Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

FIQIH
TEMA : SHALAT RAWATIB
SHALAT DHUHA
SHALAT TAHAJUD
SHALAT HAJAD

Disusun untuk Memenuhi Tugas Fiqih Ibadah


Yang di Bimbing Oleh Bapak H. Moh. Al-Faiz. Lc. M. Ag

Disusun Oleh Kelompok 7:


Ahmad Adib Jiddan Al Qooni 07020121028
Alifya Muhammada Innany Ana 07040121073

PROGRAM STUDI AQIDAH FILSAFAT ISLAM


FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILFAT ISLAM
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur atas kehadirat ALLAH SWT yang mana telah memberi
kenikmatan iman, islam, ihsan dan kesehatan sehingga dapat mengerjakan dan
menyelesaikan makalah ini dengan baik.

Tak lupa shalawat serta salam tetap kita curahkan kepada junjungan kita
nabi besar MUHAMMAD SAW yang mana telah menuntun kita dari jalan yang
gelap gulita menuju jalan yang terang benerang yaitu agama islam.

Kami berharap adanya makalah ini bisa bermanfaat bagi kami dan banyak
orang dengan bertambahnya ilmu pengetahuan dan semoga bisa dipraktikkan
dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun makalah ini, tentu masih banyak salah dan
kekurangan karna keterbatasan ilmu pengetahuan dan pengalaman, untuk itu kami
berharap kepada pembaca untuk memberi kritik dan saran yang membangun dan
memotivasi agar kami bisa menjadi pribadi yang lebih baik dan bermanfaat bagi
orang lain.

Pasuruan, 01 November 2021


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB 1 : PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan Masalah

BAB 2 : PEMBAHASAN
1. Pengertian Shalat Rawatib
2. Pengertian Shalat Dhuha
3. Pengertian Shalat Tahajud

4. Pengertian Shalat Hajad

BAB 3 : Kesimpulan
Penutup
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Shalat merupakan kewajiban yang tidak dapat di tinggalkan bagi umat
muslim yang sudah mukalaf. Dalam syariat Islam shalat dibagi kedalam dua jenis,
yakni shalat fardhu dan sholat sunnah. Sengaja disayriatkan sholat sunnah ialah
untuk menambal kekurangan yang mungkin terdapat pada shalat-shalat fardhu,
maka perlu disempurnakan dengan shalat sunnah.  Selain itu juga karena shalat itu
mengandung keutamaan yang tidak terdapat pada ibadah-ibadah lain. Banyak
sekali macam-macam sholat sunnah yang disaryiatkan. Namun karena terkadang
beberapa amalan sunnah seringkali “terlupakan”, maka dengan demikan maka
pada kesempatan kali ini kami akan menguraikan dari macam-macam dari sholat
sunnah agar menjadi pengingat agar setelah ini bisa melaksanakan amalan-amalan
sunnah terkhusus shalat sunnah menjadi semakin baik.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara shalat rawatib?
2. Bagaimana cara shalat dhuha?
3. Bagaimana cara shalat tahajud?
4. Bagaimana cara shalat istikharah?
5. Bagaimana cara shalat hajad?

C. Tujuan Masalah
Untuk mengetahui dan mehamahami dengan baik tatacara pelaksanaan
Shalat Sunnah Rawatib, Dhuha, Tahajud, Istikharah dan Shalat Hajad.
BAB 2

Pembahasan

A.SHALAT RAWATIB

Shalat Rawatib adalah shalat sunah yang mengiringi shalat fardu. Shalat
sunah ini dilakukan sebelum (qobliyah) dan sesudahnya (ba’diyah).
Seorang Muslim yang mengerjakan shalat rawatib memiliki banyak
keutamaan di sisi Allah SWT. Ini dijelaskan dalam beberapa hadist Rasulullah,
salah satunya sebagai berikut:“Barangsiapa melaksanakan empat rakaat sebelum
dzuhur dan 4 rakaat sesudahnya, maka Allah mengharamkan baginya api
neraka.” (HR. Tirmidzi).
Mengingat keutamaannya yang sangat besar, tentu timbul motivasi untuk
mengerjakannya. Berikut bacaan niat dan tata cara shalat rawatib yang sesuai
dengan ajaran Rasulullah SAW.
Shalat Rawatib
1. Jumlah Rakaat dan Waktu Pengerjaannya
Shalat sunah rawatib dibagi menjadi dua, yaitu muakkad dan ghairu muakkad.
Muakkad artinya sangat dianjurkan untuk dikerjakan, sedangkan ghairu muakkad
artinya tidak terlalu dianjurkan.
Keduanya memiliki jumlah rakaat dan waktu pengerjaan yang berbeda.
Hal ini dijelaskan dalam hadist Rasulullah SAW.
Adapun waktu pengerjaan dan jumlah rakaat shalat sunah rawatib muakkad
adalah sebagai berikut:
 2 rakaat sebelum Subuh
 2 atau 4 rakaat sebelum Dzuhur
 2 atau 4 rakaat sesudah Dzuuhur
 2 rakaat sesudah Maghrib
 2 rakaat sesudah Isya’
Sedangkan waktu pengerjaan dan jumlah rakaat shalat sunah ghairu muakkad
adalah sebagai berikut:
 2 atau 4 rakaat sebelum shalat ashar (jika dikerjakan 4 rakaat, dikerjakan
dengan 2 kali salam)
 2 rakaat sebelum maghrib
 2 rakaat sebelum isya’

2. Niat dan Tata Cara Shalat Rawatib


Shalat sunah rawatib dikerjakan sama seperti shalat sunah lainnya. Adapun
niat shalat rawatib adalah sebagai berikut:
Niat Shalat Rawatib Sebelum Subuh
‫ْح َر ْك َعتَي ِْن قَ ْبلِيَّةً ُم ْستَ ْقبِ َل ْالقِ ْبلَ ِة ِهللِ تَ َعالَى‬ َ ُ‫ا‬
ِ ‫صلِّى ُسنَّةَ الصُّ ب‬
Artinya: Aku niat mengerjakan shalat sunah sebelum subuh 2 rakaat,
menghadap kiblat karena Allah Ta’ala.
Niat Shalat Rawatib Sebelum Dzuhur
‫الظه ِْر َر ْك َعتَ ْي ِن قَ ْبلِيَّةً ُم ْستَ ْقبِ َل ْالقِ ْبلَ ِة ِهللِ تَ َعالَى‬
ُّ ً‫صلِّى ُسنَّة‬
َ ُ‫ا‬
Artinya: Aku niat mengerjakan shalat sunah sebelum zuhur 2 rakaat,
menghadap kiblat karena Allah Ta’ala.
Niat Shalat Rawatib Sesudah Dzuhur
‫الظه ِْر َر ْك َعتَ ْي ِن بَ ْع ِديَّةً_ ُم ْستَ ْقبِ َل ْالقِ ْبلَ ِة ِهللِ تَ َعالَى‬
ُّ ً‫صلِّى ُسنَّة‬
َ ُ‫ا‬
Artinya: Aku niat mengerjakan shalat sunah sesudah zuhur 2 rakaat,
menghadap kiblat karena Allah Ta’ala.
Niat Shalat Rawatib Sesudah Magrib
‫ب َر ْك َعتَي ِْن بَ ْع ِديَّةً ُم ْستَ ْقبِ َل ْالقِ ْبلَ ِة ِهللِ تَ َعالَى‬
ِ ‫صلِّى ُسنَّةً ْال َم ْغ ِر‬
َ ُ‫ا‬
Artinya: Aku niat mengerjakan shalat sunah sesudah magrib 2 rakaat,
menghadap kiblat karena Allah Ta’ala.
Niat Shalat Rawatib Sesudah Isya
‫صلِّى ُسنَّةً ْال ِع َشا ِء َر ْك َعتَي ِ_ْن بَ ْع ِديَّةً ُم ْستَ ْقبِ َل ْالقِ ْبلَ ِة ِهللِ تَ َعالَى‬
َ ُ‫ا‬
Artinya: Aku niat mengerjakan shalat sunah sesudah Isya 2 rakaat,
menghadap Kiblat karena Allah Ta’ala.
B.SHALAT DHUHA

Shalat Dhuha adalah shalat sunah yang dilakukan seorang muslim ketika


waktu dhuha. Waktu dhuha adalah waktu ketika matahari mulai naik kurang lebih
7 hasta sejak terbitnya (kira-kira pukul enam atau tujuh pagi) hingga
waktu dzuhur. Jumlah rakaat shalat dhuha minimal 2 rakaat dan maksimal 12
rakaat. Dan dilakukan dalam satuan 2 rakaat sekali salam.
Niat Sholat Dhuha
‫صلِّى ُسنَّةَ الض َّٰحى َر ْك َعتَي ِْن ُم ْستَ ْقبِ َل ْالقِ ْبلَ ِة اَدَا ًء ِهللِ تَ َعالَى‬
َ ُ‫ا‬
Artinya: "Aku niat shalat sunah Dhuha dua raka'at, karena Allah ta'ala."

Bacaan yang baik dibaca ketika shalat dhuha adalah:


 Surah Al-Waqi’ah
 Surah Asy-Syams
 Surah Ad-Duha
 Surah Al-Kafirun
 Surah Quraisy
 Surah Al-Ikhlas
Surah yang paling disunahkan ketika shalat dhuha yaitu:
 Rakaat pertama disunahkan membaca Surah Asy-Syams
 Rakaat kedua disunahkan membaca Surah Ad-Duha
Untuk rakaat berikutnya:
 Setiap rakaat pertama disunahkan membaca Surah Al-Kafirun
 Setiap rakaat kedua disunahkan membaca Surah Al-Ikhlas
Manfaat atau faedah shalat dhuha yang dapat diperoleh dan dirasakan oleh
orang yang melaksanakan shalat dhuha adalah dapat melapangkan dada dalam
segala hal terutama dalam hal rizki, sebab banyak orang yang terlibat dalam hal
ini.
Dr. Ebrahim Kazim, seorang dokter, peneliti, serta direktur dari Trinidad
Islamic Academy-menyatakan bahwa gerakan teratur dari shalat menguatkan otot
berserta tendonnya, sendi serta berefek luar biasa terhadap sistem kardiovaskular.
Terlebih lagi shalat dhuha tidak hanya berguna untuk mempersiapkan diri
menghadapi hari dengan rangkaian gerakan teraturnya, tetapi juga menangkal
stress yang mungkin timbul dalam kegiatan sehari-hari, sesuai dengan keterangan
dr. Ebrahim Kazim tentang shalat, "Ada ketegangan yang lenyap karena tubuh
secara fisiologis mengelurakan zat-zat seperti enkefalin dan endorfin. Zat ini
sejenis morfin, termasuk opiat. Efek keduanya juga tidak berbeda dengan opiate
lainnya. Bedanya, zat ini alami, diproduksi sendiri oleh tubuh, sehingga lebih
bermanfaat dan terkontrol."

C.SHALAT TAHAJUD

Shalat Tahajud adalah ibadah sunah yang dikerjakan pada waktu malam


hari. Secara definisi dalam Islam, shalat tahajud berarti ibadah sunah yang
dikerjakan setelah bangun tidur. Shalat sunah ini merupakan ibadah yang
istimewa dan banyak mengandung keutamaan.
Shalat tahajud bisa dikerjakan minimal dua rakaat dan sebanyak-
banyaknya tidak terbatas dalam kurun waktu setelah ba'da shalat isya hingga
menjelang subuh.waktu yang tepat untuk melaksanakan shalat tahajud yaitu
sepertiga malam. Hal ini sebagaimana yang disebutkan dalam Alquran Surat Al-
Isra ayat 79, yang artinya:"Pada sebagian malam, hendaklah kau bertahajud
sebagai tambahan bagimu. Semoga Tuhanmu mengangkatmu ke derajat terpuji,"
(Surat Al-Isra ayat 79).
Setelah melaksanakan shalat tahajud, umat Muslim dianjurkan untuk berdoa
kepada Allah.
Berikut bacaan niat sholat tahajud:

‫صلِّى ُسنَّةً التَّهَجُّ ِد َر ْك َعتَ ْي ِن ُم ْستَ ْقبِ َل ْالقِ ْبلَ ِة ِهللِ تَ َعالَى‬
َ ُ‫ا‬

Artinya: “Aku niat shalat sunah tahajud 2 rakaat, menghadap kiblat,


karena Allah Ta'ala.”

Ada banyak keutamaan shalat tahajud yang bisa didapatkan setiap umat
muslim, di antarnya sebagai berikut:
 Jembatan Masuk Surga
 Doa Akan Dikabulkan Allah SWT
 Mengangkat Derajat
 Menenangkan Hati dan Pikiran

D. SHALAT HAJAT

Shalat Hajat adalah shalat sunah yang dilakukan seorang muslim saat


memiliki hajat tertentu dan ingin dikabulkan Allah. Salat Hajat dilakukan antara 2
hingga 12 raka'at dengan salam di setiap 2 rakaat. Salat ini dapat dilakukan kapan
saja kecuali pada waktu-waktu yang dilarang untuk melaksanakan shalat.
Niat Shalat Hajat
Niat shalat ini, seperti juga shalat-shalat lain, diucapkan di dalam hati,
yang terpenting adalah niat hanya semata wayang karena Allah dengan hati yang
ikhlas dan mengharapkan ridha-Nya, apabila ingin dilafalkan jangan terlalu keras
supaya tidak mengganggu umat Muslim lainnya, memang ada beberapa pendapat
tentang niat ini gunakanlah dengan hikmah dan bijaksana.
Niat shalat ini dilakukan di dalam hati ketika sedang takbiratul ihram
(mengangkat tangan). Lafazh niat shalat hajat:
‫اج ِة َر ْك َعتَ ْي ِن هَّلِل ِ تَعاَلَى‬ َ َ‫سنَّة‬
َ ‫الح‬ َ ُ‫أ‬
ُ ‫صلِّي‬
Artinya: “Aku berniat sjalat hajat sunah hajat dua rakaat karena Allah
Ta’ala.”
Bacaan Surat Shalat Hajat
Membaca Ayat Kursi dan surah Al-Ikhlas pada tiap rakaat. Diriwayatkan
dari Wahiib ibn Al-Ward, ia mengatakan bahwa dari doa yang dikabulkan adalah
seorang hamba yang shalat 12 rakaat, ia membaca pada tiap rakaatnya ayat Kursi
dan surah Al-Ikhlas.

Keutamaan Shalat Hajat:


1. Hajatnya dikabulkan
2. Ditinggikan derajatnya
3. Dicintai oleh Allah SWT.
4. Diampuni dosa-dosanya

E. SHALAT ISTIKHARAH

Shalat Istikharah adalah shalat sunah yang dikerjakan untuk meminta


petunjuk Allah oleh mereka yang berada di antara beberapa pilihan dan merasa
ragu-ragu untuk memilih atau saat akan memutuskan sesuatu hal. Spektrum
masalah dalam hal ini tidak dibatasi. Seseorang dapat shalat istikharah untuk
menentukan di mana ia kuliah, siapa yang lebih cocok menjadi jodohnya atau
perusahaan mana yang lebih baik ia pilih. Setelah shalat istikharah, maka dengan
izin Allah pelaku akan diberi kemantapan hati dalam memilih.
Waktu Pengerjaan Shalat Istikharah
Pada dasarnya shalat istikharah dapat dilaksanakan kapan saja namun
dianjurkan pada waktu sepertiga malam terakhir. Nabi Muhammad menjelaskan
jika umatnya memiliki keinginan atau memilih keputusan yang terbaik maka
disunahkan untuk melakukan shalat ini.
Niat Shalat Istikharah
Niat shalat ini, sebagaimana juga shalat-shalat yang lain cukup diucapkan
di dalam hati, yang terpenting adalah niat hanya karena Allah semata dengan hati
yang ikhlas dan mengharapkan ridhoNya.
Berikut niat sholat istikharah:
‫أصلى سنة اإلستخارة ركعتين هلل تعالى‬
Artinya:” Saya berniat shalat sunah istikharah dua rakaat karena Allah Ta’ala.”

Tata Cara Shalat Istikharah


Shalat istikharah boleh dikerjakan paling sedikit dua rakaat atau hingga
dua belas rakaat (enam salam). Selepas membaca Al-Fatihah pada rakaat yang
pertama, diutamakan membaca Surah Al-Kafiruun (1 kali). Selepas membaca Al-
Fatihah pada rakaat yang kedua, diutamakan membaca 1 Surah Al-Ikhlas (1 kali).
namun untuk surah yang lain tetap diperbolehkan dibaca selepas membaca surah
Al-Fatihah, baik pada rakaat pertama dan kedua.
Setelah salam dilanjutkan do'a salat istikharah kemudian memohon
petunjuk dan mengutarakan masalah yang dihadapi. Sebuah hadist tentang do'a
setelah shalat istikharah dari Jabir r.a mengemukakan bahwa do'a tersebut dapat
berbunyi:
"Ya Allah, aku memohon petunjuk kebaikan kepada-Mu dengan ilmu-Mu. Aku
memohon kekuatan dengan kekuatan-Mu. Ya Allah, seandainya Engkau tahu
bahwa masalah ini baik untukku dalam agamaku, kehidupanku dan jalan
hidupku, jadikanlah untukku dan mudahkanlah bagiku dan berkahilah aku di
dalam masalah ini. Namun jika Engkau tahu bahwa masalah ini buruk untukku,
agamaku dan jalan hidupku, jauhkan aku darinya dan jauhkan masalah itu
dariku. Tetapkanlah bagiku kebaikan di mana pun kebaikan itu berada dan
ridhailah aku dengan kebaikan itu". (Hadits riwayat Al Bukhari).

BAB 3

A.    Kesimpulan
Diantara banyak macam sholat sunnah yang pernah dilakukan oleh
Rasulullah saw. ada sholat-sholat sunnah yang tergolong pada yang dianjurkan
dan yang tidak dianjurkan, ada pula yang dilaksanakan berjamaah ataupun secara
munfarid. Namun tetap dilaksanakan oleh Rasulullah sebagai tauladan bagi umat
Islam sedunia. Dari semua sholat sunah pada intinya atau kesimpulannya Shalat
sunnah dilakukan untuk menambah atau menutupi kekurangan – kekurangan
ibadah wajib.

B.     Penutup
Demikian makalah yang kami susun semoga apa yang kita rumuskan, kita
pelajari mendapatkan anugrah dan inayah dari Allah serta bermanfaat bagi kita
semua. Dengan semangat belajar yang tinggi pula insyaallah dapat menegakkan
tiang agama dan mendapatkan tempat yang mulia kelak di hari akhir amin ya
robbal alamin.
Daftar Pustaka
https://id.wikipedia.org/wiki/Salat_Rawatib
https://id.wikipedia.org/wiki/Salat_Duha
https://id.wikipedia.org/wiki/Salat_Tahajud
https://id.wikipedia.org/wiki/Salat_Istikharah
https://id.wikipedia.org/wiki/Salat_Hajat

Anda mungkin juga menyukai