Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji syukur hanya patut kami panjatkan kepada Allah SWT
yang dimana atas berkat nikmat dan karunia-Nya kami masih bisa diberikan kesehatan
sehingga bisa menyusun makalah ini sampai selesai. Shalawat serta salam tak lupa kita
curahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, yang dimana atas berkat perjuangan
dan dakwah beliau kita masih bisa merasakan nikmat nya Agama Islam sampai saat ini.

Kami juga tak lupa mengucapkan terima kasih terhadap bantuan serta bimbingannya
untuk pak Ubaidillah M.Pd.I, selaku dosen pengampu mata kuliah FIQIH. Penulis berharap
semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca. Kami
tahu bahwasanya makalah kami masih banyak kekurangan dan kesalahan, oleh karena itu
kami sebagai penyusun makalah berharap mendapatkan kritik dan saran kepada teman-teman
dan juga kepada bapak dosen, agar kami bisa melengkapi dan menyempurnakan makalah ini.

[Type text] Page 1


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................................................1
C. Tujuan Pembahasan...........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................2
A. PENGERTIAN SHOLAT SUNAH...................................................................................2
B. MACAM-MACAM SHOLAT SUNAH............................................................................2
BAB III PENUTUP.........................................................................................................................7
Kesimpulan.................................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................8

[Type text] Page 2


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penjelasan ulum hadist ini akan mengungkap bagaimana perkembangan,
sejarahnya ulum hadist, dan cabang-cabangnya, Karena itu telaah ulum hadisrt agar
mengetahui hukum-hukum dan tangakah keseharian nabi muhammad.

Dengan itu kelompok kami akan menguraikan tentang makna, pendekatan


dalam memahami makna kata dan makna menurut para ahli bahasa arab,hubungan
bahasa dan pikiran, dan proses pemerolehan makna.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian sholat sunah?
2. Sebutkan pembagian dan macam-macam sholat sunah!

C. Tujuan Pembahasan
1. Mengetahui pengertian sholat sunah
2. Mengetahui macam-macam dan pelaksanaan sholat sunah

[Type text] Page 3


BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN SHALAT SUNAH


Salat sunah adalah beragam jenis shalat yang dianjurkan untuk dikerjakan,
akan tetapi tidak diwajibkan. Seorang muslim tidak berdosa ketika tidak
melaksanakan shalat sunah, sedangkan melaksanakannya berarti memperoleh pahala.
Shalat sunah terbagi lagi menjadi dua, yaitu shalat sunah muakkad dan shalat sunah
ghairu muakkad.

Shalat sunah muakkad adalah shalat sunah yang dianjurkan dengan penekanan
yang kuat (hampir mendekati wajib), seperti shalat dua hari raya muslim dan shalat
tarawih. Sedangkan shalat sunah ghairu muakkad adalah shalat sunah yang dianjurkan
tanpa anjuran dengan penekanan yang kuat.

B. MACAM-MACAM SHALAT SUNAH DAN PELAKSANAANNYA


a. Shalat Rawatib
Sholat rawatib terbagi menjadi dua bagian berdasarkan segi waktu yakni
sholat qabliyah (dilakukan sebelum sholat wajib) dan sholat ba'diyah (dilakukan
sesudah sholat wajib).

Sementara itu, berdasarkan segi hukum, sholat rawatib juga terbagi menjadi
dua bagian yakni sunnah muakkad dan sunnah ghairu muakkad. Sunnah muakkad
adalah sunnah yang sangat dianjurkan dan memiliki banyak keutamaan. Sedangkan
sunnah ghairu muakkad adalah sunnah yang keutamaannya tidak sebanyak sunnah
muakkad.

Sunah Qabliyah:
1) 2 raka’at sebelum shalat subuh
2) 4 raka’at sebelum shalat dzuhur
3) 2 raka’at sebelum shalat ashar
4) 2 raka’at sebelum shalat maghrib
5) 2 raka’at sebelum shalat isya’

Sunah Ba’diyah:
1) 2 raka’at sesudah shalat dzuhur
2) 2 raka’at sesudah sholat maghrib
3) 2 raka’at sesudah shalat isya

[Type text] Page 4


Sunah Mu’akkad:
1) 2 raka’at sebelum shalat subuh
2) 4 raka’at sebelum shalat dzuhur
3) 2 raka’at sesudah shalat dzuhur
4) 2 raka’at sesudah shalat maghrib
5) 2 raka’at sesudah shalat isya’

Sunah Ghaira Mu’akkad:


1) 2 raka’at sebelum shalat ashar
2) 2 raka’at sebelum shalat maghrib
3) 2 raka’at sebelum shalat isya’

b. Shalat Dhuha
Cara pelaksanaannya:
1. Membaca niat shalat dhuha
2. Takbiratul ihram
3. Baca surat Al-fatihah
4. Baca surat pendek Al-qur’an
5. Ruku’
6. I’tidal
7. Sujud pertama
8. Duduk diantara dua sujud
9. Sujud kedua
10. Kemudian berdiri lagi untuk melanjutkan raka’at kedua (untuk yang dibaca
pada raka’at kedua surat pendek)
11. Ruku’
12. I’tidal
13. Sujud pertama
14. Duduk diantara dua sujud
15. Sujud kedua
16. Tahiyat akhir
17. Salam

c. Shalat Tahajud
Cara pelaksanaannya:
1. Atur untuk bangun pada dini hari
2. Bangun tidur dan melaksanakan wudhu sebelum melaksanakan shalat tahajud.
3. Usahakan untuk melakukan shalat tahajud ditempat yang suci dan tenang
4. Niat untuk shalat tahajud
5. Melaksanakan 2 raka’at (dibolehkan melaksanakan raka’at tambahan)

d. Shalat Tasbih
Cara pelaksanaannya:
1. Berdiri menghadap kiblat sambil mengukuhkan niat dalam hati untuk
melaksanakan sholat tasbih karena Allah SWT. Niat sholat tasbih yaitu:
‫ُأَص ِّلْي ُس َّنَة الَتْس ِبْيِح َأْر َبَع َر َك َع اٍت ِهلِل َتَع اَلى‬

[Type text] Page 5


Artinya: Sengaja aku sholat sunah tabsih empat rakaat karena Allah SWT.
2. Takbiratul ihram sambil membaca Allahu akbar
3. Membaca doa iftitah dan surat Al Fatihah
4. Membaca ayat atau surat dari al Qur'an
5. Membaca bacaan tasbih sebanyak 15 kali sebagai berikut:
‫ُسْبَح اَن ِهَّللا َو اْلَحْم ُد ِهَّلِل َو َال ِإَلَه ِإَّال ُهَّللا َو ُهَّللا َأْك َبُر‬
Artinya: Mahasuci Allah, segala puji bagi Allah, tidak ada Tuhan selain
Allah, Allah Mahabesar.
6. Rukuk dan membaca bacaan rukuk, lalu membaca tasbih 10 kali
7. I'tidal dan membaca bacaan i'tidal, lalu membaca tasbih 10 kali
8. Sujud dan membaca bacaan sujud, lalu membaca tasbih 10 kali
9. Duduk di antara dua sujud dan membaca bacaan doa duduk antara dua judu,
lalu membaca tasbih 10 kali
10. Sujud kedua dengan membaca bacaan doa sujud, lalu membaca tasbih 10 kali
11. Duduk sejenak sambil membaca tasbih 10 kali, lalu bangkit berfiri untuk rakaat
selanjutnya.

e. Shalat Istikharah
Cara pelaksanaannya:
1. Baca niat shalat istikharah
2. Takbiratul ihram
3. Baca surat Al-fatihah
4. Baca surat Al-kafirun
5. Ruku’
6. I’tidal
7. Sujud pertama
8. Duduk diantara dua sujud
9. Sujud kedua
10. Kemudian berdiri lagi untuk melanjutkan raka’at kedua (untuk yang dibaca
pada raka”at kedua yaitu Al-fatihah dan Al-ikhlas)
11. Ruku’
12. I’tidal
13. Sujud pertama
14. Duduk diantara dua sujud
15. Sujud kedua
16. Tahiyat akhir
17. Salam

f. Shalat Hajat
Cara pelaksanaannya:
1. Baca niat shalat hajat
2. Takbiratul ihram
3. Baca surat Al-fatihah
4. Baca surat Al-qur’an (disunahkan surat panjang)
5. Ruku’
6. I’tidal

[Type text] Page 6


7. Sujud pertama
8. Duduk diantara dua sujud
9. Sujud kedua
10. Kemudian berdiri lagi untuk melanjutkan raka’at kedua (untuk yang dibaca
pada raka”at kedua disunahkan surat panjang)
11. Ruku’
12. I’tidal
13. Sujud pertama
14. Duduk diantara dua sujud
15. Sujud kedua
16. Tahiyat akhir
17. Salam

e. Shalat Taubat
Cara pelaksanaannya:
1. Baca niat shalat taubat
2. Takbiratul ihram
3. Baca surat Al-fatihah
4. Baca surat pendek Al-qur’an
5. Ruku’
6. I’tidal
7. Sujud pertama
8. Duduk diantara dua sujud
9. Sujud kedua
10. Kemudian berdiri lagi untuk melanjutkan raka’at kedua (untuk yang dibaca
pada raka”at kedua surat pendek)
11. Ruku’
12. I’tidal
13. Sujud pertama
14. Duduk diantara dua sujud
15. Sujud kedua
16. Tahiyat akhir
17. Salam

f. Shalat Witir
1. Membaca niat shalat witir
2. Takbiratul ihram
3. Membaca surat Al-fatihah
4. Membaca surat pendek
5. Ruku’
6. I’tidal (membaca do’a qunut pada raka’at terakhir)
7. Sujud
8. Tahiyat akhir
9. Salam

g. Shalat Gerhana

[Type text] Page 7


Cara pelaksanaannya:
1. Niat shalat gerhana
‫َم أُم وًم ا هلل َتَع اَلى‬/ ‫َص ِّلي ُس َّنَة الُخ ُسوِف َر ْك َع َتْيِن ِإَم اًم‬
2. Takbiratul Ihram.
3. Setelah mengucapkan takbir, maka baca taawudz dan Surat Al-Fatihah.
Kemudian, membaca surat panjang misalnya Al-Baqarah.
4. Karena dianjurkan memanjakan ruku’, bisa disertai dengan membaca tasbih
selama 100 kali.
5. Kemudian bangkit tapi tidak membaca doa I’tidal, melainkan baca Surat Al-
Fatihah. Setelah itu membaca surat yang lebih pendek.
6. Ruku’ lagi dengan membaca tasbih selama 80 kali.
7. Kemudian, bangkit dan membaca doa I’tidal.
8. Sujud dengan membaca tasbih 100 kali seperti waktu ruku’ pertama.
9. Duduk di antara dua sujud.
10. Sujud kedua dengan membaca tasbih 80 kali selama ruku’ kedua.
11. Duduk istirahat atau duduk sejenak sebelum bangkit untuk mengerjakan rakaat
kedua.
12. Bangkit dari duduk, lalu mengerjakan rakaat kedua dengan gerakan yang sama
dengan rakaat pertama.
13. Namun setelah membaca Al-Fatihah dianjurkan membaca surat An-Nisa pada
rakaat pertama. Untuk rakaat kedua dianjurkan membaca Surat Al-Maidah.
14. Mengucapkan salam.

h. Shalat Istisqa’
Cara pelaksanaannya:
1. Membaca niat shalat istisqa’
2. Sholat dua rakaat.
3. Rakaat pertama takbir tujuh kali sebelum membaca surat Al-Fatihah.
4. Rakaat kedua takbir lima kali sebelum membaca surat Al-Fatihah.
5. Khutbah dua atau sekali sebelum (atau setelah) shalat. Khutbah setelah sholat
lebih utama.
6. Sebelum masuk khutbah pertama khatib membaca istighfar sembilan kali.
7. Sebelum masuk khutbah kedua khatib membaca istighfar tujuh kali.
8. Perbanyak doa dalam khutbah kedua. Wallahu a‘lam.

[Type text] Page 8


BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Kesimpulan dari pemaparan pemakalah tadi dapat kita simpulkan bahwa FIQIH
sangatlah penting bagi kita semua, karena kita mempelajari sholat sunah (macam-macam dan
cara pelaksanaannya), karena itu sudah seharusnya bagi kita sebagai muslim untuk
mempelajari fiqih.

Tujuan mempelajari fiqih antara lain:

1. Agar mengetahui pengertian sholat sunah


2. Supaya mengetahui macam-macam shalat sunah dan cara pelaksanaannya.
Makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan, makalah yang kami buat tentu masih
banyak kekurangan baik dari segi materi, pemilihan kosa kata yang kurang tepat, maupun
kekurangan referensi. Kritik dan saran yang membangun sanat kami harapkan agar dapat
membuat makalah yang lebih baik lagi.

[Type text] Page 9


DAFTAR PUSTAKA

https://zakat.or.id/niat-hadist-dan-tata-cara-shalat-gerhana-bulan

https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6293489/kapan-waktu-terbaik-sholat-
dhuha-sesuai-sunnah

https://www.viva.co.id/edukasi/1513481-sholat-sunnah

[Type text] Page 10

Anda mungkin juga menyukai