Anda di halaman 1dari 27

Shalat ‫مرحبا‬

Materi 3 Pertemuan Ke 4,5 & 6

‫مرحبا‬ UHAMKA
Doc. LPP AIK
‫اع ُب ُدوا َر َّب ُك ْم‬
ْ ‫اس ُج ُدوا َو‬ ْ ‫آم ُنوا ْار َك ُعوا َو‬ َ ‫ين‬َ ‫يَ ا َأ ُّي َها َّال ِذ‬
‫ون‬َ ‫اف َع ُلوا ْال َخ ْي َر َل َع َّل ُك ْم ُت ْف ِل ُح‬
ْ ‫َو‬

"Hai orang-orang yang beriman, ruku'lah kamu, sujudlah kamu,


sembahlah Tuhanmu dan perbuatlah kebajikan, supaya kamu
mendapatkan kemenangan."
Doc. LPP AIK UHAMKA (QS al-Haj : 77)
Pertemuan
04.
Pengertian Shalat:
● Etimologi:
Shalat berarti doa (QS. At Tawbah [9]: 103)
Shalat berarti rahmat (QS. Al Ahzab [33]: 43)

● Terminologi
Shalat adalah suatu ibadah yang terdiri dari
beberapa ucapan dan perbuatan, yang diawali
dengan takbiratul ihram dan diakhiri dengan
salam.
Kedudukan Shalat

Ibadah yang Pertama


Sebagai Tiang Agama
Dihisab
"Pokok setiap masalah ialah Islam, "Sesungguhnya yang pertama sekali
dan tiangnya ialah shalat, dan Ibadah Yang Pertama dihisab atas seorang hamba di hari
puncaknya ialah jihad fi sabilillah."
(HR Ahmad dan Tirmidzi)
Wajib kiamat nanti ialah shalatnya."
(HR ath-Thabrani).
"Shalat itu diwajibkan atas Nabi Muhammad
Saw. pada malam diisra'kan, sebanyak lima
puluh kali, kemudian dikurangi hingga lima,
lalu Beliau diseru: "Hai Muhammad!
Putusan-Ku tidak dapat diubah lagi, dan

Garis Pemisah
dengan shalat lima waktu ini kau tetap
mendapat pahala lima puluh kali."
Penghubung Tuhan
Muslim dan Kafir
(HR Ahmad, Nasa'i, dan Tirmidzi).
dan Hambanya
"Sesungguhnya Aku ini adalah
"Beda antara seorang laki-laki Allah, tidak ada Tuhan (yang hak)
(Muslim) dengan kafir ialah selain Aku, maka sembahlah Aku
meninggalkan shalat." (HR dan dirikanlah shalat untuk
Jama'ah, kecuali Bukhari dan mengingat Aku."
Nasa'i). (QS Thaha: 14).
Hikmah Disyariatkanya
Shalat
 Mencegah perbuatan keji dan
mungkar (QS al-Ankabut: 45)
 Mendidik menjadi pribadi disiplin
 Melatih menjadi pribadi tangguh (QS
al-Ma'arij: 19-23)
 Meninggikan derajat seorang Muslim
 Membersihkan kesalahan dan dosa
 Melatih hidup secara tertib dan
teratur
 Mengajarkan sifat tawadhu’ (rendah
hati)
 Meningkatkan kesehatan jasmani
secara optimal
Hukum Meninggalkan
Shalat
 Sengaja meninggalkan shalat dan
menentang kewajiban shalat, dia
kafir/murtad.
 Sengaja meninggalkan shalat, tetapi
masih mengakui kewajiban shalat
tersebut, kafir amaly.
 Meninggalkan shalat dengan tidak
sengaja, wajib menunaikan shalat
yang terluput itu.
Hal yang
Syarat Wajib Syarat Sah dianjurkan
Shalat Shalat sebelum Shalat
01 02 03

 Islam  Sudah masuk waktu shalat  1. Adzan


 Suci badan, pakaian dan tempat shalat  2. Iqamah
 Berakal dari hadats dan najis.
 Baligh  Menutup aurat
 Suci dari hadats besar dan  Menghadap kiblat
kecil
 Sadar
Tatacara Shalat
Berdiri Tegak

Lurus tegak menghadap


01
Takbiratul Ihram kiblat dan niatkan ikhlas

Mengangkat kedua tangan dengan telapak


02 tangan menghadap depan dan sejajar dengan
Bersedekap pundak seraya mengucapkan “Allahuakbar”

Melipatkan tangan di depan antara perut dan


03 dada dengan posisi tangan kananan di atas
Membaca Do’a tangan kiri

Iftitah ‫ق‬
ِ ‫ش ِر‬ ْ ‫عدْتَ بَ ْينَ ا ْل َم‬ َ َ ‫ي َك َما با‬ َ َ ‫اَل ّل ُه َّم با َ ِع ْد بَ ْينِى َوبَ ْينَ َخ َطايا‬
04 َ‫ب اْل َ ْبيَضُ مِ ن‬ ُ ْ ‫و‬ َّ ‫ث‬ ‫ال‬ ‫ى‬ َّ ‫ق‬ َ ‫ن‬ُ ‫ي‬ َ ‫ا‬‫َم‬
‫ك‬ َ
‫ي ب ِا ْلماَءِ َوالث َّ ْلجِ َوا ْلب ََر ِد‬
‫ا‬‫اي‬‫ط‬َ ‫ اَللّ ُه َّم نَ ِّقنِى مِ نَ ا ْل َخ‬.‫ب‬
ََ ‫س ْل َخ َطايا‬
ِ ‫َوا ْل َم ْغ ِر‬
ِ ‫ اَللّ ُه َّم ا ْغ‬.‫ال َّدنَ ِس‬
Tatacara Shalat
Membaca Ta’awudz,
Basmalah dan Alfatihah

Membaca dengan baik, benar


05 dan tartil
Membaca Surat Al
Qur’an
Membaca dengan baik, benar dan
06 tartil
Ruku

07 ‫س ْب َحانَكَ اللّ ُه َّم َربَّنا َ َوبِ َح ْم ِدكَ اَللّ ُه َّم ا ْغ ِف ْر ِلى‬


ُ
I’tidal

08 َ َ‫َربَّنَا َولَكَ اْل َح ْم ُد َح ْمدًا َكثِي ًْرا َط ِيّبًا ُمب‬


ِِ ‫اركًا ِِ ْي‬
‫‪Tatacara Shalat‬‬
‫‪Sujud‬‬

‫‪09‬‬ ‫س ْب َحانَكَ اللّ ُه َّم َربَّنا َ َوبِ َح ْم ِدكَ اَللّ ُه َّم ا ْغ ِف ْر ِلى‬
‫ُ‬
‫‪Duduk antara dua sujud‬‬
‫)‪(Iftirasy‬‬
‫‪10‬‬ ‫اَللّ ُه َّم ا ْغ ِف ْر ِلى َو ْ‬
‫ار َح ْم ِنى َواجْ بُ ْر ِنى َوا ْه ِد ِنى‬
‫‪Tasyahud‬‬ ‫ار ُز ْقنِى‬ ‫َو ْ‬

‫‪11‬‬ ‫هللا الصَّالِحِ يْنَ ‪ .‬أ َ ْ‬


‫ش َه ُد‬ ‫علَى عِبا َ ِد ِ‬ ‫علَيْنا َ َو َ‬ ‫سالَ ُم َ‬ ‫ي‪َ .‬و َرحْ َمةُ ِ‬
‫هللا َوب ََركاَتُُِ‪ .‬ا َل َّ‬ ‫علَيْكَ أَيُّها َ النَّبِ ُّ‬ ‫سالَ ُم َ‬
‫طيِّبا َتُ ‪ .‬ا َل َّ‬
‫ع ْب ُدهُ َو َرسُوْ لُُِ‬
‫ص َل َواتُ َوال َّ‬
‫ش َه ُد أَنَّ ُم َح َّمدًا َ‬
‫لِل َوال َّ‬
‫هللا َوأ َ ْ‬
‫ا َلتَّحِ يَّاتُ ِ ّ ِ‬
‫ا َنْ الَاِلََِ اِالَّ ِ‬
‫علَى‬ ‫َاركْتَ َ‬ ‫علَى ُم َح َّم ٍد َوا ِل ُم َح َّم ٍد َك َما ب َ‬ ‫علَى ِإب َْرا ِه ْي َم َوا ِل ِإب َْرا ِه ْي َم َوب َِاركْ َ‬ ‫صلَّيْتَ َ‬ ‫علَى ا ِل ُم َح َّم ٍد َك َما َ‬ ‫علَى ُم َح َّم ٍد َو َ‬ ‫ص ِ ّل َ‬ ‫اللّ ُه َّم َ‬
‫ِإب َْرا ِه ْي َم َوا ِل ِإب َْرا ِه ْي َم‪ِ .‬إنَّكَ حَمِ ْي ٌد َم ِج ْي ٌد‬
‫‪Doa Tasyahud awal:‬‬
‫الرحِ ي ُم‬
‫ور َّ‬ ‫ارح َْمنِي‪ ،‬إِنَّكَ أ َ ْنتَ ا ْلغَفُ ُ‬ ‫غف ِْر لِي َم ْغف َِرةً مِ نْ ِع ْندِكَ َو ْ‬ ‫وب إِالَّ أ َ ْنتَ ‪َِ .‬ا ْ‬‫ظلَ ْمتُ نَ ْفسِي ظُ ْلما ً َكثِيرا ً َوالَ يَ ْغف ُِر الذُّنُ َ‬ ‫اللَّ ُه َّم إِنِّي َ‬

‫‪Salam‬‬ ‫‪11‬‬
‫‪Doa Tasyahud Akhir:‬‬
‫سيْحِ ال َّدجَّا ِل‬ ‫ت‪َ ,‬ومِ نْ ش ِ َّر ِِتْنَ ِة ا ْل َم ِ‬ ‫ب ا ْلقَب ِْر‪َ ,‬ومِ نْ ِِتْنَ ِة ا ْل َمحْ يا َ َوا ْل َم َما ِ‬ ‫عذَا ِ‬ ‫ب َج َهنَّ َم‪َ ,‬ومِ نْ َ‬ ‫عذَا ِ‬ ‫ا َللّ ُه َّم إِنِّى أَعُوْ ذُبِكَ مِ نْ َ‬
Zikir dan Doa Setelah
Shalat
 Sebaiknya menghadap kiblat, dengan khusyu', dan
tenang.
 Tempat berdzikir itu hendaknya tempat yang tenang
 Dalam keadaan bersih badannya.
 Berdzikir senantiasa dilakukan pada setiap waktu,
kecuali waktu-waktu yang dikecualikan oleh agama,
seperti ketika buang air, jima',
 Dianjurkan kehadiran hati.
 Seyogyanya, setiap orang mempunyai waktu tertentu
untuk dzikirnya
Silahkan lihat tuntunan shalat di link
you tube di samping

https://www.youtube.com/watch?v=vPUc4aNBSW4
Pertemuan
05.
Shalat Jama’ah

ْ ‫س ْبع َوع‬ ِّ
‫ش ِر ْي َن‬ َ ‫َص َال ُة ْال َج َم‬
ِ ٍ َ ‫اع ِة َت ْف ُض ُل َص َال َة ْال َفذ ِب‬
‫َد َر َجة‬
“Shalat berjamaah lebih utama dari pada shalat
sendirian dua puluh tujuh derajat.”
Hal-hal yang perlu diperhatikan

Sebaiknya dilaksanakan
di Masjid
01. Jika sudah memiliki keluaraga (anak
istri) sesekali dilaksanakan dirumah
sebagai pemebalajaran untuk anak

Sang Imam Mengatur Shaf


02. Sebalum Takbir

Atur sesuai ketentuan di di gambar!


Hal-hal yang perlu diperhatikan
Jama’ah Wajib mengikuti Jika Imam Lupa Gerakan
Imam Makmum laki-laki mengucapkan
03.
Jika imam sudah takbir atau memulai shalat maka
makmum wajib mulai mengikuti 06. “Subhanallah”
Jika makmum masbuk (tertinggal) setelah takbir Makmum perempuan menepuk tangan
mengikuti gerakan imam, jika ia mengikuti mulai ruku satu kali
maka terhitung dapat 1 rakaat, jika setelah ruku maka ia
wajib menambah sesuai rakaat yang tertinggal

Menyimak Bacaan Imam Memberi Batasan Shalat


04. Makmum menyimak bacaan “jahr” imam, 07. Hendaknya memberi batasan shalat
sekitar 3 hasta, agar tidak ada yang
agar jika ada kesalahan makmum
lewat di depan jama’ah shalat
meluruskannya

Imam Hendaknya Memahami


Keadaan Makmum
05.
Memilih bacaan yang pendek, jika makmum
heterogen
Silahkan lihat tuntunan shalat
berjamaah di link you tube di samping

https://www.youtube.com/watch?v=9Ux_VhsbbgE
Shalat Jum’ah

‫لص َلو ِة ِمن َي ْو ِم‬ َّ ‫ى ِل‬


َ ‫ود‬ ِ ‫ام ُن َٰٓوا۟ ِإ َذا ُن‬ َ ‫ََٰٓي َأ ُّي َها َّٱل ِذ‬
َ ‫ين َء‬
َّ ‫ٱس َع ْوا۟ إ َلى ِذ ْكر‬
۟ ‫ٱلل ِه َو َذ ُروا۟ ْٱل َب ْي َع‬ ْ ‫ْٱل ُج ُم َع ِة َف‬
ِ ِ
ُ ‫َذ ِل ُك ْم َخ ْي ٌر َّل ُك ْم إن ُك‬
َ ‫نت ْم َت ْع َل ُم‬
‫ون‬ ِ

"Hai orang-orang yang beriman, apabila diseru untuk


menunaikan sholat Jumat, maka bersegeralah
kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah
jual beli."
Shalat Jum’at

 Shalat ini terdiri atas dua raka’at dan dilaksanakan


secara berjama’ah pada waktu masuh Dzuhur di mana
sebelumnya dimulai dengan dua khutbah. Khutbah
pertama berisi wasiat taqwa yang disampaikan secara
singkat namun padat dan disunnahkan mengakhiri
khutbahnya dengan do’a.
 Ketika khutbah sedang berlangsung, jama’ah
dituntunkan mendengarkan khutbah dengan
tenang.(HR. Abu Daud).
Pertemuan
06.
Shalat Dalam Keadaan Tertentu
ْ ‫س ْبع َوع‬ ِّ
‫ش ِر ْي َن‬ ِ ٍ َ ‫اع ِة َت ْف ُض ُل َص َال َة ْال َفذ ِب‬
َ ‫َص َال ُة ْال َج َم‬
‫َد َر َجة‬
“Shalat berjamaah lebih utama dari pada shalat
sendirian dua puluh tujuh derajat.”
Shalat Jama’ Qasar

Pengertian
Shalat jama' ialah menghimpun dua
shalat dalam satu waktu shalat.
Cara Menjama’ dan
Sedangkan shalat qashar adalah
Yang Boleh Menjama’
shalat dengan memperpendek Qasar
jumlah rakaat. Jamak dan qashar
Cara menjama':
Qasar
bisa dilaksanakan terpisah maupun
dilaksanakan bersamaan (jamak
Shalat zhuhur ditunaikan pada Ashar disebut
shalat jama' takhir.
Shalat Yang Diqhasar Orang yang bolehkan
menjama'/mengqashar;
dan qashar sekaligus). Shalat Ashar ditunaikan pada waktu Dzuhur
Shalat yang boleh diqashar Orang yang sedang safar.
disebut shalat jama' taqdim.
Shalat subuh tak bisa dijamak Shalat yang boleh diqashar adalah Orang yang sedang dalam rintangan
shalat yang empat rakaat saja, hujan lebat.
diqashar menjadi dua. Orang yang menetap dalam
kampung dengan tidak berudzur
pun dibolehkan, sekali-kali.
Pendapat ini menurut sebahagian
ulama.
Orang Sakit yang dioperasi.
Shalat Orang Sakit
 Shalat dengan duduk
 Cara shalat dengan berbaring
(miring/telentang)
Shalat Dalam Kendaraan
Cara Bersuci Tatacara

01. Bertayamumlah dengan debu yang suci, yang melekat


pada kendaraan itu, jika tidak atau sulit untuk berwudhu
04. Bila shalat itu dilakukan dengan duduk
di atas kursi kendaraan, maka
dengan air. hendaklah ruku dengan menundukkan
(membungkukkan) badan sekedarnya
dan bersujud dengan membungkukkan
badan lebih rendah dari waktu ruku
Teknis tadi.
Cara duduk iftirasy dan duduk tawarru',
02. Jika memungkinkan, hendaklah shalat tidak dibedakan kalau shalat sambil
berjamaah. duduk di bangku kendaraan dan
dimungkinkan.
Cara tahiyat dan berisyarat sama
dengan shalat di waktu muqim.
Arah Shalat Shalat hendaklah ditunaikan dengan
jama' dan qashar, bila dalam perjalanan
03. Menghadap ke arah kendaraan berjalan, ke arah jauh.
tempat duduk dan kalau dapat ke arah kiblat. Setelah sempurna bilangan rakaat
shalat, bersalam sebagaimana biasa
dalam shalat lainnya.
Hukum Qadha & Fidyah Shalat
Qadha shalat tidak ada dasarnya yang kuat. Jika seseorang tidak dapat
melakukan shalat pada waktunya karena halangan syar'i; tertidur atau lupa,
maka tuntunannya ialah mengerjakan shalat itu pada waktu ia telah bangun
dari tidur atau ketika ia telah ingat. Begitu pula fidyah, tidak ada satu dasar
pun yang memerintahkan kita untuk melakukannya, jika pun ada bukan dari
al-Qur'an dan as-Sunnah.
(HR. Jamaah).
Selesai

Anda mungkin juga menyukai