Anda di halaman 1dari 6

10/4/23, 9:06 AM Cara Shalat Istisqa Lengkap dengan Teks Khutbahnya | NU Online

KHUTBAH
Cara Shalat Istisqa Lengkap dengan Teks Khutbahnya
Jumat, 27 September 2019 | 03:00 WIB

Abdul Wahab Ahmad


Kolomnis
Untuk menyelenggarakan shalat istisqa’ atau shalat untuk memohon hujan, perlu
diketahui bahwa ada proses yang harus dilakukan sebelum shalat dan ada proses yang
dilakukan di dalam shalat dan khutbah agar permohonan hujan lebih memungkinkan
untuk dikabulkan Allah. Kedua proses tersebut sebagai berikut:
Proses Sebelum Shalat
• Imam mengajak masyarakat untuk bertobat, memperbanyak istighfar, bersedekah,
menghentikan maksiat dan kezaliman, serta berdamai dengan Muslim lain yang dimusuhi.
• Dianjurkan juga agar imam beserta masyarakat berpuasa selama tiga hari sebelum
melakukan shalat.
• Di hari keempat setelah berpuasa, imam beserta masyarakat bersama ke luar menuju
lapangan untuk shalat dengan menggunakan pakaian reguler yang dipakai bekerja setiap
harinya, bukan pakaian bagus.
• Orang tua, anak kecil, serta orang-orang yang lemah secara fisik dibawa serta untuk
ikut shalat.
• Bagi yang mempunyai ternak, dianjurkan membawa serta ternaknya ke lokasi shalat dan
ditempatkan di tempat yang sekiranya tidak mengganggu jamaah.
https://nu.or.id/khutbah/cara-shalat-istisqa-lengkap-dengan-teks-khutbahnya-ECFVI 1/6
10/4/23, 9:06 AM Cara Shalat Istisqa Lengkap dengan Teks Khutbahnya | NU Online

Proses Shalat dan Khutbah


• Shalat dua rakaat dengan niat istisqa’. Lafal niatnya adalah:
/
‫ُأَص ِّلْي ُسَّنَة اِال ْسِتْس َقاِء َر ْك َعَتْيِن َم ْأُمْو ًم ا ِإَم اًم ا ِهلِل َتَعاَلى‬

“Aku berniat shalat sunnah minta hujan dua rakaat sebagai makmum (atau imam), karena
Allah SWT.”
• Tata cara shalat istisqa’ mirip seperti shalat id. Pada rakaat pertama, takbir tujuh kali
sebelum membaca surat al-Fatihah. Pada rakaat kedua, takbir lima kali sebelum
membaca surat al-Fatihah.
• Khutbah dua kali (tapi boleh juga sekali) setelah shalat. Khutbah ini boleh dilakukan
sebelum shalat tetapi tidak utama, sebaiknya dilakukan setelah shalat seperti halnya
shalat id. Rukun khutbah sama seperti rukun khutbah pada umumnya.
• Mengawali khutbah pertama, khatib membaca istighfar sembilan kali. Mengawali
khutbah kedua, khatib membaca istighfar tujuh kali. Bacaan istighfarnya adalah:
‫َأْس َتْغِفُر َهللا اْلَعِظ يَم اَّلِذي َال ِإلَه ِإَّال ُهَو اْلَح َّي اْلَقُّيوَم َو َأُتوُب ِإَلْيِه‬

• Khatib memperbanyak bacaan doa dan istighfar dalam khutbah. Bacaan imbauan
beristighfar yang sebaiknya diulang adalah:
.
‫اْس َتْغِفُر وا َر َّبُكْم ِإَّنُه َكاَن َغَّفاًر ا ُيْر ِس ِل الَّسَم اَء َعَلْيُكْم ِم ْدَر اًر ا‬

• Ketika khatib berdoa, makmum mengangkat tangan sambil mengucap amin.


• Pada perkiraan dua pertiga khutbah kedua, khatib disunnahkan menghadap kiblat lalu
membalik posisi selendang surbannya dari bahu kanan ke bahu kiri dengan posisi
terbalik, bagian bawah diletakkan di atas dan bagian dalam diletakkan di luar. Setelah itu
kembali meneruskan khutbah.
***
Naskah Khutbah Istisqa’
Khutbah I
https://nu.or.id/khutbah/cara-shalat-istisqa-lengkap-dengan-teks-khutbahnya-ECFVI 2/6
)٩x( ‫َاْسَتْغِفُر َهللا الَعِظ ْيَم الذي َال اله ِاَّال ُهَو الَح ُّي الَقـُّيوُم َو َاُتْو ُب ِاَلْيِه‬
10/4/23, 9:06 AM Cara Shalat Istisqa Lengkap dengan Teks Khutbahnya | NU Online

‫اْلَح ْم ُد ِهَّلِل اَّلِذي َأنَز َل ِم َن الَّسَم اِء َم اًء َفَأْح َيا ِبِه اَأْلْر‌َض َبْعَد َم ْو ِتَه ا ِإَّن ِفي َٰذ ِلَك آَل َيًة ِّلَقْو ٍم‬
‫ الّلُهَّم‬.‫ َو َأْش َه ُد َأَّن ُمَح َّم ًدا َعْبُدُه َو َر ُسْو ُلُه‬،‫ َأْش َه ُد َأْن اَل ِإَلَه ِإَّال ُهللا َو ْح َدُه َال َشِر ْيَك َلُه‬. ‫َيْس َم ُعوَن‬
. ‫َصِّل َو َسِّلْم َعلى َعْبِدَك َو َر ُسْو ِلَك َسّيِدنا ُمَح َّم ٍد َو َعَلى آِلِه َو َصْح ِبِه َأْج َم ِع ْيَن‬
. ‫َأَّم ا َبْعُد َفَيا ِع َباَد هللا ُأْو ِص ْيُكْم َو ِإَّياَي ِبَتْقَو ى ِهللا َفَقْد َفاَز الُم َّتُقْو َن‬
Hadirin sekalian, saya berwasiat kepada diri saya sendiri dan kepada para hadirin
sekalian, marilah kita tingkatkan takwa kita kepada Allah subhânahu wa ta’âlâ dengan
selalu menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-larangan-Nya.
Para hadirin, sesungguhnya Allah subhânahu wa ta’âlâ adalah Dzat yang Maha Pemurah,
Maha Pengasih dan Maha Penyayang sebagaimana dinyatakan dalam firman-Nya:
‫ِإَّنُه َكاَن ِبُكْم َر ِح يًم ا‬

“Sesungguhnya Allah Maha Penyayang terhadap kalian.” (QS. al-Isra’: 66).


Dan, berulang kali dalam Al-Qur’an dinyatakan bahwa Allah Maha-Rahman dan Maha-
Rahim. Ini semua adalah garansi dari Allah bahwa Allah akan memberikan aneka nikmat
pada para hambanya yang dikehendaki dengan berbagai kenikmatan yang tak mungkin
bisa dihitung jumlahnya, seperti dinyatakah dalam Al-Qur’an:
‫َو ِإْن َتُعُّدوا ِنْعَم َت ِهَّللا اَل ُتْح ُص وَها‬

“Kalau kalian menghitung nikmat-nikmat Allah, maka kalian tak mungkin bisa
menuntaskannya” (QS. Ibrahim: 34).
Akan tetapi, mengapa kita lihat banyak sekali orang-orang yang ditimpakan
kesengsaraan? Mengapa kita lihat di sekeliling kita banyak yang tertimpa musibah? Dan
mengapa saat ini kita tidak mendapat hujan yang biasanya telah membasahi bumi kita,
mengairi sungai-sungai kita, menjadi minuman bagi tanaman, ternak dan kita sendiri?
Untuk menjawabnya, marilah kita ingat firman Allah subhânahu wa ta’âlâ berikut:
‫َذِلَك ِبَأَّن َهللا َلْم َيُك ُم َغِّيًر ا ِنْعَم ًة َأْنَعَمَه ا َعَلى َقْو ٍم َح َّتى ُيَغِّيُر وا َم ا ِبَأْنُفِس ِه ْم َو َأَّن َهَّللا َسِم يٌع َعِليٌم‬

https://nu.or.id/khutbah/cara-shalat-istisqa-lengkap-dengan-teks-khutbahnya-ECFVI 3/6
10/4/23, 9:06 AM Cara Shalat Istisqa Lengkap dengan Teks Khutbahnya | NU Online

(Siksaan) yang demikian itu adalah karena sesungguhnya Allah sekali-kali tidak akan
mengubah sesuatu nikmat yang telah dianugerahkan-Nya kepada suatu kaum, hingga
kaum itu mengubah apa-apa yang ada pada diri mereka sendiri, dan sesungguhnya Allah
Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui” (QS. al-Anfal: 53).
Ayat di atas menjelaskan bahwa memang pada dasarnya Allah Maha Pemurah dan
Penyayang sehingga senantiasa memberikan aneka nikmatnya kepada para hambanya.
Namun demikian, Apabila kemudian hamba-hamba tersebut mendustakan nikmat-Nya,
melakukan berbagai maksiat, melakukan aneka kezaliman yang kesemuanya dilarang
Allah, maka saat itulah Allah kemudian berubah dari asalnya memberi nikmat berubah
menjadi memberi hukuman. Bukan Allah yang berubah menjadi tidak penyayang, tetapi
manusia itu sendirilah yang berubah menjadi sosok yang tak layak disayangi lagi.
Akhirnya, sesuai firman tersebut, Allah akan memberikan beragam kesulitan dan
kesengsaraan kepada manusia. Karena itulah, marilah senantiasa kita bertobat kepada
Allah.
.
‫اْس َتْغِفُر وا َر َّبُكْم ِإَّنُه َكاَن َغَّفاًر ا ُيْر ِس ِل الَّسَم اَء َعَلْيُكْم ِم ْدَر اًر ا‬

Tentang air hujan, Imam Ibnu Majah meriwayatkan dari Abdullah ibnu Umar bahwasanya
Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda:
‫َو َلْم َيْم َنُعْو ا َز َكاَة‬ …… ‫َيا َم ْعَشَر الُم َهاِج ِر ْيَن َخ ْم ٌس ِإَذا اْبَتَلْيُتْم ِبِه َّن َو َأُعْو ُذ ِباِهلل َأْن ُتْدِر ُكْو ُهَّن‬
……‫َأْم َو اِلِه ْم ِإال ُم ِنُعْو ا الَقْطَر ِم َن الَّسَم آِء َو َلْو ال الَبَهاِئُم َلْم ُيْم َطُر ْو ا‬
“Wahai kaum Muhajirin! Ada 5 perkara di mana jika telah menimpa kalian maka tiada lagi
kebaikan bagi kalian. Dan aku berlindung dengan Allah S.W.T agar kalian tidak menemui
zaman itu. Di antara lima hal itu: …. Dan tidaklah mereka menahan zakat mal melainkan
ditahan juga air hujan dari langit untuk mereka. Jika seandainya bukan karena binatang
yang hidup di muka bumi ini niscaya tidak diturunkan hujan.” (H.R. Ibnu Majah)
Dalam hadits ini disebutkan bahwa orang-orang yang tidak mengeluarkan zakat mal
menjadi salah satu penyebab air hujan ditahan untuk turun. Artinya kemaksiatan yang kita
lakukan berupa menahan hak-hak kaum fakir miskin akan berbalik efek buruknya pada
masyarakat sendiri. Ketika kita tak lagi peduli dengan orang sekitar, maka Allah tak lagi
peduli dengan kita. Sebagaimana disebutkan dalam suatu hadits:
‫َو ُهللا ِفي َعْو ِن اْلَعْبِد َم ا َكاَن اْلَعْبُد ِفي َعْو ِن َأِخ يِه‬

https://nu.or.id/khutbah/cara-shalat-istisqa-lengkap-dengan-teks-khutbahnya-ECFVI 4/6
10/4/23, 9:06 AM Cara Shalat Istisqa Lengkap dengan Teks Khutbahnya | NU Online

“Allah akan selalu menolong seorang hamba, selama hamba tersebut menolong
saudaranya”. (HR. Muslim)
Karena itulah, mari kita tunaikan kewajiban zakat kita, kita tingkatkan kadar sedekah kita,
kita saling bantu meringankan beban orang-orang yang tidak mampu. Dengan begitu, kita
bisa berharap agar kemarau ini terangkat dan hujan segera turun kembali. Dan terakhir
yang paling penting, marilah kita perbanyak membaca istighfar, memohon ampun atas
dosa-dosa dan kesalahan yang telah kita buat, baik disengaja atau tidak. Itulah di antara
hal yang dapat membuat Allah menganugerahkan hujan pada manusia. Allah berfirman:
‫ُيْر ِس ِل الَّسَم اَء َعَلْيُكْم ِم ْدَر اًر ا‬ * ‫اْسَتْغِفُر وا َر َّبُكْم ِإَّنُه َكاَن َغَّفاًر ا‬
“Mohonlah ampun kepada Tuhan kalian, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun,
niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat” (QS. Nuh: 10-11).
Dengan istighfar yang sungguh-sungguh, dengan tobat yang nasuhah, insyaallah dosa
kita akan diampuni dan pada akhirnya berbagai nikmat Allah, salah satunya adalah hujan
kembali lagi kita dapat.
‫ الَّلُهَّم اْسِقَنا َغْيًثا ُم ِغ يًثا َهِنيًئا َو َح ًيا َر ِبيًعا َو َح ًنا َطَبًقا َغَدًقا ُم ْغِد ًقا َعاًّم ا َهِنًّيا‬،‫الَّلُهَّم اْسِقَنا َو َأِغ ْثَنا‬
،‫َمِر ًّيا َمِر يًعا َم ْر َتًعا َو اِباًل َشاِم اًل ُم ْس ِباًل ُمَج ِّلاًل َداِئًم ا َدَر ًر ا َناِفًعا َغْيَر َض اٍّر َعاِج اًل َغْيَر َر اِيٍث‬
‫ الَّلُهَّم َأْنِز ْل‬،‫ َو َتْج َعُلُه َباَل ًغا ِلْلَح اِض ِر ِم َّنا َو اْلَباِد‬،‫ َو ُتِغ يُث ِبِه اْلِع َباَد‬،‫َغْيًثا الَّلُهَّم ُتْح ِيي ِبِه اْلِباَل َد‬
‫ الَّلُهَّم َأْنِز ْل َعَلْيَنا ِم َن الَّسَم اِء َم اًء َطُه وًر ا‬،‫ َو َأْنِز ْل َعَلْيَنا ِفي َأْر ِض َنا َسَكَنَه ا‬،‫ِفي َأْر ِض َنا ِز يَنَتَه ا‬
. .
‫ُتْح ِيي ِبِه َبْلَدًة َم ْيًتا َو اْسِقِه ِم َّم ا َخ َلْقَت َأْنَعاًم ا َو َأَناِس َّي َكِثيًر ا الَّلُهَّم َح َو اَلْيَنا َو اَل َعَلْيَنا الَّلُهَّم َعَلى‬
.
‫ُر ُء وِس الِّظ َر اِب َو َم َناِبِت الَّشَج ِر َو ُبُطوِن اَأْلْو ِد َيِة َو ُظُه وِر اآْل َكاِم آمين يا رب العالمين‬

Khutbah II
)٧x( ‫َاْسَتْغِفُر َهللا الَعِظ ْيَم الذي َال اله ِاَّال ُهَو الَح ُّي الَقـُّيوُم َو َاُتْو ُب ِاَلْيِه‬
‫ َو َأْش َه ُد َأْن َال ِاَلَه ِإَّال ُهللا َو ُهللا َو ْح َدُه َال‬. ‫الحمد ِهلل َعلَى ِإْح َساِنِه َو الُّشْك ُر َلُه َعلَى َتْو ِفْيِقِه َو ِاْم ِتَناِنِه‬
‫ اللُهَّم َصِّل َعَلى َسِّيِدَنا‬. ‫َشِر ْيَك َلُه َو َأْش َه ُد أَّن َسِّيَدَنا ُمَح َّم ًدا َعْبُدُه َو َر ُسْو ُلُه الَّداِع ى إلَى ِر ْض َو اِنِه‬
‫ُمَح َّم ٍد ِو َعَلى َاِلِه َو َأْص َح اِبِه َو َسِّلْم َتْسِلْيًم ا ِك ثْيًر ا‬
‫َأَّم ا َبْعُد َفيَا َاُّيَه ا الَّناُس ِاَّتُقوا َهللا ِفْيَم ا َأَمَر َو اْنَتُهْو ا َعَّم ا َنَه ى َو اْع َلُمْو ا َأَّن َهللا َأَمَر ُكْم ِبَأْم ٍر َبَدَأ ِفْيِه‬
‫ِبَنْفِس ِه َو َثـَنى ِبَم آل ِئَكِتِه ِبُقْدِسِه َو َقاَل َتعَاَلى ِإَّن َهللا َو َم آلِئَكَتُه ُيَص ُّلْو َن َعلَى الَّنِبى يآ َاُّيَه ا اَّلِذْيَن‬
https://nu.or.id/khutbah/cara-shalat-istisqa-lengkap-dengan-teks-khutbahnya-ECFVI 5/6
‫‪.‬‬
‫‪10/4/23, 9:06 AM‬‬ ‫‪Cara Shalat Istisqa Lengkap dengan Teks Khutbahnya | NU Online‬‬

‫آَم ُنْو ا َص ُّلْو ا َعَلْيِه َو َسِّلُمْو ا َتْسِلْيًم ا اللُهَّم َصِّل َعَلى َسِّيِدَنا ُمَح َّم ٍد َص َّلى ُهللا َعَلْيِه َو َسِّلْم َو َعَلى آِل‬
‫َسِّيِدنَا ُمَح َّم ٍد َو َعَلى َاْنِبيآِئَك َو ُر ُسِلَك َو َم آلِئَكِة ْالُم َقَّر ِبْيَن َو اْر َض الّلُهَّم َعِن ْالُخ َلَفاِء الَّر اِش ِدْيَن َأِبى‬
‫َبْك ٍر َو ُعَم ر َو ُعْثَم ان َو َعِلى َو َعْن َبِقَّيِة الَّص َح اَبِة َو الَّتاِبِع ْيَن َو َتاِبِع ي الَّتاِبِع ْيَن َلُهْم ِبِاْح َساٍن ِاَلى‬
‫‪.‬‬
‫َيْو ِم الِّدْيِن َو اْر َض َعَّنا َم َعُهْم ِبَر ْح َم ِتَك َيا َأْر َح َم الَّر اِح ِم ْيَن‬

‫‪---waktu membalik selendang surban dengan menghadap kiblat---‬‬


‫اللُهَّم اْج َعْلَه ا ُسْقَيا َر ْح َم ٍة‪َ ،‬و َال َتْج َعْلَه ا ُسْقَيا َعَذاٍب‪َ ،‬و َال َم ْح ٍق ‪َ ،‬و َال َبَالٍء ‪َ ،‬و َال َهْدٍم ‪َ ،‬و َال َغرٍق ؛‬
‫اللُهَّم َعَلى الِّظ َر اِب َو اآلَكاِم َو َم َناِبِت الَّشَج ِر ‪ ،‬وُبُطوِن اَألْو ِد َيِة ؛ اللُهَّم َح َو اَلْيَنا َو َال َعَلْيَنا‪ ،‬اللُهَّم‬
‫اْسِقنا َغْيًثا ُم غيًثا‪َ ،‬مِر يًئا َمِر يًعا‪َ ،‬سَّح ا َعاًّم ا‪َ ،‬غَدًقا َطَبًقا‪ُ ،‬مَج ِّلًال َداِئًم ا إَلى َيْو ِم الِّديِن ؛ اللُهَّم‬
‫اْسِقَنا الَغْيَث ‪َ ،‬و َال َتْج َعْلَنا ِم َن اْلَقاِنِط يَن ؛ اللُهَّم ِإَّن ِباْلِع َباِد َو الِبَالِد ِم َن اْلُجْه ِد َو اْلُج وِع َو الَّض ْنِك َم ا‬
‫َال َنْشُكو ِإَّال ِإَليَك ؛ اللُهَّم َأْنِبْت َلَنا الَّز ْر َع‪َ ،‬و َأِد َّر َلَنا الَّض ْر َع‪َ ،‬و َأْنِز ْل َعَلْيَنا ِم ْن َبَر َكاِت الَّسَم اِء ‪،‬‬
‫َو َأْنِبْت َلَنا ِم ْن َبَر َكاِت اَألْر ِض ‪َ ،‬و اْك ِش ْف َعَّنا ِم َن اْلَبَالِء َم ا َال َيْك ِش ُفُه َغْيُر َك ؛ اللُهَّم ِإَّنا‬
‫‪.‬‬
‫َنْس َتْغِفُر َك ‪ِ ،‬إَّنَك ُكْنَت َغَّفاًر ا‪َ ،‬فَأْر ِس ِل الَّسَم اَء َعَلْيَنا ِم ْدَر اًر ا آمين يا رب العالمين‬
‫!‬
‫ِع َباَدِهللا ِإَّن َهللا َيْأُمُر َنا ِبْالَعْدِل َو ْاِإل ْح َساِن َو ِإْيتآِء ِذي ْالُقْر بَى َو َيْنَه ى َعِن ْالَفْح شآِء َو ْالُم ْنَكِر‬
‫َو ْالَبْغي َيِع ُظُكْم َلَعَّلُكْم َتَذَّكُر ْو َن َو اْذُكُر وا َهللا ْالَعِظ ْيَم َيْذُكْر ُكْم َو اْشُكُر ْو ُه َعلَى ِنَعِم ِه َيِز ْدُكْم َو َلِذ ْك ُر‬
‫ِهللا َأْك َبْر‬

‫‪Ustadz Abdul Wahab Ahmad, Wakil Katib PCNU Jember dan Peneliti Bidang Aqidah di‬‬
‫‪Aswaja NU Center Jawa Timur.‬‬
‫‪Tags‬‬

‫‪https://nu.or.id/khutbah/cara-shalat-istisqa-lengkap-dengan-teks-khutbahnya-ECFVI‬‬ ‫‪6/6‬‬

Anda mungkin juga menyukai