FIQIH
TEMA : SHALAT RAWATIB
SHALAT DHUHA
SHALAT TAHAJUD
SHALAT HAJAD
Segala puji syukur atas kehadirat ALLAH SWT yang mana telah memberi
kenikmatan iman, islam, ihsan dan kesehatan sehingga dapat mengerjakan dan
menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Tak lupa shalawat serta salam tetap kita curahkan kepada junjungan kita
nabi besar MUHAMMAD SAW yang mana telah menuntun kita dari jalan yang
gelap gulita menuju jalan yang terang benerang yaitu agama islam.
Kami berharap adanya makalah ini bisa bermanfaat bagi kami dan banyak
orang dengan bertambahnya ilmu pengetahuan dan semoga bisa dipraktikkan
dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun makalah ini, tentu masih banyak salah dan
kekurangan karna keterbatasan ilmu pengetahuan dan pengalaman, untuk itu kami
berharap kepada pembaca untuk memberi kritik dan saran yang membangun dan
memotivasi agar kami bisa menjadi pribadi yang lebih baik dan bermanfaat bagi
orang lain.
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 : PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan Masalah
BAB 2 : PEMBAHASAN
1. Pengertian Shalat Rawatib
2. Pengertian Shalat Dhuha
3. Pengertian Shalat Tahajud
BAB 3 : Kesimpulan
Penutup
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Shalat merupakan kewajiban yang tidak dapat di tinggalkan bagi umat
muslim yang sudah mukalaf. Dalam syariat Islam shalat dibagi kedalam dua jenis,
yakni shalat fardhu dan sholat sunnah. Sengaja disayriatkan sholat sunnah ialah
untuk menambal kekurangan yang mungkin terdapat pada shalat-shalat fardhu,
maka perlu disempurnakan dengan shalat sunnah. Selain itu juga karena shalat itu
mengandung keutamaan yang tidak terdapat pada ibadah-ibadah lain. Banyak
sekali macam-macam sholat sunnah yang disaryiatkan. Namun karena terkadang
beberapa amalan sunnah seringkali “terlupakan”, maka dengan demikan maka
pada kesempatan kali ini kami akan menguraikan dari macam-macam dari sholat
sunnah agar menjadi pengingat agar setelah ini bisa melaksanakan amalan-amalan
sunnah terkhusus shalat sunnah menjadi semakin baik.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara shalat rawatib?
2. Bagaimana cara shalat dhuha?
3. Bagaimana cara shalat tahajud?
4. Bagaimana cara shalat istikharah?
5. Bagaimana cara shalat hajad?
C. Tujuan Masalah
Untuk mengetahui dan mehamahami dengan baik tatacara pelaksanaan
Shalat Sunnah Rawatib, Dhuha, Tahajud, Istikharah dan Shalat Hajad.
BAB 2
Pembahasan
A.SHALAT RAWATIB
Shalat Rawatib adalah shalat sunah yang mengiringi shalat fardu. Shalat
sunah ini dilakukan sebelum (qobliyah) dan sesudahnya (ba’diyah).
Seorang Muslim yang mengerjakan shalat rawatib memiliki banyak
keutamaan di sisi Allah SWT. Ini dijelaskan dalam beberapa hadist Rasulullah,
salah satunya sebagai berikut:“Barangsiapa melaksanakan empat rakaat sebelum
dzuhur dan 4 rakaat sesudahnya, maka Allah mengharamkan baginya api
neraka.” (HR. Tirmidzi).
Mengingat keutamaannya yang sangat besar, tentu timbul motivasi untuk
mengerjakannya. Berikut bacaan niat dan tata cara shalat rawatib yang sesuai
dengan ajaran Rasulullah SAW.
Shalat Rawatib
1. Jumlah Rakaat dan Waktu Pengerjaannya
Shalat sunah rawatib dibagi menjadi dua, yaitu muakkad dan ghairu muakkad.
Muakkad artinya sangat dianjurkan untuk dikerjakan, sedangkan ghairu muakkad
artinya tidak terlalu dianjurkan.
Keduanya memiliki jumlah rakaat dan waktu pengerjaan yang berbeda.
Hal ini dijelaskan dalam hadist Rasulullah SAW.
Adapun waktu pengerjaan dan jumlah rakaat shalat sunah rawatib muakkad
adalah sebagai berikut:
2 rakaat sebelum Subuh
2 atau 4 rakaat sebelum Dzuhur
2 atau 4 rakaat sesudah Dzuuhur
2 rakaat sesudah Maghrib
2 rakaat sesudah Isya’
Sedangkan waktu pengerjaan dan jumlah rakaat shalat sunah ghairu muakkad
adalah sebagai berikut:
2 atau 4 rakaat sebelum shalat ashar (jika dikerjakan 4 rakaat, dikerjakan
dengan 2 kali salam)
2 rakaat sebelum maghrib
2 rakaat sebelum isya’
C.SHALAT TAHAJUD
صلِّى ُسنَّةً التَّهَجُّ ِد َر ْك َعتَ ْي ِن ُم ْستَ ْقبِ َل ْالقِ ْبلَ ِة ِهللِ تَ َعالَى
َ ُا
Ada banyak keutamaan shalat tahajud yang bisa didapatkan setiap umat
muslim, di antarnya sebagai berikut:
Jembatan Masuk Surga
Doa Akan Dikabulkan Allah SWT
Mengangkat Derajat
Menenangkan Hati dan Pikiran
D. SHALAT HAJAT
E. SHALAT ISTIKHARAH
BAB 3
A. Kesimpulan
Diantara banyak macam sholat sunnah yang pernah dilakukan oleh
Rasulullah saw. ada sholat-sholat sunnah yang tergolong pada yang dianjurkan
dan yang tidak dianjurkan, ada pula yang dilaksanakan berjamaah ataupun secara
munfarid. Namun tetap dilaksanakan oleh Rasulullah sebagai tauladan bagi umat
Islam sedunia. Dari semua sholat sunah pada intinya atau kesimpulannya Shalat
sunnah dilakukan untuk menambah atau menutupi kekurangan – kekurangan
ibadah wajib.
B. Penutup
Demikian makalah yang kami susun semoga apa yang kita rumuskan, kita
pelajari mendapatkan anugrah dan inayah dari Allah serta bermanfaat bagi kita
semua. Dengan semangat belajar yang tinggi pula insyaallah dapat menegakkan
tiang agama dan mendapatkan tempat yang mulia kelak di hari akhir amin ya
robbal alamin.
Daftar Pustaka
https://id.wikipedia.org/wiki/Salat_Rawatib
https://id.wikipedia.org/wiki/Salat_Duha
https://id.wikipedia.org/wiki/Salat_Tahajud
https://id.wikipedia.org/wiki/Salat_Istikharah
https://id.wikipedia.org/wiki/Salat_Hajat