Anda di halaman 1dari 6

7 Keutamaan Sholat Berjama’ah dan Hukumnya

Yang dimaksud dengan sholat berjamaah adalah sholat bersama yang


sekurang-kurangnya terdiri dari dua orang yaitu seorang imam dan makmum,
dimana seorang makmum harus mengikuti perbuatan imam dan tidak boleh
mendahului setiap gerakannya.

Allah SWT berfirman :

‫الصاَل َة فَلْ َت ُق ْم َطاِئ َف ٌة ِمهْن ُ ْم َم َع َك َولْ َيْأخ ُُذوا َأ ْس ِل َحهَت ُ ْم فَ َذا جَس َدُ وا‬ َّ ‫َو َذا ُك ْن َت ِف ِهي ْم فََأقَ ْم َت لَهُ ُم‬
‫ِإ‬
ْ ‫فَلِْإ َي ُكون ُوا ِم ْن َو َراِئمُك ْ َولْ َتْأ ِت َطاِئ َف ٌة ُأخ َْرى ل َ ْم يُ َصلُّوا فَلْ ُي َصلُّوا َم َع َك َولْ َيْأخ ُُذوا ِح ْذ َرمُه‬
‫ون عَلَ ْيمُك ْ َم ْيةَل ً َوا ِحدَ ًة‬
َ ُ‫ون َع ْن َأ ْس ِل َح ِتمُك ْ َوَأ ْم ِت َع ِتمُك ْ فَ َي ِميل‬ َ ُ‫َوَأ ْس ِل َحهَت ُ ْم َو َّد اذَّل ِ َين َك َف ُروا ل َ ْو تَ ْغ ُفل‬
‫َواَل ُجنَ َاح عَلَ ْيمُك ْ ْن اَك َن ِبمُك ْ َأ ًذى ِم ْن َم َط ٍر َأ ْو ُك ْنمُت ْ َم ْرىَض َأ ْن تَضَ ُعوا َأ ْس ِل َح َتمُك ْ َوخ ُُذوا‬
‫ِإ‬
‫ِح ْذ َرمُك ْ َّن اهَّلل َ َأعَ َّد ِل ْلاَك ِف ِر َين عَ َذااًب ُمهِينًا‬
‫ِإ‬
Artinya

“Dan apabila kamu berada di tengah-tengah mereka (sahabatmu) lalu kamu


hendak mendirikan salat bersama-sama mereka, maka hendaklah
segolongan dari mereka berdiri (salat) besertamu dan menyandang senjata,
kemudian apabila mereka (yang salat besertamu) sujud (telah
menyempurnakan serakaat), maka hendaklah mereka pindah dari
belakangmu (untuk menghadapi musuh) dan hendaklah datang golongan
yang kedua yang belum bersembahyang, lalu bersembahyanglah mereka
denganmu, dan hendaklah mereka bersiap siaga dan menyandang senjata.
Orang-orang kafir ingin supaya kamu lengah terhadap senjatamu dan harta
bendamu, lalu mereka menyerbu kamu dengan sekaligus. Dan tidak ada dosa
atasmu meletakkan senjata-senjatamu, jika kamu mendapat sesuatu
kesusahan karena hujan atau karena kamu memang sakit; dan siap-siagalah
kamu. Sesungguhnya Allah telah menyediakan azab yang menghinakan bagi
orang-orang kafir itu. (QS. An- Nisa’ ayat 102)

Rasulullah Sholallahu Alaihi Wassalam pernah bersabda :

‫ مث آمر‬، ‫ لقد مهمت أن آمر حبطب فيحتطب‬، ‫لذ ْي نفسي بيده‬ ِ َّ‫و ا‬
َ
ً‫ مث أخالف إىل رجاال‬، ‫ مث آمر رجالً فيؤم الناس‬، ‫بالصالة فيؤذن هلا‬
‫فأحرق عليهم بيوهتم‬

Bahan Tabligh
Muh.Miftahuddin, S.Pd.I

1
Artinya

“Demi Dzat yang jiwaku berada di tanganNya, sungguh aku bermaksud


hendak menyuruh orang-orang mengumpulkan kayu bakar, kemudian
menyuruh seseorang menyerukan adzan, lalu menyuruh seseorang pula
untuk menjadi imam bagi orang banyak. Maka saya akan mendatangi orang-
orang yang tidak ikut berjama’ah, lantas aku bakar rumah-rumah mereka.
(HR. Bukhari dan Muslim)

Adapun sholat yang dianjurkan untuk dikerjakan secara berjama’ah adalah


sholat wajib (seperti sholat 5 waktu, dan sholat jum’at) maupun sholat sunnah
( seperti Sholat Hari raya, Shalat Tarawih, Sholat witir, Sholat Istisqa’, sholat
gerhana, dan sholat jenazah)

Hukum melaksanakan sholat berjama’ah


Para ulama memiliki perbedaan pendapat tentang bagaimanakah hukum
melaksanakan sholat secara berjama’ah, berikut ini beberapa pendapat dari
para ulama tersebut :

 Sebagian ulama dari madzab Syafi’i dan Maliki menyatakan bahwa hukum
dari sholat berjama’ah itu adalah fardhu kifayah, sedangkan sebagian ulama
yang lainnya menyatakan bahwa hukum sholat berjama’ah adalah sunnah
Muakkad.
 Para ulama dari Madzab Hanafi menyatakan bahwa hukum sholat berjama’ah
itu adalah wajib.
 Sedangkan menurut para ulama dari madzab Hambali menyatakan bahwa
hukum sholat berjama’ah adalah fardhu ain bagi setiap muslim laki-laki yang
telah baligh dan akan mengakibatkan dosa apabila mereka meninggalkannya.

Akan tetapi pada dasarnya berjama’ah bukanlah termasuk dalam syarat


syahnya sholat, sehingga apabila shlat dikerjakan sendirian sholat tersebuta
akan tetap sah. Berikut ini adalah Keutamaan dari Sholat berjama’ah:

1. Allah SWT akan melipatgandakan pahala bagi mereka yang


melaksanakan sholat secara berjama’ah
Rosulullah sholallahu Alaihi Wassalam bersabda :

‫َصاَل ُة َّالر ُج ِل يِف الْ َج َماعَ ِة تُضَ َّع ُف عَىَل َصاَل ِت ِه يِف بَيْ ِت ِه َويِف ُسو ِق ِه مَخ ْ ًسا َو ِعرْش ِ َين ِض ْع ًفا‬
ُ‫الصاَل ُة ل َ ْم خَي ْ ط‬ َّ ‫َو َذكِل َ َأن َّ ُه َذا ت ََوضَّ َأ فََأ ْح َس َن الْ ُوضُ و َء مُث َّ خ ََر َج ىَل الْ َم ْسجِ ِد اَل خُي ْ ِر ُج ُه اَّل‬
‫ِإ‬ ‫ِإ‬ ‫ِإ‬
‫خ َْط َو ًة اَّل ُر ِف َع ْت هَل ُ هِب َا د ََر َج ٌة َو ُحطَّ َع ْن ُه هِب َا خ َِطيَئ ٌة فَ َذا َصىَّل ل َ ْم تَ َز ْل الْ َماَل ِئ َك ُة ت َُصيِّل‬
‫ِإ‬
‫عَلَ ْي ِه َما دَا َم يِف ُم َصاَّل ُه اللَّهُ َّم َص ِّل عَلَ ْي ِه اللَّهُ َّم ْارمَح ْ ُه َواَل ِإيَ َز ُال َأ َحدُ مُك ْ يِف َصاَل ٍ}ة َما انْ َت َظ َر‬
‫الصاَل َة‬
َّ
Artinya

Bahan Tabligh
Muh.Miftahuddin, S.Pd.I

2
“Shalat seorang laki-laki dengan berjama’ah dibanding shalatnya di rumah
atau di pasarnya lebih utama (dilipat gandakan) pahalanya dengan dua puluh
lima kali lipat. Yang demikian itu karena bila dia berwudlu dengan
menyempurnakan wudlunya lalu keluar dari rumahnya menuju masjid, dia
tidak keluar kecuali untuk melaksanakan shalat berjama’ah, maka tidak ada
satu langkahpun dari langkahnya kecuali akan ditinggikan satu derajat, dan
akan dihapuskan satu kesalahannya. Apabila dia melaksanakan shalat, maka
Malaikat akan turun untuk mendo’akannya selama dia masih berada di
tempat shalatnya, ‘Ya Allah ampunilah dia. Ya Allah rahmatilah dia’. Dan
seseorang dari kalian senantiasa dihitung dalam keadaan shalat selama dia
menanti pelaksanaan shalat.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Dalam Hadist yang lain, Rasulullah Sholallahu Alaihi wassalam bersabda :

‫صالة امجلاعة أفضل من صالة الفذ بسبع وعرشين درجة‬


Artinya “Shalat berjamaah lebih utama 27 derajat dibanding shalat
sendirian.” (HR. Bukhari dan Muslim)

َّ ‫الصاَل ِة َأبْ َعدُ مُه ْ لَهْي َا َم ْمىًش فََأبْ َعدُ مُه ْ َواذَّل ِ ي يَنْتَ ِظ ُر‬
‫الصاَل َة َحىَّت‬ َّ ‫َّن َأع َْظ َم النَّ ِاس َأ ْج ًرا يِف‬
‫ِإ‬ ‫ِإ‬
‫يُ َصلِّهَي َا َم َع ا َما ِم َأع َْظ ُم َأ ْج ًرا ِم ْن اذَّل ِ ي يُ َصلِّهيَا مُث َّ يَنَا ُم‬
‫ِإْل‬
Artinya

“Manusia paling besar pahalanya dalam shalat adalah yang paling jauh
perjalannya, lalu yang selanjutnya. Dan seseorang yang menunggu shalat
hingga melakukannya bersama imam, lebih besar pahalanya daripada yang
melakukannya (sendirian) kemudian tidur.” (HR. Muslim)

‫ و َمن صىّل الصبح يف جامعة فأكمنا قام‬، ‫من صىَّل العشاء يف جامعة فأكمنا قام نصف الليل‬
‫الليل لكه‬
Artinya

“Barangsiapa shalat isya’ secara berjamaah maka seakan-akan dia


melakukan shalat separuh malam. Barangsiapa shalat subuh berjamaah
maka seakan-akan dia shalat seluruh malam.” (HR. Muslim)

2. Mereka yang melakukan sholat secara berjama’ah akan terhindar dari


gangguan syaitan
Hal ini sesuai dengan sabda Rosulullah Sholallahu Alaihi Wassalam :

Bahan Tabligh
Muh.Miftahuddin, S.Pd.I

3
َّ ‫الصاَل ُة اَّل قَدْ ْاس َت ْح َو َذ عَلَهْي ِ ْم‬
‫الش ْي َط ُان فَ َعلَ ْي َك‬ َّ ‫َما ِم ْن ثَاَل ثَ ٍة يِف قَ ْري َ ٍة َواَل بَدْ ٍو اَل تُ َقا ُم ِف ِهي ْم‬
‫ِإ‬
‫اِب لْ َج َماعَ ِة فَ ن َّ َما يَْألُك ُ ا ِّذلْئ ُب الْ َق ِاص َي َة‬
‫ِإ‬
Artinya

“Tidaklah tiga orang di suatu desa atau lembah yang tidak didirikan shalat
berjamaah di lingkungan mereka, melainkan setan telah menguasai mereka.
Karena itu tetaplah kalian (shalat) berjamaah, karena sesungguhnya srigala
itu hanya akan menerkam kambing yang sendirian (jauh dari kawan-
kawannya).” (HR. Abu Daud dan  An-Nasai)

3. Allah SWT akan menaunginya di hari kiamat kelak


Rosulullah Sholallahu Alaihi Wassalam pernah bersabda

“Ada tujuh golongan yang akan dinaungi oleh Allah di bawah naungan-Nya
pada hari yang tidak ada naungan kecuali naungan-Nya: imam yang adil,
pemuda yang tumbuh dalam beribadah kepada Rabb-nya, seseorang yang
hatinya bergantung di masjid-masjid, dua orang yang saling mencintai karena
Allah berkumpul dan berpisah karena-Nya, seseorang yang dinginkan
(berzina) oleh wanita yang memiliki kedudukan dan kecantikan, maka ia
mengatakan,’ Sesungguhnya aku takut kepada Allah’,seseorang yang
bersadaqah dengan sembunyi-sembunyi sehingga tangan kirinya tidak
mengetahui apa yang di nafkahkan oleh tangan kanannya, dan seseorang
yang mengingat Allah dalam keadaan sepi (sendiri) lalu kedua matanya
berlinang.” (HR. Bukhari dan Muslim)

4. Allah SWT akan menghapuskan kesalahan-kesalahan bagi mereka


yang sholat berjama’ah serta akan meninggikan derajat mereka.
Rosulullah Sholallahu Alaihi Wasalam bersabda

“Maukah aku tunjukkan kepada kalian tentang perkara yang akan


menghapuskan kesalahan-kesalahan dan juga mengangkat beberapa
derajat?” Para sahabat menjawab,”Tentu, wahai Rasulullah?” Beliau
bersabda,”Menyempurnakan wudhu’ pada saat yang tidak disukai, banyak
melangkah ke masjid-masjid, dan menunggu shalat setelah melaksanakan
shalat. Maka, itulah ar-tibath (berjuang di jalan Allah).” (HR. Muslim)

5. Allah SWT menjanjikan surga bagi mereka yang sholat secara


berjama’ah
Rosulullah Sholallahu Alaihi Wasalam bersabda

“Ada tiga golongan yang semuanya dijamin oleh Allah Ta’ala, yaitu orang
yang keluar untuk berperang di jalan Allah, maka ia dijamin oleh Allah hingga
Dia mewafatkannya lalu memasukkannya ke dalam Surga atau
mengembalikannya dengan membawa pahala dan ghanimah, kemudian
orang yang pergi ke masjid, maka ia dijamin oleh Allah hingga Dia
mewafatkannya lalau memasukkannya ke dalam Surga atau
mengembalikannya dengan membawa pahala, dan orang yang masuk
Bahan Tabligh
Muh.Miftahuddin, S.Pd.I

4
rumahnya dengan mengucapkan salam, maka ia dijamin oleh Allah.” (HR.
Abu Dawud)
6. Bagi mereka yang melaksanakan sholat berjamaah di masjid
merupakan tamu Allah SWT, dan Allah SWT akan selalu memuliakan
tamu-tamu-Nya
Barangsiapa yang berwudhu’ di rumahnya dengan sempurna kemudian
mendatangi masjid, maka ia adalah tamu Allah, dan siapa yang di
kunjunginya wajib memuliakan tamunya.” (HR. ath Thabrani)

Di dalam Kiitab az Zuhd, Imam Ibnul Mubarak rahimahullah meriwayatkan


dari ‘Amr bin Maimun, bahwasannya ia mengatakan, “Para sahabat
Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam mengatakan,’Rumah Allah di bumi
adalah masjid, dan Allah wajib memuliakan siapa yang mengunjungi-Nya di
dalamnya”

7. Sholat berjama’ah dapat menghindarkan seseorang dari sifat nifak

Rosulullah Sholallahu Alaihi Wassalam bersabda :

‫الصلَ َو ِات َح ْي ُث يُنَادَى هِب ِ َّن فَ َّإن‬ َّ ‫َم ْن رَس َّ ُه أ ْن يَلْ َقى اهَّلل َ غَدً ا ُم ْس ِل ًما فَلْ ُي َحا ِفظْ عَىَل َهُؤ ال ِء‬
ْ ‫اهَّلل َ رَش َ َع ِلنَ ِبيِّمُك ْ َصىَّل اللَّهم عَلَ ْي ِه َو َسمَّل َ ُسنَن َ الْهُدَ ى َوإ هَّن ُ َّن ِم ْن ُسنَن ِ الْهُدَ ى َول َ ْو أنَّمُك ْ َصل َّ ْيمُت‬
}ْ ‫يِف بُ ُيو ِتمُك ْ اَمَك يُ َصيِّل ه ََذا الْ ُم َت َخلِّ ُف يِف بَيْ ِت ِه لَرَت َ ْكمُت ْ ُسنَّ َة ن َ ِبيِّمُك ْ َول َ ْو تَ َر ْكمُت ْ ُسنَّ َة ن َ ِبيِّمُك ْ لَضَ لَلْمُت‬
ُ ‫الطه َُور مُث َّ ي َ ْع ِمدُ إ ىَل َم ْسجِ ٍد ِم ْن َه ِذ ِه الْ َم َس ِاج ِد إ ّال َك َت َب اهَّلل‬ ُّ ‫َو َما ِم ْن َر ُج ٍل ي َ َت َطه َُّر فَ ُي ْح ِس ُن‬
‫هَل ُ ِبلُك ِّ خ َْط َو ٍة خَي ْ ُطوهَا َح َسنَ ًة َويَ ْرفَ ُع ُه هِب َا د ََر َج ًة َوحَي ُ طُّ َع ْن ُه هِب َا َسيَِّئ ًة َول َ َقدْ َرأيْتُنَا َو َما‬
‫ي َ َت َخل َّ ُف َعهْن َا إ ّال ُمنَا ِف ٌق َم ْعلُو ُم النِّ َف ِاق َول َ َقدْ اَك َن َّالر ُج ُل يُْؤ ىَت ِب ِه هُي َادَى بَنْي َ َّالر ُجلَنْي ِ َحىَّت‬
‫الص ِّف‬َّ ‫يُ َقا َم يِف‬
Artinya

“Barangsiapa yang ingin bertemu dengan Allah kelak (dalam keadaan)


sebagai seorang muslim, maka hendaklah dia memelihara shalat setiap kali ia
mendengar panggilan shalat. Sesungguhnya Allah telah mensyariatkan
sunnanal huda (jalan-jalan petunjuk) dan sesungguhnya shalat berjama`ah
merupakan bagian dari sunnanil huda. Apabila kamu shalat sendirian di
rumahmu seperti kebiasaan shalat yang dilakukan oleh seorang mukhallif
(yang meninggalkan shalat berjama`ah) ini, berarti kamu telah meninggalkan
sunnah nabimu, apabila kamu telah meninggalkan sunnah nabimu, berarti
kamu telah tersesat. Tiada seorang pun yang bersuci (berwudhu`) dengan
sebaik-baiknya, kemudian dia pergi menuju salah satu masjid melainkan Allah
mencatat baginya untuk setiap langkah yang diayunkannya satu kebajikan
dan diangkat derajatnya satu tingkat dan dihapuskan baginya satu dosa.
Sesungguhnya kami berpendapat, tiada seorang pun yang meninggalkan
Bahan Tabligh
Muh.Miftahuddin, S.Pd.I

5
shalat berjama`ah melainkan seorang munafik yang jelas-jelas nifak. Dan
sesungguhnya pada masa dahulu ada seorang pria yang datang untuk shalat
berjama`ah dengan dipapah oleh dua orang laki-laki sampai ia didirikan di
dalam barisan shaff shalat berjama`ah.” (H.R. Muslim)

Bahan Tabligh
Muh.Miftahuddin, S.Pd.I

Anda mungkin juga menyukai