Kita sepakati bersama bahwasannya tujuan kita sebagai hamba Allah Swt semata-mata
hanya untuk meraih ridha-Nya. Cara kita untuk meraih ridho tersebut pun dapat dilakukan
melalui berbagai cara, salah satunya yaitu dengan beribadah. Kunci dalam pelaksanaan salat
adalah dibuka oleh wudhu, permulaannya takbir dan penghabisannya salam (HR. Abu
Dawud dan Attirmidzi).
Kemudian firman Allah Subhanahu wata’ala “Dan tidaklah mereka diperintah melainkan
supaya menyembah kepada Allah dengan ikhlas kepada-Nya dalam menjalan agama (al-
bayyinah : 5). Dalam dua dalil tersebut tersurut makna ubudiyah dan akhlaqiyah bagi hamba
Allah yang mengerjakan salat.
Sebagai seorang muslim, tentu ibadah sholat merupakan pokok utama kita sebagai bentuk
keimanan dan ketaqwaan hambanya, yang mana suatu saat nanti niat kita dalam
melaksanakan ibadah sholat akan dipertanggung jawabkan di akhirat kelak. Tentu, dengan
niatpun tak cukup untuk membuat ibadah kita sempurna. Dalam hadist dari Malik bin
Huwairis ra:
َص ٌّلْو ا َك َما َر َأْيٌتٌمْو ِني ٌأَص ِّلْي: َقا َل َر ُسوٌل ِهللا َص َّلى ُهللا َع َلْيِه َو َس َّلَم
Rasulullah saw bersabda, “Shalatlah kamu sebagaimana kamu melihat aku melakukan
shalat”
Dalam fiqh, sholat adalah doa. Doa ini dapat diartikan bahwa sholat merupakan ibadah yang
tersusun dari beberapa perkataan dan perbuatan yang diawali dengan takbir, kemudian
diakhiri dengan salam. Makna tersebutlah yang menunjukan bahwa sangat perlu
diperhatikan mengenai syarat dan rukun sholat.
Agar ibadah sholat kita sempurna, perlu adanya pemahaman dan pengamalan mengenai
syarat sah sholat yaitu beragama islam, baligh, mempunyai akal sehat dan suci dari haid dan
nifas. Selain itu juga, kita harus mengetahui dan memperhatikan rukun shalat. Berikut rukun
dan bacaan sholat beserta bacaan yang dapat dipelajari menurut Himpunan Putusan Tarjih
Muhammadiyah:
Berdiri bagi yang mampu
Rukun pertama yang harus kita penuhi sebelum melaksanakan shalat adalah berdiri tegak,
menghadap kiblat dan berniat ikhlas karena Allah.
Hadist diatas merupakan penggalan dari sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Bukhari dan
Muslim. Dijelaskan didalamnya bahwa Rasulullah Saw mengajarkan tentang bertakbir dalam
shalat yaitu ketika ia menghadap ke kiblat dan mengangkat kedua belah tangannya dengan
membaca Allahu Akbar.
Takbiratul Ihram
Bacaan doa iftitah:
، َك َما ُيَنَّقى الَّثْو ُب اَألْبَيُض ِمَن الَّدَنِس، الَّلُهَّم َنِّقِني ِمَن الَخ َطاَيا، َك َما َباَع ْد َت َبْيَن الَم ْش ِر ِق َو الَم ْغ ِر ِب، الَّلُهَّم َباِع ْد َبْيِني َو َبْيَن َخ َطاَياَي
َو الَبَر ِد، َو الَّثْلِج، الَّلُهَّم اْغ ِس ْل َخ َطاَياَي ِباْل َماِء
Allahumma baaid baynii wa bayna khotoyaaya kamaa baa’adta baynal masyriqi wal
maghrib. Allahumma naqqinii min khotoyaaya kamaa yunaqqots tsaubul abyadhu minad
danas. Allahummagh-silnii min khotoyaaya bil maa-iwats tsalji wal barod.
Artinya; Wahai Allah jauhkanlah antara aku dan kesalahan-kesalahanku sebagaimana
engkau jauhkan antara timur dan barat, ya Allah bersihkanlah aku dari kesalahan
sebagaimana bersihnya baju putih dari kotoran, ya Allah basuhlah kesalahan-kesalahanku
dengan air, salju dan air dingin.
Bacaan Sholat: Membaca Surat Al Fatihah
Membaca Surat Al Fatihah merupakan suatu hal yang wajib dilakukan ketika shalat setiap
rakaatnya.
َع ْن ِع َبَاَدَة ْب ِن الَّص اِمِت َأِن َر ُسْو َل ِهللا صلى هللا عليه وسلم َقاَل اَل َص اَل َة ِلَمْن َلْم َيْق َر ْأ ِبَفاِتَح ِة اْل ِك َتاِب
“Rasulullah Saw bersabda, “Tidak sah shalatnya orang yang tidak membaca permulaan Kitab
(Fatihah).
Sholat
Ruku’ dan Tuma’ninah
Nabi Muhammad saw pernah bersabda dalam hadist riwayat Bukhari No. 793 dan Muslim
No. 397)
Ruku’ dilakukan dengan melapangkan punggung dengan leher dan kedua belah tangan
memegang lutut sembari membaca doa:
ُسْبَح اَنَك الّلهم َر َّبَنا َو ِبَح ْم ِدَك الّلهم اْغ ِفْر ِلْي
Sami’allahu limah hamidah. Allahumma robbana lakal hamdu mil us samaa waa ti wa mil ul
ardhi wa mil umaa syi’ta syai in ba’du”
“ Ya Allah, Tuhanku, bagiMu segala puji, sepenuh semua langit, sepenuh bumi, dan sepenuh
semua apa yang Kau sukai dari sesuatu apapun”
Selain itu bacaan doa i’tidal yaitu
َسِمَع ُهللا ِلَمْن َح ِم َدُه َر َّبنَا َو َلَك اْل َح ْم ُد َح ْم ًدا َك ِثْيًر ا َطِّيًبا ُمَباَر ًك اِفْيِه
ُسْبَح اَنَك اللُهَّم َر َّبَنا َو ِبَح ْم ِدَك اللُهَّم اْغ ِفْر ِلْي
Atau berdoa:
Sujud
Duduk di antara dua sujud
Duduk diantara dua sujud ini dilakukan dengan mengangkat kepala seraya bertakbir dan
duduk tenang. Terdapat bacaan doa kerika duduk diantara dua sujud sesuai dengan
Himpunan Putusan Tarjih Muhammadiyah:
َالّلُهَم اْغ ِفْر ِلْي واْر َح مِنْي َو اْج ُبْر ِنْي َو اْه ِدِنْي َو اْر ُز ْق ِنْي
َالَّس َالُم َع َلْينَا َو َع َلى ِع بَاِدِهللا الَّص اِلِحْي َنَأْش َهُد َاْن َالِاَلَه. َالَّس َالُم َع َلْيَك َأُّيهَا الَّنِبُّيَو َر ْح َم ُة ِهللا َو َبَر كَاُتُه. َالَّتِح َّياُت ِلّلِه َو الَّص َلَو اُت َو الَّطِّيبَاُت
ِاَّال ِهللا َو َأْش َهُد َأَّن ُمَح َّمًدا َع ْبُدُه َو َر ُسْو ُلُه
، الَّلُهَّم َباِر ْك َع َلى ُمَح َّمٍد، ِإَّنَك َح ِميٌد َم ِج يٌد، َك َما َص َّلْي َت َع َلى ِإْبَر اِهيَم َو َع َلى آِل ِإْبَر اِهيَم، َو َع َلى آِل ُمَح َّمٍد، لَّلُهَّم َص ِّل َع َلى ُمَح َّمٍد
ِإَّنَك َح ِميٌد َم ِج يٌد، َو َع َلى آِل ِإْبَر اِهيَم، َك َما َباَر ْك َت َع َلى ِإْبَر اِهيَم، َو َع َلى آِل ُمَح َّمٍد
Allahumma sholli ‘ala Muhammad wa ‘ala aali Muhammad kamaa shollaita ‘ala Ibroohim wa
‘ala aali Ibrohim, innaka hamidun majiid. Allahumma baarik ‘ala Muhammad wa ‘ala aali
Muhammad kamaa baarokta ‘ala Ibrohim wa ‘ala aali Ibrohimm innaka hamidun majiid
“Ya Allah, semoga shalawat tercurah kepada Muhammad dan keluarga Muhammad. Seperti
rahmat yang tercurah pada Ibrahim dan keluarga Ibrahim. Dan limpahilah berkah atas Nabi
Muhammad beserta para keluarganya. Seperti berkah yang Engkau berikan kepada Nabi
Ibrahim dan keluarganya. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia di seluruh
alam,”
Allaahumma inni a’uudzubika min ‘adzaabil qabri wa min ‘adzaabinnaari jahannama wa min
fitnatil mahyaa wal mamaati wa min fitnatil masiihid dajjaal.
“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari adzab Jahannam, dari adzab kubur,
dari fitnah kehidupan dan kematian, dan dari keburukan fitnah Dajjal.”
Lalu lebih dari pada itu seseorang jika mengaplikasikan ilmu tentang shalat dalam
kehidupan sehari-harinya, maka akan terpancarkan sinar kebaikan yang ada dalam jiwanya.
Maka dari itu, sepatutnya sebagai orang islam kita perlu mendirikan shalat dengan
berlandaskan keilmuan kita terhadap lafadz, gerakan dan makna dari setiap yang kita
lakukan dalam sholat.
In Syaa Allah salat kita akan diterima dan kita semua termasuk dalam hamba-hambanya
yang khusyuk dan dari semua itu akan memberikan pengaruh baik pada kehidupan manusia
di dunia..
Sumber: suaramuhammadiyah.id