Makalah Hae Handimas Amirullah Pasaribu Perbaikan
Makalah Hae Handimas Amirullah Pasaribu Perbaikan
Disusun Oleh :
FAKULTAS USHULUDDIN
UIN SULTAN SYARIF KASIM RIAU
2021
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan kita
banyak nikmat, nikmat yang tak terhingga banyaknya, Sehingga penulis dapat
menyelesaikan Makalah “Peranan hubungan antar etnik dan budaya dalam integrasi
bangsa” ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Tak lupa pula penulis haturkan
shalawat serta salam kepada junjungan Rasulullah Muhammad SAW.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas dari bapak Dr. Abu bakar, M.Pd
pada mata kuliah Hubungan antar etnis di UIN SUSKA RIAU. Selain itu, penulis juga
berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca mengenai Peranan
hubungan antar etnik dan budaya dalam integrasi bangsa
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, masih terdapat kekurangan dan kesalahan. Baik dalam pengejaan dan juga
kesalahan – kesalahan lain. Mengingat akan pengetahuan penulis yang masih terbatas.
Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik, saran dan masukan – masukan
yang bersifat membangun untuk memperbaiki makalah ini dan makalah – makalah yang
akan datang.
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR........................................................................... i
DAFTAR ISI.......................................................................................... ii
BAB I : PENDAHULUAN.................................................................... 1
A. Latar Belakang......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................... 2
C. Tujuan...................................................................................... 2
BAB II : PEMBAHASAN..................................................................... 3
A. Kesimupulan............................................................................ 10
B. Kritik dan Saran....................................................................... 10
DAFTAR KEPUSTAKAAN................................................................. 11
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Suatu Negara khusunya Indonesia adalah negara yang masyarakatnya terdiri dari
berbagai macam suku bangsa atau kelompok Etnis. Dimana jika kita lihat di dalam
Keberagaman suku bangsa atau Etnis ini disuatu sisi membawa pengaruh positif untuk
kekayaan kebudayaan, seni, serta dinamika sosial kehidupan masyarakat Indonesia,
namun disisi lain keberagaman Etnis menjadi bumerang bilamana di dalam masyarakat
masih terdapat individu yang mengagung-agungkan sikap primordialisme dan
etnosentrisme. Primordialisme adalah rasa kesukuan yang berlebihan, yang diikuti
dengan sikap, memegang teguh hal-hal yang di bawa sejak kecil, seperti tradisi, adat-
istiadat, kepercayaan, dan segala sesuatu yang ada di lingkungan pertamanya.
Etnosentrisme ialah suatu kecendrungan yang menganggap nilai-nilai dan norma-norma
kebudayaan sendiri sebagai sesuatu yang prima, terbaik, mutlak, dan di pergunakan
sebagai tolak ukur untuk menilai dan membedakan dengan kebudayaan lain.
Setiap kebudayaan yang hidup dalam suatu masyarakat baik berwujud dalam
komunitas desa, kota, sebagai kelompok kekerabatan, atau kelompok adat yang lain,
bisa menampilkan suatu corak khas yang terutama terlihat oleh orang luar warga
masyarakat bersangkutan. Seorang warga dari suatu kebudayaan yang telah hidup dari
hari ke hari di dalam lingkungan kebudayaannya biasanya tidak melihat lagi corak khas
itu. Sebaliknya terhadap kebudayaan tetangganya, ia dapat melihat corak khasnya,
terutama mengenai unsur-unsur yang berbeda mencolok dengan kebudayaannya sendiri.
Corak khas suatu kebudayaan bisa tampil karena kebudayaan itu menghasilkan suatu
unsur yang kecil berupa suatu unsur kebudayaan fisik dengan bentuk khusus, atau
karena di antara pranata-pranatanya ada suatu pola sosial khusus; atau dapat juga karena
warganya menganut suatu tema budaya khusus. Sebaliknya, corak khas tadi juga dapat
di bedakan dari kebudayaan lain
1
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan penulis bahas dalam makalah ini,
diantaranya yakni :
1. Apa Yang dimaksud dari peranan hubungan antar entik?
2. Apa saja peranan dalam hubungan antar etnik?
3. Apa fungsi Peranan hubungan antar Etnik?
4. Apa pengertian dari Budaya dalam integrasi Bangsa?
5. Apa pentingnya integrasi bangsa
6. Apa saja Strategi untuk mewujudkan budaya dalam integrasi bangsa?
7. Apa saja factor-faktor yang terjadi di budaya dalam integrasi bangsa?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari rumusan masalah diatas, diantaranya yakni :
1. Untuk mengetahui Apa yang dimaksud dengan peranan hubungan antar etnik
2. Untuk mengetahui bagaimana peranan dalam hubungan antar etnik
3. Untuk mengetahui apa fungsi dari peranan hubungan antar etnik
4. Untuk mengetahui apa arti dari budaya dalam integrasi bangsa
5. Untuk memahami pentingnya budaya dalam integrasi bangsa
6. Untuk mengetahui Strategi budaya dalam integrasi bangsa
7. Untuk mengetahui Faktor-faktor budaya dalam integrasi Bangsa
2
BAB II
PEMBAHASAN
Salah satu yang menjadi peranan hubungan antar etnik (suku bangsa) adalah
tingkah laku atau pola perilaku orang yang memiliki kedudukan tersebut serta hubungan
yang dihasilkan dari adanya interaksi antara orang-orang atau kelompok-kelompok yang
berbeda suku bangsanya. Dalam interaksi ini, masing-masing pelaku atau kelompok
saling diidentifikasi oleh dan mengidentifikasi diri mereka masing-masing satu sama
lainnya dengan mengacu pada sukubangsa dan kebudayaan suku bangsanya. Interaksi
terjadi karena berbagai kebutuhan yang harus dipenuhi para pelaku sebagai mahluk
sosial untuk pemenuhan berbagai kebutuhan hidup mereka. Interaksi yang terjadi
diantara mereka yang berbeda sukubangsanya juga didasari oleh dorongan-dorongan
untuk pemenuhan kebutuhan-kebutuhan hidup, (Suparlan Parsudi, 2005 : 5).1
Etnis disisi lain juga mengacu pada pola karakter yang dimiliki oleh suku bangsa
ras tertentu. Oleh karena itu etnisitas seringkali dianggap sebagai budaya oleh Phninney.
Dengan kata lain, jika kita membicarakan etnisitas maka kita tidak bias melepaskan diri
dari pembicaraan mengenai budaya etnis yang bersangkutan. Asumsi yang paling umum
dipakai adalah bahwa norma-norma, nilai-nilai, sikap-sikap, dan prilaku yang
ditampilkan oleh individu kelompok etnis tertentu merepukan tripikal etnis yang
bersangkutan di mana individu itu berasal. Prilaku tripikal tersebut berakar pada
budaya yang sudah diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya.2
1
http://scholar.unand.ac.id/47776/2/file2bab1.pdf
2
Zakso Amrazi, “Pelestarian dan Alkulturasi Adaptasi Budaya Daerah Singkawang”, Jurnal
Sosiologi dan Humaniora Vol.3 No.2 Tahun 2012, Hlm 5.
3
B. Peranan Hubungan Antar Etnik
Adapun peranan hubungan antar etnik diantaranya adalah sebagai berikut:
1) Kerjasama, dimana dalam kerja sama dalam suatu hubungan antar etnik (suku
bangsa dapat menghindari adanya perpecahan antar bangsa yang berpotensi ke
perang, Meningkatkan kerja sama antar bangsa, Meningkatkan pendapatan dari
segi ekonomi, kebudayaan, dll. dari hubungan kerja sama. Meningkatkan
penghargaan dari bangsa lain, dan dapat Meningkatkan kepercayaan antar
bangsa.3
3
Parsudi, Suparlan. 2005. Sukubangsa dan Hubungan Antar sukubangsa.Jakarta:YPKIK Hal24
4
Juli Yanto, (2010). Mengenal Hubungan Kerjasama dan Konflik Dalam
Masyarakat: Jakarta: Rama Edukasitama
4
rata-rata pandai dalam bidang pertanian, suku bangsa didaerah kepulauan pandai
dalam bidang pelayaran atau nelayan.
Jadi dapat dikatakan bahwa fungsi dan peran hubungan etnik (suku bangsa)
yaitu:
1) Saling memahami budaya dan saling bertoleransi baik antar suku dan bangsa,
atau antar umat beragama, karena hal tersebut menjadi hal dasar di dalam peran
hubungan etnik (suku bangsa)
2) Keragaman suku bangsa di Indonesia merupakan potensi pembangunan bangsa
Indonesia.
3) Setiap suku bangsa memiliki keahlian, baik di dalam teknologi dan kebudayaan
bawaan yang diturunkan oleh nenek moyang kita apabila kamu tinggal dikota,
maka kamu akan menemukan keragaman suku bangsa dari seluruh Indonesia.5
Budaya dalam Integrasi bangsa adalah salah satu cara masyarakat untuk
mengikuti kebudayaan mayoritas namun tetap mempertahankan kebudayaan yang
dimilikinya. Kemauan untuk melakukan integrasi merupakan hal sangat penting untuk
kelangsungan dalam sosial masyarakat. Alasan dilakukannya suatu bentuk integrasi
sosial budaya merupakan salah satu cara untuk menghindari konflik atau mengendalikan
konflik atas suatu perubahan yang terjadi. Hal-hal yang berkaitan dengan integrasi
budaya antara lain, bahasa, penggunaan peralatan dan teknolgi, sumber mata
pencaharian, organisasi sosial, ilmu pengetahuan, kesenian, serta kepercayaan (agama).6
Integrasi bangsa adalah upaya menyatukan seluruh unsur suatu bangsa dengan
pemerintah dan wilayahnya (Saafroedin Bahar,1998). “Mengintegrasikan” berarti
membuat untuk atau menyempurnakan dengan jalan menyatukan unsur-unsur yang
5
Fredrik Barth.1988. kelompok Etnik dan Batasannya. Jakarta: UI-Press. Hal.11.
6
https://dosensosiologi.com/integrasi-budaya/
5
semula terpisah-pisah. Menurut Howard Wrigins (1996), selain itu integrasi berarti
dapat dikatakan berupa penyatuan bangsa-bangsa yang berbeda dari suatu masyarakat
menjadi suatu keseluruhan yang lebih utuh atau memadukan masyarakat-masyarakat
kecil yang banyak menjadi satu bangsa. Jadi menurutnya, integrasi bangsa dilihatnya
sebagai peralihan dari banyak masyarakat kecil menjadi satu masyarakat besar. 7
Maka dari itu Integrasi bangsa yang saya tanggap adalah penyatuan atau
pembauran suatu bangsa sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh, Integrasi nasional
merupakan upaya penyatuan berbagai perbedaan, seperti kelompok budaya dan
kelompok suku dalam suatu wilayah sehingga membentuk kesatuan. Integrasi bangsa
dikalangan pemuda penting dan perlu ditanamkan pada diri generasi muda atau pemuda
saat ini, Integrasi bangsa dimaknai sebagai suatu mutu, sifat, atau keadaan yang
menunjukkan kesatuan yang utuh sehingga memiliki potensi dan kemampuan yang
memancarkan kewibawaan. Faktor pendorong integrasi nasional juga bisa timbul dari
budaya gotong royong atau saling membantu satu sama lain. Budaya gotong royong
merupakan ciri khas kepribadian bangsa Indonesia secara turun temurun sejak dulu dan
tetap dipertahankan hingga sekarang.8
Masyarakat yang terintegrasi dengan baik merupakan suatu harapan bagi setiap
negara. Sebab integrasi bangsa didalam masyarakat merupakan sebuah kondisi yang
diperlukan bagi negara untuk membangun kejayaan nasional demi mencapai tujuan
yang diharapkan. Ketika masyarakat suatu Negara senantiasa diwarnai oleh
pertentangan atau konflik, maka akan banyak kerugian yang diderita, baik kerugian
berupa fisik materil seperti kerusakan sarana dan prasarana yang sangat dibutuhkan oleh
masyarakat, maupun kerugian mental spiritual seperti perasaan kekawatiran, cemas,
ketakutan, bahkan juga tekanan mental yang berkepanjangan. Di sisi lain banyak pula
7
https://binus.ac.id/character-building/2021/03/integrasi-nasional/
http://berbagiberarti.blogspot.com/2013/02/integritas-pemuda-dan-masa-depan
8
6
potensi sumber daya yang dimiliki oleh negara, yang mestinya dapat digunakan untuk
melaksanakan pembangunan bagi kesejahteraan masyarakat, harus dikorbankan untuk
menyelesaikan konflik tersebut. Dengan demikian negara yang senantiasa diwarnai
konflik di dalamnya akan sulit untuk mewujudkan kemajuan. 9
9
http://nuariza.wordpress.com/2012/10/31/pemuda-dan-keindonesiaan-tantangan-integrasi-
nasional-dan-nilai-kultural-bangsa-indonesia-masa-kini/ dikunjungi tanggal 17 Mei 2013
10
http://journal.upgris.ac.id/index.php/civis/article/view/610/560
7
ada dalam negara itu benar-benar melebur menjadi satu dan tidak lagi menampakkan
identitas budaya kelompok atau budaya lokal. Maka dari pada itu, dengan strategi yang
demikian tampak bahwa upaya mewujudkan integritas bangsa dilakukan tanpa
menghargai unsur-unsur budaya kelompok atau budaya lokal dalam masyarakat negara
yang bersangkutan. Dalam konteks perubahan budaya, asimilasi memang bisa saja
terjadi dengan sendirinya oleh adanya kondisi tertentu dalam masyarakat.11
2. Strategi Alkuturasi
Akulturasi adalah proses percampuran dua macam kebudayaan atau lebih
sehingga memunculkan kebudayaan yang baru, di mana ciri-ciri budaya asli
pembentuknya masih tampak dalam kebudayaan baru tersebut. Dengan demikian berarti
bahwa kebudayaan baru yang terbentuk tidak “melumat” semua unsur budaya
pembentuknya. Apabila akulturasi ini menjadi strategi integrasi yang diterapkan oleh
pemerintah suatu negara, berarti bahwa negara mengintegrasikan masyarakatnya dengan
mengupayakan adanya identitas budaya bersama namun tidak menghilangkan seluruh
unsur budaya kelompok atau budaya lokal. Dengan strategi yang demikian tampak
bahwa upaya mewujudkan integrasi suatu bangsa dapat dilakukan dengan tetap
menghargai unsur-unsur budaya kelompok atau budaya lokal, walaupun penghargaan
tersebut dalam kadar yang tidak terlalu besar.12
3. Strategi Pluralis
Paham pluralis merupakan paham yang menghargai terdapatnya perbedaan
dalam masyarakat. Paham pluralis pada prinsipnya mewujudkan integrasi nasional
dengan memberi kesempatan pada segala unsur perbedaan yang ada dalam masyarakat
untuk hidup dan berkembang. Ini berarti bahwa dengan strategi pluralis, dalam
mewujudkan integrasi nasional negara memberi kesempatan kepada semua unsur
keragaman dalam negara, baik suku, agama, budaya daerah, dan perbedaan-perbedaan
lainnya untuk tumbuh dan berkembang, serta hidup berdampingan secara damai. Jadi
11
Bab_9_INTEGRASI_BANGSA_nurrohman Hal 190
12
Bab_9_INTEGRASI_BANGSA_nurrohman Hal 191
8
integrasi nasional diwujudkan dengan tetap menghargai terdapatnya perbedaan-
perbedaan dalam masyarakat. Hal ini sejalan dengan pandangan multikulturalisme,
bahwa setiap unsure perbedaan memiliki nilai dan kedudukan yang sama, sehingga
masingmasing berhak mendapatkan kesempatan untuk berkembang.13
13
Bab_9_INTEGRASI_BANGSA_nurrohman Hal 192
14
https://dosensosiologi.com/integrasi-budaya/
9
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
10
DAFTAR PUSTAKA
Bab_9_INTEGRASI_BANGSA_nurrohman
http://scholar.unand.ac.id/47776/2/file2bab1.pdf
https://dosensosiologi.com/integrasi-budaya/
11