Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

DISTRIBUSI PENDAPATAN DAN KEMISKINAN


(Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Ekonomi Pengantar
Pembangunan)

Dosen Pengampu :

M. Sigit Adi Nugraha, S.E., M.E

Disusun oleh:

KELOMPOK 5

(Manajemen Reg.Sore 2A)

1. Fachrezzy Aditya Ramadhan 206100078


2. Sri Rahmawati 206100079
3. Melinda Eksanti 206100080

FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA CIANJUR
2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
Distribusi Pendapatan dan Kemiskinan ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
dosen pada Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Pembangunan. Selain itu, makalah
ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Distribusi Pendapatan dan
Kemiskinan bagi para pembaca dan penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak M. Sigit Adi Nugraha,


S.E., M.E selaku dosen Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Pembangunan yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini. Kami menyadari, makalah yang kami tulis masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Cianjur, 26 Februari 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................2
C. Tujuan Pembahasan......................................................................................2
BAB 2......................................................................................................................3
DISTRIBUSI PENDAPATAN..............................................................................3
A. Pengertian Distribusi Pendapatan.................................................................3
B. Tujuan distribusi pendapatan........................................................................3
C. Faktor yang mempengaruhi distribusi pendapatan.......................................3
D. Indikator Pendeteksi Ketimpangan Distribusi Pendapatan...........................4
BAB 3......................................................................................................................6
KEMISKINAN.......................................................................................................6
A. Definisi Kemiskinan.....................................................................................6
B. Jenis – jenis kemiskinan................................................................................6
C. Faktor Faktor Penyebab Terjadinya Kemiskinan..........................................7
D. Langkah – Langkah Mengatasi Masalah Kemiskinan..................................7
BAB 3......................................................................................................................9
PENUTUP...............................................................................................................9
A. Kesimpulan...................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masalah utama dalam distribusi pendapatan adalah ketimpangan distribusi


pendapatan. Distribusi pendapatan cenderung membaik pada kasus pertumbuhan
ekonomi yang terjadi akibat peningkatan pendapatan secara signifikan pada sektor
tradisional. Sebaliknya distribusi pendapatan semakin memburuk karena peningkatan
pendapatan sektor modern. Hal ini bisa terjadi akibat perbedaan produktivitas lebih tinggi
dibanding individu dimana satu individu/kelompok mempunyai produktivitas lebih tinggi
dibanding individu/kelompok lain.

Ketimpangan atau kesenjangan pendapatan merupakan indikator dari distribusi


pendapatan masyarakat disuatu daerah atau wilayah pada waktu tertentu. Kecenderngan
kenaikan tren ketimpangan pendapatan tersebut terjadi baik dilevel nasional, perkotaan,
pedesaan juga disemua provinsi di Indonesia.

Tidak semua ketimpangan berdampak buruk. Ketimpangan yang terjadi karena


peningkatan produktivitas tenaga kerja terampil dan sumbangan teknologi adalah positif.
Tetapi, ketimpangan tinggi karena kesempatan yang tidak sama, kekakuan sosial, dan
kronisme akan membahayakan keberlanjutan perkembangan ekonomi. Koefisien gini
yang menunjukan tingkat ketimpangan berada pada tingkatan yang cukup
mengkhawatirkan adalah sebesar 0,42.

Permasalahan ketimpangan pendapatan tidak dapat dipisahkan dari permasalahan


kesejahteraan atau kemiskinan yang lazim terjadi di negara – negara miskin dan
berkembang. Di negara – negara miskin yang menjadi perhatian utama adalah masalah
pertumbuhan distribusi pendapatan. Banyak pihak yang merasakan bahwa pertumbuhan
ekonomi yang tinggi justru gagal mengurangi bahkan menghilangkan besarnya
kemiskinan absolut di Negara Sedang Berkembang (NSB). Dengan kata lain GNP (Gross
National Product) per kapita yang cepat tidak secara otomatis meningkatkan taraf hidup
rakyat banyak.

Secara umum dapat dikatakan bahwa semakin tinggi pendapatan per kapita suatu
masyarakat, semakin kecil proporsi penduduk yang berpendapatan di bawah garis
kemiskinan. Namun perlu diingat bahwa disamping tergantung pada penempatan
perkapita, besarnya presentase penduduk yang berada dibawah garis kemiskinan
tergantung juga pada distribusi pendapatan. Semakin tidak merata distribusi pendapatan
semakin besar pula penduduk yang berada dibawah garis kemiskinan atau semakin tinggi
presentase penduduk yang miskin.

1
B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari Distribusi pendapatan dan kemiskinan?


2. Apa saja faktor yang mempengaruhi distribusi pendapatan?
3. Indikator Pendeteksi Ketimpangan Distribusi Pendapatan!
4. Masalah distribusi pendapatan di Indonesia!
5. Faktor yang menyebabkan terjadi nya kemiskinan!
6. Bagaimana mengatasi masalah kemiskinan?

C. Tujuan Pembahasan

1. Mendeskripsikan pengertian distribusi pendapatan dan kemiskinan.


2. Mendeskripsikan faktor yang mempengaruhi distribusi pendapatan.
3. Mendeskripsikan indikator pendekteksi ketimpangan distribusi pendapatan
4. Mendeskripsikan faktor yang menyebabkan terjadinya kemiskinan
5. Mendeskripsikan mengatasi masalah kemiskinan

2
BAB 2

DISTRIBUSI PENDAPATAN

A. Pengertian Distribusi Pendapatan

Distribusi pendapatan adalah penyebaran pendapatan pada suatu wilayah geografis.


Distribusi juga memiliki makna penyaluran pendapatan melalui penyelesaian pekerjaan
dalam pengadaan barang, jasa dan bidang niaga. Distribusi pendapatan dapat dikatakan
adil apabila merata ke seluruh lapisan masyarakat yang benar – benar membutuhkan dan
sesuai target. Hal ini dapat dikatakan efektif bila merata sehingga tidak terjadi
ketimpangan. Apabila yang miskin tidak mendapatkan fasilitas yang sama dengan lainnya
maka pemerintah bisa memberikan bantuan baik tunai, skill dan kesempatan kerja
maupun program pemerintah lainnya.

B. Tujuan distribusi pendapatan

1. Meningkatkan taraf hidup masyarakat menjadi lebih baik. Masyarakat bisa


membangun kesejahteraan umum.
2. Memberikan hak dan keadilan bagi setiap warga negara. Setiap orang dapat
menikmati fasilitas yang sama dan setara.
3. Menghindarkan resiko dari kriminalitas, khususnya perampokan, penipuan
maupun pencucian uang. Setiap orang mampu memenuhi kebutuhannya sehingga
tindak kejahatan bisa dihindari.
4. Menumbuhkan rasa solidaritas dan sosial yang tinggi antar lapisan masyarakat.
Sebagai contoh berupa penyaluran zakat kepada yang membutuhkan.

C. Faktor yang mempengaruhi distribusi pendapatan

- Pemerataan pembangunan disetiap wilayah. Infrastruktur nyatanya menjadi


bagian dari transportasi, teknologi industri dan sistem pendidikan suatu wilayah.
- Pertumbuhan penduduk. Semakin tinggi pertumbuhan penduduk yang tidak
diselingi dengan kenaikan pendapatan nasional akan membuat pendapatan
perkapita lebih kecil.
- Nilai tukar mata uang mempengaruhi distribusi pendapatan khususnya atas
penyelesaian pekerjaan. Industri kecil yang membantu perekonomian negara
kesulitan dalam melakukan produksi karena pengadaan barang impor diikuti
dengan nilai mata uang asing yang tinggi.
- Investasi, investasi yang terlalu banyak pada proyek padat modal akan
menghambat pendistribusian pendapatan kepada pekerja. Pengangguran
bertambah dan kesenjangan ekonomi ikut meningkat.
- Kebijakan pemerintah, seperti sistem ekonomi Pancasila. Misalnya kebijakan
subsidi pajak untuk jenis usaha UMKM untuk meningkatkan kapasitas produksi.
Peran lembaga keuangan juga penting dalam menyalurkan dana untuk kebutuhan
konsumsi maupun bisnis.

3
D. Indikator Pendeteksi Ketimpangan Distribusi Pendapatan

1. Indikator Lorenz

Indikator ini memperhitungkan antara pendapatan aktual dengan presentase


jumlah pendapatan. Indikator ini digambarkan dengan kurva yang mana jumlah
penerima pendapatan adalah sumbu horizontal dan pendapatan aktualnya adalah
sumbu vertikal. Jika garis horizontalnya memiliki jarak kurva yang jauh maka
semakin tidak rata distribusinya.

2. Indeks Rasio Gini

Koefisien gini merupakan salah satu ukuran yang menunjukkan apakah suatu
negara pendapatannya merata atau tidak. Angka indeks ini besarnya dari 0 - 1 .
angka nol berarti tidak ada kesenjangan di negara itu atau kemerataannya
sempurna. Sedangkan angka 1 berarti negara tersebut ketimpangannya sangat
besar. Jika angka indeks gini lebih dari 0,5 berarti terjadi ketimpangan yang besar
di negara tersebut, sedangkan dibawah 0,5 ketimpangannya kecil.

(gambar kurva lorenz)

4
Nilai rasio gini hanya mulai dari 0 hingga 1. Rasio ini mampu menggambarkan
dengan sempurna pemerataan pendistribusian pendapatan. Bila hasilnya semakin
kecil maka ketimpangan yang terjadi juga lebih kecil. Apabila hasilnya lebih
besar maka kesenjangan yang terjadi juga lebih tinggi.

GR = 1 - ∑fi [Yi + Yi – 1]

fi = jumlah penerimaan pendapatan kelas ke i dalam prosentase


Yi = jumlah kumulatif dalam bentuk prosentase pendapatan pada kelas ke i.

Berikut besaran level ketimpangan distribusi pendapatan menurut Rasio Gini :


a. G < 0,3 bisa dikatakan distribusi pendapatan memiliki ketimpangan rendah.
b. 0,3≤ G ≤ 0,5 ketimpangan sedang jika hasil rasio gini menunjukkan diatas
0,3 dan dibawah 0,5.
c. G. 0,5 termasuk dalam golongan ketimpangan pendistribusian pendapatan
yang tinggi.

3. Ukuran Distribusi
Distribusi ukuran adalah besar atau kecilnya pendapatan yang diterima masing –
masing orang. Distribusi pendapatan perseorangan (personal distribution of
income) atau distribusi ukuran pendapatan (size distribution of income)
merupakan indikator yang paling sering digunakan oleh para ekonom. Ukuran ini
secara langsung menghitung jumlah penghasilan yang diterima oleh setiap
individu atau rumah tangga. Seberapa banyak pendapatan yang diterima oleh
seseorang, tidak peduli dari mana sumbernya, entah itu bunga simpanan atau
tabungan, laba usaha, utang, hadiah atau warisan. Berdasarkan pendapatan
tersebut, dikelompokkan menjadi lima kelompok, biasa disebut kuintil (quintiles)
atau sepuluh kelompok yang disebut desil (decile) sesuai dengan tingkat
pendapatan mereka, kemudian menetapkan proporsi yang diterima oleh masing –
masing kelompok. Selanjutnya dihitung berapa % dari pendapatan nasional yang
diterima oleh masing – masing kelompok, dan bertolak dari perhitungan ini
mereka memperkirakan tingkat pemerataan atau tingkat ketimpangan distribusi
pendapatan di masyarakat atau negara yang bersan

E. Masalah Distribusi Pendapatan di Indonesia

5
Sebagai catatan, rasio gini menggambarkan tingkat ketidakmerataan
distribusi pendapatan penduduk. Koefisien 0 berarti pemerataan sempurna.
Sebaliknya, koefisien 1 dapat diartikan ketimpangan sempurna.

kemiskinan dan ketimpangan terjadi karena tekanan ekonomi akibat


pandemi virus corona. Sebab, pandemi membuat pemerintah harus
mengurangi aktivitas masyarakat, termasuk ekonomi yang kemudian
mempengaruhi tingkat pendapatan.

Hasil survei pendapatan seluruh masyarakat menurun, khususnya


masyarakat berpendapatan rendah. DKI Jakarta merupakan kawasan
perkotaan yang memiliki aktivitas ekonomi lebih tinggi. Imbasnya, ketika
mobilitas masyarakat harus berkurang, dampak ke tingkat kemiskinan
langsung terasa. Data mencatat secara total jumlah penduduk miskin di
perkotaan naik dari 6,56 persen menjadi 7,38 persen. Sementara di desa
naik dari 12,6 persen menjadi 12,82 persen.

Sementara secara nasional, garis kemiskinan hanya berkisar Rp454.652


per kapita per bulan dan Rp2,11 juta per rumah tangga miskin.

6
BAB 3

KEMISKINAN

A. Definisi Kemiskinan

Kemiskinan didefinisikan sebagai ketidakmampuan untuk memenuhi standar hidup


minimum. Arti kemiskinan manusia secara umum adalah ‘kurangnya kemampuan
esensial manusia terutama dalam hal “ke-melek-huruf-an” (kemampuan
membaca/literasi) serta tingkat kesehatan dan gizi”. Selain itu diartikan pula sebagai
kurangnya pendapatan sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan konsumsi minimum.
Definisi kemiskinan tidak hanya berdasarkan tingkat pendapatan, tetapi mencakup juga
ketidakmampuan bidang kesehatan, pendidikan dan perumahan.
Kemiskinan merupakan kondisi Absolut dan relatif yang menyebabkan seseorang
atau kelompok masyarakat dalam suatu wilayah tidak mempunyai kemampuan untuk
mencukupi kebutuhan dasarnya sesuai dengan tata nilai atau norma tertentu yang berlaku
didalam masyarakat karena sebab, yaitu :

1. Natural
Disebabkan keterbatasan kualitas sumber daya manusia.
2. Kultural
Kemiskinan yang lebih banyak disebabkan sikap individu dalam masyarakat yang
mencerminkan gaya hidup, perilaku atau budaya.
3. Struktural
Disebabkan secara langsung maupun tidak langsung oleh berbagai kebijakan,
peraturan, dan keputusan dalam pembangunan.

B. Jenis – jenis kemiskinan

 Kemiskinan Absolut
Kemiskinan absolut merupakan jenis kemiskinan dimana orang – orang miskin
mempunyai tingkat pendapatan dibawah garis kemiskinan atau jumlah
pendapatannya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan pokok hidup, seperti
pangan, pakaian, tempat tinggal.
 Kemiskinan Relatif
Kemiskinan relatif merupakan jenis kemiskinan yang terjadi karena pengaruh
kebijakan pembangunan yang belum menjangkau seluruh masyarakat. Sehingga
mengakibatkan terjadinya ketimpangan pada pendapatan atau bisa dikatakan
bahwa seseorang sebenarnya telah hidup diatas garis kemiskinan namun masih
berada dibawah kemampuan masyarakat sekitarnya
 Kemiskinan kultural
Kemiskinan kultural merupakan jenis kemiskinan yang disebabkan oleh faktor
budaya, seperti malas, tidak ada usaha untuk memperbaiki tingkat kehidupan,
pemborosan, dan lain – lain.
 Kemiskinan Struktural

6
Merupakan kemiskinan yang dialami oleh suatu golongan masyarakat karena
struktur sosial masyarakat tersebut memungkinkan golongan masyarakat tidak
ikut menggunakan sumber – sumber pendapatan yang sebenarnya tersedia bagi
mereka.

C. Faktor Faktor Penyebab Terjadinya Kemiskinan

A. Pengangguran
B. Tingkat pendidikan rendah
C. Bencana Alam

D. Langkah – Langkah Mengatasi Masalah Kemiskinan

Pemerintah perlu membuat ketegasan dan kebijakan yang lebih membumi


dalam rangka menyelesaikan masalah kemiskinan ini. Beberapa langkah yang
bisa dilakukan diantaranya:

1) Menciptakan lapangan kerja


2) Memberikan subsidi pada kebutuhan pokok manusia
3) Menghapuskan korupsi
4) Menggalakkan program zakat
5) Menjaga stabilitas harga bahan kebutuhan pokok
6) Menyempurnakan dan memperluas cakupan program pembangunan
berbasis masyarakat.

A. Kemiskinan Di Indonesia

Masalah kemiskinan di indonesia erat sekali hubungannya dengan


rendahnya tingkat Sumber Daya Manusia (SDM). Dibuktikan oleh
rendahnya mutu kehidupan masyarakat Indonesia meskipun kaya akan
Sumber Daya Alam (SDA).
Kebijakan program dan Penuntasan Kemiskinan Upaya penanggulangan
kemiskinan Indonesia telah dilakukan dan menempatkan penanggulangan
kemiskinan sebagai prioritas utama kebijakan pembangunan nasional.
Sebagai dasar arus utama penanggulangan kemiskinan di daerah dan
mendorong gerakan sosial dalam mengatasi kemiskinan. Berikut langkah
jangka pendek yang diprioritaskan oleh pemerintah antara lain sebagai
berikut :

1) Mengurangi kesenjangan antar daerah

7
2) Perluas kesempatan kerja dan berusaha dilakukan melalui bantuan dana
stimulan untuk modal usaha, pelatihan keterampilan kerja dan
meningkatkan investasi dan revitalisasi industri.
3) Khusus untuk pemenuhan sarana hak dasar penduduk miskin diberikan
pelayanan antara lain:

- Pendidikan gratis sebagai penuntasan program belajar 9 tahun


termasuk tunjangan bagi murid yang kurang mampu
- Jaminan pemeliharaan kesehatan gratis bagi penduduk miskin di
puskesmas dan rumah sakit kelas tiga.

8
BAB 4

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kemiskinan dapat didefinisikan sebagai ketidakmampuan untuk


memenuhi standar hidup minimum. Kemiskinan merupakan kondisi absolut dan
relatif yang menyebabkan seseorang atau kelompok masyarakat dalam suatu
wilayah tidak mempunyai kemampuan untuk mencukupi kebutuhan dasarnya
sesuai dengan tata nilai atau norma tertentu yang berlaku didalam masyarakat.
Secara garis besar faktor penyebab kemiskinan yaitu penganggurang, tingkat
pendidikan dan bencana alam.

Penuntasan masalah kemiskinan bukan hanya kewajiban dari pemerintah,


melainkan masyarakat harus menyadari bahwa penyakit sosial ini adalah tugas
dan tanggung jawab bersama pemerintah dan masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.slideshare.net/yasripurwani/ekonomi-pembangunan-
kemiskinan#:~:text=Selain%20itu%20diartikan%20pula%20sebagai,bidang
%20kesehatan%2C%20pendidikan%20dan%20perumahan.

Sumber:https://www.harmony.co.id/blog/apa-yang-dimaksud-dengan-distribusi-
pendapatan#:~:text=Distribusi%20pendapatan%20memiliki%20pengertian
%20penyebaran%20pendapatan%20pada%20suatu%20wilayah
%20geografis.&text=Adapun%20yang%20mengartikannya%20sebagai%20suatu,faktor
%20produksi%20yang%20mengikuti%20pendapatan.

https://www.slideshare.net/mishelei_loen/distribusi-pendapatan

https://www.kompas.com/skola/read/2020/11/24/172143169/kemiskinan-definisi-jenis-
dan-faktor-penyebabnya?page=all#:~:text=Kemiskinan%20absolut%20merupakan
%20jenis%20kemiskinan,%2C%20pakaian%2C%20dan%20tempat%20tinggal.

10

Anda mungkin juga menyukai