dan Sunnah
Nama Kelompok:
1. Alzena Tajzierus Avidar (23401002)
2. Tegar Setiawan (23401007)
3. Aditya Ananta Purwadi (23401008)
4. Irfan (23401012)
5. Wahid Fadilah (23401013)
6. Dwi Suprianto (23401043)
7. Restu Mahardika (23401035)
Sholat:
Sholat Fardu: Sholat Sunnah:
• Sholat Subuh
• Sholat Dzuhur
• Sholat Ashar
• Sholat Maghrib
• Sholat Isya
Sholat Fardhu Kifayah
Sholat Fardhu Kifayah adalah sholat yang diwajaibkan bagi seluruh
Muslim, tapi akan gugur dan menjadi sunnah jika telah
dilaksanakan oleh sebagian Muslim yang lain. Sholat yang termasuk ke
dalam Fardhu Kifayah adalah Sholat Jenazah.
Syarat Sah Sholat
1. Mengetahui Waktu Masuk Sholat secara yakin.
2. Suci.
3. Menutup Aurat.
4. Menghadap Kiblat.
5. Niat
6. Tertib dan Muwaalaat dalam Setiap Perbuatan
7. Meninggalkan Percakapan dan Perbuatan yang Tidak Berkaitan dengan
Sholat.
8. Tidak Makan dan Minum.
Urutan Tata Cara Sholat
1. Niat (niyyah)
2. Takbiratul Ihram dan iftitah:
3. Membaca Surah Al-Fatihah:
4. Membaca Surah lain (Surah pendek):
5. Rukuk (ruku’):
6. I'tidal:
7. Sujud (sujud pertama):
8. Duduk di antara dua sujud:
9. Sujud kedua:
10. Duduk tasyahhud:
11. Salam:
NIAT
Sholat Berjamaah (imam):
Ushalli fardladz dzuhri arba'a raka'aatin mustaqbilal qiblatai imaaman lillaahi
ta'aalaa. "Saya niat salat fardu Dzuhur empat rakaat dengan menghadap kiblat
karena Allah Ta'ala.“
Makmum:
Ushalli fardladz dzuhri arba'a raka'aatin mustaqbilal qiblati ma'muman lillaahi
ta'aalaa.
Sendiri:
Ushollid fardhozh zhuhri arba'a roka'aatin mustaqbilal qiblati adaa-an lillaahi
ta'aalaa. Artinya:
Urutan Sholat
Takbiratul Ihram:
Setelah niat, mengangkat tangan sejajar dengan bahu atau sedikit di bawahnya
sambil mengucapkan "Allahu Akbar" adalah takbiratul ihram. Takbir ini menandai
dimulainya sholat dan memasuki keadaan ihram.
Iftitah:
"Allaahu akbar kabiraa walhamdulillaahi katsiiraa, wa subhaanallaahi bukratan
wa'ashiilaa. Innii wajjahtu wajhiya lilladzii fatharas samaawaati wal ardha haniifan
musliman wa maa anaa minal musyrikiin. Inna shalaatii wa nusukii wa mahyaaya
wa mamaatii lillaahi rabbil 'aalamiin.
Membaca Surah Al-Fatihah: Setelah takbiratul ihram, membaca Surah Al-Fatihah
adalah langkah selanjutnya. Surah ini wajib dibaca dalam setiap rakaat sholat.
Membaca Surah lain (Surah pendek): Setelah Al-Fatihah, membaca surah lain
dari Al-Qur'an dalam rakaat pertama dan kedua sholat fardu. Pada rakaat ketiga
dan keempat, setelah Al-Fatihah, membaca surah pendek atau ayat-ayat dari Al-
Qur’an.
I'tidal: “Rabbana lakal hamdu milius samawati wa mil ul Ardhi wa milu maa syita
min syaiin ba’du” Setelah rukuk, kembali berdiri tegak dalam posisi yang disebut
i'tidal. Tubuh berdiri lurus dengan tangan di samping badan.
Sujud (sujud pertama): “Subhaana robbiyal a'laa wa bihamdih.” Setelah i'tidal,
melakukan sujud pertama dengan meletakkan dahi, hidung, dua telapak tangan,
dua lutut, dan ujung kedua kaki di atas lantai.
Setelah sujud kedua, duduk tasyahhud dengan cara duduk di atas kaki kiri, dan
tangan kanan diletakkan di atas paha kanan dengan jari-jari telunjuk sedikit
diangkat. Membaca tasyahhud merupakan bagian penting dalam sholat.
Duduk tasyahhud akhir: "At tahiyyaatul mubaarakaatush shalawaatuth
thoyyibaatulillaah. As salaamu'alaika ayyuhan nabiyyu wa rahmatullaahi
wabarakaatuh, assalaamu'alaina wa'alaa ibaadillaahishaalihiin. asyhaduallaa ilaaha
illallaah, wa asyhadu anna muhammad rasuulullaah.
Artinya: "Aku niat sholat sunah sebelum Subuh dua rakaat karena Allah Taala."
Artinya: “Aku berniat melakukan salat sunah sesudah Isya dua rakaat, sambil
menghadap kiblat, saat ini, karena Allah ta'ala.”
Hukum Shalat Sunnah
Hukum shalat sunnah menurut para ulama
Umunya dianngap sebagai amalan Yang dianjurkan dan mendapat pahala, tetapi
bukan termasuk kewajiiban seperti shalat fardhu. Ada berbagai jenis,shalat sunah,
seperti mu’akkadah (yang ditekankan) dan ghairu mu’akkadah (yang tidak begitu
ditekankan).pandangan ulama bervariasi namun umumnya mereka sepakat bahwa
melaksanakan shalat sunnah adalah perbuatan baik yang mendekatkanndiri kepada
allah.
Dua Jenis Shalat Sunnah
- SAHLAT SUNAH MU’AKKADAH
Shalat sunah mu’akkadah adalah shalat sunah yang ditekankan atau
dianjurkan secara kuat. Para ulama umumnya sepakat bahwa melaksanakan
shalat sunnah mu’akkadah adalah perbuatan yang sangat dianjrkan dan
membawa pahala.