuk memenuhi permintaan tersebut (jangka panjang). Tanpa tambahan modal
dan peningkatan SDM maka produksi tidak dapat meningkat lagi sehingga naiknya
permintaan hanya berakibat pada kenaikan harga barang (inflasi).
Jadi dalam jangka panjang agar output perekonomian bisa terus tumbuh dibutuhkan investasi
yang akan meningkatkan kapasitas produksi. Dari manakah sumber investasi itu? Tentu tidak
lain dari tabungan masyarakat baik domestik maupun international. Jadi tabungan justru
memiliki peran positif sebagai sumber pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang.
Secara empiris, kita bisa melihat pada pertumbuhan ekonomi China yang tumbuh fantastis
dari level yang lebih rendah dari Indonesia hingga menjadi perekonomian dengan produk
domestik bruto terbesar di dunia. Meski mengalami sedikit perlambatan belakangan ini,
pertumbuhan ekonomi yang tinggi tersebut dapat berlangsung secara konsisten dalam
beberapa dekade terakhir. Menariknya, sumbangan konsumsi domestik pada produk
domestik China rata-rata kurang dari 40% PDB negara tersebut. Jauh lebih rendah dari
Indonesia dan negara lain yang umumnya pada kisaran 60% dari total PDB.
Dengan konsumsi domestik yang relatif rendah dan tentu tingkat tabungan yang tinggi,
perekonomian China banyak didorong oleh investasi baik bersumber dari tabungan lokal
maupun global. Output perekonomian pun lebih menyasar pasar internasional dengan
menggenjot ekspor. Maka produksi China terus membanjiri pasar international dan
mengalami surplus perdagangan yang luar biasa dengan cadangan devisa yang sangat
melimpah.
Untuk menghindari jebakan middle income trap yaitu perekonomian yang stagnan pada
tingkat pertumbuhan ekonomi yang rendah, semestinya pemerintah lebih fokus dengan upaya
peningkatan kapasitas produksi perekonomian. Upaya peningkatan konsumsi masyarakat
dengan berbagai program populis hanya akan menghasilkan pertumbuhan ekonomi secara
temporer dan tidak akan benar-benar mengarahkan perekonomian ini ke jalur cepat menjadi
negara maju dengan pendapatan perkapita yang tinggi.
Pembangunan infrastruktur yang belakangan menjadi fokus pemerintah Jokowi adalah salah
satu program yang positif dalam kerangka mendorong pertumbuhan jangka panjang.
Perbaikan yang perlu dilakukan adalah lebih mengintegrasikan pembangunan infrastruktur
tersebut dengan strategi pengembangan industri nasional. Prioritas pembangunan
infrastruktur semestinya lebih pada infrastruktur yang membuat industri semakin efisien.
Dengan demikian anggaran pemerintah yang terbatas tersebut akan lebih mampu mendorong
pertumbuhan ekonomi.
Tentu masih banyak permasalahan besar lainnya yang menghambat bangsa ini menjadi
bangsa yang sejajar dengan negara-negara maju. Semisal perbaikan iklim usaha, yang untuk
saat ini peringkat Indonesia masih dibawah negara tetangga. Kemudian penyiapan SDM
berkualitas yang dapat mendukung industri teknologi tinggi juga masih jauh dari harapan. Ini
terlihat dari masih banyaknya pekerja yang berijasah pendidikan dasar pada angkatan kerja.
Sayangnya di saat tahun politik, konsentrasi pemerintah menjadi terbagi dengan perhelatan
besar tersebut. Tekanan politik yang tinggi dapat membuat pemerintah terdorong untuk lebih
bertindak populis dan lebih fokus pada sasaran jangka pendek.
Tentu kita masih bisa berharap setidaknya pemerintah dapat selalu menjaga irama untuk
selalu fokus pada arah jangka panjang pembangunan dengan tetap memperhatikan aspek
jangka pendek. Tidak mudah memang, namun itulah pilihan yang harus diambil untuk
membawa bangsa ini terus maju.
Penyebab faktor kapital dalam pembangunan terbagi menjadi dua, yaitu faktor ekonomi dan
non-ekonomi. Berikut adalah penjelasannya:
a. Faktor ekonomi
Menurut kriteria ini, penggunaan kapital hendaknya digunakan pada sektor-sektor yang
dapat mengurangi kesulitan-kesulitan dari neraca pembayaran internasional diwaktu yang
akan datang. Penggunaan kapital untuk investasi jangan sampai menyebabkan terjadinya
kenaikan impor dan hendaknya digunakan pada sektor-sektor yang tidak membutuhkan
barang-barang kapital dari luar negeri. Kapital hendaknya digunakan untuk menaikkan
volume ekspor dengan cara memproduksi barang-barang substitusi impor maupun
menaikkan produksi barang-barang untuk diekspor. Bichanan menyebutkan, apabila ada
kenaikan impor akan disertai dengan kenaikan pendapatan sebagai akibat adanya
investasi-investasi tersebut.
Kriteria kedua ini berarti bahwa investasi itu hendaknya digunakan pada proyek-proyek
yang dapat diharapkan dapat memberikan hasil tertinggi atau digunakan pada proyek-
proyek yang paling menguntungkan.
Kapital hendaknya digunakan pada proyek yang dapat menghemat penggunaan kapital,
karena kapital merupakan faktor yang langka di suatu negara. Dengan perkataan lain,
kapital hendaknya digunakan pada proyek dengan intensitas kapital rendah atau kapital
yang sedikit tetapi dapat menghasilkan output yang banyak
Investasi harus digunakan sedemikian rupa sehingga mengakibatkan investasi per kapita
untuk masa yang akan datang makin bertambah. Kriteria ini mengusahakan supaya
tingkat investasi semakin lama semakin bertambah besar sehingga dapat
mengimbangi pertambahan penduduk. Dalam arti pertambahan kapital harus lebih besar dari
pada tambahan penduduk, sehingga income per kapita dapat menjadi bertambah besar.
Menurut kriteria ini, penggunaan kapital dalam suatu proyek ada 3 faktor yang perlu
diperhatikan yaitu: tingkat perputaran kapital (capital turnover) dari 58 Endang Mulyani
investasi itu, keuntungan sosial yang ada (social profitability), dan pengaruhnya
terhadap neraca pembayaran nasional.
B. Teori investasi
Teori Dorongan Kuat (Big push theory) menyatakan bahwa perlu dibangun dulu
infrastruktur, semua yang lain berkembang kemudian mengalir, (trickle down effect).38
Teori ini selanjutnya menyatakan bahwa untuk menanggulangi hambatan
pembangunan ekonomi negara terbelakang dan untuk mendorong ekonomi tersebut ke arah
kemajuan diperlukan suatu “dorongan kuat’ atau suatu program besar yang menyeluruh
dalam bentuk suatu jumlah minimum suatu investasi. Ada sejumlah sumber minimum yang
harus disediakan jika suatu program pembangunan diharapkan berhasil. Teori ini secara
jelas menyatakan bahwa cara kerja “sedikit demi sedikit” tidak akan mendorong ekonomi
dengan berhasil pada lintasan pembangunan; tetapi jumlah investsai infrastruktur yang
besar merupakan syarat mutlak dalam hal ini.
Menurut teori ini, suatu usaha harus dilaksanakan secara besar-besaran. Karena kalau
suatu usaha untuk menaikkan pendapatan hanya dilakukan secara kecil-kecilan atau
dengan menggunakan kapital yang sedikit hal ini justru hanya akan mendorong
pertumbuhan penduduk. Pertambahan penduduk akan melebihi tambahan pendapatan.
Oleh karena itu, agar tambahan pendapatan melebihi tambahan penduduk maka investasi
harus dilakukan secara besarbesaran. Karena investasi yang dilakukan besar-besaran akan
dapat memperoleh pendapatan yang besar sehingga dapat menghilangkan kemiskinan.
Hal ini dapat dilakukan dengan cara menggunakan teknologi yang paling produktif,
konsumsi harus ditekan, sehingga investasi dapat terus ada dan meningkat.
Teori dorongan kuat sangat berkaitan dengan teori dorongan perlahan. Yang mana teori
dorongan perlahan meyakini bahwa usaha yang dilakukan oleh negara terbelakang
hendaknya dilakukan secara perlahan-lahan. Negara yang terbelakang sebaiknya jangan
mengadakan industrialisasi secara cepat, sebab resiko kekeliruan-kekeliruan akan terlalu
besar untuk dipikul oleh negara yang miskin. Teori ini cocok untuk dilakukan di negara
sedang berkembang. Investasi ini hendaknya diusahakan untuk memajukan industri-
industri kecil, pembangunan masyarakat desa dan lain-lain yang menggunakan kelebihan
tenaga kerja. Penggunaan kapital yang banyak diusahakan untuk proyek yang dapat
memberikan keuntungan lebih besar dari kegiatan yang sifatnya padat karya (Labor
Intensive).
Lalu kedua teori di atas, mengilhami munculnya dua model pembangunan yaitu
pembangunan seimbang dan pembangunan tidak seimbang.
Teori pertumbuhan seimbang adalah teori ekonomi yang dipelopori oleh ekonom Ragnar
Nurkse (1907–1959). Teori ini berhipotesis bahwa pemerintah negara terbelakang mana
pun perlu melakukan investasi besar di sejumlah industri secara bersamaan. Ini akan
memperbesar ukuran pasar, meningkatkan produktivitas, dan memberikan insentif bagi
sektor swasta untuk berinvestasi.
Nurkse mendukung tercapainya pertumbuhan yang seimbang baik di sektor industri dan
pertanian dalam perekonomian. Dia menyadari bahwa perluasan dan keseimbangan antar-
sektor antara pertanian dan manufaktur diperlukan agar masing-masing sektor ini
menyediakan pasar untuk produk yang lain dan pada gilirannya, memasok bahan baku
yang diperlukan untuk pengembangan dan pertumbuhan sektor tersebut lainnya.
Nurkse dan Paul Rosenstein-Rodan adalah pelopor teori pertumbuhan seimbang dan
sebagian besar pemahamannya saat ini berasal dari pekerjaan mereka.
Ukuran pasar menentukan insentif untuk berinvestasi terlepas dari sifat ekonomi. Hal ini
karena pengusaha selalu mengambil keputusan produksi mereka dengan
mempertimbangkan permintaan produk yang bersangkutan. Misalnya, jika produsen
mobil mencoba memutuskan negara mana yang akan mendirikan pabriknya, ia secara
alami hanya akan berinvestasi di negara-negara di mana permintaannya tinggi. Dia lebih
suka berinvestasi di negara maju, di mana meskipun populasinya lebih sedikit daripada di
negara-negara terbelakang, orang-orangnya sejahtera dan ada permintaan yang pasti.
Pertumbuhan yang tidak seimbang adalah jalan alami pembangunan ekonomi. Situasi di
mana negara-negara berada pada satu titik waktu tertentu mencerminkan keputusan dan
perkembangan investasi mereka sebelumnya. Oleh karena itu, setiap saat program
investasi yang diinginkan yang tidak berimbang dengan paket-paket investasi masih
dapat memajukan kesejahteraan. Investasi yang tidak seimbang dapat melengkapi atau
memperbaiki ketidakseimbangan yang ada. Begitu investasi semacam itu dilakukan,
ketidakseimbangan baru kemungkinan akan muncul, yang membutuhkan investasi
kompensasi lebih lanjut. Oleh karena itu, pertumbuhan tidak perlu berlangsung secara
seimbang. Pendukung doktrin pertumbuhan yang tidak seimbang termasuk Albert O.
Hirschman, Hans Singer, Paul Streeten, Marcus Fleming, Prof. Rostov dan J. Sheehan.
b. Investasi terinduksi
c. Ekonomi eksternal
Hans Singer percaya bahwa program investasi yang diinginkan selalu ada di suatu negara
yang mewakili investasi yang tidak seimbang untuk melengkapi ketidakseimbangan yang
ada. Investasi ini menciptakan ketidakseimbangan baru, membutuhkan investasi
penyeimbang lainnya. Satu sektor akan selalu tumbuh lebih cepat dari yang lain, sehingga
kebutuhan akan pertumbuhan yang tidak seimbang akan terus berlanjut karena investasi
harus melengkapi ketidakseimbangan yang ada. Hirschman menyatakan "Jika ekonomi
ingin terus bergerak maju, tugas kebijakan pembangunan adalah untuk menjaga
ketegangan, disproporsi dan disekuilibrium". Situasi ini ada untuk semua masyarakat,
maju atau terbelakang.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Pembangunan merupakan bentuk perubahan sosial yang terarah dan terncana melalui
berbagai macam kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat.
Pembangunan dipengaruhi oleh beberapa aspek diantaranya: jumlah penduduk jumlah
barang modal, luas tanah dan kekayaan alam serta teknologi yang digunakan
1. Klasik
Pada teori Klasik ini lebih menekan kepada masyarakat atau rakyat lebih bisa kreatif
dalam mengembangkan perekonomiannya, karena mereka lebih efesien dan tidak serumit apa
yang dikembangkan oleh pemerintah. Teori klasik tidak mengikut sertakan campur tangan
pemerintah. Pemikiran Smith setiap manusia memiliki dorongan alami dari dalam diri mereka
(self interest) untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik karena pada dasarnya mereka
memiliki sifat tidak pernah puas atas apa yang mereka capai. Analisa yang dikemukakan Adam
Smith dan David Ricardo terhadap teori pertumbuhan ekonomi Klasik tentu mempunyai
kelebihan dan kelemahan tertentu. Kelebihan teori ini adalah mampu mengatur pasar, distribusi
dan produksi efesien, tidak ada masalah pengangguran serta tidak ada over produksi. Sedangkan
kelemahan nya adalah adanya diskirmnasi antar masyarakat, persaingan sempurna, tidak ada
perkembangan teknologi, pertumbuhan ekonomi yang gagal. Munculnya teori pertumbuhan
ekonomi memberikan dampak terhadap perekonomian dunia khusus nya terhadap perekonomian
Negara terbelakang. Para petani, pedagang dan produsen menurut Smith dapat menolong
mengembangkan perekonomian dengan meningkatan produktifitas dalam bidang masingmasing
karena Negara terbelakang tidak ada perekonomian pasar bebas. Dampak yang diberikan teori ini
terhadap pertumbuhan ekonomi memberikan prospek peningkatan pertumbuhan ekonomi.
Prospek teori ekonomi Klasik merupakan salah satu upaya dan 20 tujuan yang akan dilakukan
oleh teori ekonomi ini. Produksi yang meningkat maka akan mendapatkan pendapatan ma maka
dalam hal ini dapat mengurangi pengangguran serta over produksi tidak akan timbul serta
kesempatan masyarakat akan tercapai.
2. NeoKlasik
Pandangan teori ini rasio modal output (capital output rasio) dapat berubahubah untuk
mengahasilkan sejumlah output tertentu, dapat digunakan kombinasi modal yang digunakan,
tenaga kerja yang dibutuhkan lebih sedikit dan sebaliknya. Unsur utama dari modal
pertumbuhan NeoKlasik adalah perubahan teknologi. Diasumsikan bahwa teknologi tetap
konstan. Pandangan teori ekonomi NeoKlasik yang dikemukakan oleh Solow Swan dan
Josep Schumpeter mempunyai kelebihan dan kekurangan tersendiri. Kelebihan teori ini
adalah, adanya hak kepemilikan, adanya pasar monopoli dan oligopoli serta teori ini mempu
meningkatkan kemampuan penjual dan pembeli. Adapun kekurangan nya MPS dan ICOR
tidak konstan dalam jangka panjang, proporsi pengangguran dan tenaga kerja tidak tetap
serta tidak memperdulikan pembangunan ekonomi. Penerapan atau dampak dari teori
NeoKlasik terhadap Negara khususnya Negara terbelakang sanagt terbatas adanya perbedaan
tatanan sosial ekonomi. Teori NeoKlasik ini bergantung pada pengusaha tetapi Negara
terbelakang memadai jiwa kewirausahaan. Kemajuan teknologi juga penting dalam teori ini.
Pertumbuhan ekonomi NeoKlasik menekankan terhadap perubahan teknologi pada
pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Teori ini menganggap perubahan teknologi sebagai
variable eksogen. Teori pertumbuhan NeoKlasik telah berhasil digunakan untuk menjelaskan
peningkatan output perkapita dan standar hidup dalam jangka panjang.
Berdasarkan analisa teori Keynes tersebut akibat terpakai tenaga kerja dan modal secara
serempak menganggur serta secara tidak terpakai secara bersamaan. Negara terbelakang
berbeda dengan hal tersebut bila tenaga kerja menganggur maka tidak ada persoalan
mengenai tidak termanfaatkannya modak, karena peralatan dan modal itu sendiri sangat
langka. Prospek dalam teori Keynes menyarankan perekonomian agar tidak diserahkan
begitu saja pada mekanisme pasar. Peran pemerintah pada batas tertentu justru diperlukan.
Misalnya jika terjadi pengangguran pemerintah bisa memperbesar pengeluarannya untuk
proyek-proyek padat karya.
Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu tolak ukur penting dalam menentukan
keberhasilan pembangunan ekonomi. Dimana pertumbuhan ekonomi menggambarkan suatu
dampak nyata dari kebijakan pembangunan yang dilaksanakan. Sumber perekonomian islam
mengacu pada Al-quran dan hadist. Di mana ada aturan dalam menjalankan roda
perekonomian. Dimana ada aturan dalam peminjaman uang, atau sekedar mengatur tentang
hukum riba dalam sudut pandang islam. karena di Al-quran dan hadist juga akan diberi
penjelasan jika melanggar, maka akan menerima sanksi di akhirat nanti sedangkan
perekonomian konvensional adalah ilmu yang mempelajari perekonomian yang menekankan
pada kebebasan dan menggunakan sistem perekonomian berbasis pada era global.
Kesejahteraan dalam Islam tidak hanya diukur dari terpenuhinya kebutuhan materi saja,
tetapi juga terpenuhinya kebutuhan spiritual sedangkan paham ekonomi (konvensional) dan
memaknai ’kesejahteraan’ dengan istilah falah. Falah berasal dari bahasa Arab dari kata kerja
aflaha-yuflihu yang berarti kesuksesan, kemuliaan dan kemenangan.
Berdasarkan dari apa yang sudah dijabarkan di atas, kesenjangan ekonomi atau
ketimpangan distribusi pendapatan merupakan sebuah realita yang ada di tengah-tengah
masyarakat dunia baik di Negara yang maju maupun Negara berkembang yang juga
merupakan isu penting untuk di tinjau dan perlu adanya berbagai upaya dari pemerintah
dalam mengambil kebijakan guna meningkatkan pembangunan ekonomi masyarakat, serta
peningkatan taraf hidup masyarakat melalui berbagai macam usaha dalam rangka
peningkatan distribusi pendapatan dari berbagai macam aspek yang ada. Pendidikan adalah
hal mutlak yang wajib dimiliki oleh semua individu, di dalam setiap ajaran agama
menganjurkan agar setiap individu wajib berusaha untuk mendapatkan pendidikan.
Pendidikan dapat diperoleh melalui jalur formal, non formal dan informal. Serangkaian
proses belajar yang harus dilalui oleh setiap orang melalui pendidikan untuk mencapai
kehidupan yang lebih baik. Hasil yang nantinya dicapai adalah terciptanya sumber daya
manusia yang kompeten dan sesuai dengan tuntutan pembangunan. Di mana dirinya memiliki
soft skill dan hard skill yang baik sesuai dengan apa yang diharapkan oleh lapangan
pekerjaan.
Pembangunan dalam ekonomi sangatlah penting. Karena ekonomi pada suatu negara harus
tetap berjalan dan juga para masyarakat akan semakin bertambah banyak jumlahnya dan juga
kebutuhannya.
Dalam pembangunan ekonomi, banyak hal penting agar ekonomi bisa maju. Yang mana
suatu negara harus mencari solusi dari penyebab ekonomi yang stuck dan faktor faktor lain.
Pemerintah juga harus bisa mengajak masyarakatnya untuk menabung agar ekonomi bisa
berputar.
Faktor yang paling penting, yaitu pemerintah harus meregenerasikan masyarakatnya
dengan pendidikan dan keterampilan yang baik agar perekonomian suatu negara dapat
menjadi maju.
3.2 SARAN
Penulis berharap agar mahasiswa hingga masyarakat dapat memahami teori ekonomi
pembangunan serta regulasi pertumbuhan ekonomi.Penulis berharap agar jurnal penelitian
mahasiswa dalam bidang ekonomi syariah dan implementasi dapat membawa pada level
selanjutnya pada bidang riset di Indonesia. Apabila di dalam makalah ini terdapat kesalahan baik
dari segi kata ataupun kalimat yang kurang tepat, kritik dan saran yang membangun dari
pembaca sangat penulis harapkan untuk kesempurnaan makalah ini. Dan semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi pembaca.
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan bahwa dapat diajukan beberapa saran yang
dapat dijadikan sebagai pertimbangan bagi pengambilan kebijakan, saran tersebut adalah, a.
Pentingnya pertumbuhan ekonomi di suatu Negara mengharuskan suatu Negara tersebut mampu
menyusun strategi demi meningkatkan pertumbuhan ekonomi nya dengan menggunakan teori-
teori pertumbuhan ekonomi ebagai landasan dala kemajuan perekonomian nya. b. Kelebihan dan
kekurangan dari setiap teori-teori ekonomi mampu memberikan upaya sebuah peningkatan
perekonomian Negara. c. Dalam penelitian ini tentu masih banyak kekurangan baik dalam
penulisan maupun isi dari penelitian ini , oleh karena itu penulis bersedia jika ada kritik dan
saran nya agar menjadi lebih baik lagi untuk kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Lincoln. (2010). Ekonomi Pembangunan. Yogyakarta: UPP STIM YKPN Bank
Indonesia and Central Planning Bureau Netherlands.(1995).
Macro Economic Research for Indonesia. Jakarta:Bank Indonesia. Budiono. (1992). Teori
Pertumbuhan Ekonomi. Yogyakarta: PBFE.
Tata, Perubahan dan Ketimpangan. Suatu Pengantar Sejarah Sosiologi. Jakarta: Gramedia.
Preston, P.W. (1996).
(Arifin, 2013; Roficoh, 2018; Sardar & Nafik H.R, 2017)Arifin, B. (2013). Ekonomi
Pembangunan Pertanian (Issue 1).
Sardar, Z., & Nafik H.R, M. (2017). Kesejahteraan Dalam Perspektif Islam Pada Karyawan Bank
Syariah. Jurnal Ekonomi Syariah Teori Dan Terapan, 3(5), 391.
https://doi.org/10.20473/vol3iss20165pp391-401
detikFinance, A. A. (2017, September 8). Begini Cara Pemerintah Atasi Masalah Ketimpangan.
hal. 1-2. LEARNING, B. U. (2020, Desember 28). Pentingnya Pendidikan Berkualitas Demi
Tingkatkan SDM yang Handal. hal. 1-2. Sutrisno, G. d. (2017). Kependudukan dan
Ketenagakerjaan . Sumedang: Fakultas Manajemen Pemerintahan IPDN.
Achmad Firman dan Linda Herlina Fakultas Peternakan Universitas Jatinangor, Bandung 40600
Endang Mulyani. Edisi Pertama, September 2017: Ekonomi Pembangunan. UNY Press