“Sihir”
(Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Pengantar Antropologi)
Disusun Oleh :
FAKULTAS USHULUDDIN
UIN SULTAN SYARIF KASIM RIAU
2021
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan kita
banyak nikmat, nikmat yang tak terhingga banyaknya, Sehingga penulis dapat
menyelesaikan Makalah “Sihir” ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Tak lupa pula
penulis haturkan shalawat serta salam kepada junjungan Rasulullah Muhammad SAW.
Resume ini disusun guna memenuhi tugas dari bapak Dr. Hasbullah S.Ag, M.Si
pada mata kuliah Pengantar Antropologi Agama di UIN SUSKA RIAU. Selain itu,
penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca
menngenai sihir.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, masih terdapat kekurangan dan kesalahan. Baik dalam pengejaan dan juga
kesalahan – kesalahan lain. Mengingat akan pengetahuan penulis yang masih terbatas.
Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik, saran dan masukan – masukan
yang bersifat membangun untuk memperbaiki makalah ini dan makalah – makalah yang
akan datang.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR........................................................................... i
DAFTAR ISI.......................................................................................... ii
BAB I : PENDAHULUAN.................................................................... 1
A. Latar Belakang......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................... 2
C. Tujuan...................................................................................... 2
BAB II : PEMBAHASAN..................................................................... 3
A. Pengertian Sihir........................................................................ 3
B. Hukum Sihir............................................................................. 5
C. Macam-macam Sihir................................................................ 6
D. Sifat-sifat Tukang Sihir............................................................ 10
E. Cara Mengobati Sihir…........................................................... 12
F. Hukuman Tukang Sihir……………........................................ 16
A. Kesimupulan............................................................................ 18
B. Kritik dan Saran....................................................................... 18
DAFTAR KEPUSTAKAAN................................................................. 19
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan penulis bahas dalam makalah ini,
diantaranya yakni :
1. Apa maksud dari Sihir?
2. Apa hukum dari Sihir?
3. Apa saja macam-macam sihir?
4. Apa saja sifat-sifat tukang sihir
5. Bagaimana cara mengobati Sihir?
6. Apa hukuman tukang sihir?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari rumusan masalah diatas, diantaranya yakni :
1. Untuk mengetahui maksud dari sihir
2. Untuk Mengetahui apa hukum sihir
3. Untuk mengetahui apa saja macam-macam sihir
4. Untuk mengetahui sifat-sifat tukang sihir
5. Untuk mengetahui bagaimana cara mengobati sihir
6. Untuk mengetahui hukuman tukang sihir?
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sihir
Secara etimologi Sihir berasal dari bahasa arab yang terambil dari akar kata
sahara-yashiru-sihran dan jamaknya adalah ashar. Menurut Abi Husen Ahmad al-Faris
bin Zakariya,kata sihran mempunyai tiga pengertian yaitu,anggota tubuh,waktu dan tipu
daya. Ada juga yang memahami sihir adalah suatu perlakuanyang dapat menyulap
mata,dalam arti apa yang dilihat itu sesungguhnya bukan aslinya melainkan hanya
tipuan yang dilakukan dengan halus dan cermat. Kata sihir dapat pula berarti,paru-paru
seperti dalam hadits Aisyah ra berkata:”Rasulullah Saw Meninggsl diantara paru-paruku
dan dadaku(bersandar ke dadanya yang searah dengan paru-parunya). Sihir dapat pula
berarti minta pertolongan setan dengan cara mendekatkan diri kepadanya. Sihir juga
mengandung makna bayangan keindahan yang mempesona,padahal sebenarnya adalah
tipuan belaka,selain itu sihir juga mengandung makna memberikan keterangan dengan
kecerdasan ilmu pengetahuan. Ibnu Sidah mengatkan bahwa Rasulullah saw bersabda,
”Siapa yang mempelajari sesuatu bab dari ilmu bintang,maka ia mempelajari bab dari
ilmu sihir.” Hal ini dapat berarti bintang atau nujum diharamkan mempelajarinya,yang
demikian itu adalah kekafiran,sedangkan makna kedua sihir yaitu mengandung arti
hikmah dan kecerdasan yang diperoleh melalui jalan hisab atau perhitungan seperti
terjadinya gerhana dan semacamnya.
Makna lain dari kata sihir ialah memutar balikkan fakta,yakni pekerjaan
memfitnah dan mencemarkan nama baik orang lain, atau suka memalsukan atau
mengada-ada untuk menjatuhkan orang lain dan juga diartikan sebagai tukang sihir
wanita,yang suatu pekerjaan memfitnah mencemarkan nama baik orang lain. Sihir
adalah bahul-bahul, mantra-mantra dan jampi-jampi yang dapat member pengaruh
kehati atau badan yang bisa membunuh, menimbulkan rasa sakit dan memisahkan
antara suami dan istri.
3
Secara terminology adalah perbuatan aneh atau ajaib (gaib) yang tidak dikenal
menurut kebiasaan manusia. Kesempurnaan sihir itu lewat perkataan, perbuatan, azimat,
sumpah dan lain-lain yang diperlihatkan oleh tukang sihir dari kalangan manusia.
Kedua : Obat atau jampi-jampi yang berpengaruh atas badan orang yang
terkena sihir, begitu juga dengan akal, Kemauan, dan kecondongannya.
Sihir bagian yang kedua ini sering di pakai oleh dukun sebagai sarana atau
perantara saja dalam praktek Perdukunannya. Bisa jadi unuk mengelabui pasien,
kaena sang pasien akan mengatakan fulan bykanlah dukun atau tukang sihir karena
dia memakai obat-obatan herbal dalam megobati pasien. Sehigga pasien
menyamakan dukun tersebut dengan praktisi kesehatan yang menggunakamn
herbal. Ini adalah salah satu trik yang biasa di gunakan dukun untuk mengelabui
para pencari kesembuhan.
Al Imam Ibnu Qudamah rahimahullah mengatakan : " Sihir adalah ikatan-
ikatan, jampi-jampi, perkataan yang di lontarkan secara lisan maupun tulisan, atau
melakuakn sesuatu yang memperngaruhi badan, hati, atau akal yang terkena sihir tanpa
berintraksi langsung dengannya. Sihir ini mempunyai hakekat, di antaranya ada yang
mematikan, membuat sakit, membuat seorang suami tidak dapat mencampuri istrinya
4
atau memisahkan pasangan suami istri atau membuat salah satu pihak membenci yang
lainnya, atau saling mencintai"
B. Hukum Sihir
Sihir adalah salah satu dosa besar, bahkan pelakunya bisa keluar dari agama
islam ketika ia menduakan Allah, meminta bantuan kepada syetan dan jin.
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:
َ َاجْ تَنِبُواال َّس ْب َع ْال ُموبِقَاتِقِيلَيَا َر ُسواَل للَّ ِه َو َماهُنَّقَااَل ل ِّشرْ ُكبِاللَّ ِه َوالسِّحْ ُر َوقَتْاُل لنَّ ْف ِسالَّتِي َح َّر َماللَّهُِإاَّل بِ ْال َحقِّ َوَأ ْكلُ َمااِل ْليَتِي ِم َوَأكْاُل لرِّ ب
اوال
ِ صنَاتِ ْالغَافِاَل تِ ْال ُمْؤ ِمنَا
ت ِ ْتَّ َولِّييَوْ َمال َّزحْ فِ َوقَ ْذفُ ْال ُمح
“ Jauhilah oleh kalian tujuh perkara yang membawa kepada kehancuran, maka para
sahabat bertanya kepada Rasulullah, wahai Rasulullah, apa itu? Beliau menjawab “
Syirik kepada Allah, membunuh jiwa yang di haramkan Allah kecuali dengan sebab
yang benarkan oleh Allah, makan harta anak yatim, makan riba, lari dari peperangan,
menuduh wanita mukminah melakukan zina “
Dalam Al Qaul Al Mufid disebutkan bahwa keharaman melakukan sihir terdiri
dari dua perincian :
1. yang termasuk perbuatan syirik, jika menggunakan perantara para syaitan ( jin-
jin kafir ) di mana para tukang sihir tersebut beribadah dan mendekatkan diri
kepada para syaithan supaya bisa menguasai orang yang akan disihir.
2. Sihir termasuk perbuatan permusuhan dan kefasikan, jika tukang sihir hanya
sebatas menggunakan perantara obat.
5
C. Macam-macam Sihir
Hampir setiap kasus yang kami tanganin selalu berbeda dengan kasus kasus
yang sebelumnya, meskipun dalam satu jenis misalnya sihir mahabbah (
cinta/pelet). Seseorang yang terkena sihir mahabbah akan pada umumnya langsung
merasa cinta, rindu, nekat ingin menikah dengan laki-laki yang menyihirnya, dan
lain sebagainya. Oleh karena itu kami akan memaparkan macam- macam sihir.
“ Maka mereka mempelajari sihir dari kedua Malaikat ( Harut dan marut) itu, dengan
itu mereka menceraikan antara suami dengan istrinya”
Sihir Tafriq ini sering terjadi, yang paling banyak antara suami istri, namun
dapat juga terjadi pada yang lain, di antaranya orang tua dengan anaknya, sesama teman
dekat atau kerabatnya dan yang lainnya.
Ada beberapa tanda seorang terkena sihir tafriq, yaitu :
6
8). Bosan melihat pasangan, wajah pasangan terlihat buruk atau jelek.
9). Sering ribut di dalam rumah tangga.
10).Sensitive, mudah tersinggung, mudah marah.
7
sekonyong-konyong tongkat itu menelan apa yang mereka sulapkan. karena itu nyatalah
yang benar dan batallah yang selalu mereka kerjakan. Maka mereka kalah di tempat itu
dan jadilah mereka orang-orang yang hina. Dan ahli-ahli sihir itu serta merta
meniarapkan diri dengan bersujud”.
Tujuan sihir seperti ini sering kita temukan, menyihir seseorang agar gila,
akalnya tidak berfungsi dengan baik, bahkan yang lebih parah hingga ia tidak
mengenal lagi siapa dirinya dan orang yang terdekat dengan dirinya sekalipun, sihir
ini ditujukan agar orang tersebut tidak melejit prestasinya, usaha dan lain-lain,
belakangan penulis mendapat kabar bahwa ada seseorang yang berserikat dalam
usaha pom bensin di Jakarta namun teman bisnisnya serakah sehingga ia menyihir
temannya sendiri agar usaha tersebut tidak mampu lagi dikelola oleh temannya yang
pada akhirnya akan jatuh ke tangannya secara keseluruhan. Sifat serakah menyeret
8
orang untuk melakukan kemungkaran plus ke syirikan bila tidak bertaubat dari
kemusyrikan dan kezhaliman ini maka ia akan kekal dalam api neraka layaknya
orang kafir, Na‘udzubillah min dzalik.
9
2) Jantung
3) Struk
4) Darah tinggi
5) Lumpuh
6) Pendarahan
7) Gagal ginjal
8) Perut buncit
9) Lemah syahwat
10) Kanker payudara
Berikut ini beberapa sifat tukang sihir sebagaimana yang dikemukakan oleh
Syekh Abu Ubaidah Alu Mubarak:
10
3. Tidak pernah ada rasa takut atau kaget saat tuannya (setan) muncul dalam wujud
apapun yang menakutkan.
4. Tidak pernah merasa bosan bila iblis tidak memenuhi permintaannya secara langsung
serta tidak ragu sedikitpun untuk melakukan apa saja yang melanggar agama, etika
bahkan hukum positif negara.
5. Berusaha sekuat tenaga untuk menjalankan sihirnya dengan mantra-mantra dari setan
serta tidak memikirkan dampak buruk dari perbuatannya itu, atau apa yang diderita
oleh korbannya.
6. Bandel dan ngeyel dia tidak akan meninggalkan aqidah setan yang diyakininya
meskipun dia harus menghadapi kesulitan untuk mempertahankannya.
7. Memiliki keyakinan yang sangat kuat tentang kekuatan setan dan roh jahat, taat pada
perintah setan termasuk perjanjiannya dengan setan.
8. Memusuhi semua agama, berlepas diri dari agamanya, mengingkari semua kitab yang
pernah diturunkan, dia akan merobeknya, membakar atau menggunakannya pada
tempat yang kotor atau hina.
9. Siap untuk melakukan kemungkaran apa saja dengan cara melakukan perbuatan
maksiat dan kemungkaran.
10. Dirinya menjadi contoh manusia hina dan paling jorok, bahkan dia mengharamkan
menggunakan sabun bagi dirinya sendiri untuk selamanya hingga tubuhnya berbau
sangat busuk, begitu juga dengan bajunya dan tempat tinggalnya.
11. Menghabiskan kebanyakan waktunya untuk menyendiri, enggan bersosialisasi
dengan masyarakat kecuali bila ada order dari pasien untuk menyihir atau
mencelakakan orang lain.
Bila kita cermati sifat-sifat tukang sihir ini, akan Nampak jelas bahwa
tukang sihir telah menghambakan dirinya kepada setan secara sempurna, tidak ragu-
ragu, dan sudah merasa mantep dalam kesesatannya, teguh pendirian meskipun
bantuan setan belum datang, dan yang paling mengerikan tukang sihir adalah raja
tega, ia tidak segan-segan untuk mencelakakan orang lain, mulai memberi penyakit
kepada korban atau bahkan membunuh korban dengan sihirnya, tidak heran bila
11
islam agama yang membawa rahmat (kasih sayang) kepada seuruh manusia
mengharamkan perdukunan, dan menghukum mati para tukang sihir, demi
mewujudkan kenyamanan bagi yang lain, dan ketrentraman dalam hidup dalam
masyarakat, Hasbunallah wa ni‘mal wakil.
Sihir sebagai dampak negative bagi kesehatan memiliki banyak pengaruh dalam
menimbulkan keluhan atau penyakit, namun sihir dapat diobati dan dihilangkan
pengaruhnya, sebagaimana yang disebutkan oleh para ulama, mengobati sihir dapat
dilakukan dengan tiga macam cara:
1) Tindakan Preventif
Yaitu dengan melakukan hal-hal yang dapat menjaga dirinya dari bentuk-
bentuk sihir dan kedengkian, membentengi dirinya dengan Al Qur‘an dan dzikir-
dzikir yang diajarkan oleh Rasulullah saw, sehingga setan tidak memiliki jalan
untuk memperdaya dirinya apalagi menyakitinya, sebenarnya inilah yang paling
utama, Alwiqayah afdhal min Al ilaj, mencegah lebih baik daripada mengobati, ini
cari terbaik sebelum seseorang terkena santet, Ain dan lain-lain maka hendaklah ia
rajin membaca Al Qur‘an dan dzikir perlindungan sehingga Allah menjaga dirinya,
keluarga serta rumah tempat tinggalnya,Ibnu Qayyim berkata:
“Apabila hati disibukkan dengan wirid, dzikir dan do'a maka ini adalah hal yang
sangat penting untuk menjaga seseorang agar tidak terkena sihir”.
Oleh karena itu, ada beberapa hal yang harus di amalkan untuk menjaga diri dari
sihir, yaitu:
12
Menjaga dzikir pagi dan petang.
Membaca surat al ikhlas, An nas dan Alfalaq sehabis shalat 5 waktu.
Membaca ayat kursi sebahis shalat 5 waktu.
Membaca ayat kursi sebelum tidur.
Membaca dua ayat akhir albaqarah menjelang malam.
Membaca kalimat “ ”أعوذ بكلمات هللا التامة من شر ماخلقdi setiap mendatangi tempat.
Membaca “ بسم هللا الذي اسمه شيء في األرض وال في السماء وهو السميع العليمdi setiap pagi
dan petang.
Memakan kurma Ajwa 7 butir setiap pagi.
1. Berdo‘a kepada Allah, orang yang terkena sihir hendaklah ia memperbanyak doa
kepada Allah agar Allah menunjukkan kepadanya dimana sihir itu disimpan, agar
ia mudah menemukannya lalu memusnahkan benda yang dibuat untuk sihir itu.
2. Melalui mimpi, karena sering berdo‘a kepada Allah swt, lalu Allah
memperlihatkan kepadanya dimana benda sihir itu disimpan, Allah ingin
menyembuhkannnya melalui mimpi baik ini, agar ia segera menemukan dimana
sihir itu.
13
3. Berdialog dengan jin yang masuk ke dalam tubuh orang yang terkena sihir, dialog
ini nantinya akan membongkar dimana tempat sihir itu diletakkan, namun dalam
metode ini ada hal yang harus diperhatikan yaitu : hendaknya peruqyah memahami
ilmu syar‘i yang baik, memiliki pengalaman dan memiliki firasat yang baik,
sehingga saat jin menyampaikan kepadanya tempat penyimpanan benda sihir itu,
peruqyah dapat membedakan apakah Jin tersebut jujur ataukah Jin itu berdusta.
Hendaklah peruqyah menguji kebenaran perkataan jin tersebut, sehingga peruqyah
yakin dengan informasi yang disampaikan oleh jin tersebut.
Allah berfirman :
ََونُنَ ِّزلُ ِمن َْالقُرْ آنِ َماهُ َو ِشفَا ٌء َو َرحْ َمةٌلِّ ْل ُمْؤ ِمنِين
“ Dan kami turunkan Al Qur’an sebagai penawar dan rahmat bagi kaum
mukminin”.
14
Secara umum semua ayat Al Qur‘an dapat berguna untuk memberikan
kesembuhan bagi penyakit dan mengusir setan serta membentengi seseorang
dari santet.
Ayat yang didukung dalil yang kuat bahwa ayat tersebut pernah dipakai oleh
Rasulullah saw untuk meruqyah, Seperti penggunaan surat Al Fatihah, ayat
Kursi, dua ayat terakhir dari surat Al Baqarah, Surat Al Ikhlas, An Nas, Al
Falaq, dan lain-lain. Ayat – ayat tersebut memang dipakai oleh Rasulullah
saw dan sahabatnya dalam meruqyah.
Ayat – ayat yang direkomendasikan oleh para ulama, adapun yang
bersangkutan dengan poin ini kembali kepada ijtihad para ulama dan
pengalaman mereka di lapangan saat mereka mengobati orang yang
terserang santet, jin dan lain – lain
Boleh juga menggunakan do‘a – do‘a yang berasal dari peruqyah sendiri,
apabila do‘a tersebut berisi kebaikan, tidak mengandung bid‘ah, syirik dan
tidak meminta pertolongan kepada jin, maka hal ini diperbolehkan oleh
syariat.
اَل بَْأ َسبِالرُّ قَى َمالَ ْميَ ُك ْنفِي ِه ِشرْ ك، «ا ْع ِرضُوا َعلَيَّ ُرقَا ُك ْم:يال َجا ِهلِيَّ ِةفَقُ ْلنَايَا َر ُسواَل لل ِه َك ْيفَتَ َرىفِي َذلِ َكفَقَا َل
ْ ُِكنَّانَرْ قِيف
“ Kami dahulu pada masa Jahiliyah biasa meruqyah wahai Rasulullah, bagaimana
pendapat engkau? Maka beliau bersabda : “ tidak mengapa meruqyah selama tidak
mengandung kesyirikan”.
15
menggunkan do‘a- do‘a yang baik meskipun itu tidak bersumber dari Rasulullah
saw, karena Rasulullah saw telah mengizinkan hal itu.
Syekh Muhammad bin Shaleh Al Utsaimin, menurut beliau ayat dan do‘a
ruqyah itu dapat di bagi menjadi tiga bagian:
a) Do‘a ruqyah yang berasal dari dari sunnah, menggunakan do‘a tersebut hukumnya
disyariatkan dan sangat dianjurkan.
b) Do‘a – do‘a yang berbau syirik dan bid‘ah, maka menggunakannya adalah haram
hukumnya.
c) Do‘a – do‘a yang mubah tidak ada unsur syirik dan bid‘ah di dalamnya, namun
tidak do‘a tersebut tidak ada tuntunannya dari Rasulullah saw, menggunakan do‘a
tersebut hukumnya boleh,sebagaimana Hadits dari sahabat Auf bin Malik di atas”.
a. Hendaklah meruqyah dengan ayat-ayat Allah, nama dan sifatNya yang tinggi.
b. Menggunakan bahasa Arab atau yang di ketahui maknanya.
c. Meyakini bahwa Ruqyah tidak berpengaruh dengan sendirinya, namun berpengaruh
dengan izin Allah.
Hukuman Bagi Pelaku Sihir para pakar keislaman khususnya yang datang dari
kelompok ahli Tafsir mereka berbeda pendapat mengenai hukum sihir baik yang
16
berkaitan dengan si pelaku atau tukang sihir itu sendiri, adapun yang berkaitan dengan
bagaimana hukum mempelajari dan mengamalkannya diantaranya ialah :
1. Harus dibunuh, Imam Malik Rahimahullah berkata : tukang sihir yang mengerjakan
sihir adalah seperti orang yang disebutkan olah Allah di dalam firmannya “ Demi
sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa barang siapa yang menukarnya ( kitab
Allah ) dengan sihir itu, tiadalah baginya keuntungan di akhirat ( QS. Al-Baqarah
102 ), maka saya berpendapat harus dibunuh apabila dia sendiri mengerjakannya.
Imam Al-QurthubiRahimahullah berkata : para ahli fiqih berbeda pendapat tenatng
hukum tukang sihir muslim dan dzimmi.
2. Dibunuh, Imam Malik berpendapat bahwa seorang muslim apabila menyihir sendiri
dengan suatu ucapan yang berwujud kekafiran maka dia dibunuhm tidak diminta
taubatnya dan taubatnya tidak diterima karena itu adalah perkara yang dilakukannya
dengan senang hati seperti orang zindiq dan berzina, juga karena Allah menamakan
sihir dengan kekafiran di dalam firmannya “ sedang keduanya tidak mengajarkan
sesuatu kepada seorang pun sebelum mangatakan sesungguhnya kami hanya
caobaan baginya, sebab itu janganlah kamu kafir “ ( QS.Al-Baqarah : 102 ).
3. Waib dibunuh, Ibnu Mundzir berkata, apabila seseorang mengakui bahwa dia telah
menyihir dengan ucapan yang berupa kekafiran maka wajib dibunuh, jika dia tidak
bertaubat. Demikian juga jika terbukti melakukannya dan bukti itu menyebutkan
ucapan yang berupa kekafiran. Jika ucapan yang dipakai untuk menyihir bukan
berupa kekafiran maka dia tidak boleh dibunuh. Dan jika dia menimbulkan bahaya
pada diri orang yang tersihir maka wajib diqishas. Ia di qishas jika sengaja
membunuhnya, jika termasuk yang tidak dikenakan qishas maka dikenakan diyat.
4. Hukumannya dibunuh, Al-Hafizh Ibnu Katsir berkata : telah berdalil dengan firman
Allah, sekiranya mereka beriman dan bertakwa, orang yang berpendapat
mengkafirkan tukang sihir, sebagaimana riwayat dari Imam Ahmad biHanbal dan
sekelompok dari ulama salaf. Dikatakan bahwa dia tidak kafir, tetapi hukumannya
dibunuh, sebagaimana yang diriwayatkan oleh Imam Syafi’I dan Imam Ahmad
keduanya berkata ; telah menceritakan kepada Sofyan Ibnu Uyainahdari Amr bin
17
Dinar bahwa ia mendengar Bajlah bin Abdah berkata : Umar bin Khattab
memutuskan agar setiap tukang sihir lelaki ataupun wanita agar dibunh. Ia ( Bajlah )
berkata, kemudian kami membunuh tiga tukang sihir. Ia ( Ibnu Katsir ) berkata :
Imam Bukhari telah meriwayatkan dalam kitab sahihnya bahwa Hafsah Ummul
Mu’minin pernah dishir oleh wanita pembantunya, lalu beliau memerintahkan agar
wanita itu dibunuh. Imam Ahmad berkata; dalam riwayat shahih dari tiga orang
sahabat Nabi Saw disebutkan bahwa mereka pernah membunuh tukang sihir.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pada dasarnya ilmu sihir dan dukun sangat dilarang tegas oleh Islam karena hal
tersebut merupakan kemungkaran terhadap agama dan juga kemusyrikan. Oleh karena
itu kita sebagai masyarakat yang tidak ingin musyrik diharapkan lebih berhati-hati dan
lebih kebal lagi imannya agar tidak mudah tergoda dan terbawa hawa nafsu yang bisa
menyesatkan. Dengan kata lain kita harus menjauh dari yang namanya ilmu-ilmu ghaib
karena informasi yang disampaikannya belum tentu benar
B. SARAN
18
Dengan kerendahan hati, penulis merasakan tulisan ini sangat sederhana dan
jauh dari sempurna. Saran,kritik yang konstuktif sangat diperlukan demi kesempurnaan
tulisan ini.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.dosenpendidikan.co.id/sihir/
http://muslim.or.id/aqidah/sihir-dalam-pandangan-islam.html#_ftn16
http://edywitanto.wordpress.com/sihir/sihir-sejarah-dan-hukumnya/
Qasim, Menolak dan Membentengi Diri dari Sihir. Bandung: Pustaka Hidayah,1997
19