Anda di halaman 1dari 15

Perbaikan MAKALAH HIBUNGAN ANTAR ETNIS

“Peranan Hubungan Antar Etnik dan Budaya


Dalam Integrasi Bangsa”
(Untuk Memenuhi Tugas Individu Mata Kuliah Hubungan Antar Etnis)

Dosen Pengampu : Dr. Abu bakar M.Pd

Disusun Oleh :

Handimas Amirullah Pasaribu (12030316608)

STUDI AGAMA AGAMA / LOKAL 3A

FAKULTAS USHULUDDIN
UIN SULTAN SYARIF KASIM RIAU
2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan kita
banyak nikmat, nikmat yang tak terhingga banyaknya, Sehingga penulis dapat
menyelesaikan Makalah “Peranan hubungan antar etnik dan budaya dalam integrasi
bangsa” ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Tak lupa pula penulis haturkan
shalawat serta salam kepada junjungan Rasulullah Muhammad SAW.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas dari bapak Dr. Abu bakar, M.Pd
pada mata kuliah Hubungan antar etnis di UIN SUSKA RIAU. Selain itu, penulis juga
berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca mengenai Peranan
hubungan antar etnik dan budaya dalam integrasi bangsa

Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada bapak selaku dosen


mata kuliah Hubungan Antar Etnis. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah
pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang ditekuni penulis. Penulis juga
mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan
makalah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, masih terdapat kekurangan dan kesalahan. Baik dalam pengejaan dan juga
kesalahan – kesalahan lain. Mengingat akan pengetahuan penulis yang masih terbatas.
Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik, saran dan masukan – masukan
yang bersifat membangun untuk memperbaiki makalah ini dan makalah – makalah yang
akan datang.

Pekanbaru, 20 Desember 2021

Handimas Amirullah Pasaribu

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR........................................................................... i

DAFTAR ISI.......................................................................................... ii

BAB I : PENDAHULUAN.................................................................... 1

A. Latar Belakang......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................... 2
C. Tujuan...................................................................................... 2

BAB II : PEMBAHASAN..................................................................... 3

A. Pengertian Peranan Hubungan Antar Etnik............................. 3


B. Peranan Hubungan Antar Etnik………………………………. 4
C. Fungsi Peranan Hubungan Antar Etnik................................... 4
D. Pengertian Budaya dalam Integrasi Bangsa............................ 5
E. Pentingnya Budaya dalam Integrasi Bangsa……………….... 6
F. Strategi Terwujudnya Budaya Dalam Integrasi Bangsa…….. 7
G. Faktor-faktor Budaya Dalam Integrasi Bangsa……………... 9

BAB III : PENUTUP............................................................................. 10

A. Kesimupulan............................................................................ 10
B. Kritik dan Saran....................................................................... 10

DAFTAR KEPUSTAKAAN................................................................. 11

ii
iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Suatu Negara khusunya Indonesia adalah negara yang masyarakatnya terdiri dari
berbagai macam suku bangsa atau kelompok Etnis. Dimana jika kita lihat di dalam
Keberagaman suku bangsa atau Etnis ini disuatu sisi membawa pengaruh positif untuk
kekayaan kebudayaan, seni, serta dinamika sosial kehidupan masyarakat Indonesia,
namun disisi lain keberagaman Etnis menjadi bumerang bilamana di dalam masyarakat
masih terdapat individu yang mengagung-agungkan sikap primordialisme dan
etnosentrisme. Primordialisme adalah rasa kesukuan yang berlebihan, yang diikuti
dengan sikap, memegang teguh hal-hal yang di bawa sejak kecil, seperti tradisi, adat-
istiadat, kepercayaan, dan segala sesuatu yang ada di lingkungan pertamanya.
Etnosentrisme ialah suatu kecendrungan yang menganggap nilai-nilai dan norma-norma
kebudayaan sendiri sebagai sesuatu yang prima, terbaik, mutlak, dan di pergunakan
sebagai tolak ukur untuk menilai dan membedakan dengan kebudayaan lain.
Setiap kebudayaan yang hidup dalam suatu masyarakat baik berwujud dalam
komunitas desa, kota, sebagai kelompok kekerabatan, atau kelompok adat yang lain,
bisa menampilkan suatu corak khas yang terutama terlihat oleh orang luar warga
masyarakat bersangkutan. Seorang warga dari suatu kebudayaan yang telah hidup dari
hari ke hari di dalam lingkungan kebudayaannya biasanya tidak melihat lagi corak khas
itu. Sebaliknya terhadap kebudayaan tetangganya, ia dapat melihat corak khasnya,
terutama mengenai unsur-unsur yang berbeda mencolok dengan kebudayaannya sendiri.
Corak khas suatu kebudayaan bisa tampil karena kebudayaan itu menghasilkan suatu
unsur yang kecil berupa suatu unsur kebudayaan fisik dengan bentuk khusus, atau
karena di antara pranata-pranatanya ada suatu pola sosial khusus; atau dapat juga karena
warganya menganut suatu tema budaya khusus. Sebaliknya, corak khas tadi juga dapat
di bedakan dari kebudayaan lain

1
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan penulis bahas dalam makalah ini,
diantaranya yakni :
1. Apa Yang dimaksud dari peranan hubungan antar entik?
2. Apa saja peranan dalam hubungan antar etnik?
3. Apa fungsi Peranan hubungan antar Etnik?
4. Apa pengertian dari Budaya dalam integrasi Bangsa?
5. Apa pentingnya integrasi bangsa
6. Apa saja Strategi untuk mewujudkan budaya dalam integrasi bangsa?
7. Apa saja factor-faktor yang terjadi di budaya dalam integrasi bangsa?

C. Tujuan
Adapun tujuan dari rumusan masalah diatas, diantaranya yakni :
1. Untuk mengetahui Apa yang dimaksud dengan peranan hubungan antar etnik
2. Untuk mengetahui bagaimana peranan dalam hubungan antar etnik
3. Untuk mengetahui apa fungsi dari peranan hubungan antar etnik
4. Untuk mengetahui apa arti dari budaya dalam integrasi bangsa
5. Untuk memahami pentingnya budaya dalam integrasi bangsa
6. Untuk mengetahui Strategi budaya dalam integrasi bangsa
7. Untuk mengetahui Faktor-faktor budaya dalam integrasi Bangsa

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Peranan Hubungan Antar Etnik

Salah satu yang menjadi peranan hubungan antar etnik (suku bangsa) adalah
tingkah laku atau pola perilaku orang yang memiliki kedudukan tersebut serta hubungan
yang dihasilkan dari adanya interaksi antara orang-orang atau kelompok-kelompok yang
berbeda suku bangsanya. Dalam interaksi ini, masing-masing pelaku atau kelompok
saling diidentifikasi oleh dan mengidentifikasi diri mereka masing-masing satu sama

lainnya dengan mengacu pada sukubangsa dan kebudayaan suku bangsanya. Interaksi
terjadi karena berbagai kebutuhan yang harus dipenuhi para pelaku sebagai mahluk
sosial untuk pemenuhan berbagai kebutuhan hidup mereka. Interaksi yang terjadi
diantara mereka yang berbeda sukubangsanya juga didasari oleh dorongan-dorongan
untuk pemenuhan kebutuhan-kebutuhan hidup, (Suparlan Parsudi, 2005 : 5).1

Etnis disisi lain juga mengacu pada pola karakter yang dimiliki oleh suku bangsa
ras tertentu. Oleh karena itu etnisitas seringkali dianggap sebagai budaya oleh Phninney.
Dengan kata lain, jika kita membicarakan etnisitas maka kita tidak bias melepaskan diri
dari pembicaraan mengenai budaya etnis yang bersangkutan. Asumsi yang paling umum
dipakai adalah bahwa norma-norma, nilai-nilai, sikap-sikap, dan prilaku yang
ditampilkan oleh individu kelompok etnis tertentu merepukan tripikal etnis yang
bersangkutan di mana individu itu berasal. Prilaku tripikal tersebut berakar pada
budaya yang sudah diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya.2

1
http://scholar.unand.ac.id/47776/2/file2bab1.pdf
2
Zakso Amrazi, “Pelestarian dan Alkulturasi Adaptasi Budaya Daerah Singkawang”, Jurnal
Sosiologi dan Humaniora Vol.3 No.2 Tahun 2012, Hlm 5.

3
B. Peranan Hubungan Antar Etnik
Adapun peranan hubungan antar etnik diantaranya adalah sebagai berikut:

1) Kerjasama, dimana dalam kerja sama dalam suatu hubungan antar etnik (suku
bangsa dapat menghindari adanya perpecahan antar bangsa yang berpotensi ke
perang, Meningkatkan kerja sama antar bangsa, Meningkatkan pendapatan dari
segi ekonomi, kebudayaan, dll. dari hubungan kerja sama. Meningkatkan
penghargaan dari bangsa lain, dan dapat Meningkatkan kepercayaan antar
bangsa.3

2) Persaingan, Persaingan yang terkadang terjadi antar warga masyarakat tidak


boleh berubah menjadi suatu bentuk pemaksaan atau kekerasan. Persaingan
harus tetap dalam koridor yang benar, sesuai dengan aturan main yang berlaku
di masyarakat. “persaingan adalah suatu hubungan sosial yang dilakukan oleh
manusia, di mana individu-individu atau kelompok-kelompok manusia saling
mencari keuntungan atau kemenangan dalam berbagai bidang kehidupan secara
kompetitif atau bersaing, tanpa kekerasan atau ancaman”4

C. Fungsi dan Peranan hubungan Antar Etnik

Setiap Etnik (suku bangsa) memiliki kemampuan yang berbeda-beda. Contoh:


suku bangsa yang tinggal di Pulau Jawa, rata-rata pandai dalam bidang pertanian. Suku
bangsa di daerah kepulauan, pandai dalam bidang pelayaran. Keragaman suku bangsa,
akan menyebabkan keragaman budaya, bahasa, teknologi, dan sebagainya. Dengan
demikian, sesungguhnya keragaman suku bangsa di Indonesia itu merupakan potensi
pembangunan bangsa Indonesia. Dimana dalam setiap suku bangsa memiliki
kemampuan yang berbeda-beda. Sebagai contoh suku bangsa yang tinggal dipulau jawa

3
Parsudi, Suparlan. 2005. Sukubangsa dan Hubungan Antar sukubangsa.Jakarta:YPKIK Hal24
4
Juli Yanto, (2010). Mengenal Hubungan Kerjasama dan Konflik Dalam
Masyarakat: Jakarta: Rama Edukasitama

4
rata-rata pandai dalam bidang pertanian, suku bangsa didaerah kepulauan pandai
dalam bidang pelayaran atau nelayan.

Jadi dapat dikatakan bahwa fungsi dan peran hubungan etnik (suku bangsa)
yaitu:

1) Saling memahami budaya dan saling bertoleransi baik antar suku dan bangsa,
atau antar umat beragama, karena hal tersebut menjadi hal dasar di dalam peran
hubungan etnik (suku bangsa)
2) Keragaman suku bangsa di Indonesia merupakan potensi pembangunan bangsa
Indonesia.
3) Setiap suku bangsa memiliki keahlian, baik di dalam teknologi dan kebudayaan
bawaan yang diturunkan oleh nenek moyang kita apabila kamu tinggal dikota,
maka kamu akan menemukan keragaman suku bangsa dari seluruh Indonesia.5

D. Budaya Dalam Integrasi Bangsa

Budaya dalam Integrasi bangsa adalah salah satu cara masyarakat untuk
mengikuti kebudayaan mayoritas namun tetap mempertahankan kebudayaan yang
dimilikinya. Kemauan untuk melakukan integrasi merupakan hal sangat penting untuk
kelangsungan dalam sosial masyarakat. Alasan dilakukannya suatu bentuk integrasi
sosial budaya merupakan salah satu cara untuk menghindari konflik atau mengendalikan
konflik atas suatu perubahan yang terjadi. Hal-hal yang berkaitan dengan integrasi
budaya antara lain, bahasa, penggunaan peralatan dan teknolgi, sumber mata
pencaharian, organisasi sosial, ilmu pengetahuan, kesenian, serta kepercayaan (agama).6

Integrasi bangsa adalah upaya menyatukan seluruh unsur suatu bangsa dengan
pemerintah dan wilayahnya (Saafroedin Bahar,1998). “Mengintegrasikan” berarti
membuat untuk atau menyempurnakan dengan jalan menyatukan unsur-unsur yang

5
Fredrik Barth.1988. kelompok Etnik dan Batasannya. Jakarta: UI-Press. Hal.11.
6
https://dosensosiologi.com/integrasi-budaya/

5
semula terpisah-pisah. Menurut Howard Wrigins (1996), selain itu integrasi berarti
dapat dikatakan berupa penyatuan bangsa-bangsa yang berbeda dari suatu masyarakat
menjadi suatu keseluruhan yang lebih utuh atau memadukan masyarakat-masyarakat
kecil yang banyak menjadi satu bangsa. Jadi menurutnya, integrasi bangsa dilihatnya
sebagai peralihan dari banyak masyarakat kecil menjadi satu masyarakat besar. 7

Maka dari itu Integrasi bangsa yang saya tanggap adalah penyatuan atau
pembauran suatu bangsa sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh, Integrasi nasional
merupakan upaya penyatuan berbagai perbedaan, seperti kelompok budaya dan
kelompok suku dalam suatu wilayah sehingga membentuk kesatuan. Integrasi bangsa
dikalangan pemuda penting dan perlu ditanamkan pada diri generasi muda atau pemuda
saat ini, Integrasi bangsa dimaknai sebagai suatu mutu, sifat, atau keadaan yang
menunjukkan kesatuan yang utuh sehingga memiliki potensi dan kemampuan yang
memancarkan kewibawaan. Faktor pendorong integrasi nasional juga bisa timbul dari
budaya gotong royong atau saling membantu satu sama lain. Budaya gotong royong
merupakan ciri khas kepribadian bangsa Indonesia secara turun temurun sejak dulu dan
tetap dipertahankan hingga sekarang.8

E. Pentingnya Integrasi Bangsa

Masyarakat yang terintegrasi dengan baik merupakan suatu harapan bagi setiap
negara. Sebab integrasi bangsa didalam masyarakat merupakan sebuah kondisi yang
diperlukan bagi negara untuk membangun kejayaan nasional demi mencapai tujuan
yang diharapkan. Ketika masyarakat suatu Negara senantiasa diwarnai oleh
pertentangan atau konflik, maka akan banyak kerugian yang diderita, baik kerugian
berupa fisik materil seperti kerusakan sarana dan prasarana yang sangat dibutuhkan oleh
masyarakat, maupun kerugian mental spiritual seperti perasaan kekawatiran, cemas,
ketakutan, bahkan juga tekanan mental yang berkepanjangan. Di sisi lain banyak pula

7
https://binus.ac.id/character-building/2021/03/integrasi-nasional/
http://berbagiberarti.blogspot.com/2013/02/integritas-pemuda-dan-masa-depan
8

bangsa.html. dikunjungi tanggal 14 Mei 2013

6
potensi sumber daya yang dimiliki oleh negara, yang mestinya dapat digunakan untuk
melaksanakan pembangunan bagi kesejahteraan masyarakat, harus dikorbankan untuk
menyelesaikan konflik tersebut. Dengan demikian negara yang senantiasa diwarnai
konflik di dalamnya akan sulit untuk mewujudkan kemajuan. 9

Integrasi bangsa didalam masyarakat yang sepenuhnya memang sesuatu yang


tidak mungkin diwujudkan, karena setiap masyarakat di samping membawakan potensi
integrasi juga menyimpan potensi konflik atau pertentangan. Persamaan kepentingan,
kebutuhan untuk bekerjasama, serta consensus tentang nilai-nilai tertentu dalam
masyarakat, merupan potensi yang mengintegrasikan. Sebaliknya perbedaan-perbedaan
yang ada dalam masyarakat seperti perbedaan suku, perbedaan agama, perbedaan
budaya, dan perbedaan kepentingan adalah menyimpan potensi konflik, terlebih apabila
perbedaan-perbedaan itu tidak dikelola dan disikapi dengan cara dan sikap yang tepat.
Namun apapun kondisinya integrasi masyarakat merupakan sesuatu yang sangat
dibutuhkan didalam suatu Negara dimana untuk membangun kejayaan bangsa dan
negara, dan oleh karena itu perlu senantiasa diupayakan.10

F. Strategi Terwujudnya Budaya Dalam Integrasi Bangsa


Dalam rangka mengupayakan terwujudnya Budaya dalam integrasi bangsa yang
bagus ada beberapa strategi yang mungkin ditempuh, yaitu:
1. Strategi Asimilasi
Asimilasi adalah proses percampuran dua macam kebudayaan atau lebih
menjadi satu kebudayaan yang baru, di mana dengan percampuran tersebut maka
masing-masing unsur budaya melebur menjadi satu sehingga dalam kebudayaan yang
baru itu tidak tampak lagi identitas masing-masing budaya pembentuknya. Ketika
asimilasi ini menjadi sebuah strategi integrasi bangsa, berarti bahwa Negara
mengintegrasikan masyarakatnya dengan mengupayakan agar unsur-unsur budaya yang

9
http://nuariza.wordpress.com/2012/10/31/pemuda-dan-keindonesiaan-tantangan-integrasi-
nasional-dan-nilai-kultural-bangsa-indonesia-masa-kini/ dikunjungi tanggal 17 Mei 2013
10
http://journal.upgris.ac.id/index.php/civis/article/view/610/560

7
ada dalam negara itu benar-benar melebur menjadi satu dan tidak lagi menampakkan
identitas budaya kelompok atau budaya lokal. Maka dari pada itu, dengan strategi yang
demikian tampak bahwa upaya mewujudkan integritas bangsa dilakukan tanpa
menghargai unsur-unsur budaya kelompok atau budaya lokal dalam masyarakat negara
yang bersangkutan. Dalam konteks perubahan budaya, asimilasi memang bisa saja
terjadi dengan sendirinya oleh adanya kondisi tertentu dalam masyarakat.11

2. Strategi Alkuturasi
Akulturasi adalah proses percampuran dua macam kebudayaan atau lebih
sehingga memunculkan kebudayaan yang baru, di mana ciri-ciri budaya asli
pembentuknya masih tampak dalam kebudayaan baru tersebut. Dengan demikian berarti
bahwa kebudayaan baru yang terbentuk tidak “melumat” semua unsur budaya
pembentuknya. Apabila akulturasi ini menjadi strategi integrasi yang diterapkan oleh
pemerintah suatu negara, berarti bahwa negara mengintegrasikan masyarakatnya dengan
mengupayakan adanya identitas budaya bersama namun tidak menghilangkan seluruh
unsur budaya kelompok atau budaya lokal. Dengan strategi yang demikian tampak
bahwa upaya mewujudkan integrasi suatu bangsa dapat dilakukan dengan tetap
menghargai unsur-unsur budaya kelompok atau budaya lokal, walaupun penghargaan
tersebut dalam kadar yang tidak terlalu besar.12

3. Strategi Pluralis
Paham pluralis merupakan paham yang menghargai terdapatnya perbedaan
dalam masyarakat. Paham pluralis pada prinsipnya mewujudkan integrasi nasional
dengan memberi kesempatan pada segala unsur perbedaan yang ada dalam masyarakat
untuk hidup dan berkembang. Ini berarti bahwa dengan strategi pluralis, dalam
mewujudkan integrasi nasional negara memberi kesempatan kepada semua unsur
keragaman dalam negara, baik suku, agama, budaya daerah, dan perbedaan-perbedaan
lainnya untuk tumbuh dan berkembang, serta hidup berdampingan secara damai. Jadi

11
Bab_9_INTEGRASI_BANGSA_nurrohman Hal 190
12
Bab_9_INTEGRASI_BANGSA_nurrohman Hal 191

8
integrasi nasional diwujudkan dengan tetap menghargai terdapatnya perbedaan-
perbedaan dalam masyarakat. Hal ini sejalan dengan pandangan multikulturalisme,
bahwa setiap unsure perbedaan memiliki nilai dan kedudukan yang sama, sehingga
masingmasing berhak mendapatkan kesempatan untuk berkembang.13

G. Faktor-faktor Budaya dalam Integrasi Bangsa


Terjadinya integrasi budaya di masyarakat dapat berasal dari faktor internal,
eksternal. Antara lain;
1) Faktor Pendorong
a. Kesadaran homogenitas kelompok sosial
b. Keadaan geografis dan sejarah terbentuknya kesatuan
c. Efektivitas terjadinya komunikasi
2) Faktor Penghambat

Faktor penghambat yang paling kuat biasanya berasal dari lingkungan


masyarakat itu sendiri yang sulit menerima suatu perubahan dan kebudayaan baru. Dari
penjelasan yang dikemukakan pula dapat saya katakan bahwa banyak budaya yang
melakukan integrasi itu untuk mempertahankan eksistensinya agar tidak hilang
sepenuhnya karena pengaruh dari pihak minoritas. Budaya tersebut terus dijaga dan
dilestarikan. Hal tersebut dapat kita lihat mulai bermunculan desa wisata yang
menonjolkan budaya lokasl yang dimiliki negara tersebut. Adapun integrasi budaya
dapat dilakukan dengan dua cara yaitu asimiliasi dan alkulturasi. Asimilasi adalah
pembaruan atas suatu budaya disertai dengan hilangnya beberapa ciri khas budaya
sehingga membentuk budaya baru. Sedangkan akulturasi budaya adalah perpaduan
antara dua budaya atau lebih yang saling mempengaruhi, tanpa menghilangkan ciri khas
masing-masing budaya.14

13
Bab_9_INTEGRASI_BANGSA_nurrohman Hal 192
14
https://dosensosiologi.com/integrasi-budaya/

9
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Maka dapat saya simpulkan dari penjelasan diatas bahwasannya integrasi


Bangsa ini mencakup baik dimensi vertical maupun dimensi horisontal. Dengan
demikian persoalan integrasi nasional juga menyangkut hal yang mengenai keserasian
hubungan antara pemerintah dan rakyat, serta keserasian hubungan di antara kelompok-
kelompok dalam masyarakat dengan latar belakang perbedaan di dalamnya. Dalam
upaya mewujudkan integrasi bangsa Indonesia, tantangan yang dihadapi datang dari
keduanya. Dalam dimensi horizontal tantangan yang ada berkenaan dengan pembelahan
horizontal yang berakar pada perbedaan suku, agama, ras, dan geografi. Sedangkan
dalam dimensi vertikal tantangan yang ada adalah berupa celah perbedaan antara elite
dan massa, di mana latar belakang pendidikan kekotaan menyebabkan kaum elite
berbeda dari massa yang cenderung berpandangan tradisional. Masalah yang berkenaan
dengan dimensi vertikal lebih sering muncul ke permukaan setelah berbaur dengan
dimensi horizontal, sehingga memberikan kesan bahwa dalam kasus Indonesia dimensi
horizontal lebih menonjol daripada dimensi vertikalnya.

B. SARAN

Pentingnya pengetahuan tentang Peranan hubungan antar etnik dan budaya


dalam integritas bangsa dan pembentukan kepribadian yang sekarang harus diterima
oleh seluruh masyarakat, agar kelak mereka dapat berperan aktif di lingkungan
masyarakat dengan pengetahuan yang mereka miliki serta memiliki peranan penting
dalam lingkungan masyarakat sekitar.
Dengan kerendahan hati, penulis merasakan tulisan ini sangat sederhana dan
jauh dari sempurna. Saran,kritik yang konstuktif sangat diperlukan demi kesempurnaan
tulisan ini.

10
DAFTAR PUSTAKA

Bab_9_INTEGRASI_BANGSA_nurrohman

http://scholar.unand.ac.id/47776/2/file2bab1.pdf

Zakso Amrazi, “Pelestarian dan Alkulturasi Adaptasi Budaya Daerah Singkawang”,

Jurnal Sosiologi dan Humaniora Vol.3 No.2 Tahun 2012,

Parsudi, Suparlan. 2005. Sukubangsa dan Hubungan Antar sukubangsa.Jakarta:YPKIK

Fredrik Barth.1988. kelompok Etnik dan Batasannya. Jakarta: UI-Press.

https://dosensosiologi.com/integrasi-budaya/

11

Anda mungkin juga menyukai