Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugass mata kuliah
Ilmu Fikih/Ushul Fikih
Dosen pengampu : Indra Saepul Hidayat, S.P.d.I, M.P.d
Disusun oleh :
RIDWAN FARID
ANISA INDRIYANI
2022 M/ 1443 H
KATA PENGANTAR
Puji beserta syukur tidak lupa kita panjatkan kehadirat Allah SWT. yang mana Allah
telah melimpahkan rahmat, karunia, beserta hidayahnya, sehingga kami mampu menyelesaikan
tugas makalah “Ilmu Fikih” ini dengan baik dan lancar.
Kami ucapkan terima kasih banyak atas pihak-pihak yang telah memotivasi dan
membantu kami dalam menyelesaikan tugas makalah “Ilmu Fikih”, terutama pada dosen
pengampu mata kuliah, keluarga, dan teman kami semua. Mengingat makalah ini masih sangat
jauh dari kata memuaskan kami mohon pemberian maafnya dan sedikit kritik agar kami bisa
membuat makalah yang lebih baik lagi di kesempatan yang lain.
Akhir kata kami ucapkan terima kasih banyak pada pembaca yang berkenan membaca
tulisan ini. Semoga tulisannya bermanfaat untuk kita semua. Amin…
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATAPENGANTAR........................................................................................... ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................... 1
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................1
C. Tujuan Masalah............................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................... 2
A. Kesimpulan……….......................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................7
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Tujuan utama shalat rowatib addalah untuk memperbaiki dan menyempurnakan
kekurangan dari shalat wajib lima waktu , Shalat Sunnah rowatib juga merupakan shalat Sunnah
yang mengiringi shalat wajib lima waktu. Anjuran mendirikan shalat rawatib dalam sabda Nabin
Muhammad SAW:
“Barangsiapa yang mengerjakan dua belas rakaat shalat Sunnah rawatib sehari semalam, maka
akan dibangunkan baginya suatu rumah di syurga.”
(H.R. Muslim dan Tirmidzi)
B. Rumusan Masalah
1.Apa itu shalat Sunnah rowatib?
2.Apa hukum dari shalat Sunnah rowatib?
3.Bagaimana cara mempraktekannya?
C. Tujuan masalah
1.Mengetahui arti atau maksud dari shalat Sunnah rowatib
2.Mengetahui hokum dari shalat Sunnah rowatib
3.Tau cara mempraktekannya agar bisa diamalkan
1
BAB II
PEMBAHASAN
artinya:”Dari Abdullah bin Umar, ia berkata: “Saya ingat dari Rasulullah Saw, dua
rakaatsebelum Zuhur, dua rakaat sesudah Zuhur, dua rakaat sesudah Magrib, dua rakaatsesudah
Isya, dan dua rakaat sebelum Subuh”. (HR. Bukhari dan Muslim).
b. Sholat Sunat Rawatib ghoiru Muakkad yaitu sholat sunah yang kurang dianjurkan untuk
dilaksanakan,karena Nabi Muhammad Saw tidak selalu melaksanakannya
2
Sholat sunat Rawatib ghairu Muakkad terdiri dari :
1) Dua rakaat sebelum Sholat Zuhur.
2) Dua rakaat sesudah Sholat Zuhur.
3) Empat rakaat sebelum Sholat Ashar.
4) Dua rakaat sebelum Sholat Magrib.
5) Dua rakaat sebelum Sholat Isya.
Namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan sholat sunah rawatib sbb:
1. Tidak didahului azan dan iqomah.
2. Dilaksanakan secara munfarid (sendirian).
3. Bacaannya tidak dinyaringkan.
4. Jika lebih dari dua rakaat, maka setiap dua rakaan satu dalam.
5. Sebaiknya tempat mengerjakan sholat rawatib pindah sedikit dari tempat mengerjakan
sholat fardu.
6. Diutamakan pada rakaat pertama membaca Surat Al Kafirun, dan pada rakaat kedua
membaca Surat Al Ikhlas.
7. Diawali dengan niat menurut macam sholatnya.Niat melaksanakan sholat rawatib cukup
dalam hati sesuai dengan macam sholat rawatib tersebut, tetapiboleh diucapkan atau
dilafalkan.
3
Adapun lafal niat sholat sunah rawatib sbb:
Niat Sholat sunah rawatib qobliyah Subuh (sebelum sholat subuh)
artinya: “Saya niat sholat sunah sebelum Subuh dua rakaat karena Allah”Niat Sholat sunah
rawatib qobliyah Zuhur (sebelum sholat Zuhur)
artinya: “Saya niat sholat sunah sebelum zuhur dua rakaat karena Allah”Niat Sholat sunah
rawatib ba’diyah Zuhur (sesudah sholat Zuhur)
artinya: “Saya niat sholat sunah sesudah Zuhur dua rakaat karena Allah”Niat Sholat sunah
rawatib qobliyah Asar (sebelum sholat Asar)
artinya: “Saya niat sholat sunah sebelum asar dua rakaat karena Allah”Niat Sholat rawatib
qobliyah Magrib (sebelum sholat Magrib)
artinya: “Saya niat sholat sunah sebelum Magrib dua rakaat karena Allah”Niat Sholat
sunah rawatib ba’diyah Magrib (sesudah sholat Magrib)
artinya: “Saya niat sholat sunah sesudah Magrib dua rakaat karena Allah”Niat Sholat
rawatib qobliyah Isya’ (sebelum sholat Isya’)
4
artinya: “Saya niat sholat sunah sebelum Isya’ dua rakaat karena Allah”Niat Sholat rawatib
ba’diyah Isya’ (sesudah sholat Isya’)
artinya: “Saya niat sholat sunah sesudah Isya’ dua rakaat karena Allah”
5
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tujuan utama shalat rowatib addalah untuk memperbaiki dan menyempurnakan
kekurangan dari shalat wajib lima waktu . Shalat Sunnah rowatib juga merupakan shalat
Sunnah yang mengiringi shalat wajib lima waktu. Secara rinci shalat Sunnah rawatib
yang didirikan sebelum shalat fardhu dinamakan sebagai shalat Sunnah qabliyah ,
sedangkan yang dilakukan sesudah shalat fardhu disebut shalat Sunnah ba`diyyah.
Akan tetapi, berdasarkan jenisnya, ada shalat Sunnah rawatib yang sangat dianjurkan
pengerjaannya, yaitu shalat Sunnah rawatib muakkad, yang sangat rugi apabila tidak
dikerjakan. Kemudian, ada juga shalat rowatib ghairu muakkad yang hukumnya sekedar
Sunnah biasa. Salat Sunnah rowatib lazimnya dilaksanakan dengan cara munfarid atau
sendirian, serta bacaannya juga sirr atau tidak dinyaringkan.
6
DAFTAR PUSAKA
-Academia.edu”
https://www.academia.edu/7483010/BAB_VII_SHALAT_SUNNAH_RAWATIB
-https://tirto.id/rangkuman-materi-shalat-sunnah-rawatib-dalam-ajaran-islam-gsom