Anda di halaman 1dari 2

1.

Makna Rukun Iman

Iman merupakan kepercayaan yang berkaitan dengan agama. Iman berkaitan dengan


meyakini dalam hati, mengucapkan dengan lisan, dan mengamalkan dengan perbuatan.
Sementara itu, rukun Islam bisa dimaknai sebagai perbuatan atau amalan yang diyakini
dapat menjadi perantara menuju surga nantinya.
makna rukun iman yaitu dimana bagaimana kita membenarkannya dengan
mengakuinya dengan lisan, membenarkannya dengan hati, dan mengamalkannya dengan
anggoota tubuh.
Alasan mengapa kita wajib beriman kepada Allah SWT, sebab hal ini merupakan
bentuk ketauhidan dalam mengesakan Allah SWT. Tidak akan sah Iman seorang apabila
ia tidak mengimani salah satu saja dari ke-6 rukun Iman, terutama beriman kepada
Allah SWT sang pencipta segala sesuatu di dunia ini.

2. Makna Rukun Islam

Rukun islam merupakan lima perkara dasar islam yang menjadi syarat utama untuk
menjadi sosok muslim yang sempurna. Kelima perkara ini terdiri dari syahadat, salat,
zakat, puasa, dan naik haji bagi yang mampu. rukun Iman dan rukun Islam merupakan
'pilar' penting yang dijadikan sebagai pedoman hidup.
Iman menurut bahasa artinya membenarkan, dan Iman menurut syariat Islam bermaksud
mengakui dengan lisan, membenarkan dengan hati, dan mengamalkannya dengan
perbuatan. Sedangkan rukun Islam merupakan pilar yang mencirikan seorang muslim.
Rukun Islam inilah yang menjadi pedoman umum seorang muslim dalam beribadah
kepada Allah SWT. rukun Islam merupakan perbuatan atau amalan yang berbentuk fisik,
sedangkan rukun Iman adalah amalan yang bersifat batiniah atau keyakinan yang ada di
dalam hati.
3. Makna Sholat berjamaah
Yang dimaksud dengan sholat berjamaah adalah sholat bersama yang sekurang-
kurangnya terdiri dari dua orang yaitu seorang imam dan makmum, dimana seorang
makmum harus mengikuti perbuatan imam dan tidak boleh mendahului setiap
gerakannya. Kesimpulan dari penjelasan di atas bahwa shalat
berjamaah adalah shalat yang dilakukan oleh imam dengan makmum dengan aturan
pelaksanaan tertentu.
4. Shalat Sunah
 Shalat tahiyatul masjid
Dilakukan sebanyak dua raka’at, pelaksanaannya sebagaimana shalat sunnat lainnya,
hanya berbeda dalam lafaz niatnya saja. Adapun lafaz niat shalat Tahiyatul Masjid
adalah;

“Ushalli sunnata tahiyyatal masjidi rak’ataini lillaahi ta’aala. Allaahu akbar.”,  yang
artinya “Saya berniat shalat Tahiyyat Masjid dua raka’at karena Allah Ta’ala.
Allahu Akbar”.
 Shalat Dhuha
Merupakan shalat sunat yang dikerjakan pada sekitar jam 7 pagi, waktu dimana
matahari terbit atau naik sekitar 7 hasta sampai terasa panas menjelang Dzuhur.
Sebaiknya dikerjakan pada seperempat kedua hari atau sekitar pukul 9 pagi.  
Ushallii sunnatadh-dhuhaa rak’ataini lillaahi ta’aalaa. Allaahu akbar.” yang
artinya: “Saya niat shalat sunnat Dhuha dua raka’at karena Allah Ta’ala. Allah
Maha Besar.”
 Shalat rawatib
Shalat Rawatib merupakan shalat sunnat yang biasa dikerjakan sebelum atau sesudah
shalat wajib. Seluruhnya berjumlah 22 raka’at, dengan rincian sebagai berikut:

Shalat Subuh: 2 raka’at sebelum (qabliyah) dan tidak ada shalat sesudahnya
(ba’diyah).

Shalat Dzuhur: 2 raka’at qabliyah, 2 atau 4 raka’at ba’diyah.

Shalat Ashar: 2 raka’at qabliyah, tidak ada ba’diyah.

Shalat Maghrib: tidak ada qabliyah,  2 raka’at ba’diyah.

Shalat ‘Isya: 2 raka’at qabliyah, 2 raka’at ba’diyah.

 Shalat Tahajud
Shalat Tahajud merupakan shalat sunat yang dikerjakan pada waktu malam hari.
Dikerjakan dalam satuan 2 raka’at untuk satu kali salam. Dikerjakan apabila telah
terbangun dari tidur dan sudah mengerjakan shalat ‘Isya.
“Ushallii sunnatat tahajjudi rak’ataini lillaahi ta’aalaa.” Artinya, “Aku niat
shalat sunat tahajud dua raka’at, karena Allah Ta’ala.”

Anda mungkin juga menyukai